PERTEMUAN 14
Aggregate Demand dan Aggregate Supply (AD-AS)
3 (tiga) tujuan makroekonomi 1. Stabilitas harga
2. Tingkat pengangguran yang rendah 3. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
• Terdapat satu alat (tool) yang bisa digunakan untuk memahami harga (Price), pengangguran (Unemployment) dan kuantitas barang dan jasa (Quantity) atau real Gross Domestic Product.
• Supply dan Demand dalam pasar
tertentu dapat membantu kita untuk menentukan harga (P) suatu produk barang atau jasa.
• Kuantitas (Q) satu produk barang
atau jasa
• Grafik Supply dan Demand dalam
• Malahan, dengan menggunakan kurva
Demand untuk satu produk barang atau jasa maka kita akan menggunakan kurva Aggregate Demand (AD) untuk semua produk barang dan jasa.
• Begitupula kurva Supply (S) digunakan
untuk melihat satu komoditas atau jasa ssedangkan Aggregate Supply (AS) digunakan pada seluruh kuantitas barang (Q) dan jasa dalam perekonomian.
• Kemudian, keseimbangannya akan
• Berbeda dengan keseimbangan satu harga sebuah produk atau jasa,
Aggregate Demand (AD) dan Aggregate Supply (AS) menghasilkan keseimbangan tingkat harga (price level) untuk semua produk barang dan jasa.
Selanjutanya kita akan melihat model pasar makroekonomi, dimulai dari Aggregate Demand (AD).
1. Kenapa terdapat hubungan terbalik antara tingkat harga dan kuantitas barang yang diminta?
atau,
2. Kenapa barang dan jasa yang diminta jumlah akan sedikit jika tingkat harga lebih tinggi?
• Untuk beberapa alasan, pertanyaan diatas
dapat dijawab.
• Pertama : Jika semua tingkat harga untuk
• Alasan kedua, jika tingkat harga barang domestik di suatu negara mengalami kenaikan, maka barang-barang asing (barang impor) akan menjadi semakin menarik bagi konsumen domestik dan asing.
1. Konsumen rumah tangga, pemain bisnis dan sektor asing akan menjauhkan diri untuk membeli barang domestik yang harganya lebih mahal.
• Sama halnya seperti kurva Demand (D) untuk
satu produk barang atau jasa, begitu juga perubahan tingkat harga tidak akan membuat kurva Aggregate Demand beralih, tetapi hanya membuat pergerakan di sepanjang kurva Aggregate Demand (AD) saja.
• Apakah ada yang dapat membuat kurva
Demand (D) beralih?
• Tentu saja ada, dengan tingkat harga yang
• Apakah masih mengingat apa saja yang
dapat membuat pengeluaran (expenditure)?
• yaitu sektor rumah tangga, sektor bisnis, sektor pemerintah, dan sektor asing.
• Artinya, selain tingkat harga, perubahan
konsumsi rumah tangga (C), investasi bisnis (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor bersih (X) akan membuat
Contohnya:
• Pada tahun 1990-an, pasar saham di
Amerika Serikat mengalami ledakan yang besar, banyak pihak rumah tangga yang menjadi klien pasar tersebut memperoleh peningkatan kesejahteraan yang signifikan.
• Peristiwa tersebut membuat mereka
• selanjutnya, selain tingkat harga (P), apa saja yang
dapat membuat perubahan pada: 1. Konsumsi (C)
2. Investasi (I)
3. Pengeluaran pemerintah (G) 4. Ekspor bersih (X)
• Selanjutnya kita akan melihat bagaimana dengan
Aggregate Supply (AS).
• Aggregate Supply (AS) mempunyai hubungan
langsung antara tingkat harga (P) dalam perekonomian dan kuantitas agregat barang dan jasa yang ditawarkan.
• Maka Aggregate Supply (AS) adalah kumpulan dari
• Kenapa kurva Aggregat Supply (AS) miring
ke atas (upward sloping)?
• Dengan alasan yang sama dengan kurva supply (S) satu produk adalah dari sisi biaya dan profit.
• Jika kita melihat dari segi biaya. Tingkat harga
meningkat dan yang lainnya dianggap tetap (sama), maka akan lebih banyak produsen termasuk juga produsen yang tidak efisien dengan biaya tinggi akan tetap memproduksi barang atau jasa dan dapat bertahan dalam pasar.
• apa yang dapat membuat Aggregate Supply
(AS) beralih?
• Sekali lagi kita ulangi, perubahan tingkat harga
hanya membuat pergerakan di sepanjang Aggregat Supply (AS).
• Jenis perubahan apa yang jika terjadi dapat
memberi dampak yang besar pada semua jenis produksi dalam perekonomian secara keseluruhan. • Dimana Aggregate Demand dan Aggregate Supply
bertemu, kita akan menemukan keseimbangan makroekonomi.
• yaitu tingkat harga (P) dan kuantitas barang dan
• Jika GDP lebih banyak, artinya lebih banyak pekerjaan yang tersedia sehingga pengangguran lebih sedikit.,
• Jika GDP lebih sedikit, artinya pekerjaan yang tersedia akan menjadi lebih sedikit dan pengangguran akan bertambah.
• Bagaimana perubahan Aggregate
Demand (AD) dan Aggregate Supply
(AS) akan memberikan dampak pada harga (P), Gross Domestic Product
(GDP) dan pengangguran
• Analisis AD-AS merupakan singkatan dari Aggregrate Demand atau permintaan agregat.
• Sedangkan AS adalah singkatan dari
Aggregate Supply atau penawaran agregat.
• Perbedaan keduanya terjadi pengertian yang sedikit berbeda.
• Penawaran aggregate(AS) adalah penawaran
barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam suatu Negara.
• Analisis AD-AS merupakan analisis
keseimbangan pendapatan nasional
yang melengkapi analisis
keseimbangan pengeluaran
agregat-penawaran agregat (Y = AE).
• Dalam analisis keseimbangan Y = AE
efek perubahan hargatidak
diperhatikan. Walaupun tidak
dinyatakan secara eksplisit (dengan jelas),
• akan tetapi dapat disimpulkan
bahwa analisis Y = AE. Misalkan bahwa tingkat harga tidak berubah.
• Analisis AD-AS memperbaiki
kelemahan yang di dapati dalam teori Klasik dan teori Keynes.
• Teori Klasik berpendapat dalam
perekonomian tidak terdapat
kekuranganpermintaan agregat. Efek dari
keyakinan ini selanjutnya mereka
berpendapat
1. perekonomian selalu mencapai
kesempatan kerja penuh,
factor-• factor produksi yang tersedia dan
tingkat teknologi yang digunakan, dan
3.Pertambahan uang dalam
perekonomian akan menimbulkan inflasi
• Pandangan Klasik yang dinyatakan
dalam (2) dikritik oleh Keynes dalam
bukunya: TheGeneral Theory of
• Pandangan Keynes yang utama adalah:
(ii) pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi
dan meningkatkan pendapatan
nasional dan kesempatan kerja, tetapi tidakmempengaruhi harga, dan
(iii)pemerintah penting peranannya
dalam mempengaruhi
dalamkegiatan ekonomi yaitu
dengan menjalankan kebijakan
• Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik dan Keynes diperbaiki.
• Teori Klasik pada dasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi penawaran, manakala analisisKeynesian sangat menekankan kepada segi permintaan.
• Manakala penawaran agregat AS
menunjukkan pengeluaran
barangdan jasa yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara pada berbagaitingkat harga.
• Tingkat kegiatan ekonomi,
pendapatan nasional dan
kesempatan kerjaditentukan pada tingkat harga dimana permintaan
agregat (AD) sama dengan
• Sifat yang demikian disebabkan
oleh factor-faktor berikut
(i) pendapatan riil dan konsumsi rumah
tangga meningkatapabila harga
turun,
(ii) semakin stabil harga-harga, semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasimeningkat, dan
(iii) harga yang semakin rendah akan
menambah ekspor dan
• Perubahan-perubahan dalam
komponen pengeluaran agregat yaitu C, I, G, X dan Maka menggeser kurva AD.
• Kurva AD akan bergeser ke kanan
• Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS berbentuk melengkung ke atasdari kiri ke kanan.
• Kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu
digambarkan berdasarkan teori Klasik (yaitu tegak lurus pada pendapatan nasional yang dicapai pada kesempatan kerja penuh) dan yang digambarkan berdasarkan teori Keynes (yaitu berbentukhuruf L yang dibalikkan arahnya).
• Bentuk kurva AS yang melengkung ke atas tersebut
• Seperti kurva AD, kurva penawaran
2. nilai mata uang domestic merosot,
3. pajak impor dan pajak lain bertambah, 4. upah kerja meningkat, dan
• Sebaliknyakurva AS dapat pula
bereser ke kanan (ke bawah) apabila: 1. kemajuan teknologi berlaku,
2. pajak pemerintah diturunkan,
3. infrastruktur bertambah baik, dan
4. administrasipemerintah lebih efisien
dan sangat membantu dan
• Hal ini akan berbeda apablia kurva
penawaran agregat AS melengkung ke atas, dengan kata lain, semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak
pendapatan nasional riil yang
ditawarkan perusahaan dalam
perekonomian.
• Penggambaran bentuk kurva lain
adalah kurva Philips, yang dimana setiap titik dalam contoh tersebut
menunjukkan hubungan antara
BIAYA PRODUKSI DAN PENAWARAN
TENAGA KERJA
• Sedangkan bentuk kurva Philips bila
digabungkan dengan penawaran agregat, dapat menunjukkan bentuk hubungan di antara tingkat upah dan tingkat kesempatan kerja yang sesuai dengan cirri kurva Philips, sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan yang matang
• Sedangkan perpindahan kurva penawaran
MENENTUKAN BENTUK KURVA PENAWARAN AGREGAT
• Keseimbangan pendapatan nasional yang
dalam analisis AD-AS dinamakan jugasebagai keseimbangan makroekonomi, dicapai apabila
kurva AD berpotongan dengan kurvaAS.
• Keseimbangan ini dapat menentukan tingkat
harga yang berlaku dalam perekonomiandan pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan.
• Keseimbangan ini akan mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbanga itu dapat disebabkan
oleh tiga factor, yaitu: perubahan AD saja,
KESEIMBANGAN MAKRO EKONOMI
Jika terjadi perubahan kurva AD da AS secara serentak, maka dapat digambarkansebagai berikut