• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. No. 13/ Pdt. G / 2012 / PN. BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. No. 13/ Pdt. G / 2012 / PN. BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

No. 13/ Pdt. G / 2012 / PN. BJ

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara – perkara Perdata pada Peradilan Tingkat Pertama telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut antara : --- ARIE SYAFRI, 35 tahun, wiraswasta, Indonesia, beralamat di Jl. KH. Zainul Arifin No. 7 Kel. Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kota Stabat, Kabupaten Langkat, dalam hal ini diwakili oleh IRFAN SURYA HARAHAP, SH., Advokat dan konsultan hukum yang berkantor di Kantor HARAHAP & PARTNERS Law Office, dahulu beralamat kantor di Jl. Hindu No. 13 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 03 Juli 2012 dan memilih kediaman hukum yang tetap dikantor kuasa hukumnya tersebut, selanjutnya disebut sebagai ---PENGGUGAT;

M E L A W A N

1. PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG BINJAI, beralamat Jalan Jendral Ahmad Yani No. 193 Binjai, Kota Binjai; --- 2. PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG MEDAN, beralamat Jalan Gatot Subroto

Kompleks Tomang Elok Blok B No.99 Medan;--- 3. PT. BANK MEGA SYARIAH JAKARTA, Beralamat di Menara Bank Mega. Jl. Kapten

Tendean 12-14 A, Jakarta 12790, Kota Jakarta ;--- Dalam hal ini Tergugat tersebut diatas diwakili oleh FRANS. ISMADI TRI MURDJAKA, SH., TEGUH SHAFANTORO, SH., dan RISKY ADITYARESI, SH, selaku Kuasa Hukum dari PT. BANK MEGA SYARIAH yang berkedudukan Hukum di Jakarta Selatan (d/h PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA) Cq. Regional Medan Cq MEGA MITRA SYARIAH Unit Binjai Medan beralamat di Jl. Jendral Ahmad Yani No.193 Kelurahan Pekan Binjai,

(2)

Kecamatan Binjai Kota, Kotamadya Binjai berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.42/DIR/BMS7l2 tanggal 27 Juli 2012, yang selanjutnya disebut sebagai ---TERGUGAT I, II dan III; 4. HENRY WIDJANARKO, SE.MM., laki-laki, beralamat di Jl. Kiwi perumahan

Kuswari No.3, Sei Sikambing Medan, Kota Medan, dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya yaitu SULAIMAN GINTING, SH., dan ARIPIN HALOMOAN SAGALA, SH, advokat pada Kantor Hukum SULAIMAN GINTING & REKAN yang berkantor di Jalan Gatot Subroto No. 331 A Binjai, berdasarkan Surat Kuasa khusus tertanggal

22 September 2012, untuk selanjutnya disebut sebagai ---TERGUGAT IV;

5. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara cq. Kantor Wilayah II Medan cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan beralamat di Jalan P. Diponegoro No.30 A Medan 20152, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu AHMAD RIFAI, Kepala Seksi Hukum dan Informasi, berdasarkan Surat tugas No. ST-472/WKN.02/KNL.01/2012 tertanggal 13 September 2012, yang selanjutnya disebut sebagai--- TERGUGAT V ;

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ;--- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Binjai tertanggal 12 Juli 2012 dengan No. 13 / Pdt. G / 2012 / PN. BJ tentang penunjukkan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ; --- Telah membaca Penetapan Ketua sidang tertanggal, 13 Juli 2012 No. Reg. 13 / Pdt. G / 2012 / PN. BJ. tentang penunjukkan hari sidang dalam perkara ini ; --- Telah memperhatikan surat – surat dalam perkara ini ; ---

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tertanggal, 09 Juli 2012 dan dirubah pada tanggal 01 Oktober 2012 , telah diterima dan didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Binjai di bawah Register No. 13 / Pdt. G / 2012 / PN. BJ. Tanggal 10 Juli 2012, telah mengemukakan hal – hal sebagai berikut : ---

(3)

- Bahwa pada awal September 2009, Penggugat mengajukan permohonan pinjaman dana ke PT.Bank Mega Syariah cabang Binjai i.c. Tergugat I dalam bentuk modal usaha sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh Puluh juta rupiah) dengan agunan ataupun jaminan sebidang tanah dan rumah milik Penggugat yang terletak di Jl. KH. Zainul Arifin No. 7 Stabat, dengan luas kurang lebih 107 M2 (meter persegi) berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 2072 Kabupaten Langkat;---

- Bahwa selanjutnya pada tanggal 7 Desember 2009, bank i.e. Tergugat I menyetujui

permohonan kredit Penggugat, dan memberikan pinjaman sebesar Rp. 70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) dengan Margin keuntungan sebesar Rp. 40.571.932,- (empat puluh juta lima ratus tujuh puluh satu sembilan ratus tiga puluh dua ribu rupiah) dengan masa pinjaman selama 3 (tiga) tahun dengan tanggal JTO (jatuh tempo) pada tanggal 7 September 2012;---

- Bahwa selama 18 Bulan berjalan Penggugat tersebut dengan lancar membayar

cicilan sebesar Rp. 3.100.000,- (tiga juta seratus ribu rupiah) per bulannya;---

- Bahwa sampai akhirnya Penggugat terkena musibah dirampok orang tidak dikenal

di daerah Aceh sehingga usaha Penggugat hancur dan bangkrut sehingga untuk melunasi atau membayar cicilan Penggugat mengalami kesulitan;---

- Bahwa atas dasar kesulitan membayar cicilan tersebut Penggugat memohon

kepada Bank i.e. Tergugat I dan II untuk mengurangi kewajiban cicilan menjadi Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) setiap bulannya terhitung dari bulan Februari 2011, dan menurut pihak Bank pihak Bank tidak keberatan;---

- Bahwa kemudian Penggugat tetap lancar melakukan pembayaran cicilan yang

telah dikurangi menjadi sebesar Rp. l.000.000,- (satu juta rupiah) selama enam bulan , sampai pada bulan Agustus 2011 Penggugat diminta oleh pihak bank i.e.Tergugat I, II dan III meningkatkan pembayaran cicilan menjadi Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) tiap bulannya, namun hal ini tidak dapat disanggupi Penggugat karena kondisi keuangan Penggugat semakin parah dan Penggugat tetap tidak sanggup untuk memenuhinya;---

(4)

- Bahwa kemudian pada bulan April 2012 penggugat atas dasar permintaan Tergugat I, II dan Tergugat III melakukan pembayaran cicilan 4 (empat) bulan sekaligus yaitu sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) secara bertahap;---

- Bahwa Pada bulan Mei penggugat kembali melakukan pembayaran sebesar Rp.

4.000.000,- (Empat Juta Rupiah) akan tetapi Tergugat I, II dan III melalui karyawannya i.c. Sdr. Robin Sinaga dengan entengnya tidak memperhitungkan pembayaran tersebut malah menyatakan pembayaran tersebut tidak ada gunanya karena agunan sudah dilelang;---

- Bahwa pernyataan tersebut sangat menyakitkan bagi Penggugat karena kalau

diperhitungkan pembayaran Penggugat yaitu :---

1. Cicilan selama 18 Bulan menjadi 18 x Rp. 3.100.000,- = Rp. 55.800.000,-

(Lima puluh lima juta delapan ratus ribu rupiah);--- 2. Cicilan selama 6 (enam) bulan x Rp. l.000.000,- (satu juta rupiah) ---

menjadi Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) ;--- 3. Pembayaran Rp. l0.500,000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah);--- 4. Pembayaran Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah);--- Total Pembayaran yang telah dibayarkan penggugat adalah sebesar 76.300.000,- (tujuh puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah);---

- Bahwa kemudian atas dasar tunggakan Penggugat yang masih tersisa Tergugat I,

II, dan III melalui Tergugat V i.c. Kantor Pelayanan Kekayaaan Negara dan Lelang (KPKNL-Medan) Aset atau agunan Penggugat akhirnya dilelang, padahal sebelumnya Penggugat baru saja melakukan pembayaran dan diterima oleh Pihak Bank i.c. Tergugat I, II, dan III;--- - Bahwa dalam pemberitahuan lelang jelas dikemukakan oleh Tergugat I, II, dan Tergugat III i.e. Bank Mega Syariah bahwa hutang tertunggak pada Hutang pokok sebesar Rp. 53.357.418,- (Lima puluh Tiga Juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu empat ratus delapan belas rupiah) sementara dari perhitungan Penggugat. Penggugat sudah membayar hutang sebesar Rp. 76.300.000,- (tujuh puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah), masa pembayaran hutang yang begitu signifikan hanya

(5)

mengurangi hutang pokok hanya sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dikurangi Rp. 53.357.418,- (Lima puluh tiga juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu empat ratus delapan belas rupiah) hanya berkurang Rp. 16.642.582,- (enam belas juta enam ratus empat puluh dua ribu lima ratus delapan puluh dua rupiah);--- - Bahwa kalau dihitung dari pengikatan hutang yang disepakati antara penggugat

dengan Tergugat I, II dan tergugat III hutang tersebut adalah sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) hutang pokok ditambah dengan Margin Keuntungan sebesar Rp, 40.571.932,- (Empat puluh juta lima ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus tiga puluh dua ribu rupiah), sementara kalau dihitung dari pembayaran penggugat, Penggugat sudah membayar atau melewati pembayaran hutang pokok yang belum dibayar adalah Margin keuntungan yang sebenarnya tidak dapat dihitung seluruhnya menjadi beban penggugat karena usaha penggugat mengalami kerugian seharusnyalah juga sebagai Mitra pembiayaan pihak Bank ic. Tergugat I, II, dan III ikut menanggung kerugian tidak hanya memikirkan untung saja;---

- Bahwa kemudian Lelang yang diiakukan secara sepihak oleh Tergugat-tergugat

juga tidak memikirkan kepentingan Penggugat, karena seharusnya Penggugat diminta menyepakati berapa Harga Limit yang ditetapkan pada lelang dan juga Pihak bank ic. Tergugat I, II dan tergugat III hanya mengambil sejumlah hutang yang tertunggak selebihnya hasil Lelang harus diserahkan pada Penggugat, namun dalam hal ini Penggugat sama sekali tidak mengetahui apapun mengenai informasi Lelang tersebut apalagi kesepakatan harga Lilmit Penggugat sama sekali tidak mengetahuinya apalagi menyetujuinya;---

- Bahwa kemudian atas dasar Lelang tergugat IV membeli agunan milik Penggugat

tersebut melalui Tergugat V, yang mana sebenarnya tergugat IV merupakan tetangga Penggugat yang sebenarnya sudah tahu permasalahan penggugat malah dengan tanpa pertimbangan membeli barang lelang dengan bekerjasama dengan

(6)

penggugat;---II. KUALIFIKASI PERBUATAN TERGUGAT-TERGUGAT--- - Bahwa dari fakta-fakta yang telah diuraikan sebelumnya telah jelas ternyata

Tergugat I, II dan III bersama-sama dengan Tergugat IV dan tergugat V telah melakukan perbuatan meiawan hukum (Onrechmatigedaad) dengan telah melelang jaminan tanah berserta rumah di atasnya yang merupakan milik Penggugat secara melawan hukum;---

- Bahwa Tergugat III dikualifisir telah melakukan perbuatan melawan hukum

(Onrechtmatigedaad) dengan tanpa kehati-hatian dan penelitian yang matang telah Melelang Agunan atau jaminan berupa rumah dan tanah milik Penggugat padahal Penggugat masalah sanggup membayar dan hutang belum jatuh tempo;- Berdasarkan perbuatan-perbuatan melawan hukum (Onrechmatigedaad) yang dilakukan oleh Tergugat I, II, dan III bersama denganTergugat IV dan Tergugat V, Penggugat mengalami kerugian Materiil maupun moriil.--- III. KERUGIAN MATERIIL DAN MORIIL PENGGUGAT-PENGGUGAT.---

- Bahwa kerugian materiil yang diderita oleh Penggugat adalah berupa pembayaran

hutang yang telah dibayarkan Penggugat beserta biaya-biaya yang telah dikeluarkan Penggugat untuk mengurus masalah ini dinilai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah);---

- Bahwa kerugian yang nyata sebenarnya adalah kerugian moriil karena perasaaan

was-was dan tidak tenang yang dialami oleh Penggugat takut sewaktu-waktu tanah beserta rumah terperkara diambil oleh Tergugat-Tergugat, kerugian moriil ini dinilai sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah);--- - Bahwa dari uraian Kerugian materiil maupun moriil maka Total kerugian yang

diderita oleh Penggugat adalah Rp.600.000.000,-(enam ratus juta rupiah); --- IV. DALIL-DALIL ATAU HAL-HAL LAIN YANG BERKAITAN DENGAN GUGATAN INI.

(7)

- Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I, II dan tergugat III serta Tergugat IV dan tergugat V, maka sudah selayaknyalah Lelang yang dilakukan Oleh Tergugat-tergugat dibatalkan;---

- Bahwa selanjutnya untuk itu diberikan kesempatan pada Penggugat untuk

melunasi hutang kepada Tergugat I, II, dan Tergugat III sampai masa jatuh tempo hutang tersebut yaitu Tanggal 07 September 2012 dari kesepakatan hutang sebesar Rp. 110.571.932,- (Seratus sepuluh juta lima ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus tiga puluh dua rupiah) dikurangi yang telah dibayarkan Penggugat sebesar :76.300.000,- (tujuh puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah) menjadi sebesar Rp. 34.271.932 (Tiga Puluh empat juta dua ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus tiga puluh dua rupiah) dibagi dua karena merupakan komponen margin keuntungan sehingga Penggugat juga berhak mendapatkan sebagian Keuntungan sehingga menjadi Rp. 17.135.966 ,-(tujuh belas juta seratus tiga puluh lima ribu sembilan ratus enam puluh enam rupiah) kepada Tergugat I,II, dan III;---

- Bahwa setelah hutang tersebut lunas maka sudah seharusnyalah Tergugat I, II, dan

Tergugat III mengembalikan Surat Kepemilikan tanah sebagai Agunan atau jaminan kepada Penggugat;---

- Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I, II, dan

Tergugat III , serta Tergugat IV dan Tergugat V telah mengakibatkan kerugian moriil dan materiil yang nyata dan telah diuraikan diatas serta untuk itu sudah seharusnyalah Tergugat I, II, dan Tergugat III,serta Tergugat IV dan Tergugat V mengganti kerugian Penggugat tersebut dengan tunai (cash) dan langsung secara Tanggung renteng atau tanggung menanggung;--- - Bahwa untuk dan agar gugatan Penggugat tidak sia-sia (nihil) sama sekali, maka

mohon agar diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta kekayaan baik bergerak atau maupun bergerak milik Tergugat I, II, dan Tergugat III, serta Tergugat IV dan Tergugat V;---

- Bahwa Penggugat alasan hukum untuk menyangka bahwa Tergugat-tergugat tidak

akan dengan sukarela melaksanakan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga tidak bisa bisa dieksekuksi secara riil, oleh karena itu perlu

(8)

ribu rupiah) per hari untuk setiap keterlambatan Tergugat-tergugat melaksanakan putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);---

- Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti serta

alasan-alasan yang kuat, maka beralasan untuk menetapkan putusan yang serta merta dapat dijalankan walaupun ada upaya hukum dari Tergugat-Tergugat;--- Berdasarkan kepada hal-hal yang diuraikan Penggugat tersebut diatas, maka mohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Binjai untuk menetapkan suatu hari persidangan dan memanggil pihak-pihak yang berperkara untuk hadir pada, hari, waktu serta tempat yang ditentukan untuk itu, seraya mengambil keputusan dapat dijiankan dengan serta merta walaupun ada verzet, banding maupun kasasi (uitvoorbar bij voerrad), yang amarnya berbunyi sebagai berikut :--- PRIMAIR :---

1 Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;---

2 Membatalkan Lelang yang dilakukan oleh Tergugat I, II, dan III melalui Tergugat V; 3 Menghukum Penggugat untuk membayar sisa hutang sebesar Rp. 17. 135.966 ,-(tujuh belas juta seratus tiga puluh lima ribu sembilan ratus enam puluh enam rupiah) kepada Tergugat I, II, dan III yang diambil dari pembagian margin keuntungan yang telah disepakati sebelumnya;--- 4 Menghukum tergugat I, II, dan Tergugat III serta Tergugat IV dan Tergugat V

mengembalikan Surat kepemiiikan Tanah beserta rumah agunan dan jaminan terperkara kepada Penggugat seketika hutang tersebut dilunasi oleh Penggugat;---

5 Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir Beslag) yang juga

diletakkan dalam perkara ini;---

6 Menyatakan Tergugat I, II, dan Tergugat III, IV dan Tergugat V terbukti melakukan

perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad);--- 7 Menghukum Tergugat I, II, dan Tergugat III, IV, dan Tergugat V mengganti kerugian Penggugat baik materiil maupun moriil sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) secara tanggung renteng atau tanggung menanggung dengan cara langsung dan tunai; ---

(9)

8 Menghukum Tergugat-tergugat secara tanggung renteng atau tanggung menanggung membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 250.000,-(dua ratus lima puluh ribu rupiah) per hari untuk setiap keterlambatan;---

9 Tergugat-tergugat melaksanakan putusan yang berkekuatan hukum tetap

(inkracht van gewijsde); ---

10 Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan Serta merta (uit

voerbaar bij vorrad) walaupun ada upaya hukum banding, kasasi, maupun verzet (perlawanan);---

11 Menghukum Tergugat-tergugat secara tanggung renteng atau tanggung

menanggung membayar seluruh biaya-biaya yang timbul dalam perkara.--- SUBSIDAIR.---

 Apabila Pengadilan berpendapat lain Penggugat-penggugat Mohon Putusan yang

sebenar-benarnya dan seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono)--- Menimbang, bahwa pada hari persidangan KAMIS tanggal 2 Agustus 2012 yang

telah ditetapkan untuk itu, Penggugat datang menghadap Kuasanya IRFAN SURYA

HARAHAP, SH. sedangkan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, hadir kuasanya yaitu

TEGUH SHAFANTORO, SH., Tergugat IV menghadap sendiri yang mana persidangan

selanjutnya diwakili kuasanya ARIPIN HALOMOAN SAGALA, SH., dan Tergugat V

hadir kuasanya AHMAD RIFAI, berdasarkan surat kuasa khusus yang terlampir dalam berkas perkara ini; ---

Menimbang, bahwa untuk mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara dari hasil musyawarah majelis hakim menunjuk hakim Mediator Sdri. DWIANA

KUSUMASTANTI, SH MH untuk menempuh penyelesaian perkara ini dengan Mediasi

sebagaimana penetapan Ketua Majelis Hakim tanggal 17 September 2012 dan mengacu kepada pedoman dalam Peraturan Mahkamah Agung R.I Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi ,akan tetapi dari Laporan Hakim Mediator tertanggal, 24 September 2012 menerangkan bahwa para pihak menyatakan tidak dapat menempuh upaya perdamaian dimaksud.---

(10)

Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat dimana Penggugat menerangkan tetap pada isi gugatannya dengan lampiran perubahan mengenai kesalahan redaksi pengetikan;-- Menimbang, bahwa kemudian dalam Jawaban Tergugat I, II dan III telah mengajukan Eksepsi/ tangkisan yang pada pokoknya sebagai berikut :--- DALAM KONPENSI: --- DALAM EKSEPSI:--- I. PENGADILAN NEGERI KLAS IB BINJAI Tidak Berwenang Mengadili Perkara (Eksepsi Kompetensi Absolut Pengadilan)--- Bahwa sebagaimana ketentuan dalam Akad Pembiayaan Murabahah N0.103/PPM/M2S/30177/0909 Tanggal 7 September 2009 (AKAD PEMBIAYAAN) yang diadakan oleh dan antara pihak PENGGUGAT dan TERGUGAT I, II dan III Pasal 17 Tentang Penyelesaian Perselisihan menyatakan:---

Para Pihak sepakat dalam hal terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran atas hal-hal yang tercantum dalam akad atau terjadi perselisihan atau sengketa dalam pelaksanaan akad, para pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat--- Dalam hal musyawarah atau mufakat tidak tercapai maka Para Pihak bersepakat dan berjanji untuk menyelesaikannya melalui mediasi.--- Dan pada ketentuan berikutnya menyatakan :--- Dalam hal penyelesaian sengketa dengan mediasi juga tidak mencapai kesepakatan maka Para Pihak bersepakat, dan dengan ml berjanji serta mengikatkan diri satu terhadap yang lain, untuk menyelesaikan nya melalui Badan Arbitrage Syariah Nasional Indonesia (BASYARNAS) menurut peraturan dan prosedur arbitrase yang berlaku di dalam Badan arbitrase tersebut.---

(11)

Berdasarkan ketentuan tersebut maka Mohon kepada Majelis Hakim yang Terhormat

secara ex officio dan atau berdasarkan pada kesepakatan Para Pihak tersebut

menyatakan diri tidak berwenang mengadili perkara a quo.--- II. Gugatan Tidak Jelas/Kabur (Obscuur Libel).---

Bahwa Gugatan PENGGUGAT tidak jelas atau kabur bagi TERGUGAT I, II dan III karena alasan berikut ini :---

- Bahwa menilai dari petitum No.6 Gugatan PENGGUGAT adalah perihal perbuatan

melawan hukum (onrechtmatige daad) yang dilakukan oleh TERGUGAT I, II dan

III namun dalam dalil gugatan tidak menjelaskan secara terinci perihal perbuatan yang bagaimana dan peran dari masing-masing Tergugat sehingga ketiganya dapat dinyatakannya telah melakukan perbuatan melawan hukum.---

- Bahwa PENGGUGAT dalam posita Gugatan mempermasalahkan lelang yang

dilakukan ketika tenggang waktu kredit antara PENGGUGAT dan TERGUGAT III belum jatuh tempo. Namun demikian dalam Petitum PENGGUGAT mengajukan tuntutan pembatalan lelang (No.2 Petitum Gugatan). Bahwa latar belakang Posita Gugatan yang masih mempermasalahkan tenggang waktu kredit (pembiayaan) merupakan pokok materi yang bertolak belakang dengan petitum perihal esksekusi (Hak Tanggungan) dengan cara lelang.---

Bahwa berdasarkan Yurisprudensi MARI No. 1038 K/Sip/1973 tertanggal 1

Agustus 1973 : "Perkara ini (perlawanan) merupakan perkara bantahan terhadap eksekusi perkara No. 91.a/Pdt/SG/1964, maka harus diperiksa hanyalah eksekusinya saja dan bukan materi pokoknya"---

- Bahwa Penggugat dalam dasar-dasar diajukan Gugatan tidak menjelaskan alas hak

dan dasar hubungan hukum yang menjadi dasar pengajuan Gugatan terhadap Tergugat I, II dan III.---

- Bahwa Gugatan dari Penggugat mempersoalkan adanya lelang secara sepihak,

(12)

- Bahwa Penggugat telah mencampuradukkan antara dua atau lebih peristiwa hukum dimana satu dengan yang lainnya tidak serta merta menjadi satu peristiwa hukum yang terkait satu dengan yang lain sehingga menjadikan gugatan ini kabur. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka sejalan dengan Yurisprudensi MARI No, 492 K/Sip/1970 tanggal 21 Nopember 1970 yang menyatakan>--- "Gugatan Penggugat yang tidak cemat, tidak jelas, kabur dan tidak sempurna haruslah ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima" .--- DALAM POKOK PERKARA:--- 1. Bahwa TERGUGAT I, II dan III menolak dan menyangkal dengan tegas seluruh

dalil Gugatan PENGGUGAT, terkecuali apa yang diakui oleh TERGUGAT I, II dan III secara tegas dan tertulis;---

2. Bahwa seluruh dalil yang telah TERGUGAT I, II dan III kemukakan dalam

Eksepsi, mohon kiranya dinyatakan termasuk dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Jawaban Pokok Perkara ini;--- 3. Bahwa TERGUGAT I, II dan III menolak secara tegas bahwa telah melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana dinyatakan dalam dalil Gugatan PENGGUGAT.---

4. Bahwa fakta hukum yang terjadi sesungguhnya adalah sebagai berikut:---

a. Bahwa hubungan hukum antara PENGGUGAT dan TERGUGAT III terjadi

karena adanya hutang piutang antara keduanya berdasarkan Akad

Pembiayaan Murabahah dengan Wakalah Nomor

103/PPM/M2S/30177/0909 yang dibuat dibawah tangan pada tanggal 07 September 2009 ("AKAD PEMBIAYAAN").---

b. Bahwa dalam AKAD PEMBIAYAAN dinyatakan TERGUGAT III bertindak

selaku Kuasa dari TERGUGAT I telah menyetujui untuk menyediakan dana pembiayaan dalam rangka pembelian barang sesuai permintaan PENGGUGAT selaku Nasabah sebesar Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan mengenakan margin keuntungan bagi TERGUGAT I sebesar

(13)

Rp.40.571.932,- (empat puluh juta lima ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus tiga puluh dua rupiah) sehingga total hutang (Harga Jual) Bank adalah senilai Rp.110.571.932,- (seratus sepuluh juta lima ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus tiga puluh dua rupiah).---

c. Bahwa sesuai Pasal 4 AKAD PEMBIAYAAN terhadap total hutang,

PENGGUGAT, wajib mengembalikan dengan lunas seluruhnya secara angsuran kepada Bank /TERGUGAT I dalam jangka waktu selambat-lambatnya 36 (tiga puluh enam) bulan dengan beban angsuran per bulan sebesar Rp.3.071.443,- (tiga juta tujuh puluh satu ribu empat ratus empat puluh tiga rupiah).---

d. Bahwa sebagai jaminan pembayaran secara lunas kewajiban PENGGUGAT

pada TERGUGAT I maka telah diserahkan oleh PENGGUGAT sebidang tanah dan bangunan seluas 107 M2 (seratus tujuh meter persegi) dengan bukti kepemilikan Sertipikat Hak Milik No.2072 atas nama ARIE SYAFRI yang terletak di Jalan KH. Zainul Arifin Kelurahan Stabat Baru Kecamatan Stabat- Kabupaten Langkat.---

e. Bahwa terhadap jaminan berupa Tanah Dan Bangunan milik PENGGUGAT

telah dilakukan pengikatan jaminan dengan membuat Akta Pemasangan Hak Tanggungan No.239/2009 Tanggal 29 September 2009 yang dibuat dihadapan Suzi Handayani, SH., PPAT Kabupaten Langkat dan selanjutnya didaftarkan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat sebagaimana terbukti dengan diterbitkannya Sertipikat Hak Tanggungan No.1149/2009 tanggal 07 Oktober 2009 dengan pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama PT. Bank Syariah Mega Indonesia dan untuk menjamin pelunasan hutang dari PENGUGAT hingga sebesar Rp.87.500.000,- (delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah);---

5. Bahwa berdasarkan fakta tersebut maka patut dipertanyakan kebenaran dalil

(14)

- Perihal waktu pencairan pembiayaan yang dinyatakan oleh PENGUGAT pada tanggal 7 Desember 2009, Berdasarkan catatan pada TERGUGAT III pencairan dilakukan pada tanggal 07 September 2009.--- - Bahwa berdasarkan pencatatan penerimaan angsuran yang terdapat pada pembukuan TERGUGAT III, PENGGUGAT hanya melakukan angsuran secara baik hingga bulan Oktober 2010 (12 kali angsuran).---

6. Bahwa karena tidak adanya pembayaran angsuran/kewajiban PENGGUGAT

kepada Bank secara tepat waktu maka kemudian TERGUGAT III memberikan Surat Peringatan Pertama pada tanggal 08 November 2010, Surat Peringatan Kedua tanggal 15 November 2010 dan surat peringatan ketiga pada tanggal 26 November 2010.---

7. Bahwa berkaitan dengan tunggakan angsuran tersebut, Pihak TERGUGAT III juga

telah pula memberikan kebijakan penundaan angsuran dengan format sebagai berikut; enam bulan pertama diangsur sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah) per bulan dan selanjutnya bulan ketujuh hingga kedua belas diangsur sebesar Rp,2.000.000,- (dua juta rupiah) per bulan. Dalam hal ini PENGGUGAT hanya dapat mengangsur selama 6 (enam bulan) pertama dan setelahnya menunggak kembali,---

8. Bahwa pada awal Maret 2012, TERGUGAT III menerima kuasa dari TERGUGAT I

berdasarkan Surat Kuasa No.109/DIRBMS/LEGD-LLG/12 untuk melakukan penjualan melalui lelang eksekusi Hak Tanggungan atas jaminan milik PENGGUGAT. Surat Kuasa ini disampaikan pula oleh TERGUGAT III pada PENGGUGAT melalui TERGUGAT II,---

9. Pada tanggal 10 April 2012 PENGGUGAT datang ke TERGUGAT II dan

menyatakan menyanggupi untuk melakukan pelunasan atas tunggakan hutangnya yang pada saai itu mencapai Rp. 25.600,000,- (dua puluh lima juta enam ratus ribu Rupiah) dengan cara pembayaran I sebesar Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu Rupiah) selambatnya pada tanggai 13 April 2012 sedangkan sisanya diangsur per 2 (dua) bulan.---

(15)

Namun faktanya hingga tanggai 13 April 2012, PENGGUGAT hanya melakukan penyetoran sebesar Rp, 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Saldo awal sebelum setoran pertama sebesar Rp. 15.193,28).--- Selanjutnya Penggugat menyetor kembali sebesar Rp, 1.800.000,- pada tanggai 17 April 2012, pada tanggal 7 Mei penggugat setor lagi Rp. 4.000.000,- (Total saldo di rekening sebesar Rp. 16.313.133,77).--- Pada tanggai 22 Mei 2012 penggugat tarik dana dari rekeningnya Rp, 6,000,000,-. Pada tanggai 25 Mei 2012 acara Lelang Tahap Pertama (tidak ada penawaran)6,000,000,-. Tanggai 4 Juni 2012 Penggugat kembali Tarik dana dari rekeningnya Rp. 4.300,000,-.---Tanggai 15 Juni 2012 Penggugat Tarik lagi dana dari rekening Rp. 2.000.000,- (sisa Saldo di rekening sebesar Rp. 4.017.755,22). Pada tanggai 21 Juni 2012 acara Lelang ulang (jaminan laku terjual).---

10. Bahwa karena PENGGUGAT tidak dapat merealisasikan apa yang telah menjadi

kesanggupannya (lih. point 9) maka TERGUGAT I hanya dapat memberikan keringanan dengan cara mengurangi margin dan mewajibkan PENGGUGAT untuk membayar sisa hutang secara teseluruhan. Namun kebijakan TERGUGAT I, II dan III ini juga tidak dipergunakan oleh PENGGUGAT.---

11. Bahwa akibat PENGGUGAT ingkar janji tidak memenuhi kesepakatan yang

dibuat baik dalam Akad Pembiayaan maupun dalam Kesepakatan lain yang dibuat untuk penyetesaian hutangnya, maka berdasarkan Pasal 8 AKAD PEMBIAYAAN telah dapat dinyatakan PENGGUGAT cidera Janjj.---

12. Bahwa berdasarkan Pasal 9 AKAD PEMBIAYAAN tentang Akibat Dari Peristiwa

Cidera Janji menyatakan:---

- (pada intinya) ...Bank akan memberitahukan kepada Nasabah

(PENGGUGAT) mengenai cidera janji tersebut dan Bank memberi kesempatan kepada Nasabah (PENGGUGAT) untuk memulihkan keadaan

(16)

(membayar kewajiban yang tertunggak) terhitung selama 30 (tigapuluh) hari sejak ada pemberitahuan dari Bank.--- - Selanjutnya point 9.2 : (pada intinya)... Jika Nasabah tidak melaksanakan pembayaran tunggakannya maka Bank tanpa pemberitahuan teriebih dahulu kepada Nasabah, dapat menjual barang jaminan (Tanah Dan Bangunan) didepan umum ataupun dengan cara mengambil tindakan apapun yang dianggap perlu.---

13. Bahwa sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No.1149/2009 menyatakan;---

- Bahwa pemegang hak tanggungan (TERGUGAT I) mempunyai hak untuk

menjual atas kekuasaan sendiri objek hak tanggungan apabila debitur

(PENGGUGAT) cidera janji/wanprestasi;---

- Bahwa selaku pemegang hak tanggungan (TERGUGAT I) akan memperoleh

seluruh/sebagian dari ganti rugi yang diterima pemberi hak tanggungan untuk pelunasan piutangnya.---

- Bahwa Sertipikat Hak Tanggungan memiliki Irah-lrah "Demi Keadilan

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" yang menunjukkan/membuktikan bahwa apa yang dinyatakan dalam sertipikat tersebut memiliki kekuatan eksekutorial yaitu dapat dilaksanakan karena telah memiliki kekuatan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.---

14. Bahwa berdasarkan UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan lebih lanjut

menyatakan:--- Pasal 6:

"Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut"--- jo. Pasal 14 ayat (2):---

(17)

"Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dlmaksud pada ayat (2) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dangan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti grosse acte Hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah"---

15. Bahwa pelaksanaan lelang Jaminan melalui KPKNL (TERGUGAT V) sepenuhnya

hak Bank dalam mengupayakan pengembalian pelunasan hutang Nasabah yang tidak terbayar secara baik dan lunas.--- 16. Bahwa adalah fakta berdasarkan Risalah Lelang No.494/2012 Tanggal 21 Juni

2012, objek jaminan sertipikat tanah Hak-Milik No.2072/Kel.Stabat Baru yang telah dipasang Hak Tanggungan Sertipikat No.1149/2009 telah dilakukan penjualan secara lelang melalui KPKNL (TERGUGAT V) dengan proses yang telah sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.---

17. Bahwa berdasarkan Risalah Lelang No. 494/2012 Tanggal 21 Juni 2012

dinyatakan Henry Widjanarko sebagai pemenang lelang dan selanjutnya atas Sertipikat Tanah Hak milik No.2072/Kel. Stabat Baru tersebut diketahui masih dalam proses balik nama keatas nama pemenang lelang tersebut.--- 18. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas TERGUGAT I, II dan III memiliki

kesimpuian dalam Pokok Perkara tidak terbukti adanya perbuatan melawan

hukum sebagaimana dalil Gugatan PENGUGAT dan dalam menguasai dan melakukan eksekusi jaminan dengan cara menjual secara lelang melalui KPKNL telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.---

19. Bahwa karena Gugatan PENGGUGAT tidak terbukti, maka tuntutan PENGGUGAT

yang meminta pembatalan atas lelang haruslah ditolak termasuk tuntutan agar TERGUGAT secara tanggung renteng membayar Uang Paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per hari adalah

tuntutan yang sudah seharusnya ditolak, sebagaimana ditegaskan dalam

Yurisprudensi antara lain:---

(18)

"Karena Pembanding I tidak dapat membuktikan adanya kerugian material akibat perbuatan Terbanding I, maka ganti rugi karena perbuatan melawan hukum harus ditolak".--- Jo. MARI No. 864 K/Sip/1973 tanggal 13 Mei 1975 yang menyatakan:--- "Karena Penggugat tidak dapat membuktikan dalam bentuk apa sebenarnya kerugian yang dimaksudkan itu, tuntutan tersebut harus ditolak".---

20. Bahwa karena Gugatan PENGGUGAT tidak terbukti, maka tuntutan yang

memohon agar dilakukan sita jaminan dan atau meminta putusan perkara ini

dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad), meskipun

terdapat upaya hukum, Verzet, Banding maupun Kasasi, adalah tuntutan yang sudah seharusnya ditolak, sebagaimana Surat Edaran MARI No. 03 Tahun 2000 tertanggal 21 Juli 2000, yang menegaskan agar supaya tidak menjatuhkan keputusan "Uitvoerbaar bij Voorraad" walaupun syarat-syarat dalam pasal 180 ayat 1 H.I.R./191 ayat 1 Rbg telah terpenuhi.---

21. Bahwa terhadap dalil-dalil PENGGUGAT untuk selebihnya karena tidak ada

relevansinya dengan perkara ini, sangat mengada-ada, tidak berdasar, hanya

merupakan pemutarbalikan fakta, maka TERGUGAT I, II dan III menganggap

bahwa dalil-dalil PENGGUGAT tersebut tidak perlu untuk ditanggapi dan sudah

seharusnya ditolak.--- DALAM REKONPENSI :---

1. Bahwa seluruh dalil yang telah PARA PENGGUGAT Rekonpensi (semula

TERGUGAT I, II dan III Konpensi) kemukakan dalam Konpensi baik Dalam Eksepsi maupun Dalam Pokok Perkara, mohon kiranya dinyatakan termasuk dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Gugatan Dalam Rekonpensi.

2. Bahwa karena Hak Tanggungan pada PARA PENGGUGAT

Rekonpensi/TERGUGAT I, II dan III Konpensi berdasarkan Sertipikat Hak Tanggungan No. 1 149/2009 tanggal 07 Oktober 2009 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat adalah sah menurut hukum maka

(19)

pengajuan eksekusi atas Agunan/Jaminan SHM No, 2072/Kelurahan stabat baru, Surat Ukur No. 26/S.Baru/2009 tanggal 23 Maret 2009, seluas 107 m2 (seratus tujuh meter persegi), atas nama ARIE SYAFRI (PENGGUGAT Konvensi/TERGUGAT Rekonpensi) adalah juga sah menurut hukum dan bukan perbuatan melawan hukum.---

3. Bahwa karena pengajuan lelang atas jaminan sah menurut hukum dan

penguasaan fisik Tanah dan Bangunan masih dikuasai pihak yang tidak berhak maka mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan TERGUGAT Rekonvensi/ PENGGUGAT Konvensi melakukan perbuatan melawan hukum dan beritikad tidak baik sehingga memerintahkan TERGUGAT Rekonvensi/ PENGGUGAT Konvensi dan/atau siapapun juga pihak yang menguasai fisik atas Tanah dan Bangunan Agunan/Jaminan untuk mengosongkan Tanah dan

bangunan Agunan/Jaminan dan menyerahkan kepemilikan dan

penguasaannya kepada pemenang Lelang sebagaimana Risalah Lelang No,494/2012 tanggal 21 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh KPKNL Medan dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak dibacakannya Putusan dalam perkara ini.---

4. Bahwa untuk menjamin adanya itikad baik dari TERGUGAT

Rekonpensi/PENGGUGAT konpensi, maka PARA PENGGUGAT

rekonpensi/TERGUGAT I, II dan III Konpensi memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menghukum TERGUGAT Rekonpensi/PENGGUGAT Konpensi atau pihak lainnya yang menguasai Tanah dan bangunan objek sengketa untuk membayar Uang Paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per hari terhitung 14 (empat belas) hari sejak dibacakannya Putusan dalam perkara ini jika tidak melaksanakan penyerahan atau pengosongan Tanah dan Bangunan Agunan/Jaminan.---

(20)

Majelis Hakim yang memenksa dan mengadili perkara ini agar dapat menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad), meskipun terdapat upaya hukum, Verzet, Banding maupun Kasasi.-- Berdasarkan hal-hal yang telah kami uraikan di atas, maka kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas I B Binjai yang memeriksa dan mengadili Perkara ini agar berkenan memutuskan sebagai berikut :--- DALAM KONPENSI : --- DALAM EKSEPSI :---

1. Menerima Eksepsi yang diajukan TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III;

dan atau---

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Klas IB Binjai Tidak Berwenang Mengadili

Perkara; dan atau.---

3. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT Tidak Jelas/Kabur dan karenanya ditolak atau

setidaknya tidak dapat diterima (Niet Onvakelijke Verklaard).--- DALAM POKOK PERKARA:--- Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya,--- DALAM REKONPENSI:---

1. Menerima Gugatan PARA PENGGUGAT Rekonpensi/TERGUGAT I, II dan III

Konpensi untuk seluruhnya.---

2. Menyatakan TERGUGAT Rekonpensi terbukti telah melakukan Perbuatan

Melawan Hukum karena menguasai Tanah Dan Bangunan tanpa hak dan beritikad tidak baik.---

3. Memerintahkan kepada TERGUGAT Rekonpensi/PENGGUGAT Konvensi dan/atau

pihak lain manapun yang menguasai fisik Tanah dan bangunan tanpa hak untuk mengosongkan secara sukarela atas Tanah dan Bangunan Sertipikat Hak Milik No.2072/Stabat Baru.---

4. Menghukum TERGUGAT Rekonpensi/PENGGUGAT Konvensi dan atau pihak lain

(21)

No.2072/Stabat Baru dengan tanpa alas hak yang sah untuk membayar Uang Paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- {sepuluh juta rupiah) per hari terhitung 14 (empat belas) hari sejak dibacakannya Putusan dalam perkara ini dalam hal lalai untuk mengosongkan dan menyerahkan Agunan/jaminan kepada Pemenang Lelang sebagaimana Risalah Lelang No.494/2012 tanggal 21 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh KPKNL Medan..---

5. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun TERGUGAT

Rekonpensi/PENGGUGAT Konvensi mengajukan verzet, banding maupun kasasi (Uit Voerbaar bij Voorraad).--- DALAM KONPENSI dan REKONPENSI:--- Menghukum TERGUGAT Rekonpensi /PENGGUGAT Konvensi untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.--- Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas IB Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Ex Aequo et

Bono).---Menimbang, bahwa kemudian Tergugat IV telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :--- DALAM KONPENSI:--- Tentang EKSEPSI.--- Gugatan Penggugat Obscur Libell.---

- Bahwa dalam surat Gugatan Penggugat menyebutkan nama dan alamat Tergugat

IV tidak jelas karena tidak sesuai dengan yang sebenarnya dimana Penggugat tidak ada menyebutkan, Desa atau Kelurahan, bahkan Kecamatan dimana Tergugat IV bertempat tinggal oleh sebab itu Gugatan penggugat adalah Obscurlibeli ;---

- Bahwa oleh karena Gugatan Penggugat Obscur libeli maka cukup alasan bagi

(22)

Penggugat untuk seluruhnya atau setidak - tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak Dapat Diterima (Niet Onvankelljke)--- TENTANG POKOK PERKARA.---

- Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil Gugatan Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang secara jelas dan tegas diakui dibawah Ini ; --- - Bahwa terhadap hal - hal yang telah Tergugat kemukakan dalam eksepsi secara

mutatis mutandis juga masuk dalam pokok perkara sehingga tidak perlu diulangi lagl ; ---

- Bahwa tidak benar Tergugat IV hidup bertetangga dengan Penggugat karena

Penggugat tinggal di Stabat, Kabupaten Langkat sedangkan Tergugat IV tinggal di Medan namun tanah terpekara memang berbatasan dengan tanah dan bangunan milik Tergugat IV yakni Kantor millk isteri Tergugat IV , Tergugat IV tidak pernah tahu menahu tentang permasalahan Penggugat;---

- Bahwa Penggugat sangatlah mengada-ada dan memutar balikkan fakta dengan

menyatakan Tergugat IV telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrecht matigedaad), karena Tergugat telah membeli tanah terpekara melalui lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar oleh petugas lelang yang benar pula ; ---

- Bahwa justru Penggugat lah yang ingin menguasai tanah dan bangunan yang telah

menjadi milik Tergugat IV secara melawan hukum karena tidak mau rnengosongkan dan menyerahkan tanah dan bangunan terpekara kepada Tergugat IV bahkan membuat laporan Pengaduan terhadap Tergugat IV.---

- Bahwa kerugian yang Penggugat maksudkan hanyalah hayalan belaka karena

Tergugat lah yang telah menderita kerugian baik secara materil maupun moril akibat perbuatan Penggugat;---

- Bahwa oleh sebab itu tidakada alasan hukum bagi Penggugat mengajukan

Sitajaminan maupun meminta ganti rugi dalam perkara ini karena Penggugat lah yang telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;---

(23)

- Bahwa berdasarkan alasan dan fakta yang telah diuraikan diatas, maka cukup beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak - tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Niet Onvankelijke verklaard ).---

DALAM REKONPENSI.---

- Bahwa Tergugat IV Dalam Konpensi selanjutnya disebut Penggugat dalam

rekonpensi (dr) dengan ini mengajukan Gugatan Rekonpensi terhadap Penggugat dalam konpensi yang selanjutnya disebut Tergugat dalam rekonpensi ( dr) sebagai berlkut :--- - Bahwa dalil - dalil yang telah Penggugat dr kemukakan dalam konpensi secara

mutatis mutandis merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dalam dalil-dalil Rekonpensi ;---

- Bahwa Penggugat dr telah membeli membeli sebidang tanah seluas 107 m2 sesuai

Sertipikat Hak Mllik 2072 berikut bangunan yang berdiri diatasnya terletak di Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat melaui letang pada tanggal 21 Juni 2012 pada PT.Bank Mega Syariah, Jalan Gatot Subroto Komplek Tomang Elok lok B No.99 Medan Dihadapan Pejabat Lelang dari KPKNL Medan ;--- - Bahwa sebelum lelang tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 April 2012 pihak

Bank Mega Syariah telah mernberitahukan kepada Tergugat dr agar mengosongkan tanah dan bangunan terpekara paling lambat tanggal 18 Mei 2012 karena akan dilaksanakan lelang pada tanggal 25 Mei 2012;---

- Bahwa pada tanggal 11 Mei 2012 pada harian Analisa Medan diumumkan tentang

diladakannya Lelang atas tanah Terperkara pada tanggal 25 Mel 2012 namun pada saat itu tidak ada peserta lelang yang mengikuti lelang tersebut;---

(24)

- Bahwa selanjutnya pada tanggal 13 Juni 2012 pihak Bank Mega Syariah kembali memberitahukan kepada Tergugat dr untuk mengosongkan tanah terpekara karena akan dilakukan pelaksanaan Lelang tahap kedua ;---

- Bahwa pada tanggal 14 Juni 2012 pada harian yang sama yakni Koran Analisa

Medan diumumkan tentang adanya pelaksanaan lelang ulang Eksekusi hak Tangggungan atas tanah terpekara pada tanggal 14 Juni 2012 ;--- - Bahwa pada saat pelaksanaan lelang ulang eksekusi hak tanggungan atas tanah terperkara tanggal 14 Juni 2012 Penggugat dr mendaftar sebagai peserta lelang dan menjadi pemenang lelang dengan harga lelang sebesar Rp.48.500.000,- (empat puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah);---

- Bahwa Penggugat dr telah berulang kali meminta kepada Tergugat dr untuk

menyerahkan tanah terpekara kepada Penggugat dr namun Tergugat dr tidak mengindahkannya bahkan melaporkan Penggugat dr kepada pihak Kepolisian setempat;---

- Bahwa perbuatan Tergugat dr tersebut jelas merupakan perbuatan melawan

hukum (Onrecht Matigedaad ) yang telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat dr ;--- - Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang telah Tergugat dr lakukan telah

menimbulkan kerugian bagi Penggugat dr baik kerugian moril maupun materil yang perinciannya sebagai berikut :--- - Bahwa kerugian yang Penggugat dr alami hingga saat ini adalah :---

- Kerugian materill atas uang lelang sebesar Rp . 48.500.000,-

- Kerugian Moril patut diperhitungkan sebesar Rp._ 500.000.000,-

Jumlah Rp. 548.500.000,-

- Bahwa oleh karena kerugian yang Penggugat dr alami akibat perbuatan melawan

hukum yang Tergugat dr lakukan maka cukup beralasan hukum kiranya Tergugat dr dihukum membayar kerugian tersebut sebesar Rp. 548.500.000,- ( lima ratus empat puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah ) secara tunai kepada Penggugat dr;---

(25)

- Bahwa agar supaya Gugatan Penggugat dr tidak hampa atau nihil sama sekall maka perlu diletakkan Sita jaminan ( Conservatoir beslag ) atas tanah terpekara serta seluruh harta benda Tergugat dr baik benda bergerak maupun tidak bergerak yang akan dimohonkan kemudian ;---

- Bahwa diduga kuat meskipun putusan dalam perkara ini telah mempunyai

kekuatan hukum tetap, Tergugat dr tidak akan melaksanakan isi putusan secara suka rela , maka sangat beralasan hukum Terhadap tergugat dr dikenakan Uang Paksa ( Dwangsoom ) sebesar Rp, 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap harinya apabila Tergugat lalai melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap ;--- Berdasarkan uraian - uraian dan alasan hukum diatas, Penggugat dr mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan Mengadili Perkara ini untuk memeberi Putusan yang amarnya sebagai berikut:--- DALAM KONPENSI.--- - Menerima Eksepsi Tergugat untuk selururmya.---

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak - tidaknya menyatakan

Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Niet Onvakeiljke Verklaard ).--- DALAM REKONPENSI--- - Mengabulkan Gugatan dalam rekonpensi untuk seluruhnya.---

- Menyatakan perbuatan Tergugat dr merupakan perbuatan melawan hukum

(Onrechtmatigedaad).---

- Menyatakan Sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir beslag) yang diletakkan

dalam perkara Rekonpensi ini.---

- Menghukum Tergugat dr agar segera mengosongkan tanah terpekara dan

menyerahkan kepada Penggugat dr dalam keadaan baik.---

- Menghukum Tergugat dr untuk membayar ganti kerugian moril dan materil

(26)

- Menghukum Tergugat dr untuk membayar Uang Paksa (Dwangsoom) sebesar Rp.1.000.000,- ( satu juta rupiah ) perhari bila Tergugat dr tidak menjalankan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukm tetap. ---

- Menghukum Tergugat dr untuk membayar ongkos perkara pada setiap tingkatan

peradilan.--- Atau.--- Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono).---

Menimbang, bahwa kemudian Tergugat V telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :--- DALAM EKSEPSI:---

1. Bahwa Tergugat V menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap hal-hal

yang diakui secara tegas kebenarannya.--- 2. Eksepsi Persona Standi Non Judicio.--- 2.1 Bahwa Tergugat V berpendapat, gugatan Penggugat yang ditujukan kepada

Tergugat V harus dinyatakan tidak dapat diterima, sebab penyebutan Persoon Tergugat V di dalam surat gugatan Penggugat kurang tepat dan keliru, karena tidak mengkaitkan dengan Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Kantor Wilayah II Medan yang merupakan Instansi atasan dari Tergugat V.---

2.2 Bahwa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan

bukan merupakan badan hukum yang berdiri sendiri, melainkan badan yang merupakan bagian dari badan hukum yang disebut Negara di mana salah satu Instansi atasan dari Tergugat V adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor Wilayah II Medan cq. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan. Oleh karena itu Tergugat V tidak mempunyai kualitas untuk dapat

(27)

dituntut dalam perkara perdata di muka Peradilan Umum jika tidak dikaitkan dengan badan hukum induknya dan Instansi atasannya.--- 2.3 Bahwa kekeliruan tersebut terlihat pada halaman 2 (dua) dalam gugatan

Penggugat, dimana Penggugat hanya menyebutkan Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan sebagai Persoon Tergugat V

dengan tidak mengkaitkan instansi atau unit atasan Tergugat V.--- 2.4 Bahwa terhadap apa yang dikemukakan oleh Tergugat V di atas, sangatlah jelas bahwa gugatan Penggugat yang langsung ditujukan kepada Tergugat V tanpa mengkaitkan instansi atasannya adalah keliru dan tidak tepat, karena secara yuridis Tergugat V tidak mempunyai kualitas untuk dapat dituntut di muka Peradilan Umum tanpa dikaitkan dengan badan hukum induknya/lnstansi atasannya tersebut. Dengan demikian jelas bahwa hal ini

mengakibatkan gugatan Penggugat dalam perkara a quo menjadi kurang

sempurna. Oleh karena itu, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1424K/Sip/1975 tanggal 8 Juni 1976 tentang gugatan yang harus ditujukan kepada pemerintah pusat, maka gugatan

Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima seluruhnya (Niet

Ontvankelijk Verklaard).--- 3. Ekseptio Obscuur Libel / Gugatan Tidak Jetas Atau Kabur.---

3.1 Bahwa gugatan Penggugat khususnya yang ditujukan kepada Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan in casu Tergugat V,

tidak ada satupun daiil yang menyebutkan dalam surat gugatan Penggugat tentang perbuatan Tergugat V yang merugikan Penggugat sehingga dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum.---

3.2 Bahwa karena landasan hukum dalam gugatan belum jelas, maka atas dasar

apakah Penggugat KPKNL Medan menanggung risiko sebagaimana petitum surat gugatan padahal dalam posita gugatan setelah dibaca dan diteliti secara cermat tidak ada argumen Penggugat tentang perbuatan melawan

(28)

apabila gugatan terhadap KPKNL Medan in casu Tergugat V tidak dapat diterima karena tidak jelas alias kabur.---

3.3 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menyatakan gugatan tidak

dapat diterima (niet onvankelijk verklraad) karena berdasarkan

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:492K/Sip/1970 tanggal 21 November 1970 dengan tegas dinyatakan bahwa "Gugatan Penggugat yang tidak cermat, tidak jelas, kabur dan tidak sempurna haruslah ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima".--- 4. Eksepsi Tergugat V Untuk Dikeluarkan Sebagai Pihak Dalam Perkara A

Quo.-4.1 Bahwa permasalahan yang dijadikan dasar oleh Penggugat khususnya yang ditujukan kepada Tergugat V adalah terkait dengan lelang eksekusi terhadap sebidang tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya berupa sebidang tanah berikut rumah tinggal milik Penggugat yang terletak di Jalan K.H, Zainul Arifin No.7 Stabat, dengan luas kurang lebih 107 m2 dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.2072 Kabupaten Langkat, yang menurut Penggugat hal tersebut merupakan suatu perbuatan melawan hukum.--- 4.2 Bahwa perlu Penggugat pahami, tugas dan fungsi Tergugat V dalam proses

pelelangan / pelaksanaan lelang ulang eksekusi Hak Tanggungan ini adalah sebagai instansi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan lelang.--- 4.3 Bahwa selain hai-hal tersebut, PT Bank Mega Syariah juga mengeluarkan Surat Pernyataan Nomor:021/PYN/MEDAN/VI/2012 tanggal 04 Juni 2012

yang pada pokoknya menyatakan bahwa debitur in casu Penggugat telah

dikatagorikan sebagai kredit Macet dan akan membebaskan Pejabat Lelang dari KPKNL yang berwenang dan pemenang lelang baik sekarang maupun dikemudian hari terhadap segala gugatan atau tuntutan yang timbul sebagai akibat pelelangan objek yang disebutkan dan diuraikan.---

4.4 Bahwa berdasarkan surat pernyataan tersebut Tergugat V akan dijamin dan

(29)

gugatan atau tuntutan yang timbul sebagai akibat pelelangan obyek perkara a quo oleh Tergugat I.--- 4.5 Bahwa berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo dapat mengeluarkan Tergugat V sebagai pihak dalam perkara a quo.--- DALAM POKOK PERKARA:--- 1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon juga dianggap

telah termasuk dalam pokok perkara ini, serta Tergugat V menolak seluruh daliktalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas kebenarannya.

2. Bahwa Tergugat V tidak akan menjawab dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat

yang tidak berkaitan dengan tugas dan wewenang Tergugat V.---

3. Bahwa permasalahan yang dijadikan dasar oleh Penggugat dalam mengajukan

gugatannya adalah sehubungan dengan pelelangan eksekusi hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan di atasnya yang dilaksanakan oleh Tergugat V dengan permohonan Tergugat I, yaitu berupa sebidang tanah berikut rumah tinggal milik Penggugat yang terletak di Jalan K.H. Zainul Arifin No.7 Stabat, dengan luas kurang lebih 107 m2 dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.2072 Kabupaten Langkat, yang menurut Penggugat hal tersebut merupakan suatu perbuatan melawan hukum.---

4. Bahwa Tergugat V jelaskan kaitan antara Tergugat V dengan Pelaksanaan Lelang

atas objek perkara a quo, adalah sebagai berikut--- a. Bahwa Pelaksanaan lelang yang diiakukan oleh Tergugat V dilakukan atas

permohonan Saudara Robin Siagian Collection Supervisor dan Saudara

Yudianto Sjahruddin, District Manager PT Bank Mega Syariah berkedudukan di

Medan in cast/ Tergugat II sesuai dengan Surat Permohonan Lelang

Nomor:003/BMS-MEDAN/VI/2012 tanggal 04 Juni 2012, yang dalam hal ini

berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah Dengan Wakalah

(30)

Pertanahan Kabupaten Langkat yang berkepala "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Nomor:1149/2009 tanggal 07 Oktober 2009 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor:239/2009 tanggal 29 September 2009.---

b. Bahwa berdasarkan pasal 6 Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak

Tanggungan dinyatakan dengan tegas bahwa "Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut".--- c. Bahwa dengan demikian syarat yang ditetapkan dalam Pasal 6 Pasal 11 ayat

(2) butir e Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah, yaitu supaya pemegang hak tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui peletangan umum apabila debitur cidera janji serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut telah terpenuhi.---

d. Bahwa PT Bank Mega Syariah, selaku kreditor telah mengeluarkan Surat

Peringatan I (Pertama) Nomor:105/SP-1/30177/11/10 tanggai 08 November 2010, Surat Peringatan II (Kedua) Nomor:106/SP-2/30177/11/10 tanggal 05

November 2010, Surat Peringatan II! (Terakhir)

Nomor:032/SP-3/30177/11/10 tanggal 26 November 2010.---

e. Bahwa Penggugat tetap tidak melunasi kewajibannya dimaksud, meskipun

telah diperingati sebanyak 3 (tiga) kali oleh PT Bank Mega Syariah.--- f. Bahwa pelelangan ini telah juga diberitahukan kepada pihak debitur in casu Penggugat oleh pihak PT Bank Mega Syariah dengan Surat Nomor: 011/BMS-MEDAN/Vl/2012 tanggal 13 Juni 2012.--- g. Bahwa pelelangan atas objek perkara a quo telah diumumkan oleh PT Bank

(31)

14 Juni 2012 sebagai pengumuman lelang ulang dari pelaksanaan lelang tanggal 25 Mei 2012.---

h. Bahwa oleh karena permohonan lelang yang diajukan oleh PT Bank Mega

Syariah telah disertai dengan dokumen yang dipersyaratkan untuk dilaksanakan lelang, maka berdasarkan Pasal 10 Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.07/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Bahwa pasal 12 Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.07/2010 menyebutkan bahwa :--- "Kepala KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek".---

i. Bahwa selain hal-hal tersebut, PT Bank Mega Syariah juga mengeluarkan Surat

Pernyataan Nomor:021/PYN/MEDAN/W2012 tanggal 04 Juni 2012 yang pada pokoknya menyatakan bahwa debitur in casu Penggugat telah dikatagorikan sebagai kredit Macet dan akan membebaskan Pejabat Lelang dari KPKLN yang berwenang dan pemenang lelang baik sekarang maupun dikemudian hari terhadap segala gugatan atau tuntutan yang timbul sebagai akibat pelelangan objek yang disebutkan dan diuraikan.--- j. Bahwa berdasarkan surat pemyataan tersebut Tergugat V akan dijamin dan

dibebaskan baik sekarang ataupun dt kemudian hari terhadap segala gugatan atau tuntutan yang timbul sebagai akibat pelelangan obyek perkara a quo oleh PT Bank Mega Syariah.--- 5. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dengan tegas menolak dalil Penggugat

yang pada pokoknya menyatakan bahwa tindakan Para Tergugat dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum.---

6. Bahwa berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata jelas dinyatakan bahwa untuk dapat

menyatakan suatu perbuatan dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum haruslah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:--- - Harus ada perbuatan;--- - Perbuatan tersebut bersifat melawan hukum;---

(32)

- Harus ada unsur kesalahan;--- - Harus ada kerugian yang diderita;--- - Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian yang ditimbulkan.--- Unsur-unsur tersebut bersifat kumulatif, hal ini berarti apabila salah satu unsur tidak terpenuhi maka perbuatan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum.---

7. Bahwa Tergugat V tegaskan, Penggugat dalam gugatannya juga tidak menjelaskan

secara rinci mengenai unsur kesalahan yang telah dilakukan oleh Tergugat V dan hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian yang ditimbulkan sehingga Penggugat dapat menyatakan bahwa Tergugat V telah melakukan perbuatan melawan hukum. Oleh karena itu sangat sulit untuk meyakini kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat. Justru sebaliknya sangat terlihat jelas bahwa upaya gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat V hanya mengada-ada dan menunjukkan adanya upaya coba-coba.---

8. Bahwa Tergugat V sebagai instansi Pemerintah yang bertanggung jawab

melakukan pelelangan hanya menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.---

9. Bahwa dikarenakan pelaksanaan lelang hak tanggungan yang dilakukan oleh

Tergugat V telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku maka tindakan hukum yang dilakukan oleh Tergugat V adalah sah menurut hukum, sehingga tidak ada satu pun perbuatan Tergugat V yang dapat dikategorikan perbuatan melawan hukum.--- 10. Bahwa dikarenakan pelelangan yang dilakukan oleh Tergugat V adalah telah sah

menurut hukum dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, maka berdasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Pasal 3 dengan tegas menyatakan "bahwa lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tidak dapat dibatalkan". Jadi dengan demikian terhadap

(33)

lelang yang dilakukan Tergugat V tidak dapat dibatalkan karena telah sah secara hukum.---

11. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak terbukti, maka tuntutan yang

memohon agar dilakukan sita jaminan dan atau meminta putusan perkara ini dapat diJaksanakan teriebih dahulu (uitvoerbaar bij voe/raad), meskipun terdapat upaya hukum, verzet, banding maupun kasast, sudah sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim, sebagaimana Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia NomorOS Tahun 2000 tanggal 21 Juii 2000 yang menegaskan agarsupaya tidak

menjatuhkan keputusan uitvoerbaar bij voerraadwalaupun syarat-syarat dalam

Pasal 180 ayat 1 HIR/191 ayat 1 Rbg telah terpenuhi.---

12. Bahwa Tergugat V dengan tegas menolak dalil/alasan Penggugat yang pada

pokoknya menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi Penggugat, sehingga Penggugat menuntut kerugian materiil sebesar Rp.600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) secara tanggung renteng dan membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per hari untuk setiap keterlambatan.--- 13. Bahwa tuntutan ganti rugi tersebut sangat mengada-ada dan dalil tersebut juga

tidak berdasarkan hukum sama sekali oleh sebab itu sudah sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo.---

14. Bahwa perlu Tergugat V tegaskan bahwa di dalam melakukan pelaksanaan

pelelangan tidak ada satupun tindakan dari Tergugat V yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum dan merugikan Penggugat. Dan jikalaupun ada ganti rugi yang harus dibayarkan, itu pun tidak tepat dan tidak berdasarkan hukum apabila dimintakan kepada Tergugat V.---

15. Bahwa selain itu, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tanggal 16 Desember 1970 No. 492 K/Sip/1970 dan Putusan Mahkamah Agung

(34)

dalam bentuk apa yang menjadi dasar tuntutannya, Tanpa perincian dimaksud

maka tuntutan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima, dengan

demikian jelas atas permohonan ganti kerugian tersebut sudah sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a QUO,---

Maka, berdasarkan aiasan-alasan tersebut di atas, Tergugat V mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berkenan memutus dengan amar sebagai berikut:--- Dalam Eksepsi:--- 1. Menyatakan Eksepsi Tergugat V cukup beralasan dan dapat diterima;--- 2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard). Dalam Pokok Perkara:--- 1. Menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;--- 2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard); 3. Menyatakan menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul.---

Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat I, II, III, IV dan V tersebut telah dijawab Penggugat dalam Repliknya tertanggal 29 Oktober 2012 dan terhadap Replik tersebut Tergugat I, II, III, IV dan V menanggapinya dalam Dupliknya masing-masing tertanggal 5 Nopember 2012;---

Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatannya, Penggugat mengajukan surat-surat bukti yang telah dilegalisir dan bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya selanjutnya diberi tanda ;--- 1. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 07

Oktober 2009 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I. 2. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 06 Nopember 2009 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.2.

(35)

3. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 07 Januari 2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.3. 4. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 20

Pebruari 2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.4. 5. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 06 Maret

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.5. 6. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 14 April

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.6. 7. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 16 April

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.7. 8. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 15 Mei

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.8. 9. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 17 Mei

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.9. 10. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 11 Juni

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I0. 11. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 12 Juli

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.11. 12. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 23 Juli

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I2. 13. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 28 Juli

2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I3. 14. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 25

Agustus 2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I4. 15. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 22

September 2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I5. 16. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 08 Desember 2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I6.

(36)

17. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 29 Desember 2010 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I7. 18. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 29 Januari

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I8. 19. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 10

Pebruari 2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.I9. 20. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 22 Maret

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda (tidak dihadirkan dipersidangan )---P.20. 21. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 02 Mei

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.2I. 22. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 31 Maret

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.22. 23. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 30 Juni

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.23. 24. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 30 Juni

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.24. 25. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 29 Juli

2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.25. 26. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 23

September 2011 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.26. 27. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 13 April

2012 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.27. 28. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 16 April 2012 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.28. 29. Foto copy bukti slip penyetoran deposit slip dari Arief Syafri tertanggal 07 April

2012 ke Bank Mega Syariah diberi tanda ---P.29. Menimbang, bahwa selain bukti Surat dipersidangan Penggugat juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi-saksi yang telah didengar keterangannya dibawah sumpah pada pokoknya adalah sebagai berikut ;---

(37)

1. Harifuddin ,---

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan dalam perkara ini memberikan

penjelasan tentang kehilangan mobil milik Penggugat.---

- Bahwa hilangnya mobil milik Penggugat saat saksi mencari Lapak pasar dan ketika

saksi dan Penggugat buang air kecil kemudian saat kembali kendaraan jenis kijang LGX yang dipakainya telah hilang diambil orang.---

- Bahwa sebelumnya sepengetahuan saksi penggugat menggunakan kendaraannya

untuk usaha dagangnya yaitu alat-alat tulis , namun setelah kendaraannya hilang maka usaha yang dilakukan Penggugat jadi terhalang.---

- Bahwa sepengetahuan saksi walaupun kendaraan yang dipakai Penggugat sudah

hilang , namun Penggugat masih terus berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.---

- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Penggugat pernah meminjam uang sesuai

dengan dalil didalam gugatannya.--- Menimbang berdasarkan keterangan saksi tersebut diatas Penggugat dan Para Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan.--- 2. Badra Mulkan ,---

- Bahwa Penggugat pernah bercerita kepada kepada saksi bahwa akibat hutangnya

di Bank Mega Syariah sebesar Rp. 70.000.000.- (tujuh puluh juta rupiah) rumahnya menjadi sempit.--- ---

- Bahwa sepengetahuan saksi , penggugat selalu membayar cicilannya di Bank,

namun rumahnya tetap dilelang juga.---

- Bahwa saksi memang tidak pernah ikut membayar cicilannya di bank oleh

Penggugat, namun penggugat pernah pernah menunjukkan bukti pembayarannya ke Bank.---

- Bahwa sepengetahuan saksi rumah penggugat yang di Jl. Zainul Arifin Stabat itulah

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kejelasan dan relevansi informasi terpenuhi karena S3 mampu menuliskan dan menyebutkan yang diketahui dari soal dengan benar, terlihat pada kutipan jawaban dengan kode I1 dan

Dalam proses pembelajaran peserta didik pada umumnya hanya mengandalkan guru, buku paket (buku fisika) dan LKS sebagai sumber belajar. Dari hasil pengamatan peneliti

Untuk fasilitas pembiayaan, KJKS Kalbar Madani memiliki standar operasional dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent), dimana setiap permohonan

Tabel 1 menunjukkan perbandingan tapioka dan tepung terigu memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik rasa kerupuk tape umbi

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memeberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun

Subjek penelitian ini adalah istri yang bekerja dan sedang mejalani pernikahan jarak jauh atau commuter marriage dengan batas usia pernikahan dan usia commuter 5 sampai 10

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 6 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokero yang mengikuti program boarding school,

Alasan peneliti menggunakan metode studi korelasi/ hubungan karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan dan pengaruh interaksi sosial