• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskrisi Teori 1. Kreativitas - Fatimah Nois Priyuniarti BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskrisi Teori 1. Kreativitas - Fatimah Nois Priyuniarti BAB II"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskrisi Teori

1. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas menurut Suryobroto (2009: 191) adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang

sudah ada yang kreatif berbeda dengan apa yang telah ada. Dari potensi kreatif seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja, atau karya baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas.

Menurut Sukmadinata (2009: 104) kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu adalah sesuatu yang sifatnya inovatif.

(2)

kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri berpikir kreatif maupun berpikir efektif, baik dalam karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kegiatan untuk menghasilkan, menciptakan, dan mengekspresikan diri serta melakukan hal-hal yang bersifat inovatif baik sesuatu yang baru ataupun kombinasi dari yang sudah ada sebelumnya, hal tersebut dilakukan untuk dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan disekitarnya. Kreativitas tidak harus menghasilkan produk namun bisa berupa ide-ide atau gagasan-gagasan.

b. Pengembangan Kreativitas

Pengembangan kreativitas siswa menurut Munandar (2009: 45) perlu meninjau empat aspek dari kreativitas yaitu pribadi, pendorong (press), proses, dan produk (4p dari kreativitas)

1) Pribadi

(3)

2) Pendorong

Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkunganya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.

3) Proses

Mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Proses pengembangan kreativitas yang terpenting adalah memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif.

4) Produk

(4)

c. Membangkitkan Kreativitas di Sekolah

Menurut Satiadarma dan Waruwu (2003: 119-120) membangkitkan kreativitas di sekolah yaitu :

1) Sikap Guru

Cara yang paling baik bagi guru untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan mendorong motivasi instrinsik. Motivasi instrinsik akan tumbuh, jika guru memungkinkan anak untuk bisa diberi otonomi sampai batas tertentu di kelas. Beberapa peneliti menugaskan anak membaca teks ilmu penegetahuan sosial dengan tiga cara instruksi yang berbeda : a) tidak diarahkan (non directed), b) tidak diawasi tetapi diarahkan (non-controlling but

directed), dan c) diawasi plus diarahkan (controlling and directed).

Seorang guru yang mendorong otonomi anak menggunakan pendekatan memberikan gagasan, saran, dan bimbingan, tetapi tidak memberikan jawaban dan petunjuk eksplisit dan hasilnya anak-anak sangat kreatif.

2) Metode pembelajaran

(5)

3) Suasana pengajaran yang menyenangkan

Suasana pengajaran yang hanya mendukung keamanan dan kebebasan yang membuat para siswa untuk mengembangkan pikiran-pikiran kreatifnya, sehingga akan berani mengembangkan pikiran-pikiran yang bersifat eksploratif.

4) Pengaturan kelas

Pengaturan ruang kelas menjadi sumber pendukung para siswa untuk membaca, menjajaki, dan meneliti. Misalnya, gambar-gambar, perpustakaan mini, dan alat-alat yang memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan konstruktif.

5) Persiapan guru

Guru harus bertugas mendorong siswanya untuk mengembankan kreativitas dalam menjajaki tugas-tugas baru. Dalam pengajarannya guru memberikan waktu untuk memikirkan dan mengembangkan ide atau gagasan kreatif.

d. Indikator Kreativitas

Indikator kreativitas siswa menurut pakar psikologi dalam Munandar (2009: 37) adalah sebagai berikut :

1) Imajinatif

2) Mempunyai minat luas 3) Melit (ingin tahu) 4) Penuh energi 5) Percaya diri

(6)

e. Penilaian Kreativitas

Menurut Munandar (2009: 192) mengemukakan penilaian kreativitas kognitif meliputi :

1). Berpikir lancar yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan.

2). Berpikir luwes atau fleksibel yaitu mempunyai arah pemikiran yang berbeda-beda tidak monoton.

3). Berpikir orisinil yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim, jawaban yang berbeda dari yang lainnya.

4). Berpikir terperinci atau elaborasi yaitu memperluas gagasan-gagasan.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Hamdani (2011: 137) prestasi belajar adalah hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur menggunakan instrumen tes atau instrument yang relevan, sehingga prestasi belajar diartikan sebagai hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa pada priode tertentu.

(7)

Indonesia menjadi prestasi yang artinya “hasil usaha” (learning

autcome). Istilah prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan

aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Prestasi belajar (achievement) mempunyai fungsi utama, antara lain :

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat rasa ingin tahu. 3) Prestasi belajar bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.

Menurut Ahmadi (2013: 138) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu :

1) Faktor internal Terdiri dari :

a) Faktor jasmani baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh saat anak tumbuh.

(8)

penyesuaian diri dan emosi. 2) Faktor eksternal

Terdiri atas:

a) Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan rumah, dan lingkungan kelompok. b) Faktor budaya meliputi adat istiadat, teknologi, kesenian dan

ilmu pengetahuan.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas bermain serta iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

Dari beberapa pendapat prestasi belajar di atas, dapat disimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai siswa berupa suatu keberhasilan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah yang dinyatakan dalam nilai setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar yang diperoleh siswa setelah diadakan evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai rapor.

3. Teknik Pembelajaran Mind Mapping

a. Teknik Pembelajaran

(9)

berdasarkan pendekatan yang dianut. Menurut Roestiyah (2008: 1) teknik penyajian pelajaran adalah suatu cara yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran merupakan cara atau siasat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa.

b. Mind Mapping

Menurut Buzan (2013: 4) mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak. Mind mapping adalah cara mencatat kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan“ pikiran-pikiran kita, sedangkan menurut Buzan (2013: 60) mind mapping juga merupakan alat yang ramah otak karena melibatkan

(10)

merupakan :

1) Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan kedua belah otak.

2) Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan otak sesuai dengan cara kerja alamiahnya.

3) Sistem belajar dan berpikir yang mengeluarkan seluruh potensi dan kapasitas otak penggunanya yang masih tersembunyi. 4) Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan apa yang terjadi

secara internal di dalam otak kita saat belajar dan berpikir. 5) Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan secara visual

apa yang terjadi pada otak saat belajar dan berpikir.

Dari definisi mind mapping di atas dapat disimpulkan bahwa mind mapping adalah teknik mencatat dan mengingat yang kreatif

dan efektif yang menggunakan bantuan gambar dan warna yang memadukan kerja otak kanan dan otak kiri secara bersamaan sehingga memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal.

Menurut Windura (2013: 32) langkah-langkah cara membuat mind mapping :

1) Kertas diletakkan dan diposisikan dalam keadaan mendatar. 2) Tentukan topik apa yang ingin anda mind map (biasanya itu

akan menjadi topik utama yang anda pikirkan atau topik bab pelajaran).

(11)

gambar mind map ini sering disebut central image. Beri judul juga.

4) Buatlah cabang utama yang merupakan cabang yang memancar langsung dari pusat mind map. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap cabang yang berbeda.

5) Informasi yang ditulis di atas cabang dan jumlah 1 buah kata saja, yaitu kata kunci.

6) Kembangkan cabang utama dengan cabang-cabang lain berikutnya yang berisi informasi-informasi yang berkaitan dengan cabang induknya. Gunakan warna yang sama dengan cabang induknya.

7) Gambar harus selalu ditambahkan untuk memperkuat informasi. Tujuh langkah untuk membuat mind mapping menurut Buzan (2013: 15) yaitu sebagai berikut :

1) Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan alami. 2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena sebuah

gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Gambar sentral akan membuat kita lebih fokus, membantu kita konsentrasi, dan mengaktifkan otak.

(12)

sama menariknya dengan gambar, membuat mind mapping lebih hidup menambah energi pada pemikiran yang kreatif dan menyenangkan.

4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan tingkat dua dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua atau tiga, atau empat hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

5) Buat garis hubung yang melengkung bukan garis lurus karena akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang pohon jauh lebih menarik dari mata. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis kerena dengan kata

kunci tunggal dapat memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada mind mapping.

7) Gunakan gambar, karena seperti gambar sentral memiliki seribu makna.

Manfaat mind mapping menurut Buzan (2013: 6) : 1) Merencanakan

(13)

6) Memusatkan perhatian

7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran 8) Mengingat dengan lebih baik

9) Belajar lebih cepat dan efisien 10) Melihat gambar keseluruhan

Manfaat mind mapping menurut Windura (2013: 14) adalah sebagai berikut :

1) Mencatat 2) Meringkas 3) Mengarang 4) Berpikir analisis 5) Berpikir kreatif 6) Merencanakan

7) Mengurai artikel bacaan

8) Mengurai soal cerita matematika, sains dan lainnya

Macam-macam mind mapping menurut Nur (Trianto, 2011: 160) ada emapat yaitu:

1) Pohon jaringan atau nerwork tree 2) Rantai kejadian atau events chain 3) Siklus atau cycle concept map 4) Laba-laba atau spaider concept map

(14)

Kelebihan mind mapping menurut Alamsyah (2009: 23) 1) Dapat melihat gambar secara menyeluruh dan jelas.

2) Dapat melihat detainya tanpa kehilangan benang merahnya antar topik.

3) Terdapat pengelompokan informasi.

4) Menarik perhatian mata dan tidak membosankan. 5) Memudahkan untuk berkonsentrasi.

6) Proses pembuatanya menyenangkan karena melibatkan gambar, warna, dan lain-lain.

7) Mudah mengingat karena ada penanda-penanda visualnya.

4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian IPS

Menurut Trianto (2010: 171) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Menurut Sapriya (2011: 194) Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

(15)

b. Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial dirancang untuk mengembangkan ilmu penetahuan, pemahaman, dan penerapan siswa dalam kehidupan di dalam lingkup masyarakat yang selalu berubah-ubah menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Hal tersebut didasari karena suatu saat nanti pastinya siswa akan memasuki langsung kehidupan di masyarakat yang didalamnya terdapat berbagai jenis sosial yang akan menimbulkan tantangan bagi siswa. Sehingga dengan bekal pembelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan siswa mampu membekali diri dan bersaing dengan yang lainnya di dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Trianto (2010: 176) tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat, memiliki sifat mental yang positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan trampil dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat pribadi maupun bersifat sosial. Menurut Sapriya (2011: 194) tujuan mata pelajaran IPS adalah :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.

(16)

dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 173) yakni agar peserta didik memiliki kemampuan sebagi berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

c. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Hardini dan Puspitasari (2012:174) ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu :

1) Manusia, tempat, dan lingkungan. 2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. 3) Sistem sosial dan budaya.

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

(17)

SK dan KD Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V semester 2 materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan sebagai berikut :

Tabel 2.1 SK KD IPS Kelas V

SK (Standar Kompetensi) KD (Kompetensi Dasar) 2. Menghargai peranan tokoh

perjuangan dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

1) Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan Pada tanggal 17 Aagustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi banyak pihak-pihak yang tidak mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Rakyat Indonesia yang menginginkan hak-haknya dipulihkan, berusaha mengambil alih kekuasaan dari tentara Jepang. Usaha tersebut mendapat rintangan dari pihak Jepang sehingga dibeberapa tempat terjadi pertempuran antara tentara Jepang, Inggris dan Belanda dengan rakyat Indonesia.

a) Pertempuran Surabaya

(18)

Ketika terdesak, tentara sekutu menggusulkan perdamaian dengan mendatangkan pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mengadakan gencatan senjata di Surabaya. Dalam insiden antara rakyat Surabaya dan tentara sekutu, Brigjen Mallaby terbunuh. Letnan Jendral Christison panglima sekutu di Indonesia, meminta pemerintah Indonesia menyerahkan orang-orang yang dicurigai membunuh Jendral Mallaby. Permintaan tersebut diikuti ultimatum dari Mayor Jendral Mansergh.

Tanggal 10 November 1945 tentara sekutu mengepung Surabaya. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo dan Bung Tomo rakyat Surabaya tidak mau menyerahkan sejengkal tanah pun kepada tentara sekutu, dan pertempuran terjadi sampai awal bulan Desember. Pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. b) Pertempuran Ambarawa

(19)

akhirnya menggalahkan sekutu. Karena jasanya sekarang tanggal 18 Desember diperingati sebagai hari Infantri.

c) Pertempuran Medan Area

9 Oktober 1945 pasukan sekutu yang diboncengi Belanda dan NICA dibawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi bentrok antara pemuda dengan pasukkan Jepang. Hal tersebut menjadi awal mula pertempuran yang kemudian dikenal dengan pertempuran Medan Area.

d) Bandung Lautan Api

Bulan Oktober 1945 pasukkan Inggris memasuki kota Bandung. Pada tanggal 21 November 1945 sekutu mengultimatum. Hal tersebut tidak di hiraukan ultimatum tersebut diulang tanggal 29 Maret 1946. Akhirnya dengan berat hati TKR dan rakyat meninggalkan kota Bandung. Sebelum keluar Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 para pejuang RI menyerang markas sekutu dengan membumihanguskan Bandung bagian selatan, dan peristiwa itu dikenal dengan sebuah lagu yaitu halo-halo Bandung. e) Agresi Militer Belanda

(20)

Indonesia sebagai negara jajahan dan membatalkan kemerdekaanya. Perjuangan rakyat Indonesia menyadarkan sekutu bahwa untuk mengalahkan Indonesia tidak bisa dilakukan dengan senjata saja. Sekutu menempuh cara lain dengan melakukan perundingan yang dinamakan perundingan Linggarjati yang dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Desa Linggarjati Cirebon Jawa Barat.

Ternyata Belanda melanggar isi perjanjian tersebut dan tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan serangan militer ke wilayah RI yang kemudian disebut Agresi Militer Belanda 1 yang bertujuan menguasai hasil perkebunan dan pertambangan. Mengetahui hal tersebut PBB membentuk Komisi Tiga Neraga (Australia, Belgia dan Amerika Serikat) yang berhasil membawa Belanda dan Indonesia ke meja perundingan yang dilaksanakan mulai tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika yang menghasilkan perjanjian Renville.

(21)

Militer II bertujuan menghancurkan Indonesia dengan menduduki kota-kota penting di Pulau Jawa.

Agresi Militer II Belanda berhasil menahan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dan pejabat tinggi negara. Dengan semboyan sekali merdeka tetap merdeka rakyat Indonesia tetap melakukan perang gerilya yang akhirnya mendapat protes keras dari PBB. Oleh karena itu dewan keamanan PBB mengadakan sidang pada tanggal 24 Januari 1949, dan memerintahkan Belanda untuk menghentikan agresinya. Akhirnya Belanda menginggalkan Yogyakarta dan melepaskan Presiden Soekarno dan wakil Presiden Mohammad Hatta dan pejabat petinggi negara yang ditawan.

2) Menghargai Jasa Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan

a) Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda Untuk menghadapi pertikaian Indonesian dengan Belanda, PBB membentuk komisi baru yaitu United Nation Commision For Indonesia (UNCI). Berkat peranan UNCI

(22)

Roem-Royen adalah diselenggarakannya Konfrensi Meja Bundar (KMB).

Pada tanggal Agustus 1949 KBM dibuka di Den Haag, Belanda. Indonesia diwakili oleh Drs. Moh Hatta BFO diwakili Oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Belanda diwakili oleh Mr. J. H Van Marseveen, sedangkan PBB diwakili oleh Chritclev. Pada tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB dan penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan dan tanggal 27 Desember 1949 dilakukan upacara penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan.

Dengan peristiwa tesebut secara resmi Belnda mengakui kedaulatan Bangsa Indonesia di seluruh wilayah bekas jajahannya, naskah tersebut di tandatangani Drs. Moh. Hatta dan Ratu Juliana.

b) Peranan Beberapa Tokoh Dalam Memepertahankan Kemerdekaan

1) Ir. Soekarno

(23)

Presiden Soekarno dan Bung Hatta, sekutu yang dipimpin Christisio mau mengakui keberadaan RI.

Tanggal 1 Oktober 1945, Letjen Christision menyatakan bakwa tidak akan merebut pemerintahan RI. Selama perang kemerdekaan sampai kedaulatan Bung Karno tetap menggunakan cara diplomasi dalam perjuangannya. Tercermin dari pidatonya di Magelang Tanggal 16 Maret 1946 beliau mengatakan bahwa ada jalan perjuangan besar bagi bangsa Indonesia, satu diantaranya jalan diplomasi.

2) Drs. Mohammad Hatta

Tanggal 17 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta bersama Ir. Soekarno atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Tanggal 18 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia perjuangan Bung Hatta dilakukan dengan cara diplomasi. Beliau mengadakan diplomasi dengan pihak penjajah maupun negara-negara lain agar kedaulatan Indonesia diakui dunia.

(24)

Drs. Moh. Hatta, Ir. Soekarno, Sultan Syahrir, dan Jendral Soedirman wakil dari Indonesia. Tanggal 23 Agustus Drs. Moh. Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam KMB di Den Haag, Belanda. Tanggal 27 Desember 1949 Bung Hatta mewakili Republik Indonesia Serikat menandatangani perjanjian KMB. 3) Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah seorang raja di Yogyakarta. Beliau seorang demokrat sejati. Pada awal Januari 1946 pemerintah memindahkan kedudukan pemerintahan RI ke Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono IX menyambut hangat kepindahan tersebut. Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil meminta kesanggupan Letkol Soeharto unuk mempersiapkan serangan umum. Pada tanggal 27 Desember 1949 Sri Sultan Hamengku Bouwono IX mewakili Indonesia menendatangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Jakarta.

4) Jendral Soedirman

(25)

Soedirman merupakan tokoh yang mempelopori perang gerilya di Ambarawa. Pada tanggal 3 Juli 1947 semua badan kelaksanaan dimasukkan dalam 1 wadah yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dipimpin oleh Jendral Soedirman.

B. Penelitian yang relevan

Teknik mind mapping telah banyak diteliti dan hasilnya dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Ridwan Nur Cahyo Nugroho pada tahun 2011 dengan judul “ Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Di SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ”.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode mind mapping, ternyata dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar ekonomi

(26)

rata-rata kelas 72,12. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II mengalami pengkatan perolehan menjadi 83,48 dan untuk kreativitas siswa juga mengalami peningkatan menjadi 83,93.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode mind map yang menekankan pada pemaksimalan otak kiri dan otak kanan, terbukti dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Enni Kurnia dan Waspodo Tjipto mahasiswa Universitas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model Mind mapping, ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal itu dibuktikan dengan hasil penelitian tindakan yang menunjukkan kondisi awal yang dihadapi, siswa masih pasif dalam proses pembelajaran dan hasil yang diperoleh siswa masih di bawah KKM yang ditentukan oleh sekolah sebesar 70.

(27)

hasil angket motivasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 66,70% menjadi 76,94% dengan kategori tinggi. (3) Rata-rata hasil tes siklus mengalami peningkatan, rata-rata pada siklus I yaitu 75,18 meningkat menjadi 90,18 pada siklus II. (4) Dari hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa secara umum siswa termotivasi dalam belajar. siswa meningkat setelah belajar menggunakan metode Mind Map.

Perbedaan penelitian terletak pada variabel yang diteliti yaitu kreativitas dan hasil belajar siswa yang dilakukan dengan teknik mind mapping. Sedangkan pada peneliti yang sebelumnya mengenai kreativitas

dan hasil belajar siswa jika dilakukan dengan mind mapping.

C. Kerangka berpikir

Pembelajaran mind mapping merupakan salah satu aplikasi pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran, dengan teknik mind mapping dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

konsep atau pengetahuan melalui gambar yang dihubungkan dengan garis penghubung yang akan membentuk suatu peta konsep. Dengan pembelajaran mind mapping diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar

siswa secara optimal.

(28)

melakukan tindakan dua kali pada siklus 1 dan siklus 2, yang diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan menerapkan teknik mind mapping dalam proses belajar maka kreativitas dan prestasi belajar

siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan meningkat. Kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 skema kerangka berpikir penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pertimbangan beberapa pendapat di atas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan teknik mind mapping diduga dapat meningkatkan kreativitas siswa pada materi

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di kelas V MI Kondisi awal

kreativiatas

dan prestasi

siswa rendah

Penelitian

belum dengan

mind

Prestasi belajar dan

kreativitas rendah

Tindakan Menggunakan

mind mapping Siklus I

Siklus II

Kondisi akhir meningkatnya

kreativitas dan prestasi belajar

Diduga melalui mind mapping

meningkatkan kreativitas dan prestasi

(29)

Muhammadiyah Lumbir.

Gambar

gambar mind map ini sering disebut central image. Beri judul
Tabel 2.1 SK KD IPS Kelas V
Gambar 2.1  skema kerangka berpikir penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Menurt Solomon dan Rothblum (Rachmahana, 2001, h.135) individu yang kurang asertif tidak mau mencari bantuan ( seeking for help) kepada orang lain untuk membantu

Hasil uji t didapat bahwa secara parsial variabel pendapatan konsumen kopi Robusta berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi Robusta di pasar inpres,

Segala hormat, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum yang berjudul Peran

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan atau field research dengan pendekatan yang digunakan adalah normatif dan yuridis. Pendekatan normatif yaitu pendekatan masalah

Hukum tidak tertulis (termasuk hukum adat di Indonesia) dipadang bukan hukum. Konsep ini menyamakan hukum dengan undang-undang. Sebaliknya pihak mazhab sejarah

Jadi kata santri adalah orang yang sedang belajar pada seseorang (guru). Maka istilah santri sama dengan istilah murid. Kajian teoretis di atas mengandung permasalahan

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa variabel sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian

Haslinda dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Sentra Bahan Alam Melalui Pendekatan Saintifik pada Anak Usia Dini di Raudhatul Athfal Kelas B