• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN (Print) ISSN (Online) Doi: /agr.v2i JURNAL AGRIUMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN (Print) ISSN (Online) Doi: /agr.v2i JURNAL AGRIUMA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

90

JurnalAgriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online) Doi: 10.31289/agr.v2i2.4386

JURNAL

AGRIUMA

Availableonlinehttp://ojs.uma.ac.id/index.php/agriuma

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN KOPI ROBUSTA GAYO (

Coffea Canephora)

. Studi

Kasus: Pasar Inpres Kecamatan Bebesen, Kab. Aceh Tengah

ANALYSIS THE FACTORS AFFECTING DEMAND OF

GAYO ROBUSTA COFFEE (Coffea Canephora). Case Study: Bebesen

District Presidential Market, Central Aceh Regency

Yuni Zanesty Hutapea1)Siti Mardiana2)Mitra Musika3)

Universitas Medan Area, Indonesia

Diterima: Oktober 2020 Disetujui : Oktober 2020 Dipublish: Oktober 2020 *Corresponding Email: mardiana@uma.ac.id

ABSTRAK

Kopi Robusta yaitu tanaman yang mempunyai karakteristik tahan terhadap penyakit karat daun dan produksinya tinggi. Kopi Robusta merupakan kopi yang berasal dari biji tanaman (Coffea Canephora).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan kopi robusta di pasar inpres, kecamatan Bebesen, Kab. Aceh Tengah. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode penelusuran (Accidental Sampling). Responden dalam penelitian ini adalah konsumen konsumen yang kebetulan sedang berbelanja kopi Robusta di lokasi penelitian yaitu sejumlah 52 responden. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, metode analisis yang di gunakan adalah uji regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS 24. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota keluarga, selera, pengeluaran pembelian barang substitusi secara serempak berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi robusta di pasar inpres. Secara parsial variabel pendapatan berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi robusta di pasar inpres, sedangkan variabel pengeluran pembelian kopi robusta, jumlah anggota keluarga, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi, tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi di pasar inpres.

Kata kunci: pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah tanggungan, selera ABSTRACT

Robusta coffee is a plant that has characteristics that are resistant to leaf rust disease and has high production. Robusta coffee is coffee derived from plant seeds (Coffea Canephora). This study aims to determine what factors influence the demand for robusta coffee in the presidential market, Bebesen sub-district, Kab. Central Aceh. The sampling method was carried out by the tracing method (Accidental Sampling). Respondents in this study were consumers who happened to be shopping for Robusta coffee at the research location, namely a number of 52 respondents. The data collected are primary data and secondary data, the analytical method used is multiple linear regression test with SPSS 24 as a tool. The results of this study conclude that the variable purchasing expenses for Robusta coffee, income, number of family members, tastes, expenditures for purchasing substitute goods are simultaneously had a significant effect on the demand for robusta coffee in the presidential market. Partially, the income variable has a significant effect on the demand for robusta coffee in the presidential market, while the expenditure variables for purchasing robusta coffee, the number of family members, tastes, and expenditure on the purchase of substituted goods have no significant effect on the demand for coffee in the presidential market.

Keywords: robusta coffee purchase expenditure, income, number of dependents, taste

How to Cite: Hutapea,Y.Z. Mardiana,S & Musika,M (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kopi Robusta Gayo (Coffea Canephora). Studi Kasus: Pasar Inpres Kecamatan Bebesen, Kab. Aceh Tengah, Jurnal Agriuma. 2 (2): 90-96.

(2)

91 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa dengan musim dan cuaca relatif stabil dan tanah yang subur sehingga berpeluang besar untuk menjadi negara pengahasil kopi ternama di dunia. Indonesia juga terdiri atas banyak pulau, yang membuat produk kopinya kaya rasa dan aroma. Interaksi antara iklim, jenis tanah, varietas kopi, dan metode pengolahan membuat kopi indonesia paling menarik di dunia. Potensi sumberdaya lahan perkebunan indonesia seluas 1,3 juta hektar, menopang sekitar 5 juta keluarga petani dan pendorong agribisnis yang memberi pasokan besar pada devisa negara. Dari potensi luas lahan perkebunan tersebut, baru 950.000 hektar yang merupakan areal produktif perkebunan kopi dengan populasi sekitar 1,5 miliar pohon dan menghasilkan kopi rata-rata 750.000 ton per tahun (Rukmana,2014).

Berdasarkan wilayah pengembangannya, sentra penghasil kopi Robusta berada di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTT, NTB, Aceh (Kusmiati & Windiarti, 2011). Pengembangan perkebunan kopi telah digalakkan Pemerintah dengan tujuan utama untuk meningkatkan pedapatan para petani kopi. Petani kopi telah mampu memproduksi kopi organik secara baik. Misalnya, produk Gayo Mountain Coffee, merupakan contoh kopi organik yang mendapatkan sertifikat dari Masyarakat Ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (Organic Crop Improvement Association).

Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas pertanian (subsektor perkebunan) yang terlah terbukti dapat dijadikan sebagai andalan devisa bagi negara melalui kegiatan ekspor kopi. Pada saat indonesia mengalami krisis ekonomi, komoditi kopi mampu menunjukkan kemampuannya sebagai salah satu katup penyelamat perekonomian nasional.

Kopi Gayo dikenal sebagai kopi yang memiliki mutu yang sangat baik, oleh sebab itu kopi dari kawasan ini sudah terkenal dipasaran domestik, nasional, dan pasar international dengan sebutan kopi Gayo dengan mutu yang sangat baik dan unik, sehingga digolongkan sebagai Coffee Spesialty dan mendapatkan harga yang baik.

(3)

92

Kopi Robusta memiliki karakteristik yang berbeda dengan kopi Arabika, baik dari fisiologi maupun cita rasa yang dihasilkan dalam minuman. Mengenai cita rasa yang dihasilkan menurut beberapa penggemar kopi, jenis Arabika lebih kuat atau keras aromanya sedangkan Robusta lebih lunak atau lembut. Hal ini juga dipengaruhi oleh selera masing-masing penikmat kopi dalam menyeduh atau membuat minuman kopi (Rukmana,2014).

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kopi robusta di pasar inpres, kecamatan Bebesen, Kab. Aceh Tengah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini di lakukan di Pasar Inpres, Kecamatan Bebesen, Kabupaten. Aceh Tengah. Pasar Inpres ditentukan secara purposive (disengaja). Pemilihan lokasi penelitian tersebut karena Pasar inpres merupakan salah satu pasar yang besar dan memiliki jumlah pedagang bubuk kopi yang banyak terutama pedagang Kopi Robusta, berbeda dengan pasar tradisional lain yang hanya memiliki 4 pedagang Kopi Robusta dan 1 pasar lagi yang sama sekali tidak memiliki pedagang Kopi Robusta dikarenakan pasar tersebut hanya menjual ikan saja.

Sesuai dengan data survey yang saya lakukan di Perusahaan Pasar (Pd) Pasar Inpres Takengon data yang diperoleh yaitu, pedagang kopi robusta yang terdapat di pasar Inpres Kecamatan Bebesen yaitu sebanyak 44 orang pedagang Kopi Robusta. Dan semua pedagang yang menjual bahan pokok dan Kopi Robusta.

Penelitian ini menggunakan data primer dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada pembeli (konsumen) Kopi Robusta di Pasar Inpres Kecamatan bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan maupun publikasi resmi dari berbagai instansi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Penelitian

Uji Hipotesis pada penelitian ini adalah uji regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS 24. Uji regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis apakah variabel pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota

(4)

93

keluarga, selera, pengeluaran pembelian barang substitusi. Adapun alat uji yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) di pakai untuk memprediksi seberapa besar

kontribusi pengaruh variabel bebas ( pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota keluarga, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi) terhadap variabel terikat ( permintaan kopi robusta) dengan syarat hasil uji F dalam analisis regresi bernilai signifikan. Hasil rangkuman koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 1. Sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Rangkuman Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .924a .854 .838 307.581

a. Predictors: (Constant), barang substitusi (x5), pendapatan (x2), harga kopi robusta (x1), jumlah tanggungan (x3), selera (x4)

Berdasarkan tabel 1 diperoleh hasil R2 sebesar 0,854 yang artinya85,4%

variasi variabel jumlah permintaan kopi robusta telah dapat di jelaskan oleh variabel pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan keluarga, jumlah amggota keluarga, selera, pengeluaran pembelian barang substitusi. Sisanya sebesar 14,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen (pengeluara pembelian kopi robusta, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi) yang di uji secara bersama-sama terhadap variabel dependen (permintaan kopi robusta) atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi, hasil rangkuman untuk uji F dapat dilihat pada tabel 2 Anova dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Rangkuman Uji Simultan (Uji F)

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.549E7 5 5098146.830 53.888 .000a

Residual 4351892.774 46 94606.365

(5)

94

a. Predictors: (Constant), pengeluaran pembelian barang substitusi (x5), pendapatan (x2), pengeluaran pembelian kopi robusta (x1), jumlah tanggungan (x3), selera (x4) b. Dependent Variable: permintaan kopi robusta (y)

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.549E7 5 5098146.83 0 53.8 88 .00 0a Residual 4351892.774 46 94606.365 Total 2.984E7 51

a. Predictors: (Constant), barang substitusi (x5), pendapatan (x2), harga kopi robusta (x1), jumlah tanggungan (x3), selera (x4)

Berdasarkan dari hasil uji F pada tabel 2 dapat dilihat bahwa secara serempak variabel pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota keluarga, selera, pengeluaran pembelian barang substitusi ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kopi robusta, secara statistik pada = 5%. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-hitung (52,88) > F-tabel (2,41), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti adanya pengaruh secara simultan variabel pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota keluarga, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi terhadap permintaan kopi robusta. 3. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui secara langsung variabel independent (variabel bebas) yaitu pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota keluarga, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi, mempengaruhi variabel dependent (variabel terikat) yaitu permintaan kopi robusta secara signifikan berpengaruh atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel serta melihat nilai signifikansi yang lebih kecil dari 5% (0,05). Berikut rangkuman hasil Uji Parsial.

(6)

95 Tabel 3. Hasil Uji-t

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -132.852 499.824 -.266 .792 Pengeluaran pembelian kopi robusta (x1) .002 .002 .043 .745 .460 pendapatan (x2) .010 .001 .892 14.575 .000 jumlah tanggungan (x3) 16.348 22.135 .043 .739 .464 selera (x4) 11.651 11.882 .060 .981 .332 Pengeluaran pembelian barang substitusi (x5) -.015 .036 -.024 -.406 .687

a. Dependent Variable: permintaan kopi robusta (y) Tabel 3. Hasil Rangkuman Uji Parsial (Uji t)

Berdasarkan tabel 3 tersebut untuk mengetahui pengaruh secara parsial tersebut perlu diuji koefisien garis regresi yang dimiliki oleh masing-masing variabel dengan uji t. Berdasarkan tabel dapat ditarik persamaan garis regresinya untuk melihat pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah tanggungan, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi di Pasar Inpres.

Y= -132.852 +0.002X1+ 0.010X2 + 16.348X3+ 15,206X4 --0.015X5+ e

Keterangan :

Y = jumlah permintaan kopi robusta (kg/bulan) a = konstanta

X1= pengeluaran pembelian kopi Robusta (Rp/gram)

X2= pendapatan konsumen (Rp/bulan)

X3= Jumlah anggota keluarga (orang)

X4 = Selera

X5= pengeluaran pembelian barang Substitusi(Rp/kotak)

e = standar eror

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat berdasarkan hasil uji parsial dengan signifikansi < 0,05 yaitu pengeluaran pembelian kopi robusta dengan nilai signifikansi 0,460 > 0,05, pendapatan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, jumlah anggota keluarga dengan nilai signifikansi 0,464 > 0,05, dan pengeluaran pembelian barang

(7)

96

substitusi dengan nilai signifikansi 0,687>0,05. Sedangkan variabel bebas yang tidak mempengaruhi variabel terikat yaitu variabel selera dengan nilai signifikansi 0,332 > 0,05.

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis uji F di dapat bahwa secara serempak variabel pengeluaran pembelian kopi robusta, pendapatan, jumlah anggota keluarga, selera, dan pengeluaran pembelian barang substitusi, ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kopi robusta, secara statistik pada = 5%. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-hitung (53,88)>F-tabel (2,41), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Secara parsial variabel pengeluaran pembelian kopi robusta tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi robusta dengan nila signifikan (0,46>0,005) maka H0 diterima ; H1 ditolak, variabel pendapatan berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi robusta dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak ; H1 diterima, variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi robusta dengan nila signifikan (0,464>0,05) maka H0 diterima ; H1 ditolak, variabel selera tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi robusta dengan nilai signifikan (0,332>0,05) maka H0 ditolak ; H1 diterima, variabel pengeluaran pembelian barang substitusi tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi robusta dengan nilai signifikan (0,687>0,05) maka H0 diteriman ; H1 ditolak.

Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kelima faktor tersebut secara bersama-sama dapat dikatakan berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi robusta di pasar inpres Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Hasil uji t didapat bahwa secara parsial variabel pendapatan konsumen kopi Robusta berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi Robusta di pasar inpres, sedangkan variabel pengeluaran pembelian, jumlah anggota keluarga, selera, dan barang substitusi tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi Robusta di pasar inpres. DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2018. Aceh dalam Angka.

Badan Pusat Statistik. 2018. Aceh Tengah dalam Angka.

Gambar

Tabel 1. Hasil Rangkuman Koefisien Determinasi (R 2 )  Model Summary
Tabel 3. Hasil Rangkuman Uji Parsial (Uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem klasifikasi epilesi dan non epilepsi berdasarkan sinyal EEG pada penelitian ini mempunyai beberapa tahapan proses yaitu yang pertama mengambil sinyal EEG yang

Membuat sebuah kampanye sosial dengan cara kerja terjun kemasyarakat dan mengunakan media baru yaitu Ambient media dengan beberapa pendukung media yang sudah sering dijumpai

Jalan Taman Makam Pahlawan No..

Dalam sesi wawancara yang dilakukan oleh penulis pada hari kamis tanggal 16 juli 2020 pada pukul 16.22 wita, lelaki Naing mengatakan bahwa “efektivitas penyelesaian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perancangan aplikasi point of sale pada minimarket Bintang Mitra Pontianak dapat digunakan

Sama halnya dengan pemberian izin pembangunan, Jangka waktu pemberian izin operasi bervariasi antara 1- 3 bulan bergantung kepada instansi pemerintah yang berwenang

Christie menyatakan (1999) beberapa prasasti yang ditemukan di Dieng yang sekarang menjadi koleksi Museum Nasional antara lain, prasasti Dieng III yang ditulis

Pengalaman kerja yang luas tentang berbagai aspek yang terkait dengan bidang pekerjaannya mendorong kemampuan petugas melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, yang