• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA BENDA ASLI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS II SDN 2 KECEMEN MANISRENGGO KLATEN TAHUN 2016/2017 - STIE Widya Wiwaha Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA BENDA ASLI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS II SDN 2 KECEMEN MANISRENGGO KLATEN TAHUN 2016/2017 - STIE Widya Wiwaha Repository"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN

 

MEDIA

 

BENDA

 

ASLI

 

UNTUK

 

MENINGKATKAN

 

HASIL

 

BELAJAR

 

IPA

 

 

MATERI

 

SIFAT

SIFAT

 

BENDA

 

PADA

 

SISWA

 

KELAS

 

II

 

SDN

 

2

 

KECEMEN

  

MANISRENGGO

 

KLATEN

 

TAHUN

 

2016/2017

 

 

 

   

Diajukan Oleh  :  ANITA NURHIDAYATI 

NIM. 151502883 

 

MAGISTER

 

MANAJEMEN

 

STIE

 

WIDYA

 

WIWAHA

 

YOGYAKARTA

 

2016

 

 

   

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(2)

TESIS

PENGGUNAAN MEDIA BENDA ASLI UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR IPA MATERI S IFAT-S IFAT BENDA

PADA S IS WA KELAS II S DN 2 KECEMEN MANISRENGGO KLATEN

TAHUN 2016/2017

Diajukan Oleh :

Anita Nurhidayati

Tesis ini telah dip ertahankan di hadap an Dewan Penguji Pada tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Halim, MBA, Ak Drs. M uda Setia Hamid, M M , AK

dan telah diterima sebagai salah satu p ersy aratan untuk memp eroleh Gelar M agister

Yogyakarta, Ap ril 2017

M engetahui,

PROGRAM MAGISTER MANAJEM EN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

DIREKTUR

Prof. Dr. Abdul Halim, M BA.,Ak

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini say a meny atakan bahwa tesis ini tidak terdap at kary a y ang p ernah diajukan untuk

memp eroleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sep anjang p engetahuan say a juga

tidak terdapat karya atau p endapat y ang p ernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

y ang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar p ustaka.

Yogy akarta, Maret 2017

Anita Nurhidayati

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji Sy ukur Kehadirat Tuhan Yang M aha Esa, atas limp ahan rahmat dan anugerah-Ny a,

sehingga p enulis telah dap at meny elesaikan tesis M agister Manajemen STIE Widya Wiwaha

Yogyakarta. Bany ak p ihak y ang telah membantu dalam p eny elesaian tesis ini, oleh karena itu

p enulis mengucap kan terima kasih kep ada semua p ihak y ang telah membatu kelancaran tesis ini,

y aitu kep ada :

1. Bap ak Prof. Dr. Abdul Halim, MBA.,Ak selaku Direktur M agister M anajemen STIE

Widy a Wiwaha Yogy akarta dan p embimbing I y ang telah memberikan dorongan dan

bimbingan kep ada p enulis dalam p eny usunan tesis ini.

2. Drs. Muda Setia Hamid, M M, AK selaku p embimbing II y ang telah memberikan dorongan

dan bimbingan kep ada p enulis dalam p eny usunan tesis ini.

3. Bap ak/ Ibu dewan p enguji y ang telah memberikan masukan dalam p eny elesaian tesis ini.

4. Bap ak / Ibu Dosen Magister M anajemen STIE Widy a Wiwaha Yogy akarta.

5. Pengajar SDN 2 Kecemen UPTD Pendidikan Kecamatan Prambanan Kabup aten Klaten.

6. Semua p ihak y ang tidak dapat kami sebut satu p ersatu.

Atas segala bantuan dan dukungan semua p ihak say a mengucap kan terima kasih dan

saran serta kritik y ang membangun terhadap kesemp urnaan p enulisan ini sangat say a harap kan.

Yogyakarta, M aret 2017

Penulis

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(5)

DAFTAR IS I

HALAM AN JUDUL ... i

HALAM AN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAM BAR ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT……….. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pertany aan Penelitian ... 4

D. Tujuan p enelitian ... 4

E. M anfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori ... 5

2.1 Belajar …... 5

2.2 M edia Pembelajaran... 6

2.3 M edia Benda Asli... 10

2.4 Hasil Belajar... 12

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(6)

2.5 Pembelajaran IPA... 14

2.6 Kajian p enelitian yang relevan... 19

2.7 Kerangka Berfikir………... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23

B. Definisi Penelitian... 23

C. Pop ulasi……... 26

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Validitas Data dan Validitas Instrumen... 28

F. Pengump ulan Data ………... 28

G` Prosedur Pengump ulan Data... 29

H. Waktu Penelitian ……... 31

I. M etode Analisis Data ... 32

J. Indikator Pencap aian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN A. Deskrip si Data ... 33

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37

BAB V SIM PULAN DAN SARAN A. Simpulan …... 59

B. Imp likasi Hasil Penelitian ... 59

C. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ……….. 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 31

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 31

Tabel 4.1 Daftar Siswa SDN 2 Kecemen M anisrenggo ... 36

Tabel 4.2 Daftar Guru SDN 2 Kecemen M anisrenggo ... 37

Tabel 4.3 Rekap itulasi Hasil Tes Formatif PraSiklus ... 39

Tabel 4.4 Rekap itulasi Hasil Tes Formatif Siklus I ... 47

Tabel 4.5 Rekap itulasi Hasil Tes Formatif Siklus II... 55

Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata dan Prosentase Peningkatan Hasil Belajar ... 58

Tabel 4.7 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Tes Formatif Setiap Siklus ... 59

Tabel 4.8 Tingkat Keberhasilan Setiap Siklus ... 60

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ... 24

Gambar 4.1 Diagram Hasil Tes Formatif PraSiklus... 39

Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Formatif Siklus I ... 48

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Formatif Siklus II ... 56

Gambar 4.4 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Formatif Setiap Siklus .... 58

Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Setiap Siklus ... 60

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(9)

ABS TRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui p enggunaan media benda asli pada siswa kels II SDN 2 Kecemen tahun 2016/2017

Jenis p enelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Suby ek dalam p enelitian ini adalah siswa kelas II y ang berjumlah 19 siswa pada semester genap tahun 2016/2017. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data y ang digunakan adalah observasi dan tes. Instrumen p enelitian terdiri dari soal tes dan lembar observasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Validitas instrumen menggunakan validitas isi. Analisis data menggunakan cara interaktif. Indikator keberhasilan ditentukan ap abila 80% dari jumlah siswa telah mencap ai KKM . KKM p elajaran IPA dikelas II adalah ≥ 70.

Hasil p enelitian menunjukkan bahwa p enggunaan media benda asli dap at meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas II SDN 2 Kecemen. Hal ini terbukti dari hasil tes formatif y ang mengalami p eningkatan p ada siklus I, rata-rata nilai y ang dip eroleh siswa adalah 66 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40, dengan prosentase siswa y ang yang tuntas KKM 57,9%. Pada siklus II rata-rata nilai y ang dip eroleh siswa adalah 77 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60, dengan p rosentase siswa y ang y ang tuntas KKM 89,5%.

Kata Kunci : Media Benda Asli ; Hasil Belajar ; IPA

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(10)

ABS TRACT

This research p urposed to imp rove science learning outcomes through the use of original object media for second grade student of Kecemen 2 elementary school y ears 2016-2017.

This kind of research is aclass act. The subject of this research is second grade student which amounts 19 student in the second semester y ear 2016-2017. The ty p e of data that used is quantity and qualitative data. The metods to collect the data are observation and test. Research instruments consisted of the test questions and the observation sheet. Validity of the data using triangulation sources. Validity ot the instrument using content validity . Data analy sis using interactive method. Indicators of success identifiedas 80 p ercent of the number of students can reach the KKM . The KKM of science on the second grade is > 70.

The results show that the use of original objects can imp rove learning outcomes science to second grade student of Kecemen 2 elementary school. This is evident from the results of formative tests that have increased. Cy cle one the average valve obtained by students are 66, with the highest score is 90 and the lowest score is 40 and the p ercentage of students who pass the KKM is 57,9 percent. Cy cle two, the average value obtained by students are 77 with100 be the highest score and 60 the lowest score and the p ercentage of student who p ass the KKM IS 89,5 p ercent.

Key word : original object media ; science ; learning outcomes.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merup akan hal y ang terp enting dalam kehidup an kita, ini berarti

bahwa setiap manusia berhak mendap atkan dan berharap untuk selalu berkembang dalam

p endidikan. Dijaman y ang serba canggih sep erti ini, disertai dengan perkembangan ilmu

p engetahuan dan teknologi y ang semakin p esat,agar tidak terjadi ketimp angan p erlu

diiringi dengan peningkatan kualitas mutu sumber day a manusia diberbagai aspek

kehidup an, salah satuny a y aitu dengan meningkatkan dibidang p endidikan. Suatu negara

akan cep at maju dan berkembang bila kualitas p endidikanny a juga berkembang. Segala

cara ditempuh p emerintah Indonesia untuk meningkatkan mutu p endidikan. Perbaikan-

p erbaikan terus dilaksanakan diberbagai segi diantaranya tenaga p endidikan, kurikulum

sampai fasilitas-fasilitas y ang mendukung p embelajaran.

Keberhasilan p endidikan tidak lep as dari proses belajar mengajar, yang

didalamny a melip uti beberap a komp onen , antara lain ; guru (p endidik), siswa (p eserta

didik), materi (bahan), media (alat/sarana), dan metode p embelajaran atau p eny amp aian

bahan ajar. Dalam p roses belajar mengajar siswa mendap atkan sejumlah p engetahuan,

nilai keteladanan yang membentuk sikap serta keterampilan y ang berguna baginy a dalam

meny ikap i berbagai p ermasalahan kehidupan.

Guru sejatiny a adalah unsur y ang terpenting dalam pembelajaran karena guru

berinteraksi langsung dengan siswa. Peranan guru sangat p enting terhadap tercip tany a

p embelajaran y ang dap at menghantarkan siswa ke tujuan p embelajaran yang telah

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(12)

ditetap kan. Tetap i, kenyataannya selama ini didalam p elaksanaanny a p embelajaran

disekolah masih bany ak ditemukan guru dalam mengajar siswa, masih menggunakan cara

menghafal sep erangkat fakta y ang diberikan oleh guru. Oleh, karena itu guru sebagai

sumber utama suatu sumber p engetahuan. Biasany a guru menggunakan model ceramah

sehingga p embelajaran bersifat monoton, sehingga siswa cenderung p asif dan bosan

dengan p embelajaran sep erti itu.

Salah satu p embelajaran yang ada di SDN 2 KECEMEN adalah p embelajaran

IPA. IPA merup akan mata p elajaran y ang sangat p enting.M enurut Iskandar (1996:1 )

mengartikan IPA adalah p eny elidikan y ang terorganisir untuk mencari p ola atau

keteraturan dalam alam IPA. IPA adalah mata p elajaran y ang sangat p enting, berguna,

dan bany ak memberi bantuan dalam memp elajari berbagai keahlian. Dari kelas 1 samp ai

kelas 6 mata p elajaran IPA sudah diberikan. Bany ak materi mengenai IPA, salah satuny a

adalah materi sifat-sifat benda y ang diajarkan dikelas 2 SD. M ateri ini membahas tentang

sifat-sifat benda, baik benda cair maup un benda p adat yang ada disekitar kita. M ateri ini

tergolong materi y ang tidak sulit untuk dip ahami karena semua berada dikehidup an nyata

atau ada dilingkungan sekitar kita.. Pembelajaran IPA p enerap anny a masih kurang

maksimal. M asih bany ak guru dalam meny amp aikan materi p embelajaran dengan

menggunakan model ceramah. Disetiap akhir p embelajaran, guru hany a memberikan

contoh-contoh soal untuk dikerjakan oleh siswa. Bentuk soal yang diberikan diup ay akan

bervariasi dan siswa sering merasa kesulitan untuk mengerjakan soal y ang diberikan,

karena siswa kurang mampu memahami materi yang disamp aikan guru, dengan demikian

menjadikan siswa sangat tergantung p ada guru dalam p embelajaran. Oleh karena itu

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(13)

dalam p embelajaran IPA, siswa cenderung p asif, karena guru dalam p eny amp aian materi

kurang bervariasi, maka tidak mengherankan jika hasil belajar IPA siswa rendah.

Di SD N 2 Kecemen kelas dua tidak semua siswa dapat mencap ai nilai standar minimal

KKM . KKM p ada pelajaran IPA kelas II adalah ≥ 70. Nilai y ang dip eroleh siswa yang

mencap ai KKM hany a 31,5% dengan jumlah siswa 6, ini berarti masih 68,4% siswa nilainy a

masih dibawah KKM dengan jumlah siswa 13.

Sehubungan dengan p ermasalahan tersebut, maka p erubahan-p erubahan perlu untuk

dilakukan dalam p embelajaran IPA guna meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharap kan

mamp u menciptakan suasana p embelajaran y ang menarik agar siswa menjadi tertarik dan

dap at meningkatkan hasil belajar IPA. Terkait dengan p ermasalahan tersebut, maka dalam

pembelajaran kali ini akan meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media

benda asli. Media benda asli ini dip akai dalam p embelajaran dengan maksud untuk

membantu antara guru dengan siswa agar terjadi komunikasi y ang baik, sehingga dalam

pembelajaran akan terjadi komunikasi y ang lebih efektif dan efisien.

Dengan demikian p embelajaran IPA akan sangat menarik karena dikemas dalam suatu

bentuk p embelajaran yang menarik dan meny enangkan. Diharap kan antara guru dan siswa

terjadi interaksi y ang p ositif. Apabila ada kesulitan-kesulitan y ang dihadap i dalam

pembelajaran siswa dengan mudah bertany a kep ada guru, dengan harap an bisa diselesaikan

secara bersama-sama.

Dalam upay a meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media benda asli,

siswa bisa belajar ilmu p engetahuan dari p engalaman dalam kehidupan nyata secara

mandiri.Segala informasi y ang dip erolehny a, melalui p engalaman langsung dari kehidupan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(14)

ny ata tersebut dap at disimp an oleh siswa didalam memoriny a, dengan jangka waktu yang

panjang.

B. Rumusan Masalah

Media p embelajaran y ang digunakan guru masih kurang tep at sehingga nilai hasil

belajar siswa belum mencap ai KKM .

C. Pertanyaan Penelitian

Apakah penggunaan media benda asli dap at meningkatkan nilai hasil belajar IPA

materi sifat-sifat benda ?

D. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan nilai hasil belajar IPA materi sifat-sifat benda melalui

p enggunanaan media benda asli.

E. Manfaat Penelitian

1. Praktis

a. M edia ini bisa dip raktekkan di sekolah lain

b. M edia ini bisa dip raktekkan untuk tahun ajaran berikutnya

2. Akademis

a. Hasil ini bisa menjadi rujukan p eneliti y ang lain.

b. Dap at menambah ilmu p engetahuan dan wawasan mengenai media benda asli

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(15)

BAB II

LANDAS AN TEORI

A. Landasan Teori

1. Belajar

Beberap a ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar sebagai berikut.

M enurut Trvers (Sup rijono 2009: 2) belajar adalah proses menghasilkan peny esuaian

tingkah laku. Dalam buku y ang sama M organ berp endapat bahwa belajar adalah

p erubahan perilaku y ang bersifat p ermanen sebagai dari hasil pengalaman. Masih dalam

batasan belajar, p ada hakikatny a belajar adalah belajar ke p erubahan dalam tingkah laku

si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalaman y ang berulang-ulang (Hamalik, 2008:

48-49). Definisi ini mengandung 3 bagian p enting y aitu :

a. Belajar adalah p erilaku, ke arah y ang lebih baik ataup un ke arah y ang lebih buruk. Perubahan y ang terjadi tidak tamp ak secara langsung.

b. Belajar terjadi karena p engalaman dan latihan. Perubahan y ang terjadi karena kemaksaklan, kelelahan dan sakit, tidak termasuk dalam belajar.

c. Perubahan bersifat p ermanen. Jika tidak kemungkinan itu disebabkan karena adany a perubahan motivasi, kelelahan atau adap tasi yang bersifat sementara.

Darsono (Hamdani 2011: 22) menjelaskan bahwa belajar memp unyai ciri-ciri

sebagai berikut :

a. Belajar dilakukan dengan sadar dan memp uny ai tujuan y ang digunakan sebagai ahar kegiatan dan tolak ukur keberhasilan belajar.

b. Belajar merup akan p engalaman sendiri. Tidak dap at diwakilkan kep ada orang lain, jadi belajar bersifat individual.

c. Belajar merup akan p roses interaksi antara individu dan lingkungan. d. Belajar mengakibatkan terjadiny a p erubahan pada diri orang y ang belajar.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(16)

Berdasarkan p engertian tersebut disimp ulkan bahwa p engertian belajar merup akan

suatu p roses usaha y ang dilakukan seseorang untuk memp eroleh suatu p erubahan tingkah

laku y ang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanny a sendiri dalam

interaksi dengan lingkunganny a guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hidup ny a.

Dengan demikian, seseorang dikatakan telah melakukan kegiatan belajar ap abila terjadi

p erubahan tingkah laku p ada orang tersebut, y ang sebelumny a tidak dimiliki.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian M edia Pembelajan

Bahan pelajaran y ang diwujudkan dalam bentuk media p embelajaranyang

menjadikan siswa seolah-olah bermain dan bekerja dengan media dan tentu saja

pembelajarannya akan menjadi bermakna. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar p esan dari p engirim kep ada p enerima p esan.

Menurut Anitah (2008: 10) kata media berasal dri bahasa latin yang secara

harfiah berarti tengah, p erantara, atau p engantar. Briggs (Azhar Arsy ad, 2003: 4)

secara imp lisit mengatakan bahwa media pembelajaran melip uti alat secara fisik

digunakan untuk menyamp aikan isi materi pembelajaran, y ang terdiri dari antara lain

buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komp uter.

Pendap at Bringgs (Anitah 2008: 10) y ang meny atakan bahwa media pada

hakikatny a adalah p eralatan fisik untuk membawakan atau meny emp urnakan isi

pembelajaran.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(17)

Dari p endap at diatas dap at disimp ulkan bahwa media p embelajaran adalah alat

atau bahan p erantara dalam p embelajaran sebagai hasil belajar untuk memp eroleh

suatu ilmu p engetahuan, keteramp ilan, atau sikap .

b. M anfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Day ton (Rahadi, 2003: 15) menjelaskan “M anfaat media dalam p embelajaran

adalah memp erlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan

pembelajaran akan lebih efektif dan efisien “

Menurut Rahadi (2003: 18) meny ebutkan manfaat p raktis media p embelajaran

antara lain sebagai berikut :

1) M edia dap at membuat materi p embelajaran y ang abstrak menjadi lebih konkrit. 2) M edia dap at membantu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

3) M edia dap at membantu mengatasi keterbatasan indera manusia

4) M edia dap at menyajikan oby ek pelajaran berup a benda atau p eristiwa langka dan berbahay a kedalam kelas

5) M emberikan kesan mendalam dan lama tersimp an p ada diri siswa

Menurut Day tion (Rahadi 1985: 28) meny atakan,”media pembelajaran dap at

memenuhi tiga fungsi utama ap abila media itu digunakan perorangan, kelomp ok,atau

kelomp ok p endengar yang besar jumlahny a”.

Penjelasan tiga fungsi utama media adalah sebagai berikut :

1) M emotivasi minat atau tindakan 2) M eny ajikan informasi

3) M emberi intruksi

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(18)

Berdasarkan uraian diatas, media bermanfaat untuk memp ermudah antara

siswa dan guru dalam p embelajaran. Dari p enjelasan diatas dap atdiamnil kesimp ulan

fungsi media untuk membangkitkan semangat siswa dalam dalam p embelajaran dan

memp erkuat p emahaman siswa p embelajaran, sehingga informasi y ang disamp aikan

guru menjadi lebih jelas.

c. M acam-macam M edia Pembelajaran

Menurut Anitah (2008: 12) “menggelomp okkan media menjadi lima jenis”.

Penjelasan p enggelompokan media adalah sebagai berikut:

1) M edia visual y ang tidak dip roy eksikan (gambar diam, ilustrasi, karikatur, p oster, bagan, diagram, grafik, p eta dan berbagai jenis p ap an)

2) media visual y ang dip royeksikan ( OHP, slide, projektor, film strip, opaque projector )

3) M edia audio ( berbagai jenis alat rekaman, open reel tape rekorder, cassete tape rekorder, piringan hitam, radio atau M P3)

4) M edia audio visual (slide suara, televisi, vidio cassete)

5) Benda asli (specimen, mocks-up, diorama, laboratorium, di luar sekolah, moseum,

comuniti studi, walking trip, model)

Sedangkan menurut Brents (M. G. Dwijiastuti 2006: 88) “mengelomp okkan

media dalam tujuh jenis”. Penjelasan p engelomp okkan media tersebut adalah sebagai

berikut :

1) M edia audio motion ( televisi, radio tap e, dan film bergerak)

2) M edia Audio still visual ( film strip y ang bersuara, slide bersuara, dan rekaman televisi dengan gambar tak bergerak)

(19)

Dari uraian di atas dap at disimp ulkan bahwa media p embelajaran

diklasifikasikan menjadi audio, visual, audio visual, media ny ata, dan tiruan. Dari

klasifikasi tersebut maka p eneliti akan mendiskrip sikan media benda asli.

d. Kriteria p emilihan media p embelajaran

M . G. Dwijiastuti (2006:94) meny atakan bahwa : “ kriteria p emilihan

media bersumber dari konflik bahwa media merup akan bagian dari sistem

intruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberap a kriteria yang p atut

dip erhatikan dalam memilih media “

Penjelasan kriteria p emilihan media p embelajaran sebagai berikut :

1) Sesuai dengan tujuan y ang dicap ai. M edia dip ilih berdasarkan tujuan instruksional y ang telah ditetap kan secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dua atau tiga ranah kognitif, afektiv, dan p sikomotorik.

2) Kegunaan dari berbagai jenis media. Setiap media y ang memp uny ai kegunaan sendiri-sendiri. Hal ini dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih media yang digunakan.

3) Kemamp uan guru menggunakan suatu jenis media. Betap ap un tingginy a kegunaan media, hal ini tidak akan memberikan manfaat y ang op timal, jika guru kurang atau belum mamp u menanganiny a dengan baik.

4) Keluasan atau fleksibilitas dalam p enggunaan. Dalam memilih media harus memp ertimbangkan p ula faktor keluwesan atau fleksibilitas, dalam arti seberap a jauh media-media tersebut dap at digunakan dengan p raktis dalam berbagai situasi dan mudah dip indahkan dari suatu temp at ketempat lain.

5) Kesesuaianny a dengan alokasi waktu dan sarana p endukung y ang ada. Salah satu faktor y ang p erlu dip ertimbangkan dalam memilih media adalah seberap a jauh p enggunaan media tersebut masih sesuai dengan alokasi waktu y ang tersedia bagi p embelajaran y ang bersangkutan.

6) Ketersediaanny a. Seringkali media y ang terbaik tidak tersedia sehingga guru memilih media lain karena media tersebut sudah tersedia atau mudah meny ediakanny a.

7) Biaya. Guru atau lembaga p endidikan biasany a mencari media y ang murah atau ekonomis, sehingga media y ang paling amp uh tapi mahal jarang digunakan.

Menurut Anitah (2008:61) meny atakan “ secara umum kriteria yang harus

dip erhatikan dalam p emilihan media pembelajaran melip utu berbagai hal ”.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(20)

Penjelasan p emilihan media p erlu memp erhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Tujuan 2) Sasaran didik

3) Karakteristik media y ang bersangkutan 4) Waktu

5) Biaya 6) Ketersediaan

7) Konteks p enggunaan 8) M utu teknis

Dari uraian diatas dap at disimpulkan bahwa p rinsip penggunaan media adalah :

1) M emahami jenis dan cara menggunakannya 2) Tepat guna sesuai oby ek pembelajaran

3) Perawatan, hati-hati dan mengetahui kelebihan atau kelemahan

3. Media Benda Asli

a. Pengertian M edia Benda Asli

Pembelajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian y ang menjadi

bahan p embelajaran dap at divisualisasikan secara ny ata meny erup ai keadaan yang

sebenarny a, sehingga p ara siswa lebih termotivasi untuk belajar. Pembelajaran

akan bersifat sia-sia kalau siswa tidak bisa memahami materi pembelajaran yang

disamp aikan oleh guru.

Salah satu media y ang penting untuk p embelajaran IPA di SD adalah

media benda asli. Siswa akan lebih memahami materi pembelajaran dengan cara

mengamati objek sesungguhny a. Namun, seringkali objek sesungguhny a sulit

untuk dip elajari karena kerumitanny a. Hal ini juga dikemukakan oleh Ahmad

Rivai (2001:125) yang meny atakan media benda asli atau benda ny ata terdiri dari

makhluk hidup seperti tumbuhan, binatang dan benda tak hidup, y aitu air, tanah,

batuan, dan lain-lain.Sehingga dap at dikatakan media benda asli adalah media

berup a benda dalam keadaan sebenarny a dan seutuhny a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(21)

Dari p endapat diatas dip eroleh p engertian bahwa media benda asli adalah

suatu media berupa benda dalam keadaan yang sesungguhny a, yang secara

langsung dap at diamati oleh mata, diraba oleh tangan dan diresap i pada waktu

berlangsungny a p embelajaran, baik berupa benda hidup maup un benda tak hidup .

b. Fungsi Pemakaian Media Benda Asli Dalam Pembelajaran.

Pemakaian benda asli dalam p embelajaran memp uny ai fungsi sebagaimana

dikemukakan oleh Ahmad Rivai (2001:196) adalah sebagai berikut “ menggunakan

benda-benda ny ata atau makhluk hidup (real life materials) dalam p embelajaran

sesering kali paling baik dalam menamp ilkan benda-benda ny ata tentang ukuran,

suara, gerak-gerik, p ermukaan bobot badan, bau serta manfaatny a.”

Pendap at y ang lebih rinci dikemukakan oleh Udin Tamsik (1987:121) sebagai

berikut :

1) M emberikan p engalaman konkrit

2) M engenalkan siswa menganalisa secara mendalam 3) M embangkitkan motifasi dan rasa ingin tahu

4) Informasi yang diperoleh akan lebih mantap dan tahan lama. 5) M enjelaskan suatu masalah atau suatu p roses kerja dari suatu alat 6) M endorong timbulny a kreatifitas siswa

Berdasarkan beberap a pendap at diatas dap at disimpulkan bahwa media benda

asli memp uny ai fungsi sebagai berikut :

1) M emberikan p engalaman konkrit dan ny ata

2) M emp erkenalkan benda asli, sehingga siswa bisa menganalisis secara mendalam baik ukuran, p ermukaan, sifat, bau dan manfaatnya.

3) M embangkitkan rasa ingin tahu

4) M emberikan kesan y ang mendalam sehingga akan mudah diingat 5) M emp erjelas suatu masalah atau suatu p roses kerja suatu alat 6) M endorong timbulny a kreatifitas dan motivasi siswa.

c. Karakter Media Benda Asli

Sebagaimana diketahui bahwa setiap media pembelajaran memp uny ai

karakteristik tertentu, memp uny ai kelebihan dan keterbatasan tersendiri, oleh sebab

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(22)

itu tidak ada satu jenis media y ang p aling tep at digunakan untuk semua tujuan

pembelajaran. Media benda asli sebagai salah satu media pembelajaran juga memiliki

beberapa kelebihan dan keterbatasan dalam p emanfaatannya sebagaimana dijelaskan

oleh H. Anderson (Yusufhadi Miarso, 2004:187-188) sebagai berikut :

a. Kelebihan

1) Dap at memberikan kesemp atan semaksimal mungkin pada siswa untuk melaksanakan tugas-y ugas nyata atau tugas-tugas simulasi dan mengurangi efek transfer belajar.

2) Dap at memp erlihatkan seluruh atau sebagian besar rancangan y ang relevan dari lingkungan kerja dengan biay a y ang sedikit

3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk menjalani dan melatih

keteramp ilan manip ulatif mereka dengan menggunakan indera p eraba.

4) Memp ermudah p engukuran keteramp ilan siswa bila ketangkasan fisik atau keteramp ilan koordinasi dip erlukan dalam bekerja.

b. Kekurangan

1) Seringkali dap at menimbulkan bahay a bagi siswa atau oranglain dalam lingkungan kerja.

2) Mahal, karena biay a yang dip erlukan untuk p eralatan tidak sedikit dan ada kemungkinan rusakny a alat y ang digunakan.

3) Tidak selalu dap at memberikan semua gambaran dari objek y ang sebenarny a, sep erti p embesaran, pemotongan, dan gambar bagian demi bagian sehingga pembelajaran perlu didukung media lain.

4) Seringkali sulit mendap atkan tenaga ahli untuk menangani latihan kerja,mengambil tenaga ahli untuk menangani latihan kerja, mengambil tenaga ahli dari p ekerjaanny a untuk melatih y ang lainy ang dap at menurunkan produktifitasnya.

5) Sulit untuk mengontrol hasil belajar karena konflik-konflik y ang mungkin terjadi dengan pekerjaan atau lingkungan kelas.

Berdasarkan penjelasan sebelumny a bahwa p enggunaan media benda asli

dalam p embelajaran memp uny ai manfaat y ang besar, diantarany a memberi

gambaran yang nyata tentang sesuatu yang dipelajari, dengan media benda asli

juga memungkinkan siswa untuk belajar secara individu maup un kelompok,

sehingga p ada akhirny a akan meningkatkan hasil belajar IPA. Contoh media

benda asli y ang digunakan adalah batu, p ensil, meja kursi, p lastisin, air, sirup ,

(23)

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam p roses memp eroleh hasil belajar y ang baik dip erlukan media

p embelajaran y ang tep at artinya y ang sesuai dengan kondisi dan keadaan

kehidup an sehari-hari, sehingga ap a y ang menjadi hasil belajar dap at terp enuhi

dengan jumlah p engukuran hasil belajar diatas standar y ang ada. Nana Sudjana

(2009: 3) menjelaskan bahwa hasil belajar siswa p ada hakikatnya dalah p erubahan

tingkah laku y ang telah terjadi melalui proses pembelajaran. Perubahan tingkah

laku dap at berup a kemamp uan-kemampuan peserta didik setelah melakukan

aktivitas belajar yang menjadi hasil p erolehan belajar. Dengan demikian, hasil

belajar merup akan p erubahan yang terjadi p ada individu setelah mengalami

p embelajaran.

M enurut Ari Kunta (2001: 132) dalam Samino dan Saring M arsudi (2011:

48) “ hasil belajar adalah hasil y ang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan

belajar dan merup akan p enilaian y ang dicap ai seorang siswa untuk mengetahui

sejauh mana bahan p elajaran atau materi y ang diajarkan sudah diterima siswa”.

Sedangkan menurut Gunarsa (1996: 57)dalam Samino dan Saring M arsudi (2011:

48) mengemukakan bahwa “hasil belajara adalah suatu hasil y ang dicap ai oleh

murid sebagai hasil belajarny a, baik berupa angka maup un huruf serta tindakan”.

b. Faktor y ang M emp engaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dip engaruhi oleh dua faktor utama y aitu faktor dari

dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(24)

M enurut Sy ah ( Samino dan Marsudi, 2011: 56 ) faktor-faktor yang

memp engaruhi belajar adalah:

1) Faktor-faktor internal:

2) Faktor-faktor Eksternal :

a) Lingkungan sosial (lingkungan sekolah, lingkungan sosial siswa dan lingkungan keluarga)

b) Lingkungan non sosial (gedung sekolah dan letakny a, temp at tinggal siswa dan letakkny a, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa).

Hasil belajar dari p enelitian ini adalah nilai yang dip eroleh dari hasil

ulangan setelah mengikuti tes formatik dari siklus I dan siklus II.

5. Pembelajaran IPA

a. Pengertian Pembelajaran IPA

Sebelum membahas tentang pengertian IPA, terlebih dahulu akan

dijelaskan tentang p engertian p embelajaran menurut B. Uno (2002: 2)

p embelajaran memiliki hakikat p erencanaan atau rancangan (desain) sebagai

up aya untuk membelajarkan siswa.

Istilah kata IPA menurut Jenny R. E. Kaligis (1991/1992:3) merup akan

singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam”. Yang berarti “ Ilmu tentang

p engetahuan alam” . Ilmu artinya suatu p engetahuan y ang benar. Pengetahuan

y ang benar artiny a p engetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran

ilmu, y aitu rasional dan objektif. Rasional artiny a masuk akal atau logis,

sedangkan objektif bermakna sesuai dengan objekny a, atau sesuai dengan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(25)

kenyataannya. Pengetahuan alam sudah jelas artiny a adalah p engetahuan tentang

alam semesta dan segala isiny a. Jadi p engertian IPA secara singkat adalah

“p engetahuan y ang rasional dan objektif tentang alam semesta dan isinya”.

Sejalan dengan pendap at tersebut, Webster (Srini M . Iskandar, 1996: 2)

mengatakan bahwa IPA adalah p engetahuan tentang alam dan gejala-gejalany a.

Berbeda dengan p endap at y ang dikemukakan oleh Purnells (Srini M .

Iskandar, 1996: 2) berp endap at bahwa IPA adalah p engetahuan manusia y ang luas

y ang didap at dengan observasi dan eksperimen y ang sistematik, serta dijelaskan

dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, p rinsip-p rinsip, teori-teori dan

hip otesis. Sejalan dengan pandangan Purnells, Nash (Hendro Darmodjo dan Jenny

R.E Kaligis,1991/1992:2) mengemukakan bahwa IPA adalah suatu cara atau

metode untuk mengamati alam. IPA mengamati dunia bersifat analitis, lengkap ,

cermat, serta menghubungkan satu fenomena dengan fenomena y ang lain

sehingga keseluruhanny a membentuk p ersp ektif y ang baru tentangobjek yang

diamati.

Berdasarkan berbagai p engertian tentang pembelajaran dan ilmu

p engetahuan alam y ang dijelaskan diatas, dap at disimp ulkan bahwa yang

dimaksud dengan p embelajaran ilmu pengetahuan alam adalah sebagai suatu

disiplin ilmu y ang teruji kebenaranny a yang dilakukan oleh guru bersama siswa

dalam p embelajaran y ang memp elajari segala sesuatu y ang terdap at dan terjadi

dialam semesta ini. Pengujian tersebut bisa dengan cara observasi dan

eksperimen, serta dip erjelas dengan teori-teori, p rinsip -p rinsip , aturan-aturan,

hukum-hukum, serta hipotesis-hip otesis. Dalam pembelajaran IPA, yang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(26)

dilaksanakan meliputi beberap a faktor sep erti manusia melip uti guru dan siswa,

alat, bahan, p erlengkap an, dan proses yang saling memp engaruhi dalam tujuan

p embelajaran.

b. Tujuan Pembelalajaran di Sekolah Dasar

Berdasarkan p ermendiknas nomor 22 tahun 2006 standar isi dalam

kurikulum 2006 disebutkan bahwa tujuan p embelajaran mata p elajaran IPA di SD

sebagai berikut :

1) Memp eroleh key akinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.

2) Mengembangkan p engetahuan dan p emahaman konsep -konsep IPA yang bermanfaat dan dap at detrap kan dalam kehidup an sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap p ositif dan kesadaran tentang adany a hubungan y ang saling memp engaruhi antara IPA, lingkungan teknologi, dan masy arakat.

4) Mengembangkan keteramp ilan p roses untuk meny elidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat kep utusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanny a sebagai salah satu cip taan Tuhan.

7) Memp eroleh bekal p engetahuan konsep , dan keteramp ilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan p endidikan ke SM P / M ts (Dep diknas, 2006)

c. Karakteristik siswa SD

M enurut Piagat (M aslichah Asy ”ari, 2006: 38) p erkembangan kognitif anak

dap at dibedakan antara beberap a tahap sejalan dengan usiany a, yaitu:

• Tahap sensori motor, berlangsung dari umur 0 samp ai 2 tahun • Tahap pra-op erasional, dari usia 2 samp ai 7 tahun

• Tahap op erasional konkrit, dari usia 7 samp ai 11 tahun • Tahap op erasional formal, dari usia 12 samp ai 15 tahun.

Perkembangan tersebut dap at dijelaskan sebagai berikut :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(27)

a. Tahap sensori-motor (masa bayi)

Selama tahap ini p erkembangan mental ditandai dengan p erkembangan

pesat dengan kemamp uan bay i untuk mengorganisasikan dan

mengkoordinasikan sensasi ,elalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan

fisik.

b. Tahap Praop erasional (masa awal anak-anak)

Pada tahap ini konsep y ang stabil dibentuk, p enalaran mental muncul,

egosentisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta terbentukny a key akinan

terhadap hal y ang magis.

c. Tahap Op erasional konkret ( Perkembangan M asa Pertengahan dan Akhir

Anak-anak )

Pada masa ini anak sudah mengembangkan p ikiran logis, ia mulai

memahami op erasi sejumlah konsep .

d. Tahap Op erasional Formal (Perkembangan Masa Remaja)

Pada masa ini anak sudah mamp u memikirkan sesuatu y ang akan atau

mungkin terjadi, sesuatu y ang abstrak. M engingat umunya anak Indonesia

mulai masuk sekolah dasar pada usia 6-7 tahun dan rentang waktu belajar

disekolah dasar selama 6 tahun, maka usia anak sekolah dasar bervariasi

antara 6-12 tahun. Berarti usia tersebut dimulai dari tahap p raop

erasional-op erasional formal.

M enurut MaslichahAsy ”ari (2006 : 38) pada usia atau tahap tersebut anak

memiliki :

a. Rasa ingin tahu y ang kuat

b. Senang bermain atau suasana menggembirakan

c. M engatur diriny a sendiri, mengeksp lorasi situasi sehingga suka

mencoba-coba

d. Dorongan yang kuat untuk berp restasi, tidak suka mengalami kegagalan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(28)

e. Akan belajar efektif bila ia merasa senang dengan situasi y ang ada

f. Belajar dengan cara bekerja dan suka mengajarkan ap a yang ia bisa kepada

temenny a.

Suharjo (2006: 37-38) meny atakan bahwa anak sekolah dasar berusia

6-12 tahun, pada usia tersebut anak memiliki p ertumbuhan jiwa sebagai

berikut :

a. Pertumbuhan fisik dan motorik maju p esat

b. Kehidup an sosialny a dip erkay a selain kemampuan dalam hal kerjasama

juga dalam hal bersaing dan kehidup an dalam kelomp ok sebay a.

c. Semakin meny adari diri, selain memp uny ai keinginan, p erasaan tertentu

juga semakin besar tumbuhny a minat tertentu

d. Kemamp uan berfikirny a masih dalam tingkat p raop erasional (2-7 tahun)

e. Dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan

jenis hal y ang menjadi dasar adalah p erhatian dan p engalaman yang sama

f. M emp uny ai kesanggup an untuk memahami hubungan sebab akibat

g. Ketergantungan terhadap orang dewasa berkurang, kurang memerlukan

p erlindungan orang dewasa.

Lebih jelasny a Piaget (George Beorce, C 2006:308-311) membagi y ahap -tahap

p erkembangan p ada op erasional konkret dimulai p ada tahap an p rogreeive

decentaring y aitu p ada usia 6 atau 7 tahun sebgian besar anak telah memiliki

kemamp uan untuk memp ertahankan ingatan tentang ukuran p anjang atau junlah

benda cair, y ang dimaksud disini adalah bahwa kuantitas sama walaup un nampak

dari luarny a berubah. Pada usia 7-8 tahun anak mengembangkan kemampuan untuk

memp ertahankan ingatan tentang substansi, p ada usia 8-9 tahun kemamp uan terakhir

dalam memp ertahankan ingatan diasah y aitu ingatantentang ruang, p ada tahap ini

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(29)

seorang anak juga belajar melakukan p emilahan (classification) dan pengurutan

(seriation).

Dari p endap at diatas dap at disimp ulkan bahwa anak kelas II SD

merup akan usia dimana ketramp ilan motorik ataup un kognitifny a berkembang

dengan baik terhadap lingkungan sekitar sehingga guru harus memp erhatikan

dengan baik dan merangsang siswa agar ketrampilanny a berkembang lebih baik

melalui kegiatan-kegiatan y ang diselenggarakan.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1` Penelitian y ang dilakukan oleh Pratiwi (2011) dengan judul : “Penggunaan

M edia Realita untuk M eningkatkan Pemahaman tentang Jenis-Jenis Tanah bagi

Siswa Kelas V SD Negeri Purworejo 2 Kecamatan Gemolong Kabup aten Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012. M eny imp ulkan bahwa p enelitian ini menunjukkan

adany a p eningkatan hasil belajar p ada materi jenis-jenis tanah. Hal ini dap at

dilihat dari p eningkatan hasil belajar siswa y ang sebelumny a hany a 33,3%. Pada

siklus I hasil belajar y ang dicap ai mencap ai 81,4% (mengalami peningkatan

sebesar 48,7%). Pada siklus II hasil belajar y ang dicap ai sebesar 92,59%

(mengalami p eningkatan sebesar 11,19% dari siklus I). Penelitian ini

meny imp ulkan bahwa penggunaan media realita dap at meningkatkan hasil

belajar IPA p ada materi jenis-jenis tanah.Kelebihan dari p enelitian ini adalah

bahwa p enggunaan media realita sangat tepat sekali untuk meningkatkan

p emahamanan siswa tentang jenis-jenis tanah.Perbedaan p enelitian terletak pada

p okok bahasannya y aitu jenis-jenis tanah dengan berbagai bentuk benda dan

kegunaanya serta perubahan wujud.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(30)

2. Penelitian y ang dilakukan oleh Ihsani (2012) dengan judul: M odel

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

(STAD) dengan Menggunakan Media Benda Nyata untuk M eningkatkan

Kemamp uan M enjumlah dan M engurangi Pecahan p ada Siswa Kelas V

SD Negeri Bonagung I Tahun Ajaran 2011/2012. Siklus I peningkatan

kemamp uan menjumlah dan mengurangi p ecahan sudah mulai terlihat.

Hal ini terlihat dari nilai evaluasi dari p ertemuan I dan II, dari 40 siswa

kelas V terdap at 18 siswa atau 45% yang memp eroleh nilai ≥ 65 atau

memenuhi KKM . Kesimpulanny a terdapat p eningkatan sebesar 20% dari

hasil belajar siswa. Pada siklus II hasil belajar siswa sudah menunjukkan

p eningkatan y ang signifikan. Hal ini terlihat dari nilai siswa sudah banyak

y ang memenuhi KKM . Dari 40 siswa kelas V terdap at 32 siswa atau 80%

y ang memperoleh nilai ≥ 65 atau memenuhi KKM. Kesimp ulan p enelitian

ini adalah bahwa penerapan model p embelajaran kooperatif tip e STAD

dengan menggunakan media benda ny ata dap at meningkatkan kemamp uan

menjumlah dan mengurangi p ecahan pada siswa kelas V SD Negeri

Bonagung I Tahun Ajaran 2011/2012. Kelebihan dari p enelitian ini adalah

p enggunaan media ny ata sangat tep at untuk memecahkan p ermasalahan

matematika. Perbedaan p enelitian ini terletak pada mata p elajaran y aitu

p elajaran matematika dan IPA.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(31)

3. Penelitian yang dilakukan oleh Arlinda (2009) dengan judul: Penggunaan

M edia Realita dalam Upay a Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Pokok Bahasan Luas dan Keliling Bangun Datar p ada Siswa Kelas IV

SDN 01 Ngadi Luwih Kec. M etesih, Kab. Karanganyar tahun p elajaran

2009/2010. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdap at

p eningkatan hasil belajar siswa. Dari p engamatan sebelum dilaksanakan

tindakan dip eroleh informasi bahawa dari 15 siswa, ada 5 siswa atau

33,33% siswa y ang tuntas dalam p embelajaran matematika. Sedangakan

p ada siklus I dip eroleh informasi bahwa dari 15 siswa ada 11 atau 73,33%

y ang tuntas dalam p embelajaran matematika. Sedangkan p ada siklus II

dip eroleh informasi bahwa dari 15 siswa, terdap at 15 siswa atau 100%

y ang telah tuntas dalam p embelajaran matematika. Dengan demikian,

dap at diketahui dari hasil p enelitian bahwa melalui penggunaan media

realita dalam p embelajaran matematika, maka hasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri 01 Ngadi Luwih Kec. M etesih, Kab. Karangany ar tahun

p elajaran 2009/2010 meningkat 66,67%. Kelebihan p enelitian ini adalah

p enggunaan media realita dap at meningkatkan hasil belajar, terbukti dari

15 siswa atau 100% sudah tuntas dalam pembelajaran matematika.

Perbedaan penelitian ini terletak pada mata p elajaran y ang diteliti.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(32)

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian p enelitian y ang relevan dan landasan teori serta beberap a p enelitian

y ang telah dilakukan oleh beberapa p eneliti, maka dap at dibuat kerangka berp ikir sebagai berikut

Gam bar 2.1 Ke ran gk a Be rpi k ir

Sumber : Olahan (2017)

Kondis i  Akhir 

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskrip tif kualitatif y ang didukung dengan

data y ang dip eroleh dengan cara observasi dan tes. Penelitian deskriptif y akni metode

p enelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskrip si

tentang suatu keadaan secara objektif dan berguna untuk memecahkan atau menjawab

p ermasalahan y ang sedang dihadapi p ada situasi sekarang. (Notoatmojo, 2002)

Penelitian kualitatif y aitu p enelitian y ang menganalisis dan meny ajikan fakta

secara sistematik sehingga dap at lebih mudah untuk dip ahami dan disimp ulkan.

Penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya p ada proses peny impulan deduktif dan

induktif serta p ada analisisny a terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang

diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. (Azwar, 2004)

B. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Dalam p roses memperoleh hasil belajar y ang baik dip erlukan media

pembelajaran yang tepat artiny a y ang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan

sehari-hari, sehingga ap a y ang menjadi hasil belajar dap at terp enuhi dengan jumlah

pengukuran hasil belajar diatas standar y ang ada. Nana Sudjana (2009: 3)

menjelaskan bahwa hasil belajar siswa p ada hakikatny a dalah p erubahan tingkah laku

yang telah terjadi melalui p roses p embelajaran. Perubahan tingkah laku dapat berup a

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(34)

kemampuan-kemamp uan p eserta didik setelah melakukan aktivitas belajar y ang

menjadi hasil perolehan belajar.

Dengan demikian, hasil belajar merup akan p erubahan yang terjadi pada

individu setelah mengalami p embelajaran. . Indikator pencap aian p enelitan nilai

adalah ap abila 80% dari jumlah siswa telah mencap ai Kriteria Ketuntasan

M inimal (KKM ). KKM pada p elajaran IPA kelas II adalah ≥70.

M enurut DEPDIKNAS (2008:51) Salah satu p rinsip p enilaian pada

kurikulum berbasis komp etensi adalah menggunakan acuan kriteria, y akni

menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan p eserta didik. Kriteria

p aling rendah untuk meny atakan p eserta didik mencapai ketuntasan dinamakan

Kriteria Ketuntasan M inimal (KKM ). Ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan

M inimal (KKM ) harus ditetap kan sebelum awal tahun ajaran dimulai. KKM

ditetap kan oleh satuan p endidikan .

2. M edia Benda Asli

Salah satu media y ang penting untuk p embelajaran IPA di SD adalah

media benda asli. Siswa akan lebih memahami materi pembelajaran dengan cara

mengamati objek sesungguhny a. Hal ini juga dikemukakan oleh Ahmad Rivai

(2001:125) y ang meny atakan media benda asli atau benda ny ata terdiri dari

makhluk hidup seperti tumbuhan, binatang dan benda tak hidup, y aitu air, tanah,

batuan, dan lain-lain.Sehingga dap at dikatakan media benda asli adalah media

berup a benda dalam keadaan sebenarny a dan seutuhny a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(35)

4. Pembelajaran IPA

Pengertian Istilah kata IPA menurut Jenny R. E. Kaligis ( 1991/1992:3 )

merup akan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam”. Yang berarti “ Ilmu tentang

p engetahuan alam” . Ilmu artinya suatu p engetahuan y ang benar. Pengetahuan

y ang benar artiny a adalah pengetahuan y ang dibenarkan menurut

tolak ukur kebenaran ilmu, y aitu rasional dan objektif. Rasional artiny a masuk

akal atau logis, sedangkan objektif bermakna sesuai dengan obj ekny a, atau sesuai

dengan kenyataanny a. Pengetahuan alam sudah jelas artiny a adalah p engetahuan

tentang alam semesta dan segala isiny a. Jadi p engertian IPA secara singkat adalah

“p engetahuan y ang rasional dan objektif tentang alam semesta dan isinya”.Sejalan

dengan p endap at tersebut, Webster (Srini M . Iskandar, 1996: 2) mengatakan

bahwa IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya.

Pembelajaran ilmu p engetahuan alam adalah sebagai suatu disip lin ilmu yang

teruji kebenaranny a y ang dilakukan oleh guru bersama siswa dalam p embelajaran

y ang memp elajari segala sesuatu y ang terdap at dan terjadi dialam semesta ini.

Pengujian tersebut bisa dengan cara observasi dan eksp erimen, serta dip erjelas

dengan teori-teori, prinsip -prinsip , aturan-aturan, hukum-hukum, serta hip

otesis-hip otesis. Dalam p embelajaran IPA, y ang dilaksanakan melip uti beberap a faktor

sep erti manusia meliputi guru dan siswa, alat, bahan, p erlengkap an, dan proses yang

saling memp engaruhi dalam tujuan pembelajaran.

5. Karekteristik siswa SD

Menurut Piaget (M aslichah Asy ’ari, 2006: 38), p erkembangan kognitif anak

dap at dibedakan antara beberap a tahap sejalan dengan usiany a, y aitu:

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(36)

• Tahap sensori motor, berlangsung dari umur 0 samp ai 2 tahun

• Tahap pra-op erasional, dari usia 2 samp ai 7 tahun

• Tahap op erasional konkrit, dari usia 7 samp ai 11 tahun

• Tahap op erasional formal, dari usia 12 samp ai 15 tahun.

Anak kelas II SD merup akan usia dimana ketramp ilan motorik ataupun

kognitifny a berkembang dengan baik terhadap lingkungan sekitar sehingga guru

harus memp erhatikan dengan baik dan merangsang siswa agar ketramp ilanny a

berkembang lebih baik melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.

C. Populasi

1. Subjek Penelitian

Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas II dengan jumlah siswa 19 yang

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa p eremp uan dan suby ek p elaksana

tindakan adalah guru kelas II.

2. Temp at Penelitian

Temp at p enelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Kecemen dengan alamat Tegal

Sirih, Kecemen, M anisrenggo, Klaten.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 160) Instrumen p enelitian adalah alat y ang dap at digunakan

untuk mengumpulkan data p enelitian agar p ekerjaanny a lebih mudah dan hasilny a lebih baik,

sehingga lebih mudah diolah. Instrumen y ang digunakan dalam p enelitian ini adalah sebagai

berikut

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(37)

1. Soal Tes

Soal tes y ang berbentuk esai y ang dilaksanakan p ada tiap-tiap akhir siklus

untuk mengetahui p eningkatan hasil belajar siswa.

Tabel 3.1

Kisi-kisi S oal Evaluasi S iklus I

No. Kisi-kisi Butir soal

1.

2.

3.

4.

Ciri-ciri benda p adat

Ciri-ciri benda cair

Kisi-kisi S oal Evaluasi S iklus II

No. Kisi-kisi Butir soal

1.

2.

3.

4.

Perubahan benda p adat

Contoh p erubahan bentuk benda

Perubahan wujud benda

Contoh p erubahan bentuk benda

1, 2, 3

Observasi adalah alat atau p edoman y ang diiisi oleh observator yang

melakukan observasi (Arikunto, 1999: 58). Dalam p enelitian ini, lembar observasi

digunakan untuk mengamati kegiatan p embelajaran.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(38)

E. Validitas Data dan Validitas Instrumen

1. Validitas Data

Untuk menjamin kemantapan dan kebenaran data y ang dikumpulkan dan dicatat

dalam p enelitian, maka dip ilih dan ditentukan cara-cara y ang tepat untuk

mengembangkan validitas data y ang dip erolehnya. Dalam p enelitian ini akan digunakan

teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik p emeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu y ang lain diluar data itu untuk kep erluan p engecekan atau sebagai

p embanding terhadap data tersebut (M oleong, 2007: 330).

Dalam p enelitian ini, kevalidan data dilakukan dengan triangulasi sumber.

Triangulasi sumber adalah p engecekan data y ang sama dari sumber y ang berbeda.

2. Validitas Instrumen

Validitas instrumen dalam p enelitian ini menggunakan validitas isi. Sebuah tes

dikatakan memp uny ai validitas isi ap abila soal tes sesuai dengan materi y ang diajarkan

(buku IPA kelas 2, 2004)

F. Pengumpulan Data

Teknik p engump ulan data y ang digunakan p ada penelitian ini adalah :

a. Tes

Arikunto (2007: 32) meny atakan bahwa tes merup akan serentetan pertanyaan

atau latihan atau alat lain y ang digunakan untuk mengukur kemamp uan,

keteramp ilan, p engetahuan dan bakat y ang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Dalam p enelitian ini digunakan tes suby ektif berbentuk esai. Dengan menggunakan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(39)

tes esai akan diketahui seberap a jauh tingkat p enguasaan siswa dalam memahami

materi p elajaran.

b. Observasi

Yaitu teknik p engumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang

berlangsung. Dalam p enelitian ini observasi digunakan dengan skor 1-4. Skor 4

artinya sangat baik, 3 artiny a baik, 2 artiny a sedang, 1 artiny a kurang.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua kali p utaran (siklus).

Penghentian atau p enambahan siklus dip utuskan setelah melihat hasil belajar siswa.

Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus dijabarkan sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Tahap p erencanaan (planning)

Pada tahap ini p eneliti merancang tindakan y ang akan dilakukan dalam p enelitian

diantarany a:

1) M elakukan p engamatan mengenai kondisi sekolah, kondisi kelas, kondisi siswa,

sarana dan p rasarana y ang mendukung pembelajaran.

2) M embuat rencana p elaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media

benda asli.

3) M embuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai materi y ang diajarkan.

b. Tahap tindakan (action)

Pada tahap tindakan, guru melaksanakan tindakan p embelajaran

sebagaimana y ang telah direncanakan sebelumny a, y aitu kegiatan p embelajaran

dengan p enggunaan media gambar.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(40)

c. Tahap pengamatan (observation)

Pengamatan merupakan up ay a mengamati p elaksanaan tindakan. Pengamatan

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi y ang telah dibuat untuk guru.

d. Tahap refleksi (reflection)

Refleksi merup akan bagian y ang sangat penting dalam penelitian tindakan

kelas dan merup akan langkah terakhir y ang dilakukan pada setiap siklus. Pada

tahap ini p eneliti melakukan p engolahan data, validasi data, dan melakukan diskusi

dengan guru mitra untuk memp ertimbangkan baik dan burukny a tindakan yang

telah dilakukan kemudian merumuskan p erencanaan tindakan y ang akan dilakukan

p ada siklus berikutny a.

2. Siklus II

Bila siklus I telah dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan siklus II. Tahapan

kerja siklus II mengikuti tahap an kerja siklus I. Dalam hal ini, rencana tidakan siklus

II disusun berdasarkan hasil refleksi p ada siklus I. Kegiatan-kegiatan y ang dilakukan

p ada siklus II dimaksudkan sebagai p eny emp urnaan atau p erbaikan terhadap

p elaksanaan pembelajaran.

a. Tahap perencanaan (planning)

Pada tahap ini p eneliti merancang kembali tindakan p embelajaran y ang mengacu

p ada hasil siklus 1 dengan tujuan memp erbaiki kelemahan-kelemahan dan

memp ertahankan kelebihan.

b. Tahap tindakan (action)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(41)

Pada tahap tindakan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan tindakan p ada siklus I

hany a saja diadakan beberap a revisi berdasarkan refleksi p ada siklus I agar dap at lebih

meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

c. Tahap p engamatan (observation)

Pengamatan pada siklus II hamp ir sama dengan pengamatan p ada siklus I, tetap i

p ada tahapan ini lebih mengacu pada p engamatan p erbaikan dari siklus I.

d. Tahap refleksi (reflection)

Refleksi p ada siklus II dilakukan kembali p engolahan data dan melakukan diskusi

dengan guru mitra untuk mempertimbangkan baik atau burukny a tindakan y ang telah

dilakukan.

H. Waktu Penelitian

Penelitian akan mulai dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai dengan

bulan Februari 2017.

I. Metode Analisis Data

Teknik analisis y ang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis model

M iles and Huberman y ang dilakukan secara interaktif. Teknik analisis ini melalui tahap

-tahap sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari penelitian dip ilih hal y ang pokok, dirangkum,

difokuskan pada hal-hal y ang p enting dan dicari p olany a. Data y ang direduksi

mempuny ai gambaran y ang lebih tajam tentang hasil p enelitian.

2. Disp lay Data

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(42)

Adalah memanjangkan data sehingga dap at ditelaah. Dalam p enelitian ini

untuk memp eroleh data berup a nilai tes, sehingga dap at terlihat p eningkatan hasil

belajar y ang dip eroleh.

3. M engambil Kesimp ulan dan Verifikasi

Dari data y ang dip eroleh p eneliti mencoba mengambil kesimp ulan.

J. Indikator Pencapaian

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, indikator pencap aian

penelitian ditandai adany a perubahan ke arah p erbaikan, baik dalam pelaksanaan

pembelajaran maup un hasil p embelajaran. Indikator p encapaian p enelitan nilai adalah

ap abila 80% dari jumlah siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan M inimal (KKM).

KKM pada p elajaran IPA kelas II adalah ≥70.

                 

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(43)

BAB IV

HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Sekolah

Sekolah y ang menjadi temp at penelitian adalah SDN 2 Kecemen, terletak di

Dusun Tegal Sirih, Desa Kecemen, Kecamatan Manisrenggo, Kabup aten Klaten.

Letakny a sangat strategis karena dekat dengan p emukiman warga, sehingga mudah

dijangkau sekolah tersebut.

a. Profil S ekolah

1) Profil Sekolah SDN 2 Kecemen sebagai berikut :

Nama Sekolah : SDN 2 Kecemen

NSS : 101031010025

Provinsi : Jawa Tengah

Kabup aten : Klaten

Kecamatan : M anisrenggo

Desa/Kelurahan : Kecemen

Kode Pos : 57485

Status Sekolah : Negeri

Tahun Berdiri :1978

Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

Bangunan Sekolah : milik sendiri

Organisasi Peny elenggara : Pemerintah

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(44)

2) Visi dan M isi SDN 2 Kecemen

Visi : Unggul dalam p restasi dan santun dalam berbudi pekerti

M isi :

a) Melaksanakan pembelajaran y ang efektif dan efisien

b) Memp ersiap kan sumber day a manusia y ang berwatak mandiri, kreatif, cerdas

dan bertanggung jawab

c) Mengembangkan bakat dan minat siswa

d) Menegakkan dan menjunjung tinggi nilai agama

e) Membentuk manusia berakhlak sehingga berguna bagi nusa, bangsa dan agama

serta taat p ada orang tua

b. Keadaan Fisik Sekolah

Gedung SDN 2 Kecemen terdiri atas enam buah ruang kelas, satu ruang kepala

sekolah, satu ruang guru, satu ruang p erpustakaan,ada satu ruangan yang dibagi

menjadi dua y aitu Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan ruang tamu. SDN 2

Kecemen juga memiliki satu buah tempat p arkir, dua buah toilet (WC) siswa dan satu

buah toilet (WC) guru, satu buah dapur. Gedungnya masih bagus, hany a p erlu dicat

lagi.

c. Keadaan S umber Daya Manusia

a. Siswa

Siswa SDN 2 Kecemen berjumlah 101anak terdiri dari 57 siswa laki-laki

dan 44 siswa p eremp uan y ang sebagian besar bertemp at tinggal disekitar

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(45)

lingkungan sekolah. Adapun daftar siswa p ada tahun 2016/2017 tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Daftar Siswa S DN 2 Kecemen Manisrenggo Tahun 2016/2017

Keadaan guru di SDN 2 Kecemen terdiri atas 1 kep ala sekolah, 6 guru

kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru p enjaskes, 1 guru bahasa Inggris dan 1 p enjaga

sekolah. Kualifikasi p endidikan yang telah ditemp uh oleh guru-guru y aitu 6 guru

berkualifikasi strata dan 1 guru berkualifikasi diploma II. Jumlah guru yang sudah

bersertifikasi sebany ak 4 guru. Adap un keadaan guru tersebut dap at dilihat pada

tabel dibawah ini.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(46)

Tabel 4.2

Daftar Guru S DN 2 Kecemen Tahun 2016/2017

Anita Nurhiday ati, S.Pd

Nanik Listyiorini, S.Pd.

19610205 198201 2 006

Guru WB

Guru WB

Guru WB

19570805 197903 1 008

Guru WB

19611028 198803 2 002

Guru

Sumber : Data Lapor Bulan Januari 2017

2. Deskripsi Kelas

Penelitian diadakan di kelas II SDN 2 Kecemen, dengan wali kelas Ibu Nanik

Listyorini. Luas kelas II adalah 49 m2 dengan rincian p anjang 7 meter dan lebar 7

meter.Posisi temp at duduk lajur 3 kesamp ing dan lajur 3 kebelakang.Kelas menghadap ke

barat dengan 4 ventilasi. Kondisi kelas cukup ny aman karena udara dan sinar matahari

dap at masuk lewat ventilasi. Kelas dalam keadaan bersih karena setiap hari regu p iket

membersihkan kelas. Buku p aket tertata rap i di lemari serta gambar-gambar terp asang di

tembok bagian belakang dan samping dengan rapi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(47)

B. Pembahasan

1. Refleksi Awal

Dari hasil observasi y ang dilakukan p ada p ra siklus terhadap p embelajaran IPA pada

siswa kelas II SDN 2 Kecemen tahun 2016/2017 diperoleh data sebagai berikut:

a. Guru belum menggunakan benda asli sebagai media dalam p embelajaran.

b.Guru hany a menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang tertarik dengan

p embelajaran IPA

c. Pengaturan temp at duduk tidak p ernah berubah-berubah.

d. Dalam meny amp aikan materi guru terlalu cepat sehingga siswa susah memahaminya.

Hasil tes formatif y ang dilakukan p ada pra siklus dip eroleh nilai rata-rata 54 dengan nilai

tertinggi 70 dan terendah 40, sedangkan nilai KKM p elajaran IPA semester gasal ≥70. Dari

19 siswa y ang tuntas belajar hany a 4 siswa atau 21,1%, sedangkan y ang tidak tuntas belajar

ada 12 siswa atau 78,9%, sehingga hasil belajar IPA rendah. Hasil belajar IPA p ada p ra

siklus dap at dilihat p ada tabel sebagai berikut

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(48)

Tabel 4.3

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pra S iklus

Nilai Frekuensi Persentase

%

Sumber : Daftar nilai kelas dua (2017)

Hasil tes formatif p ra siklus dari 19 siswa y ang mendap at nilai 70 sebany ak 4 siswa

(21,1%), nilai 60 sebany ak 3 siswa (15,7%), nilai 50 sebany ak 8 siswa (42,1%), nilai 40

sebany ak 4 siswa (21,1%) dan nilai rata-rata 54 p resentase tuntas belajar 21,1%. Hasil tes

formatif p ra siklus dapat dilihat dalam diagram berikut:

Gbr 4.1

Diagram Hasil Tes Formatif Pra siklus

(49)

Hasil analisis p ra siklus menunjukan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas II SDN 2

Kecemen masih rendah. Maka dari itulah dip erlukan tindakan selanjutny a untuk

meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini memp unyai harap an dapat meningkatkan

hasil belajar IPA dengan menggunakan media benda asli, sehingga ketuntasan belajar siswa

dap at tercap ai.

2. Analisis Pencarian Fakta

Dari hasil observasi ditemukan beberap a hal mengenai kondisi dan situasi p embelajaran

di kelas II SDN 2 Kecemen adalah sebagai berikut.

1. Hasil belajar IPA masih rendah karena p embelajaran kurang menarik, tidak

menggunakan media p embelajaran.

2. Guru hany a menjelaskan materi melalui ceramah, sedangkan siswa hany a mendengarkan

materi y ang diajarkan.

Dari p encarian fakta tersebut disimp ulkan bahwa p erluny a p erbaikan p embelajaran IPA

pada siswa kelas II SDN 2 Kecemen tahun 2016/2017 dengan menggunakan media benda

asli dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

3. Deskripsi Penelitian S iklus

1. S iklus I

Kegiatan p ada siklus I antara lain: tahap perencanaan (planning), tahap tindakan (action), tahap p engamatan(observation) dan tahap refleksi (reflection). Hasil p enelitian

dalam siklus I dap at dip aparkan secara rinci sebagai berikut

a. Tahap Perencanaan (planning)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1  Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Tabel 4.1 Daftar Siswa SDN 2 Kecemen Manisrenggo
Tabel 4.2 Daftar Guru SDN 2 Kecemen
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul

Setelah proses sintesa bahan dilakukan karakterisasi menggunakan X-ray Diffractometer (XRD) dan Brunauer, Emmet, Teller (BET).. Hasil identifikasi menggunakan XRD menunjukkan

[r]

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Hasil Penelitian ... Analisis Kemampuan Representasi Matematis ... Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... Analisis

Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Listrik Prabayar (LPB) (Studi Pada PT. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Pelanggan Pengguna Jasa Lapangan Futsal (Studi Kasus Pada IFI Futsal Bandung).. Jurnal Ekonomi

Sosiologi: suatu pengantar.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.. Spradley, James