Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Memiliki Anak dengan Rampan Karies di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung
Putri Permatasari1, Sulastri2* & Rika Harini1
1STIK Immanuel Bandung 2Poltekes Jurusan Keperawatan Bandung
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data yang menunjukan bahwa masih tingginya angka prevalensi di Jawa Barat maupun Kabupaten Bandung, dan salah satu pengaruh dalam menentukan status kesehatan gigi dan mulut anak adalah pengetahuan orang tua, khususnya ibu. Tujuan penelitian ini adalah adalah menganalisis apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan Ibu yang memiliki anak dengan rampan karies di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperiment dengan menggunakan desain penelitian
one group pretest posttest dan menggunakan tekhnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 30 orang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian kemudian diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan Ibu sebelum diberikannya Pendidikan Kesehatan yaitu 7 orang ibu memiliki Pengetahuan yang cukup dan setelah diberikannya pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan Ibu menjadi meningkat secara keseluruhan yaitu menjadi 30 responden dengan pengetahuan baik. Terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan Ibu yang memiliki anak dengan rampan karies sebelum dan sesudah diberikannya pendidikan kesehatan dengan nilai signifikan p value adalah sebesar 0,0001. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih dan bermanfaat kepada orang tua khususnya Ibu dalam merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut anak.
Pendahuluan
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan normal dari anak. Masalah kesehatan gigi dan
mulut dapat mempengaruhi
perkembangan umum anak-anak, kesehatan tubuh secara umum dan juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup.
Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia perlu diperhatikan dengan adanya hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan adanya peningkatan prevalensi terjadinya karies gigi pada penduduk Indonesia dibandingkan dengan tahun 2007 lalu, yaitu dari 43,4% pada tahun 2007 menjadi 53,2% pada tahun 2013 dengan kata lain kurang lebih di Indonesia terdapat 93.998.727 jiwa yang menderita karies di Indonesia. Penyakit gigi dan mulut berada pada sepuluh besar penyakit terbanyak yang tersebar di berbagai wilayah
(Mikail,B.,&Candra,A,2011). Dari tahun ke tahun terjadi kenaikan angka prevalensi kejadian karies pada penduduk Indonesia pada tahun 1995 sebesar 63% menjadi 90% pada tahun 2011, sedangkan presentase masalah karies di Jawa Barat tahun 2007 adalah sekitar 25,3% dimana persentase masalah karies di
Kabupaten Bandung sekitar
26,5%.(Dirjen Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi, 2011).
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia,
yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dari hal ini maka pengetahuan ibu perlu ditunjang salah satunya melalui pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan antara infomasi atau tingkah laku kesehatan. Hasil studi pendahuluan dengan pengambilan data awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 06 April 2015 pada anak usia prasekolah sebanyak 58 orang anak TK Bunga Winaya penulis mengobservasi beberapa TK yang berada di wilayah kabupaten bandung khususnya kecamatan katapang dimana TK Bunga Winaya termasuk memiliki jumlah murid dengan rampan karies tertinggi yaitu 30 murid dimana jumlah tersebut tidak didapat di TK lain seperti 7 TK yang berada di wilayah kecamatan katapang diperoleh juga data bahwa anak usia 3 sampai dengan 6 tahun diperoleh bahwa 30 orang anak yang memiliki rampan karies serta guru di TK Bunga Winaya yang kurang memberikan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan kesehatan gigi dan mulut secara formal juga jarang dilakukannya kegiatan rutin mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada muridnya dan hasil dari wawancara dari sebagian orang tua murid (ibu) mengatakan bahwa mereka kurang tahu bahwa anak usia
prasekolah rentan terhadap rampan karies dan tidak sedikit pula ibu yang kurang memberi pengetahuan terhadap pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut kepada anaknya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan ibu yang memiliki anak dengan Rampan Karies di wilayah TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung”.
Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Pendidikan
Kesehatan
Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan ), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yan diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau periaku untuk memelihara dan meingkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran
dari promosi kesehatan.
(Notoadmojo,2012)
2. Pengertian Pengetahuan
Secara umum pengertian pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu penglihatan, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). (Notoatmodjo,2007)
3. Rampan Karies
Rampan karies merupakan salah satu penyakit gigi berlubang yang akut dan parah pada pasien anak dengan ditandai menuculnya karies disekitar gigi seri atas dan gigi geraham besar (Rahmi, 2011). Menurut Massler (2006), rampan karies adalah karies yang timbul dengan cepat, menyebar secara luas dan menyeluruh sehingga cepat mengenai pulpa. Lesi ini ditandai dengan tertekannya gigi anterior bawah yang biasanya imun terhadap karies, dimana lesi akut yang meliputi sebagian atau semua gigi yang telah tererupsi, menghancurkan jaringan mahkota gigi dengan cepat ke permukaan yang biasanya imun terhadap karies gigi. Rampan karies gigi adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan sebagian besar, semua gigi susu, yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan berkembang dengan cepat (Mahafudo, 2008). Karakteristik karies rampan adalah terkenanya permukaan proksimal
gigi insisivus (dental insicivus) bawah yang berkembang hingga mengenai servikal, proses karies rampan sama dengan proses biasa hanya terjadi lebih cepat.
Metode Penelitian
1. Analisa Univariat
Tekhnik analisa data dalam penelitian ini adalah dengan cara menghitung persentase (%), selanjutnya hasil perhitungan pada tingkat penyesuaian kualitatif dimasukan dalam batasan kriteria objektif sebagai berikut :
100% :baik 55-74% :cukup <55% :kurang
Dari hasil perhitungan
kemudian diinterpretasikan
berdasarkan kriteria berikut: 100% : seluruh responden
80-90% : hampir seluruh responden 60-79% : sebagian besar dari seluruh responden
40-59% : sebagian dari seluruh responden
20-39% : sebagian kecil dari seluruh responden
1-19% : hampir ridak ada dari seluh responden
0% : tidak ada dari seluruh responden
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi
(Notoatmodjo,201 Peneliti
menggunakan uji Wilcoxon
Matched-Pairs Signed-Ranks test, maka didapat d ≠ 0 (ada pengaruh pengetahuan sebelum dan sesudah diberikannya pendidikan kesehatan) dimana tingkat signifikansi α =0,05
Hasil Penelitian
1. Pengetahuan Ibu yang Memliki Anak dengan Rampan Karies
Berdasarkan hasil penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden, yaitu ibu yang memiliki anak dengan rampan karies di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung didapat hasil :
Tabel 1
distribusi frekuensi pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikannya pendidikan kesehatan di TK Bunga Winaya
Kriteria Frekuensi persentase frekuensi persentase
Baik 23 76,6% 30 100%
Cukup 7 23,4% 0 0%
kurang 0 0% 0 0%
total 30 100% 30 100%
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan dari seluruh responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan adalah baik yaitu sebanyak 23 responden (76,6%).
Setelah diberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan pengetahuan responden mengalami peningkatan yaitu seluruh responden yang berjumlah 30 responden
(100%) masuk ke dalam kriteria baik. Tabel 2
Uji Normalitas Data Pengetahuan Ibu yang Memliki Anak dengan Rampan Karies di TK Bunga Winaya
Pengetahuan ibu Skweness SE Skweness/SE P Value ket
Sebelum pendidikan kesehatan 0,490 0,427 1,147 >0,05 Distribusi normal Setelah pendidikan kesehatan 1,884 0,427 4,41 >0,05 Distribusi tidak normal
Berdasarkan tabel 2 didapat nilai signifikansi (p value) 0,0001. Dimana nilai skweness/SE sebelum diberikan pendidikan kesehatan
adalah 1,147, sedangkan
skweness/SE seudah diberikan
pendidikan kesehatan adalah 4,41.
Diketahui bahwa data sesudah dilakukannya pendidikan kesehatan tidak normal dimana skweness dibagi dengan standar erorr adalah > 2, maka dari itu perhitungan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon.
Tabel 3
Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan Ibu yang Memiliki Anak dengan Rampan Karies di TK Bunga Winaya
Pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penkes
N P Value
Positif 30
Negatif 0 0,0001
Ties 0
Total 30
Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 3 dengan perhitungan menggunakan wilcoxon, bahwa hasil uji statistik nilai signifikansi (p
value) 0,0001. Hal ini berarti bahwa nilai p value < alpha (0,05), hal ini berarti terdapat perbandingan yang signifikan pada pengetahuan ibu yang memiliki anak dengan Rampan Karies di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung sebelum dan setelah diberikannya pendidikan kesehatan.
Pembahasan
1. Pengetahuan ibu sebelum diberikan pedidikan kesehatan tentang rampan karies
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan ibu yang memiliki anak dengan rampan karies di TK Bunga
Winaya Kabupaten Bandung
diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan adalah baik yaitu
sebanyak 23 responden dengan persentase yang dimiliki yaitu 76,6% Pengetahuan ibu dalam peningkatan kesehatan gigi dan mulut harus diwujudkan melalui kesadaran yang tinggi dari ibu dan anak. Segala sesuatu hal harus ada kesinambungan antara pengetahuan dan sikap yang
dicerminkan dalam bentuk
perbuatan, sebab sering kali Ibu memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan pengetahuan dan sikapnya. Pengetahuan sangat berkaitan dengan pengalaman, kesadaran dan informasi yang diterima terutama tentang kebersihan gigi dan mulut. Pengetahuan yang tinggi merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu atau indera penglihatan (Notoatmodjo, 2005) Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria (2014) dalam efektivitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan orang tua tentang karies gigi, hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan yang kurang pada ibu, disebabkan karena ibu tidak memperdulikan tentang kesehatan gigi anak, sehingga ibu tidak mau mencari informasi yang berkaitan dengan kesehatan gigi anak guna mencegah
terjadinya rampan karies.
Pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi anak ini meliputi penyebab karies gigi, frekuensi menyikat gigi yang benar, tanda-tanda awal lesi karies, jenis makanan yang menyebabkan karies serta pentingnya kunjungan ke dokter gigi secara
berkala Menurut peneliti
pengetahuan ibu sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidaknya kebersihan gigi dan mulut, pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu salah satunya melalui proses pendidikan. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini, karena pada usia dini anak mulai mengerti akan pentingnya kesehatan serta larangan yang harus dijauhi atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi keadaan gigi anak tersebut.
2. Pengetahuan ibu setelah
diberikannya pendidikan
kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan ibu yang memiliki anak dengan rampan karies di TK Bunga
Winaya Kabupaten Bandung
diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan adalah baik yaitu sebanyak 23 responden (76,6%). Setelah diberikannya perlakuan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan pengetahuan responden mengalami peningakatan yaitu seluruh responden yang berjumlah 30 responden (100%) masuk ke dalam kriteria baik.
Peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dari pretest ke posttest
membuktikan bahwa Ibu yang menerima penyuluhan berupa pendidikan kesehatan tentang rampan karies dapat menerima dengan baik. Adanya peningkatan
pengetahuan ini didukung oleh penelitian Akbar (2010) dari penelitiannya tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu sangat mempengaruhi terhadap terjadinya rampan karies pada usia prasekolah, pengetahuan orang tua terutama seorang ibu terhadap bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung kebersihan gigi dan mulut anak, sehingga kesehatan gigi dan mulut anak dapat baik.
Menurut peneliti, sesudah diberikannya pendidikan kesehatan menjadi berpengaruh terhadap pengetahuan ibu terhadap rampan karies, hal ini dikarenakan adanya penambahan wawasan ataupun informasi yang didapat melewati pendidikan kesehatan yang diadakan oleh peneliti, sebagian ibu
mengatakan bahwa sebelum
diadakannya pendidikan kesehatan mengenai rampan karies, ibu jarang mendengar tentang rampan karies dan tidak tahu mengenai informasi tentang rampan karies, selain itu dampak yang dirasakan oleh responden setelah mengikuti pendidikan kesehatan yaitu bahwa para ibu setuju untuk mengontrol kesehatan gigi secara rutin kedokter gigi, agar gigi anak tetap bersih dan terbebas dari rampan karies yang mempunyai dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak, ibu setuju
untuk membatasi anak
mengkonsumsi jajanan manis dan lengket agar gigi anak tetap sehat dan tidak menimbulkan lubang pada gigi,
ibu setuju untuk menyikat gigi anak 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. 3. Pengaruh yang terjadi setelah
ibu yang memiliki anak dengan rampan karies diberikan pendidikan kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian pre test dan post test pengetahuan Ibu dengan perhitungan menggunakan uji wilcoxon, hasil uji statistik didapatkan bahwa nilai signifikan (p
value) 0,0001. Hal ini berarti menunjukan bahwa nilai p value <
alpha (0,05), artinya terdapat
perbedaan yang signifikan
pengetahuan Ibu yang memiliki anak dengan rampan karies sebelum dan sesudah diberikannya pendidikan kesehatan. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu yang memiliki anak dengan rampan karies
Menurut peneliti hasil penelitian ini mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap ibu yang memiliki anak dengan rampan karies, disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan responden. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahaya (2012) yang menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan yang
dilakukan di TK Aisyiyah
Keteguhanan Sawit Boyolali untuk mengukur pengetahuan ibu dengan anak yang memiliki rampan karies.Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Melani (2013) yang menunjukan hasil penelitian
dengan peningkatan pengetahuan ibu setelah dan sebelum diberikannya pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan Ibu yaitu dengan nilai rata-rata pre test sebesar 10,33 dan post test meningkat sebesar 12,33. Hasil nilai awal pengetahuan tentang ibu dengan menggunakan uji Paired t test diperoleh nilai < 0,05 berarti ada perbedaan secara statistik yang bermakna.
Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap ibu yang memiliki anak dengan rampan karies di TK Bunga Winaya Kabupaten
Bandung dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan adalah baik yaitu sebanyak 23 responden dengan persentase yang dimiliki yaitu 76,6%. 2. Pengetahuan responden
sesudah diberikan pendidkan kesehatan di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung mengalami peningakatan yaitu seluruh responden yang berjumlah 30 responden (100%) masuk ke dalam kriteria baik
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan Ibu sebelum dan
sesudah dilakukannya
pendidikan kesehatan dengan nilai signifikan (p value) adalah sebesar 0,0001.
Terdapat pengaruh
pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan Ibu yang memiliki anak dengan rampan karies di TK Bunga Winaya Kabupaten Bandung.
Saran
1. Bagi TK Bunga Winaya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kegiatan kebesihan mulut dan gigi dalam
memberikan pendidikan
kesehatan berupa kegiata langsung dalam meningkatkan motivasi dan tindak lanjut dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak terutama Rampan
Karies pada anak usia
prasekolah yang berada di TK
Bunga Winaya Kabupaten
Bandung
2. Bagi perawat di komunitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang luas dan dapat menjadi gambaran kepada perawat di komunitas khususnya di wilayah kerja Puskesmas Soreang Kabupaten Bandung mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu yang memiliki anak dengan rampan karies, perawat juga bisa lebih
memilah tugasnya dalam bidang pendidik (Conseler) dan perawat di komunitas dapat memberikan tindak lanjut secara nyata salah satunya dengan mengadakan kegiatan rutin guna mencegah terjadinya rampan karies pada anak usia Prasekolah.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut dan lebih luas lagi mengenai rampan karies dan dapat lebih dikembangkan lagi secara konsep dimana bukan hanya pendidikan kesehatan tetapi lebih pada tindak lanjut dari upaya pendidikan kesehatan itu sendiri.
Daftar Pustaka
Afrilina, G. 2006. Masalah Gigi Anak dan solusinya. Jakarta : Gramedia
Anggriana. 2006. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta : Salemba Medika
Arifin, R. 2007. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Jakarta : Gramedia
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rhineka Cipta
Carino,dkk .2005. Pencegahan Primer pada anak yang
berisiko Karies tinggi. Jurnal e-Gigi (eG), 22(2), hal.45-48 Craig, Robert G., Powers, John M.,
Wataha, John C. 2004. Dental Materials Properties and Manipulation 9th Edition. Mosby Elsevier, Missouri Depkes RI. 2009. Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta : Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Direktorat jendral Pelayanan Medik.
2011. Pedoman Upaya
Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM). Jakarta : Departemen Kesehatan
Gultom, M. 2009. Pengetahuan sikap dan tindakan Ibu rumah tangga terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balita.
http//repository.usu.ac.id/bitstr eam/chapterI.pdf.html
Herawani. 2011. Metode Pendidikan Efektivitas Penerapan Metode
irene donuts terhadap
Pengetahuan, sikap, praktik ibu dan skor risiko karies. Jurnal Kesehatan Ilmiah
Nasuwakes Vol.7 No.1,
hal.112 – 124
Hidayat. 2007. Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak. Jakarta:
Salemba Medika
I Putu Suirako, 2012. Media pendidikan kesehatan. Jakarta : Graha Ilmu
Lindia. 2009. Menuju gigi dan mulut sehat. Jurnal USU Press,hal. 10-15
Machfoedz, I. 2005. Menjaga Kesehatan gigi dan mulut
anak-anak dan Ibu hamil.
Yogyakarta : Fitramaya
Mahafudo. 2008. Rampan karies
karena sudu botol.
http://kesehatan-gigi-dan-mulut-anak.co.id. Diambil pada tanggal 17 Mei 2015
Massler. 2006. Pengertian Rampan
Karies.
http//:www.rampan-karies.co.id.html/ds6/2006/.dia mbil pada tanggal 17 Mei 2015 Nanda . 2005. Anak Usia Sekolah
Rentan terkena Rampan Karies gigi anak. http://kesehatan-anak-sangat-penting.co.id. Diambil pada tanggal 19 Mei 2015
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan,teori,dan
aplikasinya. Jakarta : Rhineka Cipta
Potter & Perry. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan. Vol 1. Edisi 4. Jakarta:,EGC
Rahmi. 2011. Minum susu botol picu karies gigi anak. Jurnal e-Gigi (eG) volume 3, hal. 12-14. Riskesdas. 2007. Laporan Hasil riset
Kesehatan Dasar. Jakarta : Depkes RI
Rohani. 2009. Upaya Kesehatan gigi dan mulut dan berbagai macam penyakitnya.Jakarta : EGC
Saragih. 2010. Masalah Rampan
Karies pada Anak:
Pencegahan dan
Perawatannya:
http://repository.usu.ac.id/hand le/. Diambil pada tanggal 19 Mei 2015
Saragih. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian kuantitatif dan R&D. Edisi XIII. Bandung: Alfabeta
Suwargi. 2008. Jurnal air susu Ibu dan karies gigi sulung. 5 (2), hal. 15-17
Syarifi. 2008. Minum susu menggunakan botol
menyebabkan karies parah pada anak. http://kesehatan-gigi-dan-mulut.co.id. Diambil pada tanggal 19 Mei 2015