• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN MAHASISWA BEDAH DIGESTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDIKAN MAHASISWA BEDAH DIGESTIF"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 1

BUKU PANDUAN

PENDIDIKAN MAHASISWA

BEDAH DIGESTIF

MODUL SURGERY

2012

(2)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 2

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ... 4

KARAKTERISTIK MAHASISWA ... 5

SASARAN PEMBELAJARAN ... 6

LINGKUP BAHASAN ... 8

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN ... 10

KEGIATAN DAN SUMBER DAYA ... 12

PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA ... 14

(3)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 3

PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan selesainya penyusunan Pedoman Bedah Digestif dalam Modul Surgery. Buku ini berisikan pedoman pembelajaran dan materi-materi yang diharapkan mencakup pengetahuan yang diminta untuk menjadi dokter sesuai harapan Konsil Kedokteran Indonesia.

Namun demikian, kami juga memuat materi pengetahuan dan keterampilan yang perlu dipelajari mahasiswa dalam rangka membekali mereka untuk mampu mengantisipasi future progress dalam bidang Ilmu Bedah. Semua materi dalam modul ini kami harapkan mampu menjadi fondasi mahasiswa untuk memelajari/ menelusuri lebih lanjut secara mandiri.

Walaupun kami sudah berusaha untuk menyempurnakan modul ini, namun kami tahu masih banyak kekurangan. Untuk itu kami terbuka untuk usulan atau masukan, dari mahasiswa maupun dari Staf Bedah Dep. Ilmu Bedah sendiri.

Akhir kata, tidak lain maksud kami agar pendidikan Strata S1 Bedah Digestif untuk modul Surgery mampu meningkatkan mutu pendidikan S1 FKUI secara keseluruhan.

Mengetahui, Jakarta, Mei 2012

Ketua Divisi Bedah Digestif FKUI/RSCM

(4)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 4

PENDAHULUAN

Kurikulum Ilmu Bedah telah diimplementasikan mulai tahun 2005-2006 dan merupakan dasar penyusunan Buku Rancangan Pengajaran (BRP) modul Surgery. Khusus modul ilmu bedah diselenggarakan mulai tahun ajaran 2009/2010 dengan beban 4 SKS. Buku Rancangan Pengajaran merupakan rancangan kegiatan pendidikan yang sesungguhnya.

Tujuan

1. Mampu menegakkan diagnosis kasus bedah berdasarkan riwayat penyakit yang lengkap dan akurat, pemeriksaan dasar dan penunjang yang sesuai.

2. Mampu melakukan tatalaksana kasus-kasus bedah sesuai dengan kompetensi dokter umum, penyuluhan preventif dan rehabilitatif sesuai dengan etika kedokteran.

3. Mampu menegakkan diagnosis kasus-kasus bedah gawat darurat dan melakukan tatalaksana pra-rumah sakit serta mampu merujuk ke dokter spesialis bedah.

4. Mampu menegakkan diagnosis kasus-kasus bedah elektif dan melakukan tatalaksana pra-rumah sakit serta mampu merujuk ke dokter spesialis bedah.

5. Mampu mengembangkan diri dalam hal ilmu kedokteran khususnya ilmu bedah dengan berpegangan pada pendidikan sepanjang hayat.

(5)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 5

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Prasyarat

Mahasiswa yang mengikuti Modul Praktik Klinik Ilmu Bedah adalah mahasiswa yang telah: 1. Lulus tahap I (general education) yaitu Tahap Pengayaan Dasar yang terdiri atas:

- Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT).

- Pengantar Modul Empati dan Bioetik untuk pengembangan Pribadi dan Profesi Kedokteran dalam konteks Humaniora.

- Kegawatan dan Kedaruratan - Pengantar Riset

2. Lulus tahap II (Medical Sciences) yaitu Tahap Pengetahuan Kedokteran terdiri atas: - Modul Ilmu Kedokteran Terintegrasi

- Modul Keterampilan Klinik Dasar 3. Lulus Modul Foundation of Patient Care

4. Mengucapkan janji kepaniteraan.

(6)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 6

SASARAN PEMBELAJARAN

1. Sasaran Pembelajaran Terminal

Bila mahasiswa dihadapkan pada pasien bedah, mampu mengelola pasien seutuhnya, mulai dari identifikasi masalah, melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis/diagnosis banding, hingga tatalaksana pasien dengan memerhatikan semua aspek (etika, sosial, ekonomi, agama, dan budaya). Sasaran pembelajaran yang disusun hendaknya memenuhi 10 kompetensi (K) dokter yang harus dikuasai (lihat lampiran 1).

2. Sasaran Pembelajaran Penunjang

Setelah selesai modul ini, jika mahasiswa dihadapkan pada pasien kasus bedah mampu melakukan berdasarkan Kemampuan Klinis (lihat lampiran 4) :

1. Komunikasi efektif

(a) Mahasiswa mampu berkomunikasi secara efektif lewat tulisan formal bagi kelompok dan masyarakat. Mendemonstrasikan kemampuan komunikasi dalam kelompok besar dan presentasi profesi.

(b) Mahasiswa mampu melakukan komunikasi dengan pasien dalam keadaan gaduh gelisah, tidak sadar atau dengan gangguan bicara, dan dengan isu yang sulit seperti diagnosis penyakit parah, masalah amputasi atau kematian.

(c) Mahasiswa mampu melaksanakan konseling yang terlihat dari kemampuan memberi dukungan, empati dan sugesti yang bijaksana.

2. Keterampilan klinis dasar

Mahasiswa mampu melakukan :

(a) Memperoleh riwayat penyakit yang lengkap dan akurat lewat anamnesis, melakukan pemeriksaan fisik bedah yang lege artis (termasuk melakukan pemeriksaan terarah kasus emergensi: penurunan kesadaran, gawat napas, gawat jantung, akut abdomen, dan fraktur multipel) dan merancang pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan.

(b) Membuat catatan rekam medis yang baik.

(c) Menganalisis data yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kasus bedah.

(i) Membedakan kasus bedah minor akut atau elektif. (ii) Membedakan kasus bedah mayor akut atau elektif. (iii) Membedakan kedaruratan medik dari kedaruratan bedah.

(7)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 7

(d) Merencanakan dan melakukan tatalaksana yang sesuai dengan diagnosis, meliputi medikamentosa, tindakan bedah sedehana, preventif dan rehabilitatif.

(e) Melakukan rujukan kasus bedah, baik darurat maupun elektif, secara tepat.

(f) Melakukan tindakan persiapan prabedah dan monitoring pasca bedah pada penderita bedah yang menjalani pembedahan dengan anesthesia umum.

(g) Tindakan klinik rutin serta mengetahui indikasi, komplikasi dan keterbatasannya.

(i) Tindakan pencegahan universal dan penanganan bahan tercemar/terinfeksi (ii) Melakukan prosedur tindakan secara a dan antisepsis

(iii) Merawat luka bersih, bersih tercemar, tercemar dan kotor

(iv) Melakukan teknis anestesi lokal dengan zat anestesi lokal pada kasus bedah sederhana sesuai indikasi

(v) Pungsi vena

(vi) Memasang IVFD perifer

(vii) Suntikan : intradermal, subkutan, IM, IV

(viii) Pungsi arteri untuk pemeriksaan analisis gas darah (ix) Pemasangan pipa naso gastrik

(x) Pemasangan kateter foley pada perempuan dan laki-laki (xi) Sirkumsisi

(xii) Ekstirpasi kista

(xiii) Ekstirpasi kuku/ rozerplasty

(xiv) Insisi dan drainase abses

(xv) Pemasangan bidai sementara/ darurat

(xvi) Imobilisasi darurat sementara untuk fraktur atau dislokasi vetebra servikal (xvii) Mengatasi perdarahan eksternal massif dan prinsip balut tekan

(xviii) Keterampilan bedah dasar untuk dokter praktik umum

(xix) Mengetahui prinsip-prinsip dasar Advanced Trauma Life Support (ATLS) Mahasiswa mengetahui :

1. Indikasi, komplikasi, keterbatasan prosedur dan keuntungan prosedur serta telah mengikuti pelatihan dengan cadaver, model, atau pasien.

2. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan teknologi informasi. 3. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat. 4. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik.

(8)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 8

LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan Modul Ilmu Bedah disesuaikan dengan prioritas masalah pasien-pasien bedah di Indonesia. Pembahasan diutamakan untuk penyakit-penyakit yang harus dikelola secara menyeluruh yaitu tingkat kemampuan 4. Pengelolaan juga mencakup perawatan dan pencegahan penyakit sesuai tingkat kemampuan pengelolaan penyakit yang disesuaikan dengan Standar Nasional Kompetensi Dokter.

Lingkup bahasan mencakup Sepuluh Keluhan Gastrointestinal :

1. Kembung 2. Muntah 3. Kuning/ikterus 4. Sakit perut 5. Benjolan di abdomen 6. Muntah darah/hematemesis 7. Perdarahan/BAB berdarah 8. BAB hitam

9. Tidak bisa BAB 10. Diare

Penyakit Gastro Intestinal dalam bidang Bedah Digestif :

 Achalasia

 Hernia diafragmatika

 Hernia inguinalis (direct dan indirect)

 Hernia femoralis  Hernia epigastrik  Hernia insisional  Hernia umbilikalis  Akut abdomen  Perdarahan gastrointestinal  Chole(docho)lithiasis

 Empiema kantung empedu

 Pankreatitis

 Rectal, anal prolapsed

 Hemoroids

 (Peri)anal abses

 Fistula

 Fisura anus

(9)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 9

 Invaginasi

 Tumor esofagus

 Tumor gastrointestinal

 Tumor Hati dan saluran bilier

 Tumor Pankreas

Dari sejumlah kasus Bedah Digestif yang ada diharapkan mahasiwa dapat menguasai seluruh keluhan Gastrointestinal dan kasus tersering seperti :

1. Appendisitis 2. Hernia 3. Kolelithiasis 4. Tumor kolorektal

5. Kelainan proktologi (hemorrhoid, abses, fistula ani) 6. Trauma abdomen (tumpul dan tajam)

7. Perioperatif dasar (persiapan / indikasi) 8. Nutrisi dan cairan pra bedah

Daftar Keterampilan Klinis

Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan pyramid Miller (knows, knows how, show, does) yang diharapkan dicapai mahasiswa di akhir pendidikan.

(10)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 10

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Pada penerapan kurikulum berbasis kompetensi maka proses pembelajaran mahasiswa dapat dibagi dalam beberapa tahap.

1. Orientasi

Tahap proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan-orientasi yang menjadi dasar setiap kompetensi. Mahasiswa ditempatkan sebagai subjek dan diharapkan belajar aktif, untuk menjamin kemampuan belajar sepanjang hayat di kemudian hari, maka pada tahap ini haruslah diusahakan sebanyak mungkin metode yang mengaktifkan mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan metode sebagai berikut:

a) Tugas membaca

Mahasiswa diberikan tugas membaca sesuai dengan topik tertentu untuk memudahkan bekerja di bangsal maupun di unit gawat darurat, dalam hal ini menegakkan diagnosis dan tatalaksana bedah.

b) Kuliah

Mahasiswa diberikan kuliah pengantar mengenai 1 topik tertentu. Kuliah yang diberikan lebih berperan sebagai pengantar agar mahasiswa dapat mengerti dasar-dasar topik yang diberikan dan dapat mengembangkan pengetahuannya dengan belajar mandiri. Kuliah berupa materi-materi Bedah Digestif yang aktual, menarik dan interaktif.

c) Problem Based Learning (PBL)

d) Bedside Teaching

Kegiatan dapat berupa Ronde Pasien, Kerja Poli klinik atau kegiatan kamar operasi sedangkan untuk Kegiatan Laporan Jaga Divisi dapat dilakukan di Ruang diskusi Divisi Bedah Digestif.

2. Latihan

a) Presentasi kasus

Dalam kegiatan ini, mahasiswa dilatih untuk membuat laporan kasus yang dapat dikomunikasikan dan dipresentasikan kepada orang lain.

b) Ronde

Dalam ronde ini dilakukan diskusi kasus-kasus membahas pasien yang turut dirawat oleh mahasiswa. Ronde dilakukan pada ruangan perawatan Divisi Bedah Digestif dan dipimpin oleh seorang konsulen divisi yang sudah ditentukan.

(11)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 11

c) Praktik Poliklinik dan Poli Proktologi

Di bawah pengawasan Konsulen atau supervisor, mahasiswa diharapkan dapat melakukan tindakan Bedah Minor, memahami proktoskopi/anuskopi serta dilatih untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, membuat diagnosis dan pemeriksaan lanjutan serta rencana tatalaksana bedah, follow up penderita pasca operasi, dan melakukan pencatatan rekam medis. d) Praktik dan tugas jaga di Unit Gawat Darurat

Dalam kerja lapangan ini, mahasiswa terpapar dengan kasus-kasus gawat darurat seperti trauma abdomen. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan ABCD untuk life saving, mampu menegakkan diagnosis dan persiapan prabedah kasus gawat darurat. Mahasiswa juga diperbolehkan dan diharapkan melihat atau mengikuti (sebagai asisten operator) dalam pembedahan gawat darurat untuk memperkaya keterampilan dan pengetahuannya.

e) Turut merawat pasien bedah elektif

Mahasiswa dilatih untuk merawat pasien elektif pra dan pasca bedah, di bawah supervise konsulen divisi Bedah Digestif

f) Asistensi operasi (kasus darurat maupun elektif)

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat melatih diri bekerja secara a / antisepsis, memiliki prilaku (attitude) steril yang baik dan bekerja sama dalam tim pembedahan yang baik, di bawah supervisi operator.

g) Parade Kasus

Parade kasus adalah presentasi yang disiapkan untuk memaparkan pasien yang akan dioperasi Divisi Bedah Digestif minggu berikutnya. Dalam proses ini mahasiswa diharapkan dapat mempelajari kasus, rencana tindakan dan persiapannya .

3. Umpan Balik

a) Review session

Dalam sesi ini mahasiswa diberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang telah diterima dan kasus-kasus yang telah dijumpai selama awal Modul Ilmu Bedah.

b) Ujian Mini CEX c) Ujian OSCE d) Ujian MCQ

(12)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 12

KEGIATAN DAN SUMBER DAYA

1.

MATRIKS KEGIATAN

Kuliah Divisi Bedah Digestif, Minggu 2 setiap Rotasi Mahasiswa :

Hari/Tanggal Waktu Staf Pengajar & Topik

Senin 13.00 – 14.00 Appendisitis

Dr. Maria Mayasari

14.00 – 15.00 Abdomen Akut

Dr. Yarman Mazni

Rabu 13.00 – 14.00 Ikterus dalam Bedah,

pankreas Perdarahan Gastrointestinal

DR. dr. Toar JM Lalisang

14.00 – 15.00 Tumor Abdomen &

Hambatan Pasase Saluran Cerna

Dr. Wifanto Saditya Jeo

Jumat 13.00 – 14.00 Proctologi dalam Ilmu

Bedah, Ca Colorectal & Trauma Abdomen

Dr. Agi Satria Putranto 14.00 – 15.00 Hernia & Hidrokel

Dr. Benny Philippi

M

IN

GGU DIGESTIF ORTHOPAEDI UROLOGI PLASTIK AKUT ANAK ONKOLOGI K’TORAKS/

VASKULAR TANGERANG I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 II 2 3 4 5 6 7 8 9 1 III 3 4 5 6 7 8 9 1 2 IV 4 5 6 7 8 9 1 2 3 V 5 6 7 8 9 1 2 3 4 VI 6 7 8 9 1 2 3 4 5 VII 7 8 9 1 2 3 4 5 6 VIII 8 9 1 2 3 4 5 6 7 IX 9 1 2 3 4 5 6 7 8

(13)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 13

2.

SUMBER DAYA MANUSIA

a) Staf akademik Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM dari Divisi Bedah Digestif :

 Dr. Arnold B. H. Simandjuntak, SpB(K)BD  Dr. Benny Philippi, SpB(K)BD  DR. dr. Toar JM Lalisang, SpB(K)BD  Dr. Ibrahim Basir, SpB(K)BD  Dr. Agi Satria, SpB(K)BD  Dr. Yarman Mazni, SpB(K)BD  Dr. Maria Mayasari, SpB(K)BD  Dr. Wifanto S. Jeo, SpB(K)BD

(14)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 14

PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA S1 DIVISI DIGESTIF

Tujuan:

1. Mengetahui dan mempelajari kasus-kasus Bedah Digestif dalam ruang lingkup : a. Kuning

b. Obstruksi usus c. Hernia

d. Tumor Abdominal

2. Menegakkan diagnosis melalui pendekatan klinis (anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang) untuk kasus-kasus tersebut diatas.

3. Memiliki pengetahuan dalam pathogenesis dan penanganan pasien Bedah Digestif.

Ruang Lingkup :

1. Appendisitis 2. Hernia 3. Kolelithiasis 4. Tumor kolorektal

5. Kelainan proktologi (hemorrhoid, abses, fistula ani) 6. Trauma abdomen (tumpul dan tajam)

7. Perioperatif dasar (persiapan / indikasi) 8. Nutrisi dan cairan pra bedah

Uraian Tugas Kegiatan Pembelajaran :

1. Tiap rombongan baru melapor ke Penanggungjawab pendidikan Digestif S1 (dr. Wifanto Saditya J, SpB-KBD)

2. Mulai kegiatan : Senin, Jam 08.00 WIB

3. Ikut Ronde DPJP sesuai pembagian ( 1-2 co ass pada 1 DPJP)

4. Buat status baru pada pasien preoperasi dan dipelajari dasar diagnosis dan persiapannya. 5. Ikut ronde besar setiap hari Selasa, jam 08.00 WIB

6. Melaporkan pasien pre-operasi minggu depan pada parade Jum’at, jam: 10.00 WIB

Staf yang menjadi Dokter Penanggungjawab Pelayanan(DPJP) :

 DR. Dr. Toar JM Lalisang SpB-KBD

 Dr. Ibrahim Basir SpB-KBD

 Dr. Agi Satria Putranto SpB-KBD

 Dr. Yarman Mazni SpB-KBD

 Dr. Maria Mayasari SpB-KBD

(15)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 15

JADWAL KEGIATAN HARIAN PENDIDIKAN S1 BEDAH DIGESTIF

HARI JAM

07.00 – 08.00 08.00 – 09.30 09.00 – 10.00 10.00 – 13.00

Senin Presentasi Kasus

Pertemuan dgn Kodik S1 Bedah Digestif Ronde DPJP / Bed Side Teaching Poliklinik / OK

Selasa Ronde Besar

Ronde DPJP / Bed Side Teaching

Poliklinik / OK Poliklinik / OK

Rabu Presentasi Kasus Diskusi dgn Prof. Aryono

Ronde DPJP / Bed Side Teaching

Poliklinik / OK

Kamis Presentasi Kasus

Ronde DPJP/ Bed Side Teaching Ronde DPJP/ Bed Side Teaching Poliklinik / OK

Jumat Presentasi Kasus

Ronde DPJP/ Bed Side Teaching

Parade Kasus Parade Kasus

Keterangan :

1. Kerja Bangsal : Diskusi / Bedside / Pelajari kasus 2. Ronde Besar : Ronde pasien Digestif keseluruhan

3. Poliklinik : Periksa pasien baru dan buat status/pelajari kasus/diskusi dengan PPDS 4. Kamar Operasi : Observasi tindakan operasi di IBP / Asistensi

Sumber Buku Wajib :

 Schwart’s, Principles of Surgery, 8th Edition, 2005

 Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, 2004

 Sabiston Textbook of Surgery, 17th Ed 2004

Sumber Buku Tambahan :

 Blumgart : Surgical Management of Hepatobiliary and Pancreatic Disorders

(16)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI

Page 16

EVALUASI PEMBELAJARAN

A. Individual Process Objectives

Secara spesifik seorang mahasiswa dilarang mengikuti/meneruskan program pendidikan apabila:

 Tidak hadir lebih dari 2 hari kepaniteraan tanpa alasan yang sah Catatan: yang dianggap alasan yang sah yaitu;

1 Sakit dengan menunjukkan surat izin dari dokter yang merawat 2 Sedang mengikuti Ujian Mini Cex

 Tidak hadir lebih dari 2 kali kegiatan (Ronde Divisi, kegiatan divisi, kuliah/Presentasi kasus) tanpa alas an yang sah

Evaluasi hasil Pendidikan ditentukan berdasarkan hasil dan proses pendidikan mahasiswa dengan modalitas sebagai berikut:

1. Buku kegiatan akademik (Log Book)

Semua kegiatan mahasiswa yang diawasi oleh staf tercatat secara rinci dalam buku ini. Dengan demikian akan terlihat proses pendidikan mahasiswa baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

*Buku Logbook hilang, apabila diakibatkan kelalaian yang tidak dapat diterima, mahasiswa wajib membayar denda Rp.500.000,- untuk mendapatkan LogBook baru.

2. Ujian OSCE untuk keterampilan bedah sederhana

Merupakan evaluasi sumatif yang objektif untuk menguji keterampilan dalam melakukan tindakan bedah sederhana dengan menggunakan model dan pasien simulasi.

3. Ujian MCQ 4. Ujian Mini Cex

Merupakan ujian pasien kasus secara singkat dan objektif, dapat dilakukan dalan berbagai setting pemeriksaaan. Kemampuan mahasiswa dinilai dari kemampuan mengumpulkan data (anamnesis, pemeriksaan fisik), menegakkan diagnosis dan menetapkan rencana pemeriksaan penunjang dan terapi. Ujian Mini Cex dilakukan 3 kali (dengan penguji yang berbeda) selama stase di Dept. Ilmu Bedah. 2 kali dilakukan antara orthopaedi, urologi, digestif atau onkologi. Jadwal dan penguji Mini cex ditentukan oleh Departemen di awal Modul.

(17)

Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 17 Penilaian akhir Ujian tulis MCQ 30% OSCE 20% Mini – Cex 30% Presentasi kasus 10%

Log Book & Stage RSUT 10%

Adapun untuk penilaian (nilai huruf) mengacu pada Panduan Persiapan Program Studi Pendidikan Dokter Tahun Akademik 2009/2010 tentang Evaluasi Hasil Pembelajaran KURFAK 2005.

Dimana NBL Ilmu Bedah ; C + / 60 – 64 B. Program Objectives

Sesudah Modul Surgery selesai maka 80% mahasiswa sudah harus mampu melaksanakan kompetensi utama dan kompetensi pendukung yang diharapkan.

C. Program Process Objectives

 80% mahasiswa mengikuti Program Surgery sampai selesai.

 Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana.

 Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%, untuk kuliah yang tertunda dialokasikan waktu setelah pkl.15.00

Referensi

Dokumen terkait

World Wildlife Fund (1996) telah mengembangkan literasi biodiversitas untuk sekolah menengah, dengan dua indikator indikator, yaitu (1) kognitif outcome, yang

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kubang Kutu 2, menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jumlah 20

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah persediaan bahan baku pakan sapi sudah efisien, namun biaya persediaan yang

disebut evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau

Dalam lingkup formal ada posisi atau jabatan seperti Ketua RT atau RW, Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), Ketua Karang Taruna, Ketua LPM (Lembaga

Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Judgement Auditor dalam Menetapkan Risiko Audit (Survei Terhadap Auditor yang Bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota

Sistem akuntansi adalah formulir- formulir, catatan-catatan, prosedur- prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengelolah data mengenai usulan satu kesatuan

Marketing politik membantu tim dalam proses pencapaian tujuan komunikasi tim dengan merancang kegiatan promosi yang diakhiri penetapan bauran komunikasi pemasaran, meliputi