• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini sistem yang dikontrol dengan microprocessor atau microcontroller

cenderung menerapkan banyak processor atau controller dibandingkan dengan satu buah processor atau controller saja. Yaitu dengan menyebarkan intelegensia di setiap bagian sistem (distributed intellegency). Misal setiap sensor dan aktuator mempunyai

processor atau controller-nya sendiri-sendiri.

Dengan sistem seperti ini, beban atau processor-load secara keseluruhan dapat dibagi-bagi sesuai dengan jumlah processor yang digunakan. Sehingga over-load pada satu buah processor dapat dihindari. Sistem juga menjadi bersifat modular karena antara modul satu dengan yang lain tidak ada saling ketergantungan baik dalam sisi

hardware dan software. Sensor dan aktuator juga menjadi lebih smart karena mempunyai pengolah lokal sendiri. Di sisi lain parallisme di tingkat task dapat dicapai. Misal ketika sistem mengambil data dari suatu sensor dapat terjadi secara bersamaan dengan pengolahan data dan pengontrolan pada aktuator.

Untuk menghubungkan antar processor atau controller dalam setiap modul dibutuhkan sistem bus tertentu. Bus ini harus dapat melewatkan data atau parameter kontrol lain antar processor. Dengan kata lain sistem bus ini berfungsi sebagai jaringan atau network. Pendekatan yang sering digunakan pada saat ini adalah serial bus. Karena dari segi harga, serial bus menawarkan harga yang lebih murah daripada parallel bus. Selain itu implementasi pengkabelan serial bus juga lebih mudah.

I2C serial bus yang dikembangkan oleh Phillips sejak 1980 ditujukan untuk mengontrol berbagai macam IC peripheral melalui microcontroller. I2C serial bus juga dapat untuk digunakan sebagai bus penghubung antar microprocessor atau

microcontroller dalam sistem yang menerapkan multi-processor. Sehingga antar

microprocessor atau microcontroller dapat saling berkoordinasi. Dari segi software dan

speed, I2C serial bus cukup mudah untuk diimplementasikan dan mempunyai speed

(2)

ini membahas mengenai desain dan implementasi I2C serial bus untuk menghubungkan antar microcontroller sebagai representasi dari sistem microprocessor. Dan untuk menunjukkan secara nyata bahwa sistem bus tersebut berjalan ditunjukkan dengan implementasi ke dalam suatu model robotik wheeled line-follower.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1.2.1 Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain I2C serial bus sebagai bus penghubung antar microcontroller sebagai sistem microprocessor dan mengimplementasikannya pada suatu model robotik wheeled line-follower.

1.2.2 Kegunaan Penulisan

Penelitian ini menghasilkan satu set protokol komunikasi antar microcontroller

sebagai sistem microprocessor yang berbasis I2C serial bus sebagai layer protokol paling bawah.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam mengimplementasikan I2C serial bus sebagai jalur komunikasi antar microcontroller sebagai sistem microprocessor antara lain:

1. Bagaimana cara membangun satu set protokol berbasis I2C serial bus yang dapat digunakan untuk melewatkan data antar processor.

2. Bagaimana cara melewatkan data untuk kontrol dari sensor ke pengolah pusat kemudian memberikan keputusan ke aktuator melalui set protokol yang telah dibangun tadi.

3. Bagaimana performansi set protokol tersebut dilihat dari karakteristik tegangan, pewaktuan dan process delay.

4. Bagaimana cara mengimplementasikan set protokol tersebut ke dalam sistem kontrol yang nyata yaitu model robotik wheeled line-follower.

1.4 Batasan Masalah

(3)

1. Perancangan dan pembuatan satu set protokol berbasis I2C serial bus yang meliputi

bit transfer, byte transfer hingga frame transfer.

2. Pengamatan dan analisa aliran data dari sensor ke pengolah pusat hingga ke aktuator.

3. Pengukuran terhadap level tegangan pada bus dan pewaktuan dari sensor hingga aktuator.

4. Implementasi set protokol tersebut ke dalam sebuah sistem kontrol sederhana yaitu model robotik wheeled line-follower.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam Tugas Akhir ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1.5.1 Tahap Studi Literatur

Yaitu dengan mempelajari dokumen The I2C serial busSpecification Version 2.1

January 2000 dari Phillips semiconductor dan sistem multi-processor dari buku

embedded system design. Selain itu juga mencari referensi pendukung serial bus dan penggunaanya di internet seperti CAN-bus dan LIN-subbus.

1.5.2 Tahap Perancangan, Implementasi dan Simulasi

1.5.2.1Perancangan Sistem Multi-Processor dengan I2C serial bus

Di bawah ini adalah diagram blok sistem multi-processor dengan I2C serial bus.

MASTER PROCESSOR NODE 0 MASTER TASK SLAVE TASK SLAVE PROCESSOR NODE 2 SLAVE TASK SLAVE PROCESSOR NODE 3 SLAVE TASK ASYMMETRIC PROCESSOR NODE 1 MASTER TASK SLAVE TASK

SERIAL DATA BUS

SLAVE PROCESSOR

NODE N SLAVE TASK

Gambar 1.1 Blok model prototype sistem multi-processor Keterangan gambar:

1. Master Processor merupakan pengolah pusat. Master processor bertugas mengontrol serial data bus yaitu I2C serial bus dan mengendalikan tiap Slave Processor yang terhubung melalui task scheduling. Pada sistem ini Master

(4)

Processor bersifat aktif artinya segala proses yang terjadi pada sistem selalu diawali oleh Master Processor.

2. Slave Processor berfungsi sebagai pengolah lokal. Slave processor bertugas menerima perintah dari Master Processor melalui task scheduling. Pada sistem ini Slave Processor bersifat pasif artinya Slave Processor menunggu perintah dari Master Processor untuk melaksanakan perintah.

3. Asymmetric Processor berfungsi sebagai backup Master Processor. Asymmetric Processor dalam keadaan idle ketika Master Processor aktif. Asymmetric Processor juga mengawasi aktivitas dari Master Processor dan mengambil alih sistem jika Master Processor mengalami kegagalan dalam mengatur sistem.

Asymmetric Processor dalam Tugas Akhir ini belum dimplementasikan karena dicadangkan untuk penelitian yang lebih lanjut.

1.5.2.2Perancangan Protokol dengan Intel MCS-51 Assembly Programming dan

Simulator

Di bawah ini merupakan diagram alir atau flowchart tahap perancangan protokol dengan bahasa assembly dan simulator.

Start Document Learning Writing Protocol Software Routines Compiling Running and Debugging SImulator Correct ? Fixing and Debugging Software No Get Analyzing Parameter and Data Yes End

(5)

1.5.2.3Perancangan Application Layer untuk Model Robotik Wheeled

Line-Follower

Di bawah ini merupakan diagram alir atau flowchart pengimplementasian protokol ke dalam aplikasi model robotik wheeled line-follower.

Start

Define Task List

Writing Application Layer Software Routines Combining with I2 C-Bus Protocol Running on Robotic Model Correct ? Fixing and Debugging Application Layer Software Routines End Yes No

Gambar 1.3 Flowchart pengimplementasian protokol

1.5.3 Tahap Pengujian dan Analisa

1.5.3.1Pengukuran Tegangan dan Pewaktuan Sistem Multi-Processor dengan

Protokol I2C serial bus dalam Simulasi dan Kondisi Sesungguhnya

Data tegangan dan pewaktuan diperoleh ketika program protokol disimulasikan melalui simulator. Hal ini dimungkinkan karena simulator dapat berjalan secara real-time (memberikan hasil yang sama antara hasil simulasi dengan hasil pada hardware).

Data yang diperoleh lebih banyak ke pewaktuan daripada tegangan karena parameter tegangan hanya dua yaitu level logika low dan level logika high.

Alat virtual yang digunakan untuk mengukur antara lain I2C serial bus Logic Analyzer dan Digital Oscilloscope. Sedangkan alat ukur real berupa Rigol DS1000

SeriesDigital Oscilloscope with Logic Analyzer. Data pengujian baik hasil simulasi dan pengukuran nyata akan dibandingkan sebagai dasar analisa.

(6)

1.5.3.2Pengamatan Model Robotik Wheeled Line-Follower sebagai Implementasi

Protokol I2C serial bus

Setelah protokol berbasi I2C serial bus selesai, tahap berikutnya adalah menanam protokol tersebut ke dalam sistem yaitu model robotik wheeled line-follower. Di bawah ini merupakan behaviour dari robot tersebut, bagaimana dapat berjalan mengikuti garis yang telah ditentukan.

Gambar 1.4 Gerakan motor ketika kedua sensor mendeteksi garis hitam

Gambar 1.5 Gerakan motor ketika sensor mendeteksi belokan

1.5.3.3Analisa Protokol I2C serial bus

Setelah semua parameter dan data telah diperoleh, tahap selanjutnya adalah analisa. Pertama adalah analisa pewaktuan rancangan protokol apakah sudah sesuai dengan standar I2C serial bus yang dikeluarkan oleh Phillips. Kemudian analisa

(7)

pewaktuan dari frame message dan process delay. Dan yang kedua adalah analisa pengamatan tingkah laku model robotik wheeled line-follower.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian Tugas Akhir ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut: Bab I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah sehingga dilakukan penelitian, pembatasan masalah pada inti persoalan, tujuan, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II : DASAR TEORI

Berisi mengenai teori dasar antara lain menjelaskan tentang I2C

serial bus berupa konsep I2C serial bus, terminologi, karakteristik umum, pengiriman data, level tegangan dan pewaktuan. Selain itu juga dijelaskan secara singkat cara kerja sensor, aktuator dan

behaviour of wheeled line-followerrobot. Bab III : PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Berisi mengenai perancangan protokol berbasis I2C serial bus. Bab ini meliputi perancangan diagram blok umum sistem multi-processor dengan I2C serial bus, pemrograman protokol dengan bahasa Assembly Intel MCS-51 dan simulasi program melalui

simulator. Juga dibahas mengenai aplikasi protokol ke dalam model robotik wheeled line-follower.

Bab IV : PENGUJIAN DAN ANALISA

Berisi mengenai hasil-hasil pengukuran dan pengamatan protokol yang telah dibuat. Berupa karakteristik tegangan, pewaktuan,

process delay dan pengamatan terhadap model robotik wheeled line-follower.

Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran terhadap penelitan berikutnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

Gambar

Gambar 1.1 Blok model prototype sistem multi-processor  Keterangan gambar:
Gambar 1.3 Flowchart pengimplementasian protokol
Gambar 1.5 Gerakan motor ketika sensor mendeteksi belokan

Referensi

Dokumen terkait

Dana pinjaman ini berasal dari zakat dan infaq beberapa pihak yang digulirkan oleh pengelola kepada masyarakat, atas dasar ini penulis menduga bahwa model

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Fungsi terkait untuk menangani permasalahan tersebut biasanya pakai trigger mas, namun sepengetahuan saya, di MySQL kita tidak dapat memanipulasi row pada tabel yang

Dengan keahlian yang terbatas, implementasi kegiatan rehabilitasi ditemukan masalah yaitu rumah yang direhabilitasi tidak sesuai dengan kriteria fisik dan non fisik

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari keseluruhan berkas perkara yang meliputi surat dakwaan, berita acara persidangan, keterangan saksi –

bahwa pengaturan pelayanan pemasangan dan pengawasan alat-alat pencegahan dan pemadam kebakaran di Kota Pangkalpinang telah diatur dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat