• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. UMUM. a. Pendirian dan Informasi Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. UMUM. a. Pendirian dan Informasi Umum"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank ICB Bumiputera Tbk. (d/h PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk ) (“Bank”) didirikan secara sah di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian nomor 49 tanggal 31 Juli 1989, dibuat dihadapan Sri Rahayu, pada waktu itu Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-7223-HT.01.01-Th’89 tanggal 9 Agustus 1989, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 692/Not./1989/PN.JKT.SEL tanggal 24 Agustus 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.75 tanggal 19 September 1989, Tambahan No.1917/1989. Selanjutnya, Anggaran Dasar Perseroan kemudian telah beberapa kali mengalami perubahan.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990 dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.22/1147/UPPS/PSbD tanggal 20 Januari 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Devisa terhitung sejak tanggal 5 Desember 1997 dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-485/MK.03/1998 tanggal 8 September 1998, Bank memperoleh status sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi Kas Negara untuk menerima setoran-setoran pajak dan bukan pajak.

Anggaran Dasar Perseroan terakhir telah diubah secara keseluruhan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana tecantum dalam akta No.7 tanggal 17 April 2009 yang dibuat dihadapan DR. A. Partomuan Pohan, SH, L.LM, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang sebagaimana ternyata dari Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 26 Mei 2009 No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU-AH.01.10-15599 tanggal 11 September 2009.

Berdasarkan persetujuan RUPS tanggal 16 April 2009 sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.7 tanggal 17 April 2009 dan telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manuasia RI melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 dan persetujuan Gubernur Bank Indonesia sesuai Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September 2009 nama Perseroan dirubah dari “PT BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk.” menjadi “PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk.”

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang bank umum sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada tahun 2002, dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sejumlah Rp 50 miliar melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 15 Juli 2002 yang disetujui oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) dengan Surat No.S-1402/PM/2002 tanggal 27 Juni 2002 dan dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.40 tanggal 11 April 2001 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih A.W., S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C-00142 HT.01.04.TH.2001 tanggal 17 April 2001, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 340/BH.09.03/VI/2001 tanggal 30 April 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 17 Juli 2001 No. 57 Tambahan No. 4670, modal dasar Bank ditingkatkan menjadi Rp 500 milyar, terbagi atas 5 milyar saham masing-masing dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham,

(2)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)

modal disetor Bank ditingkatkan menjadi Rp 200 miliar dan Perseroan menjadi perusahaan publik dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.

Pada Januari 2006, berdasarkan hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 15 Desember 2005 yang diituangkan dalam akta notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.18 tanggal 15 Desember 2005 dan pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2005 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, Bank telah meningkatkan modal dasar dan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebesar Rp.300 milyar dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Bank dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham dan harga pelaksanaan Rp 120,00 (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2007 sampai dengan 31 Desember 2010 .

Terhitung tanggal 11 September 2009 kantor pusat Bank telah menempati kantor yang baru beralamat di Menara ICB Bumiputera, Jl. Probolinggo No.18 Menteng, Jakarta Pusat 10350.

Pada tanggal 30 September 2009, Bank memiliki 15 kantor cabang, 23 kantor cabang pembantu, 29 kantor kas dan 4 Payment Point yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 jumlah karyawan masing-masing sebanyak 1189 dan 1262 karyawan.

Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS 2009

Presiden Komisaris

(Komisaris Independen) Dato Mat Amir bin Jaffar

Komisaris Naimah binti Abdul Khalid

Komisaris Independen Herald Tonny Hasiholan Bako Komisaris Independen Ria Budiweni Sumiati Pardede Komisaris Independen Bambang Setijoprodjo

DEWAN KOMISARIS 2008

Presiden Komisaris

merangkap Komisaris Independen Dato Mat Amir bin Jaffar

Komisaris Naimah binti Abdul Khalid

Komisaris Lim Teong Liat

Komisaris Independen Deddy Nurjaman

Komisaris Independen Herald Tonny Hasiholan Bako

Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank periode 30 September 2009 telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berturut-turut Dato’ Mat Amir bin Jaffar sesuai surat No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember 2008, Naminah binti Abdul Khalid sesuai surat No.9/27/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 Maret 2007, Herald Tonny Hasiholan Bako sesuai surat No.10/106/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Juli 2008, Ria Budiweni Sumiati Pardede sesuai surat No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember

(3)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)

DIREKSI 2009

Presiden Direktur Sridhar Natarajan Wakil Presiden Direktur Dian A. Soerarso Direktur Kepatuhan Yosef A.B. Badilangoe

Direktur Tan Khen Lian

Direktur Tay Un Soo

Direktur Jap Hartono

Direktur Stephanus Sungkowo Adi Wikarto

DIREKSI 2008

Presiden Direktur Palaniappan Murugappa Chettiar Direktur Kepatuhan Boing Sudrajat

Direktur Tan Khen Lian

Direktur Muniandy R. Krishnan

Direktur Antonius Sugiharto Tjoe

Direktur Dian A Soerarso

Direktur Legiman Leidin

Seluruh anggota Direksi Bank periode 30 September 2009 telah mendapat persetujuan Bank Indonesia berturut-turut Sridhar Natarajan sesuai surat No.11/63/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Mei 2009, Dian A. Soerarso sesuai surat No.9/93/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 31 Juli 2007, Yosef A.B. Badilangoe sesuai surat No.11/62/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 18 Mei 2009, Tan Khen Lian sesuai surat No.7/100/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 November 2005, Jap Hartono sesuai surat No.11/63/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Mei 2009 dan Tay Un Soo serta Stephanus Sungkowo Adi Wikarto sesuai surat No.11/111/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Agustus 2009.

Susunan komite audit Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :

KOMITE AUDIT 2009

Ketua Herald Tonny Hasiholan Bako

Anggota Peter Choo Eng Kong

Soenarso Soemodiwirjo

KOMITE AUDIT 2008

Ketua Herald Tonny Hasiholan Bako

Anggota Peter Choo Eng Kong

Soenarso Soemodiwirjo

b. Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Perdana Saham

Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp120 per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

(4)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) Penawaran Umum Terbatas Saham I

Berdasarkan hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 15 Desember 2005 yang diituangkan dalam akta notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.18 tanggal 15Desember 2005 dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2005 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 3 milyar Saham Baru dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666.654 Waran

Penawaran Umum Terbatas Saham I (lanjutan)

Seri I yang menyertai Saham Baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham dan harga pelaksanaan Rp 120,00 (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2007 sampai dengan 31 Desember 2010. Pada bulan Januari 2006 Bank telah menerima seluruh setoran dari pemegang saham sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I tersebut. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 2 Januari 2006.

Penawaran Umum Obligasi

Pada tanggal 14 April 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-765/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum Obligasi I Bank Bumiputera Tahun 2003 sebesar Rp300 miliar. Pada tanggal 29 April 2003 obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Bank telah membayar lunas seluruh pokok obligasi pada saat jatuh tempo tanggal 25 April 2006.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan IAI pada bulan Juni 2001. Laporan Keuangan Bank juga disusun sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Surat Edaran Ketua BAPEPAM – LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan, serta praktik-praktik industri perbankan yang berlaku serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yang relevan untuk diterapkan.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

(5)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal 30 September 2009 pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs spot Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut :

2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9,665.00 9,430.00 1 Dolar Singapura (SGD) 6,844.45 6,581.07

1 Yen Jepang (JPY) 108.05 88.81

1 Dolar Hong Kong (HKD) 1,246.42 1,213.51

1 Dolar Australia (AUD) 8,520.67 7,717.99

1 Euro (EUR) 14,142.31 13,535.83

c. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1) perusahaan yang secara langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi;

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

(6)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan)

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.

d. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

e Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi diskonto yang belum diamortisasi dan penyisihan kerugian.

g. Efek-efek

Efek-efek diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Berdasarkan PSAK tersebut, efek diklasifikasikan sesuai tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut :

1) Investasi efek yang diperdagangkan, yaitu investasi yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

2) Investasi efek yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.

3) Investasi efek yang tersedia untuk dijual, yaitu investasi yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan maupun yang dimiliki hingga jatuh tempo, disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.

(7)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Efek-efek (lanjutan)

Dasar penentuan biaya perolehan untuk keperluan menghitung laba atau rugi yang direalisasi adalah menggunakan cara identifikasi khusus.

h. Tagihan dan Kewajiban Derivatif

Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan trading. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.

Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif untuk tujuan trading diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.

i. Kredit

Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka program penerusan dan kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dari tanggal restrukturisasi. Nilai tercatat kredit tidak berubah, kecuali jika nilai tercatat kredit melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, dalam hal ini selisih tersebut diakui sebagai kerugian dari restrukturisasi . Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.

j. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi

Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credits atau nilai realisasi Letter of Credits yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian.

k. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif

Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit, tagihan derivatif dan tagihan akseptasi termasuk komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit pada transaksi rekening administratif.

Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan kerugian aktiva produktif mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang kemudian diubah beberapa pasalnya

(8)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif (lanjutan)

melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

Berdasarkan peraturan dan keputusan Bank Indonesia diatas, aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi dengan resiko kredit diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugian sebagai berikut:

Kualitas Persentase Penyisihan Kerugian

Lancar Minimum 1%

Dalam perhatian khusus Minimum 5%

Kurang lancar Minimum 15%

Diragukan Minimum 50%

Macet Minimum 100%

Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan “lancar”.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, obligasi pemerintah dan aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai tidak dibentuk penyisihan kerugian.

Aktiva produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aktiva produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga.

Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, Bank diwajibkan melakukan penyisihan kerugian aktiva non produktif, yang meliputi antara lain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai , rekening antar kantor dan suspense account. Kewajiban penyisihan tersebut berlaku 12 bulan sejak ditetapkannya peraturan, yang diadopsi Bank untuk aktiva non produktif sejak tanggal 20 Januari 2006.

Penyisihan kerugian aktiva non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian dan kualitas masing-masing aktiva non produktif dilakukan pada akhir periode.

(9)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif (lanjutan)

Berdasarkan keputusan Bank Indonesia diatas, klasifikasi masing-masing aktiva non produktif dengan besarnya persentase penyisihan kerugian adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Persentase Penyisihan Kerugian

Agunan yang daimbil alih dan properti terbengkalai

Kurang dari 1 tahun Minimum 0%

1 – 3 tahun Minimum 15%

3 – 5 tahun Minimum 50%

Lebih dari 5 tahun Minimum 100%

Rekening antar kantor dan

Suspense account

Sampai dengan 180 hari Minimum 0% Lebih dari 180 hari Minimum 100%

Persentase penyisihan penghapusan diatas diterapkan terhadap saldo aktiva non produktif. Khusus untuk agunan diambil alih, Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap agunan diambil alih untuk menetapkan net realizable value pada saat pengambilalihan agunan.

l. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.Seluruh aktiva tetap Bank, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya sebagai berikut:

Jenis Aktiva Tetap Masa Manfaat

Renovasi bangunan 5 tahun

Kendaraan bermotor 5 tahun

Perabotan kantor 5 tahun

Peralatan kantor 5 tahun

Piranti lunak kumputer Piranti keras computer

5 tahun 5 tahun Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.Aktiva Tetap (lanjutan)

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

Aktiva tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tetap tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

m. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian aktiva produktif. Sedangkan jika nilai realisasi bersih lebih dari saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

n.Biaya Emisi Emisi saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurangan dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. Emisi Surat Berharga yang Diterbitkan

Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih surat berharga yang diterbitkan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).

o. Simpanan

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan terutama meliputi giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro dan tabungan disajikan sebesar nilai kewajiban kepada penyimpanan. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.

(11)

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

p.Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan)

nonperforming. Pendapatan bunga atas aktiva nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif.

Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.

q.Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

r.Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

s.Imbalan Pasca Kerja

Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh karyawan dan berkisar antara 5 % sampai 10% ditanggung oleh Bank. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Bagian iuran yang ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya.

(12)

Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti diatas.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga kerja). tertanggal 25 Maret 2003, Bank melakukan penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaa karyawan sebesar kekurangan mafaat yang diperoleh dari program dana pension iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja tersebut.

Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja partisipan program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

t.Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. u.Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.

Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan berdasarkan aktiva, kinerja dan aktivitasnya untuk suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam Bank. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

(13)

3. KAS

2009 2008

Mata Uang :

Rupiah 73,507 88,896

Mata Uang Asing (USD) 1,311 837

Mata Uang Asing (Lainnya) 308 5

Jumlah 75,126 89,738

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 dan PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Peraturan ini juga mewajibkan bank umum untuk memenuhi tambahan giro wajib minimum pada persentase tertentu sesuai dengan rasio ”Loan to Deposit Ratio” (LDR).

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

Jumlah pers entas e Jumlah pers entas e

Mata uang:

Rupiah 261,000 45% 319,323 91%

Mata uang as ing (USD) 324,744 55% 30,176 9%

Jumlah 585,744 100% 349,499 100%

(14)

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan Mata Uang 2009 2008

Rupiah:

Bank Negara Indonesia 1946 364 358

Bank Niaga 2,291 3,319

Bank Tabungan Negara 39 39

Bank Permata 17 7

Stanchart Bank - Visa 30 347

2,741

4,070 USD:

Citibank, N.A 1,471 41,757

Standard Chartered Bank, New York 2,021 4,331

Standard Chartered Bank, Jakarta 0.04

Wachovia Bank.N.A 19,366 37,276

Bank BCA 1,133 9,280

JPY:

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo 5,312 166

Wachovia Bank.N.A 973 434

SGD:

United Overseas Bank 7,931 1,336

HKD:

Bank Central Asia 1,583

Standard Chartered Bank, Hong Kong 62 155 EUR:

Amex Bank Frankfurt 13,708 5,402

Wachovia Bank.N.A 1,030

Deutsche Bank Frankfrurt 834 1,208

AUD :

Commonwealth Bank Sidney 4,001 396

59,425

101,741

Jumlah Giro Pada Bank Lain 62,166 105,811

Dikurangi :

Penyisihan kerugian (1,374) (1,719)

Jumlah - Bersih 60,792 104,092

b. Berdasarkan Kolektibilitas:

Per 30 September 2009 dan 2008, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.

c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun 2009 2008

Rupiah 8.65% 8.23%

(15)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: Rupiah :

Bank Indonesia

Nilai Nominal 200,000

-Dikurangi bunga yang belum

Diamortisasi -

-Inter-bank Call money - 16,978

Jumlah 200,000 16,978

Dollar Amerika Serikat :

Inter-bank Call money - 66,010

Jumlah - 66,010

Jumlah penempatan pada Bank

Indonesia dan Bank lain 200,000 82,988

Penyisihan kerugian -

-Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia

dan Bank Lain - Bersih 200,000 82,988

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan 1 bulan.

Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 ditempatkan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.

(16)
(17)

a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia

Nilai Nominal 95,000

-Dikurangi bunga yang belum

diamortisasi (220)

-Nilai bersih 94,780

-Obligasi

Obligasi Pemerintah Indonesia -

-Obligasi Lainnya -

-Diskonto yang belum -

-diamortisasi -

-Nilai bersih -

-Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 94,780 -Tersedia hingga dijual

Obligasi Pemerintah Indonesia 148,030 96,712

Obligasi Lainnya 97,125 100,483

Jumlah tersedia untuk dijual 245,155 197,195 Jumlah efek-efek dalam Rupiah 339,935 197,195 Mata uang asing

Dimiliki hingga jatuh tempo

Wesel Eksport 43,891

-Obligasi Pemerintah -

-Obligasi Lainnya -

-Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 43,891 -Tersedia hingga dijual

Wesel Eksport - 58,667

Obligasi Pemerintah 20,659 124,348

Obligasi Lainnya -

-Premium yang belum -

-diamortisasi -

-Jumlah tersedia hingga dijual 20,659 183,015 Jumlah efek-efek dalam mata uang asing 64,550 183,015

Jumlah efek-efek 404,485 380,210

Penyisihan kerugian (6,459) (1,265)

Efek-efek - Bersih 398,026 378,945

(18)

b. Rincian efek-efek berdasarkan penerbitnya adalah sebagai berikut:

2009 2008

Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo

Sertifikat Bank Indonesia 95,000

-Dikurangi bunga yang belum

diamortisasi (220)

-Bersih 94,780

-Obligasi -

-Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 94,780 -Tersedia hingga dijual

Government Bonds FR0020 11,850 10,620 Government Bonds FR0020 11,850 10,620 Government Bonds FR0025 - -Government Bonds FR0025 - -Government Bonds FR0027 - -Government Bonds FR0034 11,635 10,311 Government Bonds FR0036 43,620 9,060 Government Bonds FR0048 9,315 9,251 ORI 004 19,760 46,850 ORI 006 40,000

-Indofood Sukses Makmur IV Tahun 2007 4,500 5,012 Indosat V Tahun 2007 Seri A 2,160 2,706 Obligasi I Jakarta Propertindo Tahun 2007 5,178 4,550 Obligasi.SCTV II Tahun.2007 4,775 5,020

JAPFA I Tahun 2007 4,776 4,750

Obligasi BENTOEL I Tahun.2007 4,920 5,000 Obligasi Bhakti Finance II Tahun.2007 5,500 4,995

Bhakti Securities I 2008 10,002 9,990

Bank Permata Subordinasi I Tahun 2006 5,013 4,880 Obligasi II Bank Victoria Tahun 2007 10,017 10,200 Bank MEGA Subordinasi Tahun 2007 14,384 14,550 Bank DKI Subordinasi Tahun 2008 7,000 9,850 Obligasi Bank Panin II 2007 Seri B 18,900 18,980

Jumlah tersedia untuk dijual 245,155 197,195

(19)

b. Rincian efek-efek berdasarkan penerbitnya (lanjutan)

2009 2008

Mata uang asing

Dimiliki hingga jatuh tempo

Wesel Ekspor 43,891 -INDO’14 Republic of Indonesia - -Bank NISP Sub Debt Seri B 2003 - -Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 43,891 -Tersedia hingga dijual

Wesel Ekspor - 58,667

INDO'37 Republic Of Indonesia 20,659 -Subordinasi I BNI Tahun 2003 - -INDO'14 Republic Of Indonesia - 71,141 INDO'17 Republic Of Indonesia - 53,207 Jumlah tersedia hingga dijual 20,659 183,015 Jumlah efek-efek dalam mata uang Asing 64,550 183,015

Jumlah efek-efek 404,485 380,210 c. Tingkat bunga dan jangka waktu:

Tingkat bunga Rata-Rata Pertahun

2009 2008

Rupiah

Obligasi 11.33% 11.29%

Mata Uang Asing

Obligasi 6.87% 8.50%

Wesel 7.43% 6.90%

Jangka Waktu

Obligasi 166 bulan 166 bulan

Wesel 60 hari 60 hari

(20)

d. Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2009 2008

Sertifikat Bank Indonesia 94,780

-Obligasi :

Rupiah -

-Mata uang asing -

-Wesel eksport

Mata uang asing 43,891

-138,670

-e. Biaya perolehan setelah amortisasi dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut:

2009 2008

Rupiah

Kurang dari 1 bulan -

-Lebih dari 1 s/d 12 bulan -

-Lebih dari 12 s/d 36 bulan 83,408 14,985

Lebih dari 3 tahun 161,748 182,210

Mata uang asing

-Kurang dari 1 bulan 135,159 34,148

Lebih dari 1 s/d 12 bulan 3,511 24,519

Lebih dari 12 bulan 20,659 124,348

Jumlah 404,485 380,210

Penyisihan kerugian (6,459) (1,265)

Jumlah Efek Dimiliki hingga Jatuh

Tempo - Bersih 398,026 378,945

f. Efek-efek pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar dan seluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga

(21)

a. Jenis Kredit

istimewa Pihak ketiga Jumlah istimewa Pihak ketiga Jumlah

Rupiah Konsumsi 4,119 2,875,079 2,879,198 4,007 2,998,497 3,002,504 Modal kerja - 1,061,425 1,061,425 - 1,385,837 1,385,837 Investasi - 468,141 468,141 - 427,034 427,034 Pinjaman Sindikasi - 56,450 56,450 - 18 18 Pinjaman Karyawan - 22,919 22,919 - 17,599 17,599 Jumlah kredit dalam rupiah 4,119 4,484,014 4,488,133 4,007 4,828,985 4,832,992 Dollar Amerika Serikat

Konsumsi - - - - - -Modal kerja - 277,387 277,387 - 232,194 232,194 Investasi - 92,824 92,824 - 85,434 85,434 Jumlah kredit dalam

mata uang asing - 370,211 370,211 - 317,628 317,628 Jumlah kredit 4,119 4,854,225 4,858,344 4,007 5,146,613 5,150,620 Penyisihan kerugian (41) (114,828) (114,869) (40) (116,960) (117,000)

4,078

4,739,397 4,743,475 3,967 5,029,653 5,033,620

2009 2008

Pihak hubungan Pihak hubungan

b. Sektor Ekonomi

istimewa Pihak ketiga Jumlah istimewa Pihak ketiga Jumlah Perdagangan - 555,041 555,041 - 490,865 490,865 Jasa - 613,380 613,380 - 585,211 585,211 Perindustrian - 384,231 384,231 - 469,596 469,596 Lain-lain 4,119 3,301,573 3,305,692 4,007 3,600,941 3,604,948 Jumlah kredit 4,119 4,854,225 4,858,344 4,007 5,146,613 5,150,620 Penyisihan kerugian (41) (114,828) (114,869) (40) (116,960) (117,000)

Jumlah Kredit (Bersih) 4,078 4,739,397 4,743,475 3,967 5,029,653 5,033,620

2009 2008

Pihak hubungan Pihak hubungan

(22)

c. Jangka Waktu

1) Berdasarkan periode perjanjian kredit :

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Jumlah Rupiah Serikat Jumlah

Kurang dari atau sama

dengan 1 bulan 56,599 31,599 88,198 88,599 4,715 93,314 Lebih dari 1 s/d 3 bulan 74,219 967 75,186 28,621 - 28,621 Lebih dari 3 s/d 12 bulan 837,532 182,315 1,019,847 756,365 125,760 882,125 Lebih dari 1 s/d 5 tahun 2,430,318 79,725 2,510,043 2,996,367 104,522 3,100,889 Lebih dari 5 tahun 1,089,465 75,605 1,165,070 963,040 82,631 1,045,671 Jumlah Kredit 4,488,133 370,211 4,858,344 4,832,992 317,628 5,150,620 Penyisihan kerugian (112,149) (2,720) (114,869) (114,788) (2,212) (117,000) Kredit - Bersih 4,375,984 367,491 4,743,475 4,718,204 315,416 5,033,620

2009 2008

2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Jumlah Rupiah Serikat Jumlah

Kurang dari atau sama

dengan 1 bulan 356,287 92,958 449,245 471,991 31,020 503,011 Lebih dari 1 s/d 3 bulan 151,520 37,166 188,686 136,919 8,998 145,917 Lebih dari 3 s/d 12 bulan 726,891 105,507 832,398 628,339 137,134 765,473 Lebih dari 1 s/d 5 tahun 2,279,620 104,709 2,384,329 2,826,635 89,929 2,916,564 Lebih dari 5 tahun 973,815 29,871 1,003,686 769,108 50,547 819,655 Jumlah Kredit 4,488,133 370,211 4,858,344 4,832,992 317,628 5,150,620 Penyisihan kerugian (112,149) (2,720) (114,869) (114,788) (2,212) (117,000) Kredit - Bersih 4,375,984 367,491 4,743,475 4,718,204 315,416 5,033,620

2009 2008

(23)

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun 2009 2008 Rupiah Investasi 14.21% 12.77% Modal kerja 12.18% 11.83% Konsumsi 13.09% 14.37% Pembiayaan bersama 14.01% 12.38%

Dollar Amerika Serikat

Investasi 8.01% 8.68%

Modal kerja 6.27% 6.63%

Pembiayaan bersama

e. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian kredit sindikasi dengan bank-bank lain. Pada tahun 2009 dan 2008, Bank tidak berpartisipasi dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai lead manager.

f. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk kredit kepada karyawan kunci (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.

g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.

h. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas:

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Jumlah Rupiah Serikat Jumlah

Lancar 3,905,255 369,244 4,274,499 4,294,345 316,685 4,611,030 Dalam perhatian khusus 286,838 967 287,805 288,393 943 289,336 Kurang lancar 45,161 - 45,161 18,278 - 18,278 Diragukan 36,162 - 36,162 16,063 - 16,063 Macet 214,717 - 214,717 215,913 - 215,913 Jumlah Kredit 4,488,133 370,211 4,858,344 4,832,992 317,628 5,150,620 Penyisihan kerugian (112,149) (2,720) (114,869) (114,788) (2,212) (117,000) Kredit - Bersih 4,375,984 367,491 4,743,475 4,718,204 315,416 5,033,620 2009 2008

i. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

(24)

j. Rincian kredit bermasalah (kualitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut

k. Fasilitas kredit sindikasi kepada PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) sebesar Rp42.680.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2005 telah direstrukturisasi berdasarkan perjanjian restrukturisasi No. 6/Dir.01/IX/2005 tanggal 23 September 2005 antara PTPN I dengan agen pemimpin sindikasi (Bank Agen).

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/45/PBI/2005 tanggal 11 November 2005 tentang “Perlakuan Khusus Terhadap Kredit Bank Umum Pascabencana Nasional di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara”, fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur pada lokasi tersebut setelah dilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori “Lancar” hingga bulan Januari 2008. Berdasarkan peraturan ini fasilitas kredit kepada PTPN I yang usahanya berlokasi di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam setelah dilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori lancar oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Pada tahun 2007, dilakukan restrukturisasi untuk kedua kalinya bagi PTPN I yang dilakukan dengan pemimpin sindikasi (Bank Agen) berdasarkan memo No. 663/MO/IAM-G/XI/07 tanggal 23 November 2007.

l. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Bank tidak melanggar ataupun melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

9. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF

Bank merupakan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading.

Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.

Perdagangan 73,497 89,662

Jas a 27,138 22,979

Perindus trian 41,929 10,214

Lain-lain 153,476 127,399

Jumlah 296,040 250,254

Penyis ihan kerugian (70,639) (71,716)

Bersih 225,401 178,538

(25)

Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut

Tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 merupakan transaksi pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

2009 2008 2009 2008

Bukan bank - pihak ketiga

Rupiah - - - -Dollar Amerka Serikat 25,008 33,262 25,008 33,262 Euro - - - -Yen Jepang - - - -Jumlah 25,008 33,262 25,008 33,262 Penyisihan kerugian (290) (333) - -Jumlah Bersih 24,718 32,929 25,008 33,262

Tagihan Akseptasi Kewajiban Akseptasi

Tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokan lancar.

Trans aksi Tagihan Kewajiban Tagihan Kewajiban

Forward 84 81 41 45

Spot 762 550 - 38

Penyis ihan kerugian (98) - (1) -Jumlah 748 631 40 83

2009 2008

Tagihan dan kewajiban Tagihan dan kewajiban

(26)

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI (LANJUTAN)

b. Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2009 2008 2009 2008

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 24,643 20,656 21,888 20,656 Lebih dari 3 s/d 6 bulan 365 12,606 3,120 12,606 Lebih 6 bulan - -Jumlah Tagihan Kewajiban Akseptasi 25,008 33,262 25,008 33,262 Penyisihan Kerugian (290) (333) - -Jumlah Bersih 24,718 32,929 25,008 33,262

Tagihan Akseptasi Kewajiban Akseptasi

c. Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2009 2008 2009 2008

Kurang dari atau sampai

dengan 1 bulandengan 1 bulan 5,342 15,742 5,342 15,742 Lebih dari 1 s/d 3 bulan 19,301 15,904 19,301 15,904 Lebih dari 3 s/d 6 bulan 365 1,616 365 1,616 Jumlah Tagihan Kewajiban Akseptasi 25,008 33,262 25,008 33,262

Penyisihan Kerugian (290) (333) -

-Jumlah Bersih 24,718 32,929 25,008 33,262

Tagihan Akseptasi Kewajiban Akseptasi

11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

a. Menurut mata uang: 2009 2008

Rupiah 32,390 36,130

Mata uang asing (USD) 2,056 2,134

Jumlah 34,446 38,264

b. Menurut Jenis: 2009 2008

Kredit yang diberikan 31,466 34,642

Efek-efek (termasuk obligasi pemerintah) 2,980 2,936 Penempatan pada Bank Lain - 686 Jumlah pendapatan bunga yang masih akan diterima 34,446 38,264

(27)

12. AKTIVA TETAP 2009 2008 Tanah 16,243 2,403 Gedung 23,409 4,616 Renovasi/bangunan 53,981 42,167 Peralatan Kantor 16,774 15,168 Perabotan Gedung 14,838 13,356 Kendaraan Bermotor 10,260 11,603

Piranti Keras Komputer 33,988 22,487

Piranti Lunak Komputer 63,001 11,762

A ktiva tetap dalam penyeles aian 3,735 1,931

Jumlah 236,229 125,493 A kumulasi penyusutan : Gedung 3,294 775 Renovasi/Ins talas i 38,140 34,987 Peralatan Kantor 13,210 12,021 Perabotan Gedung 11,911 10,390 Kendaraan Bermotor 8,212 8,994

Perangkat Keras Komputer 18,635 15,129

Perangkat Lunak Komputer 17,611 8,732

Jumlah 111,012 91,028

Nilai Buku 125,217 34,465

13. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH

2009 2008

Nilai agunan yang diambil alih 202,122 224,776

Penyis ihan penurunan nilai (26,667) (19,872)

Bersih 175,455 204,904

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, yang berlaku efektif satu tahun setelahnya untuk agunan yang diambil alih, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan terhadap agunan yang diambil alih, sesuai dengan persentase penyisihan yang telah ditetapkan.

(28)

14. AKTIVA LAIN-LAIN BERSIH

2009 2008

Uang muka 17,048 59,852

Sewa dibayar dimuka 47,338 18,010

Tagihan Restitusi Pajak 1,672 1,537

Uang Jaminan Sewa Gedung 4,259 2,800

Asuransi Dibayar Dimuka 2,627 3,728

Tagihan Lainnya- bersih 10,310 2,657

Lain-lain 772 43,893

Jumlah 84,026 132,477

Lain-lain juga meliputi biaya dibayar dimuka yang berhubungan dengan pemeliharaan, persediaan barang cetakan buku cek dan giro, personalia dan lainnya.

15. KEWAJIBAN SEGERA

2009 2008

Titipan dana kliring 2,883 32,674

Transfer dana dalam proses 126 3,715

Titipan nasabah 7,728 4,756

Deposito berjangka jatuh tempo 162 624

Hutang pajak pemungutan 8,369 9,752

Lain-lain 24,303 12,112

Jumlah 43,571 63,633

16. SIMPANAN

Simpanan terdiri dari :

istimewa Pihak ketiga Jumlah istimewa Pihak ketiga Jumlah

Giro 2,068 601,362 603,430 2,544 629,853 632,397 Tabungan 3,133 855,440 858,573 1,366 730,790 732,156 Deposito Berjangka 266,569 3,835,789 4,102,358 82,833 3,996,570 4,079,403 Sertifikat Deposito - Bersih - - - - -

-Jumlah 271,770 5,292,591 5,564,361 86,743 5,357,213 5,443,956

2009 2008

(29)

16. SIMPANAN ( lanjutan )

a. Giro terdiri atas:

2009 2008

Pihak hubungan is timewa

Rupiah 346

-Dolar Amerika Serikat 1,722 2,474

Lainnya 70

Sub-jumlah 2,068 2,544

Pihak ketiga

Rupiah 395,154 513,620

Dolar Amerika Serikat 199,544 114,432

Lainnya 6,664 1,801

Sub-jumlah 601,362 629,853

Jumlah 603,430 632,397

Tingkat bunga rata-rata per tahun

Rupiah 1.69% 3.00%

Dolar Amerika Serikat 0.51% 1.66%

b. Tabungan terdiri atas:

2009 2008

Pihak hubungan is timewa 3,133 1,366

Pihak ketiga 855,440 730,790

Jumlah Tabungan 858,573 732,156

Tingkat bunga rata-rata

(30)

16. SIMPANAN ( lanjutan )

c. Deposito berjangka terdiri atas:

2009 2008

Pihak hubungan istimewa

Rupiah 108,648 260

Dollar Amerika Serikat 157,921 82,573

Sub Jumlah 266,569 82,833

Pihak ketiga

Rupiah 3,447,555 3,511,077

Dollar Amerika Serikat 378,403 485,375

Lainnya 9,831 118

Sub Jumlah 3,835,789 3,996,570

Jumlah Deposito Berjangka 4,102,358 4,079,403

Klasifikasi deposito berjangka adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan periode deposito berjangka:

istimewa Pihak ketiga Jumlah istimewa Pihak ketiga Jumlah 1 bulan 264.569 1.871.470 2.136.039 82.434 2.808.606 2.891.040 3 bulan 500 1.107.181 1.107.681 399 621.495 621.894 6 bulan 500 503.353 503.853 - 238.630 238.630 12 bulan 1.000 325.036 326.036 - 268.984 268.984 > 12 Bulan 28.749 28.749 - 58.855 58.855 Jumlah 266.569 3.835.789 4.102.358 82.833 3.996.570 4.079.403 2009 2008

Pihak hubungan Pihak hubungan

2. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

istimewa Pihak ketiga Jumlah istimewa Pihak ketiga Jumlah Kurang dari atau sampai

dengan 1 bulan 264,569 2,228,030 2,492,599 82,491 3,048,201 3,130,692 Lebih dari 1 s/d 3 bulan 1,000 960,916 961,916 342 502,492 502,834 Lebih dari 3 s/d 6 bulan - 451,926 451,926 - 238,421 238,421 Lebih dari 6 s/d 12 bulan 1,000 185,092 186,092 - 149,190 149,190 Lebih dari 12 bulan - 9,826 9,826 - 58,266 58,266 Jumlah 266,569 3,835,790 4,102,359 82,833 3,996,570 4,079,403

2009 2008 Tingkat bunga rata-rata per tahun

Rupiah 9.46% 8.62%

2009 2008

(31)

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain seluruhnya merupakan transaksi dengan pihak ketiga, terdiri dari:

2009 2008

Giro 11,877 2,679

Deposito Berjangka 245,658 40,365

Inter-bank call money - 199,000

Tabungan 16,285 11,074

Jumlah 273,820 253,118

a. Giro

Tingkat bunga rata-rata per tahun giro sebesar 1.90% dan 3.21% masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008.

b. Deposito berjangka

1. Berdasarkan periode deposito berjangka:

2009 2008

Kurang dari 1 bulan 500 2.500

1 bulan 73.816 34.660

3 bulan 38.907 3.205

> 3 bulan 132.435

-Jumlah 245.658 40.365

2. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo

2009 2008

Kurang dari 1 bulan 79,873 37,760

1 bulan 35,114 2,605

3 bulan 130,671

-> 3 bulan -

(32)

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN ( lanjutan ) c. Inter-bank call money

1. Berdasarkan periode inter-bank call money :

2. Berdasarkan sisa umur s/d saat jatuh tempo :

Tingkat bunga rata-rata per tahun inter-bank call money sebesar 1.83% pada tanggal 30 September 2009.

d. Tabungan

1. Berdasarkan periode tabungan:

2. Berdasarkan sisa umur s/d saat jatuh tempo :

2009 2008

Kurang dari atau sampai - 199.000

dengan 1 bulan -

-Jumlah - 199.000

2009 2008

Kurang dari 1 bulan - 199.000

1 Bulan -

-3 Bulan -

->3 Bulan -

-Jumlah - 199.000

2009 2008

Kurang dari atau sampai

dengan 1 bulan 11.996 6.206 2009 2008 1 bulan 11,996 6,206 3 bulan 167 -6 bulan 3,168 -12 bulan 740 1,844 > 12 Bulan 214 3,024 Jumlah 16,285 11,074

(33)

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN ( lanjutan )

Tingkat bunga rata-rata per tahun Tabungan sebesar 3.4% pada tanggal 30 September 2009.

18. PINJAMAN DITERIMA

Merupakan penerusan pinjaman dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:

Tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 5.92% dan 8.41% masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. Jangka waktu pinjaman 15 tahun.

19. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:

Saldo Estimasi kerugian Komitmen/ Kontinjensi Saldo Estimasi kerugian Komitmen/ Kontinjensi Rupiah Bank garansi 76,610 292 50,624 305 Irrevocable letters of credit 7,632 31 4,178 40 Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 361,821 4,416 332,385 4,545

Lainnya 75 - 4,790

-Mata uang asing

Bank garansi 10,006 - 849

-Irrevocable letters of credit 12,059 104 27,299 150 Standby LC

Fasilitas kredit kepada nasabah 55,163 552 25,525 255 yang belum digunakan

Penjualan valuta asing tunai yang

belum diselesaikan 8,862 - 3,617

-Lainnya 7,732 - -

-Jumlah 539,960 5,395 449,267 5,295

2009 2008

Kredit likuiditas dari Bank Indones ia -

-Pihak lainnya 14 18

(34)

19. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (LANJUTAN)

Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi dikelompokkan lancar.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.

20. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2009 2008 Rupiah Deposito berjangka 14,118 14,024 Tabungan - -Giro 16 14 Pinjaman diterima 135 135 Inter-bank call money 871 297 Jumlah Rupiah 15,140 14,471 Mata uang asing

Deposito berjangka 475 698

Giro -

-Jumlah Mata Uang Asing 475 698

Jumlah 15,615 15,169

21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

2009 2008

Pendapatan Diterima dimuka 2,959 4,822

Biaya yang masih harus dibayar 44,583 23,066

Setoran jaminan tunai 7,799 5,394

Lain-lain 11,966 50,050

Referensi

Dokumen terkait

Tema yang ditampilkan adala luxury of Kenyah, Berdasarkan lokasi Bandara Sepinggan yang terletak di Kalimantan Timur, penulis mencoba mengekspos keunikan dari suku

1) Pemilik perusahaan terutama untuk perusahaan yang pemimpinya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan karena dengan laporan keuangan tersebut, pemilik perusahaan

bahwa sesuai ketentuan Pasal 263 ayat (3) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Hanafiyah berpendapat bahwa ijarah batal karena adanya uzur sebab kebutuhan, atau manfaat akan hilang apabila ada uzur. Uzur adalah sesuatu yang baru menyebabkan

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu profitabilitas (ROA), leverage (DER) ukuran perusahaan (SIZE) dengan Corporate Social Responsibility (CSR)

Komputasi awan menjanjikan penghematan dana pada pengembangan sistem automasi perpustakaan, dengan menggunakan basis open source dan ketersediaan utility serta aplikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan diperoleh kesimpulan bahwa Kualitas pelaksanaan pembelajaran matematika SMA Negeri kelas XI di

Tujuan penelitian ini yaitu Untuk untuk menggambarkan karakteristik individu penderita, karakteristik rumah atau lingkungan atau tempat tinggal penderita, dan