BAB II
METODE PERANCANGAN
A. OrisinalitasPerhiasan wanita merupakan suatu produk yang dikenakan oleh sejumlah wanita dengan tujuan untuk mempercantik diri, representasi jati diri, atau untuk menunjukan kelas sosial.
Sejauh ini, terdapat berbagai macam jenis barang yang diproduksi dari sampah tutup botol metal, misalnya bandul gantungan kunci atau liontin perhiasan wanita. Tutup botol metal terdapat dua jenis, yaitu tutup mahkota (dengan gerigi disekitarnya) dan piller proof berbentuk lingkaran dengan ulir di sisinya. Jenis crown cap lebih sering ditemui sebagai bahan baku daur ulang, karena 21 gerigi pada sisinya memberikan karakter tersendiri.
Dalam perancangan desain daur ulang tutup botol, ada yang mengubah bentuk atau mempertahankan bentuk asli dari tutup botol tersebut. Hasil pemanfaatan limbah tutup botol berbahan metal diantaranya ada yang dijadikan sebagai bandul gantungan kunci, gelang, kalung dan brooch. Bandul tersebut ada yang dicat ulang ataupun tidak dicat ulang melainkan hanya diberikan jewelry shield sebagai proteksi dari korosi.
Bandul dari tutup botol bekas dikombinasikan dengan material aksesoris lainnya dan pilihan warna material lain yang dapat menimbulkan kesan yang ingin disampaikan.
Gambar 1. Bandul/liontin dari tutup botol bekas
(Pinterest.com, 2015)
Dari produk bandul yang dihasilkan memiliki banyak jenis dan ragam desain, namun, bandul/liontin tersebut belum ada yang dibuat dengan memadu- padankan unsur Gothic.
Gothic fashion telah berkembang hingga memiliki banyak subgenre,
beberapa diantaranya adalah Gothic casual, Gothic Victoriana, Gothic glam, dan
Gothic lolita.
Gothic casual adalah gaya berpakaian Gothic yang paling sering
ditemukan, karena dapat dikenakan untuk sehari-hari. Biasanya mengenakan pakaian serba gelap, sepatu boots, dan aksesoris ala Gothic seperti choker atau kalung berkesan religius.
Gambar 2. Gothic casual
Gothic glam merupakan perpaduan antara gaya Gothic dengan
glamour. Sehingga memberikan kesan mewah. Material bahan yang digunakan biasanya yang memiliki karakteristik berkilau seperti velvet atau kulit. Gothic glam merupakan tema untuk Fashion Fall Runway 2016 di Perancis.
Gambar 3. Fall Runway 2016
(harpersbazaar.co.uk,2016)
Gaya berpakaian Gothic victoriana terinspirasi dari paduan gaya berpakaian pada era Victoria di Inggris dan literatur horor fiksi yang populer di zaman tersebut. Ciri dari Gothic Victoriana adalah gaya yang klasik nan elegan, biasanya memakai korset, dress yang lebar dengan petticoat, sarung tangan, dan perhiasan yang menggunakan batu mulia yang berwarna gelap.
Gambar 4. Gothic Victoriana
Gothic Lolita adalah perpaduan dari gaya Gothic victoriana dengan sweet lolita.
Lolita fashion terinspirasi dari gaya Victoriana, dengan menggunakan rok pendek ber-petticoat, renda-renda, dan pita berukran besar, serta warna-warna pastel sehingga menimbulkan kesan yang imut. Gothic Lolita menaruh identitas fashion “Gothic” dengan mengaplikasikan warna gelap terhadap Lolita fashion.
Gambar 5. Lolita fashion
(Pinterest.com, 2015)
Gambar 6. Gothic Victoriana
Perhiasan merupakan elemen terpenting untuk menunjang kesan yang ingin ditampilkan. Perhiasan Gothic biasanya memiliki karakteristik warna gelap, biasanya dipadankan dengan warna silver karena warna tersebut serasi dengan pakaian Gothic (Kilpatrick, 2004).
Pengaplikasian ornamen pada perhiasan Gothic biasanya menggunakan motif Victoriana dan elemen aksesoris lainnya dengan meletakkan unsur mistis atau religius.
Gambar 7. Perhiasan Gothic
(Pinterest.com, 2016)
Terkait dengan Gothic, tidak hanya fashion yang dapat dijadikan sebagai objek yang diaplikasikan oleh gaya tersebut. Karya seni juga dapat diaplikasikan gaya Gothic, misalnya seperti lukisan atau ilustrasi.
Ilustrasi Gothic kontemporer biasanya menggunakan warna-warna gelap atau menciptakan mood yang gelap, berbeda dengan ilustrasi pada zaman Gothic
yang menggunakan warna cerah, misalnya pada stained glass yang menggunakan warna terang mencolok dengan warna gelap sebagai garis tepi objek dan ilustrasi yang terdapat pada manuskrip zaman Gothic.
Persamaan ilustrasi Gothic kontemporer dengan ilustrasi periode
Gothic adalah, biasanya objek tidak menampilkan emosi. Biasanya digambarkan
dengan ekspresi datar.
Gambar 8. Ilustrasi Gothic kontemporer
(Leanola oleh Irina Istratova) (Flora oleh Nicoleta Ceccoli)
Gambar 9. Stained glass periode Gothic
Gambar 10. Ilustrasi pada manuskrip
(The Martyrdom of Thomas à Becket dari the Carrow Psalter, 12xx) B. Kelompok pengguna Produk
a. Demografi : Usia: 17 – 25 tahun. Jenis Kelamin: perempuan.
Pekerjaan: pelajar, pegawai swasta, wirausaha. b. Psikografi :
Kepribadian: pemerhati trend, idealis terhadap suatu mode. Gaya hidup: fashionista, pengikut komunitas dan subkultur. c. Geografi : Jakarta
Pengguna produk ini ditujukan untuk perempuan berusia 17-25 tahun di wilayah kota besar Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Mereka (remaja) menghargai tren, seni, budaya, dan usaha lingkungan (Carter, 2011).
Perempuan dengan kepribadian pemerhati tren, mereka umumnya akan cenderung mengikuti trend tersebut atau kepribadian idealis terhadap suatu mode yang akan memperhatikan jenis tren terhadap gaya berpakaian yang dianutnya.
C. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan perancangan
• Memperbaharui suatu barang yang tidak dapat dipakai lagi menjadi suatu barang yang dapat dipergunakan dengan memiliki nilai estetika.
• Mengurangi sampah metal dengan mendaur ulang menjadi barang baru. • Menjadikan tutup botol sebagai media baru dalam pengaplikasian
ilustrasi.
• Memperkenalkan nilai filosofis Gothic terhadap target pasar. b. Manfaat Perancangan
Manfaat dari perancangan kalung wanita dari tutup botol metal bekas adalah untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat, target pasar khususnya dalam mendaur ulang sampah agar menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual serta nilai estetika, sekaligus untuk mengurangi sampah metal yang sulit terurai secara alami serta, memberikan inspirasi bagi para ilustrator bahwa media dalam penyampaian karya dapat diaplikasikan diberbagai objek.
Manfaat khusus bagi target pasar adalah untuk memenuhi kebutuhan estetis dari segi fisik penggunannya.
D. Relevansi dan konsekuensi studi a. Logika dasar perancangan
Desain kalung bergaya Gothic identik dengan kesan magis juga terkadang memiliki aura mengerikan, berbanding terbalik dengan selera target pasar (perempuan) yang memiliki kecenderungan selera terhadap sesuatu yang manis dan menggemaskan (imut). Untuk melakukan penyesuaian pada target pasar, maka dilakukan persilangan antara Gothic dan kesan manis (imut). Unsur imut akan diaplikasikan pada liontin hasil daur ulang tutup botol. Gaya Gothic yang ditampilkan terinspirasi dari Gothic casual, glam, Victoriana, dan lolita.
Dalam perancangan kalung ini, menggunakan teknis daur ulang (recycle), dan handcrafting. Proses daur ulang, khususnya berbahan metal, menggunakan beberapa langkah dalam pengolahannya, seperti: pembersihan tutup botol metal, pembentukan ulang, dan pewarnaan. Handcrafting adalah teknis dalam pembuatan kalung dengan tangan (handmade).
Ilustrasi yang diaplikasikan pada liontin, dilakukan dengan gambar tangan menggunakan pensil warna atau cat akrilik dan teknologi printing digunakan untuk mencetak ilustrasi yang akan diaplikasikan pada tutup botol.
c. Material yang digunakan
Bahan dan material yang digunakan dalam perancangan adalah, pita satin, renda, pengait, manik-manik, dan rantai.
• Pita Velvet
Pita velvet memiliki karakteristik mengkilap, dan memiliki tekstur lembut. Pita velvet memiliki bermacam ukuran. Perancangan kalung ini menggunakan bahan velvet berwarna maroon dan hitam, lebarnya 1cm dan 3 cm.
Gambar 11. Pita velvet
(dokumentasi pribadi, 2016)
• Renda
Renda dan brocade merupakan bahan yang memiliki nilai transparansi. Renda adalah Kerawang (biku-biku) dibuat dari benang dirajut yang biasa
dipasang di tepi baju (sarung bantal dan sebagainya) (KBBI, 2015). Ornamen yang dihasilkan dari rajutan untuk renda biasanya mengadopsi dari motif yang populer di era Victoria di Inggris atau motif floral.
Gambar 12. Renda Hitam
(morninggloryantiques.com, 2015)
• Jump ring
Jump ring adalah cincin metal yang berfungsi untuk menyambungkan liontin atau charm.
Gambar 13. Jump ring
(dokumentasi pribadi, 2016)
• Eyelet
Eyelet adalah lingkaran yang biasanya berupa metal yang diaplikasikan pada suatu lubang pada bahan yang berupa lembaran agar lubang tersebut lebih kuat dan mempertahankan bentuk dan diameternya. Misalnya eyelet dipasangkan pada lubang tali sepatu.
Gambar 14. Eyelet dan tang pengaplikasiannya
(haberdasheryfun.com, 2013)
• Rantai
Rantai adalah tali dari rangkaian cincin yang terbuat dari logam (KBBI, 2015). Model rantai terbagi beberapa jenis sesuai dengan bentuk cincinnya. Rantai akan digunakan sebagai objek untuk menggantungkan atau mengaplikasikan pendants dari tutup botol bekas. Ada banyak macam jenis rantai yaitu: cable, box, curb, rope, double rope, herringbone. Dalam perancangan ini menggunakan rantai jenis cable, karena rantai tersebut memiliki rongga yang lebar untuk disematkan jumpring dan rantai jenis ini mudah untuk dimofikasi.
Gambar 15. Rantai untuk perhiasan
• Pengait
Pengait berfungsi untuk mengaitkan antara ujung rantai agar dapat melingkari bagian tubuh yang akan dikenakan aksesoris. Pengait juga dapat berfungsi sebagai pengatur ukuran lingkar perhiasan. Ada banyak macam jenis pengait, yaitu: lobster, spring ring, toggle, dan pengait fancy misalnya dengan menggunakan magnet. Dalam perancangan ini, menggunakan pengait jenis lobster dan toggle karena memiliki kekuatan dalam pengunciannya.
• Cord
Gambar 16. Pengait perhiasan
(International Gems Society, 2016)
Ada berbagai macam jenis cord berdasarkan ukuran dan jenis bahan. . Dalam perancangan ini, menggunakan cord berbahan nilon dengan diameter 6mm.
Gambar 17. Cord nilon
• Cord end & clip
Cord end berfungsi untuk menyambungkan ujung tali/cord dengan jump ring atau rantai. Clip berfungsi untuk menjepit ujung pita atau material kain yang akan disambungkan dengan jump ring atau rantai.
• Head pins & eye pins
Eyepins berfungsi untuk membuat rangkaian memanjang dengan manik-manik. Headpins adalah untuk menahan manik-manik agar tidak jatuh atau membuat liontin dari manik-manik.
Cara menggunakannya adalah, masukan manik manik ke dalam pin dan buat lingkaran pada sisi pin lainnya dengan menggunakna tang
round nose.
• Manik-manik
Gambar 18. Head pins dan eye pins
(Michaels, 2011)
Manik-manik sebagai penghias tambahan perhiasan. Manik-manik ada yang memberikan efek berkilau atau matte. Manik-manik juga terdapat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran yang penggunaanya disesuaikan dengan rancangan perhiasan.
Dalam perancangan kalung Gothic ini menggunakan manik berjenis kristal berukuran 4mm- 6mm.
Gambar 19. Manik manik
(dokumentasi pribadi, 2016)
Material kalung memadukan antara bahan kain dengan rantai logam. Bahan kain yang digunakan adalah berupa velvet dan renda. Karena bahan tersebut yang paling banyak digunakan sebagai material untuk membuat pakaian pada tahun 1800an (Ballard: 2009), sesuai dengan konsep Gothic yang terobsesi dengan masa lalu.
Material rantai dan bahan metal seperti: cord end, pins, dan clip ada yang terbuat dari base metal (logam non-precious), seperti: alumunium dan
stainless steel. Karakteristik bahan alumunium adalah lebih ringan sedangkan stainless steel lebih berat, kedua bahan tidak mudah berkarat.
d. Biaya perancangan dan produksi • Biaya alat dan bahan
Tabel 1. Biaya alat dan bahan
Nama barang Kuantitas Harga
Lem E6000 1 pcs Rp 50.000
Tang jepit, tang potong, tang round nose
@1pcs x 3 Rp 60.000
Lem kertas 1 pcs Rp 25.000
Pita velvet (1cm) 1 roll Rp 75.000
Pita velvet (3cm) 1 Roll Rp 85.000
Jump ring silver (10mm) 30 pcs Rp 7.500
Jump ring abu (8mm & 5mm) 60 pcs Rp 30.000 Pengait lobster 12pcs Rp 5000 Pengait toggle 12pcs Rp 12.500 Rantai Hitam 5m Rp 50.000 Rantai abu 2m Rp 15.000 Rantai 5m Rp 15.000 Cord end 25pcs Rp 10.000 Clip 1cm & 2.5cm 50pcs Rp 20.000
Bahan tile ungu 1mx1m Rp 25.000
Renda hitam 1yard Rp 20.000
Swarovski beads Jet 4mm 36pcs Rp65.000
Swarovski beads Jet Flatback ss 00 (0.2mm)
144 pcs Rp 120.000
Swarovski beads Crystal AB 4mm
24pcs Rp 45.000
Swarovski beads Amethyst 4mm
24pcs RpRp 45.000
Swarovski beads Dark Red Corak 4mm
24pcs Rp 45.000
Cat Acrilyc 5 pcs @45.000 Rp 225.000
Thinner Rp. 30.000
Cat Epoxy Rp 100.000
Cat coating aksesoris 1 pcs RP 55.000
Kuas lukis 3 pcs Rp 50.000
Resin & katalis 1 pcs Rp 100.000
Epoxy Sticker 12pcs Rp 26.500
Scan dan printing Rp 250.000
Total Rp 1.811.500
• Biaya Transportasi
Biaya transportasi untuk melakukan mobilitas selama proses produksi adalah sebesar Rp 150.000.
• Biaya dekorasi pameran
Tabel 2. Biaya dekorasi pameran
Nama barang Kuantitas Harga
Clay 1 kg Rp. 50.000
Toples 1pcs Rp. 20.000
Lilin 3pcs Rp. 30.000
Kertas crepe 4lembar Rp. 12.000
Kain merah maroon 4m @42.000 Rp 168.000
Manekin + stand kayu 1 Rp. 150.000
Manekin setengah badan
2 @35.000 Rp. 70.000
silver
Total Rp 335.000
• Biaya peralatan promosi & POP (Point of Purchase)
Tabel 3. Biaya promosi & POP
Printing • Katalog • Banner Rp 100.000 RP 60.000 • Kartu nama • Stiker • Kemasan Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 150.000 Talent foto Rp 500.000 Total Rp 900.000 Total keseluruhan: Rp 1.811.500 + Rp 150.000 + Rp 335.000 + Rp 900.000= Rp 3.196.500
E. Skema proses kerja
Sketsa
Pemilihan Material kalung lainnya
Pembuatan ilustrasi Tutup botol bekas
Ilustrasi Material kalung Liontin
Produk kalung
Latar Belakang
Ide
Riset
Literatur (target pasar) Responden
Kajian Kuesioner