• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air

Air merupakan sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media penularan penyakit misalnya penyakit diare. Supaya air yang masuk ketubuh manusia, baik berupa minuman atau makanan tidak menyebabkan / merupakan pembawa bibit penyakit mutlak diperlukan pengolahan air. Pengolahan air yang berasal dari sumber atau dari jaringan transmisi atau distribusi diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan (Sutrisno, 2002).

Air sehat yakni air yang dapat diminum. Air sehat dapat dilihat dari aspek fisik, kimia dan mikrobiologi. Secara fisik, air sehat ialah air yang jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Secara kimia air sehat adalah air yang kadar pH-nya netral dan kandungan-kandungan tertentu ada batasannya. Sedangkan secara mikrobiologi, air sehat ialah air yang tidak mengandung mikroba penyebab penyakit. Misalnya bakteri Escherichia coli.

Pentingnya air dalam tubuh manusia, berkisar antara 50% - 70% dari seluruh berat badan. Di tulang terdapat air sebanyak 22% berat tulang, di darah dan ginjal sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada di dalam organ, 80% dari ginjal, 70% dari hati, dan 75% dari otot adalah air. Kekurangan air menyebabkan banyaknya didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih, karena terjadi kristalisasi unsure-unsur yang ada di dalam

(2)

cairan tubuh. Kehilangan air sebanyak 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Kebutuhan orang dewasa perlu minum minimum 1,5 – 2 liter air sehari (Slamet, 2002).

Megingat pentingnya air bagi kehidupan manusia, masyarakat berupaya untuk membangun sarana-sarana air bersih baik berupa yang sederhana seperti sumur gali maupun sumur pompa tangan, sampai dengan perpipaan. Dengan harapan air yang akan digunakan oleh masyarakat nanti benar-benar memenuhi standar, baik dari kualitas maupun kuantitas.

2.2 Sumber - sumber Air Bersih

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi (Sutrisno, 2000).

Macam-macam sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :

a. Air laut

Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.

b. Air hujan disebut dengan air atmosfer

Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat

(3)

terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

c. Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.

d. Air tanah

Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat vital bagi penduduk di Indonesia, terutama di daerah pedesaan (Darmono, 2001). Air tanah banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada air dalam lapisan-lapisan tanah. Secara praktis air tanah air bebas polutan karena berada dibawah permukaan tanah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa air tanah dapat tercemar oleh zat-zat yang mengganggu kesehatan. Bila ditinjau dari kedalaman air tanah maka air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal mempunyai kualitas lebih rendah disbanding kulaitas

(4)

air tanah dalam. Hal ini disebabkan karena air tanah dangkal lebih mudah mendapat kontaminasi dari luar dan fungsi tanah sebagai penyaring lebih sedikit.

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993).

e. Mata air

Mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.

Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini, bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat di jadikan air minum langsung. Akan tetapi karena kita belum yakin apakah belum tercemar, maka alangkah baiknya air tersebut di rebus dahulu sebelum di minum (Notoatmodjo, 2003).

2.3 Syarat-syarat Air Minum Yang Sehat

Kelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energy, atau komponen lain dalam air (Purwitasari, 2007).

Untuk persyaratan mikrobiologi air untuk air bersih disesuaikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK//VII/2002. Memenuhi syarat apabila air mengandung Coliform total kurang dari 50/100 ml tidak melebihi kadar maksimum dan tidak memenuhi syarat apabila kandungan Coliform total melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan.

(5)

Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan kesehatan, setidak-tidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut (Notoatmodjo, 2007).

Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: A. Syarat- syarat air sehat secara fisik

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya. Cara mengenal air yang memenuhi peryaratan fisik ini tidak sukar.

B. Syarat Bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri pathogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri Escherichia coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.

C. Syarat Kimia

Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan satu zat kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

Air bersih yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air raksa (Hg), Aluminium (Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi (FE), Flourida (F), Calsium (Ca), Mangan (Mn), Derajat keasaman (pH), Cadmium (Cd), dan zat-zat kimia lainnya.

(6)

2.4 Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Air

Menurut kusnoputranto (2000) pengelolaan air yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Beberapa akibat buruk yang timbul adalah :

1. Akibat terhadap lingkungan

Air buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi dan bakteriologis yang dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak menyenangkan.

2. Akibat terhadap kesehatan masyarakat

Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat berkembang biaknya mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga lainnya, dan dapat menjadi media transmisi penyakit, terutama penyakit-penyakit yang penularannya melalui air yang tercemar seperti cholera, thiplus abdominalis, disentri baciler dan sebagainya. Sesuai zat-zat yang terkandung dalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup, (Notoatmodjo, 2003).

Sistem pembuangan dan pengolahan air limbah atau air buangan yang tentunya telah mengandung bahan, zat, kotoran baik berupa zat-zat septik atau mikroorganisme maka air limbah harus dikelola dengan baik gar tidak menimbulkan efek septik atau gangguan terhadap manusia dan lingkungannya.

(7)

Sistem atau cara pembuangan air limbah dikenal beberapa macam antara lain sistem riol (saluran). Saluran air kotor adakalanya terbuka dan ada pula secara tertutup. Saluran tersebut mulai dari sumbernya sampai kepada tempat penampungan atau pembuangannya. Saluran terbuka seperti parit, selokan, jelas akan dapat mempengaruhi lingkungan yang dilaluinya, dipandang cara ini kurang baik. Saluran tertutup (riol) dapat dipandang lebih baik karena tidak langsung mempengaruhi lingkungan yang dilalui, akan tetapi tempat penampung/pembuangannya jangan mengotori tempat sumber air minum dan tempat lainnya.

2.5 Jenis Polutan Yang Bisa Mencemari Air

Ada berbagai jenis polutan yang bisa mencemari air dan membuatnya tidak layak untuk diminum. Meski logam berat relatif lebih berbahaya, material organik yang berasal dari tinja tetap merupakan penyumbang polusi air yang paling besar. “Feses (tinja) paling banyak mencemari air. Rata-rata manusia memproduksi feses antara 150 hingga 200 gram/hari,” ungkap pakar kesehatan lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (Erwin, 2011).

2.6 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Air

Air yang tercemar tinja manusia bisa memicu 2 jenis penyakit, yakni water-borne disease dan water-washed disease. Water-borne disease dipicu oleh air yang diminum misalnya diare, kolera dan disenteri, sementara water-washed disease dipicu oleh air untuk mandi misalnya infeksi kulit (Erwin, 2011).

Untuk jenis penyakit air sangatlah beragam. Apalagi jika dilihat dari faktor penyebabnya yaitu bakteri, virus dan lain-lain. Contohnya virus poliomyelitis

(8)

(penyebab penyakit polio), virus hepatitis A (penyebab penyakit hepatitis), bakteri Escherichia coli dan salmonella typhi (penyebab demam tifoid), bakteri shigella spp (penyebab disentri basiler), bakteri vibrio cholera (penyebab penyakit kolera). Sedangkan jika dilihat dari media penyebaran penyakitnya, maka penyakit bawaan air dapat terbagi atas beberapa kelompok yaitu :

1. Sumber air yang digunakan merupakan penyebar mikroba pathogen (true water borne diseases). Contoh penyakit yang ditimbulkannya adalah diare, kolera, typus, dan parathypus.

2. Air yang menjadi sarang serangga penyebar penyakit (water related vector borne diseases). Contoh penyakit dari kelompok ini adalah demam berdarah dan malaria.

3. Air berperan sebagai sarang sementara penyakit (water based borne diseases). Contohnya penyakit drancotiasis dan schistomiasis, yaitu penyakit karena cacing pathogen.

4. Karena ketidakcukupan kuantitas (jumlah) air, kondisi seperti ini juga bisa memicu terjadinya penyakit (water washed diseases). Contohnya adalah penyakit trachoma scabiesis (penyakit yang disebabkan tungau sarcoptes scabiei).

5. Sumur gali yang ada didesa pilohayanga barat terletak pada tanah yang bertopografi miring dan bertopografi datar. Sebagian sumur gali yang terletak pada topografi tanah miring yaitu kebanyakan masyarakat menempatkan tangki septik pada dataran tinggi serta sumur gali terletak pada dataran rendah sehingga kemungkinan besar air dari tangki septik akan merambat masuk

(9)

kedalam sumur gali tersebut dan kemungkinan air tersebut tercemar oleh bakteri Escherichia coli. Sedangkan sumur gali yang terletak pada topografi tanah datar jarak antara tangki septik ke sumur gali kurang lebih dari 10 meter, sehingga kemungkinan besar sumur gali tersebut tercemar oleh bakteri Escherichia coli. Dan juga tempat saluran pembuangan air limbah kebanyakan diletakan pada tempat yang terbuka dan jaraknya sangat dekat dengan sumur gali tersebut sehingga kemungkinan besar air yang ada pada sumur gali tersebut sudah dicemari oleh bakteri Escherichia coli.

2.7 Syarat Pembuatan Sumur Gali yang Memenuhi Syarat

Sumur gali merupakan salah satu cara untuk mendapatkan air tanah yang sering dilakukan oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaaan, karena proses pembuatannya yang mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri dengan peralatan yang sederhana dan biaya yang murah. Syarat-syarat Sumur Gali:

1) Syarat lokasi pembuatan sumur

a. Untuk menghindari pencemaran langsung harus memperhatikan jarak antara sumur dengan kakus, dengan lubang sampah dan dengan lubang galian untuk air limbah, jaraknya adalah 10 m dan diusahakan agar letaknya tidak berada dibawah tempat-tempat sumber pencemaran.

b. Di buat di tempat yang ada artinya didalam tanah.

c. Jangan dibuat ditanah yang rendah yang mungkin terendam bila terjadi banjir atau hujan.

(10)

2) Syarat Konstruksi

a. Dinding sumur 3m dalamnya dari permukaan tanah dan dibuat dari tembok yang tidak tembus air, sehingga tidak terjadi rembesan.

b. Kedalaman sumur dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang banyak mengandung air.

c. Diatas tanah dibuat tembok (bibir sumur) yang kedap air 20-70 cm untuk mencegah pengotoran dari permukaan dan untuk keselamatan sipemakai. d. Dasar sumur diberi kerikil agar airnya tidak keruh apabila ditimbah.

e. Saluran pembuangan air limbah disekitas sumur dibuatnya dari tembok yang kedap air yang panjangnya minimal 10m atau dibuat lobang dengan menggali tanah sepanjang 10 m atau lebih.

f. Jagalah selalu kebersihan alat atau bangunan sumur gali dengan baik atau teratur.

2.8 Yang Mempengaruhi Kualitas Air Bersih Pada Topografi Tanah Miring dan Tanah Datar

A. Pengertian Topografi

Topografi (relief) adalah bentuk permukaan suatu satuan lahan yang dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitudo) dari permukaan bumi (bidang datar) suatu bentuk bentang lahan (landform). Sedang Topografi secara kualitatif adalah bentuk bentang lahan (landform) dan secara kuantitatif dinyatakan dalam satuan kelas lereng (% atau derajat), arah lerang, panjang lereng bentuk lereng. Menurut kamus Bahasa Indonesia, topografi adalah :

(11)

1. Kajian atau penguraian yang terperinci tentang keadaan muka bumi pada suatu daerah.

2. Pemetaan yang terperinci tentang muka bumi pada daerah tertentu. 3. Keadaan muka bumi pada suatu kawasan atau daerah.

4. Uraian tentang suatu bagian tubuh sampai ke segala hal ihwal anatominya. B. Pengaruh Topografi terhadap Pembentukan Tanah

Topografi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mepergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.

Didaerah beriklim humid tropika dengan bahan induk tuff vulkanik, pada tanah yang datar membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat, sedangkan di lereng pegunungan akan terbentuk latosol merah. Didaerah semi arid (agak kering) dengan bahan induk naval pada topografi datar akan membentuk tanah jenis grumosol, kelabu, sedangkan dilereng pegunungan terbentuk tanah jenis grumosol berwarna kuning coklat. Di lereng pegunungan yang curam akan terbentuk tanah dangkal. Adanya pengaliran air menyebabkan tertimbunnya garam-garam di kaki lereng, sehingga di kaki gunung berapi di daerah sub humid terbentuk tanah berwarna kecoklat-coklatan yang bersifat seperti grumosol, baik secara fisik maupun kimianya. Di lereng cekung seringkali bergabung membentukcekungan

(12)

pengendapan yang mampu menampung air dan bahan-bahan tertentu sehingga terbentuk tanah rawang atau merawang.

Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi : a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah

Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.

b. Sistem drainase/pengaliran

Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam. Topografi mempengaruhi proses pembentukan tanah dengan 4 cara :

1. Jumlah air hujan yang dapat meresap atau disimpan oleh massa tanah

2. Kedalaman air tanah

3. Besarnya erosi yang dapat terjadi

4. Arah pergerakan air yang membawa bahan-bahan terlarut dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah

2.9 Peta Topografi

Peta adalah bayangan rupa bumi yang digambarkan di bidang datar (bidang gambar) dengan skala tertentu, sedangkan peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur tersebut dapat dikenal maupun diidentifikasi dan pada umumnya untuk memperlihatkan keadaan yang sesungguhnya.

(13)

Pengertian lain mengenai peta topografi ada dua, yaitu:

a. Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi beserta bangunan alami maupun buatan manusia yang ada di atasnya.

b. Peta yang menggambarkan relief/sifat permukaan bumi yang digambarkan dengan garis kontur (Dapat di lihat pada gambar 1).

Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar peta (Anonim, 2010).

Gambar 2.1 Kontur Sebuah Bukit

+ 600+550

+ 500+ 450

(14)

Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut:

1. Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta.

2. Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling berpotongan.

3. Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian alam, kecuali buatan manusia).

4. Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.

5. Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat. 6. Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang. 7. Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah

turunnya tanah.

8. Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu lembah.

9. Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai. 10. Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan.

Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan timbunan.

(15)

Jadi pengukuran pada topografi tanah miring yaitu dilihat dari kontur diatas bahwa letak sumur gali berada pada +400 dan letak tangki septi berada pada +450.

2.10 Pengertian Bakteri

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).

A. Bakteri Coliform

Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan sebagai indicator keberadaan organisme patoghen seperti bakteri lain, virus atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem pencernaan manusia serta terkandung dalam feses.

B. Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak di temukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus. Jenis Escherichia coli terdiri dari dua species yaitu: Escherichia coli dan Escherichia hermanis (Anonim, 1991).

(16)

Escherichia coli sebagai salah satu contoh terkenal mempunyai beberapa spesies hidup didalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Escherichia coli mula-mula diisolasi oleh Escherich (1885) dari tinja bayi. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut.

Pengidentifikasian adanya kandungan bakteri Escherichia coli dapat dilihat dari pertumbuhan dan reaksi yang memberikan warna berbeda pada media, dan terdapat gas saat di kultur pada media EMB-A, hasil positif Escherichia coli adalah koloni berwarna hijau metalik (Badiamurti, 2007).

2.11 Pengujian Kualitas Air Secara Mikrobiologis

Pengujian kualitas air secara mikrobiologis dapat di uji dengan ada tidaknya kandungan bakteri yang terdapat di dalamnya. Apabila di tinjau dari berdasarkan kandungan bakterinya berdasarkan Standar baku mutu air sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK//VII/2002, bakteri Golongan coliform dan Escherichia coli yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah < 50 MPN/100 ml untuk dapat menjadi air yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.

, dapat di bedakan kedalam 5 kategori (Pitojo dalam Hartanto, 2007). Sebagai berikut :

1. Air bersih kelas A kategori baik mengandung total Coliform kurang dari 50. 2. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung Coliform 51-100. 3. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung Coliform 101-1000.

(17)

4. Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung Coliform 1001-2400. 5. Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung Coliform lebih

2400.

Untuk mengetahui besar kandungan bakteri dalam air dapat menggunakan metode MPN (Most Probable Number), perhitungan dengan metode MPN dapat dilakukan setelah melalui beberapa tahap, yakni uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap.

(18)

2.12 Kerangka Teori

Kualitas Air Sumur Gali

Syarat Air Minum Yang Sehat

Parameter Biologis Parameter Kimia

Tidak Berwarna Tidak Berbau Tidak Berwarna

Bakteri

Coliform Escherichia coli

Tidak Tercemar Oleh Zat-zat Kimia Seperti :

- Air raksa (Hg) - Aluminium (AL) - Arsen (AS) - Barium (BA) - Besi (Fe) - Flourida (F) - Calsium (Ca) Parameter Fisik

(19)

2.13 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel Dependen : Variabel Independen

: Garis Yang Menghubungkan Antara Variabel Independen Dan Variabel Dependen

Kualitas Air Sumur Gali Pada Topgrafi Tanah Miring dan

Tanah Datar Coliform

Gambar

Gambar 2.1 Kontur Sebuah Bukit

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jawaban responden pada penelitian hari pertama dengan jawaban responden pada penelitian hari kedua, dengan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada faktor yang perlu di perbaiki lagi oleh pihak perusahaan terkait nilai gap yang ada, hal ini karena kinerja perusahaan belum

Para santri yang mondok di Cidahu pada umumnya sudah mengalami mesantren di berbagai te mpat dan perna h be la ja r kita b kuning sebelumnya. Itu adalah sebuah

Ini terbukti dengan banyaknya jumlah peserta pameran dalam Pekan Komik dan Animasi (PKAN) yang di gelar di galeri Nasional beberapa tahun belakang. Perkembangan industri komik

Judul Skripsi : Efektivitas Pembelajaran Elaborasi dengan Pendekatan Pembuatan Catatan Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Logaritma Peserta Didik Kelas X Semester I

perpanjang;=m IUP Operasi Produksi sebanyak 2 dua kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat 6, dalam jangka waktu 3 tiga tahun sebelum jangka waktu masa berlakunya IUPK

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi yang Saudara ajukan pada pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan Renovasi Gedung Kantor Pengadilan Agama Sumbawa

2014 MENGUMUMKAN PEMENANG LELANG Pekerjaan Konstruksi (Lampiran SPSE) pada pekerjaan tersebut diatas adalah :.. Nama Perusahaan