• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI RAKYAT INDONESIA

Disusun oleh:

Claudia Chandra

NPM 41155030160029

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

(2)

BAB I : PENDAHULUAN

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara kita yaitu negara

Indonesia. Pancasila sendiri terdiri dari dua kata sanskerta yaitu panca

yang berarti lima dan sansa yang artinya prinsip atau asas. Jadi pancasila

adalah lima prinsip atau lima asas.

Kelima prinsip dalam pancasila yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya, tanpa adanya kelima sila tersebut

tidak akan ada Indonesia. Karena dari kelima sila tersebutlah negara

Indonesia terbentuk.

Namun, apakah seluruh rakyat Indonesia memahami kelima sila

tersebut? Dan apakah seluruh rakyat Indonesia menerapkan kelima sila

tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Nyatanya, saat ini banyak orang

Indonesia yang belum paham dan belum menerapkan kelima sila tersebut

(3)

kelima sila tersebut, haruslah rakyat Indonesia paham betul akan

pancasila.

Secara historis proses perumusan pancasila adalah :

a. Mr. Muhammad Yamin

Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, M. Yamin berpidato

mengusulkan lima asas dasar negara sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato beliau juga menyampaikan usul secara tertulis

mengenai rancangan UUD RI yang di dalamnya tercantum rumusan

lima asas dasar negara sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

(4)

b. Mr. Soepomo

Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengusulkan lima

dasar negara sebagai berikut :

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan bathin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

c. Ir. Soekarno

Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan

dasar negara yang disebut dengan nama Pancasila secara lisan/tanpa

teks sebagai berikut :

1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Selanjutnya beliau mengusulkan kelima sila dapat diperas menjadi Tri

Sila yaitu Sosio Nasional (Nasionalisme dan Internasionalisme), Sosio

Demokrasi (Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat), Ketuhanan

yang Maha Esa . Adapun Tri Sila masih diperas lagi menjadi Eka Sila

(5)

d. Piagam Jakarta

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan sidang oleh 9 anggota BPUPKI

(Panitia Sembilan) yang menghasilkan “Piagam Jakarta” dan

didalamnya termuat Pancasila dengan rumusan sebagai berikut :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan sya’riat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

(6)

BAB II : TEORI-TEORI

Pengertian Ideologi menurut para ahli adalah :

1. Karl Marx : pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa suatu

agama moralitas, atau juga keyakinan politik.

2. Louis Altusher : suatu gagasan yang spekulatif namun tetapi ideologi

tersebut bukan gagasan palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu

bukan dimaksudkan untuk menggambarkan suatu realitas melainkan

untuk dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana semestinya

manusia itu dapat menjalani hidupnya.

3. Dr. Alfian : pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta

juga mendalam mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara

moral dianggap benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku

bersama didalam berbagai segi kehidupan.

4. Soerjanto Poespowardoyo : sebagai kompleks pengetahuan serta

juga macam-macam nilai, yang secara universal menjadi landasan

bagi seseorang atau juga masyarakat untuk dapat memahami jagat

raya serta juga bumi seisinya dan juga menentukan sikap dasar untuk

dapat mengolahnya.

5. Machiavelli : suatu sistem perlindungan kekuasaan yang dipunyai

oleh penguasa.

6. M.Sastra Prateja : sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran

yang berorientasi pada suatu tindakan yang diorganisir dan menjadi

suatu sistem yang teratur.

7. Thomas H : suatu cara untuk dapat melindungi kekuasan pemerintah

agar dapat bertahan serta juga mengatur rakyatnya.

(7)

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai teori ideologi diatas

adalah :

- Ideologi tersebut dapat menjadi sesuatu yang baik pada saat ideologi

tersebut menjadi pendoman hidup menuju yang lebih baik.

- Ideologi tersebut menjadi hal yang tidak baik pada saat ideologi tersebut

dijadikan alat untuk dapat menyembunyikan kepentingan penguasa.

Teori negara hukum pancasila adalah :

ARISTOTELES, merumuskan Negara hukum adalah Negara yang

berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya.

Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk

warga Negara dan sebagai daripada keadilan itu perlu diajarkan rasa

susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warganegara yang baik.

Peraturan yang sebenarnya menurut Aristoteles ialah peraturan yang

mencerminkan keadilan bagi pergaulan antar warga negaranya. maka

menurutnya yang memerintah Negara bukanlah manusia melainkan

“pikiran yang adil”. Penguasa hanyalah pemegang hukum dan

keseimbangan saja.

Oemar Seno Adji berpendapat bahwa Negara Hukum Indonesia

memiliki ciri khas Indonesia. Karena pancasila harus diangkat sebagai

dasar pokok dan sumber hukum, maka Negara hukum Indonesia dapat

(8)

Salah satu ciri pokok dalam Negara hukum pancasila ialah adanya

jaminan terhadap Freedom of religion atau kebebasan. Tetapi, kebebasan

beragama di Negara pancasila selalu dalam konotasi yang positif, artinya

tiada tempat bagi atheisme atau propaganda anti agama di bumi

Indonesia.

Hal ini sangat berbeda dengan misalnya di Amerika Serikat yang

memahami konsep freedom of religion baik dalam arti positif maupun

dalam arti negatif. Sementara itu di Unisoviet dan Negara komunis lainnya

“Freedom of Religion” memberikan pula jaminan konstitusional terhadap

propaganda anti agama.

Selain itu, Seno Adji mengemukakan pula ciri Negara Hukum

Indonesia lainya yaitu tidak adanya pemisahan yang rigid dan mutlak

antara agama dan negara. Menurutnya agama dan negara berada dalam

hubungan yang harmonis. hal demikian sangat berbeda dengan di

Amerika serikat yang menganut doktrin pemisahan agama dan gereja

(9)

BAB III : PERMASALAHAN

Pancasila yang merupakan Ideologi negara Indonesia harus diterapkan

dalam kegiatan sehari-hari rakyat Indonesia. Namun masalahnya, rakyat

Indonesia sendiri tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa penyebab rakyat Indonesia tidak menerapkan pancasila dalam

kehidupan sehari-hari adalah :

- Keadaan psikologis pelaku

- Sifat egois

- Minimnya sikap toleransi pada orang lain

- Kurangnya tingkat kesadaran pelaku pelanggaran

- Adanya diskriminasi dari orang yang ada dalam kesehariannya

- Sifat individualis

- Perangkat hukum yang tidak tegas dan jelas, sehingga menimbulkan

ketidak pastian hukum yang memberikan celah hukum untuk para

pelanggar.

- Struktur sosial dan politik yang memungkinkan terjadinya pelanggaran

hukum dan HAM

- Kesenjangan ekonomi

- Teknologi yang digunakan secara salah

- Belum meratanya pemahaman tentang HAM

- Adanya pihak yang membantu dan mempermudah pelanggaran HAM

(10)

Penerapan pancasila dalam kegiatan sehari-hari dapat dilakukan dengan

cara:

1. Sikap yang sesuai dengan sila pertama

Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini

berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada

Tuhannya.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

- Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran

agama yang dianut masing-masing

- Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut

masing-masing

- Saling menghormati antarumat beragama

- Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain 2. Contoh sikap yang sesuai dengan sila kedua

Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada

hakikatnya semuanya sama didunia ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

- Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna

kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan

- Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan

(11)

- Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama

- Tidak melakukan diskriminatif

3. Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga.

Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini

berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia

untuk bersatu membangun negeri ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

- Cinta pada tanah air dan bangsa

- Menjaga nama baik bangsa dan Negara

- Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan

bangsa sendiri

- Ikut serta dalam ketertiban dunia

- Menjunjung tinggi persatuan bangsa

- Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan

pribadi dan golongan

4. Contoh sikap yang sesuai sila keempat

Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini

berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam

menyelesaikan masalah.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

- Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam

menyelesaikan masalah

(12)

- Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara

- Menghormati hasil musyawarah

- Ikut serta dalam pemilihan umum 5. Contoh sikap yang sesuai sila kelima.

Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap

adil pada semua orang.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

- Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan

- Menghargai hasil karya orang lain

- Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita

- Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan

(13)

BAB IV : ANALISIS

Kesimpulan :

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara kita yaitu negara

Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sangat penting keberadaannya bagi negara kita, oleh karena itu

kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saran :

- Rakyat Indonesia harus menjunjung tinggi pancasila.

- Terapkanlah pancasila dala kehidupan sehari-hari

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Padmo Wahjono,Indonesia Negara yang Berdasarkan Atas Hukum,Pidato

pengukuhan Guru Besar FHUI,Jakarta,17 November1979,hal.6.

Nn, (2015) . Teori Negara Hukum Pancasila Rule of Law, diakses dari

http://www.landasanteori.com/2015/09/teori-negara-hukum-pancasila-rule-of.html

Nn, (2016) . Pengertian Pendidikan Pancasila dan Empat Landasannya,

diakses dari http://etalasepustaka.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-pendidikan-pancasila-dan-empat-landasannya.html

Himappen, (2013) . Implementasi Negara Hukum Pancasila di Indonesia,

diakses dari http://himapenjakarta.blogspot.co.id/2013/02/implementasi-negara-hukum-pancasila-di.html

Wahab A, (2012) . Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran

Hukum dan HAM, diakses dari

Referensi

Dokumen terkait

Sistem neraca nasional yang terintegrasi (integrated system of economic and environmental account) yang semula hanya menunjukkan aspek produksi yang dihasilkan oleh suatu negara

[r]

Arah hubungan yang negatif menunjukkan bahwa semakin rendah performance goal orientation, maka akan diikuti dengan makin positifnya sikap terhadap sertifikasi guru

16 Nilai-nilai religius adalah nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuh kembangnya kehidupan beragama yang terdiri dari tiga unsur pokok yaitu aqidah, ibadah dan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

al, paradigm pendidikan Islam upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.75-80.. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi

[r]

Based on the results and discussion that has been obtained, it can be concluded that: The process of application of learning models of children learning in