• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNSUR HARA TANAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNSUR HARA TANAMAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

UNSUR HARA TANAMAN

UNSUR HARA TANAMAN

Unsur Hara Makro Unsur Hara Makro

Nitrogen (N) Nitrogen (N)

 Nitrogen adalah unsur hara makro utama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak. Sumber N  Nitrogen adalah unsur hara makro utama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak. Sumber N tidak diperoleh dari batuan dan mineral tapi berasal dari hasil pelapukan bahan organik, dari udara dari fiksasi N tidak diperoleh dari batuan dan mineral tapi berasal dari hasil pelapukan bahan organik, dari udara dari fiksasi N oleh mikroorganisme baik yang bersimbiosa dengan akar tanaman leguminosa seperti rhizobium atau tidak seperti oleh mikroorganisme baik yang bersimbiosa dengan akar tanaman leguminosa seperti rhizobium atau tidak seperti   bakteri Azotobacter dan Clostridium. Sumber lain nitrogen di dalam tanah adalah melalui air hujan dan melalui   bakteri Azotobacter dan Clostridium. Sumber lain nitrogen di dalam tanah adalah melalui air hujan dan melalui  penambahan pupuk buatan seperti Urea atau

 penambahan pupuk buatan seperti Urea atau ZA (HasibZA (Hasibuan, 2006).uan, 2006).

Zat lemas diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3

Zat lemas diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3--dan NH4dan NH4++, protoplasma yang hidup terdiri dari kira-, protoplasma yang hidup terdiri dari kira-kira 25% bahan kering dengan komposisi 50-50% zat-zat putih telur dan 5-10% lipoiden dan persenyawaan lainnya kira 25% bahan kering dengan komposisi 50-50% zat-zat putih telur dan 5-10% lipoiden dan persenyawaan lainnya yang mengandung N. Kadar zat lemas dari protoplasma kira-kira antara 2-2,5%. yang mengandung N. Kadar zat lemas dari protoplasma kira-kira antara 2-2,5%. Dengan adanya pemungutan hasil tanaman secara besar-besaran maka banyak sekali zat lemas yang hilang Dengan adanya pemungutan hasil tanaman secara besar-besaran maka banyak sekali zat lemas yang hilang (Anonimous, 2005).

(Anonimous, 2005).

 Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur yang sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan  Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur yang sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh positif  dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh positif  sebagai berikut :

sebagai berikut :

a.

a.

BBesar pengaruhnya dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan ranesar pengaruhnya dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan ran ting.ting.

 b.

 b.

Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein pada rumput dan tanaman makanan ternak danMempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein pada rumput dan tanaman makanan ternak dan lainnya.

lainnya.

c.

c.

Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein pada Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein pada butir gandum.butir gandum. (Rinsema, 1993).

(Rinsema, 1993).

Gejala kekurangan unsur N dapat dilihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan Gejala kekurangan unsur N dapat dilihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi selanjutnya berubah menjadi kuning. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang (Sutedjo terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang (Sutedjo dandan

Kartasapoetra, 1987). Kartasapoetra, 1987).

B

Bila terjadi kelebihan N, tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar, batangila terjadi kelebihan N, tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit. Kelebihan juga dapat menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit. Kelebihan juga dapat menyebabkan penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung menyebabkan penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat (Novizan, 2004).

terlambat (Novizan, 2004).

B

Biarpun ada hubungan yang erat antara pemberian N dengan sejumlah bahan kering yang dihasilkan, tidak iarpun ada hubungan yang erat antara pemberian N dengan sejumlah bahan kering yang dihasilkan, tidak    berarti bahwa pemberian zat N itu harus sebanyak-banyaknya sebab pemberian zat N yang berlebih akan dapat   berarti bahwa pemberian zat N itu harus sebanyak-banyaknya sebab pemberian zat N yang berlebih akan dapat

membahayakan. Memang benar pemberian N akan menghasilkan banyak bahan hijau berupa daun

membahayakan. Memang benar pemberian N akan menghasilkan banyak bahan hijau berupa daun dan batang tetapidan batang tetapi

  pemberian N yang banyak dapat memperlambat masaknya biji.

  pemberian N yang banyak dapat memperlambat masaknya biji.

Pemberian N yang banyak mempengaruhi

Pemberian N yang banyak mempengaruhi juga perkembangan susunan akar, tetapi tidak juga perkembangan susunan akar, tetapi tidak sebagai Phosphorus dimanasebagai Phosphorus dimana akar menjadi lebih panjang dan lebih dalam masuk kedalam tanah. Oleh karena dalamnya masuknya susunan akar  akar menjadi lebih panjang dan lebih dalam masuk kedalam tanah. Oleh karena dalamnya masuknya susunan akar  kedalam tanah yang tidak sepadan dengan kesuburan pada bagian atas tanah, maka tanaman dalam keadaan kedalam tanah yang tidak sepadan dengan kesuburan pada bagian atas tanah, maka tanaman dalam keadaan demikian akan lebih lekas kekeringan (Anonimous, 2005).

demikian akan lebih lekas kekeringan (Anonimous, 2005).

P

(2)

Sumber pupuk P yang diberikan perlu diperhatikan sebelum diberikan kedalam tanah. Apabila bentuk Sumber pupuk P yang diberikan perlu diperhatikan sebelum diberikan kedalam tanah. Apabila bentuk mono-kalsium posfat yang

kalsium posfat yang diberikadiberikan n kedalam tanah, maka air didalam tanah dikedalam tanah, maka air didalam tanah di sekitar pupuk yang kemudian melarutkan P-sekitar pupuk yang kemudian melarutkan P- pupuk (Hasibuan, 2004).

 pupuk (Hasibuan, 2004).

Posfat yang diserap tanaman dalam bentuk H

Posfat yang diserap tanaman dalam bentuk H22POPO44--, HPO, HPO442-2-dan POdan PO442-2-atau tergantung kepada nilai pH tanah.atau tergantung kepada nilai pH tanah.

Posfor sebagian besar berasal dari pelapukan bahan

Posfor sebagian besar berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber posfor didalam tanah mineral cukuporganik. Walaupun sumber posfor didalam tanah mineral cukup   banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan posfor. Pasalnya sebagian posfor terikat secara kimia oleh   banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan posfor. Pasalnya sebagian posfor terikat secara kimia oleh

unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar l

unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar l arut dalam air (Novizan,2004).arut dalam air (Novizan,2004).

Tanaman yang kekurangan posfor warna

Tanaman yang kekurangan posfor warna daunnya akan tampak tua dan daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan.sering tampak mengkilap kemerahan. Tepi daun bercabang, dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau Tepi daun bercabang, dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanaman berbuah, buahnya kecil, tamapk jelek dan lekas m

tanaman berbuah, buahnya kecil, tamapk jelek dan lekas m atang (Linggaatang (LinggadandanMarsono, 2001).Marsono, 2001).

B

Bila tanaman kahat unsur P, maka berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seperti, tumbuhan yangila tanaman kahat unsur P, maka berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seperti, tumbuhan yang kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel terganggu. Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel terganggu. Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun. Hal yang semacam ini terlihat pada tanaman yang masih muda. Gejala kahat P pada tanaman ujung-ujung daun. Hal yang semacam ini terlihat pada tanaman yang masih muda. Gejala kahat P pada tanaman   jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung yang terbentuk pada tongkol yang tidak sempurna   jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung yang terbentuk pada tongkol yang tidak sempurna

(Hasibuan,2006). (Hasibuan,2006).

K alium (alium (K K ))

Kalium diserap dalam bentuk K+. kalium banyak terkandung pada abu. Abu daun teh yang muda Kalium diserap dalam bentuk K+. kalium banyak terkandung pada abu. Abu daun teh yang muda mengandung sampai 50% K 

mengandung sampai 50% K 22O. Kalium K merupakan komponen dari bahan organik yang membentuk tanamanO. Kalium K merupakan komponen dari bahan organik yang membentuk tanaman

(Rinsema, 1993). (Rinsema, 1993).

Gejala kekurangan unsur K dapat ditunjukkan dengan daun terlihat lebih tua, batang dan cabang lemah dan Gejala kekurangan unsur K dapat ditunjukkan dengan daun terlihat lebih tua, batang dan cabang lemah dan mudah rebah, muncul warna kuning ditepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok, daun keriting mudah rebah, muncul warna kuning ditepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok, daun keriting dimulai daun yang paling tua, kematangan buah terhambat, ukuran buah menjadi lebih kecil, buah mudah rontok  dimulai daun yang paling tua, kematangan buah terhambat, ukuran buah menjadi lebih kecil, buah mudah rontok  (Novizan, 2004).

(Novizan, 2004).

Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat m

Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat m engayu atau menggabus, hal ini disebabkan engayu atau menggabus, hal ini disebabkan kadar lengasnyakadar lengasnya yang lebih rendah. Menurut penyelidikan mikro, kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti yang lebih rendah. Menurut penyelidikan mikro, kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti  pada rosela, kapas dan rami, dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya, sel-sel ini  pada rosela, kapas dan rami, dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya, sel-sel ini

tumbuh lebih baik, lebih kuat

tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebih panjang (Anonimous, 2005).dan lebih panjang (Anonimous, 2005).

Kalium tidak disintesis menjadi senyawa organik oleh tumbuhan, sehingga unsure ini tetap sebagai ion di Kalium tidak disintesis menjadi senyawa organik oleh tumbuhan, sehingga unsure ini tetap sebagai ion di dalam tumbuhan. Kalium berperan sebagai activator dari

dalam tumbuhan. Kalium berperan sebagai activator dari berbagai enzim yang esensial dari reaksi-reaksi fotosintesisberbagai enzim yang esensial dari reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang berperan da

dan respirasi, serta untuk enzim yang berperan da lam sintesa protein (Lakitan, 1995).lam sintesa protein (Lakitan, 1995).

Kalium terdapat didalam sel-sel yaitu sebagai ion-ion didalam cairan sel dan sebagai persenyawaan adsorptif  Kalium terdapat didalam sel-sel yaitu sebagai ion-ion didalam cairan sel dan sebagai persenyawaan adsorptif  didalam zat putih telur dari sitoplasma. Inti sel tidak mengandung kalium. Sebagai ion didalam cairan sel, Kalium didalam zat putih telur dari sitoplasma. Inti sel tidak mengandung kalium. Sebagai ion didalam cairan sel, Kalium   berperan dalam melaksanakan "turgor" yang disebabkan oleh tekanan osmotis.   berperan dalam melaksanakan "turgor" yang disebabkan oleh tekanan osmotis.

Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang.

Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang. BBila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium,ila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka asimilasi akan terhenti. Oleh sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti maka asimilasi akan terhenti. Oleh sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan Kalium (K 

kentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan Kalium (K 22O) O) didalam didalam tanah.tanah.

Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau   buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak (mobil).   buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak (mobil).

Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat. Perkembangan jaringan penguat pada tangkai Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat. Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yang kurang baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah itu. Daun-daun pada teh dan daun dan buah yang kurang baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah itu. Daun-daun pada teh dan tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan

tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai dan buahnya lekas jatuh (Anonimous, 2005).terkulai dan buahnya lekas jatuh (Anonimous, 2005). K 

K alsium (Ca)alsium (Ca)

Unsur ini diserap dalam Ca

Unsur ini diserap dalam Ca++++, Kalsium terdapat sebagai kalsium pectinaat pada lamela-lamela tengah dari, Kalsium terdapat sebagai kalsium pectinaat pada lamela-lamela tengah dari dinding-dinding sel, endapan-endapan dari kalsium oksalat dan kalsium karbonat dan sebagai ion didalam air-sel. dinding-dinding sel, endapan-endapan dari kalsium oksalat dan kalsium karbonat dan sebagai ion didalam air-sel. Kebanyakan dari zat kapur ini (CaO) terdapat didalam daun dan batang. Pada biji-biji relatif kurang mengandung Kebanyakan dari zat kapur ini (CaO) terdapat didalam daun dan batang. Pada biji-biji relatif kurang mengandung kapur, demikian juga pada a

kapur, demikian juga pada a kar-akaran. Pada akar-akaran banyak terdapat pada ujung-ujungnya dan kar-akaran. Pada akar-akaran banyak terdapat pada ujung-ujungnya dan bulu-bulu akar.bulu-bulu akar. Fungsi ion Kalsium yang penting adalah mengatur permeabilitas dari dinding sel. Telah diketahui bahwa ion-ion Fungsi ion Kalsium yang penting adalah mengatur permeabilitas dari dinding sel. Telah diketahui bahwa ion-ion

(3)

kalium itu mempertinggi permeabilitas dinding sel dan ion-ion Kalsium adalah sebaliknya. Hal ini penting bagi kalium itu mempertinggi permeabilitas dinding sel dan ion-ion Kalsium adalah sebaliknya. Hal ini penting bagi organisme, sebab bertambahnya permeabilitas yang disebabkan ion-ion Kalium dapat lebih dicegah. organisme, sebab bertambahnya permeabilitas yang disebabkan ion-ion Kalium dapat lebih dicegah. Peranan yang penting dari kapur terdapat pada pertumbuhan ujung-ujung akar dan pembentukan bulu-bulu akar. Peranan yang penting dari kapur terdapat pada pertumbuhan ujung-ujung akar dan pembentukan bulu-bulu akar. B

Bila kapur ditiadakan maka pertumbuhan keduanya akan terhenti dan bagian-bagian yang telah terbentuk akan matiila kapur ditiadakan maka pertumbuhan keduanya akan terhenti dan bagian-bagian yang telah terbentuk akan mati dan berwarna coklat

dan berwarna coklat kemerah-merahakemerah-merahan (Anonimous, 2005).n (Anonimous, 2005).

Kalsium penting untuk tanaman dan tanah. Kalsium merupakan bagian dari semua sel tanaman. Di dalam Kalsium penting untuk tanaman dan tanah. Kalsium merupakan bagian dari semua sel tanaman. Di dalam tanaman, ia bersifat immobial. Ia tidak bergerak dari daun-daun muda, sehingga menyediakan kalsium yang tanaman, ia bersifat immobial. Ia tidak bergerak dari daun-daun muda, sehingga menyediakan kalsium yang   berkesinambungan sangat mutlak selama siklus hidup tanaman yang bersangkutan.

  berkesinambungan sangat mutlak selama siklus hidup tanaman yang bersangkutan.BBagi tanah kalsium yangagi tanah kalsium yang seimbang jumlahnya dapat memperbaiki struktur tanah

seimbang jumlahnya dapat memperbaiki struktur tanah (Indranada, 1989).(Indranada, 1989).

Tanaman yang kekurangan kalsium dicirikan oleh tepi daun muda yang mengalami klorosis. Gejala ini Tanaman yang kekurangan kalsium dicirikan oleh tepi daun muda yang mengalami klorosis. Gejala ini lambat laun akan menjalar diantara tulang-tulang daun. Kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang lambat laun akan menjalar diantara tulang-tulang daun. Kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang kurang sempurna, malahan sering salah bentuk. Kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan kurang sempurna, malahan sering salah bentuk. Kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan  jaringan di beberapa tempat pada helai

 jaringan di beberapa tempat pada helai daun akan mati (Linggadaun akan mati (LinggadandanMarsono, 2001).Marsono, 2001).

Kekahatan Kalsium juga membatasi pertumbuhan akar, batang dan sebagainya. Akar tanaman yang kahat Kekahatan Kalsium juga membatasi pertumbuhan akar, batang dan sebagainya. Akar tanaman yang kahat kalsium tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat, sehingga tidak dapat memperoleh air dan unsure hara. kalsium tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat, sehingga tidak dapat memperoleh air dan unsure hara. Kahat kalsium menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk yang sedang dan juga Kahat kalsium menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk yang sedang dan juga menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya m

menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya m enjadi keriting (Hasibuaenjadi keriting (Hasibuan, 2006).n, 2006). Magnesium (Mg)

Magnesium (Mg)

Magnesium diserap dalam bentuk Mg

Magnesium diserap dalam bentuk Mg++++ dan merupakan bagian dari hijau daun yang tidak dapat digantikandan merupakan bagian dari hijau daun yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain, kecuali didalam hijau daum Mg terdapat pula sebagai ion didalam air-sel. oleh unsur lain, kecuali didalam hijau daum Mg terdapat pula sebagai ion didalam air-sel. Kadarnya didalam bagian-bagian vegetatif lebih rendah dari pada

Kadarnya didalam bagian-bagian vegetatif lebih rendah dari pada kadar Kalsium, tetapi pada bagian generatif adalahkadar Kalsium, tetapi pada bagian generatif adalah sebaliknya (Anonimous, 2005).

sebaliknya (Anonimous, 2005).

Magnesium adalah unsur yang mobile di dalam tanaman, maka kekahatan magnesium selalu terlihat pada Magnesium adalah unsur yang mobile di dalam tanaman, maka kekahatan magnesium selalu terlihat pada daun-daun tua. Daun berwarna kuning, hal terjadi karena pembentukan klorofil terganggu. Pada tanaman jagung daun-daun tua. Daun berwarna kuning, hal terjadi karena pembentukan klorofil terganggu. Pada tanaman jagung kekahatan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda kekahatan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut (Hasibuan, 2006).

keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut (Hasibuan, 2006).

Ketersediaan magnesium hampir sama dengan kalsium karena pemgikatnya juga sama. Disamping itu dapat Ketersediaan magnesium hampir sama dengan kalsium karena pemgikatnya juga sama. Disamping itu dapat   juga menjadi tersedia melalui hancurnya mineral yang mengandung magnesium. Magnesium merupakan   juga menjadi tersedia melalui hancurnya mineral yang mengandung magnesium. Magnesium merupakan

satu-satunya unsur anorganik yang terdapat pada m

satunya unsur anorganik yang terdapat pada m olekul klorofil (Hakimolekul klorofil (Hakimdkk dkk , 1991)., 1991).

Gejala yang pertama kelihatan pada tanaman yang kekurangan magnesium adalah daun mengalami klorosis Gejala yang pertama kelihatan pada tanaman yang kekurangan magnesium adalah daun mengalami klorosis dan tampak ada bercak-bercak coklat. Daun yang semula hijau segar menjadi kekuningan dan tampak pucat. Warna dan tampak ada bercak-bercak coklat. Daun yang semula hijau segar menjadi kekuningan dan tampak pucat. Warna kekuningan inipun timbul diantara tulang-tulang daun.

kekuningan inipun timbul diantara tulang-tulang daun. Daun mengering dan kerap kali Daun mengering dan kerap kali langsung mati. Pada tanamanlangsung mati. Pada tanaman   berbiji, sangat jelek pengaruhnya terhadap bila kekurangan magnesium. Daya tumbuh tidak mantap alias lemah.   berbiji, sangat jelek pengaruhnya terhadap bila kekurangan magnesium. Daya tumbuh tidak mantap alias lemah.

Malahan kalau tetap tetap tumbuh, bijinya akan

Malahan kalau tetap tetap tumbuh, bijinya akan sangat lemah (Linggasangat lemah (LinggadandanMarsono, 2001).Marsono, 2001).

B

Belerang (S)elerang (S) B

Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SOelerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO442-2-. Peranan fisiologisnya analog dengan nitrogen, sebab. Peranan fisiologisnya analog dengan nitrogen, sebab

keduanya merupakan penyusun protein. Tetapi hanya tiga dari semua asam amino esensial mengandung belerang, keduanya merupakan penyusun protein. Tetapi hanya tiga dari semua asam amino esensial mengandung belerang, sehingga jumlah mutlak belerang yang diperlukan untuk nitrisi tanaman kira-kira 17 kali lebih kecil dari jumlah sehingga jumlah mutlak belerang yang diperlukan untuk nitrisi tanaman kira-kira 17 kali lebih kecil dari jumlah nitrogen yang dibutuhkan (Indranada, 1989).

nitrogen yang dibutuhkan (Indranada, 1989).

Gejala tanaman yang kekurangan belerang umunya tampak pada seluruh daun muda yang berubah menjadi Gejala tanaman yang kekurangan belerang umunya tampak pada seluruh daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadan-kadang tamapak tidak merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning hijau muda, kadan-kadang tamapak tidak merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan. Pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus (Lingga

kehijauan. Pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus (LinggadandanMarsono,2001).Marsono,2001).

Peranan unsur belerang (S) adalah : Peranan unsur belerang (S) adalah :

--Sebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer electron pada respirasi dan fotosintesisSebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer electron pada respirasi dan fotosintesis

-- Bahan produksi sekunder yang mudah menguapBahan produksi sekunder yang mudah menguap (Rinsema, 1993).

(Rinsema, 1993).

Unsur Hara Mikro Unsur Hara Mikro

Besi (Fe)

(4)

Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion

Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Feferi (Fe3+3+) ataupun fero (Fe) ataupun fero (Fe2+2+). Fe). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)

(Mg, Fe)22SiO, pirit, siderit (FeCOSiO, pirit, siderit (FeCO33), gutit (FeOOH), magnetit (Fe), gutit (FeOOH), magnetit (Fe33OO44), hematit (Fe), hematit (Fe22OO33) dan ilmenit) dan ilmenit (FeTiO

(FeTiO33) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat.) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas (Ginta, lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas (Ginta, 2005).

2005).

Sifat mineral Fe relatif stabil dalam bentuk oksida, karbonat, sislikat dan sulfide. Mineral Fe dalam Sifat mineral Fe relatif stabil dalam bentuk oksida, karbonat, sislikat dan sulfide. Mineral Fe dalam tanah ataupun dalam batuan antara lain olivine, pyrite, sideride, hematite. Konsentrasi Fe dalam tanah tanah ataupun dalam batuan antara lain olivine, pyrite, sideride, hematite. Konsentrasi Fe dalam tanah cukup tinggi yakni dapat mencapai 50.000ppm dan kebanyakan sebagai penyusun fraksi tanah. Dengan cukup tinggi yakni dapat mencapai 50.000ppm dan kebanyakan sebagai penyusun fraksi tanah. Dengan pengolahan tertentu bahan tersebut dapat dipakai sebagai bahan baku untuk membuat pupuk mikro Fe pengolahan tertentu bahan tersebut dapat dipakai sebagai bahan baku untuk membuat pupuk mikro Fe (Rosmarkam,2002).

(Rosmarkam,2002).

Gejala defisiensi yang tampak adalah pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat daun Gejala defisiensi yang tampak adalah pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat daun   berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta   berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta   jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau   jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau   berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih (Sutedjo

  berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih (Sutedjodandan Kartasapoetra,Kartasapoetra,

1987). 1987).

Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N

tersebut misalnya reduksi N22, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastis. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan secara drastis. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim (Ginta,2005).

mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim (Ginta,2005). Mangan (Mn)

Mangan (Mn)

Mangan diserap dalam bentuk ion Mn

Mangan diserap dalam bentuk ion Mn++++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan

dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukapemupukan Mn sering disemprotkan lewat n Mn sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanamandaun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ

tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangalain yang membutuhkan. Mangann terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO22),), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO

manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO33) dan rhodoinit (MnSiO) dan rhodoinit (MnSiO33). Mn umumnya terdapat dalam). Mn umumnya terdapat dalam   batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses   batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses

pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO

pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO22) dan) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat  berupa kation Mn

 berupa kation Mn++++atau mangan oksida, baik atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan danbervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn (Ginta, pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn (Ginta, 2005).

2005).

Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam k

fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam kan dalam sintesis klorofil (Ginta, 2005).sintesis klorofil (Ginta, 2005). Defisiensi unsur Mn pada tanaman antara lain adalah pada tanaman Defisiensi unsur Mn pada tanaman antara lain adalah pada tanaman   berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar   berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin (Ginta, 2005). garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin (Ginta, 2005). Seng (Zn)

Seng (Zn)

Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam   bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya   bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam 300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, dan ZnSiO4). Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase,

(5)

karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang (Ginta, 2005).

ruas batang (Ginta, 2005).

Selain itu,seng juga dibutuhkan untuk pembentukan tripopan sebagai prekusor IAA, metabolism Selain itu,seng juga dibutuhkan untuk pembentukan tripopan sebagai prekusor IAA, metabolism triptamin. Terutama sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, alcohol, glukosa-6-P dan t

triptamin. Terutama sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, alcohol, glukosa-6-P dan t rease. Merangsangrease. Merangsang sintesa sitokinin C (

sintesa sitokinin C ( Agustina, 1990).Agustina, 1990).

  Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun   Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis(Ginta,2005).

nekrosis(Ginta,2005).

Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada

defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur (Ginta, 2005).tanah berkapur (Ginta, 2005).

T

Tembaga (Cu)embaga (Cu)

Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion

Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyaewasenyaewa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen triamine penta acetate acid). Dalam getah tanaman bik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu triamine penta acetate acid). Dalam getah tanaman bik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99%

dalam bentuk kompleks.

dalam bentuk kompleks.

Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO

Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO33 dan SiOdan SiO44misalnya kalkosit (Cumisalnya kalkosit (Cu22S), kovelit (CuS),S), kovelit (CuS), kalkopirit (CuFeS

kalkopirit (CuFeS22), borinit (Cu), borinit (Cu55FeSFeS44), luvigit (Cu), luvigit (Cu33 A  A SSSS44), tetrahidrit [(Cu,Fe)), tetrahidrit [(Cu,Fe)1212SOSSOS33)], kufirit (Cu)], kufirit (Cu22O),O), sinorit (CuO), malasit [Cu

sinorit (CuO), malasit [Cu22(OH)(OH)22COCO33], adirit [(Cu], adirit [(Cu33(OH)(OH)22(CO)(CO)33)], brosanit [Cu)], brosanit [Cu44(OH)(OH)22SOSO44] ] (Ginta,2005(Ginta,2005).). Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu

mikro Cu berpengarberpengaruh pafda uh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin (Ginta,2005).klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin (Ginta,2005).

Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta  batang dan tangkai daun lemah (Ginta, 2005).

 batang dan tangkai daun lemah (Ginta, 2005). Molibdenum (Mo)

Molibdenum (Mo)

Molibdenum diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif  Molibdenum diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif    besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang   besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang

memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro

memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo seringsering sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam larutan dalam tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe (II) dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe (II) oksida hidrat (Ginta, 2005).

oksida hidrat (Ginta, 2005).

Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominant (Ginta, 2005).

terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominant (Ginta, 2005). Boron (B)

Boron (B)

Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik  organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik 

(6)

dengan Al3+ dan atau Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin dengan Al3+ dan atau Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Ginta, 2005).

diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Ginta, 2005).

Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit (Anonimous, 2005).

penyakit (Anonimous, 2005).

K lor (Cl)lor (Cl)

Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air drainase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena sangat mobil dan mudah tercuci oleh air drainase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen (Ginta, 2005).

khususnya dalam evolusi oksigen (Ginta, 2005).

 Adapun defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun  Adapun defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk  lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk  (Anonimous, 2005).

(Anonimous, 2005).

DAF

DAF

TT

 AR PUS

 AR PUS

TT

 A 

 A 

K K 

 A 

 A 

 Agustina L. 1990. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.  Agustina L. 1990. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.  Anonimous, 2005.

 Anonimous, 2005. http://minehttp://mineral bral bagi tanaman.com.agi tanaman.com.

http://imaliahutami.blogspot.com/2009/05/peranan-berbagai-unsur-hara-tanaman.html http://imaliahutami.blogspot.com/2009/05/peranan-berbagai-unsur-hara-tanaman.html

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Hal ini dapat diduga dari adanya perbedaan bahan penyusun yang digunakan dalam formulasi dan proses pembuatan sabun komersial dengan sabun mandi cair yang dihasilkan dan

ALOKASI WAKTU ALAT/SUMBER BAHAN PBKB 4.Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah 4.7 Menyelesaikan masalah yang

Fenomena berganti-ganti telepon selular dikalangan remaja merupakan salah satu contoh perilaku pembelian kompulsif dimana dalam fenomena berganti-ganti telepon selular

Kemudian cetik niskala adalah meracun korban atau orang dengan sarana yang tidak kelihatan.Cetik ini hanya mampu dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu Leak yang sudah

Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis mencoba mencari alternatif lain dalam proses pembelajaran matematika khususnya pokok bahasan trigonometri dengan memanfaatkan atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran broiler pemasaran di Kota Kendari yang terlibat 4 jenis dengan dua lembaga pemasaran yang terlibat: pedagang pengumpul

berbantuan kahoot terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital kelas XI TKJ di SMK Bajang NW Ajan tahun ajaran 2019/2020”. Berdasarkan hasil analisis data