• Tidak ada hasil yang ditemukan

FA FOI VIII-2016+HARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FA FOI VIII-2016+HARGA"

Copied!
236
0
0

Teks penuh

(1)

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Kantor Pusat :

Plaza Setiabudi, Gedung Setiabudi 2 Lt. 5 Suite 505-508 Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Telp. (021) 525 0900, Fax. (021) 525 0708

www.mandiriinhealth.co.id

BECAUSE WE CARE

BAT

INHEALTH

Mandiri Inhealth terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

(2)

BAT

INHEALTH

BECAUSE WE CARE

Dengan Harga

(3)

BAT

INHEALTH

BECAUSE WE CARE

Dengan Harga

(4)
(5)

DAFTAR ISI

Petunjuk Pelaksanaan Formularium Obat Inhealth (FOI) Edisi VIII

Periode Januari - Desember Tahun 2016 _____________________ iii

Indeks kelas terapi _______________________________________ xv

Daftar Obat I :

Formularium Obat Inhealth _______________________________ 1

Daftar Obat II :

Obat Manfaat Tambahan __________________________________ 159

Singkatan nama pabrik ___________________________________ 167

Singkatan istilah _________________________________________ 171

Indeks nama generik _____________________________________ 173

Indeks nama dagang _____________________________________ 185

(6)
(7)

PERIODE JANUARI – DESEMBER TAHUN 2016

Formularium Obat Inhealth (FOI)

diterbitkan sebagai acuan dalam

pelayanan obat bagi peserta Mandiri Inhealth pada seluruh tingkat

pelayanan, baik Rawat Jalan Pertama (RJP), Rawat jalan lanjutan (RJL),

maupun Rawat Inap (RI).

I. DEFINISI DAN PENGERTIAN

1. Peserta Mandiri Inhealth adalah karyawan tetap dan/atau

karyawan kontrak, pensiunan dan anggota keluarga, yang

didaftarkan oleh Institusi/Badan Usaha yang membayar premi

kepada PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia sebagai peserta

asuransi kesehatan.

2. Provider adalah sarana pelayanan kesehatan yang bekerjasama

dengan Mandiri Inhealth untuk memberikan pelayanan kesehatan

bagi peserta berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan.

Provider terbagi atas Provider Tingkat Pertama dan Provider Tingkat

Lanjutan.

3. Provider Tingkat Pertama adalah sarana pelayanan Kesehatan

yang memberikan pelayanan Kesehatan umum yang menyeluruh

dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif.

4. Provider Tingkat Lanjutan adalah sarana pelayanan Kesehatan

yang memberikan pelayanan Kesehatan spesialis dan subspesialis

untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi

medis dan atau pelayanan medis lainnya.

5. Obat Rawat Jalan Pertama (RJP) adalah obat yang diresepkan

oleh Dokter untuk pelayanan Kesehatan perorangan yang bersifat

umum yang dilaksanakan pada Provider Tingkat Pertama untuk

keperluan observasi, diagnosis, pengobatan dan atau pelayanan

kesehatan lainnya.

6. Obat Rawat Jalan Lanjutan (RJL) adalah obat yang diresepkan

oleh Dokter untuk pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat

spesialistik atau sub spesialistik, tanpa menginap di ruang

(8)

7. Obat Rawat Inap (RI) adalah obat yang diresepkan oleh

Dokter untuk pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat

spesialistik atau sub spesialistik untuk keperluan observasi,

perawatan, diagnostik, pengobatan, rehabilitasi medis dan atau

pelayanan medis lainnya, yang dilaksanakan di Rumah Sakit yang

bekerjasama dengan Mandiri Inhealth dimana Peserta Mandiri

Inhealth dirawat inap di ruang perawatan paling sedikit 1 (satu)

hari.

8. Surat Pesanan Obat (SPO) adalah permintaan tertulis dari

Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit kepada distributor yang

berisikan item obat yang dipesan untuk memenuhi kebutuhan

obat peserta Mandiri Inhealth.

9. Formularium Obat Inhealth (FOI) adalah Daftar Obat yang

digunakan oleh Mandiri Inhealth yang disusun berdasarkan item

obat melalui kesepakatan kerjasama dengan perusahaan farmasi

untuk memenuhi kebutuhan peresepan obat bagi Peserta Mandiri

Inhealth.

10. Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu tempat

dilakukannya pekerjaan kefarmasian penyaluran obat-obatan

kepada peserta Mandiri Inhealth dan telah bekerjasama dengan

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia.

11. Perusahaan Farmasi (Pabrik Obat) adalah Perusahaan yang telah

memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk memproduksi

obat-obatan dan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi

obat-obatan yang tercantum dalam Formularium Obat Inhealth

(FOI) dan telah bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Inhealth

Indonesia.

12. Pedagang Besar Farmasi (PBF)/distributor adalah perusahaan

yang mendistribusikan atau yang menyalurkan obat–obatan

produksi perusahaan farmasi (pabrik obat) yang tercantum dalam

Formularium Obat Inhealth (FOI) dan telah bekerjasama dengan

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia.

13. Aplikasi SIMO (Sistem Informasi Manajemen Obat) adalah

sistem informasi yang digunakan dalam hal pengelolaan

(9)

14. Harga Netto Apotek (HNA) adalah harga yang diberikan oleh

pedagang besar farmasi/distributor obat kepada apotek.

15. Harga Satuan Obat FOI (HNA+PPN) adalah harga satuan terkecil

obat yang diberikan oleh pedagang besar farmasi/distributor obat

kepada Provider Mandiri Inhealth dimana harga tersebut sudah

termasuk PPN 10% (sepuluh persen) di seluruh Indonesia sesuai

kesepakatan antara PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dengan

perusahaan farmasi.

16. Kelas terapi – obat adalah penggolongan obat – obatan

berdasarkan efek terapi yang dihasilkannya.

17. Nama Obat adalah nama yang diberikan oleh perusahaan farmasi

yang memproduksi dan memperdagangkan obat tersebut,

dimana nama tersebut dapat berupa nama generik (generic name)

maupun nama dagang (brand name).

18. Nama Generik (Generic Name) adalah obat yang penamaannya

didasarkan pada zat aktif yang dikandungnya sesuai dengan

nama resmi International Non Proprietary Names (INN).

19. Nama Dagang (Brand Name) adalah obat yang penamaannya

sesuai dengan kehendak perusahaan farmasi (pabrik obat)

yang memproduksinya, tidak didasarkan pada zat aktif yang

dikandungnya.

20. Catatan dalam FOI adalah informasi mengenai bentuk, kekuatan

sediaan obat, serta restriksi penggunaan dan peresepan maksimal

obat dalam Formularium Obat Inhealth (FOI).

21. Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai proses pembuatan

obat tersebut dalam bentuk seperti yang akan digunakan.

22. Kekuatan sediaan adalah kandungan zat aktif dalam sediaan

obat jadi.

23. Restriksi penggunaan adalah batasan yang terkait dengan

indikasi penggunaan obat, kewenangan penulis resep, serta

kondisi lain yang harus dipenuhi agar obat dapat diresepkan

dengan baik dan benar.

(10)

Inap (RI).

25. Kode Pabrik adalah singkatan nama perusahaan farmasi/

pabrik obat yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Inhealth

Indonesia.

26. Kantor Operasional (KOP) adalah kantor PT Asuransi Jiwa

Inhealth Indonesia yang melakukan fungsi pelayanan kesehatan

dan pelayanan pelanggan.

27. Kantor Pelayanan (KPY) adalah kantor PT Asuransi Jiwa

Inhealth Indonesia yang melakukan fungsi pelayanan kesehatan

dan berada di bawah binaan atau tanggungjawab dari Kantor

Operasional (KOP).

II. RUANG LINGKUP / BATASAN

1. Obat yang diresepkan bagi Peserta Mandiri Inhealth adalah obat

yang tertera dalam Pedoman Formularium Obat Inhealth (FOI)

Edisi VIII periode Januari – Desember Tahun 2016.

2. Obat yang diresepkan oleh Dokter dan tertera dalam Pedoman

Formularium Obat Inhealth (FOI) Edisi VIII periode Januari –

Desember Tahun 2016 yang ditanggung oleh PT Asuransi Jiwa

Inhealth Indonesia.

3. Formularium Obat Inhealth (FOI) terdiri dari :

a. Daftar Obat I yaitu obat untuk penyakit umum, khusus dan

kanker;

b. Daftar Obat II yaitu obat untuk manfaat tambahan.

Obat-obatan dalam FOI telah melalui proses seleksi dan

rekomendasi Tim Ahli.

A. Daftar Obat I

1. Obat untuk penyakit umum dan khusus

- Peresepan obat umum untuk kebutuhan 3 (tiga)

s/d 5 (lima) hari, kecuali untuk penyakit kronis dapat

(11)

keterangan medis dari dokter yang merawat, dilengkapi

dengan protokol terapi dan mengacu pada restriksi

pemakaian, serta harus dilegalisasi oleh PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia.

- Peresepan obat antibiotika sesuai dengan antibiotika

dan ketentuan yang tertera dalam Pedoman

Formularium Obat Inhealth (FOI) Edisi VIII periode

Januari – Desember tahun 2016.

Khusus untuk antibiotika yang mempersyaratkan hasil

uji resistensi, dapat diberikan tanpa hasil resistensi pada

kasus ICU/ICCU selama 7 (tujuh) hari dan pada kasus

bedah 1 (satu) hari sebelum dan 3 (tiga) hari sesudah

tindakan pembedahan.

Penggunaan setelah waktu tersebut harus melampirkan

hasil uji resistensi. Jika hasil resistensi menyatakan

bahwa antibiotika yang diberikan sebelum uji resistensi

tidak sensitif untuk infeksi pasien, maka antibiotika

yang diberikan selanjutnya harus sesuai dengan hasil

uji resistensi tersebut.

Penggunaan antibiotika lini ketiga (misalnya : injeksi

Vancomycin, Meropenem dan Teicoplanin) dapat

diberikan jika penggunaan antibiotika lini pertama

dan kedua (misalnya: injeksi Sefotaksim) telah resisten

terhadap infeksi pasien.

- Pengambilan obat di Apotek/Instalasi Farmasi Rumah

Sakit/Provider yang bekerjasama dengan PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia.

2. Obat penyakit kanker (Sitostatika)

- Peresepan Obat Kanker sesuai dengan stadium penyakit

serta kondisi pasien.

- Resep hanya boleh diresepkan oleh Dokter Ahli

Onkologi Medis dan harus dilengkapi dengan protokol

terapi.

(12)

Onkologi Medis. Peresepan pertama obat sitostatika

tersebut harus diberikan oleh Dokter Ahli Onkologi

Medis dan peresepan selanjutnya dapat diberikan oleh

Dokter Spesialis yang telah direkomendasikan oleh

Dokter Ahli Onkologi Medis.

- Obat

Goserelin Asetat dan Leuprorelin Asetat untuk terapi

endometriosis dapat diresepkan dan disetujui oleh

Dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi.

- Provider Mandiri Inhealth yang tidak memiliki Dokter

Ahli Onkologi Medis, protokol terapi dan peresepan

pertamanya dapat dikonsultasikan ke Dokter Ahli

Onkologi Medis setempat.

- Resep harus dilegalisasi terlebih dahulu oleh PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia.

- Pengambilan obat di Apotek/Instalasi Farmasi Rumah

Sakit/Provider yang bekerjasama dengan PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia.

B. Daftar Obat II : Obat untuk manfaat tambahan

- Obat hanya diberikan pada peserta Mandiri Inhealth

dengan manfaat tambahan sesuai ketentuan yang ada

dalam polis.

- Resep harus dilegalisasi terlebih dahulu oleh PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia.

- Pengambilan obat di Apotek/Instalasi Farmasi Rumah

Sakit/Provider yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa

Inhealth Indonesia.

III. PELAYANAN OBAT DI APOTEK ATAU INSTALASI FARMASI RUMAH

SAKIT

1. Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit menerima resep dokter

dengan obat yang tercantum dalam Pedoman Formularium

(13)

2. Bila obat FOI yang diresepkan oleh dokter tidak ada di Apotek

atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang bekerjasama dengan

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, maka Apotek atau Instalasi

Farmasi Rumah Sakit yang bersangkutan harus melakukan

konfi rmasi kepada dokter yang merawat terkait hal tersebut, serta

berkewajiban untuk mengganti dengan obat lain yang masuk

dalam FOI (obat lain dengan kelas terapi dan kandungan zat aktif

serta sediaan yang sama) yang tersedia di Apotek atau Instalasi

Farmasi Rumah Sakit tersebut.

IV. PENGADAAN DAN MONITORING KETERSEDIAAN OBAT DI

APOTEK/INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

1. Pengadaan Obat

a. Untuk menjamin pengadaan obat, maka perusahaan farmasi,

distributor obat dan Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah

Sakit harus menyediakan obat FOI sesuai kebutuhan peserta

Mandiri Inhealth.

b. Proses pengadaan obat FOI oleh apotek dengan kode pabrik

APTK (Apotek) dapat berasal dari perusahaan farmasi/

distributor manapun dengan nilai penggantian sesuai dengan

yang tercantum dalam Pedoman Formularium Obat Inhealth

(FOI) Edisi VIII Periode Januari – Desember 2016.

2. Proses pemesanan obat

Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit melakukan pemesanan

obat FOI ke distributor obat FOI melalui Aplikasi SIMO (Sistem

Informasi Manajemen Obat) sebagai berikut:

- Apotek/IFRS melakukan akses aplikasi melalui link https://

simo.inhealth.co.id/ dengan menggunakan username dan

password yang telah terdaftar.

- Dalam pemesanan obat melalui Aplikasi SIMO, Apotek dan

Instalasi Farmasi Rumah Sakit dimohon untuk memperhatikan

cabang distributor yang dipilih.

(14)

1. Jumlah dan jenis obat yang dipakai bulan sebelumnya.

2. Perkiraan penambahan atau pengurangan jenis dan jumlah

obat yang dibutuhkan (dilihat dari rekapitulasi jumlah dan

jenis obat dari tagihan Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah

Sakit).

- Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit mengirimkan cetak

SPO yang telah disetujui oleh petugas Mandiri Inhealth melalui

SIMO kepada distributor.

Gambar 1. Alur pemesanan obat melalui SIMO

MANDIRI INHEALTH PROVIDER DISTRIBUTOR

Login Approval SPO Mulai Login Buat SPO Cetak SPO Obat diterima Input data (Faktur) Stock SELESAI Login Buat DO Kirim Obat Ke Provider Keterangan :

Maksimal pengiriman obat dari Distributor yaitu 7 hari kerja sejak SPO disetujui oleh Mandiri Inhealth.

Tidak

(15)

kesulitan pemesanan obat FOI bagi kebutuhan peserta Mandiri

Inhealth melalui SIMO dapat segera menghubungi Kantor

Operasional (KOP) atau Kantor Pelayanan (KPY) PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia terdekat.

b. Apabila ada informasi mengenai kekosongan obat FOI atau

harga obat FOI yang diberikan distributor kepada Apotek/IFRS

tidak sesuai dengan kesepakatan Mandiri Inhealth dengan

perusahaan farmasi, maka Kantor Operasional (KOP) atau

Kantor Pelayanan (KPY) Mandiri Inhealth harus melakukan :

1) melakukan pengecekan ke Apotek/IFRS dengan segera

dan berkoordinasi dengan distributor obat setempat, lalu

mengupayakan penyelesaiannya.

2) bila tidak dapat diselesaikan oleh KOP atau KPY setempat,

maka dapat dilaporkan ke Kantor Pusat Mandiri Inhealth

dengan memberikan kronologis yang jelas dan spesifi k,

meliputi Nama Provider, Nama Obat, Nama Pabrik, Nama

Distributor, Tanggal dan Nomor SPO, Tanggal dan hasil

konfi masi (distributor atau perusahaan obat), serta alasan

kekosongan/ perbedaan harga.

V. PERHITUNGAN BIAYA OBAT DI APOTEK ATAU INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT

1. Harga Satuan Obat FOI sebagaimana tercantum dalam Daftar Obat

I dan Daftar Obat II adalah HNA + PPN 10% (sepuluh persen).

2. Khusus untuk Daerah Otoritas Batam harga obat mengacu pada

harga obat sebagaimana tercantum dalam Daftar Obat I dan

Daftar Obat II tanpa PPN 10%.

3. Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit mendapat faktor

pelayanan (jasa pelayanan provider dikali harga obat per item)

yang besarnya adalah sebagai berikut:

(16)

≤ Rp 50.000,- 0.20 > Rp 50.000,- sampai dengan ≤ Rp 250.000,- 0.15 > Rp 250.000,- sampai dengan ≤ Rp 500.000,- 0.10 > Rp 500.000,- sampai dengan ≤ Rp 1.000.000,- 0.05

> Rp 1.000.000,- 0.02

4. Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit mendapatkan imbalan

embalage/service sebesar Rp. 400,- (empat ratus rupiah) untuk

setiap resep obat jadi, dan Rp. 600,- (enam ratus rupiah) untuk

setiap resep obat racikan.

5. Untuk obat yang dimasukkan ke dalam kapsul, Apotek atau

Instalasi Farmasi Rumah Sakit mendapat biaya tambahan sebesar

Rp. 75,- (tujuh puluh lima rupiah) untuk setiap kapsul.

6. Contoh perhitungan :

1. RESEP OBAT JADI

R/Irbesartan tab 150 mg XXX

S 1 dd 1

Harga Irbesartan tab 150 mg @ Rp.

1.550,-Perhitungan biaya obat:

(Jumlah Obat x Harga Obat x (1+Faktor Pelayanan) + Embalage/Service

(30 x Rp. 1.550 x (1+0,20)) + Rp. 400 = Rp. 55.800 + Rp. 400,- =

Rp.

(17)

56.200,-Kodein 10 mg

m.f.pulv.da in cap dtd X

S 3 dd cap. I

Kebutuhan :

- Parasetamol 500 mg x 10 = 5000 mg. Sediaan dalam FOI

adalah tab 500 mg, jadi untuk membuat obat tersebut

dibutuhkan 10 tab.

- Kodein 10 mg x 10 = 100 mg. Sediaan dalam FOI adalah tab

20 mg, jadi untuk membuat obat tersebut dibutuhkan 5

tab.

Perhitungan Biaya Obat :

- Parasetamol tab 500 mg @ Rp.

100,-- Kodein tab 20 mg @ Rp. 1.100,100,--

1.100,-Biaya Obat =

((Jumlah obat x Harga Obat x (1+Faktor Pelayanan)) +

(Jumlah kapsul x harga kapsul) + Embalage / Service

Parasetamol tab 500 mg = 10 x Rp. 100 x 1,20 =

Rp.1.200,-Kodein tab 20 mg

= 5 x Rp. 1.100 x 1,20 =

Rp.6.600,-Embalage/Service

= Rp.

600,-Biaya kapsul

= 10 x Rp. 75

= Rp.

Rp.Jumlah yang dibayar oleh Mandiri Inhealth = Rp.

(18)

9.150,-Jiwa Inhealth Indonesia harus memantau pemesanan obat FOI

dari Provider Apotek maupun Instalasi Farmasi dengan buku

pencatatan pesanan maupun dengan pengecekan Surat Pesanan

Obat (SPO) yang masuk pada aplikasi SIMO.

b. Kantor Operasional (KOP) atau Kantor Pelayanan (KPY) PT Asuransi

Jiwa Inhealth Indonesia harus melakukan pertemuan secara

periodik dengan perusahaan Farmasi dan distributor di daerah

serta Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk membahas

pengadaan dan pemanfaatan obat dalam FOI di lapangan.

Direksi

dr. Wahyu Handoko

Direktur Operasional

(19)

TERAPI

1 - ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK,

ANTIINFLAMASI NONSTEROID DAN ANTIPIRAI

3

1.1 ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK

3

1.2 ANTIINFLAMASI NON STEROID (AINS)

5

1.3 ANTIPIRAI

9

2 - ANESTESI

10

2.1 ANESTESI UMUM

10

2.2 ANESTESI LOKAL

11

3 - ANTIALERGI DAN ANAFILAKSIS

12

3.1 ANTIALERGI

12

3.2 ANAFILAKSIS

14

4 - ANTIDOTUM DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN

14

4.1 ANTIDOTUM UMUM

14

4.2 ANTIDOTUM KHUSUS

15

ANTIDOTUM KHUSUS (DO II)

161

5 - ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI

16

5.1 ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI

16

5.2 ANTI NYERI PADA SARAF

18

6 - ANTIINFEKSI

19

6.1 ANTELMINTIK DAN ANTIFILARIA

19

6.1.1 ANTELMINTIK INTESTINAL

19

6.1.2 ANTIFILARIA

19

6.2 ANTIBAKTERI

19

6.2.1 BETA LAKTAM

19

6.2.2 TETRASIKLIN

23

6.2.3 KLORAMFENIKOL

24

6.2.4 KOTRIMOKSAZOL

25

6.2.5 MAKROLID

25

(20)

TERAPI

6.2.6 AMINOGLIKOSIDA

27

6.2.7 KUINOLON

28

6.2.8 SEFALOSFORIN

29

6.2.9 GLIKOPEPTIDA

32

6.2.10 ANTI BAKTERI LAIN

32

6.3 ANTITUBERKULOSIS

33

6.4 ANTIFUNGI

35

6.5 ANTIPROTOZOA

37

6.5.1 ANTIAMUBA DAN ANTIGIARDIASIS

37

6.5.2 ANTIMALARIA

38

6.5.3 ANTIPROTOZOA GOLONGAN LAIN

39

6.6 ANTI VIRUS

39

6.6.1 ANTI HERPES

39

6.6.2 ANTI HEPATITIS

40

6.6.3 ANTI SITOMEGALOVIRUS (CMV)

42

7- ANTIMIGREN DAN VERTIGO

43

7.1 ANTIMIGREN

43

7.2 ANTIVERTIGO

43

8- ANTIPARKINSON

44

9 - ANTI MIASTENIA GRAVIS

45

10 - OBAT UNTUK DARAH DAN JARINGAN PEMBENTUK

DARAH

45

10.1 ANTIANEMIA

45

10.2 ANTIKOAGULASI

46

10.3 OBAT YG MEMPENGARUHI KOAGULASI

50

10.4 HEMATOPOIETIK

51

11 - ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN

53

(21)

TERAPI

11.2 DESINFEKTAN

53

12 - DIURETIK DAN OBAT UNTUK SALURAN KEMIH

54

12.1 DIURETIK

54

12.2 OBAT UNTUK HIPERTROFI PROSTAT

55

12.3 OBAT UNTUK SALURAN KEMIH

56

13 - HORMON. OBAT ENDOKRIN LAIN. ANTIDIABETES

PARENTERAL DAN KONTRASEPSI

57

13.1 ANTIDIABETES ORAL

57

13.1.1 SULFONIL UREA

57

13.1.2 BIGUANID

58

13.1.3 ALFA GLUKOSIDA INHIBITOR

59

13.1.4 TIAZOLIDINEDION

59

13.1.5 DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 (DPP-4) INHIBITOR

60

13.1.6 ANTIDIABETES ORAL KOMBINASI

60

13.2 ANTIDIABETES PARENTERAL

61

13.3 HORMON REPRODUKSI

63

13.3.1 ESTROGEN

63

13.3.2 PROGESTERON

63

13.3.3 HORMON REPRODUKSI LAIN

64

13.4 HORMON TIROID DAN ANTITIROID

64

13.5 KORTIKOSTEROID

65

14 - OBAT KARDIOVASKULER

66

14.1 ANTIANGINA

66

14.2 ANTIARITMIA

67

14.3 ANTIHIPERTENSI

68

14.3.1 ACE INHIBITOR

68

14.3.2 BETA BLOKER

69

14.3.3 KALSIUM ANTAGONIS

70

(22)

TERAPI

14.3.4 ANGIOTENSIN II ANTAGONIS

72

14.3.5 ANTIHIPERTENSI LAIN

73

14.3.6 ANTIHIPERTENSI KOMBINASI

74

14.4 GAGAL JANTUNG

74

14.5 ANTITROMBOTIK

75

14.6 TROMBOLITIK

77

15 - OBAT UNTUK SYOK

78

16 - DISLIPIDEMIA

79

16.1 GOLONGAN STATIN

79

16.2 GOLONGAN FIBRAT

81

17 - PREPARAT TOPIKAL UNTUK KULIT

82

17.1 ANTIBAKTERI TOPIKAL

82

17.2 ANTIFUNGI TOPIKAL

83

17.3 ANTI INFLAMASI DAN ANTIPRURITIK

83

17.4 ANTISKABIES DAN ANTIPEDIKULOSIS

84

17.5 KAUSTIK

85

17.6 PREPARAT TOPIKAL LAINNYA

85

18 - LARUTAN ELEKTROLIT DAN NUTRISI

86

18.1 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NUTRISI ORAL

86

18.2 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NUTRISI PARENTERAL

87

19 - PREPARAT MATA

93

19.1 PREPARAT MATA SISTEMIK

93

19.2 PREPARAT MATA TOPIKAL

93

19.2.1 ANESTESI LOKAL MATA

93

19.2.2 ANTIMIKROBA MATA

94

19.2.3 ANTIINFLAMASI MATA

95

19.2.4 MIDRIATIK

96

(23)

TERAPI

19.2.6 PREPARAT MATA LAIN

98

20 - OBAT TELINGA. HIDUNG DAN TENGGOROKAN

100

20.1 ANTIBAKTERI TELINGA

100

20.2 KORTIKOSTEROID NASAL

101

20.3 PREPARAT TELINGA, HIDUNG DAN

TENGGOROKAN LAINNYA

101

21 - OKSITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS

102

21.1 OKSITOSIK

102

21.2 RELAKSAN UTERUS

102

22 - PSIKOFARMAKA

103

22.1 ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA

103

ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA (DO II)

162

22.2 ANTIDEPRESI DAN ANTIMANIA

103

22.3 ANTIPSIKOSIS (DO II)

162

22.4 GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN/

HIPERAKTIVITAS (GPP/H) ATAU ADHD (DO II)

165

23 - OBAT SALURAN CERNA

104

23.1 ANTASIDA DAN ANTIULKUS

104

23.2 ANTIEMETIK

108

23.3 ANTIHEMOROID

111

23.4 ANTISPASMODIK

111

23.5 OBAT DIARE

112

23.6 KATARTIK

113

23.7 OBAT SALURAN CERNA LAINNYA

114

24 - OBAT SALURAN NAPAS

114

24.1 ANTI ASMA

114

24.2 PPOK

121

(24)

TERAPI

24.4 EKSPEKTORAN

122

24.5 SURFAKTAN

123

24.6 MUKOLITIK

123

24.7 OBAT SALURAN NAFAS LAIN

123

25 - VITAMIN DAN MINERAL

124

26 - OBAT PENYAKIT NEUROGENERATIF

129

27 - ANTINEOPLASTIK. IMUNOSUPRESAN DAN TERAPI

PALIATIF

130

27.1 IMMUNOSUPRESAN

130

27.2 ANTIHORMON

132

27.3 SITOTOKSIK

135

27.4 GROWTH COLONY STIMULATING FAKTOR (GCSF)

149

28 - ANALGESIK NARKOTIK

150

29 - PRODUK DARAH DAN PENGGANTI PLASMA

152

29.1 PENGGANTI PLASMA DAN PLASMA EKSPANDER

152

29.2 PRODUK DARAH (DO II)

166

30 - RELAKSAN OTOT PERIFER DAN PENGHAMBAT

KOLINESTERASE

155

31 - IMUNOGLOBULIN. SERUM DAN VAKSIN

156

31.1 IMMUNOGLOBULIN

156

31.2 VAKSIN

156

32 - LAIN - LAIN

157

(25)

Daftar Obat I :

(26)
(27)

PPn)

1 - ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID DAN ANTIPIRAI

1.1 ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK

1 Asam Mefenamat Meningkatkan risiko

gastrointestinal bleeding Tidak untuk pemberian jangka panjang, maksimal pemberian 5 hari

Asam Mefenamat tab./kaps. 500 mg Asam Mefenamat HEXP 170

Asmef LAND 175

Asam Mefenamat BERN 189

2 Ketorolak

trometamin Untuk nyeri berat (standar visual analog score 6-10) dan nyeri post operatif

Ketorolak

Trometamin tab. 10 mg Rindopain YARI 1,878

R. Maks : 4 tab/hari, maks 5 hari.

Ketorolac NOVE 1,879 Ketorolac

Thromethamin NLAB 2,000 Ketorolak

Trometamin inj. 10 mg/ml, amp 1 ml Ketorolac

Tromethamine PHAP 2,104 R. Maks : 9 amp/hari,

maks 2 hari

Ketorolac HEXP 3,100 Ketorolac

Tromethamine BERN 4,100 Ketorolak

Trometamin inj. 30 mg/ml, amp 1 ml Ketorolac HEXP 3,900 R. Maks : 3 amp/hari,

maks 2 hari

Lactor PHAP 4,600

Latrol 3% DEXA 5,000

(28)

PPn)

3 Metampiron a. Tidak untuk

penggunaan jangka panjang

b. Dapat menyebabkan anemia aplastik

Metampiron tab. 500 mg

Metampiron KIFA 137 R. Maks : 3 tab/hari, maks

5 hari.

Antalgin BERN 152

Lexagin MOLA 160

4 Parasetamol Pemberian dalam dosis

besar dan jangka panjang dapat meningkatkan risiko hepatotoksik.

Parasetamol drop 100 mg/ml, btl 15 ml

Parasetamol INFA 5,050

R. Maks : 1 btl/kasus

Grafadon Drops GRAF 6,600 Fasidol IFAR 8,000 Parasetamol sir. 120 mg/5 ml, btl 60 ml Parasetamol INFA 2,200 R. Maks : 2 btl/kasus Procet PROM 2,400 Paracetamol SANB 2,483 Parasetamol tab./kap. 500 mg Procet Kap PROM 89

Paracetamol BERN 100 Parasetamol KIFA 100 Erlamol ERLA 110 Fasgo FINU 140 Parasetamol Inf. 500 mg/50 ml, btl. 50 ml

Tamoliv FINU 35,000 R. Maks : 4 btl/hari

Parasetamol Inf. 1000 mg/100 mL, btl. 100 ml

Paracetamol inj PHAP 23,512

R. Maks : 4 btl/hari

Paracetamol PRAT 33,000 Fioramol INFI 35,000 Tamoliv FINU 40,000

(29)

PPn) 4 Parasetamol

Parasetamol supp. 125 mg Pamol INTR 4,900 hanya dapat diberikan

apabila tidak

dimungkinkan pemberian per oral pada anak.

R. Maks : 4 supp/hari

Parasetamol supp. 250 mg Pamol INTR 7,000 hanya dapat diberikan

apabila tidak

dimungkinkan pemberian per oral pada anak.

R. Maks : 4 supp/hari

5 Tramadol Untuk nyeri berat (standar

visual analog score 6-10) dan nyeri post operatif

Tramadol kaps. 50 mg Thramed PROM 240 R. Maks : 3 kaps/hari,

maks 5 hari.

Tramadol INFA 255 Tramadol 50 mg SANB 270

Tramadol HEXP 305

Tramadol inj. 50 mg/ml, amp 2 ml Tramadol INFA 3,198

R. Maks : 4 amp/hari

Tramadol OTTO 3,500 Kamadol KIFA 3,623 Tramadol NLAB 3,850 1.2 ANTIINFLAMASI NON STEROID (AINS)

1 Ibuprofen Hati-hati pemberian untuk

anak < 2 tahun. Ibuprofen tab. 200 mg Ibuprofen YARI 121 Ibuprofen PHAP 130 Ibuprofen tab. 400 mg Fenatic PROM 180 Ibuprofen PHAP 205

(30)

PPn)

1 Ibuprofen Hati-hati pemberian untuk

anak < 2 tahun.

Ibuprofen susp. 100 mg/5 ml, btl 60 ml

Ibuprofen INFA 3,400 R. Maks : 1 btl/kasus Farsifen IFAR 4,000

Fenatic Suspensi PROM 4,500

Ibuprofen susp. 200 mg/5 ml, btl 60 ml

Ibuprofen INFA 4,293 R. Maks : 1 btl/kasus

2 Ketoprofen Ketoprofen tab. 50 mg Remapro 50 MERS 300 Ketoprofen NOVE 350 Ketoprofen HEXP 430 Ketoprofen tab. 100 mg Flamed PROM 570 Protofen KIFA 599 Ketoprofen 100 mg NOVE 743 Ketoprofen HEXP 770

Ketoprofen inj. 50 mg/ml, amp 2 ml Ketoprofen HEXP 2,900 R. Maks : 2 amp/hari

selama 3 hari

Kaltrofen KALB 3,685

Ketoprofen supp. 100 mg Protofen KIFA 4,185 Untuk nyeri berat post

operatif, UGD dan luka bakar pada keadaan pasien yang tidak dapat menggunakan sediaan oral

R. Maks : 2 supp/hari, maks 3 hari

Kaltrofen KALB 4,400 Profenid supp AVEN 4,500

(31)

PPn)

3 Kalium Diklofenak Pemberian dalam dosis

besar dan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.

Kalium Diklofenak tab. 25 mg Kalium Diklofenak

25 DEXA 330 R. Maks : 150 mg/hari pada hari pertama, selanjutnya 100 mg/hari dalam dosis terbagi.

Kalium Diklofenak tab. 50 mg

Erphaflam ERLI 275 R. Maks : 150 mg/hari pada hari pertama, selanjutnya 100 mg/hari dalam dosis terbagi.

Kalium Diklofenak HEXP 325 Kamaflam 50 KIFA 374

4 Natrium Diklofenak Pemberian tidak lebih dari 7 hari.

Pemberian dalam dosis besar dan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.

Natrium

Diklofenak tab. 25 mg Natrium Diklofenak PHAP 181 R. Maks : 150 mg/

hari pada hari pertama, selanjutnya 100 mg/hari dalam dosis terbagi.

Klotaren 25 KIFA 399

Natrium Diklofenak tab. 50 mg

Volten PROM 145

R. Maks : 150 mg/ hari pada hari pertama, selanjutnya 100 mg/hari dalam dosis terbagi.

Gratheos 50 GRAF 150 Natrium Diklofenak

50 mg NOVE 163

Natrium Diklofenak PHAP 186 Tirmaclo 50 MERS 187 Natrium

Diklofenak gel 1% as diklofenak dietilamon, tube 20 g Megatic IFAR 10,000 R. Maks : 1 tube/kasus Flamar SANB 12,100

(32)

PPn) 5 Meloksikam Meloksikam tab. 7,5 mg Meloxicam KIFA 230 R. Maks : 30 tab/bln Melogra 7,5 GRAF 234 Meloxicam HEXP 260 Meloxicam OTTO 300 Meloksikam tab. 15 mg Melogra 15 GRAF 370 R. Maks : 30 tab/bln Meloxicam KIFA 370 Meloxicam HEXP 400 Meloxicam OTTO 450

Meloksikam inj. 15 mg/1,5 ml, amp 1,5 ml

Movi-Cox BOEH 19,500

6 Piroksikam Untuk artritis berat.

Penggunaan tidak lebih dari 5 hari Risiko gastrointestinal bleeding besar Piroksikam tab. 10 mg Piroxicam NOVE 74 R. Maks : 30 tab./bln Piroxicam 10 PROM 74 Piroxicam YARI 80 Piroxicam 10 mg GRAF 93 Piroxicam 10 mg KIFA 97 Piroksikam kaps./tab. 20mg Piroxicam YARI 94 Untuk artritis berat yang

tidak respon dengan dosis 10 mg, pemberian maks 5 hari, bila masih diperlukan dapat dilanjutkan dengan dosis maintenance 10 mg atau obat artritis lain. PERINGATAN : Cek fungsi ginjal.

Piroxicam KIFA 105 Grazeo 20 GRAF 125

R. Maks : 5 hari

(33)

PPn)

7 Parecoxib Na hanya untuk nyeri post

operasi.

Parecoxib Na inj. 40 mg, vial 2 ml Dynastat PFIZ 72,000 R. Maks : 2 vial/hari

1.3 ANTIPIRAI

1 Allopurinol Tidak untuk nyeri akut

Allopurinol tab. 100 mg Anuric 100 PROM 98 R. Maks : 30 tab./bln Allopurinol LAND 100

Allopurinol INFA 138

Allopurinol tab. 300 mg Pritanol 300 MOLA 280 R. Maks : 30 tab./bln Alodan 300 DANK 300

Sinoric 300 MERS 440

2 Kolkisin Hanya untuk :

a. artritis GOUT akut b. short term profilaksis

pada initial theraphy bersamaan dengan pemberian allopurinol dan urikosurik

Kolkisin tab. 0,5 mg

Recolfar PRAT 4,257

3 Probenesid a. untuk chronic GOUT

dan hyperuricaemia b. tidak untuk nyeri akut

Probenid tab. 500mg

Probenid DEXA 1,800

(34)

PPn) 2 - ANESTESI

2.1 ANESTESI UMUM

1 Dexmedetomidine

HCl Hanya untuk sedasi pada kasus di ICU.

Dexmedetomidine

HCl inj. 100 mcg/ml, vial 2 ml Precedex TMIN 547,250 R. Maks :

Loading Dose : 1 mcg/kg BB selama 10 menit. Maintenance Dose : 0,6 mcg/kg BB/jam. Titrasi dengan dosis 0,2-1 mcg/ kg BB/jam.

2 Ketamin hanya untuk anestesi pada

tindakan bedah.

Ketamin inj. 50 mg/vial Ketamin Hameln COMB 144,925

3 Midazolam Untuk pre medikasi

sebelum induksi anestesi dan maintenance selama anestesi umum

R. Maks :

Dosis maintenance = 1mg/ jam (24 mg/hari). Dosis pre medikasi = 2,5-5 mg (hanya 1x pemberian)

Midazolam inj. 1 mg/ml, amp 5 ml Fortanest KALB 7,200

Midazolam inj. 5 mg/ml, amp 3 ml Fortanest KALB 15,000

(35)

PPn)

4 Propofol Hanya untuk kasus

anestesi dan sedasi pada pemasangan ventilator di ICU

Propofol inj. 10 mg/ml, amp 20 ml Proanes 1% (MCT/

LCT) SANB 51,400

Fresofol 1% MCT/

LCT FRES 51,480

5 Rocuronium Br hanya untuk anestesi pada

tindakan bedah.

Rocuronium Br inj. 50 mg/5 ml, vial 5 ml Rocuronium

Bromida BERN 60,000 Roculax KALB 65,000

6 Tiopental hanya untuk anestesi pada

tindakan bedah.

Tiopental inj. 0,5 g/vial Thiopental BERN 60,000

Tiopental inj. 1 g/vial Thiopental 1 g BERN 77,000

2.2 ANESTESI LOKAL

1 Bupivakain HCl

Bupivakain HCl inj. 5 mg/ml, amp 4 ml Bupivacaine Spinal

Heavy DEXA 22,440

Marcain 0.50 %

HVY. 4 ml ASCA 24,500

2 Lidokain HCl

Lidokain HCl inj. 2%, amp 2 ml Lidocaine 2% PHAP 1,096

Lidocain HCl BERN 1,250

(36)

PPn) 3 Komb : Lidokain,

Prilokain Hanya untuk analgesik pada saat insersi IV catheter. Komb (per g) : Lidokain 25 mg, Prilokain 25 mg krim, tube 5 g Dolones SANB 35,200 R. Maks : 1 tube/kasus

Emla 5% cream 5 g ASCA 36,467

Topsy GALE 37,400

3 - ANTIALERGI DAN ANAFILAKSIS

3.1 ANTIALERGI

1 Klorfeniramin Maleat (CTM)

Klorfeniramin

Maleat (CTM) tab. 4 mg (hidrogen maleat) Chlorpheniramin

Maleat APTK 55

2 Cetirizine HCl

Cetirizine HCl drop 10 mg/mL, btl 10 ml Histrine FERR 23,958 R. Maks : 1 btl/kasus Estin Drop GRAC 24,750

Cetirizine HCl drop 10 mg/mL, btl 12 ml Cetirizine HCl INFA 23,925 R. Maks : 1 btl/kasus

Cetirizine HCl sir. 5 mg/5 ml, btl 60 ml Trisela ERLA 4,200 R. Maks : 1 btl/kasus

Lerzin IFAR 5,000 Cetirizine HCl tab./kaps. 10 mg Cetirizine 10 mg NOVE 190 R. Maks : 1 tab/hari Cetirizine HCl HEXP 195 Cetirizine YARI 200 Cetirizine LAND 210 Cetirizine INFA 235 2 - ANESTESI

(37)

PPn)

3 Loratadine Tidak untuk jangka

panjang Loratadine tab. 10 mg Loratadine HEXP 180 R. Maks : 1 tab/hari Ultilar PROM 190 Loratadine LAND 210 Loratadine 10 mg NOVE 223 Loratadine INFA 239 Loratadine sir 5 mg/5 ml, btl 60 ml Allohex DANK 8,800 R. Maks : 1 btl/kasus Lorihis ERLI 13,860

4 Fexofenadine

Fexofenadine tab. 30 mg

Telfast 30 SANO 2,100 R. Maks : 2 tab/hari, maks 5 hari

Fexofenadine tab. 120 mg

Telfast OD SANO 5,000 R. Maks : 1 tab/hari, maks 5 hari

5 Komb :

Pseudoefedrin HCl, Triprolidin HCl

Hanya untuk kasus rhinitis alergi

Tidak untuk anak < 5 tahun. Komb : Pseudoefedrin HCl 60 mg dan Triprolidin HCl 2,5 mg tab.

Neo Protifed GRAF 650

Tremenza SANB 715 Komb : Pseudoefedrin HCl 30 mg dan Triprolidin HCl 2,5 mg tab. Grafed GRAC 660

(38)

PPn) 5 Komb : Pseudoefedrin HCl, Triprolidin HCl Komb. (tiap 5 ml) : Pseudoefedrin HCl 30 mg, Triprolidin 1,25 mg sir., btl 60 ml

Protifed GRAF 6,200 R. Maks : 1 btl/kasus Tremenza SANB 10,450

3.2 ANAFILAKSIS

1 Deksametason

Deksametason inj. 5 mg/ml (sbg. Na Fosfat), amp 1 ml Dexamethasone INFA 1,540 R. Maks : 4 amp/hari Deksametason BERN 1,800

Dexamethasone PHAP 1,800

2 Difenhidramin

Difenhidramin inj. 10 mg/ml, amp 1 ml Diphenhydramine

HCl PHAP 960

3 Epinefrin (Adrenalin)

Epinefrin

(Adrenalin) inj. 0,1% (sbg. HCl/bitartrat), amp 1 ml Epinefrin PHAP 7,695

Epinephrine ETHI 8,100 4 - ANTIDOTUM DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN

4.1 ANTIDOTUM UMUM

1 Magnesium Sulfat

Magnesium Sulfat serb., ktg 30 g Magnesium Sulfat APTK 1.680

3 - ANTIALERGI DAN ANAFILAKSIS

4 - ANTIDOTUM DAN OBA

(39)

PPn)

4.2 ANTIDOTUM KHUSUS

1 Atropin Sulfat

Atropin Sulfat inj. 0,25 mg/ml, amp 1 ml

Atropine ETHI 2,000 R Maks : 10 amp/hari

2 Efedrin hanya untuk vasopresor

pada spinal anestesi.

Efedrin inj. 50 mg/ml, amp 1 ml Efedrin APTK 15.717 R. Maks : 3 amp/hari

3 Kalsium Glukonat

Kalsium Glukonat inj. 100 mg/ml, amp 10 ml Kalsium Glukonat APTK 9.500

4 Natrium Tiosulfat

Natrium Tiosulfat inj. 25%, amp 10 ml Natrium Tiosulfat APTK 4.900

5 Mesna Untuk kasus dengan

pemberian : a. siklofosfamid dosis

tinggi b. ifosfamid

Mesna inj. 100 mg/ml, amp 4 ml Uromitexan TMIN 86,267 R. Maks : Sesuai dengan

dosis Siklofosfamid dan Ifosfamid

6 Nalokson HCl Hanya untuk mengatasi

depresi pernapasan akibat morfin/opioid

Nalokson HCl inj. 0,4 mg/ml, amp 2 ml

Nokoba PRAT 77,000

4 - ANTIDOTUM DAN OBA

(40)

PPn) 7 Neostigmine

Neostigmine inj 0.5 mg/ml Prostigmin TMIN 10,404

Neostigmin Hameln COMB 12,366 5 - ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI

5.1 ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI

1 Asam Valproat Untuk epilepsi umum

(general epilepsy)

Asam Valproat tab. 300 mg Ikalep IKAP 2,750 R. Maks : 1.000 mg/hari

Asam Valproat sir. 250 mg/5 ml, btl 120 ml

Ikalep IKAP 27,000 R. Maks : 1.000 mg/hari

2 Natrium Valproat Untuk epilepsi umum

(general epilepsy)

Natrium Valproat tab. 250 mg Depakote ABBT 3,122 R. Maks : 90 tab./bln

Natrium Valproat tab. ER 250 mg Depakote ER 250 mg ABBT 3,195 R. Maks : 60 tab./bln

Natrium Valproat tab. ER 500 mg Depakote ER 500 mg ABBT 6,273 R. Maks : 60 tab./bln

Natrium Valproat sir. 250 mg/5 ml, btl 120 ml Depakene ABBT 67,224 R. Maks : 5 btl./bln

3 Diazepam

Diazepam inj. 5 mg/ml, amp 2 ml Diazepam INFA 2,366 R. Maks : 10 amp/kasus,

kecuali untuk kasus di ICU

Valdimex inj MERS 6,875

4 - ANTIDOTUM DAN OBA

T LAIN UNTUK KERACUNAN

(41)

PPn) 3 Diazepam

Diazepam lar. rektal 2 mg/ml, tube 2,5 ml

Trazep PRAT 17,820 hanya untuk kasus di emergensi

R. Maks : 2 tube/hari, bila kejang

Diazepam lar. rektal 4 mg/ml, tube 2,5 ml

Trazep 4 PRAT 32,076 hanya untuk kasus di emergensi

R. Maks : 2 tube/hari, bila kejang

4 Fenitoin Na

Fenitoin Na kaps. 100 mg Phenytoin IKAP 284 R. Maks : 90 kaps./bln

Kutoin 100 kapsul MERS 685

Fenitoin Na inj. 50 mg/ml, amp 2 ml Phenytoin IKAP 20,559 Untuk status konvulsivus

Natrium Phenytoin PHAP 21,765 R. Maks : Dosis awal maks 10 amp, dilanjutkan dengan dosis maintenance 200 - 500 mg/hari dalam dosis terbagi. Fenitoin Injeksi 50mg /ml MERS 22,275 5 Fenobarbital Fenobarbital tab. 30 mg Phenobarbital KIFA 90 Fenobarbital INFA 144

Fenobarbital inj. 50 mg/ml, amp 2 ml Phenobarbital PHAP 2,299 R. Maks : 6 amp/hari

Fenobarbital inj. 100 mg/ml, amp 1 ml Phental COMB 8,168 R. Maks : 6 amp/hari

6 Karbamazepin

Karbamazepin tab. 200 mg Carbamazepine INFA 246

Bamgetol 200 MERS 495

(42)

PPn)

7 Lamotrigine a. Tidak boleh diberikan

sebagai monoterapi pada anak < 12 tahun yang baru terdiagnosa epilepsi.

b. Dapat diberikan sebagai adjunctive atau monoterapi pada epilepsi.

Lamotrigine tab. 50 mg Lamictal 50 mg GLAX 4,641 R. Maks : 30 tab/bln

Lamotrigine tab. 100 mg Lamictal 100 mg GLAX 8,474 R. Maks : 60 tab/bln

5.2 ANTI NYERI PADA SARAF

1 Gabapentin Hanya untuk kasus

diabetic neuropaty dan/ atau postherpetic neuralgia

Gabapentin kaps. 100 mg Gabexal 100 SAND 2,432

Gabapentin kaps. 300 mg Gabapentin 300 mg NOVE 2,600

Gabexal 300 SAND 3,265

2 Pregabalin Hanya untuk kasus

diabetic neuropathy dan hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis

Pregabalin kaps. 50 mg Lyrica PFIZ 5,650 R. Maks : 60 kaps/bln

Pregabalin kaps. 75 mg Lyrica PFIZ 8,150 R. Maks : 60 kaps/bln

(43)

PPn) 6 - ANTIINFEKSI

6.1 ANTELMINTIK DAN ANTIFILARIA 6.1.1 ANTELMINTIK INTESTINAL 1 Albendazol Albendazol tab. 400 mg Albendazole KIFA 366 Albendazol susp. 200 mg/5 ml, btl 10 ml Vermic PRMS 6,600 2 Mebendazol Mebendazol tab. 500 mg

Vermox JOHN 11,000 R. Maks : 2 tab/hari, maks 3 hari 3 Pirantel Pirantel tab. 125 mg Pyrantel KIFA 320 Pirantel YARI 372 6.1.2 ANTIFILARIA

1 Dietikarbamazin Tidak diberikan pada

wanita hamil dan menyusui Dietikarbamazin tab. 100 mg Dietikarbamazin APTK 165 6.2 ANTIBAKTERI 6.2.1 BETA LAKTAM 1 Amoksisilin Amoksisilin kaps. 250 mg Amoxicillin INFA 240 Amoxicillin 250 mg SANB 250 Amoksisilin BERN 276 6 - ANTIINFEKSI

(44)

PPn) 1 Amoksisilin Amoksisilin tab. 500 mg Amoxycillin 500 DEXA 350 Amoxicillin HEXP 350 Amoxicillin 500mg MERS 352 Amoksisilin BERN 370 Amoxicillin INFA 370

Amoksisilin sir. kering 125 mg/5 ml, btl 60 ml Amoxicillin INFA 2,920 R. Maks : 7 hari Amoxicillin BERN 3,960 Amoxicillin SANB 2,970 Amoxicillin NLAB 4,000

Amoksisilin sir. kering 250 mg/5 ml, btl 60 ml

Topcillin DS 250 DANK 10,000 R. Maks : 7 hari Amoxicillin NLAB 11,000

Amoksisilin serb inj. 1.000 mg, vial Amoxicillin 1 g SANB 8,100 Amoksisillin inj 1000 mg PHAP 9,000 2 Komb : Amoksisilin, Asam Klavulanat Komb. : Amoksisilin 500 mg, Asam Klavulanat 125 mg tab. 625 mg Co Amoxiclav INFA 4,800 Capsinat 500 mg CAPR 4,868 Komb. (tiap 5 ml): Amoksisilin 125 mg, Asam Klavulanat 31,25 mg sir kering, btl 60 ml

Capsinat DS CAPR 26,015 R. Maks : 1 btl/kasus Claneksi DS SANB 27,940

(45)

PPn) 3 Ampisilin

Ampisilin serb. inj. 1.000 mg, vial Ampisilin BERN 7,000

Ampicillin PHAP 7,722

4 Komb : Ampisilin,

Sulbactam Hanya jika terjadi resisten terhadap pemberian ampicillin tunggal. Komb. : Ampisillin 500 mg, Sulbactam 250 mg serb. inj. 500 mg/250 mg, vial

Bactesyn inj 0,75 g KALB 52,000 R. Maks : 12 g (Ampisillin 8 g dan Sulbactam 4 g)/ hari, maks pemberian 14 hari Picyn BERN 65,000 Komb. : Ampisillin 1000 mg, Sulbactam 500 mg serb. inj. 1000 mg/500 mg, vial

Cinam SANB 60,500 R. Maks : 12 g (Ampisillin 8 g dan Sulbactam 4 g)/ hari, maks pemberian 14 hari

Bactesyn inj 1,5 g KALB 66,000

5 Benzatin Penisilin

Benzatin Penisilin serb. inj. 1.200.000 IU, vial 20 ml

Benzatin Benzil

Penisilin PHAP 8,200 R. Maks : 1 kali / bln Benzatin Penisilin serb. inj. 2.400.000 IU,

vial 20 ml Benzatin Benzil

Penisilin PHAP 11,400 R. Maks : 1 kali / bln

(46)

PPn) 6 Prokain Benzil

Penisilin

Prokain Benzil

Penisilin serb. inj. 3.000.000 IU/ml, vial 1 ml Procain Benzyl

Penicillin BERN 8,800 R. Maks : 1 kali / minggu Procaine Penisillin-G

Crystal Meiji MEIJ 13,931

7 Fenoksimetil

Penisilin (Penicilin V) Hanya untuk faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-haemolyticus grup A Fenoksimetil Penisilin (Penicilin V) tab. 250 mg (sbg. garam K) Phenoxymethyl Penisilin PHAP 314 Fenoksimetil Penisilin (Penicilin V) tab. 500 mg (sbg. garam K) Phenoxymethyl Penisilin PHAP 558

8 Meropenem a. Hanya untuk terapi lini

ketiga antara lain: Infeksi berat appendicitis dengan peritonitis, Infeksi meningitis berat kecuali yang disebabkan oleh Streptococcus b. Pemeriksaan kultur

harus dilakukan jika bakteri penyebab masih sensitif terhadap antibiotik lini 1, maka meropenem dihentikan dan diganti dengan antibiotik yang sesuai. c. Tidak untuk profilaksis bedah, kecuali bedah jantung.

(47)

PPn)

R. Maks :

1). Febril netropenia dosis 1-3 g/hari sampai ANC diatas 500/m3; 2). Sepsis & infeksi berat

lainnya dosis 1-3 g/hari maks 7 hari

Meropenem inj. 500 mg, vial Meropenem BERN 67,500

Meropenem NLAB 82,000

Meropenem inj. 1.000 mg, vial Meropenem BERN 70.200 Meropenem HEXP 70,700 Meropenem Inj 1000 mg MBFA 77,000 Meropenem YARI 77,000 6.2.2 TETRASIKLIN 1 Doksisiklin Doksisiklin kaps. 100 mg (sbg. hiklat/HCl) Doxycycline INFA 253 Doksisiklin YARI 258 Doxycycline 100 mg SANB 260 2 Oksitetrasiklin HCl

Oksitetrasiklin HCl inj. 50 mg/ml, vial 10 ml Terramycin PFIZ 5,600

3 Tetrasiklin HCl

Tetrasiklin HCl kaps. 250 mg Tetracyclin BERN 250

(48)

PPn)

6.2.3 KLORAMFENIKOL

1 Kloramfenikol Hati-hati penggunaan pada

anak. Kloramfenikol tab. 250 mg Chloramphenicol KIFA 300 Kloramfenikol BERN 450 Grafacetin GRAF 487 Kloramfenikol susp. 125 mg/5 ml (sbg. Palmitat), btl 60 ml Chlorexol IFAR 3,900 Kloramfenikol BERN 9,000

Kloramfenikol serb. inj. 1000 mg/ml (sbg.Natrium Suksinat), vial 10 ml

Colsancetine SANB 9,895 Hanya untuk infeksi Salmonella typhi dan Haemophillus influenzae

Chlorbiotic BERN 10,000

2 Tiamfenikol Hati-hati penggunaan

pada anak

Tiamfenikol kaps. 500 mg Phenomed PROM 484

Thiamphenicol 500 mg SANB 540 Sithiam 500 MERS 550

Tiamfenikol sir. Kering 125 mg/5 ml, btl. 60 ml

Thiamflex DS MOLA 5,000

(49)

PPn) 6.2.4 KOTRIMOKSAZOL 1 Kotrimoksazol (pediatrik) Kotrimoksazol (Pediatrik) Komb (tiap 5 ml) : Sulfametoksazol 200 mg dan Trimetoprim 40 mg sir. btl 60 ml

Sisoprim Sirup PROM 3,000 Cotrimoksazole KIFA 3,575 2 Kotrimoksazol (Dewasa) Kotrimoksazol (Dewasa) Komb : Sulfametoksazol 400 mg dan Trimetoprim 80 mg tab. 400 mg/80 mg Sisoprim PROM 176 Cotrimoxazole SANB 178 Wiatrim LAND 184 Cotrimoksazole KIFA 220 3 Kotrimoksazol Forte Kotrimoksazol Forte Komb : Sulfametoksazol 800 mg dan Trimetoprim 160 mg kapl.

Sisoprim Forte PROM 293 Fasiprim Forte IFAR 310 Infatrim Forte MOLA 345 6.2.5 MAKROLID 1 Eritromisin Eritromisin kapl. 500 mg Erithromicin YARI 990 Narlecin 500 MERS 996 6 - ANTIINFEKSI

(50)

PPn) 1 Eritromisin Eritromisin sir. 200 mg/5 ml (sbg. Etil Suksinat), btl 60 ml Erythromycin INFA 8,091 Erythromycin KIFA 10,500

2 Azitromisin Pemberian jangka panjang

dan dosis besar dapat menyebabkan ototoksik dan hepatotoksik.

Azitromisin tab. 250 mg Azithromycin ETHI 4,000 R. Maks : 1 tab/hari

selama 3 hari

Azitromisin tab. 500 mg Azithromycin KIFA 4,500 R. Maks : 1 tab/hari

selama 3 hari

Azithromycin ETHI 6,000

Azitromisin sir. kering 200 mg/5 ml, btl 15 ml

Azithromycin ETHI 39,499 R. Maks : 1 btl/kasus, selama 3 hari Infimycin INFI 53,500 3 Klindamisin Klindamisin kaps. 150 mg Clindamycin INFA 509 Dacin 150 MERS 509 Clindamycin PHAP 510 Klindamisin kaps. 300 mg Clindamycin 300 mg SANB 645 Dacin 300 MERS 660 Clindamycin INFA 752 4 Linkomisin HCl Linkomisin HCl kaps. 500 mg Lincyn PROM 730 Lincomycin INFA 750 6 - ANTIINFEKSI

(51)

PPn) 5 Klaritromisin Klaritromisin kapl. 500 mg Orixal IFAR 3,500 6 Spiramisin Spiramisin tab 500 mg Kalbiotic KALB 1,870 7 Roksitromisin Roksitromisin tab. 150 mg Uplores SANB 2,475 R. Maks : 10 hari /kasus

Roksitromisin tab. 300 mg Sitro INTR 4,500 R. Maks : 10 hari /kasus

6.2.6 AMINOGLIKOSIDA

1 Gentamisin

Gentamisin inj. 40 mg/ml (sbg. Sulfat), amp 2 ml Gentamicin INFA 3,212

2 Amikasin sulfat Untuk kasus yang

sudah resisten dengan gentamisin

Amikasin sulfat inj. 250 mg, vial 2 ml Glybotic SANB 49,500

Amikasin sulfat inj. 500 mg, vial 2 ml Glybotic SANB 81,400

3 Streptomisin

Streptomisin serb. inj.1000 mg (sbg. Sulfat), vial 1 ml Streptomisin Sulfate

Meiji MEIJ 6,545

(52)

PPn)

4 Kanamisin hanya diberikan pada

kasus TB kategori 2 (relaps, putus obat atau gagal) dan diberikan bila pasien telah resisten terhadap streptomisin.

Kanamisin serb. inj. 1000 mg Kanamisin APTK 14.330

6.2.7 KUINOLON

1 Siprofloksasin Tidak diberikan untuk anak

usia <12 tahun Siprofloksasin tab. 500 mg Ciprofloxacin BERN 400 Ciprofloxacin 500 HEXP 440 Siflox 500 MERS 550 Siprofloksasin inf. 2 mg/ml, btl 100 ml Ciprofloxacin NLAB 19,500 R. Maks : 4 btl/hari Ciprofloxacin HEXP 19,900 Starquin 0,2% DEXA 30,000

2 Ofloksasin Untuk infeksi saluran

nafas, kulit, saluran kemih, prostat, dan ginekologi.

Ofloksasin tab. 200 mg

Ofloksasin 200 mg tab INFA 440 R. Maks : 2 tab/hari, maks

pemberian 10 hari

Zyflox PROM 440

Ofloksasin NOVE 455

Ofloksasin tab. 400 mg

Grafloxin 400 GRAF 650 R. Maks : 2 tab/hari, maks

pemberian 10 hari

Ofloxacin INFA 650 Ofloksasin NOVE 650

Ofloksasin inf. 200 mg/100 ml, btl 100 ml

Ofloxacin Infus DEXA 57,000 R. Maks : 2 btl/hari, maks 10 hari

(53)

PPn)

3 Levofloksasin Tidak diberikan untuk anak

< 18 tahun Levofloksasin tab. 500 mg Levofloxacin KIFA 600 R. Maks : 10 hari Levofloxacin 500 mg NOVE 750 Levofloxacin INFA 829 Levofloksasin inf 500 mg/100 ml, btl 100 ml

Levofloxacin INFI 52,800 R. Maks : 1 btl./ hari, maks

10 hari

Levofloxacin INFA 53,680 Levofloxacin DEXA 55,000

4 Moksifloksasin Hanya dapat diberikan pada :

a. pasien berusia > 18 tahun b. pasien Community

Acquired Pneumoniae (CAP) yang mempunyai komorbid atau mempunyai riwayat pemakaian antibiotika 3 bulan sebelumnya. c. terapi lini ke-3 (dibuktikan

dengan uji resistensi).

Moksifloksasin tab 400 mg

Avelox BAYR 39,220 R. Maks : 1 tab/hari, maks 21 hari.

Moksifloksasin inf 400 mg/250 ml, btl 250 ml

Avelox BAYR 332,447 R. Maks : 1 btl/hari, maks 5 hari. 6.2.8 SEFALOSFORIN 1 Cefixime Cefixime kaps. 100 mg Cefixime HEXP 900 Helixim IFAR 1,000 Cefixime 100 mg NOVE 1,200 Cefixime 100 mg Kapsul KIFA 1,300 6 - ANTIINFEKSI

(54)

PPn) 1 Cefixime

Cefixime sir kering 100 mg/5 ml, btl 30 ml Cefixime DS HEXP 11,000 Helixim IFAR 12,500 Cefixime PHAP 12,860 2 Cefadroxil Cefadroxil kaps. 500 mg Cefadroxil 500 DEXA 600 Cefadroxil 500 mg SANB 616 Cefadroxil BERN 650

Cefadroxil sir. kering 125 mg/5 ml, btl 60 ml

Cefadroxil HEXP 6,400 Cefadroxil IFAR 6,600 Cefadroxil BERN 7,000

Cefadroxil sir. kering 250 mg/5 ml, btl 60 ml Lostacef IFAR 12,000 Cefadroxil DS NOVE 13,000 3 Cephalexin Cephalexin kaps. 500 mg Cephalexin INFA 1,079 Lexipron IFAR 1,100 4 Cefuroxime axetil

Cefuroxime axetil tab. 250 mg Zinnat 250 mg GLAX 6,270 R. Maks : 10 tab/kasus

Cefuroxime axetil tab. 500 mg Anbacim SANB 9,020 R. Maks : 10 tab/kasus Zinnat 500 mg GLAX 9,120

(55)

PPn)

5 Cefazolin Untuk profilaksis pada

bedah

Cefazolin inj. 1 g/vial Cefazolin DEXA 16,000 Selama 24 jam

6 Cefepime Diberikan kepada pasien

yang telah resisten dengan antibiotika lain yang ada dalam FOI (dibuktikan dengan hasil resistensi test)

Cefepime inj. 1000 mg, vial Cefepime INFI 69,000 R. Maks : 2 vial/hari, maks

10 hari.

7 Cefotaxim

Cefotaxim inj. 1000 mg, vial Cefotaxime HEXP 4,250

Cefotaxime NLAB 9,900

8 Ceftriaxon

Ceftriaxon inj. 1000 mg, vial Ceftriaxone HEXP 4,350 R. Maks : 3 vial/hari

selama 5 hari

Ceftriaxone DEXA 6,000 Ceftriaxone NLAB 8,000

9 Cefoperazone Diberikan pada pasien

yang mengalami penurunan fungsi ginjal.

Cefoperazone inj. 1 g Cefoperazone YARI 38,500

(56)

PPn)

10 Ceftazidime Terapi lini ke-3.

Diberikan kepada pasien yang telah resisten dengan antibiotika lain yang ada dalam FOI (dibuktikan dengan hasil resistensi test)

Ceftazidime inj. 1 g/vial Ceftazidime HEXP 17,875 R. Maks :10 hari Ceftazidime DEXA 21,300

6.2.9 GLIKOPEPTIDA

1 Teicoplanin Hanya untuk MRSA atau

MRSE positif (dibuktikan dengan hasil kultur).

Teicoplanin inj. 400 mg/ml Targocid AVEN 374,000

2 Vankomisin HCl Hanya untuk MRSA atau

MRSE positif (dibuktikan dengan hasil kultur).

Vankomisin HCl inj. 500 mg, vial Vancep PRAT 187,000

6.2.10 ANTI BAKTERI LAIN

1 Mesalazine Untuk :

a. Episode akut colitis ulcerative

b. Colitis ulcerative yang sensitif terhadap sulfonamida.

Mesalazine tab. 250 mg Midodrine APEX 3,168 R. Maks : 60 tab/bln Salofalk DAVA 4,455

(57)

PPn)

2 Sulfasalazin Untuk colitis ulcerativa

Sulfasalazin tab. 500 mg Sulfasalazine BERN 2,090 R. Maks : 60 tab/bln Sulfitis PRAT 2,530 6.3 ANTITUBERKULOSIS 1 Rifampisin Rifampisin tab. 300 mg Rifampisin INFA 804 Rifampisin tab. 450 mg Merimac 450 MERS 1,100 Rifampicin BERN 1,500 Rifabiotic BERN 1,540 Rifampisin tab. 600 mg Rifampicin BERN 2,500 Rifabiotic BERN 2,541 2 Etambutol HCl Etambutol HCl tab. 250 mg Ethambutol KIFA 340 Tibitol 250 MERS 440 Etambutol HCl tab. 500 mg Ethambutol KIFA 501 Tibigon HEXP 506 Etambutol BERN 550 Kalbutol KALB 550 3 Isoniazid Isoniazid tab. 100 mg I.N.H KIFA 195 Isoniazid tab. 300 mg I.N.H KIFA 149 6 - ANTIINFEKSI

(58)

PPn) 4 Pirazinamid Pirazinamid tab. 500 mg Pirazinamide 500 mg SANB 253 Pyrazinamide KIFA 275 Siramid 500 MERS 550 5 Komb : Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Etambutol Komb : Rifampisin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg, Etambutol 275 mg tab.

Pro TB4 PHAP 3,255 R. Maks : 1 tab/ 15kg BB, maks selama 3 bulan pertama Rifastar PRMS 4,050 Rimstar 4 FDC SAND 4,600 6 Komb : Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid Komb : Rifampisin 75 mg, Isoniazid 50 mg, Pirazinamid 150 mg tab. Kunyah

Rimcure Paed SAND 2,310 R. Maks : 1 tab/5 kg BB, maks selama 3 bulan pertama 7 Komb : Rifampisin dan Isoniazid Komb : Rifampisin 75 mg, Isoniazid 50 mg tab. kunyah Rimactazid Paed SAND 1,915 terapi OAT tahap lanjutan

setelah RHZ pada pasien anak

R. Maks : 1 tab/5 kg BB, maks 4 bulan

(59)

PPn) 7 Komb : Rifampisin dan Isoniazid Komb : Rifampisin 150 mg, Isoniazid 150 mg tab.

RifaNH PRMS 1,900 pasien dengan hasil BTA (+) yang telah diobati sebelumnya : pasien kambuh, gagal, atau pasien dengan pengobatan setelah putus obat.

R. Maks : 1 tab/15 kg BB, selama 2 bulan pertama

PRO TB2 PHAP 4,347 Komb : Rifampisin 450 mg, Isoniazid 300 mg kap.

Rimactazid 450/300 SAND 6,800 terapi OAT tahap lanjutan setelah HRZE pada pasien dewasa

R. Maks : 30 tab/bln, maks 4 bulan 8 Komb : Isoniazid dan vitamin B6 Komb : Isoniazid 400 mg dan vitamin B6 10 mg tab. Inoxin DEXA 380 6.4 ANTIFUNGI

1 Ketokonazol a. Hati-hati interaksi obat

pada penggunaan bersama obat lain. b. Tidak boleh diberikan

pada pasien dengan gangguan fungsi liver.

Ketokonazol tab. 200 mg Ketokonazole HEXP 360

Pronazol PROM 390

(60)

PPn) 2 Itrakonazol

Itraconazol kaps. 100 mg Itraconazole BERN 3,960 R. Maks : 2 kaps/ hari

3 Flukonazol Untuk kandidiasis sistemik

Flukonazol kaps. 150 mg Flucoral KALB 20,000 R. Maks : 1 kaps/hari

maks 7 hari

Kifluzol KIFA 22,500

Flukonazol inj. 200 mg/100 ml, vial 100 ml

Fluconazol MBFA 70,000 R. Maks : 1 vial/hari

selama 7 hari

Fluconazole BERN 72,000 Diflucan PFIZ 88,000

4 Nistatin

Nistatin tab. vagina 100.000 IU Nystatin PHAP 576 R. Maks : 10 tab/kasus

Nistatin tab. 500.000 IU Nystatin PHAP 768 R. Maks : 30 tab/bln

Nistatin susp. 100.000 IU/ml, btl 12 ml

Nymiko SANB 18,810 Untuk infeksi jamur oral

Fungatin FERR 18,876 R. Maks : 2 btl/kasus selama 1 minggu

Enystin DANK 18,900

Nistatin susp. 100.000 IU/ml, btl 15 ml

Cazetin IFAR 18,000 Untuk infeksi jamur oral

R. Maks : 2 btl/kasus selama 1 minggu 5 Griseofulvin : Micronized Griseofulvin : Micronized tab. 125 mg Griseofulvin KIFA 200 Griseofulvin PHAP 240 Griseofulvin INFA 240 6 - ANTIINFEKSI

(61)

PPn) 5 Griseofulvin : Micronized Griseofulvin : Micronized kapl. 500 mg Rexavin 500 IFAR 1,000

6 Micafungin Sodium untuk kasus Candidiasis

yang sudah resisten dengan Fluconazol (dibuktikan dengan hasil kultur)

Micafungin serb. inj. 50 mg, vial Mycamine ASTE 350,000

7 Terbinafine HCl

Terbinafine HCl tab. 250 mg

Interbi INTR 12,500 R. Maks : 1 tab/hari, maks. 6 minggu

6.5 ANTIPROTOZOA

6.5.1 ANTIAMUBA DAN ANTIGIARDIASIS

1 Metronidazol Metronidazol tab. 500 mg Metronidazole BERN 200 Metronidazol KIFA 220 Metronidazol susp. 125 mg/5 ml, btl 60 ml Farizol IFAR 5,000 Progyl PROM 5,000

Metronidazol lar. infus 500 mg/100 ml, btl 100 ml Diazole BBMI 8,250 R. Maks : 3 btl/hari Metronidazole ETHI 9,900 Metronidazole IKAP 10,000 Metronidazole NLAB 12,000 Metronidazol Infus FINU 14,000

(62)

PPn) 1 Metronidazol Metronidazol ovula 500 mg Vagizol KIFA 5,800 2 Komb : Metronidazol dan Nistatin Komb : Metronidazol 500 mg, Nistatin 100.000 IU ovula

Neo Gynoxa KALB 10,500 Trichodazol plus ovula SANB 11,000 6.5.2 ANTIMALARIA

1 Artemether

Artemether inj. 80 mg/ml, amp 1 ml Artemether APTK 24.200

2 Komb : Artemether

dan Lumefantrine Terapi lini pertama untuk malaria falsifarum

Komb. Artemether 20 mg, Lumefantrine 120 mg tab. Komb : Artemether 20 mg, Lumefantrin 12 mg

APTK 4.232 R. Maks : 24 tab/kasus

3 Komb : Sulfadoksin dan Pirimetamin Komb : Sulfadoksin 500 mg, Pirimetamin 25 mg tab Sulfadoxine Pyrimethamine INFA 482

4 Kuinin Untuk malaria cerebral

Kuinin tab Salut 200 mg

Kuinin (kina) tablet

200 mg KIFA 804

(63)

PPn)

4 Kuinin Untuk malaria cerebral

Kuinin inj. 25%, amp 2 ml Quinine KIFA 3,500

5 Primakuin

Primakuin tab 15 mg (sbg. Fosfat) Primaquine PHAP 269

6 Komb : Dihidroartemisin dan Piperakuin Fosfat

a. Untuk malaria yang disebabkan oleh P.Falciparum dan/atau P. Vivax b. Hasil pemeriksaan darah Malaria (+) Komb : Dihidroartemisin 40 mg, Piperakuin Fosfat 320 mg tab. DHP-Frimal MERS 4,400 6.5.3 ANTIPROTOZOA GOLONGAN LAIN

1 Pirimetamin Pirimetamin tab. 25 mg Primet KIFA 1,320 6.6 ANTI VIRUS 6.6.1 ANTI HERPES 1 Asiklovir Asiklovir tab. 200 mg Asiklovir KIFA 247 Asiklovir 200 HEXP 310 Asiklovir INFA 310 Asiklovir tab. 400 mg Asiklovir KIFA 360 asiklovir YARI 379 Asiklovir 400 HEXP 420 6 - ANTIINFEKSI

(64)

PPn)

2 Valasiklovir Hanya untuk :

a. Herpes Simplex b. Herpes Zoster

Valasiklovir kapl. 500 mg

Inlacyl INFI 6,930 R. Maks : 6 tab/hari, maks pemberian 7 hari.

6.6.2 ANTI HEPATITIS

1 Lamivudin Penderita Hepatitis B

Kronik wajib dilakukan Pemeriksaan HBV-DNA.

Lamivudin tab. 100 mg Heplav KIFA 4,400 R. Maks : 1 tab/hari

Lamivudin tab. 150 mg Hiviral KIFA 1,650 R. Maks : 2 tab/hari.

2 Telbivudin Penderita Hepatitis B

Kronik wajib dilakukan Pemeriksaan HBV-DNA.

Telbivudin tab. 600 mg

Sebivo NOVA 46,750

3 Adefovir dipivoxil Diberikan pada :

a. Pasien Hepatitis B kronik HBeAg negatif, dengan DNA HBV rendah dan ALT tinggi b. Pasien dengan riwayat

gagal terapi dengan pemberian analog nukleotida. Tidak diberikan pada : a. Pasien Hepatitis

B kronik dengan gangguan ginjal b. Pasien dalam

pengobatan adefovir yang tidak menunjukkan respon pada minggu ke 12-24.

Gambar

Gambar 1. Alur pemesanan obat melalui SIMO
tab. scored  =  tablet scored (tablet dengan tanda belah) tab sublingual  =  tablet sublingual

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan dengan paket program MCNP5 dari satuan perangkat perangkat bahan bakar di dalam teras reaktor APR1400 yang terdiri dari cluster bahan bakar dengan susunan square

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi angkatan 2010 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan tujuan mengetahui tingkat identitas sosial

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

Peribahasa yang sesuai atau berkaitan dengan perilaku budak lelaki dalam gambar ialah.... Abang menjadi __________ kepada

Abdulhak (2000:8) bahwa “orang yang memiliki motivasi tinggi memperoleh hasil belajar yang jauh berbeda dengan orang yang tidak memiliki motivasi.” Jika seseorang

Hasil Penelitian Metode Agar Disk-Diffusion Dengan Ekstrak Aquades Daun Pepaya Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer, dengan data pertumbuhan

Hasil tes awal yang dilakukan terhadap 5 responden didaerah Dusun Sigentong menunjukan adanya perbedaan tekanan darah 30 menit sebelum dan sesudah mengkonsumsi kopi sebanyak

Sedangkan sebaliknya, jika pikiran Anda masih KABUR dengan tujuan hidup Anda sendiri, maka bisa jadi Anda akan bernasib sama dengan surat yang tidak lengkap