Investigasi Pengadaan Investigasi Pengadaan
PENGANTAR PENGANTAR
Pengadaan merupakan salah satu sumber korupsi tersbesar dalam sektor keuangan Pengadaan merupakan salah satu sumber korupsi tersbesar dalam sektor keuangan publik. Tiap-tiap tahu
publik. Tiap-tiap tahun BPK maupun n BPK maupun BKPPBKPP, melaporkan kasus , melaporkan kasus pengadaan pengadaan yang menganduyang mengandungng unsur tindak pidana korupsi.
unsur tindak pidana korupsi.
Pe
Pembmbaca aca dapdapat at memempmpererkirkirakaakan n potpotenensi si kekerugrugiaian n NeNegargara, a, hanhanya ya dardari i bebbebererapaapa pengeluaran dala
pengeluaran dalam Realisasi Belanja Negara di tingkm Realisasi Belanja Negara di tingkat Pemerintah Pusat yang berikat Pemerintah Pusat yang berikut :ut :
T Taahhuunn PPeennggeelluuaarraan n ((RRp p mmiilliiaarr)) PePennjjeellaassaan n tteennttaanng g ppeennggeelluuaarraann !!! !!! !!" !!" !! !! !!# !!# !!$ !!$ !!% !!% $.&'( $.&'( $".%&% $".%&% #'.#% #'.#% )(.$' )(.$' (!.%%( (!.%%( ($.&&% ($.&&% Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan Pengeluaran Pembangunan
Belanja Barang, *odal dan +ain-lain Belanja Barang, *odal dan +ain-lain
Belanja Barang, *odal dan +ain-lain Belanja Barang, *odal dan +ain-lain
Realis
Realisasi seluruh belanja Negara Pusat dan aerah untuk tahun !!$ adalah Rp asi seluruh belanja Negara Pusat dan aerah untuk tahun !!$ adalah Rp ($($ triliun, sedangkan untuk tahun !!%, Rp #%' triliun.
triliun, sedangkan untuk tahun !!%, Rp #%' triliun. *ajalah
*ajalah TempoTempomelaporkan dugaan korupsi di B/*N per "' 0ktober !!%. ari "'melaporkan dugaan korupsi di B/*N per "' 0ktober !!%. ari "' B/*N dengan #! dugaan kasus korupsi, "! B/*N dengan "% kasus diantaranya merupakan B/*N dengan #! dugaan kasus korupsi, "! B/*N dengan "% kasus diantaranya merupakan kasus pengadaan barang dann jasa.
kasus pengadaan barang dann jasa.
No.
No. B/*NB/*N KasusKasus *odus*odus
Kerugian Negara Kerugian Negara R
Rpp //1122 "
".. PPT T BBRR33, , TTbbkk PPeennggaaddaaaan n bbaarraanngg dan 4asa 3T
dan 4asa 3T
*
*aanniippuullaassi i hhaarrggaa ''!!
.. PPT T 5511PP PeemP mbbaanngguunnaan n kkaappaall 6ina
6ina
Rekayasa proses kerja Rekayasa proses kerja sama,
sama, mark-upmark-up hargaharga
$ $
#
#.. PPT T 5511PP PPeemmbbeelllliiaan n kkaappaall Korea
Korea
Rekayasa proses Rekayasa proses pengadaan kapal,
pengadaan kapal, mark-
mark-
upharga $. PT P+N,Tbk PengadaanCustomer
Information System
Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa, mark-up
harga
##'
%. PT Pupuk Kaltim, Tbk
Pembelian 8edung 1iemens Kebon 1irih
Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa, mark-up
harga
%%
). PT
3ndo9arma, Tbk
Pengadaan barang Pelanggaran ketentuan pengadaan barang $% '. PT Pelindo 33 Penyimpangan kerjasama pengoperasian container Pelanggaran ketentuan pengadaan barang ",&
&. PT Pelindo 33 Pengadaan unit kapal tunda
Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa, mark-up
harga
!,"
(. PT Pelindo 33 Pekerjaandocking kapal tunda
Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa
"!. Perum Bulog Mark-up
pembangunan unit pengelolaan gabah beras Penyimpangan prosedur pengadaan "". PT 4akarta +loyd *anipulasi dalam pengadaan kapal
6araka 4aya Niaga 333
Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa, mark-up
harga
". PT Petro Kimia 8resik ugaanmark-up dalam impor kcl Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa, Pengadaan dilakukan melebihi kebutuhan $,& "#. PT Petro Kimia 8resik Proyek Rehabilitasi dan leksibilitas 0perasi Pabrik Pupuk os9at ugaanmark-up ) "$. PT Pembangkit 4a;a Bali Penyele;engan dalam pembangkit P+T/ 6ilacap Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa '."%! "% PT Pembangkit 4a;a Bali Penyele;engan dalam pengadaan pembangkitP+T8 *uara Ta;ar Pelanggaran terhadap prosedur pengadaan barang 7 jasa %$!
4umlah &.# &,(
6atatan : Kerugian dalam rupiah dinyatakan dalam miliadran rupiah. 1edangkan angka /.1.dollar dinyatakan dalam jutaan.
PENGADAAN PUBLI ! "U#BER UTA#A EB$%$RAN NEGARA
1istem pengadaan publik 3ndonesia secara luas diyakini merupakan sumber utama bagi kebocoran anggaran, yang memungkinkan korupsi dan kolusi yang memberikan sumbangan besar terhadap kemerosotan pelayanan jasa bagi rakyat miskin 3ndonesia. 1uatu sistem pengadaan e9ekti9 harus dipusatkan pada upaya untuk memastikan bah;a dana publik dibelanjakan dengan baik guna meningkatkan e9ekti<itas pembangunan.
Apa yang membuat sistem pengadaan yang baik = 1upaya ber9ungsi e9ekti9, suatu re>im pengadaan perlu mencakup ciri-ciri sebagai berikut :
Kerangka hukum yang jelas, komprehensi9 dan transparan yang me;ajibkan Kejelasan tentang tangungja;ab-tanggungja;ab dan akuntabilitas 9ungsional
1uatu organisasi yang bertanggung ja;ab untuk kebijakan pengadaan dan untuk penga;asan penerapan tepat dari kebijakan tersebut
1uatu mekanisme penegakan 1ta9 pengadaan yang terlatih baik
"I"TE# PENGADAAN IND$NE"IA TIDA BER&UNG"I
Kajian Pengadaan Nasional Bank unia untuk 3ndonesia menyimpulkan bah;a sistem pengadaan tidak ber9ungsi dengan baik. ?ia tidak dipacu oleh pasar, rentan terhadap penyalahgunaan dan penyele;engan, dan menurunkan nilai yang dibayar dari dana-dana publik@
5turan kolusi9 ini terjadi dengan keterlibatan akti9 pejabat-pejabat permerintah. *ekanisme-mekanisme pemberian kontrak berbeda-beda. Para pena;aar dalam lingkaran kolusi9 bisa bergilir memperoleh kontrak, atau mereka bisa mengambil bagian di dalam suatu lelang di mana perusahaan mena;arkan presentase dari nilai kontrak untuk dibagi dengan perusahaan-perusahaan lain dari lingkaran tersebut. 5sosiasi-asosiasi bisnis seperti 8apensi,
yang ditudung telah berperan dalam pengaturan-pengaturan kolusi9.
#ENGAPA ERANGA AUTABILITA" UNTU PENGADAAN GAGAL
Kerangka 5kuntabilitas untuk pengadaan publik di 3ndonesia cacat dalam beberapa hal. erang'a hu'um aat
Para eksekuti9 dari legislati<e pemerintah telah gagl menyediakan kerangka hukum e9ekti9 untuk pengadaan publik. Tidak ada undang pengadaan nasional selain undang-undang kontruksi // No. "&A"(((, Keputusan presiden yang mengatur pengadaan diluar kontruksi Keppres No."&A!!!.
Keppres No"&A!!! juga mempunyai kelemahan-kelemahan lain. 3a tidak menyatakan dengan jelas bah;a ia menggantikan keputusan-keputusan presiden sebelumnya sebaliknya, ia menyiratkan bah;a beberapa di antara peraturan tersebut masih berlaku. Bah;a pengadaan barang publik dipandu oleh keputusan presiden, dan bukan oleh suatu undang-undang yang meniru praktek terbaik internasional, mencerminkan rendahnya nilai penting yang dikenakan oleh penguasa untuk memastikan pengadaan barang yang bersih.
Pemerintah tida' terrganisasi untu' menangani pengadaan
Pemerintah tidak mengorganisasikan dirinya untuk pengadaan publik. 3a tidak punya badan yang jelas harus bertanggung ja;ab untuk kebijakan dan pemantauan pengadaan publik.
Intensi*+intensi* terdistrsi
5kibat pamong praja yang dikelola dengan buruk serta peradilan yang lemah, kerangka insenti9 melenceng jauh sehingga tidak ada imbalan untuk e9isiensi dan kejujuran
dan tidak ada hukuman untuk korupsi. Baik pimpro maupun anggota panitia lelang menghadapi intensi9-intensi9 kuat untuk berpartisipasi dalam korupsi dan kolusi:
Bagian mereka dari hasil lingkaran kolusi9 yang mendominasi pengadaan publik mungkin sekali relati<e sangat tinggi terhadap gaji dan tunjangan kerja
Tidak adanya mekanisme keluhan yang tepat serta tidak adanya sanksi administrati<e atau hukum apapun karena terlibat dalam kolusi membantu mengabadikan sistem tersebut
5nggota-anggota panitia lelang tidak mempunyai pelatihan untuk melakukan tugas mereka dengan baik. 5kibatnya, tinjauan pena;aran ber9okus pada persyaratan administrati<e ketimbang pada persyaratan teknis
Tidak ada jenjang karir jelas bagi pimpro dan spesialis pengadaan
Pemerintah gagal memberikan sumber daya-sumber daya kepada panitia lelang untuk melakukan tugasnya dengan baik.
Tidak adanya aturan dan undang-undang jelas yang memperkecil kebijaksanaan memudahkan kolusi
Pengadaan dila'u'an di ,ali' pintu tertutup
Pengungkapan publik terbatas terhadap proses pengadaan memperkuat insenti9-insenti9 buruk tersebut. 1ebagian besar proses tersebut berlangsung di balik pintu tertutup. Casil-hasil pena;aran, berikut pembenaran yang sesuai dengan pemenangan pena;aran tidak diumumkan.
Pengauditan lemah
Proses audit, satu-satunya instrument yang tersedia untuk menegakkan aturan main dan ketentuan-ketentuan seperti telah dicatat, untuk sebagian besar tidak e9ekti9. D9ekti<itasnya untuk menegakkan praktek-praktek pengadaan yang lebih lanjut disesuaikan oleh auditor pemerintah yang kurang mengenal dengan aturan dan prinsip pengadaan.
BEBERAPA A"U" -ANG DILAP$RAN BAN DUNIA
iba;ah ini disajikan tiga kasus pengadaan yang diungkapkan dalam studi Bank unia.
Kasus pertama dapat dilihat dalam kotak "'.. kasus ini menunjukkan tipologi dari indikasi fraud melalui ?kelemahan@ dalam dokumentasi proses tender dan pembayaran.
Kasus kedua kotak "'.#. seolah-olah menunjukkan kelemahan dokumentasi. Eang sebenarnya bisa membantu in<estigator adalah arus dana.
Kasus ketiga kotak "'.$. menarik, seringkali kasus semacam ini mencerminkan cara untuk ?mempertanggungja;abkan proyek@ pada akhir tahun anggaran. engan lain perkataan, ini murni masalah sistem anggaran dan turunnya dana.
ETENTUAN PERUNDANG+UNDANGAN
Kepres &!A!!#, dalam proses pelaksanaan pengadaan barangAjasa pemborongAjasa lainnya yang memerlukan penyedia barangAjasa dibedakan menjadi empat cara sebagai berikut :
Pelelangan /mum
Pelelangan Terbatas pada prinsipnya sam dengan proses pelelangan umum, kecuali dalam pengumuman dicantumkan kriteria peserta dan nama-nama penyedia barangAjasa yang akan diundang. 5pabila setelah diumumkan ternyata ada penyedia barangAjasa tidak tercantum dalam pengumuman dan berminat serta memenuhi kuali9ikasi, maka ;ajib untuk diikutsertakan dalam pelelangan terbatas.
Pemilihan langsung Penunjukan langsung
Prakuali9ikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barangAjasa sebelum memasukkan pena;aran. Pascakuali9ikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barangAjasa setelah memasukkan pena;aran.
Proses prakuali9ikasi secara umum meliputi pengumuman prakuali9ikasi, pengambilan dokumen prakuali9ikasi, pemasukan dokumen prakuali9ikasi, e<aluasi dokumen prakuali9ikasi, penetapan calon peserta pengadaan yang lulus prakuali9ikasi, dan pengumuman hasil prakuali9ikasi.
Proses pascakuali9ikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen kuali9ikasi bersamaan dengan dokumen pena;aran dan terhadap peserta yang diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan pemenang die<aluasi dokumen kuali9ikasinya.
1alah satu ke;ajiban dalam pengadaan barang dan jasa adalah penyusunan Carga Perkiraan 1endiri CP1. ata yang digunakan sebagai dasar penyusunan CP1 antara lain:
Carga pasar setempat menjelang dilaksanakannya pengadaan
3n9ormasi biaya satuan dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat 1tatistik, asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungja;abkan
a9tar biayaAtari9 barangAjasa yang dikeluarkan oleh agen tunggalApabrikan
Biaya kontrak sebelumnya yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan 9aktor perubahan biaya, apabila terjadi perubahan biaya
a9tar biaya standar yang dikeluarkan oleh instansi yang ber;enang.
CP1 dibuat oleh panitiaA pejabat pengadaan dan ditetapkan oleh pengguna barangAjasa. CP1 digunakan sebagai alat untuk menilai ke;ajaran harga pena;aran dan untuk menetapkan besaran tambahan nilai jaminan pelaksanaan bagi pena;aran yang dinilai terlalu rendah, tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan pena;aran. Nilai total CP1 terbuka dan tidak bersi9at rahasia. CP1 merupakan salah satu acuan dalam menentukan tambahan nilai jaminan.
Pelanggaran terhadap ketentuan pengadaan barang dan jasa ini busa berupa sanksi administrasi, tuntutan ganti rugi atau gugatan perdata, dan pemrosesan secara pidana.
IN.E"TIGA"I PENGADAAN
6ara-cara in<estigasi yang dijelaskan di ba;ah, diterapkan dalam pengadaan yang menggunakan sistem tender atau pena;aran secara terbuka. alam sistem ini,la>imnya ada tiga tahapan besar sebagai berikut :
. Tahap pena;aran dan negoisasi solicitation and negotiation phasei
#. Tahap pelaksanaan dan penyelesaian administrati<e per9ormance and aministration phase
Tahap pra tender
5uditor harus mengenali penyimpangan dari prosedur baku atau prosedur yang sudah la>im diterima. 3a juga perlu me;aspadai ketidaklengkapan dokumen.
5da dua skema fraud atau bentuk permainan yang utama dalam tahap ini. Pertama, dalam penentuan kebutuhan. Kedua, dalam penentuan spek.
alam menentukan kebutuhan, seringkali terjadi persengkongkolan antara pejabat atau pega;ai dari lembaga yang membeli dengan kontraktor atau pemasok. Pejabat atau pega;ai bagian pembelian terang-terangan memberikan ;e;enang kepada pemasok untuk
menentukan kebutuhan lembaga pembeli.
alam rancangan fraud yang kedua, yang menjadi sasaran adalah spek-nya. 8ejala-gejala berikut patut di;aspadai.
Kontrak dibuat secara ceroboh, melemahkan kedua pembeli danAatau menguatkan kedudukan pemasokan.
1pek-nya yang ?ngambang@ memudahkan pemasok mengirimkan barang atau jasa dengan harga yang lebih mahal.
1pek-nya dibuat dengan ?pengertian@ bah;a ia akan diubah. 1pek sementara membuat peesaing lain sulit memenuhi persyaratan.
Berikut ini tanda-tanda red-flag yang perlu dikenali auditor.
0rang-orang memberikan in9ormasi atau nasehat yang menguntungkan satu kontraktor Pembeli menggunakan jasa konsultasi, masukan, atau spek yang dibuat oleh kontraktor
yang diunggulkan
Pembeli membolehkan konsultan yang ikut dalam penentuan dan pengembangan spek, menjadi sub kontraktor atau konsultan dalm proyek itu
Biaya dipecah-pecah dan disebar ke bermacam akun atau rincian sehingga lolos dari pengamatan atau re<iu
Pejabat dengan sengaja membuat aspek yang tidak konsisten dengan spek sebelumnya untuk pengadaan serupa.
Tahap pena/aran dan negsiasi
1kema fraud dalah tahap ini umumnya berupa persekongkolan antara pembeli dan kontraktor yang diunggulkan dan kontraktor ?pendamping@ atau ?pemantas@, yang meramaikan proses pena;aran.
Permainan yang berkenaan dengan pemasukan dokumen pena;aran, misalnya : membuka dokumen pena;aran lebih a;al, menerima dokumen pena;aran meskipun telah mele;ati batas ;aktu, mengubah secara tidak sah dokumen pena;aran setelah berhasil ?mengintip@ dokumen saingan, mengatur harga pena;aran, memalsukan berita
acara dan dokumen proses tender lainnya
Permainan yang berkenaan dengan manipulasi dalam proses persaingan terbuka. 3ni dilakukan dengan persekongkolan di antara pembeli dan sebagian peserta tender.
Tender arisan bid rotation. Persekongkolan ini dilakukan untuk menentukan pemenang kontraktor dengan persyaratan atau terms terbaik sebelum dokumen pena;aran dibuka. *enghalang-halangi penyampaian dokumen pen;aran, seseorang atau beberapa peserta
tender tiba-tiba dengan atau tanpa alasan mengundurkan diri. Peserta tender ditolak karena menggunakan@9ormulir@ yang salah atau ?lupa@ merekatkan materai. Beberapa peserta mengatur persyaratan tambahan, seperti i>in dari asosiasi pengusaha sejenis atau ?putra daerah@, dan lain-lain. Eang tidak jarang terjadi, pengusaha da9tar ?hitam@ justru yang mengendalikan asosiasi pengusaha sejenis. 5sosiasi semacam ini tidak lain dari penikmat rente ekonomi.
*enyampaikan dokumen pena;aran pura-pura complementary bids. Eang berisi harga yang relati<e lebih tinggi atau persyaratan yang sudah pasti akan mengalahkannya. Penyampaian complementary bids memang dimaksudkan untuk ?meramaikan bursa@ tender itu kelihatan sahih.
*emasukkan dokumen pena;aran ?hantu@ phantom bids. Perusahaa menciptakan banyak perusahaan lain yang bohong-bohongan. Perusahaan-perusahaan bodong ini bergentayangan dalam arena tender. Eang terjadi adalah mereka terkait kepada seseorang pemilik yang sama. Tanda-tanda yang cepat dikenal adalah : alamat dan nomor telepon sama, akte notaris akte pendirian dibuat pada hari yang sama di notaris yang sama dengan nomor urut yang teratur. Pada hari pembukaan dokumen pena;aran, ke "! perusahaan bonding ini di;akili satu orang ia juga menandatangani berita acara untuk
dan atas nama ke "! perusahaan bonding.
Permainan harga. Kontraktor dengan sengaja memainkan harga. 1esudah ia terpilih, dalam proses negosiasi ia@mena9sirkan kembali@ data harganya. ini berakhir dengan harga yang lebih mahal dari kontraktor yang dikalahkannya. Bentuk lain adalah penggantian subkontraktor atau konsultan yang lebih rendah mutu atau kuali9ikasinya. 5tau, tidak mengungkapkan nilai dari barang-barang proyek laptop, mesin 9otocopy, dan lain-lain sesudah proyek berakhir.
Tahap ini meliputi kegiatan-kegiatan yang berikut : Perubahan dalam order pembelian
Re<iu yang tepat ;aktu atas bagian pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan dan untuk bagian mana kontraktor berhak menerima pembayaran
5da dua rancanga fraud atau bentuk permainan dalam tahap ini, yakni substitusi atau penggantian produk dan ?kekeliruan@ dalam perhitungan pembebanan.
/ntuk menaikkan keuntungan, kontraktor mengganti barang atau produk atau bahan bakuApembungkus yang dipasoknya. 1ubstitusi produk ini bisa bermacam-macam bentuknya :
Pengiriman barang yang mutunya lebih rendah Pengiriman barang yang belum diuji
Pemalsuan hasil pengujian Pengiriman barang palsu
Pemalsuan serti9ikasi, misalnya mengenai keaslian barang, mutu, atau persyaratan lain termasuk serti9ikasi ?putra daerah@ kalau kuali9ikasi ini memang disyaratkan
Pembuatan sample yang khusus untuk pengujian dan memang lulus pengujian, namun sebagaian besar produk yang dikirimkan tidak sebaik sample ini.
Pemindahan tags yang bertanda ?1udah iperiksa@ dari barang yang sudah diperiksa ke barang-barang yang belum diperiksa
Penggantian dengan barang-barang yang kelihatannya rupanya sama. /ntuk mendeteksi permainan di atas, auditor harus melakukan :
Pengecekan secara rutin maupun kunjungan mendadak
1ecara cermat mere<iu laporan inspeksi atau laporan laboratorium pengujian /ji produk di laboratorium independen
Re<iu dokumen dan bandingkan dengan produk atau jasa yang diterima untuk memastikan adanya kepatuhan
Penilaian atas barang dan jasa yang diserahkan untuk memastikan bah;a ketentuan yang disepakati telah dipenuhi, termasuk di dalamnya, pengendalian mutu
Bentuk permainan kedua, kekeliruan dalam pembebanan, bisa berupa kekeliruan perhitungan misalnya ada biaya yang boleh dan tidak boleh dibebankan ke proyek, kekeliruan dalam pembebanan biaya material atau tenaga kerja. 6ontoh yang paling sederhana adalah dalam kontrak penggunaan tenaga konsultan yang pembebanannya meliputi jumlah ;aktu man-hours, man-days, man-months, dan seterusnya dikalikan tari9 per satuan
;aktu. Eang bisa dimainkan adalah jumlah ;aktunya, tari99 seharusnya, dan hasil perkalian. DIAGRA#
iagram "'." ini terlihat pembayaran uang suap dilakukan sesudah kontraktor menerima pembayaran kontrak. 3ni dikenal sebagaikickback.
mputer se,agai alat ,antu
5danya teknologi komputasi, membantu auditor dalam mendeteksi fraud dalam pengadaan barang. Program komputer dapat khusus dibuat atau sudah tersedia, seperti 56+
untuk mengidenti9ikasi :
Pemasok dengan alat P.0. BoF
Pemasok dengan alamat yang sama dengan alamat pega;ai
Kontrak yang gagal dalam proses tender, tapi sekarang menjadi subkontraktor
Pembayaran-pembayaran kepada pemasok tertentu selama suatu jangka ;aktu untuk mendeteksi kemungkinan pembayaran yang berulang-ulang, atau pembayaran ganda Pembayaran kepada pemasok yang tidak melalui sistem yang ada
Pega;ai atau konsultan yang dalam hari yang sama menangani beberapa proyek, atau proyek yang bukan untuk pembeli
PP 12 TA3UN 45246 PEN-ELENGGARAAN PENGADAAN TANA3 BAGI PE#BANGUNAN UNTU EPENTINGAN U#U#
PP '" tahun !" merupakan pelaksanaan dari // No " tahun !" pasal %# ayat # dan pasal %( tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum dimana PP '" mengatur tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan kepentingan umum, de9inisi dari pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberikan ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diselenggarakan melalui tahapan: ". Perencanaan
. Persiapan
#. Pelaksanaan dan $. Penyerahan hasil
Perenanaan Pengadaan Tanah
Perencanaan pengadaan tanah untuk Kepentingan umum didasarkan atas Rencana Tata Ruang Gilayah dan prioritas pembangunan yang tercantum dalamRencana Pembangunan 4angka *enengah, Rencana 1trategis, Rencana Kerja Pemerintah 3nstansi yang bersangkutan. Perencanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam disusun dalam bentuk dokumen perencanaan pengadaan tanah, yang paling sedikit memuat:
maksud dan tujuan rencana pembangunan
kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Gilayah dan Rencana Pembangunan Nasional dan aerah
letak tanah
luas tanah yang dibutuhkan gambaran umum status tanah
perkiraan ;aktu pelaksanaan Pengadaan Tanah perkiraan jangka ;aktu pelaksanaan pembangunan perkiraan nilai tanah dan
rencana penganggaran.
okumen perencanaan pengadaan tanah disusun berdasarkan studi kelayakan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. okumen perencanaan
tersebut dibuat dan ditetapkan oleh 3nstansi yang memerlukan tanah kemudian diserahkan kepada pemerintah pro<insi.
Persiapan Pengadaan Tanah
3nstansi yang memerlukan tanah bersama pemerintah pro<insi berdasarkan dokumen perencanaan pengadaan tanah:
a Pemberitahuan rencana pembangunan
Pemberitahuan rencana pembangunan disampaikan kepada masyarakat pada rencana lokasi pembangunan untuk kepentingan umum, baik langsung maupun tidak langsung. b Pendataan a;al lokasi rencana pembangunan
Pendataan a;al lokasi rencana pembangunan meliputi kegiatan pengumpulan data a;al pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah.Pendataan a;al dilaksanakan dalam ;aktu paling lama #! tiga puluh hari kerja sejak pemberitahuan rencana pembangunan. Casil pendataan a;al lokasi rencana pembangunan digunakan sebagai data untuk pelaksanaan konsultasi publik rencana pembangunan.
c Konsultasi publik rencana pembangunan
Konsultasi publik adalah proses komunikasi dialogis atau musya;arah antar pihak yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Konsultasi publik
rencana pembangunan dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari pihak yang berhak dengan melibatkan pihak yang berhak dan masyarakat yang terkena dampak serta dilaksanakan di tempat rencana pembangunan kepentingan umum atau di tempat yang disepakati. Pelibatan pihak yang berhak dapat dilakukan melalui per;akilan dengan surat kuasa dari dan oleh pihak yang berhak atas lokasi rencana pembangunan. 1etelah mencapai kesepakatan, maka dituangkan dalam bentuk berita acara kesepakatan. Kemudian 3nstansi yang memerlukan tanah dapat mengajukan permohonan penetapan lokasi kepada 8ubernur sesuai dengan kesepakatan tersebut. 8ubernur menetapkan lokasi dalam ;aktu paling lama "$ empat belas hari kerja terhitung sejak di terimanya pengajuan permohonan penetapan oleh 3nstansi yang memerlukan tanah.
Konsultasi publik rencana pembangunan dilaksanakan dalam ;aktu paling lama )! enam puluh hari kerja. 5pabila sampai dengan jangka ;aktu )! enam puluh hari kerja pelaksanaan konsultasi publik rencana pembangunan terdapat pihak yang keberatan
mengenai rencana lokasi pembangunan, dilaksanakan konsultasi publik ulang dengan pihak yang keberatan paling lama #! tiga puluh hari kerja. 5pabila masih terdapat
pihak yang keberatan mengenai rencana lokasi pembangunan, 3nstansi yang memerlukan tanah melaporkan keberatan dimaksud kepada gubernur setempat. 8ubernur akan membentuk tim untuk melakukan atas keberatan rencana lokasi pembangunan. Tim sebagaimana dimaksud terdiri atas:
• 1ekretaris aerah pro<insi atau pejabat yang ditunjuk sebagai ketua merangkap anggota
• Kepala Kantor Gilayah Badan Pertanahan Nasional sebagai sekretaris merangkap anggota
• 3nstansi yang menangani urusan di bidang perencanaan pembangunan daerah sebagai anggota
• Kepala Kantor Gilayah Kementerian Cukum dan Cak 5sasi *anusia sebagai anggota
• BupatiAGali Kota atau pejabat yang ditunjuk sebagai anggota dan • 5kademisi sebagai anggota.
Tim bentukan 8ubernur tersebut bertugas sebagai berikut : • *engin<entarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan
• *elakukan pertemuan atau klari9ikasi dengan pihak yang keberatan • *embuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan
Casil kajian tim berupa rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan rencana lokasi pembangunan dalam ;aktu paling lama "$ empat belas hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan oleh gubernur. 8ubernur berdasarkan rekomendasi mengeluarkan surat diterima atau ditolaknya keberatan atas rencana lokasi pembangunan.
alam hal ditolaknya keberatan atas rencana lokasi pembangunan, 8ubernur menetapkan lokasi pembangunan. alam hal diterimanya keberatan atas rencana lokasi pembangunan, 8ubernur memberitahukan kepada 3nstansi yang memerlukan tanah untuk
mengajukan rencana lokasi pembangunan di tempat lain.
alam hal setelah penetapan lokasi pembangunan masih terdapat keberatan, pihak yang berhak terhadap penetapan lokasi dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata /saha Negara setempat paling lambat #! tiga puluh hari kerja sejak dikeluarkannya penetapan lokasi. Pengadilan Tata /saha Negara memutuskan diterima atau ditolaknya gugatan dalam ;aktu paling lama #! tiga puluh hari kerja sejak diterimanya gugatan. Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan Tata /saha Negara dalam ;aktu paling lama "$ empat belas hari kerja dapat mengajukan kasasi kepada *ahkamah 5gung Republik 3ndonesia.
*ahkamah 5gung ;ajib memberikan putusan dalam ;aktu paling lama #! tiga puluh hari kerja sejak permohonan kasasi diterima. Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap menjadi dasar diteruskan atau tidaknya pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. 8ubernur bersama 3nstansi yang memerlukan tanah mengumumkan penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum dimaksudkan untuk pemberitahuan kepada masyarakat bah;a di lokasi tersebut akan dilaksanakan pembangunan
untuk kepentingan umum.
Pela'sanaan Pengadaan Tanah
Berdasarkan penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum, 3nstansi yang memerlukan tanah mengajukan pelaksanaan pengadaan tanah kepada +embaga Pertanahan. Pelaksanaan pengadaan tanah meliputi:
3n<entarisasi dan identi9ikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan peman9aatan tanah
Penilaian ganti kerugian
*usya;arah penetapan ganti kerugian Pemberian ganti kerugian, dan
Pelepasan tanah 3nstansi.
1etelah penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum, pihak yang berhak hanya dapat mengalihkan hak atas tanahnya kepada 3nstansi yang memerlukan tanah melalui +embaga Pertanahan. Beralihnya hak dilakukan dengan memberikan ganti kerugian yang nilainya ditetapkan saat nilai pengumuman penetapan lokasi.
Pen0erahan 3asil Pengadaan Tanah
+embaga Pertanahan menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada 3nstansi yang memerlukan tanah setelah:
Pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak dan pelepasan hak dilaksanakan danAatau
Pemberian ganti kerugian telah dititipkan di Pengadilan Negeri.
3nstansi yang memerlukan tanah dapat mulai melaksanakan kegiatan pembangunan setelah dilakukan serah terima hasil pengadaan tanah. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum karena keadaan mendesak akibat bencana alam, perang, kon9lik sosial yang meluas, dan ;abah penyakit dapat langsung dilaksanakan pembangunannya setelah dilakukan penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum.1ebelum penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum terlebih dahulu disampaikan pemberitahuan kepada
pihak yang berhak. alam hal terdapat keberatan atau gugatan atas pelaksanaan pengadaan tanah, 3nstansi yang memerlukan tanah tetap dapat melaksanakan kegiatan pembangunan.3nstansi yang memperoleh tanah ;ajib menda9tarkan tanah yang telah
diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan e<aluasi penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilakukan oleh Pemerintah. Pemantauan dan e<aluasi hasil penyerahan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang telah diperoleh, dilakukan oleh +embaga Pertanahan.
"um,er Dana Pengadaan Tanah
Pendanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum bersumber dari 5nggaran Pendapatan dan Belanja Negara 5PBN danAatau 5nggaran Pendapatan dan Belanja aerah 5PB. alam hal 3nstansi yang memerlukan tanah Badan Cukum *ilik NegaraABadan /saha *ilik Negara yang mendapatkan penugasan khusus, pendanaan bersumber dari internal perusahaan atau sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penugasan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangperundang-undangan.
ana pengadaan tanah yang dimaksud meliputi dana:
Perencanaan
Persiapan
Pelaksanaan
Penyerahan hasil
5dministrasi dan pengelolaan dan
1osialisasi.
Pendanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilakukan oleh 3nstansi dan dituangkan dalam dokumen penganggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP No '" tahun !" sendiri sudah mengalami perubahan sebanyak empat kali yaitu: ". Peraturan Presiden Nomor $! Tahun !"$ tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor '" Tahun !" tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan /mum +embaran Negara Republik 3ndonesia Tahun !"$ Nomor ($
. Peraturan Presiden Nomor (( Tahun !"$ tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor '" Tahun !" tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan /mum +embaran Negara Republik 3ndonesia Tahun !"$ Nomor #
#. Peraturan Presiden Nomor #! Tahun !"% tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor '" Tahun !" tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan /mum +embaran Negara Republik 3ndonesia Tahun !"% Nomor %%
4. Peraturan Presiden Nomor "$& Tahun !"% tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor '" Tahun !" tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan /mum +embaran Negara Republik 3ndonesia Tahun !"% Nomor #))