• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL TRAINING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL TRAINING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI.docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL TRAINING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

PROPOSAL TRAINING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

“PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH, KERING DAN

“PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH, KERING DAN ALAT”ALAT”

Disusun oleh :

Disusun oleh :

ALEX CANDRA SIBURIAN

ALEX CANDRA SIBURIAN

CHRISTIN NATALIA PAKPAHAN

CHRISTIN NATALIA PAKPAHAN

EKA SURABINA GINTING

EKA SURABINA GINTING

ESTER SISKA MANIK

ESTER SISKA MANIK

FENI BU’ULOLO FENI BU’ULOLO

GRACE LAURA PANDIA

GRACE LAURA PANDIA

ROTUA SILALAHI

ROTUA SILALAHI

WISARA SIHOTANG

WISARA SIHOTANG

POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TA.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan inti yaitu pelayanan medis melalui pendekatan preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif (Djarismawati dkk, 2004). Menurut Kementerian Kesehatan RI (2013), pelayanan gizi merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ruang lingkupnya meliputi pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penelitian dan pengembangan gizi, serta penyelenggaraan makanan. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit terdiri dari kegiatan pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan masak, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan.

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,

memelihara bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya.

Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima harus segera dibawa ke

ruangan penyimpanan, gudang atau ruangan pendingin.

Bahan makanan basah yang biasanya di simpan di almari es adalah

sayuran dan buah

 – 

 buahan. Penyimpanan bahan makanan kering yang ada di Panti

Asuhan di lakukan dengan di simpan di sebuah gudang penyimpanan bahan

makanan kering atau bisa juga disimpan di rak yang terdapat di ruangan dengan

keadaan yang sudah cukup layak baik di lihat dari segi luas bangunan, sirkulasi

udara dll. Bahan makanan kering biasanya di simpan di gudang tersebut antara

lain bera, gula pasir, telur, kecap, teh, dll.

Fungsi penyimpanan berbeda antara lembaga besar dengan lembaga kecil.

Penyimpanan dapat bertindak sebegai stok bahan makanan atau persediaan bahan

makanan dan sistem penyimpanannya dipusatkan. Prinsip penyimpanan 5T, yaitu

tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan tepat nilai.

Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan

untuk mengolah suatu masakan.

a. Tujuan Proposal

-

Untuk mengetahui karakteristik karyawan yang bertugas sebagai penyimpan

 bahan makanan dan alat di pelayanan gizi rumah sakit

-

Untuk meningkatkan pengetahuan para karyawan yang bertugas dalam

menyimpan bahan makanan dan alat di pelayanan gizi rumah sakit

(3)

-

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan penyimpanan bahan

makanan basah, kering, dan alat di Pelayanan Gizi Rumah Sakit St. Carolus

-

Untuk meningkatkan pengetahuan petugas akan resiko dan bahaya bahan

makanan rusak atau alat makan & alat masak yang rusak di Pelayanan Gizi

Rumah Sakit St. Carolus

-

Membantu mewujudkan petugas agar melakukan perkerjaan sesuai standar

rumah sakit

-

Memberikan penjelasan tentang bahaya salah menyimpan dengan tata letak

yang tidak sesuai standar

 b. Manfaat Proposal

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil pendidikan dan pelatihan ini dapat dijadikan sebagai bahan

 pertimbangan dalam kebijakan yang berkaitan tentang penyimpanan bahan

makanan bash, kering dan alat. Sehingga pelatihan yang dilaksanakan

dapat meningkatkan kualitas petugas penyimpanan bahan makanan & alat

dalam kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit.

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan evaluasi kaitannya dengan penyimpanan bahan makanan dan peralatan di lingkungan Pelayanan Gizi dalam upaya penyelenggaraan makanan untuk pasien maupun pegawai rumah sakit. Dengan dilakukannya pelatihan oleh peneliti untuk penyimpanan bahan makanan dan peralatan di Pelayanan Gizi, maka dapat mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan yang biasa dilaksanakan oleh mahasiswa PKL dan SDM

3. Bagi Peneliti

Dengan dilakukannya penelitian ini sebagai pembelajaran untuk memperoleh ilmu serta pengalaman tentang gizi institusi, khususnya yang berkaitan dengan penyimpanan bahan makanan dan alat.

c. Sasaran

-

Target Audiens Primer

: Peetugas Pelayanan Gizi

-

Target audiens Sekunder

: Setiap PJ

(4)

-

Aspek Geografi

: Kegiatan pendidikan dan pelatihan akan dilakukan

di ruang rapat pelayanan gizi RS St. Carolus Jakarta Pusat

-

Aspek Psikografi

:Target adalah petugas pelayanan gizi terutama para

PJ

(5)

BAB II

RENCANA PELAKSANAAN

A. Pegorganisasian

Secara teknis kegiatan penyuluhan diorganisasikan dan dilaksanakan oleh

 para mahasiswa gizi yang mempunyai ilmu/informasi tentang penyimpanan bahan

makanan dan alat sesuai standar rumah sakit . Struktur kepanitiaan secara

terperinci ada pada lampiran.

1.

Moderator

:

Grace

Laura

Pandia

Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.

2.

Penyaji

:

Christin Natalia Pakpahan

Feni Bu’ulolo

Eka

Surabina

Tugas

:

Menyajikan

materi

penyuluhan

dan

memperagakannya.

3.

Observer

:

Rotua

Silalahi

dan

Wisara

Sihotang

Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.

4.

Fasilitator : Alex Candra Sibutian dan Ester Siska Manik

Tugas

:

-

Menyiapkan

peralatan

yang

diperlukan.

-

Menstimulasi

peserta

yang

tidak

aktif

dalam

kegiatan (tidak ada pertanyaan).

B. Waktu dan Tempat

Penyuluhan dilaksanakan di Ruang Rapat Pelayanan Gizi RS St. Carolus

selama 1 hari :

Hari/tanggal : Kamis, 04 Januari 2018 (2 sesi)

Tempat

: Ruang Rapat Pelayanan Gizi RS St. Carolus

C. Strategi

Strategi yang akan digunakan dalam kegiatan ini diantaranya:

1.

Penyuluhan

2.

Kelas PJ untuk setiap penyimpanan

3.

Pelatihan setiap PJ

(6)

D. Kegiatan

Penyuluhan

 No. Tahap

Waktu

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Metode

1.

2.

3.

Pembukaan

Inti

2.1 Ceramah

Tanya Jawab

esimpulan

Penutup

5 menit

20 menit

10 menit

5 menit

5 menit

Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan

umum dan tujuan

khusus

Memberi pengertian

ASI

eksklusif,

manfaat

ASI

eksklusif bagi ibu

dan bayi, kandungan

(isi) ASI, persiapan

menyusui,

langkah-langkah

menyusui

yang benar.

Menjawab

 pertanyaan

yang

diajukan oleh peserta.

Menyimpulkan

semua

penyuluhan

yang

telah

dilaksanakan.

Salam penutup.

Menjawab salam,

memperhatikan

dan

mendengarkan.

Mendengar,

melihat

dan

memperhatikan.

Bertanya.

Mendengar.

Menjawab salam.

Ceramah

Ceramah

Ceramah,

Tanya

 jawab

Ceramah

(7)

E. Materi Penyuluhan

Pengertian Penyimpanan Bahan Makanan Basah, Kering, Dan Alat

Penyimpanan bahan makanan basah adalah suatu tata cara menata, menyimpan ,

memelihara jumlah, kualitas dan keamanan bahan makanan segar di lemari pendingin.

Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak

(untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut.

Bahan makanan basah yang dibeli adalah yang berkualitas baik, bahan makanan

 basah yang datang, disimpan dan memiliki tanggal kadaluarsa lebih dahulu digunakan

lebih dahulu ( sistem FIFO dan FEFO )

 Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah ditimbang

bahan makanan dibawa ke ruangan persiapan bahan makanan, prasyarat

penyimpanan bahan makanan adalah:

1. Adanya sistem penyimpanan barang.

2.Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

3. Tersedianya kartu stok atau buku catatan keluar masuknya bahan makanan

Jenis-jenis ASI

1. Kolostrum

Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama

sampai hari ke-3. Kolustrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima

 bayi karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai

 pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI

matur.

(8)

Susu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu

transisi ini terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih

rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin

larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih

dari kolostrum.

3. Susu Matur

Susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang

keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan karbohidratnya

lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka

 jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI

 pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.

MANFAAT ASI EKSKLUSIF

Untuk Bayi

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna dan diserap, selalu bersih,

segar dan aman.

ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga menjadikan bayi sehat dan cerdas.

ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit terutama infeksi.

Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang.

ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan bayi

karena harus menunggu atau suhu tidak tepat.

Bayi yang menyusu jarang mengalami diare, tidak akan mengalami sembelit dan

 jarang terkena alergi.

Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi

sampai dengan 6 bulan.

Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum sempurna untuk mencerna

makanan selain ASI. ASI sendiri mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim.

(9)

Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. Sistem ekskresi bayi baru lahir sampai dengan

usia 6 bulan belum sempurna, sehingga bila diberi makanan dengan osmolaritas yang

tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan memberatkan fungsi ginjal.

Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6 bulan secara tidak

langsung akan mengurangi produksi ASI oleh karena frekuensi bayi untuk menyusu

 berkurang karena sudah kenyang.

Untuk Ibu

Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus

(pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan

segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara akan

diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesterone.

Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan sebelum hamil. Dengan menyusui,

timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga

 berat badan ibu akan lebih cepat kembali keberat sebelum hamil.

Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat.

Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara

umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang

membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan

 peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium.

Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat.

Ragam kandungan gizi ASI

ASI mengandung zat-zat gizi penting sebagai berikut.

*Karbohidrat

Karbohidrat utama dari ASI adalah laktosa (gula susu) yang sesuai dengna kondisi

 biologis atau sistem pencernaan bayi. Laktosa berperan penting sebagai sumber energi.

Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang

sudah ada dalam mukosa saluran cerna bayi sejak lahir.

(10)

Ya, pada pencernaan bayi terdapat enzim yang mencerna laktosa tersebut. Glukosa dan

galaktosa berperan dalam perkembangan sistem syaraf dan pertumbuhan otak, mielinisasi

dan pematanagn otak agar otak tumbuh optimal. Selain itu, zat gizi ini juga membantu

 penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi. Bahkan, membantu

 pertumbuhan bakteri usus yang baik (

lactobacillus bifidus

) dan menghambat

 pertumbuhan bakteri berbahaya

*Protein

Kandungan protein ASI seimbang dengan kebutuhan bayi. Pada ASI, jenis proteinnya

adalah

whey

 yang memiliki ukuran molekul lebih kecil. Protein jenis

whey

 ini mempunyai

sifat mudah dicerna. Komponen dasar dari protein adalah asam amino yang berfungsi

sebagai pembentuk struktur otak.

Protein berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem kekebalan tubuh dan untuk

 pertumbuhan otak serta menyempurnakan fungsi pencernaan. Protein juga memberi

lapisan pada dinding usus bayi baru lahir yang masih permeabel terhadap protein, serta

 berperan sebagai proteksi terhadap berbagai risiko infeksi bakteri/virus yang dapat masuk

melalui pencernaan. Ya, protein dalam ASI dapat membantu menghancurkan bakteri dan

melindungi

bayi

dari

infeksi.

*Lemak

Kandungan zat gizi terbesar di dalam ASI adalah lemak. Lemak merupakan sumber

kalori atau energi utama yang terdapat dalam ASI. Kadar lemak ASI berubah-ubah

secara otomatis sesuai dengan kebutuhan gizi bayi dari hari ke hari. Lemak dapat diolah,

dicerna dan diserap baik karena dalam ASI sekaligus terdapat enzim lipase yang bertugas

membantu proses metabolisme lemak.

Ada sekitar 200 jenis asam lemak, yakni 80 persen asam lemak tak jenuh ganda, antara

lain asam linolenat omega 3, EPA dan DHA serta asam linoleat omega-6 ARA yang

 berperan penting dalam tumbuh-kembang otak, pertumbuhan sel-sel otak, mielinisasi

 jaringan saraf, serta ketajaman penglihatan. Lemak rantai panjang atau

 long chain poly

unsaturated fatty acid 

(LC-PUFA) merupakan jenis lemak yang sangat diperlu kan dalam

 perkembangan otak bayi.

(11)

*VITAMIN

DAN

MINERAL

ASI mengandung vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi. Zat

gizi mikro penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi, tiamin,

riboflavin, kalsium, fosfor, fluor.

-Vitamin

Misalnya, vitamin D membantu bayi menggunakan kalsium dari ASI untuk

tumbuh-kembang tulang.Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat

dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.

-Zat

Besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah

yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi pun esensial untuk tumbuh-kembang

otak bayi. Zat besi yang terkandung dalam ASI juga mudah diserap.

-Fluor

Fluor membantu membentuk gigi yang kuat dan mencegah gigi berlubang di kelak.

Zat protektif dalam ASI

1. Laktobasilus bifidus

Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat.

Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat

 pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli yang sering menyebabkan diare pada

 bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus bayi yang mendapat ASI.

2. Laktoferin

Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Laktoferin bermanfaat untuk

menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan jamur kandida.

3. Antibodi

ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu

 secretory

IgA (SIgA), yang

 berguna untuk pertahanan tubuh bayi.

(12)

KADAR ZAT GIZI

ASI

SUSU SAPI

PROTEIN

LEMAK

LAKTOSA

KALORI

VITAMIN A

VITAMIN B1

VITAMIN C

KALSIUM

BESI

12 gr

3,8 gr

7,0 gr

75,0 Kal

53,0 KI

0,11 mgr

43,0 mgr

30,0 mgr

0,15 mgr

3,3 gr

3,8 gr

4,8 gr

66,0 Kal

34,0 KI

0,42 mgr

1,8 mgr

125,0 mgr

0,1 mgr

Perbedaan

antara

ASI

dengan

susu

formula

Perbedaan

ASI

Susu Formula

Komposisi

ASI mengandung zat-zat gizi, antara

lain:faktor pembentuk sel-sel otak,

terutama DHA, dalam kadar tinggi.

ASI

juga

mengandung

whey

(protein utama dari susu yang

 berbentuk

cair)

lebih

banyak

daripada kasein (protein utama dari

susu yang berbentuk gumpalan)

dengan perbandingan 65:35.

Tidak seluruh zat gizi

yang

terkandung

di

dalamnya dapat diserap

oleh

tubuh

bayi.

Misalnya, protein susu

sapi tidak mudah diserap

karena

mengandung

lebih

banyak

casein.

Perbandingan

whey:

casein susu sapi adalah

20:80.

 Nutrisi

Mengandung imunoglobulin dan

kaya akan DHA (asam lemak tidak

 polar yang berikat banyak) yang

dapat membantu bayi menahan

infeksi

serta

membantu

 perkembangan otak dan selaput

mata.

Protein yang dikandung

oleh

susu

formula

 berguna bagi bayi lembu

tapi

kegunaan

bagi

manusia sangat terbatas

lagipula

immunoglobulin

dan

gizi yang ditambah di

susu formula yang telah

disterilkan

bisa

 berkurang

ataupun

hilang.

Pencernaan

Protein ASI adalah sejenis protein

yang lebih mudah dicerna selain itu

ada sejenis unsur lemak ASI yang

mudah diserap dan digunakan oleh

 bayi. Unsur elektronik dan zat besi

yang dikandung ASI lebih rendah

Tidak mudah dicerna:

serangkaian

proses

 produksi

di

pabrik

mengakibatkan

enzim-enzim pencernaan tidak

 berfungsi.

Akibatnya

(13)

dari susu formula tetapi daya serap

dan guna lebih tinggi yang dapat

memperkecil beban ginjal bayi.

Selain itu ASI mudah dicerna bayi

karena mengandung enzim-enzim

yang

dapat

membantu

proses

 pencernaan antara lain lipase (untuk

menguraikan lemak), amilase (untuk

menguraikan

karbohidrat)

dan

 protease

(untuk

menguraikan

 protein).

lebih

banyak

sisa

 pencernaan

yang

dihasilkan dari proses

metabolisme

yang

membuat ginjal bayi

harus

bekerja

keras.

Susu

formula

tidak

mengandung posporlipid

ditambah mengandung

 protein

yang

tidak

mudah dicerna yang bisa

membentuk

sepotong

susu yang membeku

sehingga

berhenti

di

 perut lebih lama oleh

karena itu taji bayi lebih

kental dan keras yang

dapat

menyebabkan

susah

BAB

dan

membuat

bayi

tidak

nyaman.

Kebutuhan

Dapat

memajukan

pendirian

hubungan ibu dan anak. ASI adalah

makanan bayi, dapat memenuhi

kebutuhan bayi, memberikan rasa

aman kepada bayi yang dapat

mendorong kemampuan adaptasi

 bayi.

Kekurangan menghisap

 payudara:

mudah

menolak

ASI

yang

menyebabkan kesusahan

 bayi menyesuaikan diri

atau

makan

terlalu

 banyak,

tidak

sesuai

dengan

prinsip

kebutuhan.

Ekonomi

Lebih murah: menghemat biaya

alat-alat, makanan, dll yang berhubungan

dengan pemeliharaan, mengurangi

 beban perekonomian keluarga.

Biaya

lebih

mahal:

karena

menggunakan

alat,makanan, pelayanan

kesehatan, dll. Untuk

memelihara sapi. Biaya

ini sangat subjektif yang

menjadi beban keluarga.

Kebersihan

ASI boleh langsung diminum jadi

 bias menghindari penyucian botol

susu yang tidak benar ataupun hal

kebersihan lain yang disebabkan

oleh penyucian tangan yang tidak

 bersih oleh ibu. Dapat menghindari

 bahaya karena pembuatan dan

 penyimpanan susu yang tidak benar.

Polusi

dan

infeksi:

 pertumbuhan bakteri di

dalam makanan buatan

sangat cepat apalagi di

dalam botol susu yang

hangat biarpun makanan

yang

dimakan

bayi

adalah makanan bersih

akan tetapi karena tidak

mengandung

anti

(14)

mudah

mencret

atau

kena penularan lainnya.

Ekonomis

Tidak perlu disterilkan atau lebih

mudah dibawa keluar, lebih mudah

diminum, minuman yang paling

segar dan suhu minuman yang

 paling tepat untuk bayi.

Penyusuan susu formula

dan alat yang cukup

untuk menyeduh susu.

Penampilan

Bayi mesti menggerakkan mulut

untuk menghisap ASI, hal ini dapat

membuat gigi bayi menjadi kuat dan

wajah menjadi cantik.

Penyusuan susu formula

dengan botol susu akan

mengakibatkan

 penyedotan yang tidak

 puas lalu menyedot terus

yang dapat menambah

 beban

ginjal

dan

kemungkinan

menjadi

gemuk.

Pencegahan

Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat

menghindari alergi karena susu

formula seperti mencret, muntah,

infeksi saluran pernapasan, asma,

 bintik-bintik,

pertumbuhan

terganggu dan gejala lainnya.

Bagi

bayi

yang

alergiterhadap

susu

formula

tidak

dapat

menghindari

mencret,

muntah,infeksi saluran

napas, asma, kemerahan,

 pertumbuhan terganggu

dan gejala lainnya yang

disebabkan oleh susu

formula.

Kebaikan

 bagi ibu

Dapat membantu kontraksi rahim

ibu, lebih lambat datang bulan

sehabis melahirkan sehingga dapat

 ber-KB alami. Selain itu dapat

menghabiskan kalori yang berguna

untuk pengembalian postur tubuh

ibu. Berdasarkan biodata statistik,

ibu yang menyusui ASI lebih rendah

kemungkinan

menderita

kanker

 payudara, kanker rahim dan keropos

tulang.

Tidak dapat membantu

kontraksi rahim yang

dapat

membantu

 pengembalian tubuh ibu

 jadi rahim perlu dielus

sendiri oleh ibu. Tidak

dapat

memperlambat

waktu datang bulan yang

dapat menghasilkan cara

KB alami. Berdasarkan

 biodata

statistik,

ibu

yang

menyusui

susu

formula

lebih

tinggi

kemungkinan menderita

kanker payudara.

(15)

Referensi

Dokumen terkait