PROPOSAL TRAINING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
PROPOSAL TRAINING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
“PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH, KERING DAN“PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH, KERING DAN ALAT”ALAT”
Disusun oleh :
Disusun oleh :
ALEX CANDRA SIBURIAN
ALEX CANDRA SIBURIAN
CHRISTIN NATALIA PAKPAHAN
CHRISTIN NATALIA PAKPAHAN
EKA SURABINA GINTING
EKA SURABINA GINTING
ESTER SISKA MANIK
ESTER SISKA MANIK
FENI BU’ULOLO FENI BU’ULOLO
GRACE LAURA PANDIA
GRACE LAURA PANDIA
ROTUA SILALAHI
ROTUA SILALAHI
WISARA SIHOTANG
WISARA SIHOTANG
POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TA.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan inti yaitu pelayanan medis melalui pendekatan preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif (Djarismawati dkk, 2004). Menurut Kementerian Kesehatan RI (2013), pelayanan gizi merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ruang lingkupnya meliputi pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penelitian dan pengembangan gizi, serta penyelenggaraan makanan. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit terdiri dari kegiatan pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan masak, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan.
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya.
Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima harus segera dibawa ke
ruangan penyimpanan, gudang atau ruangan pendingin.
Bahan makanan basah yang biasanya di simpan di almari es adalah
sayuran dan buah
–buahan. Penyimpanan bahan makanan kering yang ada di Panti
Asuhan di lakukan dengan di simpan di sebuah gudang penyimpanan bahan
makanan kering atau bisa juga disimpan di rak yang terdapat di ruangan dengan
keadaan yang sudah cukup layak baik di lihat dari segi luas bangunan, sirkulasi
udara dll. Bahan makanan kering biasanya di simpan di gudang tersebut antara
lain bera, gula pasir, telur, kecap, teh, dll.
Fungsi penyimpanan berbeda antara lembaga besar dengan lembaga kecil.
Penyimpanan dapat bertindak sebegai stok bahan makanan atau persediaan bahan
makanan dan sistem penyimpanannya dipusatkan. Prinsip penyimpanan 5T, yaitu
tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan tepat nilai.
Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan
untuk mengolah suatu masakan.
a. Tujuan Proposal
-
Untuk mengetahui karakteristik karyawan yang bertugas sebagai penyimpan
bahan makanan dan alat di pelayanan gizi rumah sakit
-
Untuk meningkatkan pengetahuan para karyawan yang bertugas dalam
menyimpan bahan makanan dan alat di pelayanan gizi rumah sakit
-
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan penyimpanan bahan
makanan basah, kering, dan alat di Pelayanan Gizi Rumah Sakit St. Carolus
-
Untuk meningkatkan pengetahuan petugas akan resiko dan bahaya bahan
makanan rusak atau alat makan & alat masak yang rusak di Pelayanan Gizi
Rumah Sakit St. Carolus
-
Membantu mewujudkan petugas agar melakukan perkerjaan sesuai standar
rumah sakit
-
Memberikan penjelasan tentang bahaya salah menyimpan dengan tata letak
yang tidak sesuai standar
b. Manfaat Proposal
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil pendidikan dan pelatihan ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam kebijakan yang berkaitan tentang penyimpanan bahan
makanan bash, kering dan alat. Sehingga pelatihan yang dilaksanakan
dapat meningkatkan kualitas petugas penyimpanan bahan makanan & alat
dalam kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan evaluasi kaitannya dengan penyimpanan bahan makanan dan peralatan di lingkungan Pelayanan Gizi dalam upaya penyelenggaraan makanan untuk pasien maupun pegawai rumah sakit. Dengan dilakukannya pelatihan oleh peneliti untuk penyimpanan bahan makanan dan peralatan di Pelayanan Gizi, maka dapat mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan yang biasa dilaksanakan oleh mahasiswa PKL dan SDM
3. Bagi Peneliti
Dengan dilakukannya penelitian ini sebagai pembelajaran untuk memperoleh ilmu serta pengalaman tentang gizi institusi, khususnya yang berkaitan dengan penyimpanan bahan makanan dan alat.
c. Sasaran
-
Target Audiens Primer
: Peetugas Pelayanan Gizi
-
Target audiens Sekunder
: Setiap PJ
-
Aspek Geografi
: Kegiatan pendidikan dan pelatihan akan dilakukan
di ruang rapat pelayanan gizi RS St. Carolus Jakarta Pusat
-
Aspek Psikografi
:Target adalah petugas pelayanan gizi terutama para
PJ
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN
A. Pegorganisasian
Secara teknis kegiatan penyuluhan diorganisasikan dan dilaksanakan oleh
para mahasiswa gizi yang mempunyai ilmu/informasi tentang penyimpanan bahan
makanan dan alat sesuai standar rumah sakit . Struktur kepanitiaan secara
terperinci ada pada lampiran.
1.
Moderator
:
Grace
Laura
Pandia
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.
2.
Penyaji
:
Christin Natalia Pakpahan
Feni Bu’uloloEka
Surabina
Tugas
:
Menyajikan
materi
penyuluhan
dan
memperagakannya.
3.
Observer
:
Rotua
Silalahi
dan
Wisara
Sihotang
Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
4.
Fasilitator : Alex Candra Sibutian dan Ester Siska Manik
Tugas
:
-
Menyiapkan
peralatan
yang
diperlukan.
-
Menstimulasi
peserta
yang
tidak
aktif
dalam
kegiatan (tidak ada pertanyaan).
B. Waktu dan Tempat
Penyuluhan dilaksanakan di Ruang Rapat Pelayanan Gizi RS St. Carolus
selama 1 hari :
Hari/tanggal : Kamis, 04 Januari 2018 (2 sesi)
Tempat
: Ruang Rapat Pelayanan Gizi RS St. Carolus
C. Strategi
Strategi yang akan digunakan dalam kegiatan ini diantaranya:
1.
Penyuluhan
2.
Kelas PJ untuk setiap penyimpanan
3.
Pelatihan setiap PJ
D. Kegiatan
Penyuluhan
No. Tahap
Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Metode
1.
2.
3.
Pembukaan
Inti
2.1 Ceramah
Tanya Jawab
esimpulan
Penutup
5 menit
20 menit
10 menit
5 menit
5 menit
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Memberi pengertian
ASI
eksklusif,
manfaat
ASI
eksklusif bagi ibu
dan bayi, kandungan
(isi) ASI, persiapan
menyusui,
langkah-langkah
menyusui
yang benar.
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan oleh peserta.
Menyimpulkan
semua
penyuluhan
yang
telah
dilaksanakan.
Salam penutup.
Menjawab salam,
memperhatikan
dan
mendengarkan.
Mendengar,
melihat
dan
memperhatikan.
Bertanya.
Mendengar.
Menjawab salam.
Ceramah
Ceramah
Ceramah,
Tanya
jawab
Ceramah
E. Materi Penyuluhan
“
Pengertian Penyimpanan Bahan Makanan Basah, Kering, Dan Alat
”Penyimpanan bahan makanan basah adalah suatu tata cara menata, menyimpan ,
memelihara jumlah, kualitas dan keamanan bahan makanan segar di lemari pendingin.
Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak
(untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut.
Bahan makanan basah yang dibeli adalah yang berkualitas baik, bahan makanan
basah yang datang, disimpan dan memiliki tanggal kadaluarsa lebih dahulu digunakan
lebih dahulu ( sistem FIFO dan FEFO )
Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah ditimbang
bahan makanan dibawa ke ruangan persiapan bahan makanan, prasyarat
penyimpanan bahan makanan adalah:
1. Adanya sistem penyimpanan barang.
2.Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.
3. Tersedianya kartu stok atau buku catatan keluar masuknya bahan makanan
Jenis-jenis ASI
1. Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama
sampai hari ke-3. Kolustrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima
bayi karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai
pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI
matur.
Susu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu
transisi ini terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih
rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin
larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih
dari kolostrum.
3. Susu Matur
Susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang
keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan karbohidratnya
lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka
jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI
pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.
MANFAAT ASI EKSKLUSIF
Untuk Bayi
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna dan diserap, selalu bersih,
segar dan aman.
ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga menjadikan bayi sehat dan cerdas.
ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit terutama infeksi.
Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang.
ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan bayi
karena harus menunggu atau suhu tidak tepat.
Bayi yang menyusu jarang mengalami diare, tidak akan mengalami sembelit dan
jarang terkena alergi.
Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
sampai dengan 6 bulan.
Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum sempurna untuk mencerna
makanan selain ASI. ASI sendiri mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim.
Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. Sistem ekskresi bayi baru lahir sampai dengan
usia 6 bulan belum sempurna, sehingga bila diberi makanan dengan osmolaritas yang
tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan memberatkan fungsi ginjal.
Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6 bulan secara tidak
langsung akan mengurangi produksi ASI oleh karena frekuensi bayi untuk menyusu
berkurang karena sudah kenyang.
Untuk Ibu
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus
(pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan
segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara akan
diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesterone.
Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan sebelum hamil. Dengan menyusui,
timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga
berat badan ibu akan lebih cepat kembali keberat sebelum hamil.
Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat.
Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara
umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang
membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan
peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium.