• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK A USIA 3 TAHUN DENGAN GANGGUAN NUTRISI DI BPS KASIYATI, S.ST. DESA SELOREJO SAMBENG LAMONGAN EFA TRYNOVIA SARTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK A USIA 3 TAHUN DENGAN GANGGUAN NUTRISI DI BPS KASIYATI, S.ST. DESA SELOREJO SAMBENG LAMONGAN EFA TRYNOVIA SARTI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK “A” USIA 3 TAHUN DENGAN GANGGUAN NUTRISI DI BPS KASIYATI, S.ST.

DESA SELOREJO SAMBENG LAMONGAN EFA TRYNOVIA SARTI

1211010107

Subject : Gangguan nutrisi, Kesulitan makan, Anak Prasekolah DESCRIPTION

Gangguan nutrisi bisa disebabkan karena adanya kesulitan makan yang berat dan berlangsung lama berdampak negatif pada keadaan kesehatan anak, keadaan tumbuh kembang dan aktifitas sehari-harinya. Kesulitan makan pada anak dapat disebabkan antara lain, peran orangtua atau pengasuh, keadaan sosial ekonomi keluarga, jenis dan cara pemberian makanan, kepribadian, serta kondisi emosional anak. Studi kasus ini dilakukan dengan tujuan melakukan asuhan kebidanan pada anak dengan gangguan nutrisi.

Studi kasus dilakukan pada tanggal 15-28 April 2015. Subyek studi kasus adalah An “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi di BPS Kasiyati, S.ST. Desa Selorejo Sambeng-Lamongan. Metode studi kasus yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi dengan menggunakan tehnik 5 langkah, antara lain : pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

Hasil studi kasuspada An “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi, didapati data bahwa anak mengalami kesulitan makan dengan berat badan 11 kg. Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 minggu nafsu makan An “A” mulai meningkat dan berat badan bertambah menjadi 12 kg.

Pemberian asuhan kebidanan pada An “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi tidak ada kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan teori. Bidan sebagai tenaga kesehatan hendaknya memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga pasien bahwa gangguan nutrisi yang disebabkan kesulitan makan dapat dikurangi dengan membentuk perilaku makan yang sehat, menyediakan makanan dengan menu yang bervariasi, mengganti menu setiap hari, memberikan hiasan pada makanan agar lebih menarik, dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan.

ABSTRACT

Nutritional disorders can be due to a severe feeding difficulties and long lasting negative impact on the state of children's health, a state of growth and development and activity daily living. Difficulty eating in children can be caused by, among others, the role of parents or caregivers, family's socioeconomic circumstances, the type and manner of feeding, personality, and emotional condition of the child. This case study was conducted with the aim of implement midwifery care in children with nutritional disorders.

The case study was conducted on 15 to 28 April 2015. The subject of the case study was child "A" age of 3 years with nutritional deficiency in BPS

(2)

Kasiyati, S.ST. Selorejo Sambeng - Lamongan. Case study method was the method of interviews and observations by using a 5-step techniques, among others : assessment, diagnosis and problem identification, intervention, implementation, and evaluation.

Results of a case study on Child "A" age of 3 years with nutritional deficiency, the data found that children had difficulty eating with weight 11 kg. After midwifery care for 2 weeks appetite Child "A" began to rise and gained weight to 12 kg.

The provision of midwifery care in Child "A" age of 3 years with nutritional disorder there was no incompatibility between the review of case with a review of the theory. Midwives as health workers should provide an explanation to the mother and family of patients that nutritional deficiency caused by difficulty eating can be reduced by establishing healthy eating behaviors, provide food with a varied menu, change the menu every day, providing decoration on the food to make it more attractive, and create pleasant dining atmosphere.

Keywords : Nutritional disorders , difficulty eating Contributor : I. Nurun Ayati K,SST.,M.Kes

: II. Dhonna Anggreni, SKM

Date : 26 Juni 2015

Type Material : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document

Summary : -

LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah dipengaruhi oleh nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi, pencegahan cedera serta cara orang tua dalam merawat anak yang sakit (Nafratilawati, 2014). Tubuh manusia (termasuk bayi dan balita) memerlukan zat yang berasal dari makanan, yang disebut zat-zat gizi. Gizi merupakan pemberian zat-zat-zat-zat makanan kepada sel-sel dan jaringan tubuh, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang normal dan sehat (Maryunani, 2012). Malnutrisi adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitas. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Selain itu, malnutrisi bisa disebabkan apabila asupan kalori yang berlebih dari kebutuhan harian, dan mengakibatkan penyimpangan energi dalam bentuk bertambahnya jaringan adiposa. Masalah nutrisi yang terjadi pada anak antara lain malnutrisi kurang energi protein, malnutrisi vitamin, mineral, dan obesitas (Lisa, 2012). Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya (Ambarwati dan Wulandari, 2010 : 97).

Masalah perilaku makan yang timbul dapat bervariasi dari memilih makan makanan tertentu, membatasi jumlah asupan makanan, makan berlebihan, sampai terjadinya gangguan makanan yang berimbas pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Keluhan mengenai anak yang sulit makan menjadi masalah yang sering diungkapkan oleh orangtua ketika membawa anaknya ke dokter. Keluhan ini terjadi hampir merata tanpa membedakan jenis kelamin, etnis, dan status sosial

(3)

ekonomi. Beberapa masalah makan yang sering muncul antara lain: rewel, muntah, terlalu pemilih, fobia makan, makan lambat, dan penolakan makanan (Nafratilawati, 2014).

Angka kejadian masalah kesulitan makan di beberapa negara termasuk cukup tinggi. Sebuah penelitian oleh The Gateshead Millenium Baby Study pada tahun 2006 di Inggris menyebutkan 20% orangtua melaporkan anaknya mengalami masalah makan, dengan prevalensi tertinggi anak hanya mau makan makanan tertentu. Studi di Italia mengungkapkan 6% bayi mengalami kesulitan makan, kemudian meningkat 25-40% pada saat fase akhir pertumbuhan. Survei lain di Amerika Serikat menyebutkan 19-50% orangtua mengeluhkan anaknya sangat pemilih dalam makan sehingga terjadi defisiensi zat gizi tertentu (Nafratilawati, 2014). Berdasarkan hasil penyelidikan di 254 desa di seluruh Indonesia, Tarwotjo, dkk memperkirakan bahwa 30% atau sekitar 9 juta diantara anak-anak balita menderita gizi kurang (Rosida, 2009). Pada penelitian terhadap anak prasekolah usia 4-6 tahun di Jakarta, didapatkan prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6% dan 44,5% di antaranya menderita malnutrisi ringan sampai sedang, 79,2% dari subjek penelitian telah menderita kesulitan makan lebih dari 3 bulan (Antolis, 2012).

Menurut data Depkes awal Maret 2008, jumlah balita Indonesia penderita malnutrisi pada 2007 adalah 4,1 juta jiwa. Sebanyak 3,38 juta jiwa berstatus gizi kurang dan 755 ribu. Di Propinsi Jawa Timur tahun 2010 diketahui terdapat 2,4 juta balita dan 15% diantaranya mengalami masalah sulit makan (Rohmasari, 2013).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 11-18 Maret di BPS NY. KASIYATI, S.ST. Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan terhadap 5 anak usia 3-5 tahun yang mengalami gangguan nutrisi dari 5 anak diketahui 2 anak faktor nafsu makan, kondisi fisik anak, perilaku pemberian makan orang tua berpengaruh terhadap gangguan nutisi pada anak, dan 3 anak tidak mengalami gangguan nutrisi.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik 5 langkah SOAP yaitu untuk pegkajian data asuhan kebidanan, penentuan diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Subjek pada penelitian ini adalah An “A” usia 3 tahun dengan Gangguan Nutrisi. Tempat dan waktu penelitianya di Desa Selorejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan dilakukan pada bulan April.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini membahas tentang asuhan kebidanan pada An “A” usia 3 tahun dengan Gangguan Nutrisi dengan pendekatan manajemen 5 langkah menurut Varney, mulai dari pengkajian sampai evaluasi serta ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan praktek yang dialami penulis saat dilapangan.

Pada proses pengkajian dilakukan untuk memperoleh data subyektif dan data obyektif. Selama pengumpulan data yang dilakukan penulis dari keluarga klien tidak mengalami kesulitan karena keluarga klien sangat kooperatif. Dalam memperoleh data subyektif dalam teori dan kasus dilapangan terdapat kesamaan menurut teori (Hidayat, 2005 : 87). Pada saat melakukan pengkajian kasus pada

(4)

anak gangguan nutrisi di lahan praktek penulis mendapatkan data yang sesuai dengan teori seperti tidak mau atau tidak mampu untuk makan padahal yang tidak disukai makanan tersebut mengandung zat gizi yang seimbang, sehingga harapan dalam pemenuhan gizi harus selaras, serasi dan seimbang tidak terlaksana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari teori yang digunakan serta hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dalam pengkajian.

Diagnosa pada anak “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi yang diambil dari data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa tersebut. Diagnosa dan masalah ditentukan berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diperoleh saat pengkajian data. Pada kasus data subyektif ibu mengatakan anaknya lemas, dan mengalami kesulitan makan, data obyektif BB : 11 Kg, wajah terlihat lesu ditinjauan teori Gangguan Nutrisi disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh (Lisa, 2012).

Intervensi merupakan rencana asuhan kebidanan yang menyeluruh yang diberikan kepada pasien. Pada tahap intervensi kasus anak “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi sesuai dengan kasus yang terjadi maka asuhan kebidanan yang dilakukan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Dalam kasus ini yang diberikan yaitu observasi TTV dan keadaan umum anak, anjurkan pada ibu untuk mulai pemberian makan, memperbaiki gangguan nutrisi yang telah terjadi, menjelaskan pada keluarga tentang mengatasi kesulitan makan, buat pilihan menu, buat jadwal penimbangan. Sehingga dapat disimpulkan dari teori yang digunakan serta hasil asuhan yang diberikan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

Pada penatalaksanaan tindakan asuhan kebidanan dalam studi kasus anak “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi mengacu pada inervensi yang telah ditetapkan. Maka asuhan kebidanan yang dilakukan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Dalam kasus ini pada tinjauan pustaka yaitu observasi TTV dan keadaan umum anak, menganjurkan pada ibu untuk mulai pemberian makan, memperbaiki gangguan nutrisi yang telah terjadi, menjelaskan pada keluarga tentang mengatasi kesulitan makan, membuat pilihan menu, membuat jadwal penimbangan. Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan teori.

Pada tahap evaluasi ini dilakukan untuk menilai keefektifan intervensi yang didasarkan atas tujuan dan kriteria hasil sesuai dengan teori yang ada. Evaluasi pada tinjauan pustaka dilakukan sesuasi dengan situasi dan kondisi pasien, ibu mengatakan anaknya mengalami kesulitan makan, S: 36,8 oC, N: 100x/mnt, RR : 30 x/mnt, BB : 11 Kg, TB : 98 Cm, anak terlihat kurus, lemas (+), nafsu makan kurang, wajah terlihat lesu, dan intervensi tetap dilanjutkan sampai 2 minggu di Dsn. Kedungwatu Ds. Selorejo Kec. Sambeng-Lamongan dengan menggunakan SOAP. Dalam tinjauan pustaka untuk mengukur keberhasilan penatalaksanaan didasarkan pada kriteria hasil sebagai berikut kebutuhan nutrisi terpenuhi, nafsu makan meningkat, perubahan pola makan dan kebiasaan individu, menunjukan kenaikan berat badan yang ideal, muka tidak lesu, lemas(-). Begitu juga evaluasi pada kasus anak “A” usia 3 tahun dengan gangguan nutrisi menggunakan format SOAP sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.

(5)

SIMPULAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada An “A” usia 3 tahun dengan Gangguan Nutrisi, dengan menerapkan management kebidanan 5 langkah varney dapat disimpulkan pada langkah pengkajian didapatkan data subjektif dan objektif melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk menentukan diagnosa dan memprioritaskan masalah. Pada data subjektif didapatkan anak mengalami kesulitan makan. Pada data objektif didapatkan BB anak 11kg.

Dalam pengkajian kasus An “A” usia 3 tahun dengan Gangguan Nutrisi, diperoleh data subyektif yaitu melalui anamnesa dari pasien dan keluarga pasien. Dalam melakukan anamnesa pada pasien ditemukan bahwa anak lemas, sulit makan, dan anak terlihat kurus. Pada data obyektif yaitu melalui pemeriksaan fisik. Saat pemeriksaan fisik, pada pemeriksaan antropomentri bahwa BB 11kg, wajah terlihat lesu dan lemas pada minggu pertama, akan tetapi pada minggu selanjutnya BB anak naik 12kg, wajah sudah tidak terlihat lesu dan lemas.

Dalam identifikasi diagnose, masalah ditemukan diagnose An “A” usia 3 tahun dengan Gangguan Nutrisi, yaitu ibu pasien mengeluhkan anaknya mengalami kesulitan makan. Sehingga di dalam identifikasi diperlukan kebutuhan cara penambahan nafsu makan, dan menaikkan berat badan pada anak kesulitan makan.

Intervensi disusun berdasarkan tujuan dan criteria. Dalam hal ini intervensi utama yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, meningkatkan nafsu makan, merubah pola makan, dan menaikkan berat badan anak. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi.

Implementasi pada kasus ini dapat dilaksanakan dengan baik misalnya mengajarkan cara mengatasi kesulitan makan, dan langkah-langkah membantu anak tidak sulit makan.

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan langkah terakhir yang menentukan keberhasilan yaitu melakukan evaluasi pada kasus ini evaluasi berhasil, rencana yang dilakukan yaitu berhasil menambah berat badan anak menjadi 12kg.

REKOMENDASI

Bagi Insitusi diharapakan menyediakan sumber-sumber pustaka yang up to date sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan baru ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan.

Bagi mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat mendeteksi dini adanya gangguan nutrisi pada anak dengan menggunakan asuhan kebidanan 5 langkah varney dan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.

Bagi pasien, keluarga diharapkan untuk lebih memperhatikan makanan anak dan keluarga melakukan saran yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan agar pemenuhan nutrisi pada anak cepat terpenuhi.

ALAMAT CORRES PONDENSI Email : etrynovia@yahoo.com No Hp : 081335230840

Referensi

Dokumen terkait