Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Gangguan Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Lingkungan
II A Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
ULFA ANGGRAINI 102500061
Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Gangguan Pemenuhan Nutrisi pada Ibu
Hamil ” di Kel. Harjosari I Kec. Medan Amplas.
Selama proses penulisan hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,
tentunya tidak lepas dari segala macam kendala yang harus dihadapi. Namun
berkat, rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya serta bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat penulis hadapi
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Adapun tujuan penulis membuat laporan ini adalah untuk menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dalam rangka menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara. Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan
dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini
penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1) dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2) Ibu Erniyati S.Kp,MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3) Ibu Nur Afi Darti S.Kp, M.kep ketua Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kebijakannya.
4) Ibu Lufthiani,S.kep,Ns, M.kes selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, pemikiran serta dengan sabar memberikan bimbingan dan
saran-sarannya.
5) Ibu Siti Zahara Nasution S.Kp, MNS penguji yang telah meluangkan
waktu, serta dengan sabar memberikan bimbingan dan saran-sarannya.
6) Seluruh staf Dosen dan Karyawan Fakutas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
7) Kepada Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat
8) Kepada Abang, kakak dan adik tersayang yang menemani dan membantu
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9) Teman-teman mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
utara khususnya program studi DIII Keperawatan 2010 dan semua pihak
yang telah membantu saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
10)Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah
memberikan saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangannya dan jauh dari pada kesempurnaan, baik dari teknik
penulisan maupun bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, dan masukan-masukan lain dari semua
pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Medan, 18 juli 2013
DAFTAR ISI
Lembar Sampul . ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... v
Bab I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ... 3
1.2.1. Tujuan Umum ... 3
1.2.2. Tujuan Khusus ... 3
1.3. Manfaat ... 4
Bab II Pengelolaan Kasus 2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan dasar nutrisi .. 5
2.1.1 Defnisi Nutrisi ... 5
2.1.2. Kategori Zat makanan ... 5
1. Karbohidrat ... 5
2. Lemak ... 7
3. Protein ... 9
4. Mineral ... 10
5.Vitamin ... 11
6. Air ... 13
2.1.3. Diet Wanita Hamil ... 13
2.1.4. Anemia ... 14
2.1.5. Pengkajian Keperawatan ... 17
2.1.6. Analisa Data ... 18
2.1.8. Perencanaan ... 19
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus. ... 20
1. Pengkajian ... 20
2 Analisis data ... 28
3.Rumusan Masalah. ... 29
4. Perencanaan Keperawatan dan Rasional ... 30
5.Pelaksanaan Keperawatan ... 32
2.3. Pembahasan ... 33
Bab III Kesimpulan dan Saran 3.1. Kesimpulan ... 36
3.2. Saran ... 36
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia
pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun)
dan katabolisme (pemecahan)(Tarwoto & Wartonah,2006).
Kebutuhan energi individu dipengaruhi beberapa faktor. Sejumlah
faktor seperti, aktivitas, penyakit, cedera, demam, infeksi, pemasukan
makanan. Pada umumnya, ketika kebutuhan energi terpenuhi lengkap oleh
asupan kalori pada makanan maka berat badan tidak berubah. Jika
pemasukan kalori melebihi energi, maka berat seseorang akan menambah.
Ketika pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka
seseorang akan kehilangan berat badan (potter & Perry,2005).
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.
Enam kategori zat makanan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin dan mineral tidak menyediakan
energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam
basa. Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai
penghancur zat makanan (potter & Perry,2005).
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum
dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
yang aterm (Guyton,1997). Kehamilan merupakan proses fisiologis yang
memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya, dengan adanya
kehamilan maka seluruh sistem genitalia wanita mengalami perubahan
yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar
haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar Hb
kurang dari 10,5 gr% pada trimester II, pada ibu yang tidak hamil adalah
kurang dari 12 gr% (Saifudin, 2002).
Ditemukan prevalence rate anemia 51,8%. Proporsi ibu hamil
berdasarkan umur terbanyak pada umur 20-35 tahun yaitu 84,5%,
pendidikan dasar 52,7%, petani 60,9%, miskin 64,5%, trimester III 40%,
parietas <4 81,8%, jarak kehamilan <2 tahun 66,4%, antenatal tidak baik
60,9%, mengonsumsi tablet besi 50,9% dan status gizi baik 78,2%
(Rasmalia,2011).
Gangguan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan berat
badan bayi baru lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. status
nutrisi ibu pada waktu konsepsi sangatlah penting dalam bentuk cadangan
nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Wanita hamil memerlukan zat besi 30
mg/hari, yang sulit diperoleh dari sumber-sumber diet sehingga perlu
diberikan suplemen. Zat besi diperlukan untuk mengoreksi keberadaan
awal defisisensi dan menyediakan untuk peningkatan volume darah
maternal untuk persediaan darah janin, dan untuk kehilangan darah selama
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Memperoleh gambaran tentang nutrisi pada ibu hamil dengan anemia
1.2.2. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan pada
pasien dengan kasus gangguan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil di
Lingkungan IIA Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan kasus
gangguan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil di Lingkungan IIA
Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas
3. Mampu menetapkan rencana intervensi pada pasien di Lingkungan
IIA Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas
4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien di
Lingkungan IIA Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas
5. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan kasus di Lingkungan
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang perkembangan
ilmu keperawatan, khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan
kasus gangguan pemenuhan nutrisi
1.3.2. Bagi keluarga pasien
Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
informasi dan menambah pengetahuan tentang gangguan pemenuhan
nutrisi pada ibu hamil di Lingkungan Harjosari 1 Kecamatan Medan
Amplas
1.3.3. Bagi penulis
Sebagai pengalaman berharga dan meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam bidang asuhan keperawatan (ASKEP). Menambah
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Nutrisi
2.1.1. Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh (Aziz, 2006).
Nutrisi adalah zat- zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan –bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuh serta mengeluarkan sejak sisanya (tarwoto dan wartonah,
2010).
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses and fungsi tubuh.
Enam kategori zat makanan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin dan mineral tidak menyediakan
energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam
basa. Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai
penghancur zat makanan (potter & Perry,2005).
2.1.2. Kategori Zat Makanan
1. Karbohidrat
a. Pengertian Karbohidrat
Menurut potter & perry (2005) Karbohidrat merupakan sumber
energy utama dalam diet. Tiap gram karbohirat menghasilkan 4
kilokalori (kkal). Jumlah karbohidrat yang sedikit disimpan dalam hati
dan otot dalam bentuk glikogen. Glikogen, yang disintesis dari glukosa,
menyediakan energy selama periode puasa yang singkat. Kelebihan
kalori karbohidrat disimpan sebagai lemak. Metabolisme karbohidrat
1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan air
(glikogenolisis)
2. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan
(glikogenesis)
3. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi
(glukoneogenesis)
Penyerapan karbohidrat yang dikonsumsi masih dapat ditemukan
dalam 3 bentuk, yaitu Polisakarida, Disakarida, dan Monosakarida.
Didakarida dan monosakarida mempunyai sifat mudah larut dalam air
sehingga mudah diserap melawati dinding usus mengikuti hokum
difusi osmose yang tidak memerlukan tenaga serta langsung
memasuki pembuluh darah. Proses penyerapan tenaga dan mengikuti
hokum difusi osmose dikenal sebagai penyerapan pasif.
b. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat dalam makanan antara lain:
1. Serealia dan makanan yang terbuat dari serealia. Contoh:
gandum, beras, jagung.
2. Gula murni (sukrosa)
3. Sayuran (misal: kentang, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan
sayuran akar lain). Akan tetapi, kandungan karbohidrat dalam
panganan tersebut lebih rendah.
4. Buah-buahan. Buah mengandung 5% - 10% gula. Makin manis
rasa buah, makin tinggi kandungan gulanya.
5. Susu. Susu memiliki kandungan gula laktosa. Akan tetapi, keju
dan mentega yang terbuat dari susu justru tidak mengandung
c. Fungsi Karbohidrat
Fungsi karbohidrat dalam susunan makanan antara lain:
1. Sebagai sumber energy
Proses oksidasi glukosa barlangsung didalam sel. Senyawa ini
dipecah melalui serangkaian reaksi kimia dan menghasilkan
sejumlah energi. Setiap 1 g karbohidrat menghasilkan energi
sebesar 16 kJ (3,75 kkal).
2. Sebagai penghasil lemak
Kelebihan karbohidrat dalam tubuh diubah menjadi lemak.
Proses konversi ini berlangsung dalam hati meskipun lemak
tersimpan diseluruh tubuh, yakni di dalam sel lemak jaringan
adiposa (penimbun lemak). Diet karbohidrat yang berlebihan
menyebabkan kegemukan.
3. Sebagai pasangan protein
Karbohidrat dibutuhkan dalam susunan makanan sebagai
“pasangan protein”. Jika susunan makanan mengandung
sedikit karbohidrat, presentase protein yang harus disediakan
sebagai sumbar energi akan lebih besar dari biasanya. Karena
peran utama protein adalah sebagai bahan dasar pertumbuhan
dan perbaikan jaringan yang rusak, maka asupan karbohidrat
yang cukup harus diberikan agar protein dalam makanan dapat
digunakan untuk keperluan pertumbuhan.
2. Lemak
a. Pengertian Lemak
Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon,
hidrogen dan oksigen. Lemak sendiri merupakan ester dari
gliserol dan asam lemak. Pencernaan lemak dimulai dalam
b. Jenis-jenis Lemak
Pada dasarnya ada dua tepi asam lemak, yaitu:
1. Asam lemak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai
hidrokarbon yang jenuh hidrogen.
2. Asam lemak tak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai
hidraokarbon yang tidak jenuh-hidrogen, dan karenanya
mempunyai satu ikatan rangkap atau lebih.
c. Sumber lemak dalam diet
Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, mergarin,
susu, krim, keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk
memasak, telur, serta makanan lain (miasl; es krim, cokelat,
kembang gula, biji-bijian, dan kuah salad). Sayur-sayuran dan
buah-buahan mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan
alpokat (8%).
d. Fungsi lemak dalam susunan makanan
Sumber energi. Setiap 1 g lemak menyediakan 38 kJ (9 kkal).
1. Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tidak
langsung digunakan untuk energi, melainkan disimpan pada
jaringan adiposa. Jaringan ini untuk energi mempunyai tiga
fungsi, yaitu menyusun cadangan energi, membantu mencegah
kehilangan panas yang berlebihan dari dalam tubuh, serta
melindungi organ peka seperti ginjal dari kerusakan.
2. Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak
diperlukan oleh tubuh agar berfungsi secara normal. Senyawa
ini tidak dapat disintesis oleh tubuh, dan karenanya harus
tersedia dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Asam lemak
esensial meliputi asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang
pernah disebut sebagai vitamin F.
3. Penyerapan vitamin larut-lemak. Jenis lemak tertentu dalam
E dan K yang larut dalam lemak. Akan tetapi di negara-negara
dengan asupan lemak rendah, vitamin-vitamin dapat diperoleh
dengan cara lain.
3. Protein
a. Pengertian Protein
Protein merupakan kelompok nutrien yang paling penting bagi
makhluk hidup. Senyawa ini dijumpai dalam sitoplasma semua
sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Protein adalah
substansi organik dengan kandungan unsur karbon, hidrogen
dan oksigen yang mirip dengan karbohidrat dan lemak.
b. Sumber protein dalam susunan makanan
Kebutuhan protein dapat diperoleh dari sumber pangan hewani
dan nabati. Biasanya, kandungan protein hawan lebih tinggi
dibandingkan pangan nabati. Akan tetapi, beberapa sayuran dan
kacang-kacangan seperti kedelai justru mempunyai kandungan
protein yang lebih tinggi. Sumber protein ini dapat diperoleh
dari daging, ikan, roti, serealia, susu, keju, telur dan sayuran.
Jumlah protein dalam sel ubi dan sayuran hijau sedikit, kentang
menyumbang 3% dari keseluruhan kandungan protein makanan.
Sedangkan kacang-kacangan, seperti kacang kapri, buncis, dan
memiliki kandungan protein cukup. Kandungan protein kedelai
sangat tinggi dan menjadi sumber protein penting dalan susunan
makanan.
1. Protein sempurna
Adalah protein yang mengandung asam amino esensial yang
lengkap, baik macam maupun jumlahnya. Contohnya: kasein
pada susu dan albumin pada putih telur. Pada umumnya protein
2. Protein kurang sempurna
Adalah protein yang mengandung asam amino esensial lengkap,
tetapi diantaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak apat
mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan dan mempertahankan
kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya: protein legumin
pada kacang-kacangan dan gliadin pada gandum.
3. Protein tidak sempurna
Adalah protein yang tidak mengandung atau sangt sedikit
mengandung asamamino esensial Protein ini tidak apat
mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan dan mempertahankan
kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya: zein pada
jagung
c. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein setiap orang bervariasi berdasarkan laju
pertumbuhan dan berat badannya. Individu biasa membutuhkan
asupan protein kurang lebih 1 g untuk tiap kg berat badan.
Kebutuhan protein ini meningkat selama periode pertumbuhan.
Sebagai contoh, anak usia 5-6 tahun membutuhkan asupan
kurang lebih 2 g protein untuk tiap kg berat badan. Peningkatan
kebutuhan ini juga dialami oleh wanita hamil, ibu menyusui,
kondisi sehabis sakit, atau ketika menjalanin operasi.
4. Mineral
a. Pengertian
Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam
makanan, unsu-unsur tersebut kebanyak terdapat dalam bentuk
garam-garam organik, seperti natium klorida. Namun, beberapa
mineral juga terdapat bentuk senyawa organik seperti sulfur dan
fosfor. Sekitar 45 berat tubuh manusia tersusun atas unsur
mineral. Sejumlah mineral, seperti kalsium dan fosfor, terdapat
b. Macam-macam Mineral
Jenis
Mineral Sumber Fungsi
Kalsium Susu
Pembentukan gigi dan tulang, aktivitas neuromuscular, dan koagulasi(pengumpulan darah)
Fosfor
Telur, Daging, dan Susu
Penyangga pembentukan gusi dan tulang Yodium Garam beryodium dan makanan laut
Pengaturan metabolisme tubuh dan memperlancar pertumbuhan
Besi Hati, telur, Daging
Komponen Hemoglobin dan membantu oksidasi dalam sel
Magnesium
Biji-bijian, susu, dan Daging
Pengaktifan enzim, pembetukan gigi dan tulang, dan membantu kegiatan neuromuscular
Zinc
Makanan Laut dan Hati
[image:17.595.170.516.91.463.2]Bahan pembentuk enzim dan insulin
Tabel.2.1. Jenis, sumber dan fungsi mineral.
5. Vitamin
a. Pengertian
Vitamin adalah sekelompok senyawa kompleks organik yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat.
Penyakit akibat kekurangan vitamin telah dikenal selama
berabad-abad, akan tetapi tidak diketahui penyebabnya. Skorbut,
suatu penyakit akibat kekurangan vitamin C, dahulu sering
dijumpai di antara para pelaut yang mengadakan perjalanan jauh.
Ternyata penyakit tersebut dapat dicegah dengan mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan segar. Hal ini pertama kali
diperkenalkan oleh Kapten Cook. Vitamin sendiri pertama kali
b. Jenis, Sumber, dan Fungsi Vitamin
Jenis vitamin Sumber Fungsi
Vitamin A Lemak hewani, Mentega, keju, kuning telur, minyak ikan, sayuran hijau, buah yang kuning, dan sayuran.
Membantu pertumbuhan sel tubuh dan penglihatan, menyehatkan rambut dan kulit.
Vitamin B1 (thiamin) larut dalam air
Ikan, daging ayam tanpa lemak, kacang-kacangan dan susu Metabolisme karbohidrat,membantu kelancaran system persyarafan, dan mencegah beri-beri Vitamin B2 (riboflavin) Larut dalam air Telur, sayuran hijau, daging tanpa lemak, susu dan biji-bijian
Membantu Pembentukan Enzim, pertumbujan, dan membantu adaptasi cahaya dalam mata
Vitamin B3 (niacin)
Daging tanpa lemak, hati, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, telur dan hati.
Metabolism karbohidrat,lemak, protein, dan komponen enzim serta mencegah menurunnya nafsu makan
Vitamin B6 (pyridoksin)
Biji-bijian, sayuran, daging, pisang
Membantu kesehatan gusi dan gigi, pembentukan sel darah merah, serta
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Vitamin B12 (cyanocobalamin)
Hati, susu, daging tanpa lemak, ikan, dan kerang laut.
Metabolisme protein, membantu pembentukan sel darah merah,
asam folat
Vitamin D Minyak ikan, susu, kuning telur, mentega, hati, kerang, atau terbentuk dikulit akibat pemanasan sinar matahari.
Membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta mencegah rakhitis.
Vitamin E
(alphatocopherol)
Sayuran hijau. Membantu pembentukan sel darah merah dan melindungi asam amino utama.
Vitamin (biotin) Kuning telur, sayuran hijau, susu, dan hati
Membantu kegiatan enzim serta metabolism karbohidrat, lemak, dan protein.
Vitamin K Hati, telur, dan ssayuran hijau.
[image:19.595.195.546.84.393.2]Membantu produksi protrombin.
Table.2.2. Jenis, Sumber dan Fungsi
6. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan
air secara teratur sangat penting bagi makhluk hidup untuk
bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
2.1.3. Diet Wanita Hamil
Menurut Aziz(2006) pada wanita, masa hamil merupakan masa dimana
unsure-unsur gizi diperlukan jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan
dalam keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan sendiri, unsur - unsur gizi ini
diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh dengan pesat. Berdasarkan angka
kecukupan gizi data yang dianjurkan perhari menurut hasil Widya karya
Nasional Pangan dan gizi, selama hamil seorang wanita akan mendapatkan
Zat Gizi Nilai Gizi Energi Protein Vitamin A Thiamin Riboflavin Niasin Vitamin B12 Asam folat Vitamin C Kalsium Fosfor Besi Zinc Iodium
[image:20.595.165.511.83.318.2]+ 285 (Kkal) +12 (g) + 200 (RE) +0,2 (mg) + 0,2 (mg) +1,3 (mg) + 0,3 + 150 (µg) + 10 (mg) + 400 (mg) + 200 (mg) + 20 (mg) + 5 (mg) +25 (µg)
Table.2.3. data angka kecukupan gizi yang dianjurkan perhari
menurut hasil Widya karya Nasional
2.1.4. Anemia
a. Pengertian Anemia
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer,
2002).
b. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), salah
satunya sebagai berikut:
Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia Zat Besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat
hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian
tablet besi.
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan
dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil
muda.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg.
Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan
plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa
haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan
zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan
untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).
c. Gejala Anemia Kehamilan
Gejala anemia pada kehamilan yaitu:
1. Ibu mengeluh cepat lelah,Sering pusing
2. Mata berkunang-kunang
3. Malaise
4. Lidah luka
5. Nafsu makan turun (anoreksia)
6. Konsentrasi hilang
7. Nafas pendek (pada anemia parah)
8. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
d. Penyebab Anemia
Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah
sebagai berikut:
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan
lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan
lain-lain
Penyebab spesifik dari Anemia defisiensi zat besi
1. Ini Sangat penting untuk di ingat pada kehamilan. Terjadi kenaikan
kebutuhan untuk zat besi, yang tidak selalu ditemukan. Disamping
kondisi fisiologis, kenaikan zat besi selama kehamilan tidak selalu
ditemukan, kondisi abnormal berikut menyebabkan kekurangan zat besi
lebih lanjut dan akhirnya mengakibatkan anemia defisiensi zat besi.
2. Penurunan asupan zat besi sebagai akibat dari jenis diet, misalnya
kebiasaan makan, pantangan makanan, kebiasaan memasak.
3. Penurunan absorpsi zat besi sebagai akibat dari masalah gastrointestinal
(diare dan muntah-muntah) atau penambahan asupan dari alkali untuk
mengurangi rasa panas dalam perut, yang mengurangi penyerapan zat
besi.
4. Penurunan asupan dan penyerapan vitamin C.
e. Dampak anemia pada ibu hamil
Menurut Sinsin(2008) Akibat anemia pada kehamilan adalah sebagai
berikut :
1. Perdarahan saat persalinan karena luka akibat persalinan sulit
menutup
2. Meninggal saat persalinan
4. Berat bayi rendah
5. Gangguan jantung, ginjal dan otak
f. Pencegahan Anemia Pada kehamilan
1. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
2. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk
memperlancar penyerapan zat besi.
3. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah
penyakit infeksi dan penyakit cacingan.
4. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat
menghambat penyerapan zat besi.
2.1.5. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik
secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan ,tipe makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan,
makanan yang lebih disukai sekarang, dan rencana makanan untuk
selanjutnya.
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara
lain kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa
bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah
penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan terhadap
aspek-aspek berikut : rambut yang sehat berciri mengkilat, tidak kering, dan
tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daearh diatas
kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata carah
dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir
tidak kering, pecah-pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah
berwarna merah gelap, tidak warna merah terang, dan tidak ada luka
pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan
gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik
kebawah sampai di bawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan
tidak berwarna;kulit tubuh haus, tidak bersisik, tidak timbul bercak
kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari
kuat dan berwarna merah muda.
h. Pengukuran Atropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan
lingkar lengan.
i. Labolatorium
Pemeriksaan labolatorium berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa,
elektrolit, dan lain-lain.
2.1.6. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian kemudian
dikelompokkan dan dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien.
Untuk mengelompokkannya dibagi menjadi dua data yaitu, data sujektif
yaitu data yang di dapat dari pasien langsung, dan data objektif yaitu data
yang didapat dari observasi perawat langsung kepada pasien, dan
2.1.7. Rumusan Masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan :
Peningkatan laju metabolik
Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet
Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal
Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan
2.1.8. Perencanaan
Setelah ditemukan masalah pada klien, perawat melakukan intervensi
untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien. Adapun intervensi
asuhan keperawatan yang dilakukan pada masalah gangguan pemenuhan
nutrisi pada ibu hamil yaitu :
a. Meningkatkan nafsu makan
b. Membantu memenuhi kebutuhan Nutrisi
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral
2.2.Asuhan Keperawatan kasus 1. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 25 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Garu IIA Gg. Teratai No.5 B
Golongan Darah : B
Tanggal Pengkajian : 17 juni 2013
Diagnosa Medis : Anemia
2. Keluhan Utama
Ny. S mengatakan sering mengalami Sakit kepala, tidak nafsu makan, mual
dan muntah dan cepat lelah.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Tekanan darah ibu rendah dan tidak meminum vitamin penambah
darah.
2. Hal- hal yang memperbaiki keadaan
Biasanya ibu langsung beristirahat ketika sudah merasa kelelahan.
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan
Ny. S terlihat lelah.
2. Bagaimana dilihat
Ny.S terlihat pucat
C. Region
Terlihat pada Wajah Ny. S
2. Apakah menyebar
Iya , bagian wajah Ny. S terlihat pucat
D. Severity
Ibu merasa sulit beraktivitas .
E. Time
Jika ibu terlalu banyak melakukan aktifitas
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu A. Penyakit yang pernah dialami
Ibu pernah demam, batuk dan pilek.
B. Pengobatan/ tindakan Yang pernah dilakukan
Ny. S membeli obat diwarung.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Ny. S tidak pernah dirawat maupun dilakukan operasi.
D. Lama dirawat
-
E. Alergi
Ny. S tidak memiliki riwayat alergi.
F. Imunisasi
Imunisasi Ny.S lengkap
5. Riwayat Kesehatan Keluarga A. Orang tua
Orang tua Ny. S tidak ada yang menderita penyakit serius.
B. Saudara kandung
Saudara Ny. S tidak ada yang menderita penyakit serius.
C. Penyakit keturunan yang ada
Ny. S tidak mempunyai penyakit Keturunan
D. Anggota keluarga yang meninggal
Belum ada anggota keluarga Ny. S yang meninggal Dunia
E. Penyebab meninggal
Tidak Ada
G : 1 P : 0 A : 0 HPHT : 05 – 01 - 2013 TTP : 12 – 10 - 2013
No. Umur Komplikasi / Masalah Kondisi
Anak Penolong Kehamilan Persalinan Nifas
1. Hamil
ini
- - - -
7. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan umum
Keadaan umum Ny. S saat ini masih terlihat pucat.
B. Tanda – Tanda vital
Suhu tubuh : 36 °C
Tekanan Darah : 90 / 60 mmHg
Nadi : 86 x / menit
Pernafasan : 22 x / menit
Skala Nyeri : 4
TB : 16 3cm
BB : 55 kg
Hb : 9 gr/dl
C. Pemeriksaaan Head to toe Kepala dan rambut
Bentuk : bulat
Ubun – ubun : tertutupi rambut dan tidak terdapat Kelainan
Kulit Kepala : Bersih
Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : merata dan baik
warna kulit : kuning langsat
Wajah
Warna kulit : kuning langsat
Struktur wajah : Bentuk wajah bulat, simetris.
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan :Bola mata simetris, pergerakan
bola mata normal
Palpebra : Normal
Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva pucat, Sklera ikterik.
Pupil : Refleks terhadap cahaya normal.
Cornea dan iris : Kornea bening.
Visus : Tidak dikaji.
Tekanan bola mata : Tidak dikaji.
Hidung
Tulang hidung dan posisi septum nasi : Normal, simetris, tidak ada
kelainan
Lubang hidung : Normal, simetris, tidak ada polip.
Cuping hidung : Tidak terdapat cuping hidung
Telinga
Bentuk telinga : Bentuk daun telinga normal,
simetris,
Ukuran telinga : Normal
Lubang telinga : tidak ada serumen mapun cairan.
Ketajaman pendengaran : Tidak dikaji
Mulut dan faring
Keadaan bibir : kering, pecah-pecah, terlihat pucat tidak
ada tanda sianosis.
Keadaan gusi dan gigi : Gigi bersih, tidak terlihat perdarahan
pada gusi.
Keadaan lidah : Bersih, normal, kekuatan otot lidah baik,
fungsi pengecapan baik.
Leher
Trachea : Kedudukan trachea normal, tidak ada
massa ataupun nyeri tekan.
Thyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar
thyroid.
Suara : Suara jelas, tidak ada gangguan
komunikasi.
Kelenjar limfe : tidak dikaji
Vena jugularis : Teraba, lemah, tidak teratur.
Denyut nadi karotis : Teraba, lemah, tidak teratur.
Pemeriksaan Integument
Kebersihan : Bersih,
Kehangatan : Hangat
Warna : Kuning Langsat
Turgor : Kembali > 2 detik
Kelembapan : Tidak Lembab.
Kelainan pada kulit : Tidak ada.
Pemeriksaan payudara dan ketiak.
Ukuran dan bentuk : Tidak dikaji.
Warna payudara dan aerola : Tidak dikaji.
Kondisi payudara dan putting : Tidak dikaji.
Produksi ASI : Tidak dikaji.
Aksila dan klafikula : Tidak dikaji.
Pemeriksaan thorak/dada
Inspeksi thorak : Tidak dikaji.
Pernafasan : Nafas Ny. S normal, frekuensi
nafas 22x/menit, suara nafas vesikuler.
Tanda kesulitan bernafas : tidak terdapat kesulitan bernafas
Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Pemeriksaan jantung
Inpeksi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Palpasi : Tidak dikaji
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : Bentuk bulat lonjong
Auskultasi : tidak dikaji
Palpasi : Tidak dikaji
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
Genitalia : Tidak dikaji
Anus dan perineum : Tidak dikaji
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas :Tidak dikaji
Fungsi neurologi :Tidak dikaji
Fungsi motorik :Tidak dikaji
8. Kebiasaan Sehari - hari Pola makan dan minum
Frekuensi makan sehari : 2 x/hari
Nafsu/selera makan : nafsu makan Ny. S kurang terutama
pada sayuran hijau
Nyeri ulu hati : Tidak ada
Alergi : Tidak ada riwayat alergi
Mual dan muntah : Ya
Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.S
Jumlah dan jenis makan : Menu biasa
Waktu pemberian cairan/minum : minum sehabis makan, setiap kali
haus.
Masalah makan dan minum : Ny.S tidak mengalami kesulitan
menelan maupun mengunyah.
Kebersihan tubuh : Tubuh Ny. S bersih, Ny. S mandi 3
x sehari
Kebersihan gigi dan mulut : Mulut dan gigi Ny. S bersih, Ny. S
menyikat gigi 2 kali sehari.
Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan Ny. S bersih
karena dipotong seminggu sekali .
Pola kegiatan/aktifitas
Kegiatan Mandiri Sebahagian Total
Mandi
Makan
BAB
BAK
Ganti pakaian
Untuk aktifitas ibadah Ny. S dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya.
Pola eliminasi BAB
Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari di
kamar mandi.
Karakter feses : Tidak dikaji
Riwayat perdarahan : Tidak pernah
BAB terakhir : Sehari sebelum tanggal pengkajian (16
Juni 2013)
Diare : Sedang tidak diare
Penggunaan laktasif : tidak
BAK
Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari
Karakter urin : Berwarna kuning, cair, berbau khas.
Nyeri saat BAK : Tidak ada
Penggunaan diuretic : Tidak ada
2 . ANALISA DATA
No. Data Masalah keperawatan
1. DS :
Ny. S mengatakan sering mual dan
muntah dalam sehari bisa lebih dari 4-5
x, mudah lelah ketika beraktivitas,
nafsu makan menurun, dan sering sakit
kepala.
DO :
Wajah Ny. S terlihat pucat, keadaan
umum lemah, mukosa bibir kering
kesadaran baik dengan tanda- tanda
vital : TD:90/60 mmHg; HR:86x/I; RR:
22 x/I; T: 36 °C
Pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan(gangguan nutrisi)
2 DS :
Ny.S mengatakan kurang mengetahui
informasi tentang penyebab Anemia
selama kehamilan
DO :
Ny.S bertanya tentang Pencegahanan
anemia selama kehamilan
Kurangnya pengetahuan tentang
3.RUMUSAN MASALAH
Masalah keperawatan
1. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan (gangguan nutrisi)
2. Kurang Pengetahuan tentang anemia
Diagnosa pasien keperawatan (Prioritas)
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan nutrien
yang tidak adekuat d/d penurunan berat badan (+)
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari/
Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
17-06-2013 1
2.
Tujuan:
diharapkan kebutuhan nutrisi ibu hamil dapat terpenuhi
Kriteria hasil:
Terjadi Peningkatan berat badan
Tidak mengalami tanda Malnutrisi
Nafsu makan kembali normal
Tujuan:
Diharapkan setelah diberi asuhan Keperawatan, pengetahuan pasien
mengenai anemia menjadi adekuat.
Kriteria Hasil:
Dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian anemia
Dapat mengikuti instruktur dan prosedur perawatan
Dapat menunjukkan prilaku kesehatan yang positif untuk
menanggulangi anemia
Rencana Tindakan Rasional
1. - Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai
- Observasi dan catat Masukan
makanan Klien
- Mengidentifikasi difisiensi
menduga kemungkinan intervensi
- Mengawasi masukan Kalori
atau kualitas kekurangan
- Timbang berat badan pasien
- Anjurkan makan sedikit dan
frekuensi sering / makan
diantara waktu makan
- observasi dan catat kejadian
mual/muntah,
- anjurkan hygiene mulut yang
baik; sebelum dan sesudah
makan, gunakan sikat gigi yang
halus untukmenyikat yang
lembut.
- mengetahui Berat badan atau
efektivitas intervensi nutrisi
- Makan sedikit dapat
menurunkan kelemahan dan
meningkatkan pemasukan juga
mencegah distensi gaster
- Gejala GI dapat menunjukkan
efek anemia(hipoksia) pada organ
- Meningkatkan nafsu makan dan
pemasukan oral, Penurunkan
pertumbuhan Bakteri,
meminimalkan kemungkinan
infeksi.
2 Kaji kesiapan klien untuk belajar
Libatkan orang terdekat dalam
proses belajar mengajar
Berikan informasi tentang
anemia
Faktor-faktor seperti kurang
kesadaran tentang kebutuhan
informasi dapat mempengaruhi
kesiapan untuk belajar
.dukungan dari orang terdekat
dapat membantu menguatkan
prinsip-prinsip belajar-mengajar
Memberikan dasar pengetahuan
yang tepat untuk meningkatkan
5 . PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/
Tanggal
No. Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi
(SOAP)
Selasa
18 juni
2013
1. - Mengkaji riwayat nutrisi,
- Mengobservasi dan catat masukan
makanan klien
- Menimbang berat badan klien
-Menganjurkan Makan sedikit dengan
frekuensi sering
- Mengobservasi dan catat kejadian
mual dan muntah
- Menganjurkan klien hygiene mulut
sebelum dan sesudah makan.
- Memeriksa vital sign klien
S: pasien mengatakan mual
dan muntahnya sudah mulai
berkurang dan nafsu makan
pun sudah mulai meningkat
O: BB : 55kg
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
A: masalah teratasi sebagian.
P: intervensi dilanjutkan
2 -Mengkaji kesiapan klien untuk
belajar
-Melibatkan orang terdekat dalam
proses belajar mengajar
-Memberikan informasi tentang
anemia, diet pada ibu hamil dengan
anemia
S : pasien mengatakan akan
mengikuti program diet
dengan anemia tersebut
O : pasien terlihat ingin
mengikuti program diet
A : masalah teratasi sebagian
2.3.Pembahasan A. Pengkajian
Sesuai dengan pengkajian teoritis dibandingkan dengan pengkajian Ny.S
kasus nutrisi anemia pada ibu hamil maka didapatkan data senjangsebagai
berikut :
Data senjang ditas sesuai dengan pengkajian teoritis yang telah dibuat.
No. Data Masalah keperawatan
1. DS :
Ny. S mengatakan sering mual dan
muntah dalam sehari bisa lebih dari
4-5 x, mudah lelah ketika beraktivitas,
nafsu makan menurun, dan sering
sakit kepala.
DO :
Wajah Ny. S terlihat pucat, keadaan
umum lemah, mukosa bibir kering
kesadaran baik dengan tanda- tanda
vital : TD:100/70 mmHg; HR:90x/I;
RR: 22 x/I; T: 37 °C
Pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan(gangguan nutrisi)
2 DS :
Ny.S mengatakan kurang mengetahui
informasi tentang penyebab Anemia
selama kehamilan
DO :
Ny.S bertanya tentang Pencegahanan
anemia selama kehamilan
Kurangnya pengetahuan tentang
B. Diagnosa keperawatan
Secara kasus diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada anemia
ada 5 diagnose keperawatan. Dari 5 diagnosa keperawatan tersebut hanya
2 diagnosa yang penulis temukan dalam kasus ini . adapun diagnose yang
muncul pada Ny.S adalah :
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan
Diagnose ini diangkat pada awal pengkajian, penulis melihat kondisi
klien pucat pada konjungtiva , kurus, dan klien mengatakan selama
kehamilan klien kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi.
2. Kurang pengetahuan
Diagnose ini diangkat karena saat pengkajian penulis bertanya pada
klien tentang sakit yang dialami, tetapi klien kurang mengetahui
tentang sakit yang sedang dialaminya.
C. Perencanaan
1. Intervensi manajemen nutrisi diangkat, diharapkan status nutrisi dan
berat badan klien kembali efektif
2. Intervensi manajeman pengetahuan diangkat, diharapkan klien
mengerti tentang penyakitnya.
D. Implementasi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Asupan nutrient yang tidak adekuat dalam diet yang ditandai degan
penurunan berat badan (+)
a. Mengkaji riwayat nutrisi klien
b. Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering
c. Menganjurkan hygiene mulut yang baik, sebelum dan sesudah
makan
2. Kurang pengetahuan klien berhubungan dengan keterbatasan
pengetahuan mengenai anemia ditandai dengan sedikit nya
pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita oleh klien.
a. Mengkaji data klien dan keluarga klien
b. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita
c. Memberikan informasi tentang penyakit yang dialami klien
E. Evaluasi
Dalam evaluasi ini tidak semua criteria hasil dapat tercapai karena
keterbatasan waktu penulis untuk mengelola asuhan keperawatan kepada
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN 3.1.Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 17 juni 2013 dengan cara
wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi. Ditemukan Ny. S dengan
prioritas masalah gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan
asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet ditandai dengan berat badan
menurun (+). Setalah diagnosa ditemukan pada Ny.S. selanjutnya prioritas
masalah dimplementasikan sesuai dengan intervensi yang telah di susun
dengan tujuan : kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi, dan kriteria hasil :
terjadi peningkatan berat badan, tidak mengalami mal nutrisi, nafsu makan
kembali normal. Setelah dilakukan implementasi pada Ny. S, kemudian
dilakukan evaluasi didapatkan hasil nafsu makan Ny.S kembali normal
dan masalah teratasi sebagian.
3.2.Saran
- Bagi Pelayanan Kesehatan
Agar petugas kesehatan selalu memberikan pengarahan kepada pasien dan
keluarga agar mampu memahami dalam pengobatan terhadap keluarga
pasien.
- Bagi Institusi Pendidikan
Agar pendidikan lebih meningkatkan pengayaan, penerapan, dan
pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa. Meningkatkan ilmu
pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa.
- Bagi Pasien dan Keluarga
Dengan adanya asuhan keperawatan yang dilakukakan oleh perawat
kepada klien, diharapkan klien dan keluarga mandiri dalam mencegah,
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan bagi diri, keluarga maupun
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes E Marilyn.2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Guyton A. C, Hall J. E.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul.2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2001. Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Perry,Potter. 2005. Fundamental of Nursing (terjemahan) Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Saifuddin, A. B. 2002. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP
Tarwoto, Wartonah.2006. Kebutuhan Dasdar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Tarwoto, Wartonah.2010. Kebutuhan Dasdar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika
Wiknjosastro,Hanifa.Dkk.1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirikardjo. Jakarta
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
Senin, 17 juni
2013
11.20
11.50
12.20
-mengkaji data dan kesehatan klien
-mengkaji data dan keluhan klien
- memeriksa vital sign klien
No. Dx
Hari/Tanggal Pukul Tindakan keperawatan
Selasa, 18 juni
2013
09.00
09.20
09.40
10.00
10.10
10.20
10.30
10.40
- Mengkaji riwayat nutrisi
- Mengobservasi masukan makanan klien
- menimbang berat badan klien
- memeriksa vital sign klien
-menganjurkan Makan sedikit dengan frekuensi
sering
- Mengobservasi kejadian mual dan muntah
-Menganjurkan klien hygiene mulut sebelum dan
sesudah makan.
-memberikan penkes tentang pencegahan anemia
No. Dx
Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
Rabu, 19 juni
2013
11.00
11.10
11.25
11.40
11.55
12.10
12.15
12.30
-Mengobservasi masukan makanan klien
-Menganjurkan klien mengkonsumsi makanan yang
megandung zat besi
-Menganjurkan Makan sedikit dengan frekuensi
sering
-Mengobservasi kejadian mual dan muntah
-Menganjurkan klien hygiene mulut sebelum dan
sesudah makan.
-Memberikan penkes tentang diit ibu hamil dengan
anemia
-Menganjurkan klien memeriksakan diri ke