• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBSERVASI KLINIK JAMU SEBAGAI DASAR ILMIAH TERAPI KEDOKTERAN MODERN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OBSERVASI KLINIK JAMU SEBAGAI DASAR ILMIAH TERAPI KEDOKTERAN MODERN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI KLINIK JAMU

SEBAGAI DASAR ILMIAH

TERAPI KEDOKTERAN MODERN

DANANG ARDIYANTO B2P2T02T Badan Litbangkes Kemenkes RI Simposium Nasional PERHIPBA Solo, 9 November 2011

(2)

Saat ini meskipun obat tradisional cukup banyak digunakan oleh masyarakat

dalam usaha pengobatan sendiri (

self-medication), profesi kesehatan/dokter

umumnya masih enggan untuk

meresepkan ataupun menggunakannya. Hal tersebut berbeda dengan di beberapa

negara tetangga seperti Cina, Korea, dan India yang mengintegrasikan cara dan pengobatan tradisional di dalam sistem pelayanan kesehatan formal

(3)

Alasan utama keengganan profesi

kesehatan untuk meresepkan atau menggunakan obat tradisional

karena bukti ilmiah mengenai khasiat dan keamanan obat

tradisional pada manusia masih kurang.

(4)

Pemanfaatan tanaman obat dan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan

membutuhkan upaya integrasi yang didukung 4 pilar utama meliputi :

ketersediaan informasi yang evidence based, ketersediaan sumber bahan baku

terstandarisasi,

adanya regulasi yang mengatur implementasi

penggunaan tanaman obat dan OT dalam pelayanan kesehatan

upaya promosi kepada masyarakat dan semua

(5)

Pembuktian ilmiah

Level and type of evidence :

Ia : meta analysis, large RCT

Ib : Bukti yang diperoleh dari paling kurang RCT

(Uji klinik acak terkontrol)

IIa : Bukti diperoleh dari paling kurang satu studi

terkontrol yang dirancang secara baik (well design study), tanpa randomisasi

IIb : Bukti diperoleh dari paling kurang satu studi

tipe quasi eksperimental yang dirancang secara baik, atau studi tanpa kontrol

III : Bukti diperoleh dari studi-studi deskriptif yang

dirancang secara baik (well design studies) seperti studi komparatif, studi korelasi, kasus kontrol

(Epidemiologi)

IV : Bukti yang diperoleh dari laporan ahli, pendapat

(6)

Key differences TM and EBM

TM EBM

Knowl. protection. Open access/benefit sharing Closed, patent

Formulation Ad hoc Predetermined, tested

Regulation Not too tight Extremely tight Testing Several studies mostly in

animal model

Rigorous human trials in different phases for safety and efficacy

Dosage Unfixed, amount roughly similar, but active ingredient vary hugely

Fixed, well measured

Consultation Lengthy, wider range of questions

Brief and focused Training Pass one to one through

families

Formal training in schools, universities

(7)

obat herbal seperti jamu sulit dilakukan uji klinis terstandar sebab senyawa aktif jamu yang diklaim berkhasiat terhadap

penyakit tertentu belum diketahui jenis dan kadarnya.

Jamu tidak bisa dilakukan uji klinik terstandar, karena kandungannya beragam.

(8)

Badan POM mengeluarkan pedoman

penelitian Obat Bahan Alam, termasuk ketentuan uji klinik yang harus

dipenuhi oleh industri OT yang akan memproduksi dan mengedarkan

produk OT di pasar Indonesia.

Sementara itu, sebenarnya diperlukan pedoman studi untuk konfirmasi

kemanfaatan dan keamanan ramuan TO/OT yang sudah dikenal

(9)

Metodologi Saintifikasi Jamu

Bahwa metodologi yang sekarang ini masih dalam tahap R and D

Tergantung pada Jenis jamu

Indikasi jamu Pasien

(10)

Integration HM to EBM

Integration HM EBM Traditional herbs Jamu Standardized herbs Phytopharmaca

Clear body of knowledge

- Having evidence of quality, safety and efficacy

- Having standardized educational/training

- Having standardized practices/services R and D

(11)

Clinical trial approach Community based approach

Clinical trial approach to obtain commercial

products

Assessment QSE The existing TM practices Pharmaceutical Preclinical Clin. Trial Phase 1 Phase 2 Phase 3 Market approval TM commercial products

Explore TM practice at com Epidemiological studies Observational studies

Clinical observations

1. Assessment SE of herbs 2. Replicate the study at other areas

3. Dev. Service and training standard

If Pharmaceutical aspect is promising Comply to best practices

(12)

R and D of HM

Commercial use

- Market : sick or healthy people

- Sustainable availability of raw material resources - Comply to best practices - Require valid evidence of

QSE

- Medicine development approach clinical trial

approach marketed HM

products

- Coordination and

collaboration among

several ministries

Community care use

- Med plant available at local area

- Usually a compound / mixture - Accepted by the community - Use empirically/traditional - Confirm the empirical QSE

- Community based approach

clinical observation

- Should be taken care by the MoH

(13)

Mengangkat Harkat Jamu

Melalui penelitian bermartabat utk

mendapatkan evidence terpercaya  integrasi ke dlm yankes formal

Terapkan standar protokol penelitian yang diakui internasional (GCP-ICH) Tetapkan prioritas penelitian OH

-Commercial needs

(14)
(15)

Undang-undang no. 36 tahun 2009 tentang

kesehatan mengakui keberadaan pengobatan tradisional dan obat tradisional sebagai bagian yang tidak dapat diabaikan dalam pelayanan kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007. Tenaga

pengobatan komplementer alternatif terdiri

dari dokter, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan terstruktur dalam bidang pengobatan komplementer

alternatif, termasuk pengobatan dengan jamu.

(16)

Permenkes No. 003/ 2010 tentang

Saintifikasi Jamu, mengatur tentang perlunya pembuktian ilmiah obat

tradisional melalui penelitian berbasis pelayanan (dual system), serta

pemanfaatan obat tradisional untuk tujuan promotif dan preventif

(pemeliharaan kesehatan dan kebugaran), kuratif (mengobati

penyakit), dan paliatif (meningkatkan kualitas hidup)

(17)

Berbeda dengan uji klinik TO/OT standar yang berdasar pada kajian ilmiah

literatur, metode dalam studi ini

berbasis pada pengalaman empirik

masyarakat yang dikonfirmasi dengan studi epidemiologi yang komprehensif Hasil eksplorasi dan observasi

mendapatkan jenis ramuan TO/OT untuk keadaan sakit tertentu.

(18)

Pada ramuan TO/OT yang menjanjikan tersebut, dilakukan standarisasi secara farmasi untuk mendapatkan keseragaman sediaan jika akan dilakukan observasi lebih lanjut

observasi dapat diperdalam dan menerapkan

kaidah uji klinik khususnya dalam penentuan indikasi penyakit tertentu, seleksi subyek

(kriteria inklusi dan eksklusi, parameter outcome. Observasi ini disebut observasi klinik jamu karena menerapkan

kaidah-kaidah uji klinik dan menggunakan bahan uji yang terstandar yagn disiapkan secara

(19)

Outcome kegiatan observasi klinik jamu ini baik sebagai alternatif maupun

komplemen adalah efikasi dan

keamanan ramuan TO/OT pada dosis tertentu, dengan cara penyiapan

tertentu dengan subyek subyek

minimal yang dapat diterima secara statistik.

(20)

Prinsip umum observasi klinik

Komplemen jamu dengan terapi standar

ADR : interaksi Jamu dan ST

Mengikuti prinsip CUKB : Variabel tidak (boleh) bergerak, variabel

dikendalikan, underlying variables

sadari keterbatasan kesimpulan

objektif, tidak jumping

CRF : harus jelas sesuai kebutuhan jenis penyakit, bahan uji penelitian Standarisasi bahan uji

(21)

Prinsip CUKB dalam obs klinik

Dilaksanakan sesuai prinsip : 3 pilar etik

Respect to the subjects : Hak, keamanan

kesejahteraan subyek

Beneficence : Benefit risk ratio. Manfaat >

risiko

Justice/autonomous : consent process,

randomization, inclusion/ exclusion criteria

Protokol dikaji oleh KEPK sebelum dilakukan

kegiatan uji klinik (prior to the study)

Code of conduct :

- dilakukan sesuai protokol : ilmiah, informasi lengkap

- Persetujuan KEPK

- Individu yang terlibat hrs memenuhi syarat, a.l GCP certified

(22)

Lanjutan

- Kerahasiaan subyek dijamin,

- Contact person, menjamin akses subyek terhadap informasi dan hak-haknya

- Semua informasi harus direkam, dikelola, secara akurat (simpan, verify, interpretasi)

- Bahan uji hrs ditangani sesuai GMP,

investigational brochure harus disertakan yg informasi lengkap ttg bahan uji

(23)

Metodologi

Kriteria inklusi / eksklusi

CFR = case report form, mencatat rinci subyek,

log book/diary (memantau kepatuhan subyek)

Bahan uji (variabel tetap/tdk boleh bergerak) :

- spesifikasi (batch number), GMP compliance,

regimen dosis

- perlakuan, intervention regimen - therapeutic outcome

Laporan SAE, interim analysis

Aturan penghentian

Parameter therapeutic outcome: memilih

endpoint, mengukur keberhasilan, missing data, statisitik dan kemaknaan klinik

(24)

Pelaksanaan observasi klinik Jamu memiliki peranan untuk :

Assesment terhadap kemanfaatan suatu

pengobatan tradisional yang sudah

dipraktekkan untuk indikasi penyakit tertentu, misalnya hipertensi, diabetes, asam urat.

Assement keamanan dari suatu pengobatan

tradisional yang telah dipraktekan

dimasyarakat. Hal ini diperlukan untuk

dikembangkannya suatu system monitoring keamanan penggunaan obat dan pengobatan tradisional .

Assement ilmiah pada praktek pengobatan

(25)

Kesimpulan

Persyaratan pembuktian khasiat dan

keamanan obat tradisional yaitu melalui

uji klinik layaknya obat moderen dirasakan terlalu membatasi upaya pengembangan

OT dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk itu maka perlu dilakukan langkah terobosan dengan mengembangkan suatu pedoman atau metode pengujian atas

khasiat dan keamanannya agar benar-benar dapat dimanfaatkan dalam

(26)

Studi observasi klinik ini dapat

digunakan untuk melakukan suatu upaya memberikan dukungan ilmiah atas khasiat dan keamanan obat

tradisional guna dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan masyarakat

ataupun jika akan dikembangkan sebagai produk komersial

(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

Jika titik tersebut setelah pengukuran selesai akan digunakan sebagai tanda untuk selamanya harus ada, sifat titik ini adalah tetap maka disebut sebagai titik

Pada hasil penelitian dari 92 siswi bahwa tipe pola asuh orang tua yang paling banyak dipersepsikan oleh responden adalah demokratis 64,1% yang sebagian besar 71,2% memiliki

Menurut (Erlan Suherlan, 2001) Pemberian skor ini didasarkan pada pengaruh kelas tersebut terhadap besarnya banjir. Adapun pemberian skor dilandasi beberapa filosofi, yaitu

Adanya komitmen organisasi, dan anggaran yang ditetapkan secara jelas sesuai dengan tujuannya serta kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk menlindungi kekayaan

Hasil uji perbandingan nilai VDS dalam pengukuran derajat nyeri kaki pada ibu hamil sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok II dilihat dari uji statistik

Dengan setting meletakkan barang tambang ke dalam bak-bak sejumlah hasil dari operasi bilangan-bilangan pada permainan ini, pemain harus menjawab secara benar pertanyaan

Kecuali Anda mengecualikan diri Anda Sendiri Anda akan tetap dalam gugatan perwakilan kelompok dan menyerahkan hak untuk secara terpisah menuntut Tergugat Penyelesaian

Perangkat yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pada tugas akhir ini hanya dapat melakukan serangan sampai dengan 200 message, dan jika count yang digunakan adalah 250