• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL (Survei pada Kantor Perwakilan BPKP Jawa Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL (Survei pada Kantor Perwakilan BPKP Jawa Tengah)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

(

Survei pada Kantor Perwakilan BPKP Jawa Tengah

)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro

Disusun Oleh : AFRILIA RAHMAYANTI

NIM. 12030115120060

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun : Afrilia Rahmayanti Nomor Induk Mahasiswa : 12030115120060

Fakultas / Jurusan : Ekonomika dan Bisnis / Akuntansi Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL (SURVEI PADA KANTOR PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH)

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal

Tim Penguji

1. Dwi Cahyo Utomo, S.E., M.A., Ph.D., Ak. (...) 2. Drs. H. Sudarno, M.Si., Akt., Ph.D. (...) 3. Shiddiq Nur Rahardjo, S.E., M.Si., Akt. (...)

(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Afrilia Rahmayanti menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Audit Internal (Survei Pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah), adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut diatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Semarang, 15 Mei 2019 Yang membuat pernyataan,

(Afrilia Rahmayanti) NIM: 12030115120060

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya – QS. Al-Baqarah : 286 ”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk : Kedua orang tua yang sangat saya cintai Serta segenap keluarga Akuntansi FEB UNDIP

(6)

vi

ABSTRACT

This research is a quantitative research that examines the effectiveness of internal audits in public sector organizations. The focus of this study is to examine factors that can affect the effectiveness of internal audit activities that have been carried out by the Representative Office of the Financial and Development Supervisory Agency of Central Java Province. These factors include the competence of internal auditors, the relationship between internal auditors and external auditors, management support, and the independence of internal auditors. The data of this study were obtained from 50 internal auditors who worked at BPKP Central Java through distributing questionnaires. Multiple regression analysis with the help of SPSS is used to examine all factors in affecting the effectiveness of internal auditors.

The results of the study show that all the tested factors, namely the competence of internal auditors, the relationship between internal auditors and external auditors, support of management, and the independence of internal auditors have a significantly positive effect on the effectiveness of internal auditors.

Keywords: competency, relationship of internal auditors with external auditors, management support, independence, effectiveness of internal audits.

(7)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji mengenai efektivitas audit internal pada organisasi sektor publik. Fokus dari penelitian ini adalah menguji faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas kegiatan audit internal yang telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Faktor-faktor tersebut meliputi kompetensi auditor internal, hubungan antara auditor internal dengan auditor eksternal, dukungan manajemen, serta independensi auditor internal.

Data penelitian ini diperoleh dari 50 auditor internal yang bekerja di BPKP Jawa Tengah melalui penyebaran kuesioner. Analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS digunakan untuk menguji seluruh faktor dalam mempengaruhi efektivitas auditor internal.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seluruh faktor yang di uji yaitu kompetensi auditor internal, hubungan antara auditor internal dengan auditor eksternal, dukung manajemen, dan independensi auditor internal berpengaruh secara positif signifikan terhadap efektivitas auditor internal.

Kata kunci: kompetensi, hubungan auditor internal dengan auditor eksternal, dukungan manajemen, independensi, efektivitas audit internal.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Audit Internal (Survei pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah)”.

Penulisan skripsi ini mempunyai maksud sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Skripsi ini sebagai bentuk rasa syukur penulis atas ilmu yang telah didapatkan selama ini.

Dalam penelitian ini, penulis banyak menemui hambatan dan rintangan. Namun, alhamdulillah penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik karena berkat bantuan, dorongan dan do’a dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada,

1. Bapak Dr. Suharnomo, S.E., M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

2. Bapak Fuad, S.E.T., M. Si., Akt., Ph. D. selaku Ketua Jurusan Akuntansi. 3. Bapak Dwi Cahyo Utomo, S.E., M.A., Ph. D., Ak. yang telah dengan sabar

dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Puji Harto., S.E., M. Si., Akt., Ph. D. Selalu dosen wali yang telah membimbing penulis sejak semester 1.

5. Bapak Anis Chariri, S.E., M. Com., Ph. D., Akt, selalu Wakil Dekan 1 yang juga telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi.

(9)

ix

6. Ibu dan Bapak Dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu dan nasihat selama menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

7. Segenap karyawan tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di kantor tersebut.

9. Bapak dan Ibu Tercinta, atas kesabaran, kasih sayang dan do’a yang tulus dan tiada henti-hentinya diberikan kepada penulis. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika belum bisa menjadi anak yang berbakti.

10.Mas, mbak, adik, dan keponakan-keponakan tersayang atas dukungan, hiburan, dan do’a yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11.Sahabat-sahabat di Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) yang telah banyak menginspirasi.

12.Teman-teman KKN Samborejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan atas dukungan dan do’a nya.

13.Teman-teman seperjuangan Akuntansi 2015 yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

14.Mas Muncus, Bu Ning dan gomi-gomi yang telah menjadi support system

bagi penulis selama menyelesaikan skripsi.

(10)

x

Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini karena berbagai keterbatasan dan ketidaktahuan penulis. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Penulis,

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 13

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 14

1.4. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II ... 17

TELAAH PUSTAKA ... 17

2.1. Landasan Teori ... 17

2.1.1. Contingency Theory ... 17

2.1.2. Definisi Audit Internal ... 19

2.1.3. Audit Internal Pemerintah Republik Indonesia ... 20

2.1.4. Peran Auditor Internal Sektor Publik ... 22

2.1.5. Tujuan Audit Internal Sektor Publik ... 24

2.1.6. Efektivitas Audit Internal ... 26

2.1.6.1. Definisi Efektivitas ... 26

2.1.6.2. Definisi Efektivitas Audit Internal ... 26

(12)

xii

2.1.7. Kompetensi Auditor Internal ... 28

2.1.8. Hubungan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal ... 29

2.1.9. Dukungan Manajemen untuk Audit Internal ... 30

2.1.10. Independensi Departemen Audit Internal ... 31

2.2. Penelitian Terdahulu ... 32

2.3. Kerangka Pemikiran ... 37

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 41

2.4.1. Kompetensi Auditor Internal ... 41

2.4.2. Hubungan antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal ... 44

2.4.3. Dukungan Manajemen ... 46

2.4.4. Independensi Auditor Internal ... 47

BAB III ... 50

METODE PENELITIAN ... 50

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 50

3.1.1. Variabel Dependen ... 50

3.1.1.1. Efektivitas Audit Internal ... 50

3.1.2. Variabel Independen ... 52

3.1.2.1. Kompetensi Auditor Internal ... 52

3.1.2.2. Hubungan Auditor Internal dan Auditor Eksternal ... 54

3.1.2.3. Dukungan Manajemen Puncak terhadap Audit Internal ... 56

3.1.2.4. Independensi Auditor Internal ... 56

3.2. Populasi Penelitian ... 57

3.3. Sampel Penelitian ... 58

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 58

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 58

3.6. Metode Analisis ... 59

3.6.1. Uji Statistik Deskriptif ... 59

3.6.2. Uji Validitas ... 59

3.6.3. Uji Reliabilitas ... 60

3.6.4. Uji Asumsi Klasik ... 60

3.6.4.1. Uji Multikolinearitas ... 60

3.6.4.2. Uji Heteroskedastisitas ... 61

3.6.4.3. Uji Normalitas ... 61

(13)

xiii

3.6.5.1. Analisis Regeresi Berganda Ordinary Least Square (OLS) ... 62

3.6.5.2. Koefeisien Deteminasi (R²) ... 62

3.6.5.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 63

3.6.5.4. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 64

BAB IV ... 65

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1. Deskripsi Objek Penelitian... 65

4.1.1. Karakteristik Responden ... 65

4.1.2. Uji Kualitas Data ... 68

4.1.2.1. Uji Validitas ... 68

4.1.2.2. Uji Reliabilitas ... 69

4.1.3. Deskripsi Variabel Penelitian ... 70

4.1.3.2. Hubungan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal ... 71

4.1.3.3. Dukungan Manajemen ... 72

4.1.3.4. Independensi Auditor Internal ... 72

4.1.3.5. Efektivitas Audit Internal ... 73

4.2. Uji Asumsi Klasik ... 73

4.2.1. Uji Multikolinearitas ... 73

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas ... 74

4.2.2.1. Uji Glejser ... 74

4.2.2.2. Grafik Scatterplot ... 75

4.2.3. Uji Normalitas ... 76

4.2.3.1. Uji Statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) ... 76

4.2.3.2. Analisis Grafik Histogram ... 77

4.2.3.3. Analisis Grafik Normal P-Plot ... 78

4.3. Pengujian Hipotesis ... 80

4.3.1. Uji Statistik Simultan (Uji F) ... 80

4.3.2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 81

4.3.3. Koefisien Determinasi (R²) ... 82

4.4. Pembahasan ... 83

4.4.1. Kompetensi Auditor Internal Berpengaruh Positif terhadap Efektivitas Audit Internal ... 84

4.4.2. Hubungan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal Berpengaruh Positif terhadap Efektivitas Auditor Internal ... 85

(14)

xiv

4.4.3. Dukungan Manajemen Berpengaruh Positif terhadap Efektivitas Audit

Internal ... 87

4.4.4. Independensi Auditor Internal Berpengaruh Positif terhadap Efektivitas Audit Internal ... 89

BAB V ... 91

SIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1. Simpulan ... 91

5.2. Keterbatasan ... 93

5.3. Saran ... 93

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 34

Tabel 3.1. Rentang Nilai Variabel Kompetensi Auditor Internal ... 54

Tabel 3.2. Daftar Auditor Internal ... 58

Tabel 4.1. Daftar Sampel Auditor Internal ... 65

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas... 68

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas ... 70

Tabel 4.10. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 70

Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolinearitas ... 74

Tabel 4.12. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 75

Tabel 4.13. Hasil Uji Statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) ... 77

Tabel 4.14. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 80

Tabel 4.15. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 82

Tabel 4.16. Hasil Koefisien Determinasi (R²) ... 83

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 4.1. Grafik Scatterplot ... 76

Gambar 4.2. Grafik Histogram ... 78

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Tabulasi Data Responden ... 99

Lampiran B Surat Keterangan Penelitian ... 109

Lampiran C Statistik Deskriptif ... 111

Lampiran D Hasil Uji Validitas ... 111

Lampiran D Hasil Uji Reliabilitas ... 114

Lampiran D Hasil Uji Multikoleniaritas ... 115

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kegiatan audit internal di gambarkan oleh IIA (Institute of Internal Auditor) sebagai suatu kegiatan penilaian yang dilakukan secara independen yang diciptakan dalam sebuah organisasi yang menjalankan kegiatannya bagi organisasi tersebut. Dalam International Professional Practices Framework (IPPF), audit internal merupakan kegiatan yang memberikan konsultasi, dan pernyataan yang independen serta objektif yang dipersiapkan guna memperbaiki kegiatan operasional serta menambah nilai dalam suatu organisasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan audit internal memiliki tujuan guna memberikan bantuan kepada personel organisasi agar mampu menuntaskan tanggung jawabnya dengan efektif. Oleh karena itu, para auditor internal dapat memberikan berbagai penilaian, analisis, rekomendasi, informasi dan nasihat yang berkaitan dengan aktivitas yang diperiksa.

Dalam Global Perspective and Insight (2017) menyatakan bahwa peraturan tata kelola perusahaan di beberapa negara mewajibkan adanya auditor internal karena kegiatan audit internal dapat membantu organisasi dalam melakukan penghematan, melindungi reputasi, dan memudahkan organisasi untuk mencapai tujuan. Selain itu, jika pendekatan dalam kegiatan audit internal dilakukan secara terstruktur dan teratur dalam melakukan penilaian serta peningkatan keefektifan proses tata kelola, pengendalian, dan manajemen risiko, maka hal tersebut mampu menambah nilai serta dapat meningkatkan kegiatan operasional organisasi tersebut.

(19)

2

Berbagai risiko yang terdapat dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi oleh fungsi audit internal dan pihak manajemen dapat memperoleh rekomendasi dari fungsi audit internal tersebut guna melakukan perbaikan sehingga risiko yang telah teridentifikasi dapat dikurangi.

Sejalan dengan pernyataan Global Perspective and Insight, Ayagre (2015), menyatakan bahwa audit internal merupakan pemeran utama dalam proses tata kelola organisasi dengan menyediakan pendekatan disiplin dan sistematis dalam mengawasi pengendalian internal, ketaatan dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta proses manajemen risiko. Menurut Dittenhofer (2001), audit internal yang efektif telah dipertimbangkan sebagai salah satu instrumen yang dapat memperbaiki struktur tata kelola organisasi karena memiliki peran penting dalam penilaian efektivitas ukuran pengendalian dalam sebuah organisasi. Akhirnya, kegiatan audit internal merupakan suatu keharusan dalam sebuah organisasi, baik dalam sektor swasta maupun sektor publik.

Berdasarkan definisi, peran, dan fungsi dari audit internal yang tersirat pada pernyataan-pernyataan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa kegiatan audit internal merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam suatu organisasi. Produk-produk yang dihasilkan dari kegiatan audit internal dapat berupa laporan, rekomendasi, penilaian serta informasi yang berkaitan dengan aktivitas yang diperiksa dapat membantu untuk memperbaiki tata kelola serta mempermudah dalam pencapaian misi dalam suatu organisasi.

Audit internal memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi, sehingga pelaksanaan kegiatan audit internal itu sendiri hendaknya dilakukan secara efektif

(20)

3

demi meningkatkan tata kelola organisasi dalam hal akuntabilitas dan transparansi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asaolu et al. (2016), menemukan bahwa fungsi audit internal mempengaruhi kualitas pelayanan serta manajemen sumber daya secara positif dan signfikan. Selain itu ditemukan pula bahwa fungsi audit internal merupakan suatu alat yang dapat meningkatkan tata kelola organisasi sektor publik di Nigeria.

Menurut Ahmad et al. (2009), suatu kegiatan dapat dikatakan efektif ketika hasil dari kegiatan tersebut telah sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan Guidance for Effective Internal Audit Function (2017), fungsi audit internal dapat dianggap efektif dalam meningkatkan dan melindungi nilai dalam organisasi ketika fungsi audit internal tersebut dapat membuktikan pencapaiannya pada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Dalam Poskart (2014), efektivitas dipahami dari sudut pandang kemampuan dalam pencapaian tujuan dan ketepatgunaan penggunaan sumber daya, selain itu kriteria dalam penilaian efektivitas adalah kemampuan suatu aktivitas dalam organisasi dalam memaksimalkan pengaruhnya terhadap tujuan organisasi serta rasionalitas pemanfaatan sumber daya. Sebuah organisasi hendaknya dapat menetapkan tujuan organisasi dengan tepat dan mudah dipahami serta menyediakan sumber daya yang memadai agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut (Dittenhofer, 2001). Menurut Unegbu & Kida (2011), menyatakan bahwa efektivitas audit internal merupakan permasalahan penting dikarenakan dapat memberikan perbaikan pada pemerintahan. Hal tersebut sesuai dengan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (2014), bahwa audit internal adalah satu diantara unsur manajemen

(21)

4

pemerintahan yang penting guna menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik menuju birokrasi yang bersih.

Peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai efektivitas audit internal dengan metode, instrumen, teori, objek dan hasil penelitian yang berbeda-beda. Jumlah penelitian mengenai efektivitas audit internal hanya beberapa saja jika dibandingkan dengan penelitian mengenai audit eksternal. Penelitian ini menyelidiki faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap efektivitas audit internal dalam suatu organisasi sektor publik. Aktivitas audit internal memiliki peran tradisional, dimana fokus dari aktivitas tersebut hanya pada pemantauan terhadap pengendalian internal dan ketaatan finansial. Namun, saat ini peran audit internal menjadi lebih luas dalam fungsi manajemen risiko (Alzeban & Gwilliam, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Mihret & Yismaw (2007) mengenai layanan audit internal dalam sebuah institusi pendidikan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mampu mempengaruhi efektivitas audit internal yaitu kualitas audit, dukungan manajemen, peraturan organisasional dan atribut auditi menyatakan bahwa audit internal dapat dikatakan efektif apabila kegiatan audit internal yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kualitas audit dan dukungan manajemen memiliki pengaruh yang kuat terhadap efektivitas audit internal, sedangkan atribut auditi dan peraturan organisasional memiliki pengaruh yang lemah terhadap efektivitas audit internal. Selain itu, fungsi audit internal pada organisasi yang diteliti perlu meningkatkan keahlian teknis dari karyawan audit internal dan meminimalisir pergantian

(22)

5

karyawan guna membantu efektivitas audit internal, selain itu audit internal pada organisasi yang di teliti perlu melakukan perbaikan pada bidang perencanaan audit, dokumentasi pekerjaan audit, komunikasi dan penindaklanjutan dari rekomendasi.

Hasil wawancara yang dilakukan dalam penelitian mengenai efektivitas audit internal pada sektor publik di Malaysia menyatakan bahwa fungsi audit internal mengalami kesulitan dalam hal independensi ketika melaksankan tugas auditnya pada pimpinan di dalam organisasi tersebut, selain itu kompetensi fungsi audit internal kurang memadai ketika melaksanakan tugas di luar fungsi audit yang diberikan oleh pimpinan organisasi (Shamsuddin et al., 2014).

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Baharuddin et al. (2014) pada National Audit Department di Malaysia, yang menyelediki faktor-faktor seperti kompetensi auditor, independensi dan objektivitas serta dukungan manajemen yang di asumsikan dapat mempengaruhi efektivitas audit internal, menemukan bahwa efektivitas audit internal tersebut dipengaruhi secara signifikan oleh faktor kompetensi, independensi dan dukungan manajemen , dimana faktor dukungan dari manejemen merupakan faktor terpenting dalam kegiatan audit internal, selain itu kurangnya keahlian, pengalaman serta kualifikasi yang dimiliki para auditor mampu mengurangi performa audit yang dikerjakan.

Badara & Saidin (2014), juga telah melakukan penelitian mengenai bukti empiris dari anteseden efektivitas audit internal di Nigeria, dimana anteseden tersebut adalah manajemen risiko, efektivitas pengendalian internal, pengalaman audit, kerja sama auditor internal dengan auditor eksternal, dan pengukuran kinerja.

(23)

6

Penelitian tersebut menggunakan teori kontigensi sebagai landasan teori dalam penulisan penelitian, dimana dalam Saidu Badara (2017) menggambarkan pentingnya hubungan antara teori yang relevan dengan penelitian audit internal yaitu teori kontigensi dan teori stewardship. Dengan berlandaskan teori kontigensi, Saidu Badara & Saidin (2014) berasumsi bahwa manajemen risiko, efektivitas pengendalian internal, pengalaman audit, kerja sama auditor internal dengan auditor eksternal, dan pengukuran kinerja merupakan faktor kontigen dari efektivitas audit internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh anteseden dalam penelitian tersebut mempengaruhi secara signifikan efektivitas audit internal.

Berbeda dengan Erasmus & Coetzee (2018), yang meneliti mengenai penggerak dari efektivitas audit internal dari perspektif stakeholder yaitu manajemen dan komite audit. Berlandaskan stakeholder theory, penelitian tersebut berusaha untuk menemukan perbedaan pandangan antara manajemen senior dengan komite audit kaitannya dengan ukuran dan penggerak efektivitas audit internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pandangan manajemen dengan pandangan komite audit tidak memiliki persamaan secara statistik, kaitannya dengan ukuran dan penggerak efektivitas audit internal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran efektivitas audit internal yang digunakan adalah kepuasan dengan adanya peran dari audit internal, nilai tambah dari peran audit internal terhadap organisasi, implementasi manajemen atas rekomendasi dari audit internal, kontribusi dari peran audit internal, kebergantungan auditor eksternal terhadap pekerjaan auditor internal. Kemudian, penggerak efektivitas audit internal seperti kompetensi auditor internal, tidak ada batasan dalam pekerjaan audit

(24)

7

internal, ukuran departemen audit, layanan dan kinerja fungsi audit internal, pengaruh lingkungan fungsi audit internal didalam organisasi, terbentuknya fungsi audit internal didalam organisasi, tingkat pemahaman fungsi audit internal terhadap kegiatan operasional organisasi, dan kompetensi kepemimpinan dalam fungsi audit internal, ditemukan berpengaruh terhadap efektivitas audit internal.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, kompetensi dan independensi auditor internal menjadi asumsi sebagian besar peneliti sebagai faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas audit internal, seperti penelitian yang dilakukan oleh Erasmus et al. (2014). Dalam Standar Internasional Praktik Profesional Auditor Internal, kompetensi meliputi kecakapan auditor dan kecermatan profesional (due professional care). Kecakapan diperlukan seorang auditor agar tugas beserta tanggung jawabnya mampu dilaksanakan dengan efektif sehingga menghasilkan rekomendasi dan saran yang relevan. Sedangkan kecermatan profesional, bukan berarti harus tidak terjadi kekeliruan, auditor internal hendaknya mampu mempraktikkan kecermatan profesional dengan memikirkan kebutuhan dan harapan klien, kompleksitas dan luasnya cakupan pekerjaan, serta biaya penugasan konsultasi.

Shamsuddin et al. (2014) dalam penelitian nya mengindikasikan bahwa sebagian besar, efektivitas audit internal bergantung pada kompetensi dari auditor internal. Hal tersebut sejalan dengan (Rudhani et al., 2017) bahwa kompetensi dari tim audit internal dan kualitas audit internal berpengaruh tinggi terhadap efektivitas audit internal, selain itu kontribusi dari kompetensi tim audit internal dan kualitas audit internal memiliki kepentingan statistik yang tinggi pada efektivitas audit

(25)

8

internal. Endaya & Hanefah, (2016) menemukan adanya dukungan kuat pada hubungan yang terintegrasi pada karakteristik individual dari para auditor internal, dimana karakteristik individual tersebut diantara nya adalah keahlian profesional dan objektivitas auditor internal. Namun, Cohen & Sayag, (2010) telah menemukan bahwa keahlian profesional yang dimiliki auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit internal. Selain itu, Naufal & Haryanto (2015) telah meneliti mengenai determinan efektivitas audit internal pada pemerintah daerah se-Jawa Tengah, sejalan dengan penelitian Cohen & Sayag (2010) bahwa keahlian profesional auditor internal tidak mempengaruhi secara signifikan efektivitas audit internal. Adapun Sutaryo (2018) melakukan peneltitian mengenai determinan efektivitas audit internal di inspektorat provinsi Jawa Timur, menemukan keahlian profesional tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit internal.

Selain kecakapan dan kecermatan profesional, independensi auditor internal termasuk salah satu etika dan prinsip yang harus dimiliki seorang auditor internal, hal tersebut sesuai dengan Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia dan Standar Internasional Praktik Profesional Auditor Internal. Menurut Shamsuddin et al. (2014) independensi seorang baik auditor internal maupun auditor eksternal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kesuksesan tugas pada departemen mana pun tugas audit tersebut dilaksanakan. Tackie et al. (2016) menemukan adanya potensi yang kuat pada independensi departemen audit internal terhadap efektivitas audit internal dan para auditor internal tetap independen ketika mengevaluasi efektivitas manajemen dalam organisasi. Independensi auditor internal merupakan sebuah basis dan faktor terpenting bagi efektivitas audit internal

(26)

9

(Drogalas et al., 2015). Namun, Erick Anthony (2015) menemukan hubungan negatif antara independensi auditor internal dengan efektivitas audit internal. Hal tersebut didukung oleh Hailemariam (2014) bahwa independensi auditor internal mempengaruhi secara tidak signifikan efektivitas audit internal. Selain itu pada pemerintah daerah kabupaten se-Jawa Tengah, independensi auditor internal tidak berpengaruh signifikan pada efektivitas audit internal (Naufal & Haryanto, 2015).

Tugiman (1997), mengatakan bahwa terdapat aspek yang menjadi perhatian utama para auditor internal yaitu dukungan manajemen dan kebebasan audit. Para auditor internal disatu sisi berusaha untuk mendapatkan dukungan besar dari pihak manajemen dan disisi lain, mereka harus dapat bebas dari pengaruh pihak manajemen demi terlaksananya tugas audit yang baik dan sejalan dengan peraturan yang berlaku. Menurut Cohen & Sayag (2010), sangat jelas bahwa dukungan dari manajemen merupakan hal yang penting untuk operasional dan kesuksesan dari audit internal. Kemungkinan, bahwa seluruh determinan lain dari audit internal berasal dari dukungan manajemen puncak, seperti perekrutan karyawan audit internal yang baik, pengembangan karir karyawan audit internal, menyediakan independensi organisasional untuk pekerjaan audit, seluruhnya merupakan hasil keputusan dari manajemen puncak. Hasil penelitian Cohen & Sayag (2010), menemukan bahwa dukungan manajemen merupakan satu-satunya variabel independen yang secara kuat dan konsisten berhubungan dengan efektivitas audit internal. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Alzeban & Gwilliam (2014), bahwa dukungan manajemen merupakan faktor yang paling berkontribusi pada efektivtias audit internal dan tanpa dukungan dari manajemen, audit internal tidak

(27)

10

akan cukup independen dan mempunyai ruang lingkup yang terbatas pada pekerjaan auditnya. Dalam Leardo Arles (2017), telah ditemukan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen dengan efektivitas audit internal. Namun, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dukungan yang berlebihan dari manajemen dapat menjadi ancaman bagi independensi auditor internal dalam kaitannya dengan tercapainya efektivitas audit internal. Tackie et al., (2016) menunjukkan adanya tanggapan negatif dari responden berkenaan dengan dukungan dari manajemen puncak untuk fungsi audit internal. Dengan kata lain, efektivitas audit internl tidak dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak. Selain itu, Shamki & Amur Alhajri, (2017), dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa tanggapan dari pihak manajemen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas audit internal.

Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) dalam Standar Audit No.5 memperbolehkan auditor eksternal untuk bergantung pada fungsi audit internal ketika kegiatan audit internal mencapai kriteria tertentu dan auditor eksternal mendapatkan efisiensi ketika bergantung pada pekerjaan fungsi audit internal (PCAOB 2007) (Bame-Aldred et al., 2013). Dalam penelitian Alzeban & Sawan (2013), menemukan bahwa hubungan yang tidak baik antara auditor internal dengan auditor eksternal mampu menimbulkan kekakuan dalam melaksanakan tanggung jawab audit. Oleh karena itu, hubungan auditor internal dengan auditor eksternal adalah penting sehingga tugas dan tanggung jawab audit mampu berjalan dengan baik. Sesuai dengan penelitian Alzeban & Gwilliam (2014), bahwa hubungan antara auditor internal dengan auditor eksternal merupakan hal penting

(28)

11

dalam menentukan independensi dan objektivitas auditor internal. Akan tetapi, di lain pihak hubungan auditor internal dengan auditor eksternal dianggap bukan merupakan faktor pendorong efektivitas audit internal oleh (Ahmad et al., 2009; Sari & Haryanto, 2018).

Peneltian ini menyelidiki faktor apa saja yang mampu mempengaruhi efektivitas audit internal pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), BPKP melaksanakan pengawasan internal pada aktivitas yang bersifat lintas sektoral dalam hal akuntabilitas keuangan negara, aktivitas perbendaharaan umum negara yang berbasis pada penetapan Menteri keuangan sebagai bendahara umum negara, aktivitas penugasan oleh presiden, dan pembinaan dalam pelaksanaan SPIP. Sejalan dengan situasi umum pelaksanaan pemerintahan, selama ini fokus penyelenggaraan tugas BPKP berada pada akuntablitas pelaporan keuangan baik dalam pembinaan SPIP maupun dari sudut pengawasan internal guna meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, menyebutkan bahwa BPKP adalah pengawas internal pemerintah yang bertugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintah dalam bidang pengawasan keuangan dan pembangunan nasional. Berdasarkan pernyataan tersebut, Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 nomor : kep-192/PW11/1/2015BPKP menjelaskan fungsi dari pengawas intern yang terdiri dari,

(29)

12

“(a) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegaitan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/danegara/daeraherah dan/atau subsidi ternasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, serta akuntabilitas pembiayaan keuangan, (b) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah, (c) pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis, (d) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pogram dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli dan upaya pencegahan korupsi, (e) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat dan (f) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultasi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan lainnya”

Penelitian ini berusaha untuk membangun apakah dan bagaimana faktor-faktor yang mendasari tersebut dapat berpengaruh terhadap efektivitas audit internal dalam suatu organisasi sektor publik. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk meneliti mengenai faktor apa saja yang mampu berpengaruh terhadap efektivitas audit internal dalam sektor publik di Indonesia khususnya Provinsi Jawa Tengah dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Audit Internal (Survei pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah)”

(30)

13

1.2.Rumusan Masalah

Isu globalisasi, transparansi, integritas dan peningkatan pelayanan pemerintah, mengarah pada meningkatnya kebutuhan akan tata kelola dan akuntabilitas pemerintah yang baik khususnya dalam hal pengelolaan anggaran daerah (Ahmad et al., 2009)

Kemudian dengan adanya potensi dan permasalahan serta peluang dan tantangan yang dihadapi BPKP Jawa Tengah yang tertuang pada Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 nomor : kep-192/PW11/1/2015 dimana sebagian permasalahan yang dihadapi adalah mengenai kurangnya kualitas sumber daya manusia yang disebabkan oleh perubahan peran audit internal yang sebelumnya hanya berperan sebagai watchdog menjadi

consultant atau Quality Assurance. Selain itu, terdapat misi dari BPKP yaitu tercapainya keefektifan dan kebersihan tata kelola pemerintahan sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah kompetensi auditor internal dapat mempengaruhi secara positif efektivitas audit internal?

2. Apakah eratnya hubungan antara auditor internal dan auditor eksternal dapat mempengaruhi secara positif efektivitas audit internal?

3. Apakah besarnya dukungan manajemen untuk auditor internal dapat mempengaruhi secara positif efektivitas audit internal?

(31)

14

4. Apakah tingginya independensi auditor internal dapat mempengaruhi secara positif efektivitas audit internal?

1.3.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh dari kompetensi auditor internal terhadap efektivitas audit internal BPKP Provinsi Jawa Tengah. 2. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh dari hubungan auditor

internal dengan auditor eksternal terhadap efektivitas audit internal BPKP Provinsi Jawa Tengah.

3. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh dari dukungan manajemen terhadap efektivitas audit internal BPKP Provinsi Jawa Tengah.

4. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh dari independensi auditor internal terhadap efektivitas audit internal BPKP Provinsi Jawa Tengah. Adapun kegunaan dari penelitian ini mencakup :

1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitinan ini di harapkan dapat memperluas literatur mengenai efektivitas audit internal dalam sektor publik yang telah ada dan dapat memberikan kontribusi maupun rujukan bagi para peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam pada bidang ini.

2. Kegunaan Praktik

Penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan baru baik dalam bidang akademik maupun pemerintahan

(32)

15

serta dapat menjadi masukan bagi pihak BPKP Provinsi Jawa tengah dan pihak terkait lainnya agar dapat mencapai visi dan misi.

1.4.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan bagian yang berisi uraian materi yang di bahas pada setiap bab dalam skripsi yang digunakan penulis untuk memudahkan proses penyusunan skripsi. Adapun sistematika yang digunakan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan, dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang mana merupakan dasar pemikiran dari penelitian yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian tinjauan pustaka, dijelaskan mengenai landasan teori, penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini, serta definisi dan pengukuran variabel yang digunakan untuk membangun hipotesis dalam penelitian ini. BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bagian metode penelitian, dijelaskan mengenai definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, sumber data, jenis data, serta alat anilisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian.

(33)

16

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian hasil dan pembahasan, dijelaskan mengenai hasil dari pengujian statistik yang dilakukan terhadap data penelitian beserta pembahasan yang menjelaskan hubungan antara hasil dan topik penelitian

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian simpulan dan saran, dijelaskan mengenai kesimpulan, keterbatasan dalam penelitian dan saran yang dapat diambil setelah melakukan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di Desa Pattiroang berpandangan bahwa pendidikan ekonomi keluarga sangat penting diterapkan kepada anak mereka terutama

significant impact, the positive sign of the coefficient indicates that higher remuneration will increase firm productivity and vice versa.. The structural model can

Penelitian ini diharapkan berguna memberi contoh penggunaan pendekatan pembelajaran yang lebih bervariasi bagi guru, memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi pemberian tepung jahe emprit dalam ransum ayam kampung super belum mampu memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap

Jakarta, December 14 th 2017 – As an extensive commitment in enforcing open government, the Ministry of National Development Planning/Bappenas in cooperation with

Tidak patuhnya penderita dalam menelan obat salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang malaria dan cara pengobatannya serta akan berdampak