• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPATUHAN IBU HAMIL TM III MENGONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPATUHAN IBU HAMIL TM III MENGONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA TAHUN 2014"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KEPATUHAN IBU HAMIL TM III MENGONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO,

YOGYAKARTA TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:

TANTI HEVI NADHIFAH NPM 1311221

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JEDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

(5)

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan KTI ini yang akan diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat mendapat gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dengan judul “Kepatuhan Ibu Hamil TM III Mengonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Tahun 2014”.

Dalam penulisan KTI ini peneliti menyadari masih banyak kemungkinan kesalahan dan kekurangan sesuai dengan kemampuan peneliti, walaupun peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan KTI ini terutama kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Muhammad Neviyanto, M.Kep selaku Ketua LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Keseghatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

4. Tyasning Yuni Astuti Anggraini, S.ST., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KTI.

5. Ki Haryadi, S.Si., MPH selaku dosen penguji yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan kepada penulis.

6. Kepala beserta staf dan pegawai Puskesmas Kalibawang yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Puskesmas.

7. Seluruh Dosen dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

8. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan dorongan yang berupa finansial, moril maupun spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman Mahasiswa Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah banyak membantu dalam penyusunan KTI.

10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan KTI yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan sebagai masukan dan acuan yang baik ke depan.

Yogyakarta, Januari 2017

(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x INTISARI ... xi ABSTRAK ... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 3 E. Keaslian Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

1. Perilaku ... 7

2. Kepatuhan ... 8

3. Kehamilan ... 12

4. Tablet Fe (Zat Besi) ... 20

B. Kerangka Teori... 24

C. Kerangka Konsep ... 25

D. Pertanyaan Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu ... 26

(7)

vii

D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian ... 27

E. Variabel Penelitian ... 27

F. Definisi Operasional... 28

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 28

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

I. Analisa Hasil ... 30

J. Etika Penelitian ... 31

K. Pelaksanaan Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 35

C. Keterbatasan Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42

B. Pembahasan ... 42 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28 Table 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 29 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 34 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III

dalam Mengonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Kalibawang

Kulon Progo ... 34 Tabel 4.3 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan

Kepatuhan Ibu Hamil Trimester II dalam Mengonsumsi

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 24 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 25

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Kuesioner

Lampiran 3. Data Penelitian Lampiran 4. Hasil Penelitian

Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian Bapeda Kabupaten Kulonprogo Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa

Kabupaten Kulonprogo

Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian di Puskesmas Kalibawang

Lampiran 9. Surat Balasan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 10. Surat Balasan dari Bapeda Kabupaten Kulonprogo Lampiran 11. Jadwal Penelitian

(11)

xi

KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALIBAWANG KABUPATEN

KULON PROGO

Tanti Hevi Nadhifah1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini2, Ki Haryadi3 INTISARI

Latar belakang : Anemia defisiensi besi pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama dinegara berkembang. Anemia dalam kehamilan dapat dicegah dengan pemberian tablet Fe atau sering disebut tablet tambah darah. Cakupan Fe di Puskesmas Kalibawang tahun 2014 mengalami penurunan dari 92,01% (tahun 2012) menjadi 87,40% (tahun 2014), (Depkes 2014).

Tujuan Penelitian: Diketahuinya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara sequential sampling. Sampel penelitian sebanyak 37 orang.Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data dianalisis dengan analisis univariat

Hasil Penelitian: Sebagian besar responden berumur 21-35 tahun, yaitu sebanyak 27 responden (73,0%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 14 responden (37,8%). Gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kategori patuh, yaitu sebanyak 30 responden (81,1%) dan tidak patuh sebanyak 7 responden (18,9%).

Kesimpulan: Gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon Progo dengan kategori patuh.

Kata Kunci : Kepatuhan, Ibu hamil, Konsumsi Tablet Fe

1

Mahasiswa Kebidanan (D-3) Stikes Achmad Yani Yogyakarta 2

Dosen Kebidanan (D-3) Stikes Achmad Yani Yogyakarta 3

(12)

xii

THE COMPLIANCE OF EXPECTANT MOTHERS TRIMESTER III IN CONSUMING FE TABLETS AT HEALTH CENTER OF KALIBAWANG

REGENCY OF KULON PROGO

Tanti Hevi Nadhifah1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini2, Ki Haryadi3 ABSTRACT

Background: Iron deficiency anemia in expectant mothers is a health problem experienced by women around the world, especially in developing countries. Anemia during pregnancy can be prevented by providing Fe tablets or often called iron tablet. Coverage of Fe in health centers of Kalibawang 2014 decreased from 92.01% (in 2012) to 87.40% (2014), (Depkes 2014).

Research Objective: Known the compliance of expectant mothers’ trimester III in consuming of Fe tablets at health center of Kalibawang Regency of Kulon Progo.

Research Method: This research used quantitative descriptive method with cross sectional approach. This research used sampling technique by sequential

sampling. Research’s samples as many 37 mothers. Data was collected by

questioner. Data was analyzed by univariat analysis.

Research Result: Mostly respondents was 21-35 years old, as many 27 respondents (73,0%), last education was Senior High School as many 14 respondents (37,8%). The overview of compliance of expectant mothers in consuming FE tablets was in obedient category, as many 30 respondents (81,1%) and disobedient as many 7 respondents (18,9%).

Conclusion: The overview of compliance of expectant mothers in consuming FE tablets at health center of Kalibawang Regency of Kulon Progo was in obedient category.

Keywords: Compliance, Expectant Mothers, Consumption of Fe Tablets

1

Student of MidwiFery Department (D-3) of Stikes Achmad Yani Yogyakarta 2

Lecturer of MidwiFery Department (D-3) of Stikes Achmad Yani Yogyakarta

3

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anemia defisiensi besi pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama dinegara berkembang. Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisensi besi pada ibu hamil mempunyai dampak buruk pada ibu maupun janin dalam kandungan. Ibu hamil dengan anemia berat lebih besar resiko tejadinya partus prematur dan memiliki bayi dengan berat badan rendah serta dapat meningkatkan kematian perinatal. Kematian ibu dinegara berkembang menurut WHO 40% berkaitan dengan anemia kehamilan yang sebagian besar disebabkan oleh defisiensi besi dan pedarahan akut. Ibu bersalin yang menderita anemia defisiensi besi terdapat sekitar 12-28% dengan angka kematian janin, 30% kematian perinatal, dan 7-10% dengan angka kematian neonatal. Angka anemia di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi, yaitu 63,5% sangat berbeda dengan Amerika yang hanya 6% (Misaroh dan Proverawati, 2011). Indikator tingkat kesehatan yang penting dan menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia salah satunya adalah masih tin gginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 359/100.000 kelahiran hidup. Angka tesebut masih jauh untuk menurunkan AKI hingga 108/100.000 pada tahun 2015 sesuai target MDGs. (SDKI, 2012).

Ibu hamil sebagian besar kekurangan zat besi karena mamasuki trimester kedua dan ketiga ibu mengalami hemodilusi (pengenceran). Ibu hamil dalam hal ini memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan akan sel darah merah juga bertambah. Banyak wanita di Indonesia mengalami kekurangan zat besi, sehingga kadar hemoglobinya rendah. Hemoglobin rendah tentu berpengaruh pada kualitas kesehatan ibu hamil dan janin (Misaroh dan Proverawati, 2011).

Anemia dalam kehamilan dapat dicegah dengan pemberian tablet Fe atau sering disebut tablet tambah darah. Pada wanita hamil dan menyusui kebutuhan zat besi sangat tinggi sehingga perlu dipersapkan yaitu sejak hamil mengonsmsi 1

(14)

2

tablet Fe setiap hari. Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet salama hamil dan 40 hari setelah melahirkan untuk mencegah anemia. Namun pemberian tablet Fe ini sulit dikonsumsi oleh ibu hamil dan dalam hal ini menyebabkan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe karena dari eFek samping yaitu perasaan ingin muntah, timbul mual dan pusing-pusing. Kebosanan minum tablet Fe dan rendahnya dukungan atau peran keluarga, khususnya suami juga merupakan salah satu faktor penyebab ibu menjadi tidak patuh (Misaroh dan Proverawati, 2011).

Perilaku ketidakpatuhan ibu hamil dalam meminum tablet Fe dapat mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Dampak dari ketidakpetuhan ibu hamil mengonsumsi Fe adalah anemia pada masa kehamilan, hal ini dapat menyababkan terjadinya abortus (keguguran), kematian janin dalam kandungan atau waktu lahir, lahir prematur, cacat bawaan, proses persalinan yang lama dan pada waktu persalinan dapat menyebabkan perdarahan dan syok akibat melemahnya dari kontraksi rahim (Ma’muroh, 2013). Berbagai upaya di bidang kesehatan khususnya pada kehamilan untuk menurunkan frekuensi anemia, salah satunya adalah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan dan pemberian tablet Fe secara teratur dan peningkatan gizi disetiap daerah. Profil kesehatan Indonesia, cakupan pelayanan K4 Indonesia (2015) meningkat dari 86,70% (tahun 2014) menjadi 87,48% (tahun 2015), namun cakupan pemberian tablet Fe tidak mengalami banyak peningkatan ditahun 2014 yaitu 85,10% dan tahun 2015 85,17% (Depkes, 2015).

Prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun 2015, adapun hasil yang didapatkan adalah urutan pertama Kota Yogyakarta sebanyak (32.39%), urutan kedua Bantul (19.21%), urutan ketiga Kulonprogo (13.00%), urutan keempat Sleman (10.36%), urutan kelima Gunungkidul (9.87%).

Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 sebesar 13,00% meski sudah dilakukan pemberian tablet Fe pada ibu hamil, dan dari data tahun 2014 cakupan Fe 3 atau 90 tablet sebesar 88.54%. Profil

(15)

3

kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (2014) didapatkan cakupan pelayanan K4 di Kabupaten Kulon Progo dari 91,47% (tahun 2013) menjadi 89,4% (tahun 2014), cakupan pemberian tablet Fe mengalami penurunan dari 89,47% (tahun 2013) menjadi 88,54% (tahun 2014), (Depkes 2014). Sedangkan di puskesmas Kalibawang cakupan Fe di tahun 2014 mengalami penurunan dari 92,01% (tahun 2013) menjadi 87,40% (tahun 2014), (Depkes 2014). Dari latar belakang di atas penulis ingin mengetahui tentang kepatuhan ibu hamil trimester III mengonsumsi tablet Fe di Kecamatan Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon Progo?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahuinya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon Progo tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe berdasarkan pendidikan.

b. Diketahuinya kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe berdasarkan umur.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar khususnya tentang kepatuhan ibu hamil TM III mengosumsi tablet Fe.

(16)

4 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sumber informasi peneliti lain yang berkaitan dengan upaya peningkatan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe.

3. Bagi Tenaga Medis Puskesmas Kalibawang

Sumber informasi untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dan untuk mencegah atau mengurangi kejadian anemia.

4. Bagi Perpustakaan Stikes A. Yani

Sebagai tambahan informasi yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya mengenai kepatuhan ibu hamil TM III mengosumsi tablet Fe.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang relevan dengan penelitian kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe diantaranya adalah :

1. Wipayani, Rias. (2008) “Hubungan Pengetahuan Anemia dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi Di Desa Langensari Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan ibu meminum tablet zaat besi di BPS Alamanda Langensari Ungaran. Desain penelitian ini adalah penelitian deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional, variabel penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang anemia sebagai variabel independen dan kepatuhan ibu hamil meminum tablet Fe sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini menujukkan kecenderungan ibu hamil yang patuh meminum tablet Fe adalah ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi. Sedangkan ibu hamil yang tidak patuh meminum tablet Fe adalah ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang dan rendah. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan variabel faktor penyebab ketidakpetuhan ibu mengonsumsi tablet Fe. Perbedaan adalah 1 variabel yaitu kepatuhan, metode penelitian, tempat penelitian. Penelitian di atas menekankan pada kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe.

(17)

5

2. Rahmawati,Dian. Mursiyam. Sejati, W. (2008) “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengosumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi selama kehamilan di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah kepatuhan di desa tersebut tarhadap anjuran tenaga kesehatan untuk selalu mengonsumsi tablet besi selama hamil sangat baik, responden mengonsumsi sesuai dengan resep yang diberikan. Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk mengonsumsi tablet Fe. Persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe. Perbedaan adalah 1 variabel yaitu kepatuhan, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian di atas menekankan pada faktor pengetahuan ibu hamil yang dominan dalam mengonsumsi tablet Fe.

3. Ma’muroh, Juniatun.(2013) “Pengaruh Pemberian Penyuluhan dengan Media

Audiovisual terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Besi di Puskesmas Banguntapan I Bantul” penelitian ini bertujuan untuk menetahui berbanding dengan tingkat kepatuhan ibu hamil yang mengosumsi tablet Fe dari sebelum mendapatkan penyuluhan dengan setelah diberi penyuluhan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan teknik sampel random sampling. Penelitian tersebut dilaksanakan dengan pre-tes dan dilakukan pembagian kuesioner kemudian pemberian penyuluhan dan selanjutnya diberi post-tes dan setelah 14 hari dilakukan pembagian kueioner lagi dan dilakukan pembandingan dengan hasil sebelumnya. Hasilnya pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk mengonsumsi tablet Fe. Persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian.

(18)

6

Penelitian tersebut lebih menekankan pada perbandingan kepatuhan ibu mengonsumsi tablet besi dengan adanya penyuluhan.

(19)

33 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Puskesmas Kalibawang mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Kalibawang yang terletak di dusun Pondok Wetan Desa Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kulon Progo. Dengan luas wilayah 32,87 Km2, terdiri dari 4 Desa kondisi geografis berupa dataran dan sebagian perbukitan terletak pada ketinggian antara 26-500m di atas permukaan laut.

Puskesmas Kalibawang merupakan puskesmas rawat jalan, terdiri dari pelayanan KIA (Kesehatan ibu dan Anak), pelayanan gizi, poli gigi, pelayanan umum, MTBS (Menejemen Terpadu Balita Sakit), UGD (Unit Gawat Darurat), dan laboratorium. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Kalibawang terdapat dokter umum 3, dokter gigi 3, 9 bidan, 5 perawat umum, 2 konsultasi gizi, 3 perawat gigi, 2 petugas laboratorium.

Untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan kunjungan pertama bidan harus melakukan pemeriksaan segera keseluruhan mulai dari anamnesa, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan sampai pemeriksaan head to too, dan pemeriksaan kadar HB dilakukan pada saat kunjungan pertama, pada ibu hamil yang menderita anemia diberikan konseling gizi dan pemeberian tablet Fe, dan pemeriksaan kadar HB selanjutnya pada usia kehamilan mamasuki TM III. Puskesmas Kalibawang Kulon Progo memberian pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik berdasarkan umur, pendidikan, dan pengetahuan ibu hamil dapat dilihat pada table 4.1. di bawah ini

(20)

34

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden f % Umur 16 - 20 Tahun 6 16,2 21 - 35 Tahun 27 73,0 > 35 Tahun 4 10,8 Pendidikan SD 8 21,6 SMP 13 35,1 SMA 14 37,8 Perguruan Tinggi 2 5,4 Jumlah 37 100

Sumber : Data Primer diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 21-35 tahun, yaitu sebanyak 27 responden (73,0%), pendidikan terakhir sampai tingkat SMA sebanyak 14 responden (37,8%).

3. Analisa Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Gambaran kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo Kepatuhan ibu hamil trimester III dalam

mengonsumsi tablet Fe f %

Berdasarkan Kuesioner

Patuh 27 73,0

Tidak patuh 10 27,0

Berdasarkan Jumlah Tablet yang Dikonsumsi

Patuh 26 70,3

Tidak patuh 11 29,7

Jumlah 37 100

Sumber : Data Primer diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.2. Gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe berdasarkan kuesioner kepatuhan diketahui kategori patuh, yaitu sebanyak 27 responden (73,0%) dan tidak patuh sebanyak 10 responden (27,0%). Kepatuhan ibu hamil berdasarkan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi sebagain besar pada kategori patuh sebanyak 26 responden (70,3%) dan tidak patuh sebanyak 11 responden (29,7%).

(21)

35

4. Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe

Tabel 4.4 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe

Tabulasi silang

Kepatuhan mengonsumsi tablet Fe Total

Patuh Tidak Patuh

f % f % f % Umur 16 – 20 Tahun 3 8,1 3 8,1 6 16,2 21 – 35 Tahun 23 62,2 4 10,8 27 73,0 > 35 Tahun 1 2,7 3 8,1 4 10,8 Pendidikan SD 1 2,7 7 18,9 8 21,6 SMP 10 27,0 3 8,1 13 35,1 SMA 14 37,8 0 0 14 37,8 Perguruan Tinggi 2 5,4 0 0 2 5,4 TOTAL 27 73,0 10 27,0 37 100

Sumber : Data Primer diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu yang patuh dalam mengonsumsi tablet Fe kategori patuh berusia 21-35 tahun, yaitu sebanyak 23 responden (62,2%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 14 responden (37,8%).

B. Pembahasan

1. Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Fe berdasarkan Umur

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet Fe berusia 21-35 tahun sebanyak 23 responden (62,2%). Hasil diketahui ibu hamil berusia 21-35 tahun, dimana responden telah memiliki pengalaman dan kematangan dalam berfikir dan beraktivitas, usia tersebut membantu responden dalam melakukan perilaku patuh yang cukup baik. Menurut Notoatmodjo, 2007) umur 21 – 35 tahun dinggap kelompok umur yang paling baik untuk kehamilan secara fisik sudah cukup kuat, segi mental pun sudah cukup dewasa.

(22)

36

Hasil penelitian juga diketahui ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi tablet Fe berusia 16-20 tahun. Umur 16 – 20 tahun dianggap masih berbahaya meskipun kurang resikonya dibanding umur sebelumnya (<16 tahun), namun secara mental psikologinya dianggap cukup matang dan dewasa untuk menghadapi kehamilan dan kelahiran (Notoatmodjo, 2007).

Perilaku ketidakpatuhan ibu hamil dalam meminum tablet Fe dapat mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Dampak dari ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi Fe adalah anemia pada masa kehamilan, hal ini dapat menyebabkan terjadinya abortus (keguguran), kematian janin dalam kandungan atau waktu lahir, lahir prematur, cacat bawaan, proses persalinan yang lama dan pada waktu persalinan dapat menyebabkan perdarahan dan syok akibat melemahnya dari kontraksi rahim (Ma’muroh, 2013).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dutta, dkk (2014) yang dilakukan oleh yang bahwa usia <20 tahun cenderung tidak patuh (55,6%), sedangkan usia > 20 tahun patuh dalam mengonsumsi tablet besi. Dutta juga mengungkapkan bahwa “forgetfulness, ignorance toward self-health care and to visit health facility, big size of tablets and palatability, and frustration to take daily pills appears to main causes of non-compliance”. Penyebab ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi disebabkan karena lupa, ibu tidak mengunjungi fasilitas kesehatan, ukuran tablet Fe, dan kejenuhan dalam mengonsumsi tablet setiap hari. Diharapkan semakin tinggi usia ibu, semakin baik pula perilaku kesehatan ibu terutama dalam pemeliharaan kesehatan meliputi perilaku pencegahan penyakit, perilaku peningkatan kesehatan, perilaku gizi (makanan dan minuman). Semakin tinggi usia ibu, semakin tinggi pula kedewasaannya, sehingga menumbuhkan kesadaran ibu tentang pentingnya kesehatan.

(23)

37

2. Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Fe berdasarkan Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang patuh dalam mengonsumsi tablet Fe dengan pendidikan SMA sebanyak 14 responden (37,8%). Hasil tersebut diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi cenderung patuh dalam mengonsumsi tablet Fe. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah seseorang menerima informasi. Pengetahuan akan membentuk tindakan dan perilaku seseorang. Menurut Notoatmodjo (2007) salah satu faktor yang menjadi penentu perilaku seseorang adalah tingkat pendidikan yang termasuk dalam faktor presdisposisi. Salah satu bentuk dari perilaku seseorang adalah kepatuhan.

Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa pendidikan terakhir ibu hamil, pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan orang atau keluarga dalam masyarakat. Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi seperti hal-hal yang menununjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Hal tersebut menunjukkan semakin tinggi pendidikan responden maka dapat membantu meningkatkan pengetahuan responden terkait konsumsi tablet Fe menjadi lebih baik, sehingga kesehatan ibu dan bayi dapat terjamin.

Hasil penelitian juga diketahui bahwa ibu yang tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe sebagian besar berpendidikan SD. Hasil tersebut diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah cenderung tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Wawan dan Dewi, 2010).

Responden yang tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe dapat disebabkan karena pendidikan terakhir responden yaitu SD sehingga

(24)

38

mempengaruhi pengetahuan maupun informasi yang kurang berkaitan dengan tablet Fe. Ibu hamil yang masih belum patuh hendaknya dapat mencari informasi berkaitan kehamilannya terutama pemenuhan kebutuhan selama hamil salah satunya konsumsi tablet Fe. Informasi dapat diperoleh dari media cetak, media informasi maupun dengan berkonsultasi dengan petugas kehatan. Ibu yang sudah patuh dalam mengonsumsi hendaknya memberikan informasi dan motivasi kepada ibu hamil yang belum patuh.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kamidah (2015) menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe. Hasil penelitian diketahui bahwa dari 24 orang yang pendidikannya SMP sebesar (79%) patuh mengonsumsi tablet Fe dan sebesar (21%) tidak patuh mengonsumsi tablet Fe, didapatkan kecenderungan bahwa semakin tinggi pendidikan ibu, ibu akan cenderung patuh mengonsumsi tablet Fe.

Pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori Mubarak (2007) semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Demikian pula makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin tinggi pula pengetahuannya termasuk pengetahuan tentang kesehatan terutama yang berkaitan dengan tablet Fe, sehingga akan berpengaruh terhadap praktek mengonsumsi tablet Fe.

3. Gambaran Umum Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Fe Hasil penelitian menunjukan sebagian besar kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dengan kategori patuh, yaitu 27 responden (73,0%). Jawaban responden sudah tepat sesuai dengan nomor pertanyaan 1,4,7 dan 8 yang menunjukkan kepatuhan berdasarkan frekuensi minum tablet Fe, manfaat tablet besi, dampak kekurangan tablet Fe dan cara minum tablet Fe. Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi minum tablet Fe berdasarkan jumlah tablet yang dikonsumsi menunjukkan sebagai besar ibu hamil dengan kategori patuh sebanyak 26 responden (70,3%).

(25)

39

Data kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe berdasarkan kuesioner dan frekuensi minum tablet Fe menunjukkan adanya kesenjangan atau perbedaan. Ibu yang patuh mengkonsumsi tablet Fe, ada beberapa yang tidak patuh berdasarkan data dari kuesioner. Ibu hanya patuh dalam frekuensi minum tablet Fe saja, hal tersebut dapat dikarenakan ibu tidak patuh dalam hal bagaimana cara minum tablet Fe. Aturan mengonsumsi tablet besi salah satunya adalah tidak mengonsumsi tablet besi dengan kopi, teh, dan susu. Ibu hamil harus mau dan taat menghindari minum teh atau kopi atau susu 1 jam sebelum dan sesudah makan karena teh, kopi dan susu menggangu penyerapan zat besi (Jordan, 2004).

Mayoritas ibu hamil mengonsumsi tablet setiap hari dan paling sedikit 90 tablet selama kehamilan. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan Jordan (2004) bahwa kepatuhan minum tablet besi dapat diartikan bahwa ibu hamil tersebut menurut perintah, taat pada perintah, aturan dari petugas kesehatan dan minum tablet besi sedikitnya satu tablet per hari selama 90 hari berturut-turut, dan 40 hari setelah melahirkan, serta pada ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11 gr% ibu mau dan taat perintah untuk melanjutkan minum tablet besi tersebut.

Kebutuhan akan zat besi selama kehamilan meningkat, oleh karena itu ibu hamil harus memperhatikan konsumsi zat besi. Peningkatan ini dimaksudkan untuk memasok kebutuhan janin untuk bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat besi dan agar janin sehat) petumbuhan plasenta, dan peningkatan volume darah ibu: jumlahnya sekitar 1.000 mg selama hamil. Kebutuhan akan zat besi selam trimester I relatif sedikit, yaitu 0,8 mg sehari, yang kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III, yaitu 6,3 mg sehari (Arisman, 2009).

Hasil penelitian juga diketahui sebanyak ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dengan kategori tidak patuh, sebanyak 10 responden (27,0%). Ibu yang tidak patuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi pengetahuan, pendidikan, umur dan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC). Selain itu ibu yang kurang memiliki pemahaman tentang instruksi, kualitas interaksi dengan

(26)

40

petugas kesehatan yang kurang, dan isolasi sosial dan keluarga yang rendah dapat mempengaruhi ketidakpatuhan minum tablet besi (Ma’muroh, 2013).

Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi namun tidak meminumnya secara rutin menyebabkan kekurangan zat besi sehingga akan mengalami anemia. Tablet Fe dapat menimbulkan eFek samping yang mengganggu, sehingga orang cenderung menolak dan merasa bosan karena setiap hari harus mengonsumsi tablet Fe yang diberikan. Ibu diharapkan menghabiskan tablet yang diberikan serta segera kembali periksa untuk mengecek kadar Hb dan selalu memperhatikan peningkatan nilai Hb. Tablet tambah darah (Fe) diberikan pada ibu hamil merupakan program dari pemerintah dalam penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini. Ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan dan dikonsumsi 1 tablet setiap hari (Kementrian Kesehatan RI, 2011).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan di Nepal oleh Neupane, dkk (2015) menunjukkan bahwa “The findings of this study showed 55,7% compliance rate of iron and folic acid among pregnant women visiting tertiary level hospital in Nepal”. Ibu yang tidak patuh perlu meningkatkan kepatuhan minum tablet besi, karena tablet besi memiliki banyak manfaat untuk kehamilan. Strategi yang dpat dilakukan yaitu dengan mencari informasi berkaitan manfaat dan dampak apabila tidak mengonsumsi tablet besi. Ibu hamil juga perlu mendapatkan dukungan baik dari proFesional kesehatan maupun sosial terutama keluarga. Motivasi diri ibu hamil juga perlu ditingkatkan, agar eFek samping yang ditimbulkan tidak terlalu mengganggu. Oleh karena itu ibu harus memiliki keyakinan diri agar perilaku ketidakpatuhan dapat dihindari.

(27)

41

C. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna dan memiliki keterbatasan serta kelemahan, diantaranya :

1. Analisis menyandingkan antara kuesioner atau fakta jumlah tablet Fe yang di minum inu hamil, namun hasil yang digunakan adalah jawaban dari ibu menjawab kuesioner.

(28)

42 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalibawang Kabupaten Kulon Progo tahun 2014. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe kategori patuh sebagian besar berusia 21-35 tahun sebanyak 23 responden (62,29%).

2. Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe kategori patuh sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 14 responden (37,8%).

3. Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe sebagian besar dalam kategori patuh sebanyak 27 responden (73,0%).

B. Saran 1. Bagi Tenaga Medis Puskesmas Kalibawang

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam memberikan informasi atau penyuluhan serta konseling tentang kesehatan ibu hamil dan menambah data untuk program meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe agar ibu hamil dalam memberikan nutrisi dan gizi yang tepat dan baik bagi bayi.

2. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan tambahan referensi bagi perpustakaan sehingga dapat dikembangkan penelitian selanjutnya tentang kepatuhan ibu hamil TM III mengonsumsi tablet Fe dikembangakan untuk mencari alasan ketidakpatuhan ibu mengonsumsi tablet Fe.

(29)

43

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, F. 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Salemba Medika. Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi.

Jakarta: EGC.

Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC.

Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternias. Jakarta: EGC.

Budiarni, W. 2012. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat pada Ibu Hamil.Artikel Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.

Jordan, Sue. 2004. Farmakologi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Kementrian Kesehatan Repiblik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Diunduh tanggal 28 desember 2013 dari http:/www.depkes.go.id.

Kusmiyati, Y. (2010). Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Fitramaya

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Ma’muroh, J.2013. Pengaruh Pemberian Penyuluhan dengan Media

Audiovisual terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam

Mengkonsumsi Tablet Besi.KTI.Yogyakarta: Poltekkes

Kemenkes Yogyakarta.

Misaroh, Siti I & Proveawati, A. 2010.Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

(30)

44

Neuman, W. Laurence. 2013. Metodologi penelitian sosial: pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jakarta : Indeks.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2013. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Proverawati, A & Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Saifuddin. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat Cetakan Pertama. Jakarta: YB-PSP.

Sujarweni, V. Wiratna.2014. Metodologi Penelitian

keperawatan.Yogyakarta: Gava medika.

Dahlan, S. 2013. Langkah-Langkah Membat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.

SDKI, (2012). Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia. Jakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &

D.Bandung: Alfabeta.

Sulistyani.2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

(31)

45

Wawan, A., M. Dewi. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.

Wipayani, Rias M. 2008. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi di Desa Langensari Kecamatan Ungaran Kabupaten

(32)

47

KESONER PENELITIAN

KEPATUHAN IBU HAMIL TM III MENGONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO,

YOGYAKARTA

A. Nama Responden Petunjuk Pengisian

Isilah identitas ibu secara lengkap dan benar :

1. Nama : ...………

2. Umur : ……….

3. Pendidikan: (Berilah tanda pada kolom) SD SMP SMA PT (PerguruanTinggi) 4. Kehamilan ke- :….………... 5. Alamat : ………...

B. Kepatuhan Dalam Mengonsumsi Tablet Besi

Tanggal penerimaan tablet besi : ………..

Jumlah tablet besi yang diterima : ………..

Jumlah sisa tablet besi : ………..

(33)

48

C. Kuesioner Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Besi Petunjuk mengerjakan soal

1. Bacalah dengan seksama pertanyaan sebelum ibu menjawab

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberikan tanda contreng (√) pada huruf dengan ketentuan sebagai berikut :

Ya jika pernyataan anda lakukan

Tidak jika pernyataan anda tidak dilakukan

No Pernyataan Ya Tidak Skor

1. Ibu mengonsumsi tablet tambah darah 1 tablet setiap hari dan paling sedikit 90 tablet selama kehamilan

2. Ibu mengonsumsi tablet tambah darah secara teratur untuk pertumbuhan janin

3. Ibu mengonsumsi tablet tambah darah hanya ketika ibu merasa lemas, lelah, letih, dan lesu 4. Mengonsumsi tablet sebaiknya pada malam

hari sebelum tidur

5. Ibu pernah merasakan susah buang air besar setelah mengonsumsi tablet tambah darah kemudian berhenti untuk mengonsumsi tablet tersebut

6. Perubahan warna tinja, mempengaruhi Ibu untuk berhenti mengonsumsi tablet tambah darah

(34)

49 bersamaan dengan teh atau kopi

8. Ibu mengonsumsi tablet tambah darah bersamaan dengan air putih

(35)

50

Lembar Jawaban Kuesioner

Kepatuhan:

1. Ya 5. Tidak

2. Ya 6. Tidak

3. Tidak 7. Tidak

(36)

Gambar

Tabel 3.1    Definisi Operasional Variabel Penelitian .....................................
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan kepatuhan ibu  hamil  trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan di Kabupaten Nias memiliki asertivitas yang rendah antara lain adalah jenis kelamin, budaya patriarki, tingkat pendidikan

Masalah rute terpendek dapat diartikan sebagai suatu masalah yang solusinya adalah pencarian jarak terpendek antara simpul awal dan simpul tujuan didalam suatu graph berarah

Pembuatan web ini menggunakan aplikasi Macromedia Dreamweaver MX .Diharapkan aplikasi ini dapat bermanfaat bagi para surfer yang ingin memperoleh informasi mengenai Kelurahan

We have seen that the standard Monte Carlo method is a good numerical method to approximate the price and the Greeks. Furthermore, there are a lot of general variance

Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi identifikasi sejauh mana tingkat kepuasan kerja pegawai dan faktor-faktor pentingldominan apa saja yang menyebabkan kepuasan

[r]

(1) Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a secara ex- officio dijabat oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

Apakah terdapat perbedaan dari Agency Cost pada BUMN sebelum. dan