• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN INSPIRATOR KELAS INSPIRASI BANDUNG #5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN INSPIRATOR KELAS INSPIRASI BANDUNG #5"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN INSPIRATOR

KELAS INSPIRASI BANDUNG #5

(2)

Sekilas Program

Indonesia Mengajar mengundang para profesional yang sukses karena pendidikan untuk turun tangan berbagi cerita dan pengalaman kerja selama sehari di Hari Inspirasi. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Tujuan dari Kelas Inspirasi ini ada dua, yaitu menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas, dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita.

Diharapkan ke depan, terjalin relasi yang dapat terus menerus mereka pelihara baik untuk kepentingan jangka pendek membangun pendidikan di sekolah tersebut ataupun sekedar berjejaring dan berkomunikasi terus. Hal ini sebagai wujud jendela komunikasi antara profesional sebagai kelas menengah dan dunia pendidikan di SD negeri sebagai salah satu area yang perlu diadvokasi dan dikembangkan terus-menerus.

Kelas Inspirasi ini menjadi solusi bagi para profesional Indonesia yang ingin berkontribusi dengan mengajar di lingkungannya. Hal ini membuka pintu interaksi positif antara kaum profesional dengan SD-SD di kota, kabupaten Bandung Barat maupun kabupaten Bandung, khususnya SD Negeri. Partisipasi para profesional tersebut untuk mengambil cuti sehari dan berbagi pengalamannya bersama anak-anak SD, merupakan partisipasi berbasiskan individu, bukan institusi. Ini menunjukkan bahwa kepedulian dan kesadaran pribadi terhadap pendidikan masih tinggi. Ke depannya, Kelas Inspirasi ini diharapkan mampu mendorong kalangan profesional untuk berperan aktif dalam pendidikan melalui kegiatan serupa.

Tujuan Program

Kelas Inspirasi memiliki dua sasaran utama, yaitu untuk relawan yang merupakan profesional dari berbagai profesi dan untuk siswa-siswa yang diajar oleh relawan.

Bagi para relawan, Kelas Inspirasi bertujuan untuk:

 Memberikan pengalaman mengajar dan belajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi serta pengorbanan yang nyata terhadap perbaikan masa depan bangsa.  Membangun sensitivitas para relawan terhadap realitas kualitas pendidikan yang

kontras dengan kemajuan kota besar.

 Mengajak kaum profesional untuk bersama-sama turun tangan menunaikan janji kemerdekaan „mencerdaskan kehidupan bangsa‟.

 Mengaktivasi semangat volunterism untuk mengatasi masalah di sekitar kita tanpa harus menunggu orang lain terlebih dahulu dan tanpa menyalahkan pihak manapun. Bagi para siswa SD yang terlibat dalam Kelas Inspirasi:

 Memperluas wawasan mereka akan pilihan profesi yang bisa dijadikan cita-cita.  Memberikan inspirasi untuk memiliki cita-cita setinggi mungkin.

 Memberikan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikan.

 Menanamkan empat nilai moral positif utama (kejujuran, kerja keras, pantang

menyerah dan kemandirian) sebagai jalan untuk mewujudkan apa yang diimpikannya.

 Menyadarkan amat pentingnya sikap menghormati orang tua dan guru dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mimpi tertinggi mereka.

(3)

7 Sikap Dasar Kelas Inspirasi

Ada 7 sikap yang selalu terlihat di antara mereka dan diharapkan bila Anda juga ingin terlibat, yaitu :

1. Sukarela. Semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan ini dengan penuh kerelaan hati. Mereka terlibat tanpa paksaan, baik sekolah maupun relawan/pegiatnya.

2. Bebas kepentingan. Kegiatan ini bebas dari relasi dengan institusi perusahaan/lembaga tempat pegiat bekerja, relasi dengan motif pemasaran perusahaan dan berbagai kepentingan non-pendidikan yang tidak relevan. Satu-satunya kepentingan yang ada adalah demi masa depan anak-anak Indonesia.

3. Tanpa biaya. Tidak ada biaya, baik yang dipungut dari relawan, sekolah atau siapapun. Tidak juga melibatkan pendanaan dari perusahaan atau lembaga lain. Satu-satunya pendanaan yang mungkin hanyalah iuran dari relawan/pegiat.

4. Siap belajar. Bersikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, pegiat/relawan dan semua pihak yang terlibat. Relawan terbuka belajar khususnya bagaimana mengajar di depan kelas, sekolah juga terbuka dengan masukan dari relawan khususnya tentang penyelenggaraan Kelas Inspirasi.

5. Ambil bagian langsung. Para pegiat dan juga pihak sekolah selalu siap ambil bagian langsung, fokus pada aksi dan dampak bagi siswa dan kemajuan sekolah. Kesiapan ambil bagian juga dibuktikan dengan siap mengambil cuti pada hari-H dan siap untuk berkorban menyiapkan berbagai hal sebelum hari-H.

6. Siap bersilaturahmi. Terbuka untuk membangun silaturahmi, baik relawan maupun sekolah. Relawan dan sekolah terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi demi kemajuan sekolah dan pendidikan bersama.

7. Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi anak-anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita-cita mereka.

Tugas Relawan

1. Menentukan ketua kelompok.

2. Melakukan observasi lingkungan sekolah.

3. Inspirator memberikan pengajaran mengenai profesinya.

4. Membantu dokumentator dalam mengabadikan momen di Hari Inspirasi dan membuat

e-book kelompok.

5. Merefleksikan pengalamannya melalui sesi refleksi pada akhir program Kelas Inspirasi.

Tugas Ketua Kelompok

1. Membuatkan jaringan komunikasi (misal grup WhatsApp) untuk seluruh anggota kelompok dan fasilitator/pendamping (untuk mempermudah melakukan koordinasi). 2. Melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah.

3. Mengkoordinir kegiatan survei, yang disarankan untuk dilakukan pada rentang waktu

12 – 19 Februari 2015 meliputi :

 Lokasi sekolah.

 Jumlah rombongan belajar yang akan diajar.

 Jumlah murid pada setiap rombongan belajar (opsional, untuk memberikan gambaran para inspirator saat mengajar nantinya).

(4)

Persiapan Pengajaran

Sebelum pengajaran dilaksanakan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

1. Inspirator diharapkan membuat lesson plan (rencana pengajaran) sebagai panduan mengenai metode pengenalan profesi yang akan dilakukan di kelas.

2. Inspirator perlu menggali jawaban akan pertanyaan kunci untuk konten pengajaran, yaitu:

 Siapakah aku?  Apa profesiku?

 Apa yang dilakukan profesiku setiap hari saat bekerja?  Dimana aku bekerja?

 Apa peran/manfaat dari profesiku di masyarakat?  Bagaimana cara menjadi aku?

3. Perlu koordinasi antara inspirator dengan dokumentator agar momen-momen penting pada Hari Inspirasi dapat diabadikan dengan baik.

Teknik Pengajaran

 Bagaimana Anak belajar?

Siswa SD pada umumnya berada pada rentang usia 6-12 tahun yang umumnya hanya mampu berpikir tentang konsep-konsep yang konkrit. Oleh karena itu, teknik pengajaran harus menggunakan contoh-contoh konkrit, misalnya dengan foto, alat peraga atau analogi yang mudah dimengerti. Semakin kecil usia anak, pengajaran harus semakin konkrit.

 Durasi

Setiap kelompok relawan diberikan waktu selama satu hari belajar sesuai dengan standar waktu belajar di SD negeri pada umumnya, yaitu dari jam 07.00 WIB s.d 12.00 WIB. Tiap pengajar akan mendapat waktu 30-45 menit untuk mengajar di kelas. Istirahat menyesuaikan dengan jadwal sekolah masing-masing.

 Strategi Pengajaran

Ada beberapa strategi penyampaian materi yang bisa digunakan, diantaranya:

1. Diskusi, membahas topik tertentu yang berkaitan dengan profesi, misalnya mengenai tokoh profesi terkait yang terkenal.

2. Strategi Analogi, membandingkan suatu konsep dengan konsep lain yang lebih mudah dipahami. Misalnya, profesi psikolog dianalogikan dengan profesi dokter, tapi yang diobati adalah jiwanya.

3. Strategi Sosiodrama, menjelaskan suatu konsep melalui drama yang dapat dimainkan oleh anak. Gunakan kostum dan setting supaya lebih menarik.

4. Strategi Gambar Visual, dengan menggunakan gambar, lambang atau simbol sederhana yang berhubungan dengan konsep. Misalnya menunjukkan foto-foto obat atau peracikan obat untuk menjelaskan profesi apoteker.

5. Strategi Wayang, penjelasan konsep menggunakan alat bantu wayang atau boneka. 6. Strategi Applied Learning, dengan pengaplikasian langsung konsep yang diajarkan.

Contohnya anak diajak untuk menjual produk kepada teman atau guru untuk menjelaskan profesi pedagang.

7. Strategi Movie Learning, dengan cara memutar dan mendiskusikan isi film yang berkaitan dengan konsep yang ingin diajarkan. Misalnya cuplikan film “King” untuk menceritakan profesi pemain bulutangkis.

(5)

 Metode Penyampaian Materi

Untuk memudahkan pengajaran, struktur penyampaian materi profesi dapat menggunakan metode BOMBER-B! yaitu:

Bang! – Memulai pengajaran dengan menarik perhatian. Misalnya dengan memberi

pernyataan yang mengejutkan atau dengan memberikan pertanyaan ke anak.

Outline - Memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas.

Message - Merupakan inti materi pengajaran yang akan disampaikan. Dalam Kelas Inspirasi,

message yang diberikan adalah mengenai profesi yang digeluti relawan. Selain

itu, relawan juga harus menyampaikan secara intens empat karakter pokok yaitu kejujuran, kerja keras, pantang menyerah dan kemandirian.

Bridge - Jembatani pesan-pesan yang ingin disampaikan supaya dapat dipahami anak. Misalnya dengan menggunakan analogi, mengganti istilah-istilah teknis yang sulit dengan istilah yang dipahami anak.

Examples - Berikan contoh-contoh untuk menambah pemahaman anak. Lebih baik bila ada benda konkrit yang bisa ditunjukkan.

Recap - Evaluasi apakah anak paham dengan apa yang disampaikan. Berikan kesimpulan

mengenai apa yang sudah disampaikan. Dapat dilakukan dengan metode kuis,

games, membuat pohon harapan, dll. Untuk relawan yang mengajar di sesi

terakhir pelaksanaan Kelas Inspirasi, penutup dilakukan untuk membungkus materi yang telah disampaikan selama satu hari penuh.

Bang! - Tutup sesi dengan hal yang menarik pula. Misalnya dengan mengajak anak-anak bersama-sama meneriakkan yel-yel yang mendorong motivasi anak untuk meraih cita-cita.

Opening 10 menit

Pokok Pengajaran 30 menit

Penutup 5 menit Bang! Outline Message Bridge xamples Recap Bang!

(6)

Tips Manajemen Kelas

1. Memulai kelas dengan menyenangkan, sehingga dapat membawa anak masuk ke dalam zona alfa, yaitu kondisi rileks namun tetap waspada, merupakan kondisi yang paling tepat untuk belajar. Berikut beberapa cara membawa anak menuju zona alfa:

a. Fun Story : dapat berupa cerita lucu, cerita bergambar.

b. Teka-teki : teka-teki atau tebak-tebakan yang mudah dan sederhana. c. Games : permainan singkat yang dapat diikuti oleh semua siswa. d. Musik : pilih musik instrumen dengan tempo sedang.

e. Gerak tubuh : dapat berupa senam, gerakan pemanasan atau tepuk tangan variasi. 2. Menarik perhatian atau membuat anak fokus. Lakukan proses negosiasi jika kelas tidak

kondusif. Tawarkan pada kelas, mau belajar atau main dulu. Atau kita akan menyanyikan lagu lagi tapi kita belajar dulu. Gunakan signaling yang disepakati bersama.

Contoh signaling:

 Bila guru mengatakan “Hai”, siswa menjawab “Halo”.  Bila guru mengatakan “Anak-anak”, siswa menjawab “Siap”.  Tepuk 1 kali sampai beberapa kali, minta anak mengikuti.  Peluit atau bunyi-bunyian lain.

 Lomba jadi patung.

 Tepuk keras sampai pelan, sesuai posisi jari guru (tinggi ke rendah).  Hitung dengan jari (dalam diam) 1 sampai 10 atau lomba jadi patung.

 Mengajak anak-anak berkata: “Lampu! Kamera! Action!” jika ada yang maju. 3. Pengelompokkan anak (jika diperlukan)

a. Bagi kelompok dengan hitung 1-4, tiap anak mengacungkan jari sesuai angkanya. b. Bagi kelompok berdasarkan kriteria tertentu, misalnya warna kesukaan, cita-cita

atau pelajaran favorit, dll.

4. Membangun suasana disiplin di kelas. Buat kesepakatan aturan kelas di awal. Misalnya:  Memulai dengan diperkenalkan sebagai bapak/ibu guru, bukan kakak.

 Angkat tangan sebelum bicara, bila ada yang bicara yang lain diam.  Menggunakan kartu jika ada yang mau ke toilet.

 Untuk kelas yang hiperaktif: Memulai dengan membiasakan agar kelas mau mendengarkan guru dan menegaskan otoritas; misal dengan meminta siswa memutar bangku dan meminta siswa memutar bangkunya lagi.

 Mendekati anak-anak yang biasanya paling aktif dan tidak tertib dan meminta mereka menjadi Pasukan Penjaga Kelas. Pasukan Penjaga Kelas ini akan mengucapkan janji di depan kelas:

1. Saya, Pasukan Penjaga Kelas, berjanji akan menjaga ketertiban kelas. 2. Bila ada yang tidak tertib, maka akan saya ingatkan dengan santun. 5. Mengelola giliran.

Menggunakan bola sebagai alat untuk membagi giliran menjawab pertanyaan (yang bisa menangkap bola, boleh menjawab). Perkenalan dengan membentuk lingkaran, lalu mengoper bola (atau apa saja) secara estafet dengan menyebutkan nama/jawaban.

6. Latihan.

a. Membagikan lembar soal yang harus diisi oleh anak, yang jawabannya hanya bisa diisi bila anak mendengarkan ceramah pengajar

b. Membagi lembar latihan hanya ketika anak sudah langsung harus mengerjakannya. Jangan biarkan lembar latihannya nganggur karena anak akan sibuk menerka-nerka kertas apa ini.

(7)

Do’s and Don’ts dalam Pengajaran

Do’s:

1. Proses pengajaran dititikberatkan pada internalisasi nilai kejujuran, kerja keras,

pantang menyerah dan kemandirian.

2. Memotivasi siswa untuk terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang tertinggi. 3. Mengeksplorasi pola pengajaran yang mencakup gaya belajar visual, auditori &

kinestetik.

4. Berbicara dan menunjukkan perilaku yang sopan dan positif. 5. Menciptakan suasana nyaman dan interaktif.

6. Menunjukkan sikap ceria.

7. Menggunakan bahasa yang dipahami anak. 8. Menghargai dan memberi apresiasi pada anak. 9. Adil dan tidak diskriminatif.

10. Sebisa mungkin menghafal nama-nama anak. 11. Hargai keberagaman tingkat sosial ekonomi anak.

Don’ts:

1. Menggunakan istilah-istilah teknis yang sulit.

2. Menyinggung SARA, pornografi atau tindak kekerasan dan bertentangan dengan nilai moral yang berlaku umum di masyarakat.

3. Melakukan kekerasan secara fisik dan verbal maupun tindakan bullying selama mengajar di dalam kelas maupun di dalam lingkungan sekolah.

4. Memojokkan, membuat malu anak.

Tips dan Trik di Hari Inspirasi

1. Para Inspirator diwajibkan menggunakan pakaian yang rapi dan bersih serta bersepatu. 2. Dianjurkan untuk menggunakan kostum yang terkait dengan profesi, agar siswa lebih

mudah mengenali jenis pekerjaan yang akan disampaikan.

3. Tidak diperkenankan merokok di dalam lingkungan sekolah atau selama kegiatan Kelas Inspirasi berlangsung.

4. Diharapkan bagi para Inspirator untuk menggunakan panggilan Ibu atau Bapak (Pak) 5. Bersikap rileks saat pertama kali masuk ke dalam kelas dan bertemu dengan siswa,

serta melakukan perkenalan terlebih dahulu kepada siswa sambil beradaptasi dengan lingkungan kelas.

6. Dianjurkan untuk membawa alat peraga yang dapat menjelaskan jenis pekerjaan. Ini untuk mempermudah dalam menyampaikan materi dan hal ini sangat menarik bagi siswa-siswi.

7. Dalam menyampaikan materi, diharapkan menggunakan metoda yang menarik bagi siswa-siswi (games atau hal-hal yang unik/tidak dikenal sebelumnya oleh siswa).

8. Tidak dianjurkan jika hanya bercerita, karena hal ini membosankan bagi siswa-siswi. 9. Dalam menyampaikan materi, diharapkan mengedepankan empat karakter positif;

kejujuran, kerja keras, pantang menyerah dan kemandirian.

10. Jika siswa-siswi mulai merasa bosan, ajak mereka untuk melakukan ice breaking. 11. Pada umumnya, jika para siswa sudah mulai tertarik dengan hal yang kita ajarkan,

maka waktu tidak akan terasa dan semuanya akan berjalan lancar.

12. Jangan lupa menyimpan no hp atau email dari fasilitator/pendamping masing-masing. Sebagai tempat berdiskusi untuk menentukan materi dan metoda apa yang akan digunakan saat hari inspirasi.

(8)

Sesi Refleksi

Sesi refleksi adalah sesi penutup dari rangkaian Kelas Inspirasi. Pada sesi ini, relawan dapat membagikan apa yang dialami dan inspirasi apa yang diperoleh selama mengikuti Kelas Inspirasi. Sesi ini penting dilakukan untuk tetap menjaga antusiasme relawan dalam berkontribusi di dalam pendidikan di Indonesia. Sesi refleksi akan dilaksanakan pada hari

yang sama dengan Hari Inspirasi, jam dan tempat diinformasikan kemudian.

E-book Kelompok

E-book adalah semacam “buku tahunan” event Kelas Inspirasi Bandung. Didalamnya terdapat

halaman-halaman yang berisi peliputan event Kelas Inspirasi dari sudut pandang relawan inspirator, dokumentator dan pihak sekolah. Masing-masing kelompok memberikan 2 (dua) halaman yang berisi summary kegiatan Kelas Inspirasi di sekolahnya, boleh berisi foto-foto ataupun testimoni.

 Teknis Pengumpulan

Setiap anggota kelompok berkontribusi dalam pembuatan e-book Kelas Inspirasi Bandung #5 dengan menyerahkan 2 (dua) halaman Group Page

 Group Page dikumpulkan dalam bentuk softcopy file (.pdf format) ukuran A4 (landscape) kepada panitia Kelas Inspirasi selambatnya pada tanggal 11 – 12 Maret 2017.

 Group Page berisi peliputan Hari Inspirasi yang dilakukan oleh kelompok di masing-masing sekolah. Bisa berisi foto kelompok, random event snapshots, testimoni relawan/murid/guru, dan lain-lain.

 Desain bisa dibuat berdasarkan kreativitas dokumentator, namun harus mencantumkan logo Kelas Inspirasi Bandung. Menggunakan font yang disediakan panitia.

 Group Page akan digabungkan untuk membentuk e-book Kelas Inspirasi Bandung #5.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Tindakan, Pertemuan 1, Melalui kunjungan office conference (percakapan di ruang kepala sekolah) ini setiap guru akan memperoleh pengalaman baru tentang

Tahap segmentasi warna kulit bertujuan untuk memisahkan area berwarna kulit dengan area berwarna non-kulit. Pendeteksian kulit dalam mensegmentasi dengan

Rancangan ini berisi data Jersey yang akan dijual, dimana didalamnya terdiri dari kode Jersey, nama Jersey, harga jual, harga beli, gambar dan deskripsi disini dapat

Kebun Raya Indonesia telah melakukan upaya konservasi anggrek yang semakin langka di alam melalui perbanyakan anggrek dengan teknik kultur in vitro untuk memperoleh bibit

Tujuan penelitian ini untuk memastikan penggunaan kinesiotape selama tiga hari tidak berbeda dengan perekat plasebo dalam mengurangi resiko cedera berulang dan

Kesesuaian tersebut terlihat dari syarat-syarat penjatuhan pidana yang membuat jera terdakwa dalam putusan di Pengadilan, yaitu syarat penjatuhan tindak pidana

Kemudian, Masjid Westall dijadikan sebagai perekat persatuan bagi mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, melaksanakan open day masjid yaitu acara nasional di Australia

Menurut Yunus (2013) dalam judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia tahun 1998-2012 menyatakan bahwa keempat variabel jumlah uang