PERENCANAAN
PIPA
DAN
EXPANSION
SPOOL
PADA PIPA PENYALUR SPM
TUGAS AKHIR
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
O
LEHR
EZAM
UHAMMADA
BIZARNIM 15503009
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Lembar Pengesahan
Tugas Akhir Sarjana
Perencanaan Pipa dan Expansion Spool pada Pipa Penyalur SPM
Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain,
baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya.
Bandung, _______________
Penulis
Reza Muhammad Abizar NIM 155 03 009
Bandung, ________________
Pembimbing
Ricky Lukman Tawekal, Ph.D NIP 131 476 534
Mengetahui:
Program Studi Teknik Kelautan Ketua,
Dr.Ir. Muslim Muin, MSOE NIP 131 570 005
ABSTRAK
Laporan Tugas Akhir ini membahas proses pendesainan dari suatu struktur pipa penyambung dari
facility area menuju ke PLEM (Pipe Line End Manifold). Pendesainan yang dilakukan meliputi
perhitungan ketebalan dinding pipa (wall thickness), analisis kestabilan pipa (on‐bottom stability
analysis), analisis bentangan bebas untuk kondisi statik dan dinamik (static and dynamic free span
analysis).
Pendesainan yang dilakukan juga meliputi perhitungan expansion (pertambahan panjang) yang terjadi
pada sistem perpipaan saat fase operasi, serta bagaimana mengatasinya.
Solusi yang diberikan untuk mengatasi expansion tersebut adalah dengan merencanakan suatu
Kata
Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, nikmat, dan petunjuk yang
telah diberikan‐Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung.
Laporan tugas akhir dengan judul “Perencanaan Pipa dan Expansion Spool pada Pipa Penyalur SPM” ini
berisikan perhitungan desain ketebalan pipa yang dibutuhkan, perhitungan on‐bottom stability beserta
free‐span dengan menggunakan DNV 1981, pendesainan yang dilakukan juga meliputi perhitungan
expansion (pertambahan panjang) yang terjadi pada sistem perpipaan saat fase operasi, serta
bagaimana mengatasinya. Solusi yang diberikan untuk mengatasi expansion tersebut adalah dengan
merencanakan suatu expansion spool dan suatu anchor block.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak saran, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sangat
mendalam kepada pihak‐pihak berikut ini.
• Mamah dan Papah, terima kasih sedalam‐dalamnya saya ucapkan untuk do’a‐nya, kasih sayang‐
nya, perhatian‐nya, dan segala‐galanya! Mamah dan papah adalah segala‐galanya buat saya. • Ryan Akbar dan Rissabella Putri Renjani, terima kasih atas pengorbanannya. Saya sebagai kakak
harusnya yang lebih sering berkorban, ini malah sebaliknya (Maap ya..). Buat ian, makasih
karena ga pernah marah tiap kali saya gangguin. Buat eneng, terima kasih karena atas sikap
nyebelinnya.
• Bapak Ricky Lukman Tawekal, Ph.D sebagai dosen pembimbing dan dosen Program Studi
Teknik Kelautan ITB. Terima kasih atas kesediaannya untuk membimbing, meluangkan waktu,
dan diganggu oleh saya setiap saya mau sidang maupun mau seminar.
• Bapak Harman Ajiwibowo Ph.D dan Ibu Nita Yuanita, Ph.D sebagai dosen penguji dan dosen
Program Studi Teknik Kelautan ITB. Terima kasih atas kesediaannya dalam meluangkan waktu
untuk menguji saya saat seminar maupun sidang.
• Bapak Muslim Muin Ph.D, sebagai Kepala Program Studi Teknik Kelautan ITB. Terima kasih atas
kesediaannya meluangkan waktu untuk saya konsultasi. Saya mendapatkan banyak wawasan
dari bapak.
• Dwi haryo Wibisono S.T. (MK), terima kasih atas kesediaannya meluangkan waktu untuk
ngajarin saya, terima kasih atas kebaikan‐kebaikannya (Sering banget saya repotin, maap ya
• Julius Heryanto, terima kasih atas dorongan‐nya, saran‐nya, ejekan‐nya dan bantuan‐bantuan‐
nya yang tidak terhitung. Sebagai teman becanda, blajar, nongkrong, curhat, jalan‐jalan (Ke
Lembang lewat gunung antah berantah naek motor, gila ga tuh! Kapok saya kapokk), bermimpi
tentang masa depan, nglakuin hal‐hal ga penting (Bareng si rido juga), nyoba‐nyoba makanan
baru, nonton bioskop (Wah jelas lah ini udah, “coklat‐stroberi”), adu argumen (Heh dul, kali‐kali
ngalah kek lu ama gua..). Terima kasih ya yus..
• Ridha Sena Negara, terima kasih atas kesediaannya meluangkan waktu buat nemenin saya
ngelakuin hal‐hal yang ga penting, buat kesediaannya dalam mengangkat telpon dari saya (Buat
ngomongin hal‐hal yang ga penting pula). Kenapa kita ga pernah ngelakuin hal‐hal yang penting
ya dod?Laen kali mah harus hal penting lah yang kita lakukan.. (Semaceman, hmm.. , teuing ah
ngopi‐ngopi weh di imah urang yuk dod.. Ajakan si iyus jeung si gusti..)
• Rudi Asnan Nasution, terima kasih atas kesediaannya saya gangguin mulu hihi. Walaupun kita
terpisah saat SMA, tapi kalau emang jodoh, ga akan kemana rud. Kamu emang jodoh ama ke‐
isengan saya hihi maap ya. Rud, kalo diajakin maen teh kudu mau! Ga nyesel kan waktu ke Batu
Karas tea… Nurut ajalah ama saya mah heheh..
• Trio macan Tripatra; Mendy, Dimas (DAP) dan Priyo, heh kerja klean di kantor jangan ceting
ama email‐emailan mulu. Milis KL2003 jadi penuh sesak nih gara‐gara klean, ah cemana ini..
Mau stok dim?sebut nama saya 3x hehe.. Gw tunggu Roma lu men!MU gw dah siap lahir dan
batin nih.. Gimana kabar momusu‐mu itu pri?hihi..
• Teman‐teman KL 2003. Gusti (Ga tau kenapa, saya suka pengen ketawa kalau ngeliat kmu gus..
hehe), Onal (Cirebon merdeka!), Fantri (Juara MU kita bang huhuy.. Glory Glory Man United), Amri (botak, suara besar.. mak deng serem kali..), Mice (Mi, psychological need urgency nih), Leo (Nuhun hitungan beton na le..), Andreas “kadal”, Mico (tukang tipu kelas berat kow mi), Ganjar “Si Kucing Gagap”, Frans “pizza hut dulu”, Mamin (Rajin pisan!), Oki (Nuhun akses ke
komp kmu‐nya ki, saya jadi bisa donlod‐donlod apapun dengan bebas dan tanpa batasan.. yeah), Yasser “OTEC”, Rahma “tukang kompor”, Erik “petch”, Awan (Dah kawin kow wan?ckckck), Anton (maenan terbarunya onal), Andri “ta’aruf”, Wen Wen (Jangan maen dota mulu wen),
Icha, Nana (nuhun buat “pork kasep” mu itu ya), Anna, Wistie dan Utek.
• Teman‐teman KL Suporter MU; Ryan, Andre, Onal, Fantri, Eki, Saka dan Fandi. Glory Glory Man
United! Double Winner kita tahun ini.. yeah..
• Teman‐teman KL semua angkatan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk
bantuan dan dukungannya.
• Seluruh staf dosen dan karyawan di Prodi Teknik Kelautan ITB. Terima kasih untuk bantuannya
baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membatu saya selama menuntut ilmu di
• Teman‐teman Alumni SMA 5 Bandung. Main‐main lagi yuks.. Saya jadi lebih rileks dalam
ngerjain TA berkat kalian‐kalian ini.
• Teman‐teman IEDUC. Berapa nilai IELTS kalian?hehe..
• Semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk bantuan
serta dukungannya.
• Last but not least, thanks to Poppy Furi for everything you’ve done for me. Terima kasih udah
bikin reza pusing tepat di saat reza lagi butuh ketenangan untuk ngerjain TA ini. Tapi terima
kasih juga atas pengertian dan kesabarannya dalam menghadapi keegoisan‐keegoisan reza.
Terima kasih ya..
Walaupun masih sangat jauh dari kesempurnaan, penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran akan selalu penulis harapkan.
Bandung, Juni 2008 Penulis
Daftar
Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi iv
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix Daftar Simbol xi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Umum ... 1‐1 1.2. Latar belakang ... 1‐2
1.3. Maksud dan tujuan ... 1‐3
1.4. Ruang lingkup ... 1‐4
1.5. Sistematika penulisan ... 1‐4
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1. Umum ... 2‐1
2.2. Kekuatan pipa ... 2‐3
2.2.1. Tekanan internal ... 2‐3
2.2.2. Tekanan eksternal ... 2‐5
2.2.3. Tekanan longitudinal ... 2‐6
2.2.4. Equivalent stress (von mises equivalent stress) ... 2‐8
2.2.5. Analisis desain ketebalan pipa ... 2‐8
2.2.6. Buckling ... 2‐9
2.2.6.1. Local buckling ... 2‐11
2.2.6.2. Propagation buckling ... 2‐14
2.3. Stabilitas pipa di dasar laut (on‐bottom stability) ... 2‐16
2.3.1. Gaya hidrodinamika ... 2‐17
2.3.1.1. Gaya gelombang ... 2‐17
2.3.1.2. Gaya angkat (lift force) ... 2‐22
2.3.1.4. Gaya apung (buoyancy) ... 2‐24
2.3.2. Perhitungan properti pipa ... 2‐25
2.3.3. Parameter kestabilan pipa ... 2‐28
2.4. Bentang bebas pada pipa (free span) ... 2‐30
2.4.1. Bentang bebas kondisi dinamik (dynamic free span analysis) ... 2‐32
2.4.2. Bentang bebas kondisi statik (static free span analysis) ... 2‐38
2.5. Muai panjang (thermal expansion) ... 2‐40
2.6. Expansion loop ... 2‐41
BAB
III
ANALISA
PERENCANAAN
3.1. Umum ... 3‐1
3.2. Data input ... 3‐2
3.2.1. Pipeline parameter ... 3‐2
3.2.2. Environmental and soil data ... 3‐3
3.3. Perencanaan pipa ... 3‐4
3.3.1. Perhitungan ketebalan dinding pipa ... 3‐4
3.3.1.1. Ketebalan dinding pipa akibat pressure containment ... 3‐6
3.3.1.2. Pengecekan terhadap buckling dan collapse pressure ... 3‐8
3.3.2. Perhitungan kestabilan struktur pipa ... 3‐11
3.3.2.1. Kestabilan pipa kondisi instalasi ... 3‐11
3.3.2.2. Kestabilan pipa kondisi operasi ... 3‐12
3.3.2.3. Kestabilan pipa kondisi operasi terkorosi ... 3‐13
3.3.3. Perhitungan bentang bebas pada pipa ... 3‐15
BAB
IV
PEMODELAN
STRUKTUR
PIPA
DAN
EXPANSION
SPOOL
4.1. Umum ... 4‐1
4.2. Expansion spool ... 4‐2
4.2.1. Umum ... 4‐2
4.2.2. Pemodelan sistem pipa dan expansion spool ... 4‐5
4.3. Anchor block ... 4‐11
4.3.1. Pondasi anchor block ... 4‐11
4.3.2. Beton anchor block ... 4‐17
BAB
V
KESIMPULAN
DAN
SARAN
5.1. Kesimpulan ... 5‐1
5.2. Saran ... 5‐2
Daftar
Gambar
Gambar 1.1 Sistem jaringan pipa. ... 1‐1
Gambar 2.1 Flowline design analysis ... 2‐2
Gambar 2.2 Ilustrasi tekanan hoop stress. ... 2‐3
Gambar 2.3 Beban tekanan pada silinder bebas. ... 2‐4
Gambar 2.4 Cross section pipa dan longitudinal stress. ... 2‐6
Gambar 2.5 Ilustrasi thermal stress. ... 2‐6
Gambar 2.6 Ilustrasi poisson’s effect. ... 2‐7
Gambar 2.7 Proses ovalisasi akibat local buckling... 2‐10
Gambar 2.8 Upheavel buckling. ... 2‐10
Gambar 2.9 Lateral buckling ... 2‐10
Gambar 2.10 Jenis‐jenis umum propagation buckling ... 2‐15
Gambar 2.11 Gaya‐gaya yang bekerja pada pipa bawah laut. ... 2‐16
Gambar 2.12 Klasifikasi perairan menurut panjang gelombang dan kedalaman... 2‐18
Gambar 2.13 Vortex dan flow separation. ... 2‐18
Gambar 2.14 Drag coefficient vs Reynolds number ... 2‐20
Gambar 2.15 Drag coefficient untuk bilangan Keulegan‐Carpenter dan bilangan Reynolds ... 2‐21
Gambar 2.16 Lift coefficient vs Reynolds number ... 2‐22
Gambar 2.17 Ilustrasi konsentrasi streamline yang melewati pipa ... 2‐23
Gambar 2.18 Gaya gesek yang terjadi pada pipa bawah laut. ... 2‐24
Gambar 2.19 Ilustrasi pipa bawah laut dengan HDPE coating dan concrete coating ... 2‐26
Gambar 2.20 Potongan melintang pipa bawah laut ... 2‐26
Gambar 2.21 Free span akibat dasar laut yang tidak rata ... 2‐31
Gambar 2.22 Fenomena terbentuknya vortex ... 2‐32
Gambar 2.23 Arah osilasi yang umum terjadi pada pipa ... 2‐33
Gambar 2.24 Bilangan Strouhal untuk silinder bundar sebagai fungsi dari bilangan Reynolds ... 2‐34
Gambar 2.25 Reduced velocity for cross‐flow oscillations based on the Reynolds Number ... 2‐36
Gambar 2.26 Reduced velocity for in‐line oscillations based on the stability parameter ... 2‐37
Gambar 2.28 Loop Simetris ... 2‐43
Gambar 2.29 Lopp Tidak Simetris ... 2‐43
Gambar 2.30 Desain Loop Dengan Menggunakan Diagram M. W. Kellogg ... 2‐44
Gambar 2.31 Nomograf untuk Menentukan Ukuran Loop ... 2‐45
Gambar 3.1 Lokasi Proyek. ... 3‐1
Gambar 3.2 Metodologi I, Perhitungan ketebalan minimum. ... 3‐5
Gambar 3.3 Metodologi II, Pengecekan. ... 3‐6
Gambar 4.1 Metode pemodelan dan perencanaan Expansion Spool. ... 4‐3
Gambar 4.2 Piping Input ... 4‐5
Gambar 4.3 Wave Load and Load Cases ... 4‐6
Gambar 4.4 Plot Input dari Program CAESAR II sebelum ada expansion spool. ... 4‐6
Gambar 4.5 Displacement Output (Before Expansion Spool, Operation Phase) ... 4‐7
Gambar 4.6 Stresses Output (Before Expansion Spool, Operation Phase) ... 4‐7
Gambar 4.7 Nomograf untuk Menentukan Ukuran Loop. ... 4‐8
Gambar 4.8 Plot Input dari Program CAESAR II setelah ada expansion spool. ... 4‐9
Gambar 4.9 Expansion Spool close up. ... 4‐9
Gambar 4.10 Konfigurasi expansion spool yang terdefleksi ... 4‐10
Gambar 4.11 Stress yang terjadi pada pipa (Node 10 – 13140). ... 4‐10
Gambar 4.12 Stress yang terjadi pada pipa (Fokus pada Node 10 – 690). ... 4‐11
Gambar 4.13 Prosedur perencanaan anchor block ... 4‐13
Gambar 4.14 Kedudukan kerja dari gaya resultante ... 4‐15
Gambar 4.15 Bangunan pondasi, untuk tanah pondasi biasa (atas), untuk batuan dasar (tengah) dan bila digunakan rusuk (bawah). ... 4‐17
Gambar 4.16 Sketsa Anchor block ... 4‐22
Gambar 5.1 Spesifikasi Expansion Spool, dengan panjang H = W = 33.33 ft. ... 5‐1
Gambar 5.2 Spesifikasi Anchor Block ... 5‐2
Daftar
Tabel
Tabel 2.1 Faktor Desain (General case) ... 2‐13
Tabel 2.2 Faktor Desain ( Dt tipikal) ... 2‐14
Tabel 2.3 Konstanta Perletakan Ujung Bentang Bebas Pada Analisis Dinamik ... 2‐35
Tabel 2.4 Kriteria Jenis Osilasi ... 2‐37
Tabel 2.5 Konstanta Perletakan Ujung Bentang Bebas Pada Analisis Statik ... 2‐39
Tabel 3.1 Lokasi Kunci ... 3‐2
Tabel 3.2 Parameter Desain ... 3‐2
Tabel 3.3 Data Gelombang ... 3‐3
Tabel 3.4 Data Pasang Surut ... 3‐3
Tabel 3.5 Data Arus ... 3‐3
Tabel 3.6 Properti Air Laut ... 3‐3
Tabel 3.7 Data Tanah ... 3‐4
Tabel 3.8 Hydrodynamics Coefficients ... 3‐4
Tabel 3.9 Wallthickness Kondisi Instalasi ... 3‐7
Tabel 3.10 Wallthickness Kondisi Operasi ... 3‐7
Tabel 3.11 Wallthickness Kondisi Hydrotest ... 3‐8
Tabel 3.12 Selected Wallthickness Berdasarkan Containment Pressure ... 3‐8
Tabel 3.13 Pengecekan Wallthickness Terhadap Buckling dan Collapse Pressure
Untuk Kondisi Instalasi ... 3‐9
Tabel 3.14 Berat Tenggelam Pipa Saat Instalasi ... 3‐11
Tabel 3.15 Kestabilan Pipa Saat Instalasi ... 3‐11
Tabel 3.16 Berat Tenggelam Pipa Saat Operasi ... 3‐12
Tabel 3.17 Kestabilan Pipa Saat Operasi ... 3‐12
Tabel 3.18 Berat Tenggelam Pipa Saat Operasi Terkorosi ... 3‐13
Tabel 3.19 Kestabilan Pipa Saat Operasi Terkorosi ... 3‐14
Tabel 3.20 Ketebalan Selimut Beton Yang Dibutuhkan Beserta Tingkat Keamanan
Yang Didapatkan ... 3‐14
Tabel 3.22 Free Span Kondisi Hydrotest ... 3‐15
Tabel 3.23 Free Span Kondisi Operasi ... 3‐15
Tabel 4.1 Kombinasi Pembebanan ... 4‐4
Tabel 4.2 Faktor Desain Pada Pipa Offshore ( ASME B 31.8, 1995) ... 4‐5
Tabel 4.3 Susut geser serta kohesi antara dasar pondasi dan tanah pondasi ... 4‐16
Tabel 4.4 Design Data ... 4‐21
Tabel 5.1 Spesifikasi Pipeline ... 5‐1
Daftar
Simbol
σh Hoop Stress Pi Tekanan internal Pe Tekanan eksternal
Do Diameter terluar pipa
t Ketebalan nominal dinding pipa
P Tekanan Yang Terjadi Pada Silinder (psi)
η Faktor desain yang nilainya tergantung pada jenis kelas keamanan (safety class)
Kt Temperature Derating Factor Material
ρsw Massa jenis air laut (lb/ft3)
g Percepatan gravitasi (ft/s2)
d Kedalaman perairan (ft)
Pc Karakteristik tekanan collapse (psi)
γm Faktor ketahanan material
γsc Faktor ketahanan safety class
E Modulus elastisitas baja (3.0 x 107 psi)
αT Koefisien ekspansi thermal
ΔT Perbedaan temperatur antara kondisi instalasi dan operasional
v Poisson’s ratio (0.3 untuk carbon steel)
ID Diameter dalam
Pd Pressure design η Usage factor
σF SMYS
E Longitudinal joint factor
N Axial force
A Cross sectional area
M Bending moment
W Elastic section modulus
σMxcr Longitudinal stress maksimum saat hanya moment bending M yang bekerja, P&N=0
σycr Hoop stress maksimum pada saat hanya tekanan P yang bekerja, M&N=0
σyE Critical comprehensive hoop stress
E Koefisien elastisitas bahan.
ηxp Faktor desain; nilai yang diizinkan dari untuk σy = 0
ηyp Faktor desain; nilai yang diizinkan dari untuk σx = 0
Ppr Tekanan propagasi
FD Gaya seret per satuan panjang
ρ Massa jenis fluida
CD Koefisien seret
U Kecepatan arus air total arah horizontal
FI Gaya inersia per satuan panjang
ρ Massa jenis fluida
CI Koefisien inersia
CM Koefisien added mass
A Luas penampang struktur Percepatan arus arah horizontal
Re Bilangan Reynolds
V Kecepatan aliran total
UD Kecepatan partikel air akibat arus
ν Viskositas kinematik air laut (pada suhu 60°F = 1,2 x 10‐5 ft2/sec)
T Perioda gelombang
Uw Kecepatan partikel air pada pipa akibat gelombang
Dtot Diameter total pipa (termasuk selimut korosi dan selimut beton)
CL Koefisien gaya angkat (lift force coefficient)
F Total gaya yang bekerja pada pipa FR Gaya gesek yang terbentuk W Berat pipa
N Gaya normal (total gaya arah vertikal struktur)
FB Gaya angkat (buoyancy)
OD (DS) Diameter bagian luar pipa baja = ID + 2.tS
tS Ketebalan dinding pipa baja
tcorr Ketebalan lapisan anti korosi (corrosion coating)
tcc Ketebalan lapisan beton (concrete coating)
WS Berat pipa baja di udara
Wcorr Berat lapisan anti korosi di udara
Wcc Berat lapisan beton di udara
Wcont Berat content (isi pipa) di udara
Wbuoy Berat/gaya apung (buoyancy)
Wsub Berat pipa di dalam air (terendam)
Wtot Berat total pipa di udara
Weff Berat pipa efektif
ρs Massa jenis baja
ρcorr Massa jenis lapisan anti korosi
ρcc Massa jenis lapisan beton
ρsw Massa jenis air laut
ρcont Massa jenis fluida isi (content)
fv Frekuensi vortex shedding
St Bilangan Strouhal
fn Frekuensi natural bentang bebas pada pipa
EI Kekakuan pipa
Me Massa efektif pipa
Mp Massa pipa di udara
Mc Massa fluida isi pipa (content mass)
Ma Added Mass
L Panjang bentang bebas
Ce Konstanta perletakan ujung bentang
Vr Kecepatan tereduksi (reduced velocity)
fn Frekuensi natural bentang bebas
Me Massa efektif pipa
δ Logarithmic decrement of structural damping (= 0,125)
Ce End restrained constant
I Moment of inertia σe Equivalent stress
Dtot Diameter total dari pipa
W Beban merata per satuan panjang
Ws Submerged Weight
L Panjang maksimum bentang bebas
I Inersia
st
A
Area annular dari pipa bajaA Area dalam dari pipa baja
h
σ
Hoop stressE Modulus elastisitas
δ
Panjang potongan penampangμ
Koefisien friksi tanahX
T Suhu pada jarak x dari Tmax
max
T
Suhu tertinggi pada penampang piparef
T Suhu lingkungan sekitar
β Konstanta penurunan temperetur
L Panjang jalur pipa
W Berat material pipa dan fluida
WAV1 Beban gelombang (1 years)
P1 Tekanan Operasional
WAV2 Beban gelombang (100 years)
T1 Suhu Operasional
Fp Passive earth pressure γ Massa jenis tanah
H Tinggi bidang kerja tekanan pasif Angle of friction
Qu Daya dukung ultimate tanah pondasi
n Factor keamanan
V Volume Anchor Block ρconc Massa jenis beton
Fv Vertical uplift dari pipa
Fy Gaya arah y dari pipa
Mx Momen arah x dari pipa
Mz Momen arah z dari pipa
B Lebar anchor block
L Panjang anchor block
Ha Daya dukung mendatar yang diizinkan
Hu Daya dukung mendatar batas
n Factor keamanan
Hu Daya dukung mendatar batas
CB Kohesi antara dasar pondasi dan tanah pondasi
Sudut geser antara dasar pondasi dan tanah pondasi
A’ Luas pembebanan efektif
V Beban vertical
Fs Gaya Sliding
Fp Passive earth pressure
Fx Gaya arah x dari pipa
Fz Gaya arah z dari pipa