BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang dihadapi hampir seluruh negara berkembang di dunia. Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang dihadapi hampir seluruh negara berkembang di dunia. Kem
Kemiskiiskinan nan mermerupakupakan an fenofenomenmena a yanyang g komkomplekpleks s dan dan berbersifasifat t mulmultiditidimenmensi. si. MenuMenurut rut AhmAhmadi adi (200(2006)6) Kem
Kemiskiiskinan nan dapadapat t dipedipengarngaruhi uhi oleh oleh luasluasnya nya wilwilayaayah h suatsuatu u neganegara ra sehisehingga ngga menmenciptciptakan akan karakarateriterististik k kemiskinan yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pengentasan kemiskinan yang berbeda pula kemiskinan yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pengentasan kemiskinan yang berbeda pula pada tiap-tiap region. Kantong-kantong kemiskinan pada umumnya berada pada wilayah perdesaan dan pada tiap-tiap region. Kantong-kantong kemiskinan pada umumnya berada pada wilayah perdesaan dan
daer
daerah-daah-daeraerah h terterisolisolir ir yang yang memmemiliiliki ki ketketerbaerbatasatasan n akseaksesbilsbilitasitas, , tintinggal ggal secasecara ra terterpencpencar-pear-pencarncar, , padapada umum
umumnya nya memmemiliiliki ki keteketerbatrbatasan asan modmodal, al, prodproduksi uksi dan dan pempemasarasaran, an, kelokelompompok k usia usia prodproduktiuktif f didodidominminasiasi dengan rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan, dengan produktifitas dan enterpreunership yang dengan rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan, dengan produktifitas dan enterpreunership yang rendah pula, serta memiliki daya saing yang lemah terutama dalam merebut peluang usaha, mengisi peluang rendah pula, serta memiliki daya saing yang lemah terutama dalam merebut peluang usaha, mengisi peluang kerja dan memasarkan hasil produksi (Kompas, Maret 2009). Upaya pengentasan kemiskinan yang selama kerja dan memasarkan hasil produksi (Kompas, Maret 2009). Upaya pengentasan kemiskinan yang selama ini
ini dildilakukakukan an lebilebih h bersbersifat ifat spaspasial sial ataatau u pendpendekatekatan an sektsektoral tidak oral tidak memmemberiberikan kan hasihasil l yanyang g optioptimalmal,, seda
sedangkangkan n tindtindakan akan di di lapalapangan ngan cendcenderunerung g tidatidak k konskonsisteisten, n, kurakurang ng berpberpihaihak k dan dan tidatidak k sesusesuai ai dengdenganan kemampuan rill masyarakat.
kemampuan rill masyarakat.
Masalah kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multisektoral yang harus menjadi tanggung jawab Masalah kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multisektoral yang harus menjadi tanggung jawab sem
semua ua pipihak hak baibaik k mumulalai i dadari ri titingkngkat at puspusat at samsampai pai padpada a indindiviividu du mamasysyaraarakakat. t. UsaUsaha ha daldalam am upaupayaya penanggulangan kemiskinan telah banyak dilakukan oleh pemerintah. Perhatian serius kepada keluarga penanggulangan kemiskinan telah banyak dilakukan oleh pemerintah. Perhatian serius kepada keluarga miskin terlihat dengan kebijakan-kebijakan aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah yang sasarannya adalah miskin terlihat dengan kebijakan-kebijakan aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah yang sasarannya adalah keluarga miskin. Masalah kemiskinan hanya dapat dituntaskan apabila pemerintah melakukan kebijakan keluarga miskin. Masalah kemiskinan hanya dapat dituntaskan apabila pemerintah melakukan kebijakan yang serius dan memihak kepada keluarga miskin. Namun seringkali kebijakan yang dibuat justru kurang yang serius dan memihak kepada keluarga miskin. Namun seringkali kebijakan yang dibuat justru kurang memihak keluarga miskin, akibatnya kebijakan yang ada semakin memperburuk kondisi keluarga miskin memihak keluarga miskin, akibatnya kebijakan yang ada semakin memperburuk kondisi keluarga miskin bahkan menyebabkan seseorang yang tidak miskin menjadi miskin (Tempo, Agustus 2009),. Oleh karena bahkan menyebabkan seseorang yang tidak miskin menjadi miskin (Tempo, Agustus 2009),. Oleh karena itu, usaha penanggulangan kemiskinan haruslah memiliki perencanaan, penetapan kebijakan dan strategi itu, usaha penanggulangan kemiskinan haruslah memiliki perencanaan, penetapan kebijakan dan strategi serta arah yang jelas dalam
serta arah yang jelas dalam penangananpenanganannya dan nya dan didukung dengan program dan kegiatan yang didukung dengan program dan kegiatan yang tepat sasarantepat sasaran yaitu keluarga miskin.
yaitu keluarga miskin. Amarty
Amartya Sen a Sen (1998) dalam Bloom dan Canning (2001) (1998) dalam Bloom dan Canning (2001) mengatamengatakan bahwa seseorang dikatakan miskin bilakan bahwa seseorang dikatakan miskin bila mengalami
mengalami "capabilit"capability y deprivatideprivation" on" dimana seseorang tersebut mengalami kekurangan kebebasan yangdimana seseorang tersebut mengalami kekurangan kebebasan yang substantif. Menurut Bloom dan Canning, kebebasan substantif ini memiliki dua sisi: kesempatan dan rasa substantif. Menurut Bloom dan Canning, kebebasan substantif ini memiliki dua sisi: kesempatan dan rasa aman. Kesempatan membutuhkan pendidikan dan keamanan membutuhkan kesehatan.
aman. Kesempatan membutuhkan pendidikan dan keamanan membutuhkan kesehatan. Menurut Sharp et al. (2000), Kemiskinan bersumber dari hal di bawah ini, yaitu:
Menurut Sharp et al. (2000), Kemiskinan bersumber dari hal di bawah ini, yaitu: 1.
1. RenRendahndahnya ya kualkualitaitas as angkangkatan tan kerjkerja.a.
Salah satu penyebab terjadinya kemiskinan adalah karena rendahnya kualitas angkatan kerja. Kualitas Salah satu penyebab terjadinya kemiskinan adalah karena rendahnya kualitas angkatan kerja. Kualitas angkatan kerja ini bisa dilihat dari angka buta huruf. Sebagai contoh Amerika Serikat hanya mempunyai angkatan kerja ini bisa dilihat dari angka buta huruf. Sebagai contoh Amerika Serikat hanya mempunyai angka buta huruf sebesar 1%, dibandingkan dengan Ethiopia yang mempunyai angka diatas 50%.
angka buta huruf sebesar 1%, dibandingkan dengan Ethiopia yang mempunyai angka diatas 50%. 2.
2. AkseAkses yans yang sulg sulit teit terhadrhadap kepap kepemiemiliklikan modan modal.al.
Kepemilikan modal yang sedikit serta rasio antara modal dan tenaga kerja (
Kepemilikan modal yang sedikit serta rasio antara modal dan tenaga kerja (capital-to-labor ratioscapital-to-labor ratios)) menghasilkan produktivitas yang rendah yang pada akhirnya menjadi faktor penyebab kemiskinan. menghasilkan produktivitas yang rendah yang pada akhirnya menjadi faktor penyebab kemiskinan. 3.
3. RenRendahndahnya ya tintingkat gkat pengpenguasauasaan tan teknoeknologilogi..
Negara-negara dengan penguasaan teknologi yang rendah mempunyai tingkat produktivitas yang rendah Negara-negara dengan penguasaan teknologi yang rendah mempunyai tingkat produktivitas yang rendah pula. Tingkat produktivitas yang rendah menyebabkan terjadinya pengangguran. Hal ini disebabkan pula. Tingkat produktivitas yang rendah menyebabkan terjadinya pengangguran. Hal ini disebabkan oleh kegagalan dalam mengadaptasi teknik produksi yang lebih modern. Ukuran tingkat penguasaan oleh kegagalan dalam mengadaptasi teknik produksi yang lebih modern. Ukuran tingkat penguasaan tek
teknolonologi gi yanyang g rendrendah ah salasalah h satusatunya nya bisa bisa dilidilihat hat dari dari pengpenggunagunaaan aan alaalat-alt-alat at prodproduksi uksi yanyang g masimasihh bersifat tradisional.
bersifat tradisional. 4.
4. PenPenggunggunaan saan sumbeumber dayr daya yaa yang ting tidak edak efisifisien.en.
Negara miskin sumber daya yang tersedia tidak dipergunakan secara penuh dan efisien. Pada tingkat Negara miskin sumber daya yang tersedia tidak dipergunakan secara penuh dan efisien. Pada tingkat
ru
rumamah h tatanggngga a penpengguggunanaan an sumsumber ber dadaya ya bibiasaasanynya a mamasisih h berbersifsifat at trtradiadisiosional nal yayang ng memenynyebaebabkabkann terjadinya inefisiensi.
terjadinya inefisiensi. 5.
5. PePertrtumumbuhbuhan penan pendudduduk yauk yang tinng tinggiggi..
Menurut teori Malthus jumlah penduduk berkembang sesuai deret ukur sedangkan produksi bahan Menurut teori Malthus jumlah penduduk berkembang sesuai deret ukur sedangkan produksi bahan pangan berkembang sesuai deret hitung. Hal ini mengakibatkan kelebihan penduduk dan kekurangan pangan berkembang sesuai deret hitung. Hal ini mengakibatkan kelebihan penduduk dan kekurangan bahan pangan. Kekurangan bahan pangan merupakan salah satu indikasi terjadinya kemiskinan.
2.1. Definisi Kemiskinan 2.1. Definisi Kemiskinan
Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan yaitu kondisi terjadinya kekurangan pada taraf hidup manusia yang Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan yaitu kondisi terjadinya kekurangan pada taraf hidup manusia yang bisa berupa fisik dan sosial. Kekurangan fisik adalah ketidakcukupan kebutuhan dasar materi dan biologis bisa berupa fisik dan sosial. Kekurangan fisik adalah ketidakcukupan kebutuhan dasar materi dan biologis ((basic material and biological needsbasic material and biological needs), termasuk kekuranga), termasuk kekurangan n nutrisi, kesehatan, pendidikannutrisi, kesehatan, pendidikan, , dan dan perumahaperumahan.n. Ketidakcukupan sosial adalah adanya resiko kehidupan, kondisi ketergantungan, ketidakberdayaan, dan Ketidakcukupan sosial adalah adanya resiko kehidupan, kondisi ketergantungan, ketidakberdayaan, dan kepercayaan diri yang kurang. Peraih Nobel Ekonomi 1998 Amartya Sen mengatakan kemiskinan adalah kepercayaan diri yang kurang. Peraih Nobel Ekonomi 1998 Amartya Sen mengatakan kemiskinan adalah kega
kegagalagalan n memmemenuhenuhi i kapakapabilibilitas tas minminimuimum m tertertenttentu u (( pove poverty rty is is the the fafailuilure re to to havhave e cercertaitain n minminimuimumm capabilities)
capabilities)..
Kapabilitas melekat pada kemampuan yang ada pada diri si miskin sendiri, dan dapat ditingkatkan dengan Kapabilitas melekat pada kemampuan yang ada pada diri si miskin sendiri, dan dapat ditingkatkan dengan upaya yang sistematik. Makanya penanggulangan kemiskinan tidak semata-mata memenuhi kebutuhan dasar upaya yang sistematik. Makanya penanggulangan kemiskinan tidak semata-mata memenuhi kebutuhan dasar material, tetapi bagaimana mengatasi ketidakcukupan pelayanan pendidikan, kesehatan, hingga kepuasan material, tetapi bagaimana mengatasi ketidakcukupan pelayanan pendidikan, kesehatan, hingga kepuasan psikologis dan keberdayaan untuk menopang hidup diri sendiri, lepas dari ketergantungan terus menerus psikologis dan keberdayaan untuk menopang hidup diri sendiri, lepas dari ketergantungan terus menerus pada pihak lain.
pada pihak lain. Kem
Kemiskiiskinan nan menumenurut rut TodTodaro aro (200(2003) 3) dapadapat t dikadikategotegorikarikan n ke ke daladalam m kemkemiskiiskinan nan alamalamiah iah dan dan kemkemiskiiskinannan struktural. Kemiskinan alamiah adalah kondisi di mana kemiskinan terjadi akibat faktor-faktor biologis, struktural. Kemiskinan alamiah adalah kondisi di mana kemiskinan terjadi akibat faktor-faktor biologis, psikolog
psikologis dan is dan sosial (malas, kurang sosial (malas, kurang trampitrampil, kurang l, kurang kemampukemampuan an inteleintelektual, lemah ktual, lemah fisik, dll). fisik, dll). LingkunLingkungangan fisik membuat orang sulit melakukan usaha atau bekerja. Sedangkan, kemiskinan struktural terkait dengan fisik membuat orang sulit melakukan usaha atau bekerja. Sedangkan, kemiskinan struktural terkait dengan keti
ketidakadakadiladilan n daladalam m perbperbandiandingan ngan nilanilai i pertpertukarukaran an ((terms of tradeterms of trade) antara nilai barang dan jasa yang) antara nilai barang dan jasa yang dih
dihasiasilklkan an dan dan didijuajual l oleoleh h penpendudduduk uk mimiskiskin n dibdibandandingingkan kan dedengangan n nilnilai ai barbarang ang dadan n jasjasa a yayang ng haharuruss dibeliny
dibelinya; a; ketidakketidakadilan dalam adilan dalam pembaypembayaran jasa-jasa aran jasa-jasa pekerja (upah pekerja (upah yang rendah yang rendah dan eskploitasi pekerja);dan eskploitasi pekerja); dan, pengenaan pungutan yang memberatkan dan relatif memeras penduduk miskin.
dan, pengenaan pungutan yang memberatkan dan relatif memeras penduduk miskin.
“The poorest of the poor . . . will remain . . . outside the reach of normal trade and communication. The “The poorest of the poor . . . will remain . . . outside the reach of normal trade and communication. The combination of malnutrition, illiteracy, disease, high birth rates, underemployment and low income closes combination of malnutrition, illiteracy, disease, high birth rates, underemployment and low income closes off the avenues of escape.”
off the avenues of escape.” (Brandt Commission: 1980 p. 49)(Brandt Commission: 1980 p. 49)1)1)
"Poverty is defined relative to the standards of living in a society at a specific time. People live in poverty "Poverty is defined relative to the standards of living in a society at a specific time. People live in poverty when they are denied an income sufficient for their material needs and when these circumstances exclude when they are denied an income sufficient for their material needs and when these circumstances exclude them from taking part in activities which are an accepted part of daily life in that society."
them from taking part in activities which are an accepted part of daily life in that society." (Scottish Poverty Information Unit: 2008).
(Scottish Poverty Information Unit: 2008).2)2)
Barker (1995) mengatakan bahwa tidak ada definisi pasti dan bersama tentang kemiskinan yang digunakan Barker (1995) mengatakan bahwa tidak ada definisi pasti dan bersama tentang kemiskinan yang digunakan oleh semua negara. Kemiskinan dapat dikategorikan sebagai kerugian materi dalam sebuah perekonomian oleh semua negara. Kemiskinan dapat dikategorikan sebagai kerugian materi dalam sebuah perekonomian suatu negara. Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai keadaan tempat tinggal yang buruk atau suatu negara. Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai keadaan tempat tinggal yang buruk atau kekurangan uang, atau berarti hanya cukup untuk menyambung hidup
kekurangan uang, atau berarti hanya cukup untuk menyambung hidup(subsistence)(subsistence) (Barker: 1995).(Barker: 1995).
Menurut Bank Dunia, ukuran yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan adalah berdasarkan Menurut Bank Dunia, ukuran yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan adalah berdasarkan ting
tingkat kat pendpendapatapatan. an. SesSeseoraeorang ng dapadapat t dikadikatakatakan n mismiskin kin apabapabila ila pendpendapatapatannyannya a berberada ada dibadibawah wah tingtingkatkat minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tingkat upah minimum ini yang biasa disebut dengan “garis minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tingkat upah minimum ini yang biasa disebut dengan “garis kemiskinan”. Sedangkan ukuran kepuasan kebutuhan dasar berbeda-beda sesuai dengan waktu dan kondisi kemiskinan”. Sedangkan ukuran kepuasan kebutuhan dasar berbeda-beda sesuai dengan waktu dan kondisi masyarakat. Sehingga, batas yang disebut garis kemiskinan juga berbeda-beda sesuai waktu dan tempat, dan masyarakat. Sehingga, batas yang disebut garis kemiskinan juga berbeda-beda sesuai waktu dan tempat, dan setiap negara menggunakan batas yang disesuaikan dengan tingkat pembangunan, norma-norma sosial dan setiap negara menggunakan batas yang disesuaikan dengan tingkat pembangunan, norma-norma sosial dan nilai.
nilai. (World Bank Organisation)(World Bank Organisation)
Terdapat tiga ukuran dasar untuk mendefinisikan kemiskinan: yang pertama adalah
Terdapat tiga ukuran dasar untuk mendefinisikan kemiskinan: yang pertama adalahabsolute povertyabsolute poverty, yang, yang kedua yakni
kedua yakni relative povertyrelative poverty, dan yang ketiga yaitu, dan yang ketiga yaitu social exclusion social exclusion. Kemiskinan absolut didefinisikan. Kemiskinan absolut didefinisikan seba
sebagai gai keadkeadaan aan tidtidak ak cukucukup p sumbsumber er daydaya a untuuntuk k menmenjaga jaga kebekeberlarlangsungsungan ngan hiduhidup. p. KemKemiskiiskinan nan relrelatif atif mendefinisikan pendapatan atau sumber daya yang dimiliki dibandingkan dengan rata-rata pendapatan. mendefinisikan pendapatan atau sumber daya yang dimiliki dibandingkan dengan rata-rata pendapatan. Sedangkan
Sedangkan soc social ial excexclusilusionon adalaadalah h ukuukuran ran babaru ru yayang ng dipdiperkerkenaenalkalkan n pepememeririntantah h ScScototlalandindia a yayaknikni menggambarkan keadaan dimana ketika individu atau daerah menderita permasalahan yang saling terkait menggambarkan keadaan dimana ketika individu atau daerah menderita permasalahan yang saling terkait seperti pengangguran, kekurangan tenaga terampil, pendapatan yang rendah, tempat tinggal yang buruk, seperti pengangguran, kekurangan tenaga terampil, pendapatan yang rendah, tempat tinggal yang buruk, kri
krimiminalnalititas as yayang ng cukcukup up titinggnggi, i, keskesehehataatan n yayang ng burburuk uk dadan n ganganggugguan an rumrumah ah tantanggagga. . (T(The he HoHouse use of of Commons Scottish Affairs Committee)
1)
1) Brand ComBrand Commission adalamission adalah sebuah h sebuah komite inkomite internasional ternasional yang meyang mempelajari isumpelajari isu-isu pe-isu pembangunan mbangunan dunia daridunia dari tahu
tahun n 1971977-1987-1983. 3. KomitKomite e ini ini bersbersifat ifat indeindepenpendent dent sehisehinggngga a tidatidak k teriterikat kat kepkepententingan ingan dari dari manamanapunpun.. Didirikan oleh Kanselor Jerman Willy
Didirikan oleh Kanselor Jerman Willy Brandt pada 28 September 1977.Brandt pada 28 September 1977.
2)
2) Scottish Poverty Information Unit (2008) dalam British Broadcasting Company (BBC) InfoScottish Poverty Information Unit (2008) dalam British Broadcasting Company (BBC) Info “Definition of “Definition of Poverty”
Poverty” 13 Oktober 2009. www.bbc.co.uk13 Oktober 2009. www.bbc.co.uk 3)
3) TeTeori ori RaRadikdikal al beberkerkembambang ng di di kalkalangangan an pepememerinrintahtahan an sossosialialis-is-komkomununis is dimdimanana a pepemegmegang ang kekekukuasaasaanan tertinggi adalah kepala
tertinggi adalah kepala negara.negara.
2.2. Teori Kemiskinan 2.2. Teori Kemiskinan Menu
Menurut rut TeoTeori ri RadiRadikalkal3)3), , oranorang g mismiskin kin tettetap ap mismiskin kin karekarena na memmemang ang dipedipelihlihara ara untuuntuk k mismiskin. Sistemkin. Sistem
eko
ekonomnomi i dan dan polpolititik ik mememamaksa ksa memerekreka a beberadrada a dadalam lam konkondidisi si mimiskiskin. n. OrOrang ang memenjanjadi di mimiskiskin n karkarenaena dieksploitasi. Negara-negara atau daerah-daerah menjadi miskin karena direncanakan dan dibuat miskin. dieksploitasi. Negara-negara atau daerah-daerah menjadi miskin karena direncanakan dan dibuat miskin. Kemiskinan lalu dianggap hanya sebagai ketidakmampuan secara ekonomi dan karenanya sering penguasa Kemiskinan lalu dianggap hanya sebagai ketidakmampuan secara ekonomi dan karenanya sering penguasa hanya bagi-bagi duit dan barang (bantuan langsung tunai, pinjaman lunak, beras untuk orang miskin, operasi hanya bagi-bagi duit dan barang (bantuan langsung tunai, pinjaman lunak, beras untuk orang miskin, operasi pasar murah, dan sejenisnya), padahal kemiskinan adalah permasalahan yang sangat kompleks, tidak sebatas pasar murah, dan sejenisnya), padahal kemiskinan adalah permasalahan yang sangat kompleks, tidak sebatas
kurang makan dan kurang duit. kurang makan dan kurang duit. Teori lingkaran setan kemiskinan (
Teori lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of povertyvicious circle of poverty) Ragnar Nurkse (1953) mengajarkan bahwa) Ragnar Nurkse (1953) mengajarkan bahwa ada
adanynya a ketketererbelbelakaakangangan, n, ketketididaksaksemempurpurnaanaan n papasarsar, , dadan n kurkurangangnynya a momodal dal memenynyebaebabkabkan n rerendandahnyhnyaa pr
produoduktiktififitatas. s. ReRendandahnyhnya a proprodukduktitififitas tas memengangakibkibatatkan kan rerendandahnhnya ya penpendapdapatatan an yayang ng memerekreka a teteririmama.. Rendahny
Rendahnya a pendapatapendapatan n berimplberimplikasi pada ikasi pada rendahnyrendahnya tabungan a tabungan dan investasi. Rendahnya investasi berakibatdan investasi. Rendahnya investasi berakibat pad
pada a keteketerbelrbelakanakangan, gan, dan dan seteseterusnrusnya ya sepeseperti rti linlingkargkaran an yanyang g tidatidak k beruberujungjung. . FenoFenomenmena a kemkemiskiiskinannan struktura
struktural l dan kultural semacam ini dan kultural semacam ini menggammenggambarkan bagaimana penduduk miskin tetap barkan bagaimana penduduk miskin tetap menjadi miskinmenjadi miskin kare
karena na keadkeadaan aan awal miskinawal miskin, , dan dan demdemikiaikian n terterus us berlberlaku aku secasecara ra terterus-mus-menerenerus. us. PendPenduduk uduk mismiskin kin akaakann semakin terjerat dalam “kubangan kemiskinan” karena mereka mendapatkan pinjaman uang dari pelepas semakin terjerat dalam “kubangan kemiskinan” karena mereka mendapatkan pinjaman uang dari pelepas uang (lintah darat),
uang (lintah darat),mindring mindring , atau perantara, yang menagih cicilan dan bunga tinggi., atau perantara, yang menagih cicilan dan bunga tinggi.
Sumber: Achmadi (2007) Sumber: Achmadi (2007)
Gambar 2.1. Gambar 2.1. Vicious Circle dari Sisi
Sumber: Achmadi (2007) Sumber: Achmadi (2007)
Gambar 2.2. Gambar 2.2.
Vicious Circle dari Sisi Permintaan Modal Vicious Circle dari Sisi Permintaan Modal
Paul Rosenstein-Rodan (1943, 1957), Ragnar Nurkse (1953), and Gunnar Myrdal (1957) sangat terkenal Paul Rosenstein-Rodan (1943, 1957), Ragnar Nurkse (1953), and Gunnar Myrdal (1957) sangat terkenal dengan teorinya menentang model neo-klasik dalam perekonomian. Mereka beranggapan bahwa mekanisme dengan teorinya menentang model neo-klasik dalam perekonomian. Mereka beranggapan bahwa mekanisme pasar tidak dapat menanggulangi berbagai masalah dalam perekonomian, misalnya koordinasi atau distribusi pasar tidak dapat menanggulangi berbagai masalah dalam perekonomian, misalnya koordinasi atau distribusi pendapatan, sehingga menciptakan keterbelakangan ekonomi (
pendapatan, sehingga menciptakan keterbelakangan ekonomi (underdevelopment underdevelopment ). Intervensi negara, baik ). Intervensi negara, baik itu secara domestic maupun internasional, diperlukan untuk melakukan proses pembangunan. Dua argument itu secara domestic maupun internasional, diperlukan untuk melakukan proses pembangunan. Dua argument yang secara jelas menggambarkan teorinya, yakni mengenai ‘
yang secara jelas menggambarkan teorinya, yakni mengenai ‘vicious cycle of povertyvicious cycle of poverty’ ’ dadan n keukeuntuntungangann investasi
investasi. Pertama, lingkaran belenggu kemiskinan hanya terjadi di . Pertama, lingkaran belenggu kemiskinan hanya terjadi di negara berkembang (Nurkse: 1953, p.3-negara berkembang (Nurkse: 1953, p.3-4). Keinginan sesorang untuk menabung merupakan bagian dari
4). Keinginan sesorang untuk menabung merupakan bagian dari funsi pendapatanfunsi pendapatan, apabila , apabila pendapatpendapatan yangan yang diterima sangat rendah maka tingkat tabungan juga rendah. Ketika seseorang tidak memiliki cukup tabungan diterima sangat rendah maka tingkat tabungan juga rendah. Ketika seseorang tidak memiliki cukup tabungan dari pendapatan mereka, maka investasi dan pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Pembangunan hanya dari pendapatan mereka, maka investasi dan pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Pembangunan hanya dapat terjadi ketika pendanaan investasi datang dari luar negeri ke dalam perekonomian domestik. Kedua, dapat terjadi ketika pendanaan investasi datang dari luar negeri ke dalam perekonomian domestik. Kedua, bahwa keuntunga
bahwa keuntungan dari n dari investasi tidak tinggal di negara penerima (investasi tidak tinggal di negara penerima (recipientsrecipients) tetapi kembali ke negara asal) tetapi kembali ke negara asal sehingga tidak mampu menciptakan efek pengganda dalam perekonomian. Suatu investasi pada suatu sektor sehingga tidak mampu menciptakan efek pengganda dalam perekonomian. Suatu investasi pada suatu sektor tentu saja dipengaruhi oleh investasi di
tentu saja dipengaruhi oleh investasi di sektor lain, sehingga apabila suatu sektor tidak sektor lain, sehingga apabila suatu sektor tidak mampu berkembanmampu berkembangg maka akan menyebabkan sektor lain yang bersifat
maka akan menyebabkan sektor lain yang bersifatcomplementarycomplementary tidak mampu berkembang pula.tidak mampu berkembang pula. Menu
Menurut rut TeoTeori ri KonsKonservaervatif tif 4)4), , kemkemiskiskinainan n titidak dak bebermrmula ula dadari ri strstruktuktur ur sossosiaial, l, memelalaininkan kan berberasaasal l dadariri
karakteristik orang-orang miskin itu sendiri (misalnya malas, boros, tidak merencanakan kehidupannya, karakteristik orang-orang miskin itu sendiri (misalnya malas, boros, tidak merencanakan kehidupannya, fat
fatalalis is dadan n paspasrarah h padpada a keakeadaadaan). n). PePendunduduk duk mimiskiskin n memempmpunyunyai ai budbudayaya a mimiskiskin n ((cultculture ure of of povepovertyrty).). ““ Pen Penyebayebab b meremereka ka miskmiskin, in, karekarena na meremereka ka miskmiskin. in. PenyPenyebab orang ebab orang menjmenjadi adi miskmiskin in adaladalah ah karekarena na iaia terjebak dalam perangkap kemiskinan (kemiskinan materil, kelemahan jasmani, isolasi, kerentanan, dan terjebak dalam perangkap kemiskinan (kemiskinan materil, kelemahan jasmani, isolasi, kerentanan, dan ketidakberdayaan)
ketidakberdayaan)” ” (Na(Nazamzamuddiuddin: n: 20092009). ). KemKemiskiiskinan nan mermerupakupakan an masmasalah alah sosisosial al dan dan kultkulturalural, , sehsehingginggaa penanggu
penanggulangan kemiskinan harus langan kemiskinan harus melibatkmelibatkan an transformtransformasi sosial asi sosial dan kultural pula, dan kultural pula, termasuk perubahantermasuk perubahan nilai-nilai (misal etos kerja).
nilai-nilai (misal etos kerja). Teori Liberal menyata
Teori Liberal menyatakan bahwa kan bahwa manusia sebenarnymanusia sebenarnya adalah a adalah makhluk yang baik, tetapi sangat makhluk yang baik, tetapi sangat dipengarudipengaruhihi oleh lingkungan. Lingkungan penuh diskriminasi dan peluang yang sempit. Bila kondisi sosial ekonomi oleh lingkungan. Lingkungan penuh diskriminasi dan peluang yang sempit. Bila kondisi sosial ekonomi dipe
diperbairbaiki ki dengdengan an menmenghilghilangkaangkan n diskdiskrimriminasinasi i dan dan memmemberiberikan kan pelupeluang ang yanyang g samsama, a, makmaka a budabudayaya kemiskinan akan segera ditinggalkan.
kemiskinan akan segera ditinggalkan. 4)
4) Teori Konservatif diambil dari Teori Konservatif diambil dari Nazamuddin,Nazamuddin, “Atas Nama “Atas Nama Kemiskinan” Kemiskinan” , adalah dosen FE Unsyiah, salah satu, adalah dosen FE Unsyiah, salah satu pendiri The Aceh Institute, dan Direktur Perencanaan BRR NAD-Nias.
pendiri The Aceh Institute, dan Direktur Perencanaan BRR NAD-Nias.
2.3.
2.3. Poverty Gap Poverty Gap
Kemiskinan yang meluas merupakan tantangan besar terhadap upaya-upaya pembangunan. Kemiskinan Kemiskinan yang meluas merupakan tantangan besar terhadap upaya-upaya pembangunan. Kemiskinan me
meruprupakaakan n fafaktoktor r penpenghaghambmbat at pempembanbangungunan, an, karkarena ena dendengan gan adaadanynya a kemkemiskiskinainan n beberarrarti ti teterdardapatpat kete
keterganrgantungtungan. an. KetKetergaergantunntungan gan terstersebut ebut yanyang g kemkemudiaudian n menmenjadi jadi bebabeban n pempemerierintah ntah melmelalui alui alokalokasiasi anggaran pengentasan kemiskinan. Salah satu indikator umum yang dapat digunakan untuk mengukur anggaran pengentasan kemiskinan. Salah satu indikator umum yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan di suatu negara adalah tingkat kesenjangan kemiskinan (
tingkat kemiskinan di suatu negara adalah tingkat kesenjangan kemiskinan ( poverty gap poverty gap).). Total Poverty Gap
Total Poverty Gap dapat diukur dengan cara membandingkan pendapatan minimal atau garis kemiskinandapat diukur dengan cara membandingkan pendapatan minimal atau garis kemiskinan dengan pendapatan yang diperoleh penduduk miskin. Total poverty gap menunjukkan nilai total pendapatan dengan pendapatan yang diperoleh penduduk miskin. Total poverty gap menunjukkan nilai total pendapatan suatu negara yang dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan penduduk dibawah garis kemiskinan menjadi suatu negara yang dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan penduduk dibawah garis kemiskinan menjadi diatas garis kemiskinan.
…..……… (2.1) …..……… (2.1) Average Poverty Gap
Average Poverty Gapmenggambarkan kesenjangan kemiskinan per kapita, dapat diukur dengan,menggambarkan kesenjangan kemiskinan per kapita, dapat diukur dengan,
……….. (2.2) ……….. (2.2) Norm
Normalialized zed PovePoverty rty GapGap menunjukmenunjukkan kan gambaran ukuran gambaran ukuran relatif relatif poverty gappoverty gap dengdengan an garigaris s kemkemiskiiskinannan absolute, nilainya antara 0 sampai 1.
absolute, nilainya antara 0 sampai 1.
………. (2.3) ………. (2.3)
Keterangan:
Keterangan: TTPPGG = = TTootatal Pl Poovveerrtty Gy Gaapp A
APGPG = = AvAvereragage Pe Povovererty ty GGapap N
NPGPG = N= Norormmalalizized ed PoPovevertrty Gy Gapap Yp
Yp = = Garis Garis kemiskinan kemiskinan absolut absolut (Rupiah)(Rupiah) Yi
Yi = = Pendapatan Pendapatan penduduk penduduk i i (Rupiah)(Rupiah) H
H = = Jumlah Jumlah Penduduk Penduduk MiskinMiskin
Sumber: Todaro (2008) Sumber: Todaro (2008)
Gambar 2.3. Gambar 2.3.
Mengukur Kesenjangan Kemiskinan Mengukur Kesenjangan Kemiskinan 2.4. Studi
2.4. Studi KonvergensKonvergensi Pertumbuhani Pertumbuhan
Studi kondisi makro ekonomi terhadap tingkat kemiskinan dapat dilihat dari konvergensi pertumbuhan Studi kondisi makro ekonomi terhadap tingkat kemiskinan dapat dilihat dari konvergensi pertumbuhan ekonomin
ekonominya. ya. Studi konvergensi pertumbuhan Studi konvergensi pertumbuhan ekonomi menyatakan bahwa ekonomi menyatakan bahwa suatu wilayah/daersuatu wilayah/daerah/negaraah/negara tertinggal dapat mengejar ketertinggalannya apabila pertumbuhan ekonominya konvergen, jika tidak maka tertinggal dapat mengejar ketertinggalannya apabila pertumbuhan ekonominya konvergen, jika tidak maka wilayah/daerah/negara tersebut tidak bisa mengejar ketertinggalannya. Adanya perbedaaan pendapatan per wilayah/daerah/negara tersebut tidak bisa mengejar ketertinggalannya. Adanya perbedaaan pendapatan per kapita pada masing-masing daerah akan
kapita pada masing-masing daerah akan menimbmenimbulkan suatu ulkan suatu permasalpermasalahan yang ahan yang menarikmenarik. Apakah . Apakah ekonomiekonomi daerah miskin dapat tumbuh lebih cepat dari pada ekonomi daerah kaya. Apabila bisa, daerah miskin daerah miskin dapat tumbuh lebih cepat dari pada ekonomi daerah kaya. Apabila bisa, daerah miskin tersebut mempunyai kecenderungan untuk mengejar (
tersebut mempunyai kecenderungan untuk mengejar (catch-upcatch-up) ketertinggalan dari daerah kaya, atau bisa) ketertinggalan dari daerah kaya, atau bisa diar
diartikatikan n dengdengan an konvkonvergeergensi. nsi. PerPerekonekonomiomian an yanyang g konvkonvergeergen n mermerupakupakan an pereperekonokonomiamian n daerdaerah ah mismiskinkin dapat mengurangi gap pendapatan dengan wilayah atau daerah kaya tiap tahunnya. Dalam jangka panjang, dapat mengurangi gap pendapatan dengan wilayah atau daerah kaya tiap tahunnya. Dalam jangka panjang, per
pertumtumbuhabuhan n ekonekonomi omi yang yang konvkonvergeergen n dardari i suasuatu tu daerdaerah ah akan akan menmencapacapai i perpertumtumbuhabuhan n ekonekonomi omi yanyangg mantap atau
mantap atau steady state steady state (Barro dan Sala-i-Martin, 1995).(Barro dan Sala-i-Martin, 1995).
Hasil studi konvergensi pertumbuhan ekonomi di tingkat negara dan provinsi di Indonesia. Wulan Sari Hasil studi konvergensi pertumbuhan ekonomi di tingkat negara dan provinsi di Indonesia. Wulan Sari (2006) telah melakukan studi konvergensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil studi menyatakan (2006) telah melakukan studi konvergensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil studi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang menunjukkan konvergensi. Artinya bahwa bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang menunjukkan konvergensi. Artinya bahwa wilayah-wilayah yang tertinggal di Indonesia akan dapat mengejar ketertinggalannya. Sebaliknya, studi wilayah-wilayah yang tertinggal di Indonesia akan dapat mengejar ketertinggalannya. Sebaliknya, studi konvergensi di Jawa Timur mennujukkan hasil yang berbeda (Wulan Sari, 2007). Artinya bahwa konvergensi di Jawa Timur mennujukkan hasil yang berbeda (Wulan Sari, 2007). Artinya bahwa wilayah-wilayah miskin yang ada di Jawa Timur tidak bisa mengejar ketertinggalannya dengan wilayah-wilayah-wilayah-wilayah wilayah miskin yang ada di Jawa Timur tidak bisa mengejar ketertinggalannya dengan wilayah-wilayah
kaya. Untuk itu, dengan melihat tingkat konvergensi di masing-masing provinsi bisa menentukan provinsi kaya. Untuk itu, dengan melihat tingkat konvergensi di masing-masing provinsi bisa menentukan provinsi mana yang harus mendapat prioritas dalam mengejar ketertinggalannya.
mana yang harus mendapat prioritas dalam mengejar ketertinggalannya. Se
Selalain in dendengan gan memelilihat hat konkonververgengensi si perpertumtumbuhbuhan an ekekonoonomimi, , stustudi di ekoekononomi mi mamakro kro terterhahadap dap titingkngkatat kemiski
kemiskinan nan dapat dilihat melalui dapat dilihat melalui hubungan ketimpangahubungan ketimpangan n pendapatpendapatan an dengan pertumbuhan ekonomi. Sepertidengan pertumbuhan ekonomi. Seperti pendapat Ravallion dan Chen (2003) dalam Heshmati (2004), keuntungan potensial pertumbuhan ekonomi pendapat Ravallion dan Chen (2003) dalam Heshmati (2004), keuntungan potensial pertumbuhan ekonomi
di
di negnegara ara mimiskiskin n teternyrnyatata a didiimimbabangi ngi dendengagan n kebkebijijakaakan n redredististriribusbusi i yayang ng titidadak k seiseimbmbang ang dan dan jujugaga pen
peningkingkataatan n ketketimpimpangaangan n yang yang mengmengiriiringi ngi pertpertumbuumbuhan han ekonekonomiomi. . RavaRavallillion on dan dan DatDatt t (200(2000) 0) daldalamam Heshmati (2004) juga bependapat meski peningkatan ketimpangan yang terjadi pada sistem ekonomi liberal Heshmati (2004) juga bependapat meski peningkatan ketimpangan yang terjadi pada sistem ekonomi liberal dan pasar ekonomi terbuka meningkatkan pendapatan masyarakat dan secara proporsional dapat mengurangi dan pasar ekonomi terbuka meningkatkan pendapatan masyarakat dan secara proporsional dapat mengurangi kemiskinan, penduduk miskin di negara sedang berkembang selalu masuk dalam daftar paling bawah kemiskinan, penduduk miskin di negara sedang berkembang selalu masuk dalam daftar paling bawah distribusi pendapatan.
distribusi pendapatan.
Selain itu, hubungan antara pertumbuhan ekonomi, ketimpangan dan pengaruhnya terhadap kemiskinan juga Selain itu, hubungan antara pertumbuhan ekonomi, ketimpangan dan pengaruhnya terhadap kemiskinan juga dilakuka
dilakukan. Adams (2002) n. Adams (2002) dengan data dari World dengan data dari World Bank Report 2000/01 dengan objek Bank Report 2000/01 dengan objek 55 negara . 55 negara . HasilnyHasilnyaa menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mengurangi kemiskinan. Saat distribusi pendapatan relatif stabil menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mengurangi kemiskinan. Saat distribusi pendapatan relatif stabil sepa
sepanjanjang ng tahtahun, un, maka maka pertpertumbuumbuhan han ekonekonomi omi yang yang menmengindgindikasikasikaikan n kenakenaikan ikan pendpendapatapatan, an, memmemiliilikiki pengaruh umum untuk meningkatkan pendapatan seluruh penduduk termasuk penduduk miskin. Dalam pengaruh umum untuk meningkatkan pendapatan seluruh penduduk termasuk penduduk miskin. Dalam penelitian tesebut penduduk miskin di negara sedang berkembang yang didefinisikan memiliki pendapatan penelitian tesebut penduduk miskin di negara sedang berkembang yang didefinisikan memiliki pendapatan minimal $1 per harinya, cenderung dikelompokkan di atas garis kemiskinan. Penduduk miskin memilki minimal $1 per harinya, cenderung dikelompokkan di atas garis kemiskinan. Penduduk miskin memilki kemampuan untuk meningkatkan pendapatannya dengan bekerja pada sektor-sektor padat karya, sehingga kemampuan untuk meningkatkan pendapatannya dengan bekerja pada sektor-sektor padat karya, sehingga mereka dapat keluar dari kemiskinan mereka.
mereka dapat keluar dari kemiskinan mereka.
Beberapa studi kemiskinan yang sudah dilakukan menyatakan bahwa banyak program-program pengentasan Beberapa studi kemiskinan yang sudah dilakukan menyatakan bahwa banyak program-program pengentasan kemiskinan kurang efektif. Menurut Suyanto dkk (2008), upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan kemiskinan kurang efektif. Menurut Suyanto dkk (2008), upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan hingga kini masih belum membuahkan hasil yang memuaskan. Masih banyak penduduk Indonesia baik di hingga kini masih belum membuahkan hasil yang memuaskan. Masih banyak penduduk Indonesia baik di desa maupun di kota yang hidup dibelit kemiskinan. Di sisi lain, tak bisa diingkari, fakta bahwa kendati desa maupun di kota yang hidup dibelit kemiskinan. Di sisi lain, tak bisa diingkari, fakta bahwa kendati jumlah orang miskin menurun, namun kesenjangan dalam banyak hal justru semakin lebar.
jumlah orang miskin menurun, namun kesenjangan dalam banyak hal justru semakin lebar.
Di samping itu, faktor lain yang menyebabkan berbagai program pengentasan kemiskinan menjadi kurang Di samping itu, faktor lain yang menyebabkan berbagai program pengentasan kemiskinan menjadi kurang efektif tampaknya adalah berkaitan dengan kurangnya dibangun ruang gerak yang memadai bagi masyarakat efektif tampaknya adalah berkaitan dengan kurangnya dibangun ruang gerak yang memadai bagi masyarakat miskin itu sendiri untuk memberdayakan dirinya. Acap terjadi, kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk miskin itu sendiri untuk memberdayakan dirinya. Acap terjadi, kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan penduduk miskin justru terjebak menjadi program yang melahirkan ketergantungan baru, mensejahterakan penduduk miskin justru terjebak menjadi program yang melahirkan ketergantungan baru, dan bahkan mematikan potensi swakarsa lokal.
dan bahkan mematikan potensi swakarsa lokal.
Selama ini pendekatan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan —baik di tingkat nasional, regional maupun Selama ini pendekatan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan —baik di tingkat nasional, regional maupun lok
lokalal— — umumumumnynya a adaadalalah h dedengangan n memenernerapkapkan an pependendekatkatan an ekoekonomnomi i semsematata, a, yayang ng serseriningkagkali li kurkuranangg mengabai
mengabaikan peran kebudaykan peran kebudayaan dan konteks lokal maaan dan konteks lokal masyarakasyarakat. t. Kendati secKendati secara harafiah namara harafiah nama berbagaia berbagai pro
program gram pengpengentaentasan san kemkemiskiiskinan nan berbberbedabedabeda, eda, tettetapi api subssubstanstansinyinya a sesusesunggungguhnya hnya hamhampir pir samasama, , yakyaknini mem
memberiberikan kan alialiran ran modamodal l kepakepada da masymasyarakarakat at miskmiskin in dan dan memmeminta inta mermereka eka bekebekerja rja leblebih ih kerakeras s untuuntuk k memberdayakan dirinya sendiri. Memang, untuk jangka pendek pemberian bantuan ekonomi itu bermanfaat. memberdayakan dirinya sendiri. Memang, untuk jangka pendek pemberian bantuan ekonomi itu bermanfaat. Tetapi
Tetapi, , untuk jangka panjang untuk jangka panjang sesungguhsesungguhnya pemberian bantuan ekonomi nya pemberian bantuan ekonomi itu tidak itu tidak akan bisa akan bisa menyelmenyelesaikanesaikan masalah kemiskinan secara tuntas. Banyak bukti memperlihatkan bahwa pemberian bantuan ekonomi saja masalah kemiskinan secara tuntas. Banyak bukti memperlihatkan bahwa pemberian bantuan ekonomi saja ternyat
ternyata a justru melahirkan problem-probjustru melahirkan problem-problem baru lem baru yang tidak yang tidak kalah ruwetnya. Bahkan, tidak mustahil kalah ruwetnya. Bahkan, tidak mustahil terjaditerjadi diperolehnya bantuan modal pinjaman kredit justru merupakan titik awal dari macam-macam masalah lain diperolehnya bantuan modal pinjaman kredit justru merupakan titik awal dari macam-macam masalah lain dan kehancuran usaha masyarakat miskin.
dan kehancuran usaha masyarakat miskin.
Implementasi program penanggulangan di lapangan ternyata tidak selalu seperti yang diharapkan. Bahkan, Implementasi program penanggulangan di lapangan ternyata tidak selalu seperti yang diharapkan. Bahkan, dala
dalam m bebebeberapa rapa hal, hal, pelapelaksanksanaan aan progprogram ram penapenanggunggulanlangan gan kemkemiskiiskinan nan yanyang g semsemula ula dihadiharapkrapkan an dapadapatt member
memberdayakan penduduk miskin, dayakan penduduk miskin, ternyatternyata a dalam kenyataan justru melahirkan bentuk dalam kenyataan justru melahirkan bentuk ketergantketergantungan baruungan baru dan
dan berbberbagai agai penypenyimpimpangaangan n yanyang g menmenyebyebabkaabkan n pada pada akhiakhirnya rnya pelapelaksanksanaan aan progprogram ram penapenanggunggulanglanganan kemiskinan menjadi tidak efektif.
kemiskinan menjadi tidak efektif.
Studi lain tentang pengentasan kemsikinan di Indonesia juga dilakukan oleh World Bank (2007). Dalam Studi lain tentang pengentasan kemsikinan di Indonesia juga dilakukan oleh World Bank (2007). Dalam laporannya, World Bank menyatakan bahwa ada tiga perubahan sedang berlangsung di Indonesia yang laporannya, World Bank menyatakan bahwa ada tiga perubahan sedang berlangsung di Indonesia yang be
berporpotetensi nsi memembmbantantu u mamasysyararakaakat t mimiskiskin. n. WoWorld rld BaBank nk memenynyararankankan an kebkebijijakaakan n yayang ng bisbisa a memembmbuatuat perubahan-perubahan tersebut dapat efektif mengurangi kemiskinan. Adapun perubahan tersebut adalah perubahan-perubahan tersebut dapat efektif mengurangi kemiskinan. Adapun perubahan tersebut adalah pertama, seiring dengan pertumbuhan, perekonomian Indonesia sedang berubah dari perekonomian yang pertama, seiring dengan pertumbuhan, perekonomian Indonesia sedang berubah dari perekonomian yang mengandalkan sektor pertanian menjadi perekonomian yang akan lebih banyak mengandalkan sektor jasa mengandalkan sektor pertanian menjadi perekonomian yang akan lebih banyak mengandalkan sektor jasa dan industri. Kedua, seiring menguatnya demokrasi, pemerintah sedang berubah dari penyedia sebagian dan industri. Kedua, seiring menguatnya demokrasi, pemerintah sedang berubah dari penyedia sebagian
besar layanan oleh pusat menjadi pemerintah yang akan lebih banyak mengandalkan pemerintah daerah. besar layanan oleh pusat menjadi pemerintah yang akan lebih banyak mengandalkan pemerintah daerah.
Ket
Ketiga, iga, seirseiring ing dengdengan an intintegraegrasi si IndoIndonesinesia a kedakedalam lam dunidunia a intinternaernasionsional, al, sissistem tem perlperlinduindungan ngan sosisosialnyalnyaa sedang dimodernisir sehingga secara sosial Indonesia menjadi setara dan kompetitif di bidang ekonomi. sedang dimodernisir sehingga secara sosial Indonesia menjadi setara dan kompetitif di bidang ekonomi. Berbagai tindakan diperlukan di beberapa bidang untuk menangani empat butir penting dalam pengentasan Berbagai tindakan diperlukan di beberapa bidang untuk menangani empat butir penting dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia yaitu (i) mengurangi kemiskinan dari segi pendapatan melalui pertumbuhan, (ii) kemiskinan di Indonesia yaitu (i) mengurangi kemiskinan dari segi pendapatan melalui pertumbuhan, (ii) memperkuat kemampuan sumber daya manusia, dan (iii) mengurangi tingkat kerentanan dan risiko di antara memperkuat kemampuan sumber daya manusia, dan (iii) mengurangi tingkat kerentanan dan risiko di antara rumah tangga miskin, dan
rumah tangga miskin, dan juga (iv) juga (iv) mempermemperkuat kerangka kelembagaan untuk melakukannya dan membuatkuat kerangka kelembagaan untuk melakukannya dan membuat kebijakan publik lebih memihak masyarakat miskin.
kebijakan publik lebih memihak masyarakat miskin. Strategi Dobrakan Besar (
Strategi Dobrakan Besar ( Big Push Strategy )) Big Push Strategy Pena
Penanggunggulanlangan gan kemkemiskiiskinan nan mermerupakupakan an kebikebijakajakan n yanyang g haruharus s konskonsisteisten n diladilakukakukan n oleh oleh pemepemerintrintah.ah. Penanggulangan kemiskinan sebagai bentuk kebijakan pembangunan merupakan tanggung jawab semua Penanggulangan kemiskinan sebagai bentuk kebijakan pembangunan merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa. Hal ini disadari oleh kenyataan bahwa kemampuan pemerintah dalam mendanai pelaksanaan elemen bangsa. Hal ini disadari oleh kenyataan bahwa kemampuan pemerintah dalam mendanai pelaksanaan kebi
kebijakajakan n penapenanggunggulanglangan an kemkemiskiiskinan nan sangsangat at terterbatabatas. s. OleOleh h karekarena na itu itu dipediperlukrlukan an pemapemahamhaman an tententangtang peran strategis yang harus dilakukan oleh pemerintah. Peran strategis yang dilaksanakan pemerintah harus peran strategis yang harus dilakukan oleh pemerintah. Peran strategis yang dilaksanakan pemerintah harus dilakukan dalam batas-batas dimana kebijakan pemerintah yang sedang dan yang akan dijalankan dilakukan dalam batas-batas dimana kebijakan pemerintah yang sedang dan yang akan dijalankan benar- benar dapat bermanfaat secara luas bagi penduduk miskin dan lebih khusus lagi manfaatnya bagi masyarakat benar dapat bermanfaat secara luas bagi penduduk miskin dan lebih khusus lagi manfaatnya bagi masyarakat
dan keluarga miskin. dan keluarga miskin.
Jeffrey Sachs’s (2005) mengatakan bahwa untuk mengakhiri kemiskinan pada suatu waktu dapat diketahui Jeffrey Sachs’s (2005) mengatakan bahwa untuk mengakhiri kemiskinan pada suatu waktu dapat diketahui dari
dari poverty trap models poverty trap models dan resep kebijakan yang tepat sasaran. Peningkatan bantuan luar negeri sangatdan resep kebijakan yang tepat sasaran. Peningkatan bantuan luar negeri sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ekstrem (pendapatan dibawah US$ 1 per hari). Dia diperlukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ekstrem (pendapatan dibawah US$ 1 per hari). Dia jug
juga a beraberangganggapan pan bahwbahwa a ketketika ika kemkemiskiiskinan nan sudasudah h menmencapacapai i tintingkat gkat ekstekstremrem, , pendpenduduk uduk mismiskin kin tidatidak k memili
memiliki kemampuan –oleh ki kemampuan –oleh dirinya sendiri- untuk keluar dirinya sendiri- untuk keluar dari kekacauan tersebut.dari kekacauan tersebut.“When people are poor,“When people are poor, but not entirely destitute, they may be able to save. When they are utterly destitute, they need their entire but not entirely destitute, they may be able to save. When they are utterly destitute, they need their entire income, or more, just to survive.”
income, or more, just to survive.” (Sachs: 2005, p.56).(Sachs: 2005, p.56).
Badan Pusat Statistik (BPS) masih sering menerbitkan angka-angka kemiskian berdasarkan pendekatan Badan Pusat Statistik (BPS) masih sering menerbitkan angka-angka kemiskian berdasarkan pendekatan kemiskinan absolut, lebih kurang mengacu pada definisi kemiskinan oleh Prof. Sayogyo (1977). Kemiskinan kemiskinan absolut, lebih kurang mengacu pada definisi kemiskinan oleh Prof. Sayogyo (1977). Kemiskinan abso
absolut lut diukdiukur ur dengdengan an mengmenghituhitung ng jumjumlah lah pendpenduduk uduk yanyang g memmemiliiliki ki pendpendapatapatan an perkperkapitapita a yanyang g tidtidak ak mencukupi untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang nilainya ekuivalen dengan 20 kg beras per kapita per mencukupi untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang nilainya ekuivalen dengan 20 kg beras per kapita per bulan untuk perdesaan dan 30 kg untuk perkotaan, tidak lain adalah ketidakcukupan kebutuhan dasar. bulan untuk perdesaan dan 30 kg untuk perkotaan, tidak lain adalah ketidakcukupan kebutuhan dasar. Standar kecukupan pangan dihitung setara 2100 kilo kalori per kapita per hari ditambah dengan kebutuhan Standar kecukupan pangan dihitung setara 2100 kilo kalori per kapita per hari ditambah dengan kebutuhan minimum bukan makanan.
minimum bukan makanan.
Komponen kebutuhan nonmakanan menurut Nazamuddin (2009) antara lain kebutuhan perumahan (sewa Komponen kebutuhan nonmakanan menurut Nazamuddin (2009) antara lain kebutuhan perumahan (sewa rumah, pemeliharaan rumah,bahan bakar, penerangan, air, fasilitas jamban, perlengkapan mandi), kebutuhan rumah, pemeliharaan rumah,bahan bakar, penerangan, air, fasilitas jamban, perlengkapan mandi), kebutuhan sandang (pakaian dan alas kaki), kebutuhan pendidikan (iuran SPP, buku pelajaran, alat tulis), kebutuhan sandang (pakaian dan alas kaki), kebutuhan pendidikan (iuran SPP, buku pelajaran, alat tulis), kebutuhan kese
kesehathatan an (ber(berobat obat sendsendiriiri, , beroberobat bat ke ke PuskPuskesmaesmas, s, beroberobat bat ke ke doktdokter/mer/mantrantri i kesekesehatahatan), n), kebukebutuhatuhann transportasi (ongkos angkutan), dan kebutuhan dasar nonmakanan lainnya (rekreasi, kasur, bantal, sapu, transportasi (ongkos angkutan), dan kebutuhan dasar nonmakanan lainnya (rekreasi, kasur, bantal, sapu, pisau, kompor, periuk, PBB,dll.).
pisau, kompor, periuk, PBB,dll.). Garis kemiskinan (
Garis kemiskinan ( Poverty Line Poverty Line), yakni standar minimum yang diperlukan oleh seseorang untuk ), yakni standar minimum yang diperlukan oleh seseorang untuk memenumemenuhihi kebutuhan standarnya, atau nilai pengeluaran untuk kebutuhan makan dan bukan makanan per kapita per kebutuhan standarnya, atau nilai pengeluaran untuk kebutuhan makan dan bukan makanan per kapita per bulan. Oleh karena itu, persentase penduduk miskin yang hidup di bawah garis kemiskinan menjadi patokan bulan. Oleh karena itu, persentase penduduk miskin yang hidup di bawah garis kemiskinan menjadi patokan keberhasilan sebuah kebijakan penganggulangan kemiskinan. Angka kemiskinan dalam bentuk persentase keberhasilan sebuah kebijakan penganggulangan kemiskinan. Angka kemiskinan dalam bentuk persentase ber
bernilanilai i semu semu (Na(Nazamzamuddiuddin: n: 20092009). ). JumJumlah lah pendpenduduk uduk miskmiskin in dapadapat t bertbertambambah ah sekeseketika tika bila bila terterjadijadi kemeroso
kemerosotan ekonomi dan tan ekonomi dan naiknya harga-harganaiknya harga-harga. . Dan dapat Dan dapat berkuranberkurang g seketika bila sedikit saja seketika bila sedikit saja ekonomiekonomi membaik. Yang harus menjadi tolok ukur seharusnya yakni standar kehidupan nyata penduduk miskin. membaik. Yang harus menjadi tolok ukur seharusnya yakni standar kehidupan nyata penduduk miskin. Program pemerintah yang bersifat segera, ibarat obat penghilang rasa nyeri (
Program pemerintah yang bersifat segera, ibarat obat penghilang rasa nyeri ( pain killer pain killer ), tapi tidak dapat), tapi tidak dapat menyembuhkan secara permanen. Sehingga diperlukan suatu dobrakan besar (
menyembuhkan secara permanen. Sehingga diperlukan suatu dobrakan besar (big pushbig push).). Gr
Growowth th wiwith th eqequiuityty atatau au perpertumtumbuhbuhan an dedengangan n kekememerarataataan n sansangat gat dipdiperlerlukaukan n untuntuk uk memengunguranrangigi ket
ketimimpanpangangan. . PePertrtumumbuhbuhan an ekoekonomnomi i yayang ng titinggnggi i didiperperluklukan an untuntuk uk memengangatatasi si kemkemiskiskininan, an, yayaknikni per
pertumtumbuhabuhan n yanyang g bukabukan n menmenguntguntungkungkan an pihapihak k kapikapitalitalis, s, melmelainkainkan an pertpertumbuumbuhan han yang yang memmemberiberikankan lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi penduduk miskin. Penanggulangan kemiskinan harus dimulai lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi penduduk miskin. Penanggulangan kemiskinan harus dimulai dari
dari akar akar masmasalah alah penypenyebab ebab kemkemiskiiskinan. nan. SebSebagai agai contcontoh, oh, oranorang g mismiskin kin yanyang g sekasekarang rang munmungkin gkin sudasudahh berusia lanjut barangkali tidak mungkin lagi diberdayakan atau orang yang cacat dan rentan mungkin sulit berusia lanjut barangkali tidak mungkin lagi diberdayakan atau orang yang cacat dan rentan mungkin sulit
dibe
diberdayrdayakan akan makmaksimsimal. al. TetTetapi api hal hal yanyang g pentpenting ing dan dan sangsangat at dipediperlukrlukan an yakyakni ni siklsiklus us kemkemiskiiskinan nan haruharuss diputus.
diputus.
Oleh karena itu diperlukan pertumbuhan yang cukup tinggi untuk menciptakan kesempatan kerja yang besar. Oleh karena itu diperlukan pertumbuhan yang cukup tinggi untuk menciptakan kesempatan kerja yang besar. Kesempa
Kesempatan yang tan yang sangat luas untuk sangat luas untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas. Menurut Nazamuddbekerja dan meningkatkan produktivitas. Menurut Nazamuddin (2009)in (2009) langkah yang harus ditempuh pemerintah untuk mengurangi kemsikinan diantaranya yaitu: Pertama, yang langkah yang harus ditempuh pemerintah untuk mengurangi kemsikinan diantaranya yaitu: Pertama, yang utama adalah memberikan pengakuan kepada rumah tangga miskin atas hak. Pada hakekatnya, merubah aset utama adalah memberikan pengakuan kepada rumah tangga miskin atas hak. Pada hakekatnya, merubah aset mati atau menganggur menjadi modal yang hidup (
mati atau menganggur menjadi modal yang hidup (turn dead assets into living capital turn dead assets into living capital ) dan dengan demikian) dan dengan demikian dapat menjadi peluang
dapat menjadi peluang kepada rumah tangga kepada rumah tangga miskin untuk meningkatkan produktifitasmiskin untuk meningkatkan produktifitasnya. Kedua, ciptakannya. Kedua, ciptakan peluang-peluang usaha bisnis. Ketiga, menciptakan peluang lebih baik untuk generasi kedua dari keluarga peluang-peluang usaha bisnis. Ketiga, menciptakan peluang lebih baik untuk generasi kedua dari keluarga
miskin. seperti Beasiswa, biaya kesehatan (imunisasi, vaksinasi, dll.). Keempat, infrastrukt
miskin. seperti Beasiswa, biaya kesehatan (imunisasi, vaksinasi, dll.). Keempat, infrastruktur, ur, baik dalambaik dalam skala besar maupun skala kecil. Pembangunan infrastruktur skala besar akan mengundang investor besar dan skala besar maupun skala kecil. Pembangunan infrastruktur skala besar akan mengundang investor besar dan secara langsung menciptakan lapangan kerja yang memberi pendapatan. Infrastruktur dalam skala kecil di secara langsung menciptakan lapangan kerja yang memberi pendapatan. Infrastruktur dalam skala kecil di perdesaa
perdesaan n akan menghubungkan desa-desa dan desa akan menghubungkan desa-desa dan desa dengan pusat-pusat bisnis. Infrastruktdengan pusat-pusat bisnis. Infrastruktur fasilitas umumur fasilitas umum dan sosial juga menjadi asset sosial yang melayani semua penduduk, termasuk keluarga miskin.
dan sosial juga menjadi asset sosial yang melayani semua penduduk, termasuk keluarga miskin. 2.5.
2.5. Teori Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dan dan PembangunanPembangunan 2.5
2.5.1..1. TeoTeori Pri Pertertumbumbuhauhan Ekn Ekonoonomimi 2.5.1.1 Teori Pertumbuhan Linier Rostow
2.5.1.1 Teori Pertumbuhan Linier Rostow (Stages of Growth Models)(Stages of Growth Models) Da
Dalalam m pepembmbanangugunanan n ekekononomomi i di di susuatatu u nenegagara ra teterdrdapapat at tatahahap-p-tatahahap p pepembmbanangugunanan n yayang ng didilalalului.i. Pembang
Pembangunan ekonomi unan ekonomi suatu negara tidak suatu negara tidak langsung dihadapkan pada langsung dihadapkan pada modernimodernisasi ekonomi secara sasi ekonomi secara langsunglangsung atau kemajuan ekonomi yang pesat secara tiba-tiba. Pembangunan ekonomi suatu negara pasti mengikuti atau kemajuan ekonomi yang pesat secara tiba-tiba. Pembangunan ekonomi suatu negara pasti mengikuti tahap-tahap pembangunan yang runtut.
tahap-tahap pembangunan yang runtut. Pembang
Pembangunan pertumbuhan ekonomi menurut Rostow terjadi secara bertahap dan unan pertumbuhan ekonomi menurut Rostow terjadi secara bertahap dan terjadi secara linier, yangterjadi secara linier, yang artinya suatu proses pertumbuhan tersebut akan terjadi secara berurutan dan tidak rancu. Rostow dalam artinya suatu proses pertumbuhan tersebut akan terjadi secara berurutan dan tidak rancu. Rostow dalam stages- of growth- models of development
stages- of growth- models of development , , menmengemgemukakukakan an bahwbahwa a daladalam m prosproses es pempembangbangunanunannya, nya, suatsuatuu negara akan melalui beberapa tahapan yang utama sebagai berikut:
negara akan melalui beberapa tahapan yang utama sebagai berikut: 1.
1. Tahapan tradisiTahapan tradisional, dengan pendapatan per kapita yang rendah dan kegiatan ekonomi yang stagnan; halonal, dengan pendapatan per kapita yang rendah dan kegiatan ekonomi yang stagnan; hal ini
ini dikadikarenarenakan kan sektsektor or pereperekonokonomiamian n didodidominminasi asi oleh oleh pertpertaniaanian n dengdengan an cara cara tradtradisioisional nal sehisehinggangga produktifitasnya sangat rendah.
produktifitasnya sangat rendah. 2.
2. Tahapan transisiTahapan transisional, di mana tahap prakondisi bagi pertumbuhan dipersiaonal, di mana tahap prakondisi bagi pertumbuhan dipersiapkan; pada tahap ini pkan; pada tahap ini investasiinvestasi mulai meningkat dan perekonomian tumbuh secara dinamis dimana sektor industri sudah mulai muncul mulai meningkat dan perekonomian tumbuh secara dinamis dimana sektor industri sudah mulai muncul untuk mendorong perekonomian.
untuk mendorong perekonomian. 3. Tah
3. Tahapaapan n lepalepas s landlandas as (ini merupak(ini merupakan an permpermulaaulaan n bagi adanya bagi adanya prosproses es pertpertumbuumbuhan han ekonekonomi omi secasecarara berkesi
berkesinambunganambungan); n); pertumpertumbuhan ekonomi buhan ekonomi mulai tumbuh secara mulai tumbuh secara dinamidinamis s dan berkelanjutan, dimanadan berkelanjutan, dimana terdapat
terdapat leading industryleading industry dalam perekonomian.dalam perekonomian. 4.
4. TahaTahapan pan awaawal l menmenuju uju ke ke kemkemataatangan ekonomingan ekonomi; ; dituditunjuknjukkan kan dengdengan an nilnilai ai inveinvestasstasi i yanyang g besabesar r daladalamm pembentukan PDB, dan kenyamanan hidup serta transformasi social menjadi lebih baik, serta
pembentukan PDB, dan kenyamanan hidup serta transformasi social menjadi lebih baik, serta 5. T
5. Tahapahapan an prodproduksi uksi dan dan konskonsumsi umsi masmassal sal yanyang g bersbersifat ifat induindustri stri (in(inilah ilah tahtahapan apan pempembangbangunan unan atauatau deve
developmlopment ent stagstagee), ), didimamana na kekehidhidupaupan n mamasyasyararakat kat didiberberi i penpenawawaraaran n papada da banbanyayak k pilpilihihan an untuntuk uk dikonsumsi.
dikonsumsi.
Tahapan teori pertumbuhan pembangunan Rostow dapat digambarkan melalui grafik 2.1 berikut ini: Tahapan teori pertumbuhan pembangunan Rostow dapat digambarkan melalui grafik 2.1 berikut ini:
Sumber: Potter, Bins, Eliott & Smiith (1999) Sumber: Potter, Bins, Eliott & Smiith (1999)
Gambar 2.3. Gambar 2.3.
Teori Pertumbuhan Rostow Teori Pertumbuhan Rostow
Tabel 2.1. Tabel 2.1.
Teori Pembangunan Industri Rostow Teori Pembangunan Industri Rostow
Sumber: Teacherweb (2008) Sumber: Teacherweb (2008) Ber
Berdasadasarkan rkan TabTabel el 2.1 2.1 terstersebutebut, , dapadapat t dildilihat ihat tahatahapan-pan-tahatahapan pan yanyang g dildilalui alui suatsuatu u neganegara ra daladalam m proprosesses pembangunan sektor industri. Tabel tersebut menunjukkan arah pembangunan sektor industri dimulai dari pembangunan sektor industri. Tabel tersebut menunjukkan arah pembangunan sektor industri dimulai dari
tahap pertama yakni
tahap pertama yakni traditional societytraditional society, tahap kedua, tahap kedua precondition for take off precondition for take off , kemudian tahap ketiga, kemudian tahap ketiga taketake off
off , dan , dan keempatkeempatdrive to maturitydrive to maturity, terakhir , terakhir mass mass consumpticonsumptionon, kemudian dari tahapan tersebut digolongkan, kemudian dari tahapan tersebut digolongkan berdasar
berdasarkan kan karakterkarakteristik bidang istik bidang pembangupembangunan, yakni nan, yakni ekonomi, kemasyarekonomi, kemasyarakatan, kekuatan akatan, kekuatan politik dan politik dan nilainilai yang ditanamkan.
yang ditanamkan. 2.5.1.2
2.5.1.2 Teori PTeori Pertumbuhan ertumbuhan Harrod-DomaHarrod-Domarr
Teori pertumbuhan Harrod-Domar mengembangkan analisis Keynes dengan memasukkan masalah-masalah Teori pertumbuhan Harrod-Domar mengembangkan analisis Keynes dengan memasukkan masalah-masalah ekonomi jangka panjang, serta berusaha menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian bisa ekonomi jangka panjang, serta berusaha menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dengan mantap
tumbuh dan berkembang dengan mantap(steady growth)(steady growth)..
Pembangunan ekonomi menurut Harrod-Domar terjadi karena adanya tabungan baik oleh
Pembangunan ekonomi menurut Harrod-Domar terjadi karena adanya tabungan baik oleh private sector private sector maupun
maupun government sector government sector pada perekonomian. Model pada perekonomian. Model Harrod-DHarrod-Domar menggambarkaomar menggambarkan n sebuah persamaansebuah persamaan yang menunjukkan hubungan fungsional secara ekonomis antara berbagai variabel pokok ekonomi. Model yang menunjukkan hubungan fungsional secara ekonomis antara berbagai variabel pokok ekonomi. Model ini menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GDP (g) secara langsung tergantung pada
ini menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GDP (g) secara langsung tergantung padatingkat tabungantingkat tabungan nasional
d
d
I
I
g gS
S
GDP
GDP
S SCapital
Capital
D
D
v = K/Y orv = K/Y ora = Y/K a = Y/Kg = s / v
g = s / v ……….………. (2.4)……….………. (2.4) Harrod-Domar menjelaskan bagaimana
Harrod-Domar menjelaskan bagaimana aggregate supplyaggregate supply meningkat. Investasi mempunyai dua dampak meningkat. Investasi mempunyai dua dampak utama, yakni pada sisi
utama, yakni pada sisi aggregate demand aggregate demand , dimana sektor industri berkembang cepat dan pada sisi, dimana sektor industri berkembang cepat dan pada sisiaggregateaggregate supply
supply, dimana tingkat investasi yang meningkat mendorong peningkatan stok modal dan memungkinkan, dimana tingkat investasi yang meningkat mendorong peningkatan stok modal dan memungkinkan industri memproduksi lebih banyak pada periode berikutnya.
industri memproduksi lebih banyak pada periode berikutnya.
Pada fungsi produksi dapat dilihat besar capital yang diperlukan untuk membentuk output, dimana: Pada fungsi produksi dapat dilihat besar capital yang diperlukan untuk membentuk output, dimana: Y = a . K
Y = a . K ……….. (2.5)……….. (2.5) dimana,
dimana, aa adalah produktifitas modal:adalah produktifitas modal: DY/DK DY/DK , dan nilainya konstan, dan nilainya konstan
Sekarang kita dapat menentukan bagaimana perubahan modal mempengaruhi perubahan pendapatan. Sekarang kita dapat menentukan bagaimana perubahan modal mempengaruhi perubahan pendapatan. DY = a . DK
DY = a . DK ……… (2.6)……… (2.6) Perubahan modal dipengaruhi oleh industri dan investasi pemerintah,
Perubahan modal dipengaruhi oleh industri dan investasi pemerintah, DK = I
DK = I aa……….. (2.7)……….. (2.7)
Seka
Sekarang kita rang kita menmengasugasumsimsikan kan bahwbahwa a tidtidak ak akan terjadakan terjadi i modmodal al kelukeluar, ar, dengdengan an kata lain kata lain tidatidak k terjterjadiadi depresiasi mata uang domestik. Kembali pada kondisi ekuilibrium (S=I), kita membuat model baru untuk depresiasi mata uang domestik. Kembali pada kondisi ekuilibrium (S=I), kita membuat model baru untuk kasus pada jangka panjang.
kasus pada jangka panjang. s . Y = I
s . Y = I aa= DK,= DK, tapi kita ketahui bahwatapi kita ketahui bahwa DK = DY / a DK = DY / a ……….. (2.8)……….. (2.8)
s . Y = DY/a
s . Y = DY/a ………. (2.9)………. (2.9) s . a = DY/Y
s . a = DY/Y ………...… (2.10)………...… (2.10) dimana
dimana DY/Y = g DY/Y = g , menunjukkan tingkat pertumbuhan GNP, menunjukkan tingkat pertumbuhan GNP sehingga,
sehingga, g = s . a
g = s . a ………..………....(2.11)………..………....(2.11) apabila terjadi depresiasi mata uang, maka,
apabila terjadi depresiasi mata uang, maka, g = s . a – d
g = s . a – d ………..……… (2.12)………..……… (2.12) karena
karena K = v . Y K = v . Y , dan, dan v = 1/a,v = 1/a, maka,maka, g = s/v
g = s/v dan apabila memasukkan depresiasi mata uang maka,dan apabila memasukkan depresiasi mata uang maka, g = s/v – d
g = s/v – d ………. (2.13)………. (2.13)
Depreciation Rate Depreciation RateSaving RateSaving RateCapital/OutputCapital/Output
Ratio or Productivity Ratio or Productivity
I
I
n n C CSumber : Carlos A. Benito (2008) Sumber : Carlos A. Benito (2008)
Gambar 2.4. Gambar 2.4. Model Pertumbuhan
Model Pertumbuhan Harrod-DomarHarrod-Domar
Gambar diatas menjelaskan mengenai siklus pertumbuhan ekonomi suatu negara, dimana Harrod-Domar Gambar diatas menjelaskan mengenai siklus pertumbuhan ekonomi suatu negara, dimana Harrod-Domar menekankan pada produktifitas dan tingkat tabungan suatu negara sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi menekankan pada produktifitas dan tingkat tabungan suatu negara sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembentuka
melalui pembentukan n investasiinvestasi. Harrod-Domar juga . Harrod-Domar juga memasumemasukkan depresiasi sebagai kkan depresiasi sebagai salah satu salah satu faktor yangfaktor yang turut mempengaruhi pembentukan kapital dalam perekonomian. Hal tersebut diperjelas pada gambar 2.3 turut mempengaruhi pembentukan kapital dalam perekonomian. Hal tersebut diperjelas pada gambar 2.3 berikut ini.
berikut ini.
Sumber : Carlos A. Benito (2008) Sumber : Carlos A. Benito (2008)
Gambar 2.5. Gambar 2.5.
Faktor-faktor yang menjelaskan Teori Pertumbuhan Harrod-Domar Faktor-faktor yang menjelaskan Teori Pertumbuhan Harrod-Domar 2.5.2. Teori
2.5.2. Teori StrukturaStrukturall
Teori Modernisasi –yakni teori yang mengatakan bahwa kemiskinan suatu negara berpangkal pada persoalan Teori Modernisasi –yakni teori yang mengatakan bahwa kemiskinan suatu negara berpangkal pada persoalan internal negara bersangkutan, sehingga solusinya adalah memodernkan negara tersebut– menjadi pilihan internal negara bersangkutan, sehingga solusinya adalah memodernkan negara tersebut– menjadi pilihan utama untuk menjelaskan dan
utama untuk menjelaskan dan menyelmenyelenggarakaenggarakan n pembangunpembangunan negara. Sebagian besar an negara. Sebagian besar kaum terdidik yangkaum terdidik yang berperan dalam wacana pembangunan di Indonesia adalah para lulusan Barat yang berkiblat pada paradigma berperan dalam wacana pembangunan di Indonesia adalah para lulusan Barat yang berkiblat pada paradigma
modernisasi. modernisasi. Menu
Menurut rut AriArief ef (200(2009), 9), upayupaya a pembpemberanerantasatasan n kemkemiskiiskinan nan dan dan pempembangbangunan unan neganegara ra di di NegaNegara ra SedSedangang Ber
Berkemkembang bang tidtidak ak akan akan berhberhasil asil jikjika a strustruktur ktur hubuhubungan ngan antantara ara neganegara-nra-negaregara a majmaju u dan dan neganegara-nera-negaragara miskin tidak diubah. Karena struktur hubungan antara negara maju dan negara
miskin tidak diubah. Karena struktur hubungan antara negara maju dan negara sedang berkembasedang berkembang tidak ng tidak seja
sejajar. jar. Hal Hal tertersebusebut t ditditunjuunjukkan kkan melmelalui alui karakarakterkteristiistik k neganegara-nra-negaregara a majmaju u yang yang cendcenderunerung g berbersifasifatt hegemonik dan eksploitatif terhadap mitra-mitranya yang lebih lemah.
hegemonik dan eksploitatif terhadap mitra-mitranya yang lebih lemah. Te
Teorori i StStrukrukturtural al memeruprupakaakan n dadasar sar dadari ri TeTeori ori DeDepenpendendensi si pempembanbangungunan an ekekonoonomi mi di di nenegargara a sedsedangang berkem
berkembang. Kemiskinan yg terdapat di bang. Kemiskinan yg terdapat di negara-nenegara-negara dunia ketiga gara dunia ketiga yang mengkhususkan pada produksiyang mengkhususkan pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yg eksploitatif sehingga surplus yang dihasilkan pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yg eksploitatif sehingga surplus yang dihasilkan perekonomian negara sedang berkembang beralih ke negara industri maju.
perekonomian negara sedang berkembang beralih ke negara industri maju. Te
Teorori i StStrukrukturtural al berberpenpendapdapat at bahbahwa wa kekemimiskiskinan nan yayang ng teterjarjadi di di di negnegara ara sedsedang ang beberkerkembmbangang, , yayangng mengkhusu
mengkhusukan diri pada kan diri pada produksi pertaniaproduksi pertanian adalah akibat n adalah akibat dari struktur pertanian, adalah akibat dari struktur dari struktur pertanian, adalah akibat dari struktur perekono
perekonomian dunia mian dunia yang eksploitatif dimana yang kuat yang eksploitatif dimana yang kuat mengeksplmengeksploitasi yang lemah. oitasi yang lemah. Teori ini Teori ini berpangkaberpangkall pada filsafat materialisme yang dikembangkan Karl Marx. Salah satu kelompok teori yang tergolong teori pada filsafat materialisme yang dikembangkan Karl Marx. Salah satu kelompok teori yang tergolong teori struktural ini adalah teori ketergantungan yang lahir dari 2 induk pemikiran, yakni seorang ahli pemikiran struktural ini adalah teori ketergantungan yang lahir dari 2 induk pemikiran, yakni seorang ahli pemikiran liberal Raul Prebiesch dan teori-teori Marx tentang imperialisme dan kolonialisme serta seorang pemikir liberal Raul Prebiesch dan teori-teori Marx tentang imperialisme dan kolonialisme serta seorang pemikir marxis yang merevisi pandangan marxis tentang cara produksi Asia yaitu, Paul Baran.
marxis yang merevisi pandangan marxis tentang cara produksi Asia yaitu, Paul Baran. Raul
Raul PrebiscPrebischh5)5) (1978) mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan oleh negara sedang berkembang(1978) mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan oleh negara sedang berkembang
yakni dengan melakukan industri substitusi import. Menurutnya negara-negara terbelakang harus melakukan yakni dengan melakukan industri substitusi import. Menurutnya negara-negara terbelakang harus melakukan ind
industustriarialilisassasi i yayang ng dimdimulaulai i dardari i indindustustri ri subsubstistitutusi si imimporpor. . PePerderdebatbatan an tetentantang ng imimperperiaialilismsme e dandan kolonialisme. Hal ini muncul untuk menjawab pertanyaan tentang alasan bangsa-bangsa Eropa melakukan kolonialisme. Hal ini muncul untuk menjawab pertanyaan tentang alasan bangsa-bangsa Eropa melakukan ekspansi dan menguasai negara-negara lain secara politisi dan ekonomis. Ada tiga teori:
ekspansi dan menguasai negara-negara lain secara politisi dan ekonomis. Ada tiga teori: a.
a.TeTeorori Goi Godd : ad: adanyanya ma misi isi memenynyebaebarkarkan agn agamama.a. b.Teo