• Tidak ada hasil yang ditemukan

363391784-Satuan-Acara-Penyuluhan-Kepatuhan-Minum-Obat.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "363391784-Satuan-Acara-Penyuluhan-Kepatuhan-Minum-Obat.docx"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok

Pokok Bahasan Bahasan : : Peran Peran Keluarga Keluarga Dalam Dalam Mendukung Mendukung Pasien Pasien TerhadapTerhadap Kepatuhan Minum Obat

Kepatuhan Minum Obat Sub

Sub Pokok Pokok Bahasan Bahasan : : Kepatuhan Kepatuhan Minum Minum ObatObat Sasaran

Sasaran : : Keluarga Keluarga dan dan KlienKlien Tempat

Tempat : : Rumah Rumah Sakit Sakit Jiwa Jiwa Cisarua Cisarua Provinsi Provinsi Jawa Jawa BaratBarat Hari,

Hari, tanggal tanggal : : Rabu, Rabu, 23 23 Agustus Agustus 20172017 Waktu

Waktu : : 30 30 menit menit (07.00(07.00

 – 

 – 

 07.30) 07.30)

A.

A. Tujuan PenyuluhanTujuan Penyuluhan 1.

1. Tujuan Intruksional UmumTujuan Intruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan klien Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan klien mampu memahami tentang kepatuhan minum obat.

mampu memahami tentang kepatuhan minum obat. 2.

2. Tujuan Intruksional KhususTujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :

dapat : a.

a. Menyebutkan pengertian kepatuhan minum obat dengan baikMenyebutkan pengertian kepatuhan minum obat dengan baik dan benar

dan benar  b.

 b. Menyebutkan 4 dari 8 cara meningkatkan kepatuhan minumMenyebutkan 4 dari 8 cara meningkatkan kepatuhan minum obat dengan baik dan benar

obat dengan baik dan benar c.

c. Menyebutkan 3 dari 4 manfaat obat dengan baik dan benarMenyebutkan 3 dari 4 manfaat obat dengan baik dan benar d.

d. Menyebutkan reaksi obat dengan baik dan benarMenyebutkan reaksi obat dengan baik dan benar e.

e. Menyebutkan efek samping dari obatMenyebutkan efek samping dari obat f.

f. Menye butkan penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuhMenye butkan penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat

minum obat g.

g. Menyebutkan prinsip benar dalam pemberian obat dengan baikMenyebutkan prinsip benar dalam pemberian obat dengan baik dan benar

dan benar h.

h. Menyebutkan cara atau tips dukungan keluarga dalam minumMenyebutkan cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat

obat

B.

B. Kegiatan PenyuluhanKegiatan Penyuluhan 1.

1. MetodeMetode a.

a. CeramahCeramah  b.

 b. Tanya JawabTanya Jawab 2.

2. MateriMateri a.

a. Konsep KepatuhanKonsep Kepatuhan  b.

(2)
(3)

c. Manfaat obat d. Reaksi obat

e. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat

3. Media a. Leaflet  b. Power Point

C. Langkah Kegiatan

 No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu

1. Pra kegiatan  pembelajaran a. Penyuluh mempersiapkan rencana pembelajaran  b. Penyuluh mempersiapkan media pembelajaran sesuai dengan tujuan  pembelajaran c. Penyuluh mempersiapkan dan mencek lingkungan yang akan mempengaruhi  proses pembelajaran 5 menit 2. Membuka Pembelajaran a. Mengucapkan salam  b.Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan pembelajaran c. Kontrak waktu d. Appersepsi a.Menjawab salam  b.Menanggapi dan memberi respon yang baik c.Menyimak  penjelasan yang diberikan d.Mengungkapkan  pengetahuan yang dimiliki 5 menit 3. Kegiatan inti a. Menjelaskan materi  pembelajaran  b. Memberikan kepada sasaran untuk  bertanya a. Mendengar  kan dan menyimak materi yang diberikan  b. Mengajuka 15 menit

(4)
(5)

D. Evaluasi

1. Prosedur : Post Test 2. Bentuk : Lisan 3. Jenis : Essay

E. Sumber Belajar

1.  Niven, N. (2013).  Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan  Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.

2.  Format Referensi Elektronik diakses dari http;//wartawarga.gunadarma.ac.id tentang pengertian-bentuk-fungsi- peranan.html tanggal 16 Agustus 2017.

3. Rsud.kebumenkab.go.id/mencegah-memahami-dan-menanggulangi-gangguan-jiwa/

4. Wardani, ice yulia. 2009.  Pengalaman keluarga analisis. Diakses dari lib.ui.ac.id pada tanggal 17 Agustus 2017.

5. Stuart&Sundeen (1998).  Konsep Gangguan Jiwa dalam PPDGJ di

Sumatera  Utara diakses dari

c. Menjawab  pertanyaan yang diberikan n beberapa  pertanyaan dari materi yang diberikan c. Menyimak  jawaban yang diberikan dan merasa  puas 4. Kegiatan menutup  pembelajaran a. Bertanya sebagai bahan evaluasi  b. Menyimpulka n materi yang telah disampaikan c. Mengucapkan salam a. Menjawab dengan  benar  b. Mendengar  kan dan menyimak c. Menjawab salam 5 menit

(6)
(7)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/20II.pdf.  Diakses pada tanggal 17 Agustus 2017

F. Lampiran

1. Uraian Materi

(8)
(9)

LAMPIRAN MATERI

PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT

A. KONSEP KEPATUHAN 1. Definisi Kepatuhan

Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan  perilaku yang disarankan dokter atau yang lain. Kepatuhan adalah suatu be ntuk  perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan dan  pasien sehingga pasien mengerti rencana dengan segala konsekuensinya dan

menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya. (Kemenkes RI, 2011)

Kepatuhan dalam pengobatan menurut Slamet (2007) merupakan tingkat ketaatan pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter.

2. Kepatuhan Minum Obat

Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan perilaku seorang individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh profesional kesehatan untuk menunjang kesembuhannya. (Ian & Marcus, 2011).

3. Jenis

 – 

 jenis Kepatuhan

Menurut Cramer (2007), jenis

 – 

 jenis kepatuhan diantaranya terbagi dua yaitu :

(10)
(11)

Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai

 b) Penderita yang sama sekali tidak patuh ( Non Complience) yaitu  penderita yang putus obat atau tidak menggunakan obat sama sekali.

4. Cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Menurut Cramer (2007), antara lain :

a. Berikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya  pengobatan

 b. Berikan keyakinan kepada pasien akan efektifitas obat dalam  penyembuhan.

c. Berikan informasi resiko ketidakpatuhan.

d. Adanya dukungan dari pihak keluarga, teman, dan orang-orang sekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan.

5. Obat-obatan untuk Pasien Gangguan Jiwa 1. Obat-obatan

a) Anti psikotik

1) Anti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau  psikotropik : neuroleptika.

2) Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (diganglia dan substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal.

3) Efek farmakologi : sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi insomnia, sangat efektif untuk mengatasi : delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan proses berpikir.

4) Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan : Chlorpromazine (thorazin) disingkat (CPZ), Halloperidol disingkat Haldol, Serenase.

(12)
(13)

 b) Anti depresi

1) Efek farmakologi : Mengurangi gejala depresi, penenang.

2) Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping terhadap sistem saraf perifer) yang meliputi mulut kering,  penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi orthostatik.

3) Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik), MAO inhibitor, amitriptyline (nama dagang).

c) Anti maniak

Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonim dan mengurangi sensitivitas reseptor dopamine, mengurangi hiperaktivitas, tidak menimbulkan efek sulit tidur, mengontrol pola tidur dan perasaan mudah tersinggung.

1) Efek farmakologi : Mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan efek sedative, mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of idea.

2) Efek samping : Efek neurologik ringan : fatique, lethargi, tremor di tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare.

3) Efek toksik : Pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang koordinasi, nistagmus dan disorientasi : pada ginjal (meningkatkan jumlah lithium, sehingga menambah keadaan oedema.

d) Anti cemas

Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis obat antara lain : diazepam (chlordiazepoxide).

e) Anti insomnia Phenobarbital f) Anti panik Imipramine 2. Manfaat Obat a. Membantu istirahat

(14)
(15)

 b. Membantu mengendalikan emosi c. Membantu mengendalikan perilaku d. Membantu proses pikir (konsentrasi) e. Membantu pasien untuk istirahat

f. Membantu pasien dalam mengendalikan emosi g. Membantu pasien untuk proses berfikir

h. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain 3. Reaksi obat efektif jika

a. Emosional stabil

 b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat c. Halusinasim agresi, delusi, menarik diri menurun d. Perilaku mudah diarahkan

e. Proses berpikir ke arah logika f. Efek samping obat

g. Tanda-tanda vital : tekanan darah, denyut nadi dalam batas normal.

6. Rentang Waktu Pengobatan Gangguan Jiwa

Pengobatan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan tidak menimbulkan ketagihan asal dilakukan sesuai dosis anjuran dokter.

a. Terapi awal, dosis dinaikan secara bertahap sampai di temukan dosis optimal (1 sampai 3 minggu)

 b. Terapi pengawasan (8 sampai 10 minggu) c. Terapi pemeliharaan (6 sampai 3-5 tahun)

7. Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Tidak Mau Minum Obat a. Banyaknya obat yang harus dikonsumsi

 b. Merasa bosan

c. Takut mengalami efek samping

Sebagai contoh adalah pengalaman partisipan lima macam dalam satu hari. Kompleksitas pengguna obat (jumlah maupun dosis) merupakan faktor

(16)
(17)

resiko ketidak patuhan pasien yang mendapatkan 3 jenis medikasi dalam satu hari atu jika medikasinya harus digunakan lebih dari 4 kali dalam sehari cenderung tidak patuh terhadap pengobatannya.

8. Alasan Pentingnya Minum Obat

Banyak orang berharap bisa segera kembali normal dalam beberapa hari setelah berhenti minum obat. Sama halnya dengan saat mulai minum obat, orang ingin merasakan hasil yang instan, tetapi ternyata hasilnya baru terasa setelah beberapa minggu, menghentikan obat terlalu cepat dapat membuat otak seperti dialiri listrik. Seperti obat antidepresan yang paling umum adalah jenis  selective serotonin reuptake inhibitor   (SSRI), yang menurut  penjelasan Valuck, memblokir reabsorpsi serotonin kimia otak dan meninggalkannya mengambang bebas. Berhenti minum obat, maka serotonin akan diserap lagi. Ini dapat mengakibatkan perubahan suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika orang berhenti minum antidepresan, mereka mungkin menghadapi peningkatan risiko keinginan untuk bunuh diri. Adapun akibat lain ketika pasien tidak patuh minum obat sebagai berikut :

a. bisa menyebabkan parahnya penyakit

 b. penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan c. terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan) d. penyakit yang diderita sering kambuh kembali

9. Menyebutkan Cara Atau Tips Dukungan Keluarga Dalam Minum Obat a. Buat kesepakatan dengan penderitaan (membuat jadwal minum obat).  b. Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita. Serta akibat jika lupa atau

menolak minum obat.

(18)
(19)

d. Modifikasi pemebrian obat seperti diberikan / dimunumkan bersama-sama saat makan buah

e. Memberikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri untuk minum obat

f. Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat (memastikan obat bener-bener diminum)

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New York : Raven Press

Kemenkes Kesehatan RI, 2011.  Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2011-2014. Jakarta

Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009).  Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga

Slamet, Suprapti dan Sumarmo Markam. 2007.  Pengantar Psikologi  Klinis.Jakarta : UI Press

Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007.  Buku saku keperawawtan jiwa  Edisi 5. Jakarta : EGC

(22)

Referensi

Dokumen terkait

1 Tingkat kepatuhan minum obat penderita Tuberculosis Kepatuhan adalah ketaatan penderita tuberkulosis positif terhadap jadwal minum obat yang telah ditentukan secara

Berdasarkan latar belakang diatas kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan pengobatan agar tidak menimbulkan efek

pengobatan selanjutnya.Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien penyakit dalam terhadap perilaku prososial dokter dengan kepatuhan dalam

Sehingga setelah penerapan CCSM perubahan perilaku pasien hipertensi terhadapat kepatuhan pengobatan hipertensi mulai nampak, dijelasakan menurut teori perubahan

Salah satu faktor keberhasilan pengobatan pada pasien hipertensi dipengaruhi oleh kepatuhan dalam mengonsumsi obat, maka itu penderita hipertensi saat ini sudah

Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif

Menurut BPOM tentang kepatuhan pasien, hal-hal yang dapat meningkatkan kepatuhan terdiri dari pasien yang diberikan dukungan, pasien mengetahui konsekuensi ketidakpatuhan seperti tidak