SATUAN ACARA PENYULUHAN
TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
OLEH :
KELOMPOK BANJAR AMBENGANPROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
Pokok bahasan : Tanaman obat keluarga (TOGA)
Sub Pokok Bahasan : Manfaat toga dan cara membuat ramuan Sasaran : masyarakat dewasa dan lansia
Hari/tanggal : Kamis, 23 Juni 2016
Tempat dan Waktu : Balai Banjar Ambengan Kelurahan Pedunagan Denpasar Selatan. Pukul : 17.00-17.45
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis megabiodiveersity, yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah, termasuk tumbuhan yang berkhasiat obat. Lingkungan sekitar kita sebenarnya telah melindungi kita dari berbagai macam penyakit dengan menyediakan tanaman berkhasiat. Namun dengan semakin berkembangnya pertumbuhan jumlah penduduk, lingkungan dan lahan pemukiman semakin tertekan. Akibatnya kepedulian terhadap lingkungan menurun, sehingga tanaman yang bias dijadikan obat-pun diabaikan begitu saja. Pada hakekatnya adalah berbagai jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat bagi keluarga. Tanaman obat tersebut dapat ditanam di sekitar rumah dan diperlakukan sebagai tanaman yang turut mempercantik sekitar halaman rumah selain itu dengan efek kimia perusak tubuh yang tidak separah obat kimia tentunya sangat menguntungkan.
Keberadaan tanaman obat di lingkungan masyarakat sebagai tanaman berkhasiat terhadap kesehatan pemiliknya juga dapat meningkatkan perekonomian dengan pemerdayaan melalui pengembangan jumlah dan pengolahan seperti menjual kemali tanaman obat, mengolah menjadi jamu atau ramuan dan dijual serta memanfaatkan langsung sebagai pemelihara kesehatan tubuh (preventif).
B. Tujuan
1. Umum
Setelah diberikan penyuluhan/proses pengajaran selama 30 menit keluarga mengetahui tentang TOGA dan cara dapat memanfaatkan TOGA
2. Khusus
Setelah diberikan penyuluhan/ selama 30 menit keluarga mampu menyebutkan :
a. Pengertian TOGA b. Manfaat TOGA
c. Jenis dan fungsi TOGA d. Cara membuat ramuan TOGA
C. Materi (terlampir) D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Simulasi E. Media 4. Leaflet 5. Slide PPT F. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan peserta 1 Pendahuluan
1. Memulai dengan mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Menyebutkan materi yang akan
disampaikan. 5 menit 1. Menjawab salam 2. Memperhatikan 3. Memperhatikan 4. Memperhatikan 2 Kegiatan inti
1. Mengkaji tingkat pengetahuan masyarakat tentang TOGA
2. Menjelaskan pengertian TOGA 3. Menjelaskan manfaat TOGA 4. menjelaskan tentang jenis tanaman
obat dan manfaatnya
5. Menjelaskan cara membuat ramuan dari TOGA
6. Melakukan simulasi pemanfaatan TOGA 30 menit 1. Masyarakat menjawab dengan aktif 2. Masyarakat memperhatikan 3. Masyarakat memperhatikan 4. Masyarakat memperhatikan 5. Masyarakat memperhatikan 6. Masyarakat aktif membuat
ramuan dengan benar
3 Penutup
1. M
enyimpulkan materi pengajaran bersama masyarakat
2. Memberi evaluasi secara lisan
3. Memberi reward kepada masyarakat atas jawaban dan partisipasinya
4. M
engucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat yang begitu kooperatif dan Mengucapkan salam penutup
10 menit
1. Masyarakat memperhatikan 2. Masyarakat mampu
menjawab dengan aktif pertanyaan yang diberikan 3. Masayarakat memperhatikan 4. Menjawab salam G. SETTING TEMPAT Keterangan: Ketua Penyaji Moderator Observer Dokumentasi Fasilitator Peserta
H. PEMBAGIAN KELOMPOK
Ketua : I Putu Purna Wahyudi, S.Kep Wakil : Nyoman Adi Sedana, S.Kep Penyaji : Ni Made Desy Pariani, S.Kep Moderator : Putu Vinny Wandani, S.Kep Observer : Agus Eka Aditya Kusuma, S.Kep Dokumentasi : Mahatma Iswara, S.Kep
Fasilitator : Ni Putu Lisna Dewi, S.Kep
Gusti Ngurah Putu Agus Wiratama, S.Kep Ni Putu Novianti Candra Dewi, S.Kep Ni Wayan Eka Desiari, S.Kep
Ni Nyoman Setriani, S.Kep
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah Slide PPT dan leaflet. b. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan akan disebarluaskan dalam bentuk Slide PPT dan leaflet. Materi yang telah dipersiapkan diperiksa kembali baik dari segi bahasa maupun susunannya sehingga dapat mempermudah penerimaan dan pemahaman informasi atau penyuluhan oleh sasaran
c. Undangan / peserta
Sebelum dilakukan penyuluhan, kelompok membagagikan undangan H-2 penyuluhan, mengontrak waktu atau menyampaikan kepada peserta bahwa materi penyuluhan tentang Tanaman Obat Keluarga
2. Evaluasi Proses
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan, diharapkan berjalan lancar dan peserta memahami tentang penyuluhan yang akan diberikan.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi proses interaksi antara penyuluh dengan peserta.
3. Peserta diharapkan kehadirannya 30 orang atau lebih dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
4. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan oleh penyuluh.
3. Evaluasi Hasil Jangka pendek
a. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan pengertian Toga
b. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan manfaat Toga
c. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan jenis Toga dan manfaatnya
d. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat mempraktikan cara memanfaatkan Toga
MATERI TOGA
A. Pengertian Tanaman Obat Keluarga
Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang
berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat apotik hidup (Muhlisah, 2015).
B. Manfaat Dan Keunggulan Tanaman Obat Keluarga
Manfaat dan Keunggulan dari tanaman obat keluarga adalah sebagai berikur: 1. Murah dan mudah mendapatkannya
2. Penggunaan tumbuhan obat secara tradisional tidak menimbulkan efek samping seperti halnya bahan obat-obatan dari kimia.
3. Dapat dipergunakan untuk berbagai macam penyakit; obat kuat (tonikum), obat penyakit (dalam dan luar), untuk mempercantik diri (kosmetika). 4. Proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, (dengan air dingin
atau panas untuk menyeduhnya) atau di rebus.
C. Jenis Tanaman Obat, Manfaat dan cara Membuat Ramuan 1. Jahe
Jahe merupakan taman rimpang (Zingiber offinale Roch.) merupakan salah satu bumbu dapur yang sudah lama dimanfaatkan sebagai obat. Pemanfaatan jahe sebagai obat semakin berkemabang seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai bahaya obat kimia yang dikonsusmi lama. Meskipun dulu jahe diolah secara tradisional, kini seiring perkemabangan zaman pengolahan jahe dikemabangkan dengan teknologi canggih serta dikomersilkan
Jahe memiliki beberapa jenis, tanaman jahe merupakan tanaman yang mudah hidup di daerah tropis sehingga dalam pembudidayaannya tidak mengalami kesulitan di Indonesia. Berbagai jenis jahe diantaranya: jahe kuning atau putih, jahe merah,, jahe besar, jahe kecil (jahe emprit). Terdapat beberapa perbedaan kandungan dalam jenis jahe tersebut maka dalam beberapa kasus dipilih salah satu yang memiliki keunggulan dalam pengobatan penyakit yang diderita (Tim Lentera, 2013).
Jahe sebagai bahan yang tidak asing di Indonesia memiliki banyak manfaat salah satunya mengobati penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti, ngidam, mag, ulkus pada saluran pencernaan atau tukak (luka) lambung yang disebabkan Helicobacter pylori (Haim Shmuely, 2015). Kandungan antioksidan, anti ulkus, anti radang,dan anti tumor, pengencer dahak (ekspectoran)menjadikannya salah satu bumbu dapaur yang paling berkhasiat. Adapunbeberapa khasiat lain dan cara membuat ramuan dari jahe sebagai berikut:
Obat kembung, menghangatkan badan, mengatasi masuk angina
3 ruas jari
dicuci bersih dan di memarkan
rebus dengan 2 gelas air
Tambahkan gula secukupnya
Dingankan sekitar 15 menit
Minum hangat-hangat
Terkilir Jahe 2 ruas jari
Cuci bersih dan parut
Tambahkan sedikit garam
Balurkkan pada bagian yang terkilir dua kali sehari
Obat batuk 4 ruas jari jahe
Rematik
dicuci bersih dan dipotong serta tumbuk
rebus dengan 4 gelas air selama 20 menit
Saring
Dingankan sekitar 15 menit
Minum hangat-hangat, bisa ditambah madu dan perasan jeruk nipis
Panaskan diatas bara api
Tumbuk sampai halus
Tambahkan sedikit air dan Balurkkan pada bagian yang sakit
Sumber::Muhlisah, 2015
2. BAWANG PUTIH
Bawang putih merupakan bumbu dapur yang hampir dipakai diseluruh Negara di dunia. Berbagai kebudayaan telah memanfaatkan bahan ini sebagai ramuan pencegah dan mengobati berbagai penyakit. Di Negara timur tengah seperti mesir mengunakan bawang putih untuk meningkatkan stamina, sedangkan di Cina digunakna untuk mengatasi masalah pernapasan dan pencernaan selain itu penyakit artritis, sakit gigi, batuk kronis, konstipasi, gigitan ular atau serangga, serta masalah padaorgan intim (Bayan, 2013).
Bawang putih mengandung sulfur yang menghasilkan bau khas dan membuat sebagian besar orang membenci baunya. Namun selain dipakai sebagai bumbu untuk membuat citarasa masakan lezat, bawang putih mengandung allium yang bersifat sebagai antibacteri, hasil penelitian (Haim
Shmuely, 2015) mengungkapkan bahwa kandungan allium dapat menghambat perkembangan Helicobacter pylori sehingga infeksi bakteri tersebut lebih rendah (Haim Shmuely, 2015).
Bayan (2013) mengungkapkan bawang putih berkontribusi sebagai pencegah dan treatmen untuk mengatasi penyakit kardiovaskular. Bawang putih berperan untuk mencegah tekanan darah tinggi, menceah artherosclerosis, menurunkan serum kolesterol dan inhibisi penumpukan trombosit dan meningkatakan aktivitas fibrionolitik. Adapun ramuan yang dapat dibuat dari bawang putih untuk mencegah dan mengobati penyakit sebagai berikut (Muhlisah, 2015):
Untuk flu, masuk angin Mengempiskan jerawat/bisul
• 3 siung bawang putih, kupas • Cuci dan haluskan
• Tambahkan madu 1 sendok makan dan gula batu yang sudah dicairkan
• Rebus semua bahan dan saring • Minum air tersebut setiap hari
pada pagi hari
• 1 siung bawang putih, kupas • Dikupas, tumbuk dan balurkan
pada jerawat atau bisul yang baru tumbuh
Untuk mengatasi hipertensi/ tekanan darah tinggi
• 2-3 siung bawang putih
• Dikupas, dibakar kemudian minum air hangat
3. Jeruk Nipis
Jeruk nipis, berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit demam, batuk kronis, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil.
Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buahnya mengandung banyak air dan vitamin C yang cukup tinggi. Daun, buah, dan bunganya mengandung minyak terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri
(sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium,
fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C.
Rasa jeruk nipis yang asam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Dari kandungan berbagai minyak dan zat di dalamnya, jeruk nipis dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radangh idung. Hasil Penelitian Mutkahir. Dari beberapa penelitian terakhir menunjukkan, jeruk nipis juga mempunyai manfaat mencegah kekambuhan batu ginjal, khususnya batu ginjal kalsium idiopatik. Menurut laporan tersebut, mengonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal. Hal ini diakui oleh Kepala Instalasi Renal RS Dr Sardjito, Yogyakarta, Prof DR Mochammad Sjabani.
Hasil Penelitian Mutakhir Pada penelitian tersebut diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Ia mengatakan kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle yang bulat) 10 kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok, atau enam kali jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogram. Pada umumnya asam sitrat dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari. Maka pemberian jeruk nipis lebih bagus dikonsumsi sesaat sesudah makan malam. Perasan jeruk nipis yang dikonsumsi sesudah makan malam tersebut dilaporkan tak menimbulkan keluhan lambung. Air perasan dua buah jeruk nipis itu diencerkan dalam dua gelas air. Meminum
campuran jeruk ini bisa menurunkan dan mencegah kekambuhan batu ginjal kalsium idiopatik. Pencegahan penyakit ini perlu sebab jenis ini ditemukan pada sekitar 80 persen penderita batu ginjal. Namun, upaya pencegahan dan pengobatan penyakit ini dilakukan dengan cara membatasi konsumsi garam atau makanan asin, memberi masukan kalsium yang cukup, dan mengonsumsi protein rendah fosfat.
4. Kunyit
Kunyit merupakan bahan makanan yang sangat terkenal di Asia. Berbagai makanan tradisional memanfaatkan kunyit karena rasa khas dan aroma yang nikmat yang dihasilkan. Pemanfaatan kunyit selain sebagai makanan sejak lama digunakan sebagai obat. Kandungan curcumin memiliki banyak manfaat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit.
Di India kunyit digunakan sebagai obat tpikal untuk cedera otot dan kesleo, ramuan ini berfungsi sebagai anti-inflamasi sedangkan di China digunakan sebagai penurun demam.
Penelitian yang dilaksankan Pub Med sejak tahun 1998-2013 kunyit berkhasiat dalam penghabat proses penyakittsalah satunya proses hiperglikemia dan kondisi insulin resisten. Kunyit dapat menurunkan adar glukosa dara melaluimenurunkan produksi glikosa dari hepar dan meningkatkan pemasukan dengan meningkatkan regulasi GLUT4, GLUT2 dan GLUT3, mengaktivasi AMP kinase, meningkatkan stimulasi insulin dari pancreas, meningkatkan fungsi sel pancreas dan mencegah insulin resisten. (Ghorbani, 2014).
Di Indonesia pemanfaatan kunyit sebagai tanaman berhasiat yaitu mengatasi bau badan, mengatasi keluhan haid, penyegar, menghaluskan kulit, dan memelihara kesegaran badan
Mengatasi bau badan Mengatsi keputihan
• 2 ruas jari kunyit , cuci bersih • Parut dan seduh dengan 1 gelas
kecil air panas
• Saring dan campur dengan gula aren, tunggu hingga hangat dan minum habis
• 1 sehari sebelum tidur malam
• 4 ruas kunyit kupas dan bersihkan
• Parut dan tambahkan asam serta gula aren
• Saring dan minum. • Dosis 2x sehari
Menurunkan tekanan darah • • 50 gram dau pegagan, 3 ruas jari
kunyit, air 2 gelas, Madu asli • Cincang daun pegagan dan rebus
daun pegagan dan kunyit hingga air menjadi 1/3 kemudian saring • Saring dan tambahkan madu lalu
minum •
•
5. Mengkudu
Riset medis tentang Mengkudu atau Noni dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti-bakteri terhadap M. pyrogenes, P.
Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.
Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nenas). Ia kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung
xeronine dan prekursornya (proxeronine) dalam jumlah besar. Xeronine
adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu. Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan bahkan
National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan
nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu, diantaranya
riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol,37, 1994).
Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.
a. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, diantaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama
makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan efek
anti-bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal.Mona Harrison, MD dari
Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospital, USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan
fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
b. Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis
fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran
pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal.
Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah
tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).
Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus. Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai
School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai
Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu dan kembali normal bila mengonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.
c. Melawan Tumor dan Kanker
Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan
American Association fin. Cancer Research ke-83 di San Diego,
California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung
Carcinoma aktif (sejenis kanker). Semua tikus yang tidak mendapatkan
perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor. Setahun kemudian jurnal Cancer
Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti
kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pembengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan. Selama 7 hari mengonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap. Menurut Dr. Judah Folkman dari
Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain
dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.
d. Anti-peradangan dan Anti-alergi
Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, carpal
tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin. Bryant
Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya. e. Anti-bakteri
Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vol 1.4, tahun 1950) melaporkan bahwa Mengkudu mengandung bahan
anti-bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung dan masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri. Mengkudu bersifat anti-bakteri terhadap: Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z, Staphylococcus aureus. Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi
dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat menyebabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.
REFRENSI
Bayan, L. ,. (2013). Garlic: A Review of Potensial Therapeutic Effects. Avvicenna
Journal of Phytomedicine.
Ghorbani, Z. e. (2014). Anti-Hypperglycemic and Senzitiaser Effect of Tummeric and it's principle Constituent Curcumin. Endoctrino Metab, 2014 oktober;12
(4):ned 18081.
Haim Shmuely, e. a. (2015). Non-Pharmacologicaltreatmen oh Helocobacter pylori.
Wourld Journal of Gastrointestinal Pharmacology and Therapeutics.
Muhlisah, F. (2015). Tanaman obat Keluarga (Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya. Tim Lentera. (2013). Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Jakarta :
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHANTENTANG TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI BANJAR AMBENGAN
KELURAHAN PEDUNGAN