• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL ACTION LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 095249 TAPAK KUDA KEC. BANDAR MASILAM TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL ACTION LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 095249 TAPAK KUDA KEC. BANDAR MASILAM TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh:

YULIA TIURMA ULI SINAGA 109311118

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

Telah dipertahankan dalam Ujian Skripsi pada tanggal 4 Juli 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Juli 2013 Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Nasrun, M.S Drs. Khairul Anwar, M.Pd

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus Karena atas

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan

salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD

S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayah serta

Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian,

dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar menghadapi tantangan

dalam penulisan skripsi ini.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang

dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari

berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran

atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan

studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak. Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak Pembantu

Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD dan Bapak Drs,

(5)

iii

5. Bapak Dra. Eva Betty Simanjuntak M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan,

pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ramli sitorus, M.Ed dan Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd ,serta

Ibu Dra Sorta Simanjuntak, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Nurhaidah Sinaga, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 095249

Tapak Kuda yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Bapak

dan Ibu guru SD Negeri 095249 Tapak Kuda yang telah banyak memberikan

bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

8. Papa St.Arifin Sinaga dan Mama Listen Br.Dolok saribu yang telah dengan

sabar mendengarkan keluh kesah penulis, memberikan penguatan, dan tak

henti – hentinya berdoa untuk keberhasilan penulis serta Kakak tercinta Arlisa

Dumaria S.Pd dan adek-adek kuh Rezki Andre Budi Sinaga dan Reni Ruth

Octaline Sinaga yang telah ikut membantu, memberikan motivasi, dan doa

bagi penulis.

9. Teman-teman kelas A Ekstensi dan teman PPL angkatan 2009 yang telah

berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan.

10. Teman-teman Kost Villa D’ Amoure yang telah mendoakan dan memotivasi

penulis.

11. Dan terkhusus kepada sahabat – sahabat tercinta Franxiskus M.sinaga, Intan

Purwita Sari, Nurhanipah Ritonga, Elvida Asni Lubis, Leni Marlina, Vivi

(6)

iv

anak Nelany yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi demi

terselesaikannya skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai

pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat

dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 8 Juli 2013

Penulis

(7)

i

ABSTRAK

Yulia Tiurma Uli Sinaga, 109311118, Penerapan Model Action Learning untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa di kelas IV SD Negeri 095249 Tapak Kuda Kec. Bandar Masilam Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 095249 Tapak Kuda , jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode

pembelajaran Action Learning sebagai sasaran utama bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Action Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 095249 Tapak Kuda dan untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Action Learning dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Action Learning pada mata pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan dikelas IV SD Negeri 095249 Tapak Kuda.

rumusan masalah dalam penelitian adalah: “Apakah dengan menerapkan model Action Learning dapat meningkatkan Hasil belajar Matematika pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 095249 Tapak Kuda Kec.Bandar Masilam TA 2012/2013” Jumlah Subjek Penelitian sebanyak 21 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran Matematika berlangsung.

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes dan observasi. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskripsi setiap item yang diobservasi

(8)

v

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar belakang masalah ... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 5

1.3 Pembatasan masalah ... 6

1.4 Rumusan masalah ... 6

1.5 Tujuan penelitian ... 6

1.6 Manfaat penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KERANGKA TEORI ... 8

2.1.1 Hakikat belajar………... .... 8

2.2 Model Pembelajaran Action Learning ... 13

(9)

vi

2.2.2 Langkah-langkah Action Learning ... 14

2.2.2.1 Kelebihan Strategi Action Learning ... 15

2.2.2.2 Kelemahan Model Action Learning ... 16

2.3 Pembelajaran Matematika ... 16

2.3.1 Pengertian matematika ... 16

2.3.2 Langkah Pembelajaran Matematika ... 17

2.3.3 Tujuan Matematika ... 18

2.4 Bilangan Pecahan ... 19

2.4.1 Pengertian Bilngan Pecahan ... 19

2.5 Penelitian Relevan ... 22

2.6 Kerangka Konseptual ... 23

2.7 Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian ... 26

3.2 Subjek penelitian/Objek penelitian ... 26

3.3 Lokasi dan waktu penelitian ... 26

3.4 Variabel penelitian ... 27

3.5 Desain penelitian ... 27

3.6 Prosedur Penelitian ... 29

3.7 Teknik pengumpulan data ... 34

3.8 Teknik Analisis data ... 35

(10)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

4.2 Temuan Penelitian ... 76

4.3 Diskusi Penelitian ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 81

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui

latihan dan perubahan itu disebabkan karena adanya dukungan dari lingkungan

yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.perubahan itu terjadi

secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karena

itu dalam mengembangkan diri siswa menghadapi setiap perubahan yang terjadi

diperlukan pengetahuan, keterapilan, nilai dan sikap hal tersebut dapat diperoleh

siswa dengan mempelajari ilmu pengetahuan umum, salah satunya adalah

pembelajaran matematika. tentang matematika hanya perhitungan yang mencakup

tambah, kurang, kali, dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti

aljabar, geometri dan trigometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa

matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berfikir logis.

Dalam pembelajaran matematika banyak guru yang mengeluhkan

rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika. Hal ini

terlihat dari banyaknya kesalahan siswa dalam memahami konsep matematika

sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal dan

mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa baik dalam ulangan harian, ulangan

semester, maupun ujian akhir sekolah, pada hal dalam pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas biasanya guru memberikan tugas (pemantapan) secara

kontiniu berupa latihan soal. Kondisi rill dalam pelaksanaan latihan yang

diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkat kemampuan siswa dalam

(12)

2

kurang efektifnya proses pembelajaran . penyebabnya dapat berasal dari siswa,

guru maupun sarana dan prasarana yang ada, minat dan motivasi siswa yang

rendah, kinerja guru, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai akan

menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Sekarang ini sistem pembelajaran

harus sesuai dengan kurikulum yang menggunakan system KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan pendidikan). Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek

kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik..

Matematika merupakan salah satu materi yang berkaitan dengan

mempelajari ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Hal ini membuat peserta

didik beranggapan bahwa matematika merupakan materi ajar yang sulit. Pada

kenyataanya banyak pesrta didik juga kurang berminat terhadap Matematika. Hal

ini akan berdampak pada kurangnya penguasaan terhadap konsep-konsep dalam

matematika. selain pemahaman konsep dalam matematika, penanaman konsep

yang benar juga sangat di perlukan dalam kegiataan pembelajaran

matematika.sebab jika konsep dasar yang diterima pendidik salah maka sukar

memperbaiki kembali terutama jika sudah diterapkan dalam penyelesaian suatu

permasalahan, sehingga penting sekali untuk membuat peserta didik memahami

suatu konsep. .

Berdasarkan hasil studi peneliti di SD Negeri 095249 Tapak Kuda

Kec.Bandar Masilam Kab.Simalungun dengan melakukan wawancara kepada

guru SD kelas IV, di peroleh hasil belajar matematika siswa pada Tanggal

16-04-2013 yaitu nilai rata-rata siswa 6.9 dengan nilai terendah 6,5 dan nilai tertinggi

8,4. Sedangkan standar pencapaian kompetensi yang ingin dicapai adalah 7,2.

(13)

3

yang di harapkan. Dari jumlah 21 orang siswa, ternyata siswa tuntas dalam

pelajaran Matematika, siswa sebesar 7 orang (33,33%), sedangkan yang kurang

dalam pelajaran Matematika sebesar14 orang (66,67%). Setelah melakukan

diskusi, peneliti dan guru kelas mengidentifikasikan beberapa faktor yang menjadi

tidak tuntasnya kompetensi pelajaran matematika.

Dari segi model mengajar, action learning jarang dilaksanakan dalam

pembelajaran sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam memahami isi

materi yang disampaikan oleh guru. Kenyataan tersebut berlaku untuk beberapa

mata pelajaran. Dalam mata pelajaran matematika misalnya, siswa tidak dapat

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif dan sistematis. Hal

ini disebabkan strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan dengan baik dalam

proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

matematika sangatlah rendah.

Selanjutnya observasi penelitian dalam proses Belajar Mengajar tersebut

masih banyak melihat kekurangan-kekuraggan yang tidak mendukung tercapainya

tujuan pembelajaran.dalam hal ini, metode pembelajaraan yang umum dilakukan

oleh guru disekolah adalah metode ceramah, akibatnya siswa kurang memahami

materi pelajaran, demikian juga dengan mata pelajaran matematika yang bersifat

hitungan. Tak sedikit siswa merasa bosan dan jenuh untuk mempelajarinya,

karena terlalu banyak rumusan matematika.hal ini dapat mmembuat hasil belajar

(14)

4

Demikian halnya dengan materi pecahan yang disampaikan hanya dengan

metode ceramah saja maka siswa tidak akan tertarik untuk mempelajarinya

sehingga siswa tersebut di dalam kelas. Untuk itu, guru dapat membuat siswa

merasa tertarik dan termotivasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan

menggunakan metode pembelajaran yang menarik karena pemakaian metode

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Adapun tujuan utama peneliti dalam menerapkan metode yang menarik ini

ialah dengan cara menggunakan metode pembelajaran kooperatif agar peserta

didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara

saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok Berbagai upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, yang salah satu cara dapat dilakukan guru adalah penerapan action

learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa.Untuk mencapai pengajaran yang

baik, yang dapat membangkitkan gairah siswa dalam belajar, guru dituntut untuk

mampu memilih dan menggunakan penerapan yang sesuai dengan pokok

pembahasan pecahan merupakan sulit dimengerti apabila diajarkan dengan

menggunakan metode ceramah.

Penerapan action learning yang cocok digunakan, hal ini disebabkan

karena dalam penerapan action learning adalah suatu cara penyajian dengan

menggunakan hubungan antara penelitian kebijakan dan praktik dalam

(15)

5

menerima kritik. Oleh karena itu, dalam menerapkan action learning guru

diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada siswa,

berorientasi pada kegiatan, mendorong berpikir logis dan konstruktif.adapun salah

satu kelebihan action learning yaitu untuk memecahkan masalah kompleks,

masalah mendesak. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa penerapan action

learning adalah suatu cara yang mampu menuntun peserta didik untuk menyadari

apa yang telah didapat selama belajar, penerapan action learning menempatkan

peserta didik sebagai subjek belajar aktif dan komunikatif. Artinya proses action

learning merupakan penerapan yang mampu mengembangkan berbagai aspek

belajar siswa. Dari masalah diatas peneliti perlu melakukan penelitian tindakan

kelas mengenai “penerapan model action learning untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 095249

Tapak Kuda Kec.Bandar Masilam Kab.Simalungun Tahun Ajaran 2012/2013

1.2.IDENTIFIKASI MASALAH

Sesuai latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah

penelitian yaitu dari beberapa 4 faktor :

1. Siswa ribut dalam kelas karena metode yang digunakan guru monoton

2. Siswa banyak menganggap bahwa pelajaran Matematika itu sulit

3. Kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran matematika di sekolah dasar.

4. Dalam Mengajarkan matematika dikelas ,guru cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas sehingga hasil belajar yang dicapai

(16)

6

1.3. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka masalah pada

penelitian ini dibatasi pada “ Penerapan Model Action Learning untuk

Meningkatkan hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Pecahan di SD

Negeri 095249 Tapak Kuda Kec.Bandar Masilam Kab. Simalungun

TA.2012/2013’’

1.4. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang diuraikan

diatas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: “Apakah dengan

menerapkan model Action Learning dapat meningkatkan Hasil belajar

Matematika pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 095249 Tapak

Kuda Kec.Bandar Masilam Kab.Simalungun TA 2012/2013?”

1.5. TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan rumusan masalah tujuan penelitian adalah: “untuk

Menerapkan model Action Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pokok bahasan Pecahan Pada Mata Pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri

095249 Tapak Kuda Kec.Bandar Masilam Kab.Simalungun TA.2012/2013

1.6. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

(17)

7

a). untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan

model Action Learning.

2. Manfaat praktis sebagai berikut:

a). Bagi guru, : hasil peneliti ini dapat memberikan pengalaman langsung

pada guru-guru untuk dapat mengembangkan pembelajaran dengan model

action learning dan lebih berorientasi pada proses sehingga kualitas

pembelajaran meningkat.

b). Bagi siswa : untuk meningkatkan hasil belajar pada materi Pecahan

dalam menyelesaikan soal-soal matematika dengan baik.

c). Bagi sekolah : hasil penelitian ini dapat dijadiakan acuan dalam upaya

pengadaan inovasi pembelajaran bagi guru-guru lain dan juga memotivasi

mereka untuk selalu melakukan inovasi untuk menemukan metode

pembelajaran yang paling tepat dan efektif.

d). Bagi peneliti : Dengan melakukan peneliti ini, peneliti dapat

memperoleh wawasan,pengalaman mengenai penggunaan model ation

learning sebagai acuan atau bahan masukan sebagai calon guru yang

(18)

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada saat pretes dari 21 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal

sebanyak terdapat 1 orang siswa 4.8% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 20

orang siswa 95.2% belum tuntas dengan nilai rata-rata 48.57

2. Pada siklus I terdapat sebanyak 13 orang siswa 61.90% mendapat nilai tuntas,

dan sebanyak 8 orang siswa 38.1% belum tuntas dengan nilai rata-rata 72.38

3. Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak siswa 17 orang

siswa 80.95% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 4 orang siswa 19,05%

belum tuntas dengan nilai rata-rata 92.85.

4. Aktivitas belajar guru pada siklus I Pertemuan I dan II jumlah presentasenya

68.2% aktivitas belajar guru siklus II Pertemuan I dan II sebesar 82.14%.

5. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Action

Learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Siswa Pada Materi

Pokok Pecahan di SD Negeri 095249 Tapak Kuda Kec.Bandar Masilam

(19)

81

5.2Saran

1. Bagi sekolah menyediakan media pembelajaran yang dibutuhkan siswa

sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

2. Sebaiknya guru menggunakan model Action Learning dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam proses pembelajaran agar

diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

4. Dapat dijadikan perbandingan dalam mengkaji variabel-variabel yang lebih

(20)

82

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid. 2009. Teori belajar dan pembelajaran. Medan.

Daryanto. 2010. Belajar dan mengajar. Bandung: Cv. Yrama Widya

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan inovatif: Jakarta. AV

Publisher

Eveline,dkk. 2010. Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Ghifari http://www.infoptk.com/sekolah-alam-pertama-dan satu-satunya-diblitar

Hassana http://kaisan.tblog.com/post/1969985629

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Mimin haryati. 2009. Model dan Teknik Penilaian pada tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Gaung persada press

Nana sudjana. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rosmala dewi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca sarjana Unimed

Tim Bina Karya Guru.2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas IV.

Jakarta : Erlangga

Slameto. 2010. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta

Silberman, Mell, 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Vivienne Baumfield. 2011. Action Research In The Classroom. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

Pola budidaya peternak pun diperbaiki melalui pendampingan terhadap teknologi perkandangan (kebersihan, sanitasi dan sirkulasi udara), pemeliharaan kesehatan ternak,

Pada karya ilmiah ini yang akan dibahas lebih lengkap adalah mengenai penentuan dari harga zero coupon bond menggunakan perluasan model Cox-Ingersoll-Ross (CIR).

Mengetahui hasil belajar yang lebih besar antara pembelajaran dengan menggunakan strategi Questions Students Have dan metode ceramah pada siswa kelas VIII semester I SMP

Pengetahuan tentang teknik evaluasi harus dipelajari secara seksama dan teliti, sehingga setelah mengerjakannya berkali-kali maka kemampuan pemeriksa (evaluator) meningkat

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam di MDAM Desa Sribit adalah untuk memberikan bekal dan pendalaman pengetahuan dasar serta pengalaman agama

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana instrumen penilaian proyek yang dapat menilai kemampuan

Bagi saya, pemimpin itu bukan berarti memiliki jiwa yang besar, pemimpin juga bukan berarti memiliki jiwa yang keras, pemimpin adalah yang melakukan segala hal dengan kombinasi

[r]