• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuil Shri Mariamman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuil Shri Mariamman"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kuil Shri Mariamman

Kuil Shri Mariamman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kuil Shri Mariamman

Kuil Shri Mariamman

ஸஸஸஸ

ஸஸஸஸ ஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸ ஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸ

Śrī Māriyamma

Śrī Māriyamma

ṉṉ

Kōvil

Kōvil

Gopuram

Gopuramdari Kuil Sri Mariamman, Medandari Kuil Sri Mariamman, Medan

Nama Nama

Nama diri

Nama diri:: Kuil Sri Mariamman, MedanKuil Sri Mariamman, Medan

Tamil

Tamil:: ஸஸஸஸஸஸஸஸ ஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸ ஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸஸ

Śrī Māriyamma Śrī MāriyammaṉṉKōvilKōvil

Lokasi Lokasi

Negara

Negara:: IndonesiaIndonesia

State

State:: Sumatera UtaraSumatera Utara

Location

Location:: MedanMedan

Arsitektur dan Budaya Arsitektur dan Budaya

(2)

Dewa Utama: Mariamman

Gaya arsitektur : Dravidia

Sejarah

Tanggal pembangunan:

(struktur saat ini)

1881

1950 (renovasi) 1989 (renovasi)

Salah-satu sisi kuil

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan, Indonesia. Kuil ini dibangun pada tahun 1881 untuk memuja dewi Mariamman.[1]Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal

sebagai Kampung Keling. Kuil yang menstanakan lima dewa, masing-masing Dewa Shri

Vinayagar , Shri Murugan, dan Dewi Shri Mariamman (Durga dalam wujud Kali) itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila Marimutu. Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura. Kuil ini sering dipenuhi umat Hindu apabila

festival Deepawali dan Thaipusam diadakan disini.

Daftar isi

[sembunyikan]

 1Kuil Shri Mariamman lainnya

o 1.1Medan

o 1.2Singapura dan Malaysia

 2Galeri  3Referensi  4Pranala luar 

Kuil Shri Mariamman lainnya

[sunting | sunting sumber ]

Medan

[sunting | sunting sumber ]

Sebuah Kuil Shri Mariamman yang lain juga terletak di Medan, di sebelah selatan kota, dekat Sungai Sepit. Kuil ini dibangun pada tahun 1876. Setiap tahun di kuil ini dilaksanakan ritual Theemithi , yaitu ritual berjalan di atas api, dalam rangka perayaan Thaipusam.

(3)

Kuil Shri Mariamman di Singapura adalah kuil Hindu tertua dan terbesar di negara tersebut. Kuil ini dibangun pada tahun 1843. Di Penang, Malaysia, terdapat sebuah Kuil Sri Mariamman yang

dibangun pada tahun 1883, dan merupakan kuil Hindu tertua di sana.

Galeri

[sunting | sunting sumber ]

Macam Macam Dewa Dewi Hindu

Kali ini sy akan menshare macam macam dewa dewi hindu.Barikut informasinya

Nama nama Dewa dan Dewi dalam agama Hindu

 Agni (Dewa api)

Dalam ajaran agama Hindu, Agni adalah dewa yang bergelar sebagai pemimpin upacara, dewa api, dan duta para Dewa. Kata Agni  itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta (ஸஸஸஸஸ) yang berarti 'api'. Konon Dewa Agni adalah putra Dewa Dyaus dan Pertiwi.

 Aswin kembar (Dewa pengobatan, putera Dewa Surya)

Dalam ajaran agama Hindu, Aswin (Sanskerta:ஸஸஸஸஸஸ, Latin:

aśvin

, dibaca: As-win) adalah Dewa kembar yang bergelar sebagai 'dokter para Dewa'. Mereka merupakan putera Dewa Surya danDewi Saranya.

Mereka dewa yang sering disebut sebagai dewanya pengobatan dalam  Ayurweda. Mereka adalah dua bersaudara yang ramah, suka menolong. Mereka dilukiskan sebagai penunggang kuda yang membawa kemakmuran pada manusia serta menyembuhkan segala penyakit dan kemalangan.

Mereka disamakan dengan si kembar Castor dan Pollux dalam Mitologi Yunani.

Mereka juga Dewa yang disebut-sebut dalam Rg-Weda, dengan 57 syair di dalamnya yang memuji-muji mereka.

Mereka juga disebut Nāsatya (na+asatya, artinya "bukan kebohongan" atau sama dengan

"kebenaran").

 Brahma (Dewa pencipta, Dewa pengetahuan, dan kebijaksanaan)

M e n u r  u t a  j a r  a n

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu" \o "Agama Hindu" agama H

 Candhra (Dewa bulan)

Dalam agama Hindu, Candra adalah dewa bulan, sekaligus seorang Graha. Candra juga disamakan dengan Soma, dewa bulan dalam Weda-Weda. Kata Soma merujuk kepada minuman manis

dari tanaman, sehingga Candra menjadi penguasa tanaman dan tumbuhan. Candra digambarkan

(4)

setiap malam ia mengendarai keretanya untuk melintasi langit. Keretanya ditarik oleh sepuluh kuda putih, atau kadangkala ditarik antilop. Meski antilop adalah hewan yang biasa dilukiskan bersamanya dalam simbol-simbol, kelinci juga dikeramatkan olehnya dan seluruh kelinci berada dalam perlindungannya. Candra dikaitkan dengan embun, dan ia juga salah satu dewa kesuburan. Candra sebagai Soma, mengetuai Somawara atau hari Senin.

Candra merupakan ayah Budha. Ia merupakan suami bagi Rohini, Anurada dan Bharani, yang merupakan 27 Naksatra (rasi bintang), puteri-puter iDaksa.

•Durgha

 (Dewi pelebur, istri Dewa Siva)

Menurut kepercayaan umat Hindu, Durga (Dewanagari:ஸஸஸஸஸஸ) adalah istri Siwa. Dalam agama Hindu, Dewi Durga (atau Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesa dan Dewa Kumara (Kartikeya). Ia kadangkala disebut Uma atau Parwati. Dewi Durga biasanya digambarkan sebagai seorang wanita cantik berkulit kuning yang mengendarai seekor harimau. Ia memiliki banyak tangan dan memegang banyak tangan dengan posisi mudra, gerak tangan yang sakral yang biasanya dilakukan oleh

para pendeta Hindu.

Di Nusantara, Dewi ini cukup dikenal pula. Candi Prambanan di Jawa Tengah, misalkan juga dipersembahkan kepada Dewi ini.

 Ganesha (Dewa pengetahuan, Dewa kebijaksanaan, putera Dewa Siva)

Ganesa (Sanskertaஸஸஸஸ ; ganeṣ a dengarkan (bantuan·info)) adalah salah satu dewa terkenal

dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa

kebijaksanaan.Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India;

termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan

nama Ganapati , Winayaka dan Pilleyar . Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India.[1]

Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa mahsyur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa,Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam

upacara.[2] Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.

Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad 4 sampai abad

(5)

pra-Weda.[3] Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu) pada abad ke-9. Sekte para pemujanya yang

disebut Ganapatya, (Sanskerta:ஸஸஸஸஸஸஸ;

ṇ apatya), yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu.[4] Kitab utama yang didedikasikan untuk Ganesa

adalah Ganesapurana, Mudgalapurana, dan Ganapati Atharwashirsa.

 Indra (Dewa hujan, Dewa perang, raja surga)

Dalam ajaran agama Hindu, Indra (Sanskerta:ஸஸஸஸஸஸ atauஸஸஸஸஸ, Indra) adalah dewa cuaca dan raja kahyangan. Oleh orang-orang bijaksana, ia diberi gelar dewa petir, dewa hujan, dewa perang, raja surga, pemimpin para dewa, dan banyak lagi sebutan untuknya sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Menurut mitologi Hindu, Beliau adalah dewa yang memimpin delapan Wasu, yaitu delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam.

Dewa Indra terkenal di kalangan umat Hindu dan sering disebut dalam susastra Hindu, seperti kitab-kitab Purana (mitologi) dan Itihasa(wiracarita). Dalam kitab-kitab-kitab-kitab tersebut posisinya lebih menonjol sebagai raja kahyangan dan memimpin para dewa menghadapi kaum raksasa. Indra juga disebut dewa perang, karena Beliau dikenal sebagai dewa yang menaklukkan tiga benteng musuhnya ( Tripuramtaka). Ia memiliki senjata yang disebut Bajra, yang diciptakan oleh Wiswakarma, dengan bahan

tulang Resi Dadici. Kendaraan Beliau adalah seekor  gajah putih yang bernama Airawata. Istri Beliau Dewi Saci.

Dewa Indra muncul dalam kitab Mahabarata. Ia menjemput Yudistira bersama seekor anjing, yang mencapai puncak gunung Mahameru untuk mencari Swargaloka.

Kadangkala peran dewa Indra disamakan dengan Zeus dalam mitologi Yunani, dewa petir sekaligus raja para dewa. Dalam agama Buddha, beliau disamakan dengan Sakra.

 Kuwera / Kubera (Dewa kekayaan)

D a l a m H Y P E R L I N K

 Laksmi (Dewi kemakmuran, Dewi kesuburan, istri Dewa Visnu)

D a l a m

(6)

मम; IAST:

Lakshmī 

) adalah dewi kekayaan, kesuburan, kemakmuran, keberuntungan, kecantikan, keadilan, dan kebijaksanaan.

Dalam kitab-kitab Purana, Dewi Laksmi adalah Ibu dari alam semesta, sakti dari Dewa Wisnu. Dewi Laksmi memiliki ikatan yang sangat erat dengan Dewa Wisnu. Dalam beberapa inkarnasi Wisnu ( Awatara) Dewi Laksmi ikut serta menjelma sebagai Sita (ketika Wisnu menjelma

sebagai Rama), Rukmini (ketika Wisnu menjelma sebagai Kresna), dan Alamelu (ketika Wisnu menjelma sebagai Wenkateswara).

merak dalam penggambaran Dewi laksmi, yang mana adalah simbol dari kebenaran mutlak penciptaan hitam dan putih. sebab merak sesekali waktu mengembangkan bulu-bulunya sebagai lambang keindahan yang abadi dan lambang pernikahan.

Dewi Laksmi disebut juga Dewi Uang. Ia juga disebut "Widya", yang berarti pengetahuan, karena Beliau  juga Dewi pengetahuan keagamaan. Ia juga dihubungk an dengan setiap kebahagiaan yang terjadi d i

antara keluarga dan sahabat, perkawinan, anak-anak, kekayaan, dan kesehatan yang menjadikannya Dewi yang sangat terkenal di kalangan umat Hindu.

 Saraswati (Dewi pengetahuan, istri Dewa Brah

mā)

Saraswati (Dewanagari: सर मम व मम; IAST:

Sarasvatī 

) adalah salah satu dari tiga dewi utama

dalam agama Hindu, dua yang lainnya adalah Dewi Sri (Laksmi) dan Dewi Uma (Durga). Saraswati adalah sakti (istri) dari Dewa Brahma, Dewa Pencipta. Saraswati berasal dari akar kata sr  yang berarti mengalir . Dalam Regweda V.75.3, Saraswati juga disebut sebagai Dewi Sungai,

disamping Gangga, Yamuna, Susoma dan yang lainnya.

 Shiwa (Dewa pelebur)

Siwa (Dewanagari:मम व ; IAST:

Śiva

) adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama

Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahmadan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.

 Sri (Dewi pangan)

Dewi Sri atau Dewi Shri (Bahasa Jawa), Nyai Pohaci Sanghyang Asri (Bahasa Sunda), adalah dewi pertanian, dewi padi dan sawah, serta dewi kesuburan di pulau Jawa dan Bali. Pemuliaan dan pemujaan terhadapnya berlangsung sejak masa pra-Hindu dan pra-Islam di pulau Jawa

 Surya (Dewa matahari)

Surya (Sanskerta:ஸஸஸஸஸ; Surya) adalah nama dewa matahari menurut kepercayaan umat Hindu. Surya juga diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa yang menguasai atau mengatur surya atau matahari, dan diberi gelar "Batara". Menurut kepercayaan Hindu, Surya mengendarai kereta yang ditarik oleh 7 kuda. Ia memeiliki kusir bernama Aruna, saudara Garuda, putra Dewi Winata.

(7)

 Waruna (Dewa air, Dewa laut dan samudra)

Dalam ajaran agama Hindu, Baruna atau Waruna (Devanagari:ஸஸஸஸ; Latin: Varuna) adalah manifestasi Brahman yang bergelar sebagai dewa air, penguasa lautan dan samudra. Kata Baruna (Varuna) berasal dari kata var (bahasa Sanskerta) yang berarti membentang, atau menutup. Kata "var" tersebut kemudian dihubungkan dengan laut, sebab lautan membentang luas dan menutupi sebagian besar wilayah bumi.

Menurut kepercayaan umat Hindu, Baruna menguasai hukum alam yang disebut Reta. Ia mengandarai makhluk yang disebut makara, setengah buaya setengah kambing (kadangkala makara disamakan dengan buaya, atau dapat pula digambarkan sebagai makhluk separuh kambing separuh ikan). Istri Beliau bernama Baruni, yang tinggal di istana mutiara. Oleh orang bijaksana, Dewa Baruna juga disebut sebagai Dewa langit, Dewa Hujan, dan dewa yang menguasai hukum.

 Wayu / Bayu (Dewa angin)

Bayu (Sanskerta:ஸஸஸஸஸஸஸ ஸஸஸஸ ;

Vāyu

, baca: Bayu, disebut juga Waata (ஸஸஸ:

Vāta

)

atau Pawana (ஸஸஸ : Pavana) atau

Prāna

) dalam agama Hinduadalah Dewa utama, bergelar sebagai Dewa angin. Udara (

Vāyu

) atau angin (

Pāvana

) merupakan salah satu unsur dalam Panca Maha Bhuta, lima elemen dasar dalam ajaran agama Hindu.

Dewa dalam agama Hindu ini diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa penguasa angin yang bertempat tinggal di Khayangan Panglawung . Batara bayu ditugaskan untuk mengatur dan menguasai angin. Pada zaman Treta Yuga, Batara Bayu menjadi guru Hanoman agar kera tersebut menjadi sakti. Pada zaman Dwapara Yuga, Batara Bayu menurunkan Werkudara (Bima). Ciri dari murid ataupun keturunan dewa ini adalah mempunyai "Kuku Pancanaka".

 Wisnu (Dewa pemelihara, Dewa air)

Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu (Dewanagari:ஸஸஸஸஸஸ ; Vi ṣṇ u) (disebut juga Sri

Wisnu atau

Nārāyana

) adalah Dewa yang bergelar sebagaishtiti  (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam filsafat Hindu Waisnawa, Ia dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa yang tertinggi. Dalam filsafat Adwaita Wedanta dan tradisi Hindu umumnya, Dewa Wisnu dipandang sebagai salah satu manifestasi Brahman dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri yang menyaingi atau sederajat denganBrahman.

 Yama (Dewa maut, Dewa akhirat, hakim yang mengadili roh orang mati)

Batara Yama adalah nama dewa penjaga neraka dalam agama Hindu dan Buddha. Namanya sudah disebut dalam kitab Weda.

(8)

Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Yama merupakan manifestasi dari Brahman yang bergelar sebagai Dewa akhirat, Hakim Agung yang mengadili roh orang mati, untuk mempertimbangkan apakah suatu roh layak mendapat surga atau sebaliknya, mendapat neraka.

Dewa Yama dilukiskan sebagai seorang tua yang berkuasa di singasana neraka, memiliki dua wajah yang tidak terlihat sekaligus. Wajah yang sangar dan menyeramkan terlihat oleh roh orang-orang yang hidupnya penuh dengan perbuatan salah, sedangkan wajah yang lembut dan berwibawa terlihat oleh roh-roh yang hidupnya penuh dengan perbuatan baik.

Sekian dari artikel macam macam dewa dewi hindu.Mohon maaf karena tidak ada gambar harap dimaklumi

Referensi

Dokumen terkait