• Tidak ada hasil yang ditemukan

ikpil-03b-petrokimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ikpil-03b-petrokimia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

INDUSTRI

PETROKIMIA

PT. PETROKIMIA GRESIK

Fertilizer Company

Produk:

Produk:

-

Pupuk:

-

Pupuk ZA

-

Pupuk Urea

-

Pupuk Phospat

-

Pupuk NPK

(2)

Pengertian Industri Petrokimia

y

Produk petrokimia merupakan produk lanjut dari hasil

pengolahan minyak dan gas bumi guna memperoleh nilai

pengolahan minyak dan gas bumi guna memperoleh nilai

tambah yang lebih besar.

y

Produk petrokimia yang dihasilkan dari hasil pengolahan

minyak bumi berupa naptha, dan kondensat adalah produk

aromatik (benzene, toluene dan xylene) dan produk olefin

(ethylene, propylene dan butadiene) yang merupakan

bahan baku untuk industri sandang, karet, sintetis, plastik,

dll

dll

y

Contoh produk-produk industri petrokimia hulu antara lain

Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine, Benzene,

Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline,

Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4.

Bahan – Produk Petrokimia dan

Polimer

y

Bahan – Produk petrokimia adalah segala bahan

atau produk kimia yang dibuat/dihasilkan secara sistetik

dari bahan baku migas atau komponen-

g

p

komponennya/fraksi-fraksi, seperti: pakaian, produk

kosmetik dan parfum yang kita kenakan sehari-hari.

y

Kantong-kantong plastik, botol-botol plastik dan

barang¬-barang plastik lainnya yang sering kita gunakan

sehari-hari.

y

Jendela pesawat terbang, payung penerjun, interior dan

cat dinding, lapisan teflon pada penggorengan, Sikat

rambut, Sikat gigi, katup jantung untuk operasi,

g g

p j

g

p

“container”, “fiber glass”, clan loin-lain yang sering kita

pakai sehari-hari.

Bahan – Produk Polimer adalah segala bahan atau produk

kimia baik yang terbentuk secara proses alamiah di alam

(yaitu yang disebut polimer alamiah atau polimer buatan

alam) maupun yang terbentuk secara sintetik.

(3)

Dengan proses polimerisasi dari migas (yaitu yang disebut polimer

sintetik atau polimer buatan manusia).

Pengertian polimer dalam arti sempit adalah suatu molekul raksasa

(dengan berat molekul berkisar antara 104-107 yang terbentuk

melalui proses polimerisasi. Molekul raksasa ini disebut juga

makromolekul. Maka berdasarkan proses pemben¬tukannya,

bahan/produk polimer dapat dibagi alas 2 bagian, Yaitu:

y

Produk polimer alamiah atau polimer alam, misalnya:

y Polisakarida (pati dan bahan selulosa)

y Protein alam (serat sutera, serat otot dan enzim) y Karel alam dan asam-asam nukleat

y

Produk polimer sintetik atau produk polimer buatan manusia,

yang mencakup semua produk petrokimia yang dihasilkan

yang mencakup semua produk petrokimia yang dihasilkan

secara sintetik dengan proses polimerisasi dari migas, misalnya:

y Plastik-plastik sintetik y Serat-serat sintetik y Karet-karet sintetik, dll.

Manfaat Produk – Produk

Petrokimia

1.

Dalam industri kendaraan bermotor atau

transportasi dimana bumper mobil yang terbuat

dari logam diganti dengan plastik poliuretan,

propeller pesawat terbang diganti dengan fiber

glass.

2.

Dalam industri kemasan, bahan logam tinplate

dan alumunium diganti dengan plastik – plastik

produk petrokimia

(4)

Jenis Bahan Baku Petrokimia

1.

Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan senyawa kimia yang

k

l k b

i

b

kl t

kompleks berupa cairan berwarna coklat

kehitaman dengan komposisi terbesar senyawa

hidrokarbon dan senyawa lain dalam jumlah

relatif kecil seperti sulfur, logam-logam nikel,

vanadium, arsenit, serta impuritis lainnya.

Baik senyawa hidrokarbon maupun bukan

senyawa hidrokarbon keduanya akan

senyawa hidrokarbon keduanya akan

berpengaruh dalam menentukan cara-cara

pengolahan yang dilakukan dalam kilang

minyak.

Kelompok senyawa hidrokarbon yang ada didalam minyak dan gas bumi, dibagi dalam 3 kelompok :

y Paraffin

Paraffin yang merupakan senyawa alkana (CnH2n+2), kelompok senyawa paraffin dikaarkteristik sebagai senyawa yang sangat stabil dan mempunyai rantai lurus seperti: methane, ethane, propane, butane, pentane dan lain-lain.

y Olefin

Olefin terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan siklo parapin kelompok Olefin terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan siklo parapin, kelompok senyawa olefin atau juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus yang tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap menghubungkan dua atom karbon. kelompok senyawa olefin antara lain etena, propena, butena, pentena dan lain-lain.

Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi minyak mentah atau dalam proses perengkahan, oleh karena itu dalam bensin rengkahan banyak mengandung senyawa olefin. Olefin merupakan bahan dasar utama dalam industri petrokimia, misalnya etilena (C2H4) dan propilena (C3H6).

y Napthena y Napthena

Nafthena yang terdiri dari hidrokarbon cincin jenuh, mempunyai rumus umum (CnH2n) karena senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia seperti senyawa hidrokarbon parafin dan mempunyai struktur molekul siklis, maka senyawa ini juga disebut sikloparafin. Senyawa hidrokarbon nafthena yang terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan sikloheksan yang terdapat dalam fraksi naphtha dan fraksi minyak bumi dengan titik didih yan lebih tinggi.

(5)

Klasifikasi Minyak dan Gas Bumi

Sekitar 85% dari semua minyak mentah (crude oil) didunia

diklasifikasikan menjadi tiga golongan:

y

Minyak dasar aspal (asphaltic base)

y

Minyak dasar aspal (asphaltic base)

Mengandung sedikit lilin paraffin dengan aspal sebagai

residu utama, minyak dasar aspal sangat dominan

emngandung aromatic. Kandungan sulfur, oksigen, dan

nitrogen relative lebih tingi disbanding dengan

minyak-minyak dasa lainnya. Minyak mentah dengan dasar aspal

sangat cocok unuk memproduksi gasoline yang

berkualitas tinggi, minyak pelumas mesin dan aspal.

gg

y

p

p

y

Minyak dasar paraffin (paraffinic base)

Mengandung sangat sedikit aspal, sehingga sangat baik

untuk memprodksi lilin paraffin, mnyak pelumas motor, dan

kerosene yang berkualitas tinggi.

y

Minyak dasar campuran

Mengandung sejumlah lilin dan aspal secara bersamaan.

Menurut sifat penguapan

y

Minyak ringan (light oil), Mengandung komponen ringan > 50 %

berat.

y

Minyak sedang (medium oil), Mengandung komponen ringan 20

– 50 % berat.

y

Minyak berat (heavy oil), Mengandung komponen ringan < 20 %

berat.

Menurut kadar sulfur

y

Minyak bumi kadar sulfur tinggi (high sulfur oil), Mengandung

sulfur > 2 % berat.

y

Minyak bumi kadar sulfur sedang (medium sulfur oil),

Menagndung sulfur 0,1 – 2 % berat.

y

Minyak bumi kadar sulfur rendah (low sulfur oil), Mengandung

kaad sulfur < 0,1 % berat

,

Berdasarkan berat jenis

y

Minyak ringan : berat jenis < 0,835

y

Minyak sedang : berat jenis 0,835 s/d 0,865

y

Minyak berat : berat jenis > 0,865

(6)

Destilasi

Minyak Bumi

Berdasarkan gaya berat

Ukuran gaya berat oleh ahli kimia telah ditentukan untuk industri adalah suatu ukuran yang dinamakan gaya berat API.

y Melalui proses pengolahan dalam kilang minyak berupa distilasi minyak bumi pada tekanan atmosfer biasa akan didapat hasil-hasil pengilangan minyak yang disebut “minyak interniediate”. Produk ini sangat cocok untuk dipakai sebagai bahan baku petrokimia, akan tetapi

pemamfaatannya lebih diutamakan untuk mernenuhi kebutuhan bahan b k i k ti

bakar minyak, seperti:

y “Fuel gas” (bahan bakar gas untuk kilang).

y Gas propane dan Gas butane (dicampurkan sebagai gas penyusun utama bahan bakar LPG).

y “Mogas” (sebagai bahan bensin/premiun).

y Nafta (C6H14-C12H26), bahan baku petrokimia ini baik untuk industri olefin dan aromatic.

y Kerosin atau minyak tanah, yang kalau diekstrasi akan mengha¬silkan n-Parafin yaitu bahan baku pembuatan sabun deterjen.y p j

y “Gas-oil” (untuk bahan bakar minyak solar). y “Fuel oil” (minyak bakar).

y “Short-residue/Waxy-residue” (untuk bahan bakar minyak residu lain juga untuk bahan baku industri petrokimia “Coke” dan “Carbon black” ataupun untuk industri olefin).

(7)

Jenis Bahan Baku Petrokimia

2. Gas Alam

y as alam merupakan campuran gas hidrokarbon jenuh (CnH2n+2) yang ditemukan dibawah permukaan bumi. Gas alam dapat ditemukan bersama sama dengan minyak bumi (non associated gas) bersama-sama dengan minyak bumi (non associated gas).

y Komponen-komponen gas alam yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia yang berasal lapangan gas bumi adalah: y Metana (CH4) Gas ini sekitar 60%-80% volume gas bumi yang

dihasilkan sesuatu lapangan gas, dan dapat dipergunakan sebagai bahan baku gas sintetis CO dan H2, yang selanjutnya dapat

dipergunakan untuk pembuatan amonia/urea, metanol, “carbon black”, dll.

y Etana (C2H6), dapat dijadikan bahan baku untuk industri olefin untuk menghasilkan bahan-bahan sintetik seperti plastik sabun deterjen menghasilkan bahan bahan sintetik seperti plastik, sabun deterjen, bahan kosmetik, dll.

y Propane (C3H8), yang dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku untuk menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik.

y Butane yang merupakan bahan baku untuk pembuatan karet sintetik butadiene.

y Kondesat yang disebut juga sebagai “natural gasoline” yang mempunyai sifat-sifat seperti minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan baku dalam industri olefin atau industri aromatik.

Disamping gas hidrokarbon di gas alam, ditemukan juga

senyawa-senyawa lain, yang disebut impurities (kotoran) berupa :

y

Unsur-unsur kimia seperti mercury (Hg), Helium (He), Argon (Ar),

Nitrogen (N2).

y

Acid seperti : CO2, H2S

y

Persenyawaan-persenyawaan sulphur disebut mercaptans.

y

Moisture (H2O)

Kotoran yang ada didalam gas ini umumnya tidak disenangi, oleh

karena sifatnya korosif (Hg, acid, mercaptans, air) atau dapat juga

oleh karena kotoran tersebut tidak memiliki nilai ekonomis, seperti

gas CO2.

Oleh karena itu kotoran tersebut harus dipisahkan dari gas alam

dengan mengunakan bermacam-macam teknologi yang ada.

Campuran gas hidrokarbon yang sudah bersih inin kemudian dapat

dipisahkankedalam tiga kelompok:

y

Campuran methane dan ethane

y

LPG (propane dan butane)

y

Condensate (pentane plus)

Kondensat ini kemudian dicampurkan kedalam minyak bumi

untuk kemudia dijual sebagai minyak bumi, sedangkan LPG dan

campuran methane dan ethane dapat dijual sebagai bahan

bakar atau dijual sebagai bahan baku industri petrokimia.

(8)

Jenis Bahan Baku Petrokimia

3. Senyawa-senyawa Pengotor

Sebagaimana diketahui bahwa senyawa-senyawa yang tidak diinginkan ada dalam minyak dan gas bumi adalah senyawa-senyawa sulfur atau belerang yang terkandung di dalam minyak mentah maupun di dalam produk akhir dan fraksi-fraksinya. Tipe senyawa-senyawa sulfur yang sering dijumpai dalam minyak bumi adalah hydrogen sulfida (H2S), mercaptans yang terdiri dari metil dan benzil mercaptans metil sulfida normal butil sulfida metil yang terdiri dari metil dan benzil mercaptans, metil sulfida, normal butil sulfida, metil disulfida, sulfida-sulfida siklis, alkil sulfat, asam sulfonat, sulfoksida, sulfon dan tiofena. Rumus molekul senyawa-senyawa sulfur tersebut adalah :

y Hidrogen Sulfida : H – S – H y Mercaptans : H – S – R y Alkil Sulfida : R – S – R y Disulfida : R – S – S – R y Sulfida Siklik y Alkil Sulfat y Asam Sulfonat y Asam Sulfonat y Sulfoksida y Sulfon y Tiofena

Senyawa-senyawa sulfur tersebut dianggap pengotor dan pengganggu karena mempunyai sifat korosif, berbau tidak enak dan mempunyai karakter yang mudah meledak.

Korosi karena adanya sulfur dalam jumlah yang sedikit pada produk akhir disebabkan karena produk-produk tersebut dipakai pada suhu rendah, dimana pada suhu tersebut terdapat beberapa senyawa yang korosi terhadap logam komersil.

Beberapa Produk Industri Petrokimia

a.

Aspal

Sebagai pelapis jalan, pelapis tanggul,

Sebagai pelapis jalan, pelapis tanggul,

pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi,

pelapisa anti korosi pada logam

dan juga sebagai bahan campuran pada

pembuatan briket batubara.

b. Lilin

Untuk penerangan, kertas lilin pembungkus,

bahan baku semir serta pengkilap lam\ntai dan

mebel.

(9)

c. Polytam PP (Polipropilena Pertamina)

Kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan

(moulding) dan tali rafia. Pertamina kini memasarkan

dua macam polytam PP,yaitu Fill Grade -F600 dan

Yarn Grade -F401.

d. Methanol

Methanol dapat digunakan sebagai lem untuk industri

plywood (formaldehyde/ adhesive) bahan baku untuk

pembuatan dimeti tereptalate, methylamines,

methycloride, methylmetha orylate, bahan bakar

kendaraan bermotor sebagai methytertiary

buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis

methyl fuel bahan pelarut jenis nitro cellulose dyes

methyl fuel, bahan pelarut jenis nitro cellulose, dyes,

resin, insektisida,dehidrator gas alam, dan sebagai

bahan baku untuk industri protein sintesis dengan

fermentasi berkesinambungan.

e. Petrolium Cokes

Hati-hati dengan produk satu ini bukanlah sebagai

minuman.

Bila cokes diproduksi dengan bahan dasar tanaman

cola, maka petrolium cokes tersiri dari dua macam

yakni; Green coke merupakan produk samping dari

proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak

proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak.

Green coke bermanfaat

sebagai bahan baku Calcined coke,yang berfungsi

sebagai reduktor dalam proses peleburan

timah,bahan bakar padat atau bahan penambahan

kadar karbon

pada industri logam.Satunya lagi adalah Calcined

coke berguna sebagai elektroda dalam proses

pengolahan aluminium pada industri Kalsium Karbida

pengolahan aluminium pada industri Kalsium Karbida

(CaC2), bahan baku industri elektroda grafit, bahan

bakar padat atau bahan penambah kadar karbon

pada industri modern, dan sebagai unsur pengisi

pada industri baja (sebagai karbon).

(10)

f. Solvent

Pertamina memproduksi lima macam solvent, yakni;

- Low Aromatic White Spirit (LAWS) yang berguna sebagai

pengencer cat dan vernis, pelarut untuk warna cetakan,

industri tekstil (printing), bahan pembersih (dry cleaning

solvent), bahan baku pestisida.

- Special Boiling Point (SBP-XX) yang berguna sebagai

adhesive dan pelarut karet, pelarut pada industri (cat dan

p

p

p

(

tinner,tinta cetak,industri farmasi seperti perekat pada

salonpas), industri kosmetika.

- Special Gas Oil, digunakan pada industri farmasi, khususnya

pembuatan pil kina, sbagai solvent dalam proses ekstraksi

kulit kina.

- Minasil-M, digunakan sebagai industri cat, thinner vernis,

industri tinta cetak, industri karet dan adhesive, dan industri

farmasi.

- Pertasol CA dan CB, petasol CA banyak digunakan sebagai

pengencer pada cat lacquers venis pelarut dan pengencer

pengencer pada cat, lacquers, venis, pelarut dan pengencer

pada tinta cetak, komponen dalam proses pembuatan karet

pada pabrik ban dan vulkanisir, adhesive seperti lem/gum,

industri farmasi (kosmetika) dan industri cleaning dan

degreasing. sedangkan Pertasol CB banyak digunakan

sebagai pengencer pada cat, lascuers, vernis, pelarut dan

pengencer tinta cetak, dry cleaning solvent printing pada

tekstil.

g. Processing Oil

Processing Oil terdiri dari dua macam yakni

Minarex - B yang berguna, pertama;sebagai

processing oil pada industri telapak ban

kendaraan bermotor, bantalan jembatan, sol

,

j

,

sepatu kanvas dan sol karet cetak.

Kedua; platicizer secunderpada industri selang

PYC, kulit imitasi, sol lentur cetak PVC, dan

sebagai palarut pada industri tinta cetak.

Paraffinic Oil 60 dan 95 bermanfaat sebagai

processing oil pada telapak ban sepatu dan sol

processing oil pada telapak ban, sepatu dan sol

karet, karpet karet, pipa plastik, pengganti

dioktilptalat pada industri tinta cetak.

(11)

h. Kimia Pertanian

Produk kimia pertanian terbagi menjadi dua

macam, yakni: Tenac Stiker yang bermanfaat

sebagai bahan perekat dan perata pestisida, dan

TB 192 berguna untuk menutup luka tanaman /

TB 192 berguna untuk menutup luka tanaman /

bidang sadap tanaman karet, mencegah

pengeringan bidang sadap.

3 Lokasi Cluster Industri Petrokimia

di Indonesia

1.

Banten - olefin

2.

Jawa Timur - aromatik

2.

Jawa Timur aromatik

(12)

PENGERTIAN UMUM

PETROKIMIA DAN POLIMER

A.

Bahan/produk

p

petrokimia

p

adalah

semua

bahan/produk yang dibuat atau dihasilkan secara

sintetik dari bahan baku migas atau komponen

fraksi-fraksi, seperti;

1. Pakaian, produk kosmetik dan parfum

2. Kantong plastik, botol plastik dll.

3. Jendela pesawat, payung penerjun, interior dan

cat dinding, fiber gelas, lapisan teflon pada

g,

g

,

p

p

penggorengan, sikat rambut, sikat gigi, katup

jantung, container, dll.

B. Bahan/produk polimer adalah segala bahan

atau produk kimia baik yang terbentuk secara

proses alamiah di alam maupun secara

sintetik dengan proses polimerisasi dari

g

p

p

migas.

y

Polimer alamiah;

y

Polisakarida (pati dan bahan selulosa)

y

Protein: serat sutera, serat otot dan enzim

y

Karet alam dan asam nukleat

y

Polimer sintetik;

y

Polimer sintetik;

y

Plastik sintetik

y

Serat-serta sintetik

(13)

SEJARAH PRODUK PETROKIMIA

Tahun 1918

produk kimia organik melalui 3 jalur:

y

Fermentasi bahan organik

y

Fermentasi bahan organik

y

Ekstraksi dari senyawa yang terdapat di alam

terutama batu bara

y

Tranformasi/konversi dari minyak bumi dan

lemak nabati

1920-an,

I

l

t

k li dib

t d i kil

y

Iso propanol pertama kali dibuat dari kilang

gas propilena. Jadi produk kimia organik

sudah mulai dibuat melalui jalur proses

petrokimia.

1939 – 1945

y

Kebutuhan untuk perlengkapan perang

dikembangkan karet sintetis (Du Pont Company,

USA), karena negara penghasil karet terbesar jatuh

),

g

p

g

j

ke tangan Jepang

Faktor lain yang menunjang perkembangan industri

petrokimia waktu itu – tahun 1970 karena harga

minyak bumi relatif rendah/murah.

(14)

PEMANFAATAN PRODUK PETROKIMIA

y

Industri kendaraan bermotor dan industri

transportasi, suku cadang, bemper, propeler

pesawat yang sebelumnya terbuat dari logam.

p

y

g

y

g

y

Industri kemasan (packing), tinplate (kaleng

dan aluminium digantikan oleh plastik produk

petrokimia.

y

Industri super komputer dan penginderaan

jarak jauh

j

j

y

Industri robotik

y

Industri bio–teknologi atau bio-engineering.

PRODUK-PRODUK PETROKIMIA

Industri Petrokimia:

1.

Industri Petrokimia Hulu:

industri yang menghasilkan produk petrokimia

yang berupa produk dasar/primer dan produk

antara atau produk setengah jadi (masih

merupakan bahan baku untuk produk jadi)

2. Industri Petrokimia Hilir:

Industri yang menghasilkan produk petrokimia

yang sudah berupa produk akhir dan/atau

produk jadi.

(15)

PRODUK PETROKIMIA BERDASARKAN

PROSES PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN

1.

Produk Dasar

CO dan H2 sintetik, etilena, propilena,

butadiena benzene toluena xilena dan

butadiena, benzene, toluena, xilena, dan

n-parafin

2. Produk antara

Amonia, metanol, carbon black, urea, etil

alkohol, etilklorida, cumene, propilena

oksida, butil alkohol, isobutilena,

nitrobenzena nitrotoluena PTA (purified

nitrobenzena, nitrotoluena, PTA (purified

terephthalic acid), TPA (terephthalic acid),

DMT (dimethyl terephthalate), caprolactam

dan LAB (linear alkyl Benzene).

3. Produk akhir

Urea, carbon black, formaldehida, asetilena, poli

etilena, poli propilena, poli vinil klorida, poli stirena,

TNT (trinitro toluena), poli ester, nilon, poli uretan,

TNT (trinitro toluena), poli ester, nilon, poli uretan,

LAB-sulfonate (surfactant).

4. Produk Jadi

Pada umumnya berupa barang-barang atau

bahan-bahan yang banyak dipakai dalam

kehidupan sehari hari di rumah tangga seperti:

kehidupan sehari-hari di rumah tangga seperti:

(16)

y

seperti:

y

plastik-plastik untuk produk elektronik dan

telekomunikasi (radio, tv, film, alat-alat komputer, kabel

telefon)

l

ik

k

h

(

b

l

ik

y

plastik untuk rumah tangga (ember plastik,

kantong/karung plastik, botol/kemasan plastik)

y

Plastik untuk industri mobil dan pesawat terbang

(bemper mobil, jok/busa mobil dan pesawat, ban mobil

dan pesawat)

y

Baju dan kaus kaki, terbuat dari benang poliester dan

nilon, ban mobil dari campuran karet dan carbon black

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam Pemerintahan Desa tidak hanya terdiri dari kepala desa beserta perangkat-perangkat lain dibawahnya, namun juga terdiri dari masyarakat setempat yang

Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat menerapkan dan meningkatkan kualitas penerapan good corporate governance sebagai upaya

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan yang lain yang telah

Metode temu kembali informasi yang digunakan adalah LSI (Latent Semantic Indexing), LSI digunakan untuk memodelkan dan menganilisis informasi semantik antara kode sumber

Bobot dari organ mencit selanjutnya diolah untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang terjadi secara signifikan antara organ mencit yang diberikan katekin terhadap mencit

Beberapa bidang yang harus dikuasai terkait dengan perang dunia maya antara lain: jaringan, sistem operasi, pemrograman, kriptografi, protokol, malware, security tools,

Misalkan ada Sebuah Titik P yang berjarak r dari suatu muatan sumber q, maka arah kuat Misalkan ada Sebuah Titik P yang berjarak r dari suatu muatan sumber

Sejalan dengan kecenderungan tersebut, berbagai masalah yayasan, mulai muncul, seperti Sejalan dengan kecenderungan tersebut, berbagai masalah yayasan, mulai muncul, seperti kegiatan