• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Fraktur Tertutup IBS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Fraktur Tertutup IBS"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN FRAKTUR TERTUTUP

PADA PASIEN FRAKTUR TERTUTUP

DI

DI RUANG

RUANG IBS

IBS RSUP

RSUP SANGLAH

SANGLAH

Oleh:

Oleh:

I PUTU SENA PRATAMA

I PUTU SENA PRATAMA

1202106078

1202106078

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAANA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAANA

2016

2016

(2)

A!

A! K"#K"#$e% $e% D&$D&$&' &' Pe#Pe#(&)*(&)*++ 1

1!! DDee,,**##**$$**

• Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.

(Smelter & Bare, 2002) (Smelter & Bare, 2002)

• Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang ( grace Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang ( grace & Borley. 2006 )& Borley. 2006 ) •

• Fraktur adalah patah pada tulang (or!in. 200")Fraktur adalah patah pada tulang (or!in. 200") •

• #enurut #ansjoer, $ri%, et al (2000), %raktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan#enurut #ansjoer, $ri%, et al (2000), %raktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan

tul

tulang ang ataatau u tultulang ang ra!ra!an an yanyang g umuumumnymnya a disdiseaeakan kan oleoleh h rudrudapaapaksaksa. . 'ik'ikataatakankan ter

tertuttutup up ilila a titidak dak terterdapdapat at huuhuungan ngan antantara ara %ra%ragmegmen n tultulang ang dengdengan an dundunia ia lualuar,r, dis

diseueut t dengdengan an %ra%raktuktur r erersih sih (ka(karenrena a kulkulit it masmasih ih utuutuh) h) tantanpa pa komkompliplikaskasi. i. adaada %raktur tertutup ada klasi%ikasi tersendiri yang erdasarkan keadaan jaringan lunak  %raktur tertutup ada klasi%ikasi tersendiri yang erdasarkan keadaan jaringan lunak  sekitar trauma, yaitu

sekitar trauma, yaitu a.

a. *i*ingngkakat t 0 0   %r%rakaktutur r iiasasa a dedengngan an sesedidikikit t atatau au tatanpnpa a cecededera ra jajariringngan an lulunanak k  sekitarnya.

sekitarnya.  .

 . *ingkat +  %raktur dengan arasi dangkal atau memar kulit dan jaringan sukutan.*ingkat +  %raktur dengan arasi dangkal atau memar kulit dan jaringan sukutan. c.

c. *in*ingkat 2  %rgkat 2  %raktur yaktur yang leih eang leih erat dengarat dengan kontusin kontusio jarino jaringan lunagan lunak agian dalk agian dalamam dan pemengkakan.

dan pemengkakan. d.

d. *i*ingngkakat t     cecededera ra eerarat t dedengngan an kekerurusasakakan n jajariringngan an lulunanak k yyanang g nynyatata a dadann ancaman sindroma kompartement.

ancaman sindroma kompartement.

• Fraktur tertutup (%raktur simple) adalah %raktur yang tidak menyeakan roeknyaFraktur tertutup (%raktur simple) adalah %raktur yang tidak menyeakan roeknya

kulit. (Smelter & Bare, 2002). kulit. (Smelter & Bare, 2002).

2!

2! E%E%*-*-e.e.*"*"l"l"/*/*

Fraktur leih sering terjadi pada

Fraktur leih sering terjadi pada laki - laki daripada perempuan dengan umur laki - laki daripada perempuan dengan umur  dia!ah / tahun dan sering erhuungan dengan olah raga, pekerjaan atau luka yang dia!ah / tahun dan sering erhuungan dengan olah raga, pekerjaan atau luka yang diseakan oleh kendaraan ermotor. #oilisasi yang leih anyak dilakukan oleh laki -  diseakan oleh kendaraan ermotor. #oilisasi yang leih anyak dilakukan oleh laki -  laki menjadi penyea tingginya risiko %raktur. Sedangkan pada orang tua, perempuan laki menjadi penyea tingginya risiko %raktur. Sedangkan pada orang tua, perempuan le

leiih h seseriring ng memengngalalamami i %r%rakaktutur r dadariripapada da lalaki ki - - lalaki ki yayang ng eerhrhuuuungngan an dedengangann men

meningingkatkatnya nya insinsideidens ns ostosteopeoporoorosis sis yanyang g terterkaikait t dengdengan an perperuahuahan an horhormon mon padpadaa menopause.

menopause.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh ilourne et al di Baltimore tahun 200" Suatu penelitian yang dilakukan oleh ilourne et al di Baltimore tahun 200" mendapatkanpasien %raktur tertutup seanyak 21+ (/6) orang. #enurut ahlon et al mendapatkanpasien %raktur tertutup seanyak 21+ (/6) orang. #enurut ahlon et al yang melakukan analisis terhadap penaganan emergensi pasien trauma di agian ortopedi yang melakukan analisis terhadap penaganan emergensi pasien trauma di agian ortopedi 3umah Sakit 4mum 5ahore terhadap +2"1 pasien tahun 200 didapatkan jumlah kasus 3umah Sakit 4mum 5ahore terhadap +2"1 pasien tahun 200 didapatkan jumlah kasus %raktur tertutup seanyak 1+/ (+) pasien.

(3)

ada tahun 200+, di $merika Serikat terdapat leih dari +/.000 kasus cedera yang diseakan olahraga papan selancar dan skuter. 'imana kasus cedera teranyak  adalah %raktur 1 yang seagian esar penderitanya laki - laki dengan umur di a!ah +/ tahun. 'i 7ndonesia, jumlah kasus %raktur yang diseakan oleh kecelakaan lalu lintas  kali leih anyak terjadi pada laki - laki daripada perempuan. 'i negara - negara $%rika kasus %raktur leih anyak terjadi pada !anita karena peristi!a terjatuh  erhuungan dengan penyakit 8steoporosis. 'i amerun pada tahun 200, perandingan insidens %raktur pada kelompok umur /0 - 6 tahun yaitu, pria ,2 per +00.000 penduduk, !anita /, per +00.000 penduduk. $ngka yang leih tinggi di #aroko pada tahun 200/ insidens %raktur pada pria , per +00.000 penduduk dan !anita /2 per +00.000  penduduk. 'i 7ndonesia jumlah kasus %raktur akiat kecelakaan lalu lintas meningkat seiring pesatnya peningkatan jumlah pemakai kendaraan ermotor. Berdasarkan laporan  penelitian dari 'epkes 37 tahun 2000, di 3umah Sakit 'r. 9asan Sadikin Bandung

terdapat penderita %raktur akiat kecelakaan lalu lintas seanyak  orang.

! Pe#(e&  F&)+"' P'e-*$%"$*$*

a. *rauma 5angsung

Benturan pada tulang yang menyeakan %raktur pada enturan.  . *rauma *idak 5angsung

Fraktur tidak terjadi pada tempat enturan tapi di tempat lain oleh karena kekuatan trauma diteruskan oleh sumu tulang ke tempat lain.

c. :tiologi lain

; trauma tenaga %isik (tarakan,enturan)

; penyakit pada tulang (proses.degenerati%,kanker tulang) ; degenerasi spontan

enyea tersering pada %raktur terjadi ketika tekanan yang kuat dierikan pada tulang normal atau tekanan yang sedang pada tulang yang terkena penyakit, misalnya osteoporosis.

(<race & Borley, 2006 ) :tiologi dari %raktur menurut rice dan =ilson (2006) ada  yaitu

+. idera atau enturan 2. Fraktur patologik 

Fraktur patologik terjadi pada daerah;daerah tulang yang telah menjadi lemah oleh karena tumor, kanker dan osteoporosis.

(4)

Fraktur aan atau %raktur kelelahan terjadi pada orang; orang yang aru saja menamah tingkat akti>itas mereka, seperti aru di terima dalam angkatan ersenjata atau orang; orang yang aru mulai latihan lari.

3! P&+",*$*"l"/*

*rauma langsung dan tidak langsung serta %aktor etiologi lain akan menyeakan terjadinya tekanan eksternal pada tulang. *ekanan ini leih esar dari kemampuan menahan yang dimiliki oleh tulang sehingga timulah %raktur salah satunya %raktur  tertutup. ada tulang yang mengalami %raktur tertutup akan terdapat diskontinuitas tulang dan iasannya disertai cedera jaringan disekitarnya yaitu ligament, otot, tendon,  pemuluh darah dan syara%. 'iskontinuitas tulang dapat mengakiatkan terjadinya de%ormitas tulang. 'e%ormitas tulang dan juga cedera pada ligament, otot, dan tendon akan memunculkan masalah kerusakan moilitas %isik. erusakan atau cedera yang mengenai pemuluh darah sekitar akan menimulkan masalah risiko terhadap peruahan  per%usi jaringan peri%er dan  (otensial omplikasi) :moli 5emak. Sedangkan kerusakan atau cedera yang terjadi pada ligament, otot, dan tendon serta jaringan syara%  sekitar akan merangsang reseptor nyeri sehingga dapat memunculkan masalah ?yeri $kut. *erjadinya %raktur tertutup itu sendiri akan mema!a peruahan pada status kesehatan klien yang mengakiatkan masalah $nsietas.

 Pathway terlampir  4! Ge5&l& Kl*#*$

<ejala klinis %raktur tertutup adalah nyeri, hilangnya %ungsi, de%ormitas, pemendekan ekstremitas, krepitus, pemengkakan lokal, dan peruahan !arna.

; ?yeri terus;menerus dan ertamah erat sampai %ragmen tulang diimoilisasi. Spasme otot yang menyertai %raktur merupakan entuk idai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar %ragmen tulang.

; ergeseran %ragmen pada %raktur lengan atau tungkai menyeakan de%ormitas ekstremitas yang dapat diketahui dengan memandingkan dengan ekstremitas normal. :kstremitas tidak dapat er%ungsi dengan aik karena %ungsi normal otot ergantung  pada integritas tulang tempat melekatnya otot.

; ada %raktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang seenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan di a!ah tempat %raktur.

; Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraa adanya derik tulang yang dinamakan krepitus yang teraa akiat gesekan antara %ragmen satu dengan lainnya.

(5)

; emengkakan dan peruahan !arna lokal pada kulit terjadi akiat trauma dan  pendarahan yang mengikuti %raktur. *anda ini isa terjadi setelah eerapa jam atau

hari setelah cedera.

(Smelter & Bare, 2002)

6. Pe.e'*)$&&# F*$*) 

emeriksaan %isik pada %raktur diagi menjadi dua agian, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata) untuk mendapatkan gamaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis). 9al ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang leih sempit tetapi leih mendalam.

a. <amaran 4mum

eadaan umum aik atau uruknya yang dicatat adalah tanda;tanda, seperti

• esadaran penderita apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada

keadaan klien.

• esakitan, keadaan penyakit akut, kronik, ringan, sedang, erat dan pada kasus

%raktur iasanya akut.

• *anda;tanda >ital untuk melihat peraikan atau perurukan kondisi klien

 . Secara sistemik 

• emeriksaan kulit, ramut dan kuku • epala dan leher 

• #ata dan telinga

• Sistem perna%asan dengan melakukan pengkajian inspeksi, palpasi perkusi dan

auskultasi

• Sistem kardio>askuler dengan melakukan pengkajian inspeksi, palpasi perkusi

dan auskultasi

• ayudara !anita @pria dengan melakukan pengkajian inspeksi dan palpasi • Sistem gastrointestinal

• Sistem urinarius

• Sistem reproduksi !anita@pria

• Sistem syara% dalam hal ini mengkaji <S, rangsangan meningeal, re%leA

%isiologis, dan patologis klien serta gerakan in>oluntir 

• Sistem musculoskeletal • Sistem imun

• Sistem endokrin

emeriksaan %isik dilakukan secara inspeksi, palpasi, dan penilaian gerakan sendi aik  akti% maupun pasi%.

(6)

• 7nspeksi  melihat raut !ajah klien apakah telihat kesakitan, cara erjalan, cara

duduk dan cara tidur dan melihat kondisi %isik seperti  kulit (!arna,tekstur kulit),  jaringan lunak (pemuluh darah, otot, ligamen, tendon) terhadap adanya engkak,  perdarahan, cekungan atau anormalitas, !arna kemerahan atau keiruan dan

de%ormitas (kelainan entuk)

• alpasi  suhu kulit, denyut nadi (apakah teraa atau tidak teraa), spasme atau

atropi otot, nyeri tekan, pengukuran panjang tulang.

• ergerakan  e>aluasi gerakan sendi, stailitas sendi, 38#.

7! Pe.e'*)$&&# D*&/#"$+*)Pe##5&#/

• 3adiogra%i pada dua idang (cari lusensi dan diskontinuitas pada korteks tulang)

untuk menentukan lokasi@luasnya %raktur. • *omogra%i, * Scan, #37

#enunjukkan rincian idang tulang tertentu tulang yang terkena dan dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cedera ligament atau tendon. 'igunakan untuk mengidenti%ikasi lokasi dan panjangnya patahan tulang di daerah yang sulit die>akuasi.

• 4ltrasonogra%i dan scan tulang dengan radioisotop (scan tulang terutama erguna

ketika radiogra%i@*scan memerikan hasil negati>e pada kecurigaan %raktur secara klinis).

• 5aoratorium  '5

eningkatan jumlah sel darah putih adalah respon stres normal setelah trauma.

• reatinin

*rauma otot meningkatkan ean kreatinin untuk klirens ginjal.

(<race & Borley, 2006)

8. Te'&%*T*#-&)&# Pe#&#/&#&#

a. enatalaksanaan kedaruratan

Segera setelah cedera, pasien erada dalam keadaan ingung, tidak menyadari adanya %raktur dan erusaha erjalan dengan tungkai yang patah. #aka ila dicurigai adanya %raktur, penting untuk mengimoilisasi agian tuuh segera seelum pasien dipindahkan. Bila pasien yang mengalami cedera harus dipindahkan seelum dapat dilakukan pemidaian, ekstremitas harus disangga di atas dan di a!ah tempat yang  patah untuk mencegah gerakan rotasi maupun angulasi. <erakan %ragmen patahan tulang dapat menyeakan nyeri, kerusakan jaringan lunak, dan pendarahan leih lanjut. 'aerah yang cedera diimoilisasi dengan memasang idai sementara dengan

(7)

 antalan yang memadai, yang kemudian dieat dengan kencang. emidaian yang memadai sangat penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak oleh %ragmen tulang.

 . enanganan %raktur 

rinsip penanganan %raktur meliputi reduksi, imoilisasi, dan pengemalian %ungsi dan kekuatan normal dengan rehailitasi.

; 3eduksi %raktur 

3eduksi %raktur merupakan pengemalian %ragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis. 3eduksi teruka, traksi, dan reduksi tertutup dapat dilakukan untuk mereduksi %raktur. #etode yang dipilih tergantung si%at %raktur. 3eduksi %raktur iasanya dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah jaringan lunak  kehilangan elastisitasnya akiat in%iltrasi karena edema dan penda rahan.

'e-)$* +e'++% dilakukan dengan mengemalikan %ragmen tulang ke posisinya dengan manipulasi dan traksi manual. :kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan sementara gips, idai, atau alat lain dipasang. $lat imoilisasi akan menjaga reduksi dan menstailkan ekstremitas untuk penyemuhan tulang.

T'&)$* dapat digunakan untuk mendapatkan e%ek reduksi dan imoilisasi. Beratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.

Re-)$* Te')& dapat dilakukan pada %raktur tertentu. 'engan pendekatan  edah, %ragmen tulang direduksi. $lat %iksasi interna dalam entuk pin, ka!at, sekrup, plat, paku, atau atangan logam dapat digunakan untuk mempertahankan %ragmen tulang dalam posisinya sampai penyemuhan tulang terjadi.

; 7moilisasi %raktur 

Setelah %raktur direduksi, %ragmen tulang harus diimoilisasi, atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang enar sampai terjadi penyatuan. 7moilisasi dapat dilakukan dengan %iksasi eksterna atau interna. #etode %iksasi eksterna meliputi pemalutan, gips, idai, traksi kontinu, pin dan teknik gips atau %iksator  eksterna. 7mplant logam dapat digunakan untuk %iksasi interna yang erperan seagai idai interna untuk mengimoilisasi %raktur.

; #empertahankan dan mengemalikan %ungsi

Segala upaya diarahkan pada penyemuhan tulang dan jaringan lunak. 3eduksi dan imoilisasi harus dipertahankan sesuai keutuhan. Status neuro>askuler  (pengkajian peredaran darah, nyeri, peraaan, gerakan) dipantau. egelisahan dan

(8)

ketidaknyamanan dikontrol. 5atihan isometric dan setting otot diusahakan untuk  meminimalkan atro%i disuse dan meningkatkan peredaran darah.

Faktor yang mempercepat penyemuhan %raktur

• 7moilisasi %ragmen tulang

• ontak %ragmen tulang maksimal • $supan darah yang memadai •  ?utrisi yang aik 

• 5atihan pemeanan erat adan untuk tulang panjang

• 9ormone;hormon pertumuhan, tiroid, kalsitonin, >itamin ', steroid anaolic • otensial listrik pada patahan tulang

Faktor yang menghamat penyemuhan tulang

• *rauma lokal ekstensi%  • ehilangan tulang

• 7moilisasi tidak memadai

• 3ongga atau jaringan antara %ragmen tulang • 7n%eksi

• eganasan lokal

• enyakit tulang metaolic (penyakit paget) • 3adiasi tulang

•  ?ekrosis a>askuler 

• 4sia (lansia semuh leih lama)

• ortikosteroid (menghamat kecepatan peraikan)

c. era!atan %raktur tertutup

asien dengan %raktur tertutup harus diusahakan untuk kemali ke akti>itas iasa sesegera mungkin. enyemuhan %raktur dan pengemalian kekuatan penuh dan moilitas mungkin memerlukan !aktu sampai erulan;ulan.

; asien diajarkan agaimana mengontrol pemengkakan dan nyeri sehuungan dengan %raktur dan trauma jaringan lunak.

; *irah aring diusahakan seminimal mungkin.

; 5atihan segera dimulai untuk mempertahankan kesehatan otot yang sehat dan untuk meningkatkan kekuatan otot yang diutuhkan untuk pemindahan dan untuk  menggunakan alat antu (tongkat, !alker).

; asien diajari agaimana menggunakan alat dengan aman.

; erencanaan dilakukan untuk memantu pasien menyesuaikan lingkungan rumahnya sesuai keutuhan dan antuan keamanan priadi. engajaran pasien meliputi pera!atan diri, in%ormasi oat;oatan, pemantauan kemungkinan  potensial masalah, dan perlunya melanjutkan super>ise pera!atan kesehatan.

(9)

(Smelter & Bare, 2002)

! K".%l*)&$*

a. omplikasi a!al

omplikasi a!al setelah %raktur adalah syok, emoli lemak, sindrom kompartemen, in%eksi, tromoemoli, dan koagulapati intra>askuler diseminata (7').

; Syok  

Syok hipo>olemik atau traumatic akiat pendarahan dan kehilangan cairan ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada %raktur ekstremitas, toraks,  pel>is, dan >ertera. enanganan meliputi mempertahankan >olume darah,

mengurangi nyeri yang diderita pasien, memasang pemeatan yang memadai, dan melindungi pasien dari cedera leih lanjut.

; Sindrom emoli lemak 

Setelah terjadi %raktur panjang atau pel>is, %raktur multipel, atau cedera remuk, dapat terjadi emoli lemak. ada saat terjadi %raktur, gloula lemak dapat masuk  ke dalam darah karena tekanan sumsum tulang leih tinggi dari tekanan kapiler  atau karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stress akan memoilisasi asam lemak dan memudahkan terjadinya gloula lemak dalam aliran darah. <loula lemak akan ergaung dengan tromosit mementuk emoli, yang kemudian menyumat pemuluh darah kecilyang memasok otak, paru, ginjal dan organ lain. $!itan gejalanya sangat cepat, dapat terjadi dari eerapa jam sampai satu minggu setelah cedera.

<amaran khasnya erupa hipoksia, takipnea, takikardia, dan pireksia.gangguan sereral diperlihatkan dengan adanya peruahan status mental yang er>ariasi dari agitasi ringan dan keingungan sampai delirium dan koma yang terjadi seagai respon terhadap hipoksia, akiat penyumatan emoli lemak di otak. encegahan dan penatalaksanaan dapat dilakukan imoilisasi segera, manipulasi %raktur minimal, dan penyangga %raktur yang memadai saat pemindahan dan menguah posisi merupakan upaya yang dapat mengurangi insiden emoli lemak. ; Sindrom kompartemen

Syndrome kompartemen merupakan masalah yang terjadi saat per%usi jaringan dalam otot kurang dari yang diutuhkan untuk kehidupan jaringan. 9al ini diseakan karena penurunan ukuran kompartemen otot karena %asia yang memungkus otot terlalu ketat atau gips atau alutan yang menjerat, dan  peningkatan isi kompartemen otot karena edema atau pendarahan. Biasanya

(10)

 pasien mengeluh adanya nyeri dalam, erdenyut tak tertahankan yang tak dapat dikontrol dengan opioid. alpasi pada otot akan terasa pemengkakan dan keras. Sindrom kompartemen dapat dicegah dengan mengontrol edema, yang dapat dicapai dengan meninggikan ekstremitas yang cedera setinggi jantung dan memerikan kompres es setelah cedera sesuai resep. Balutan yang ketat harus dilonggarkan ila terjadi sindrom kompartemen.

 . omplikasi lamat

; enyatuan terlamat atau tidak ada penyatuan

enyatuan terlamat terjadi ila penyemuhan tidak terjadi dengan kecepatan normal untuk jenis dan tempat %raktur tertentu. enyatuan terlamat mungkin  erhuungan dengan in%eksi sistemik dan distraksi %ragmen tulang.

*idak adanya penyatuan terjadi karena kegagalan penyatuan ujung;ujung patahan tulang. Faktor yang ikut erperan dalam masalah penyatuan meliputi in%eksi pada tempat %raktur, interposisi jaringan diantara ujung;ujung tulang, imoilisasi dan manipulasi yang tidak memadai yang menghentikan pementukan kalus, jarak  yang terlalu jauh antara %ragmen tulang, kontak tulang yang teratas, dan gangguan asupan darah yang menyeakan nekrosis a>askuler.

; ?ekrosis a>askuler tulang

 ?ekrosis a>askuler terjadi apaila tulang kehilangan asupan darah dan mati. *ulang yang mati mengalami kolaps atau diasorpsi san diganti dengan tulang  aru. asien mengalami nyeri dan keteratasan gerak. enanganan umumnya

terdiri atas usaha mengemalikan >italitas tulang dengan gra%t tulang, penggantian  prosthesis atau artrodesis (penyatuan sendi).

; 3eaksi terhadap alat %iksasi interna

$lat %iksasi interna iasanya diamil setelah penyatuan tulang telah terjadi, namun pada keanyakan pasien alat terseut tidak diangkat sampai menimulkan gejala. ?yeri dan penurunan %ungsi merupakan indicator utama telah terjadinya masalah. #asalah terseut meliputi kegagalan mekanis (pemasangan dan stailisasi yang tak memadai) kegagalan material (alat yang cacat dan rusak)  erkaratnya alat respon alergi terhadap campuran logam yang dipergunakan dan

remodeling osteoporotic disekitar alat %iksasi yang mengakiatkan osteoporosis disuse. (Smelter & Bare, 2002)

(11)

1! KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF 1! De,*#*$*

epera!atan erioperati% adalah istilah yang digunakan untuk menggamarkan keragaman %ungsi kepera!atan yang erkaitan dengan pengalaman pemedahan klien. 8perasi merupakan tindakan pemedahan pada suatu agian tuuh (9ancock, +111). 8perasi (elekti% atau kedaruratan) pada umumnya merupakan peristi!a kompleks yang menegangkan (Brunner & Suddarth, 2002). Cadi operasi (perioperati%) merupakan tindakan pemedahan pada suatu agian tuuh yang mencakup %ase praoperati%, intraoperati% dan pascaoperati% (postoperati%) yang pada umumnya merupakan suatu  peristi!a kompleks yang menegangkan agi indi>idu yang ersangkutan. *im operasi terdiri dari dokter ahli, asisten dokter ahli, anesthesiologist atau pera!at anastesi, circulating nurses  dan scrub nurses.  utuh kerjasama yang aik dan %asilitas yang memadai untuk keerhasilan operasi

2. T*%e Pe.e-&h&#

a. #enurut %ungsinya (erdasarkan tujuan) 

• 'iagnostik  iopsi, laparatomi eksplorasi • urati% (alati%)  tumor, appendiktomi

• 3eparati% (constructi>e)  memperaiki luka multiple

• 3ekonstrukti% atau kosmetik  mammoplasti, peraikan !ajah

• aliati%  menghilangkan nyeri, memperaiki masalah (gastrostomi ketidakmampuan

(12)

• *ransplantasi  penanaman organ tuuh untuk menggantikan organ atau struktur tuuh

yang mal%ungsi (cangkok ginjal, kornea).  . #enurut luas atau tingkat risiko 

• #ayor 

8perasi yang meliatkan organ tuuh secara luas dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.

ontoh  Bypass arteri koroner, total adominal histerektomi, reseksi colon, dll.

• #inor 

8perasi pada seagian kecil dari tuuh yang mempunyai resiko komplikasi leih kecil diandingkan dengan operasi mayor.

• ontoh  8perasi katarak, operasi plastik pada !ajah, incisi dan drainage kandung

kemih, sirkumsisi. c. #enurut urgensi 

• edaruratan

lien memutuhkan perhatian dengan segera, gangguan yang diakiatkan diperkirakan dapat mengancam ji!a (kematian atau kecacatan %isik), dan tidak dapat ditunda.

ontoh  erdarahan heat, luka temak atau tusuk, luka akar luas, ostruksi kandung kemih atau usus, %raktur tulang tengkorak.

• 4rgen

lien memutuhkan perhatian segera, dilaksanakan dalam 2 - 0 jam. ontoh  7n%eksi kandung kemih akut, atu ginjal atau atu pada uretra.

• 'iperlukan

lien harus menjalani pemedahan, direncanakan dalam eerapa minggu atau  ulan.

ontoh  atarak, gangguan tiroid, hiperplasia prostat tanpa ostruksi kandung kemih

(13)

lien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu memahayakan jika tidak  dilakukan.

ontoh  9ernia simpel, peraikan >agina, peraikan skar@cikatrik@jaringan  parut.

• ilihan

eputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada klien (pilihan priadi klien) ontoh  Bedah kosmetik.

3. P'*#$*%P'*#$*% O%e'&+*, 

a. rinsip kesehatan dan aju operasi

• esehatan yang aik sangat penting untuk setiap orang dalam ruang operasi. Sehingga

keadaan pilek, sakit tenggorok, in%eksi kulit, merupakan sumer organisme patogenik  yang harus dilaporkan

• 9anya aju ruang operasi yang ersih dan dienarkan oleh institusi yang

diperolehkan, tidak dapat dipakai di luar ruang operasi

• #asker dipakai sepanjang !aktu di ruang operasi yang meminimalkan kontaminasi

melalui udara, menutup seluruh hidung dan mulut, tetapi tidak mengganggu  perna%asan, icara atau penglihatan

• *utup kepala secara menyeluruh menutup ramut

• Sepatu seaiknya nyaman dan menyangga. Bakiak, sepatu tenis, sandal dan ot tidak 

diperolehkan sea tidak aman dan sulit diersihkan.

• Bahaya kesehatan dikontrol dengan pemantauan internal dari ruang operasi meliputi

analisis sampel dari sapuan terhadap agens in%eksius dan toksik. Selain itu, keijakan dan prosedur keselamatan untuk laser dan radiasi di ruang operasi telah ditegakkan.  . rinsip $sepsis erioperati% 

• encegahan komplikasi pasien, termasuk melindungi pasien dari operasi

• 3uang operasi terletak di agian rumah sakit yang eas dari ahaya seperti partikel,

deu, polutan lain yang mengkontaminasi, radiasi, dan keisingan

• Bahaya listrik, alat kondukti%itas, pintu keluar darurat yang eas hamatan, dan

(14)

4. F&$e,&$e Pe#/&l&.&# Pe.e-&h&# -&# L*#/)% A)+*9*+&$ Pe'&&+ &! F&$e P'&"%e'&+*, 

eran pera!at dimulai ketika keputusan untuk inter>ensi pemedahan diuat dan  erakhir ketika klien dikirim ke meja operasi. 5ingkup akti>itas kepera!atan selama !aktu terseut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik  ataupun rumah, !a!ancara praoperati% dan menyiapkan pasien untuk anstesi yang dierikan dan pemedahan.

rioritas pada prosedur pemedahan yang utama adalah in%ormed consent yaitu  pernyataan persetujuan klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan yang  erguna untuk mencegah ketidaktahuan klien tentang prosedur yang akan dilaksanakan dan juga menjaga rumah sakit dan petugas kesehatan dari klien dan keluarga mengenai tindakan terseut. 7n%ormasi yang perlu dijelaskan antara lain  kemungkinan resiko, komplikasi, peruahan entuk tuuh, kecacatan, dan pengangkatan agian tuuh yang dapat terjadi selama operasi.

egiatan pra;operati% yaitu pendidikan pasien (patient teaching), menyiapkan area operasi (skin preparation) dan pengelolaan oat;oatan. ersiapan yang aik akan mempengaruhi tingkat keerhasilan operasi disamping %aktor usia, status nutrisi, penyakit kronis ds.

! F&$e I#+'&"%e'&+*, 

era!atan dimulai ketika pasien masuk atau dipindah keagian edah dan erakhir  saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. 5ingkup akti>itas pera!at adalah memasang 7D line (in%us), memerikan medikasi intra>ena, melakukan pemantauan %isiologis menyeluruh sepanjang prosedur pemedahan dan menjaga keselamatan klien (menggenggam tangan klien, mengatur posisi klien).

ontoh  memerikan dukungan psikologis selama induksi anstesi, ertindak seagai  pera!at scru, atau memantu mengatur posisi pasien di atas meja operasi dengan

menggunakan prinsip;prinsip dasar kesimetrisan tuuh.

era!atan 7ntraoperati% meliputi  pengkajian preanastesi, positioning, drapping pada area pemedahan, monitoring hemodinamik dan pera!atan post anestesi di recovery room (33).

(15)

era!atan dimulai dengan dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan  erakhir dengan e>aluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau dirumah. ada %ase ini %okus pengkajian meliputi e%ek agen anstesi dan memantau %ungsi >ital serta mencegah komplikasi. $kti>itas kepera!atan kemudian er%okus pada peningkatan penyemuhan  pasien dan melakukan penyuluhan, pera!atan tindak lanjut dan rujukan yang penting

untuk penyemuhan dan rehailitasi serta pemulangan. 5ingkup akti%itas pera!at 

• era!atan post operasi di 33  mengkaji e%ek dari agens anesthesia • *ransportasi - score post anasthesia

• #onitoring tanda >ital, 4, drainase, tue, komplikasi, in%eksi • #anajemen luka

• #oilisasi dini;38# • 3ehailitasi

• 'ischarge lanning

emindahan asien setelah pemedahan 

• ertimangkan letak insisi, peruahan >askuler, dan pemajanan • osisi tidur tidak menyumat drain atau selang drainage

• emindahan harus dilakukan dengan perlahan dan cermat • <o!n yang asah harus segera diganti dengan go!n kering • <unakan selimut yang ringan

• ertimangkan perlunya pengikat di atas lutut dan siku • ertahankan keselamatan dan kenyamanan

• asang pagar pengaman di kedua sisi tempat tidur 

Pe'&&+&# %&$*e# %"$+ "%e'&$* -* RR 

 Recovery Room (33) adalah suatu ruangan yang terletak di dekat kamar edah, dekat dengan pera!at edah, ahli anesthesia dan ahli edah sendiri, sehingga apaila timul keadaan ga!at pasca;edah, klien dapat segera dieri pertolongan. Selama elum sadar   etul, klien diiarkan tetap tinggal di 33. Setelah operasi, klien dierikan pera!atan

(16)

yang seaik;aiknya dan dira!at oleh pera!at yang erkompeten di idangnya (ahli dan  erpengalaman).

*ugas pera!at di 33 

• Selama 2 jam pertama, periksalah nadi dan perna%asan setiap +/ menit, lalu setiap 0

menit selama 2 jam erikutnya. Setelah itu ila keadaan tetap aik, pemeriksaan dapat diperlamat. Bila tidak ada petunjuk khusus, lakukan setiap 0 menit. 5aporkan pula  ila ada tanda;tanda syok, perdarahan dan menggigil.

• 7n%us, kateter dan drain yang terpasang perlu juga diperhatikan

• Cagalah agar saluran perna%asan tetap lancar. lien yang muntah dimiringkan

kepalanya, kemudian ersihkan hidung dan mulutnya dari sisa muntahan. Bila perlu, suction sisa muntahan dari tenggorokan.

• lien yang elum sadar jangan dieri antal agar tidak menyumat saluran

 perna%asan. Bila perlu, pasang antal di a!ah punggung, sehingga kepala erada dalam sikap mendongak. ada klien dengan laparatomi, tekuk sedikit lututnya agar   perut menjadi lemas dan tidak merenggangkan jahitan luka.

• 4sahakan agar klien ersikap tenang dan rileks.

• *idak perlu segan untuk melaporkan semua gejala yang pera!at anggap perlu untuk 

mendapatkan perhatian, termasuk gejala yang Etampaknya tidak erahaya.

K".%l*)&$* P"$+ O%e'&+*,  1< S(")  

'igamarkan seagai tidak memadainya oksigenasi selular yang disertai dengan ketidakmampuan untuk mengekspresikan produk sampah metaolisme. *anda;tandanya  pucat, kulit dingin dan terasa asah, perna%asan cepat, sianosis pada  iir, gusi dan lidah, nadi cepat, lemah dan ergetar, penurunan tekanan nadi, tekanan

darah rendah dan urine pekat. encegahan 

• *erapi penggantian cairan

• #enjaga trauma edah pda tingkat minimum

• engatasan nyeri dengan memuat pasien senyaman mungkin dan dengan

(17)

• emakaian linen yang ringan dan tidak panas (mencegah >asodilatasi) • 3uangan tenang untuk mencegah stres

• osisi supinasi dianjurkan untuk mem%asilitasi sirkulasi • emantauan tanda >ital

engoatan 

• asien dijaga tetap hangat tapi tidak sampai kepanasan • 'iaringkan datar di tempat tidur dengan tungkai dinaikkan • emantauan status perna%asan dan D

• enentuan gas darah dan terapi oksigen melalui intuasi atau nasal kanul jika

diindikasikan

• enggantian cairan dan darah kristaloid (eA  35) atau koloid (eA  komponen

darah, alumin, plasma atau pengganti plasma)

• enggunaan eerapa jalur intra>ena

• *erapi oat  kardiotonik (meningkatkan e%isiensi jantung) atau diuretik 

(mengurangi retensi cairan dan edema)

2) He."'&/*

Cenis 

a) 9. rimer  terjadi pada !aktu pemedahan

 ) 9. 7ntermediari  eerapa jam setelah pemedahan ketika kenaikan tekanan darah ke tingkat normalnya melepaskan ekuan yang tersangkut dengan tidak  aman dari pemuluh darah yang tidak terikat

c) 9. Sekunder  eerapa !aktu setelah pemedahan ila ligatur slip karena  pemuluh darah tidak terikat dengan aik atau menjadi terin%eksi atau mengalami

erosi oleh selang drainage.

*anda;tanda  <elisah, gundah, terus ergerak, merasa haus, kulit dingin;  asah pucat, nadi meningkat, suhu turun, perna%asan cepat dan dalam, iir dan

konjungti>a pucat dan pasien melemah. enatalaksanaan 

• asien diaringkan seperti pada posisi pasien syok • Sedati% atau analgetik dierikan sesuai indikasi

(18)

• 7nspeksi luka edah

• Balut kuat jika terjadi perdarahan pada luka operasi • *rans%usi darah atau produk darah lainnya

• 8ser>asi Dital sign.

< T'"."$*$ Ve#& P'",#-& =TVP<

#erupakan tromosis pada >ena yang letaknya dalam dan ukan super%isial. #ani%estasi klinis 

•  ?yeri atau kram pada etis

• 'emam, menggigil dan perspirasi • :dema

• Dena menonjol dan teraa leih mudah

encegahan 

• 5atihan tungkai

• emerian 9eparin atau =ar%arin dosis rendah

• #enghindari penggunaan selimut yang digulung, antal yang digulung atau entuk 

lain untuk meninggikan yang dapat menyumat pemuluh di a!ah lutut

• #enghindari menjuntai kaki di sisi tempat tidur dalam !aktu yang lama

engoatan 

• 5igasi >ena %emoralis • *erapi antikoagulan

• emeriksaan masa pemekuan • Stoking elatik tinggi

• $mulasi dini.

3< E."l*$.e P.."#&l

*erjadi ketika emolus menjalar ke seelah kanan jantung dan dengan sempurna menyumat arteri pulmonal. encegahan paling e%ekti% adalah dengan amulasi dini pasca operati%.

4< Re+e#$* '*#e

(19)

6< Del*'*.

enurunan kesadaran dapat terjadi karena toksik, traumatik atau putus alkohol.

2! KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN &< Pe#/)&5*&#

re 8perati% 

⇒ aji status klinis pasien (tanda;tanda >ital, asupan dan k eluaran)

⇒ aji kemampuan pasien untuk melakukan koping terhadap pemedahan yang

akan datang

⇒ aji tingkat nyeri yang dialami pasien ⇒ aji tingkat kecemasan pasien

Breath aji status perna%asan pasien enggunaan otot antu perna%asan enggunaan alat antu perna%asan

Blood aji tekanan darah pasien, nadi, akral, turgor kulit, 3* dan adanya nyeri dada

Brain aji tingkat kesadaran pasien Bladde

aji penggunaan kateter dan nyeri saat erkemih Bo!el aji penggunaan ?<*, mual, muntag dan puasa Bone aji kekuatan otot atau adanya de%ormitas

7ntra 8perati% 

(20)

⇒ atat !aktu mulai dan selesai anesthesi ⇒ atat jenis anesthesi

⇒ aji satus klinis pasien (rain, lood, reath, o!el, lader, dan one) ⇒ #onitor adanya perdarahan

Breath aji status perna%asan pasien enggunaan otot antu perna%asan enggunaan alat antu perna%asan

Blood aji tekanan darah pasien, nadi, akral, turgor kulit, 3* dan adanya nyeri dada dan kaji adanya perdarahan

Brain aji tingkat kesadaran pasien Bladde

aji penggunaan kateter dan nyeri saat erkemih Bo!el aji penggunaan ?<*, mual, muntag dan puasa Bone aji kekuatan otot atau adanya de%ormitas

ost 8perati% 

⇒ aji status pasca edah pasien (tanda;tanda >ital, ising usus, distensi adomen) ⇒ aji adanya tanda;tanda dehidrasi atau keleihan cairan

⇒ aji adanya komplikasi

⇒ aji adanya tanda;tanda in%eksi ⇒ aji adanya tanda;tanda anemia

⇒ aji tingkat nyeri yang dialami pasien

⇒ aji kemampuan pasien dan keluarga untuk melakukan koping terhadap

 pengalamannya di rumah sakit dan pemedahan Breath aji status perna%asan pasien

enggunaan otot antu perna%asan enggunaan alat antu perna%asan

Blood aji tekanan darah pasien, nadi, akral, turgor kulit, 3* dan adanya nyeri dada

Brain aji tingkat kesadaran pasien Bladde

aji penggunaan kateter dan nyeri saat erkemih Bo!el aji penggunaan ?<*, mual, muntag dan puasa

(21)

Bone aji kekuatan otot atau adanya de%ormitas

< D*&/#"$& Ke%e'&&+&# (&#/ M#/)*# M#;l P'e O%e'&+*, 

'ata 'iagnosa kepera!atan

'S pasien mengatakan cemas dalam menjalani operasinya

'8 pasien terlihat gelisah

$nsietas erhuungan dengan  prosedur in%asi> ditandai dengan pasien

tampak gelisah. 'S pasien mengatakan haus dan

 pasien puasa seelum dilakukan operasi '8memran mukosa keringa

ekurangan >olume cairan  erhuungan dengan tindakan  preoperati>e ditandai dengan pasien

dipuasakan

I#+'& O%e'&+*, 

D&+& %&$*e# 'iagnose epera!atan 'S ;

'8 akral dingin, suhu tuuh dia!ah kisaran normal

9ipotermia erhuungan dengan  pemajanan lingkungan yang dingin ditandai dengan kulit dingin, suhu tuuh di a!ah kisaran normal

'S

'8 terdapat suara na%as tamahan

etidake%ekti%an ersihan jalan napas erhuungan dengan prosedur  anastesi ditandai dengan hipersali>asi

'S;

'8 peruahan irama jantung

3isiko penurunan curah jantung  erhuungan dengan prosedur anastesi

ditandai dengan gangguan irama jantung 'S ;

'8 dilakukan insisi untuk   pengangkatan kista

3isiko in%eksi erhuungan dengan luka insisi

(22)

'8 pasien dalam kondisi tidak  sadar 

 prosedur in>asi%  'S ;

'8 terdapat perdarahan dan *' menurun

3isiko perdarahan erhuungan dengan kerusakan jaringan

P"$+ O%e'&+*, 

'ata pasien 'iagnosa epera!atan 'S pasien mengeluh nyeri

'8 pasien tampak meringis

 ?yeri akut erhuungan dengan agen cedera %isik ditandai dengan melaporkan nyeri secara >eral, mengekspresikan perilaku.

'S pasien mengeluh lemas dan  pusing

'8 *' menurun, kulit pucat dan terdapat pengeluaran darah anormal

3isiko perdarahan erhuungan dengan prosedur post operasi

riteria emindahan asien 3uang 8perasi +. $lderate Score

(23)

$kti%ita s

- #ampu menggerakan empat esktreimitas

- #ampu menggerakan dua esktremitas

- *idak mampu menggerakan ekstremitas

2 + 0

3espira si

- #ampu na%as dalam dan atuk 

- Sesak atau perna%asan teratas

- 9enti na%as 2 + 0 *ekana n darah

- Beruah sampai 20 dari pra edah

- Beruah 20;/0 dari pra edah

- Beruah G/0 dari pra edah

2 + 0 esada

ran

- Sadar aik dan orientasi aik 

- Sadar setelah dipanggil

- *ak ada tanggapan terhadap rangsangan

2 + 0 =arna kulit - emerahan

- ucat agak suram

- Sianosasis

2 + 0 enilaian dilakukan saat masuk dan lima elas menit setelah masuk.  ?ilai minimal untuk pengiriman pasien ke angsal adalah ;".

2. Bromage score

riteria S

core

'apat mengangkat tungkai a!ah 0

*idak dapat menekuk lutut tetapi dapat mengangkat kaki + *idak dapat mengangkat tungkai a!ah tetapi masih dapat menekuk 

lutut

2

*idak dapat mengangkat kaki sama sekali  asien dapat di pindah ke angsal apaila score kurang dari 2.

. Ste!ard Score

8jek riteria Score

ergerakan - <erak ertujuan - <erak tak ertujuan

2 +

(24)

- *idak ergerak 0 erna%asan - Batuk, menangis

- ertahankan jalan na%as

- erlu antuan

2 + 0 esadaran - #enangis

- Berekasi terhadap rangsangan - *idak ereaksi terhadap

rangsangan

2 + 0 asien dapat dipindah apaila score G/.

(25)

1. ilourne #.C. et al. (200"). Open Versus Closed Extremity Fractures In The Trauma IC! Current Trends In "orbidity #nd "ortality. 'epartment o% Surgery, 4ni>ersity o% #aryland, Baltimore. $>ailale %rom http@@!!!.jortho.org@200"@/@@e ('iakses +/ oktoer 20+6) $. or!in :liHaeth, C. (200"). %u&u 'a&u (ato)isiologi Cor*in. Cakarta :<

+. <race ierce, $. (2006). #t a ,lance Ilmu %edah Edisi +. Cakarta :rlangga

-. #ansjoer, $ri%, et al. (2000). apita 'ele&ta edo&teran /ilid II . Cakarta #edika $esculapius F47

0.  ?$?'$ 7nternational. (20+2). iagnosa epera*atan! e)inisi dan lasi)i&asi $21$3$21-. Cakarta :<.

4. Sjamsuhidajat 3. (+11). %u&u #5ar Ilmu %edah. Cakarta  :<

6. SmeltHer SuHanne, . (+11). %u&u #5ar "edi&al %edah %runner 7 'uddart . Cakarta :< 8. :ngram, Barara. (+111).  Rencana #suhan epera*atan "edical %edah9 Vol.+.  Cakarta

:<.

:. Farrer, 9elen. (200+). #aternity are, :disi 77. Cakarta :<.

12. 5ong Barara.  (+116).  epera*atan "edical %edah9 Edisi II9  4S$. *he D #ousy ompany.

11. apenito, 5C.(200+). %u&u 'a&u epera*atan9 Edisi VIII . enerjemah #onica :ster, Sp. Cakarta  :<.

1$. 'ochterman, Coanne #closkey et al.200. ?ursing 7nter>entions lassi%ication (?7). #issouri #osy

Referensi

Dokumen terkait