• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

35 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Langkah yang penting dalam keseluruhan obyek proses penelitian adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, obyek merupakan suatu yang harus dicari jawabannya dalam penelitian. Penelitian ini mengambil objek penelitian pada Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo yang bertempat di Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) Bulan yakni dari Bulan February sampai dengan Juli 2013.

3.2 Metode Penilitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat menjelaskan pengaruh antara disiplin kerja dan Kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo.

3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Metode survei adalah riset yang

(2)

diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul (Umar, 2003: 44), yang secara keseluruhan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo.

3.2.3 Desain Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian, maka penelitian ini menurut desainnya memiliki 2 variabel yakni variabel X (independent) sebagai variabel bebas, dan variabel Y (dependent) sebagai variabel terikat, dimana desainnya disusun pada gambar dibawah.

Gambar: 3.1

Desain Penelitian

3.3 Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.

DISIPLIN KERJA (X)

KINERJA PEGAWAI (Y)

(3)

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang terdiri dari :

1. Variabel bebas (Independent) yaitu Disiplin Kerja , selanjutnya disebut sebagai variabel X dimana menceriminkan sikap ketaatan seorang Pegawai terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku atas dasar kesadaran. Dengan indikator penelitian Soejono (1997:67) sebagai berikut :

a. Ketepatan waktu adalah para pegawai datang ke kantor tepat waktu.

b. Menggunakan peralatan kantor dengan baik adalah sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor.

c. Tanggung jawab yang tinggi adalah menyelesaikan tugas sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja.

d. Ketaatan terhadap aturan kantor adalah pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal.

2. Variabel tidak bebas (Dependent) yaitu Kinerja, selanjutnya disebut variabel Y dimana merupakan suatu hasil taraf kesuksesan yang dicapai seorang Pegawai dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria yang berlaku untuk pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh pimpinan.

Dengan indikator penelitian Gomes(2003:142) sebagai berikut : a. Quantity of work ( Jumlah Kerja )

(4)

c. Cooperation ( Kerja sama )

d. Initiative ( Semangat untuk Melaksanakan Tugas-Tugas Baru )

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Arikunto (2006:130). Selanjutnya menurut Sukandarrumidi (2002:47) populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu yang sama.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai yang berada di lingkungan Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, dimana berdasarkan Daftar Hadir Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo dinyatakan bahwa jumlah Pegawai sebanyak 24 orang, yang terinci sebanyak 14 orang Pegawai Negeri Sipil dan sisanya 10 orang adalah pegawai Honorer.

Tabel 3.1 Daftar Pegawai

No Nama NIP Jabatan

1. Yusriyanto Kadir, SE.,M.Ec.Dev 197412062000121005 Kabag 2. Linang Musa, S.Kom 198303292005012011 Kasubag 3. Dian Anggraeny Ismail, SE 197608182000122006 Kasubag

(5)

4. Abd. Rahman Ismail, A.Md.Ak 196503271990021007 Kasubag 5. Kartin Abd. Rahim, SE 197307172007012014 Staf 6. Arfan Botutihe, S.Kom 198002282006041013 Staf

7. Helen A. Ono 196701121988032007 Staf

8. Ade Irja Botutihe 198402152007012020 Staf

9. Kristina Royan 198405122009012002 Staf

10. Dahlan Y. Lahmuda 196610261991031007 Staf

11. Yusni Antule, S.IP 197506302007012010 Staf

12. Rusni Gomba 195811101985032006 Staf

13. Sisfani Hasiru 196303261993032004 Staf

14. Rio Haras A. MA. TA 196506201992031002 Staf PEGAWAI HONORER

15. Novi Andriyani Dambea Staf

16. Mahyudin Antula Staf

17. Idrus Ishak Staf

18. Nizma Lanusu Staf

19. Sri Yolan Karim, S.Kom Staf

20. Sabrin Ointu Staf

21. Marta Utiarahman, S.Pd Staf

22. Feri Zakaria Staf

23. Ririn Yunus Staf

24. Wawan S. Malahika Staf

(6)

3.4.2 Sampel

Menurut Arikunto, (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek yang diteliti kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo sebanyak 24 orang, yang terdiri dari 14 orang Pegawai Negeri Sipil dan sebanyak 10 orang pegawai Hornorer. 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Teknik ini adalah teknik awal yang digunakan, di mana secara langsung peneliti mengamati tentang keadaan pegawai secara keseluruhan serta mengamati proses penuntasan tugas-tugas pegawai yang berhubugan Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai.

b. Angket

Menurut Husein Umar (2003) mengemukakan teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data yang diberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut yang akan diuji pada penelitian.

(7)

Untuk lebih memudahkan pengujian data, maka setiap soal dalam kuisioner diberikan skor. Proses pemberian skor dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori atas jawaban pertanyaan kuesioner sesuai tanggapan responden. Setiap jawaban responden diberi skor nilai yang disusun berdasarkan skala likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2002):

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS) 3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dokumen dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang dalam hal ini berhubungan dengan Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai.

3.6 Sumber Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dari penelitian ini bersumber dari:

a. Data Primer : merupakan suatu penelitian dengan mendapatkan data yang langsung dan konkrit serta actual dari sumbernya yaitu pada

(8)

setiap pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, dengan menggunakan dua metode yaitu : 1. Metode Survey, yaitu untuk memperoleh informasi yang didasarkan

pada upaya memberikan tanggapan pertanyaan kepada responden.

2. Metode Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada objek yang dituju, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Data Sekunder, yaitu suatu data yang diperoleh dari referensi baik buku, majalah, maupun akses internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.7 Teknik analisis data

Untuk memudahkan peneliti dalam mencari permasalahan dalam penelitian ini, dilakukan analisis data dengan menggunakan metoe statistic dalam software SPSS 16.0 sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas

Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Dalam hal ini digunakan item

(9)

pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur.

Untuk mengukur tingkat validitas item-item pertanyaan kuesioner terhadap tujuan pengukuran adalah dengan melakukan korelasi antar skor item pertanyaan dengan skor variabel (Ghozali, 2009). Uji signifikasi ini membandingkan korelasi antara nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikan maka pertanyaan tersebut dinilai tidak valid. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: n ∑xy ( ∑x ) ( ∑y ) rxy = (Ghozali, 2009) [n ∑x2 ( ∑x ) 2 ] [n ∑y2 ( ∑y ) 2 ] Dimana:

rxy = Angka indeks korelasi

n = jumlah responden

∑x = jumlah seluruh skor X ∑y = jumlah seluruh skor Y

(10)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah pengukuran untuk suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil alat tersebut untuk digunakan. Menurut Supranto (1999) alat ukur dikatakan reliable (handal) kalau dipergunakan untuk mengukur berulangkali dalam

kondisi yang relatif sama, akan menghasilkan data yang sama atau sedikit variasi. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut.

α =              

St Si k k 1 1 (Ghazali, 2009:45) Keterangan :

k = Jumlah instrument pertanyaan

∑Si² = Jumlah Varians dalam setiap instrumen S = Varians keseluruhan instrument

= Standar deviasi pada test untuk semua orang

Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Semakin nilai alphanya mendekati satu

maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. Untuk lebih jelas dalam menjelaskan nilai reliabilitas, berikut disajikan tabel koefisien reliabilitas pada halaman berikutnya.

(11)

Tabel 3.2 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas Interval Kriteria <0,200 Sangat Rendah 0,2 – 0,399 Rendah 0,4 – 0,599 Cukup 0,6 – 0,799 Tinggi 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi Sumber : Arikunto (2002) 3.7.3 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik Normal Probability Plot (Ghozali, 2005).

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(12)

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel X (Disiplin Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai).

Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Supranto, 1998):

Ŷ = β Χ+ е Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai

β = Koefisien regresi dari variabel X (Disiplin Kerja) X = Disiplin Kerja

e = Standar error

3.8 Uji Koefisien Regresi 3.8.1 Uji t

Uji t Digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya hubungan variabel independent atau variabel Disiplin Kerja (X), terhadap variabel dependen Kinerja Pegawai (Y). Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005):

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

 H0 : β = 0, artinya variabel X1, X2 mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y.

(13)

c. Menentukan signifikansi

Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. d. Membuat kesimpulan

Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent.

Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan ditolak. Artinya variabel independent secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependent.

3.8.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji F Digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dan variabel dependent, apakah variabel Disiplin Kerja (X),

benar-benar berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen Kinerja pegawai (Y). Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005):

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

 H0 : β1 = β2 0, artinya variabel X1, X2 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Y.

b. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05) c. Menentukan signifikansi

(14)

Nilai signifikansi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. d. Membuat kesimpulan

Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independent secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi variabel dependent.

Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independent secara simultan (bersama-sama) tidak mempengaruhi variabel dependent.

3.8.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas (Disiplin Kerja) akan diikuti oleh variabel terikat (Kinerja Pegawai) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1.

Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent (Ghazali, 2005).

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Pegawai
Tabel 3.2 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas  Interval  Kriteria  &lt;0,200  Sangat Rendah  0,2 – 0,399  Rendah  0,4 – 0,599  Cukup  0,6 – 0,799  Tinggi  0,8 – 1,00  Sangat Tinggi  Sumber : Arikunto (2002)  3.7.3  Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Metode kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian sebagai bahan referensi dalam mendapatkan

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal, laporan, literatur dan

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian melalui Wawancara dan kuesioner. Wawancara, yaitu: Cara mengumpulkan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan secara

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data dari sumber tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian atau suatu cara pengumpulan

2. Data sekunder adalah data penunjang. Data peneliti ini data-data yang menunjang data primer yang diperoleh melalui buku-buku bacaan dan dokumen-dokumentasi yang berkaitan

Analisis dokumen merupakan metode pengum- pulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Widoyoko, 2013:49-50) dalam

Metode penenlitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang

Berkaitan dengan pengumpulan data primer, maka unit analisis responden dalam penelitian yang penulis ambil adalah karyawan yang berkerja di bagian auditor internal sebagai unit