• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resensi Novel. Nama: Muhammad Alfian Halim. Kelas: X-MIPA 3. Absen: 39 SMAN 5 MATARAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Resensi Novel. Nama: Muhammad Alfian Halim. Kelas: X-MIPA 3. Absen: 39 SMAN 5 MATARAM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Resensi Novel

Nama: Muhammad Alfian Halim

Kelas: X-MIPA 3

Absen: 39

SMAN 5 MATARAM

2016/2017

(2)

Resensi Novel

1. Identitas Novel

- Judul buku novel : Negeri 5 Menara - Penulis : Ahmad Fuadi

- Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama - Tempat terbit : Jakarta

- Tahun terbit : Tahun 2009 - Tebal novel : Xii + 423 halaman - Jenis buku : Novel/Fiksi

2. Kepengarangan

Ahmad fuadi lahir di Bayur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau tahun 1972, tidak jauh dari kampung Buya Hamka. Fuadi merantau ke Jawa, mematuhi perintah ibunya untuk masuk ke sekolah agama. Di pondok modren Gontor dia bertemu Kiai dan Ustad yang diberi keikhlasan mengajarkan ilmu hidup dan akhirat. Gontor pula yang mengajarkan kepadanya ”mantra” sederhana yang sangat kuat , mad jadda wajjada,

siapa yang bersungguh sunguh akan sukses. Lulus kuliah Hubungan Iternasional,

UNPAD, dia menjadi Wartawan majalah TEMPO. Kelas jurnalistik pertamanya dijalani dalam tugas-tugas reportase di bawah bimbingan para wartawan senior.

Tahun 1999, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah S-2 di school of Media and Publicc Affairis, George Washington University,USA. Merantau ke

Washington DC bersama Yayi, istrinya-yang juga wartawanTempo-adalah mimpi masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Sambil kuliah, mereka menjadi koresponden

Tempodan wartawan Voice of Amerika (VOA). Berita bersejarah sejarah seperti tragedi 11 september dolaporkan mereka berdua langsung dari Pantagon, white House dab Capitol Hill. Tahun 2004, jendela dunia lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk belajar di Royal Holloway, University of London untuk bidang film dokumenter. Seorang Scholarship Hunter, Fuadi selalu bersemangat melanjutkan sekolah dengan mencari beasiswa. Sampai sekarang, Fuadi telah mendapat 8 beasiswa untuk belajar di luar negeri. Dia telah mendapatkan kesempatan tinggal dan belajar di Kanada, Singapura, Amerika Serikat dan Inggris. Penyuka fotografi ini pernah menjadi Direktur Komunikasi The Nature Conservancy, sebuah NGO konservasi

internasional. Kini, Fuadi sibuk menulis, jadi pembicaraan dan motivator. Ia mulai menggarap film layar lebar Negeri 5 Menara serta membangun yayasan sosial untuk

(3)

membantu pendidikan orang yang tidak mampu-Komunitas Menara. Negeri 5 Menara telah mendapat beberapa penghargaan, antara lain Nominasi Khatulistiwa Award 2010 dan Penulis dan Buku Fiksi Terfavorit 2010 versi Anugerah Pembaca indonesia

3. Sinopsis buku

Judul Novel : Negeri 5 Menara

Pengarang : Karya A.Fuadi

Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan memuluskan langkahnya untuk kuliah dijurusan yang sesuai. Namun, Amak menginginkan Alif jadi penerus Buya Hamka, membuat mimpi Alif kandas. Alif diberi pilihan sekolah di sekolah agama atau mondok di pesantren. Sempat marah tapi akhirnya Alif ikhlas karena alif tidak ingin mengecewakan harapan orang tua khususnya ibu, alif pun menjalankan keinginan ibunya dan masuk pondok. Atas saran dari

pamannya dikairo alif kecil pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok yang ada di Jawa Timur : PONDOK MADANI. Walaupun awalnya amak berat dengan

keputusan Alif yang memilih pondok di Jawa bukan yang ada di dekat rumah mereka dengan pertimbangan Alif belum pernah menginjak tanah diluar ranah minang , namun akhirnya ibunya merestui keinginan Alif itu.

Awalnya Alif setengah hati menjalani pendidikan dipondok karena dia harus merelakan cita-citanya yang ingin kuliah di ITB dan menjadi seperti Habibie. Namun kaliamat bahasa Arab yang didengar Alif dihari pertama di PM (pondok madani )mampu mengubah pandangan alif tentang melanjutkan pendidikan di Pesantren sama baiknya dengan sekolah umum. ” mantera” sakti yang diberikan kiai Rais (pimpinan pondok ) man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dan Alif pun mulai menjalani hari-hari dipondok dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Di PM Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan si jenius Baso dari Gowa, Sulawesi. Ternyata kehidupan di PM tidak semudah dan sesantai menjalani sekolah biasa. Hari-hari Alif dipenuhi kegiatan hapalan Al-Qur’an, belajar siang-malam, harus belajar berbicara bahasa Arab dan Inggris di 6

(4)

Bulan pertama. Karena PM melarang keras murid-muridnya berbahasa Indonesia, PM mewajibkan semua murid berbahasa Arab dan Inggris. Belum lagi peraturan ketat yang diterapkan PM pada murid yang apabila melakukan sedikit saja kesalahan dan tidak taat peraturan yang berakhir pada hukuman yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya. Tahun-tahun pertama Alif dan ke 5 temannya begitu berat karena harus menyesuaikan diri dengan peraturan di PM.

Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada saat ujian, semua murid belajar 24 jam nonstop dan hanya beberapa menit tidur. Mereka benar-benar harus

mempersiapkan mental dan fisik yang prima demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Namun disela rutinitas di PM yang super padat dan ketat. Alif dan ke 5 selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dibawah menara mesjid , sambil menatap awan dan memikirkan cita-cita mereka kedepan.

Ditahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih berwarna dan penuh pengalaman menarik. Di PM semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga yang harus saling tolong menolong dan membantu. Semua terasa begitu kompak dan bersahabat, sampai pada suatu hari yang tak terduga, Baso , teman alif yang paling pintar dan paling rajin memutuskan keluar dari PM karena permasalahan ekonomi dan keluarga. Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk menamatkan PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika. Kini semua mimpi kami berenamtelah menjadi nyata. Kami berenam telah berada lima Negara yang

berbeda, sesuai dengan lukisan dan imajinasi kita di awan. Aku (Alif) berada di Amerika, Raja di Eropa, sementara Atang di Afrika, Baso berada di Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis mereka di Negara kesatuan Indonesia tercinta. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Pendengar.

Man jadda wajadda, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil…

4. Kelebihan buku

- Kelebihan yang terdapat dalam novel ini terletak pada gaya bahasa pengarang yang lugas dan menarik. Mengingat latar belakang pengarang yang seorang jurnalis, maka

(5)

tidak mengherankan jika penggambaran cerita dilakukan dengan cara yang sangat baik. Penulis menggambarkan tentang aspek kultural di pondok pesantren yang kental dengan nilai-nilai religious dan menepis anggapan bahwa santri hanya bisa mengaji dan ceramah. Banyak hal yang bisa didapatkan dari belajar di pondok pesantren. Kisah dalam novel ini terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis yang dituangkan pada tokoh Alif fikri yang semula begitu terpaksa belajar di pondok pesantren namun pada akhirnya ia merasakan banyak manfaat yang didapatkannya. 5. Kekurangan buku

- Kelemahan dari Novel Negeri 5 Menara adalah Klimaks cerita kurang menonjol sehingga para pembaca merasa dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai

membaca, pembaca merasa cerita belum selesai setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebakan karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin melebih-lebihkannya.

6. Nilai buku

- Novel ini berkisah tentang generasi muda bangsa yang penuh motivasi, bakat, semangat, dan optimisme untuk maju dan tidaknkenal menyerah, merupakan pelajaran yang amat berharga bukan saja sebagai karya seni, tetapi juga tentang psoses pendidikan dan pembudayaan untuk terciptanya sumberdaya insani yang handal.

7. Penutup / simpulan

- Novel Negeri 5 Menara sangat bagus untuk dijadikan bahan bacaan para remaja. Cerita yang berisi tentang perjuangan menggapai cita-cita tinggi dan hubungan persahabatan ini dapat dijadikan contoh yang baik bagi para pembacanya.

Penempatan tokoh remaja sangat cocok untuk menggambarkan perjuangan talabul ilmi dikalangan remaja sekarang. Di dalam novel "Negeri 5 Menara" ini, anda akan diajak untuk menjelajahi kehidupan di sebuah pondok pesantren dengan segala tradisi yang sudah ditentukan sebelumnya. Novel ini juga sangat bermanfaat dan penuh akan pesan-pesan dan makna religius.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai penyuluhan media audio-visual menggunakan kuisioner tipe make a match mempunyai pengaruh terhadap peningkatan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka hipotesi yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan signifikan

Kalian sudah mau membantu temanmu ini dalam segala kesulitan dan terima kasih atas kekompakan yang kalian berikan, karena hal tersebut kita bisa menjadi

Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa bakteri dari koloni satu dan dua sama-sama tidak memiliki kapsul yang ditandai dengan tidak adanya warna biru

Hasil dari penelitian mengenai relokasi, distribusi persebaran hiposenter, dan model kecepatan lokal yang lebih akurat pada masing-masing event dalam periode 2007

Papua hanya mempunyai 5 orang dokter spesialis bedah (1 orang di RS Freeport), dan tidak ada dokter spesialis anestesi di rumah sakit pemerintah. Dokter

“Banyak sekali perubahan tingkah laku anak saya setelah menggunakan ponsel blackberry, dia selalu mainin ponsel blackberry itu jadi kalau di suruh ini itu suka menolak,

Melalui bimbingan guru dari media Daring, siswa mampu menyebutkan kegiatan yang dapat mencegah punahnya bahasa daerah dengan benar... KEGIATAN