• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KABUPATEN TANGGAMUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KABUPATEN TANGGAMUS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

10

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KABUPATEN TANGGAMUS

Iskandar Ali Alam

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung. email: iskandar@ubl.ac.id

Abstrak

Peningkatan dan pengelolaan sumber daya alam, tata ruang dan lingkungan hidup, sektor pariwisata dan kebudayaan dapat dijadikan sektor andalan perekonomian daerah yang berbasiskan sumber daya alam dan budaya yang lestari dan agamis. Oleh karena itu dalam pengelolaannya harus memiliki daya saing tersendiri yang dapat menuju Kabupaten Tanggamus menjadi daerah tujuan wisata di Tanggamus. Banyak dan tersebarnya sumber daya alam dan khasanah budaya yang dapat mendukung keberhasilan pengelolaan kepariwisataan dapat dijadikan bahan guna menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan melibatkan sumber daya manusia yang handal menuju pertumbuhan perekonomian rakyat dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menentukan strategi pengembangan kawasan wisata Kabupaten Tanggamus yang meliputi Wisata Bahari : Teluk Kiluan, Wisata Cagar Alam. Konservasi : TNBBS Wisata Petualangan : Gigi Hiu, Wisata Sejarah dan Batu Bedil.Menentukan faktor-faktor internaldan yang mendukung dan menghambat pengembangan pariwisata Kabupaten Tanggamus.Sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang pengguna kawasan wisata di kabupaten Tanggamus dan kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis data secara kualitatif yaitu analisis SWOT meliputiaspek kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman yang ada di kawasan wisata Kabupaten Tanggamus.

Kata Kunci : Pengembangan Kawasan Wisata

TOURISM DEVELOPMENT STRATEGY IN TANGGAMUS DISTRICT

Iskandar Ali Alam

Lecturer at the Faculty of Economics, University of Bandar Lampung. email: iskandar@ubl.ac.id

Abstract

Improvement and management of natural resources, spatial and environmental, tourism and culture sectors can be used as a sustainable regional economic sector based on sustainable natural and cultural resources. Therefore, in its management must have its own

(2)

11

competitiveness that can go Tanggamus District into a tourist destination in Tanggamus. Many and the spread of natural resources and cultural treasures that can support the success of tourism management can be used as material to sustain Pendapatan Asli Daerah (PAD) by involving reliable human resources to the growth of people's economy and community welfare. The purpose of this research is to determine the strategy of tourism area development Tanggamus Regency which includes Marine Tourism: Teluk Kiluan, Nature Reserve Tourism. Conservation: TNBBS Adventure Tour: Shark Teeth, Historical Tour and Bedil Stone. Determining internal factors and supporting and hampering tourism development of Tanggamus Regency. The sample in this research is 200 people of tourism area in Tanggamus district and then analyzed to data obtained by using qualitative data analysis that is SWOT analysis covering aspect of strength, weakness, opportunity and acaman that exist in tourist area of Tanggamus Regency.

Keywords: Tourism Area Development

Pendahuluan

Pariwisata sebagai suatu industri yang kompleks, yang meliputi industri-industri lain seperti industri perhotelan, industri rumah makan, industri kawasan sektor pariwisata dipacu untuk dijadikan komoditi andalan disamping migas sebagai komoditi pendukung kelangsungan pembangunan nasional antara lain adalah : a) pola perjalanan wisata yang terus-menerus meningkat dari tahun ketahun, b) pariwisata tidak begitu terpengaruh gejolak ekonomi dunia, disamping pertumbuhannya lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi dunia, c) meningkatkan kegiatan ekonomi daerah

dan pengaruh ganda dari pengembangan pariwisata tampak lebih nyata, d) komoditi pariwisata tidak mengenal proteksi atau quota seperti komoditi lainnya, e) potensi pariwisata di Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia tidak akan habis terjual , f) pariwisata sudah menjadi kebutuhan hidup manusia pada umumnya (Gamal Suwantoro, 2012 : 13). Dalam upaya peningkatan dan pengelolaan sumber daya alam tata ruang dan lingkungan hidup, sektor pariwisata dan kebudayaan dapat dijadikan sektor andalan perekonomian daerah yang berbasiskan sumber daya alam dan budaya yang lestari

(3)

12 dan agamis. Oleh karena itu dalam pengelolaannya harus memiliki daya saing tersendiri yang dapat menuju daerah tujuan wisata di Tanggamus.Banyak sumber daya alam dan khasanah budaya yang dapat mendukung keberhasilan pengelolaan kepariwisataan dapat dijadikan bahan guna menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan melibatkan sumber daya manusia yang handal menuju pertumbuhan perekonomian rakyat dan kesejahteraan masyarakat. Bahwa pengelolaan sektor pariwisata, pemerintah Kabupaten Tanggamus tidak bisa berdiri sendiri melainkan bekerjasama dengan pihak swasta sebagaimana yang berjalan sekarang ini namun harus ada peningkatan. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam pengelolaan pariwisata. Oleh karena itu sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Tanggamus dapat dimanfaatkan dan direkrut untuk melakukan pengelolaan pariwisata di daerahnya, hal ini harus ditunjang oleh pendidikan dan keterampilan di bidang pariwisata,Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Jangka Panjang yang dijabarkan dalam Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus, yakni terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan tanggamus

sai tanggom serta misi yaitu masyarakat tanggamus yang sejahtera, agamis, mandiri, unggul dan berdaya saing berbasiskan ekonomi kerakyatan. Masalah yang di hadapi adalah kurang memadainya infrastruktur yang berada di beberapa objek wisata, kurangnya Sumber Daya Manusia yang memadai untuk meningkatkan pelayanan di kawasan wisata, Promosi Wisata yang dilakukan belum optimal.

Tinjauan Pustaka 1. Kegiatan Pariwisata

Kegiatan kepariwisataan adalah kegiatan yang mengutamakan pelayanan dengan berorientasi pada kepuasan wisatawan, pengusaha di bidang pariwisata, pemerintah dan masyarakat.Sebagai salah satu aktifitas fisik dan psikis manusia, pariwisata didefinisikan oleh banyak ahli dengan definisi yang tidak terlalu jauhberbeda. Berdasarkan pasal 1 angka 3 Undang-undang No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Pasal 1 angka 3 PP No.67 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kepariwisatan Republik Indonesia. Definisi tentang pariwisata oleh Matheison & Wall yang dikutip oleh Chris Cooper sebagai berikut:“tourism is temporary movement to destination outside the normal home and workplace, the activities

(4)

13 undertaken during the stay and the facilities created to cater for the needs of tourist” (Cooper, et al, 2011).

2. Konsep Strategi

Menurut Chandler dalam Rangkuti (2012: 3) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi, maka dapat dicapai sebuah pengertian strategi yang akan dipakai dalam penelitian ini, yaitu suatu kesatuan rencana dalam bentuk program-program yang terpadu dan menyeluruh untuk mencapai keunggulan bersaing dalam mencapai tujuan.

3. Konsep Pengembangan

Pengembangan pariwisata secara mendasar memperhatikan beberapa konsep seperti :Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Pembangunan Wilayah Terpadu dan Pengembangan Produk Wisata, Pembangunan Ekonomi Pariwisata Pengembangan Lingkungan.

4. Kerangka Teoritis a. Pengertian Pariwisata

Parawisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi, biasanya masyarakat mengunjungi tempat-tempat parawisata yang menarik mulai dari gunung, pantai,

perkotaan, dan lain-lain.Manusia modern sekarang ini menjadikan parawisata sebagai kebutuhan pokok setelah disibukan oleh urusan pekerjaan. Apalagi didukung oleh semakin banyaknya armada transportasi yang menawarkan tarif serta harga yang menarik dengan destinasi tertentu membuat masyarakat menjadi bersemangat dalam berekreasi

b. Pengembangan Obyek Wisata

Dalam UU RI No. 10 Tahun 2009 Pasal 6 dan 7,tentang pembangunan pariwisata disebutkan bahwa pembangunan pariwisata haruslah memperhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Pembangunan pariwisata meliputi Industri pariwisata Destinasi pariwisata, Pemasaran, dan Kelembagaan kepariwisataan. Something to see, artinya di daerah tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain,Something to do, artinya di daerah tersebut banyak yang dapat dilakukan, harus ada fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah lebih lama tinggal di tempat tersebut,Something to buy, artinya didaerah tersebut harus ada tempat belanja seperti souvenir dan oleh-oleh (Yoeti, 2010 : 178).

(5)

14 Objek Wisata Tanggamus Strategi Pengembangan Peluang Ancaman Kelemahan EFAS IFAS Matrik SWOT Diagram SWOT Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Kekuatan c. Obyek Wisata

Gamal Suwantoro (2012 : 19) obyeksi wisata adalah merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan kesuatu daerah tujuan wisata. Dalam kedudukannya yang sangat menentukan tersebut maka daya tarik wisata harus dirancang dan dibangun serta dikelola secara professional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang.

5. Analisis SWOT

Yoeti (2010 : 135) memaparkan bagaimana analisis SWOT dalam sekenario pengembangan pariwisata adalah sebagai berikut :

Kekuatan (strength), mengetahui kekuatan pariwisata suatu wilayah,maka akan dapat dikembangkan sehingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk

pengembangan selanjutnya. Dalam hal ini, kekuatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meraih peluang. Kelemahan (weaknes), segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi sektor pariwisata. Pada umumnya, kelemahan-kelemahan yang dapat didentifikasi adalah kurangnya promosi, jeleknya pelayanan, kurang profesionalnya pelaksana pariwisata di lapangan, terbatasnya kendaraan umum ke obyek wisata. Kesempatan (opportunity), semua kesempatan yang ada sebagai akibat kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku, atau kondisi perekonomian Ancaman (Threats), ancaman dapat berupa hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata, seperti peraturan yang tidak memberikan kemudahan dalam berusaha, dan rusaknya lingkungan.

(6)

15

Metodologi Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat Interpretif kualitatif, bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan / melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat (Wardiyanta, 2010). Penelitian deskriptif digunakan bertujuan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik sifat-sifat yang diketahui keberadaannya serta relevan dengan variable-variabel yang diteliti.Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menggambarkan tanggapan responden tehadap obyek berdasarkan kuesioner yang diberikan.

Obyek Penelitian

Penetapan obyek penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggungjawabkan data yang diperoleh.Oleh karena itu maka obyek penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini obyek yang peneliti pilih adalah wilayah Kabupaten Tanggamus dengan obyek penelitian di Obyek Wisata alam berupa wisata alam, taman laut, hutan alam, serta wisata budaya dan peninggalan sejarah.

Jenis Dan Sumber Data

Data primer diperoleh dari survey lapangan menyangkut obyek yang akan diteliti dan disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini pencatatan dan pengamatan langsung mengenai kondisi obyek wisata. Data juga diperoleh dari wawancara terhadap responden berupa wisatawan dan masyarakat pada lokasi penelitian.Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data-data tersebut berupa : Data kebijakan pemerintah yang menyangkut pariwisata; fasilitas infrastuktur pariwisata yang ada di lokasi penelitian; data kunjungan wisatawan; keadaan geografis dan demografis; data faktor budaya dan ekonomi.Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari : Kantor Bappeda, dan Dinas Tata Ruang untuk memperoleh data mengenai kebijaksanaan yang ada di lokasi penelitian; Kantor Dinas Pariwisata untuk memperoleh data kunjungan wisatawan, fasilitas, dan kebijakan pariwisata di lokasi penelitian; kantor statistik, dan Kantor pemerintahan kecamatan untuk memperoleh data geografis dan demografis; survey lapangan, Informan.

(7)

16

Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna obyek wisata (wisatawan) yang memanfaatkan obyek wisata di Kabupaten Tanggamus, yang meliputi: Wisata Bahari : Teluk Kiluan, Wisata Cagar Alam (Konservasi): TNBBS, Wisata Petualangan : Gigi Hiu dan Wisata Sejarah : Batu Bedil.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengamatan atau observasi meliputi berbagai hal yang menyangkut pengamatan kondisi fisik dan aktivitas pada lokasi penelitian.Teknik wawancara yaitu kegiatan mengajukan pertanyaan melalui wawancara guna memperoleh informasi melalui tanya jawab secara langsung dengan responden dan informan.Teknik dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan dan pengkajian beberapa informasi dari terbitan berkala, buku-buku, dokumen, foto-foto, surat kabar, media elektronik, dan referensi statistik.

Metode Analisis Data

Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity And Threats), metode kerja analisis guna menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamanobjek wisatasertacara-cara penentu faktor-faktor strategi strategi internal dan eksternal antara lain:Melakukan identifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman objek wisata Teluk Kiluan, TNBBS, Gigi Hiu serta Batu Bedil. Setelahfaktor-faktor teridentifikasi, maka buatlah tabel internal factor analysis summary (IFAS) dan eksternal factor analysis summary (EFAS).Setelah tabel IFAS dan EFAS dibuat, maka selanjutnya dilakukan pembobotan terhadap masing-masing faktor. Bobot dihitung dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap objek wisata yang diteliti (Teluk Kiluan, TNBBS, Gigi Hiu serta Batu Bedil). Jumlahbobot untuk strength dan weakness adalah satu, demikian pula dengan opportunity dan threat adalah satu .

(8)

17

Gambar 2. Diagram cartesius analisis SWOT

Stabilitas (strategi WO) growth (strategi SO)

Defence (strategi WT)diversifikasi (strategi ST) Sumber: rangkuti (2001) SW OT STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) OPPORTUNITIES (O) STRATEGI – SO Menciptakan strategi yang menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunity

STRATEGI – WO

Menciptakan strategi yang menanggulangi

weakness dengan memanfaatkan opportunity

THREATS (T)

STRATEGI – ST Menciptakan strategi yang menggunakan strength untuk menghindari threat

STRATEGI – WT

Menciptakan strategi yang memperkecil

weakness dan menghindari threat

Tabel 1. Kombinasi strategi matriks SWOT

Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

Tabel 1. Hasil Perbandingan Untuk Faktor Internal Kawasan Wisata Kabupaten Tanggamus dengan Kabupaten Pesawaran

No Unsur – Unsur Faktor Nilai Kekuatan/Kelemahan

1 Fasilitas yang ditawarkan 2 Kelemahan

2 Akses Menuju Kawasan Wisata 2 Kelemahan

3 Fasilitas Umum 3 Kekuatan

4 Keamanan di Kawasan Wisata 1 Kelemahan

5 Promosi kawasan wisata 1 Kelemahan

6 Kebersihan Kawasan Wisata 3 Kekuatan

7 Spot Wisata Yang Beranekaragam 4 Kekuatan

8 lokasi yang strategis 2 Kelemahan

9 Harga Yang Terjangkau 3 Kekuatan

threat

strenght weaknes

s

(9)

18

Tabel 2. Hasil Perbandingan Untuk Faktor Eksternal kawasan wisata Kabupaten Tanggamus Dengan Kabupaten Pesawaran

No Unsur – Unsur Faktor Nilai Peluang/Ancaman

1 Terdapat Banyak pesaing 1 Ancaman

2 Destinasi pesaing lebih menarik 2 Ancaman

3 Dukungan Pemerintah setempat 4 Peluang

4 Peraturan penunjang 3 Peluang

5 Sarana san prasarana 3 Peluang

6 Ragam kebudayaan 3 Peluang

7 Akses Transportasi 1 Ancaman

8 Iklim Investasi 4 Peluang

9 Objek wisata terbatas 1 Ancaman

10 Kondisi Geografis 2 Ancaman

A. Faktor Internal kawasan wisata Kabupaten Tanggamus

a. Kekuatan (strength), Fasilitas Umum, Kebersihan Kawasan Wisata, Spot Wisata Yang Beranekaragam, Harga Yang Terjangkau, Pelayanan yang memuaskan

b. Kelemahan (weakness), Fasilitas yang ditawarkan, Akses Menuju Kawasan Wisata, Keamanan di Kawasan Wisata, Promosi kawasan wisata, lokasi yang strategi.

B. Faktor Eksternal Kawasan wisata Kabupaten Tanggamus

a. Peluang (opportunity), Dukungan Pemerintah setempat, Peraturan penunjang, Sarana san prasarana, Ragam kebudayaan, Iklim Investasi b. Ancaman (threath), Terdapat

Banyak pesaing, Destinasi pesaing lebih menarik, Akses Transportasi, Objek wisata terbatas, Kondisi Geografis

(10)

19

2. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan IFAS Dan EFAS

Tabel 3.Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai Skor

Strengths (S)

1. Fasilitas Umum

2. Kebersihan Kawasan Wisata 3. Spot Wisata Yang Beranekaragam 4. Harga Yang Terjangkau

5. Pelayanan yang memuaskan

0,10 0,10 0,05 0,05 0,05 3 3 4 3 3 0,30 0,30 0,20 0,15 0,15 Sub Total 0,35 1,10 Weaknesses (W)

1. Fasilitas yang ditawarkan 2. Akses Menuju Kawasan Wisata 3. Keamanan di Kawasan Wisata 4. Promosi kawasan wisata 5. lokasi yang strategis

0,06 0,10 0,10 0,02 0,04 2 2 1 1 2 0,12 0,20 0,20 0,02 0,08 Sub Total 0,32 0,62 Total 1,00 1,72

Tabel 4.Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai Skor Opportunities (O)

1. Dukungan Pemerintah setempat 2. Peraturan penunjang

3. Sarana san prasarana 4. Ragam kebudayaan 5. Iklim Investasi 0,10 0,06 0,10 0,05 0,08 4 3 3 3 4 0,40 0,18 0,30 0,15 0,32 Sub Total 0,39 1,35 Threath (T)

1. Terdapat Banyak pesaing 2. Destinasi pesaing lebih menarik 3. Akses Transportasi

4. Objek wisata terbatas 5. Kondisi Geografis 0,05 0,05 0,15 0,15 0,10 1 2 1 1 2 0,05 0,10 0,15 0,15 0,20 Sub Total 0,50 0,65 Total 1,00 2,00

(11)

20

Opportunity (+ 1,35)

II. Stabilitas I. Growt

Weakness (-0,62) Strength: (+1,10)

III. Defence IV.Difersifikasi

Threat : (-0,65)

Gambar 3. Diagram Cartesius Analisis SWOT Kawasan Wisata

Tabel 5. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT

IFAS

EFAS Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O) Strategi (SO) = 1,10 + 1,35 = 2,45 Strategi (WO) = 0,62 + 1,35 = 1,97 Threat (T) Strategi (ST) = 1,10 + 0,65 = 1,75 Strategi (WT) = 0,62 + 0,65 = 1,27

Berdasarkan perhitungan pada tabel 5 diatas, diperoleh nilai hasil kombinasi strategi SWOT sebagai berikut:

Strength-Opportunity (2,45), Weakness-Opportunity

(1,97), Strength-Threat (1,75) dan Weakness-Threat (1,27).

(12)

21

4. Matrik SWOT

Tabel 6. Kombinasi Strategi Matrik SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Strength (S) 1. Fasilitas Umum 2. Kebersihan Kawasan Wisata

3. Spot Wisata Yang Beranekaragam

4. Harga Yang Terjangkau 5. Pelayanan yang

memuaskan

Weakness (W)

1. Fasilitas yang ditawarkan 2. Akses Menuju Kawasan Wisata 3. Keamanan di Kawasan Wisata 4. Promosi kawasan wisata 5. lokasi yang strategis

Opportunity (O)

1. Dukungan Pemerintah setempat

2. Peraturan penunjang 3. Sarana san prasarana 4. Ragam kebudayaan 5. Iklim Investasi

Strategi SO

1.Memanfaatkan dukungan pemerintah dalam menunjang perlengkapan fasilitas umum 2.Meningkatkan tingkat

kebersihan melalui peraturan yang dikeluarkan

3.Menambah jumlah sarana dan prasarana kawasan wisata 4.Melakukan strategi penentuan

harga dan pelayanan yang tepat sehingga memunculkan iklim investasi yang tinggi

Strategi WO

1. Menambah fasilitas yang disediakan 2. Mengatasi kelemahan sulitnya akses

menuju kawasan wisata dengan dukungan dari pemerintah 3. Menambah keamanan dengan

dikeluarkanya berbagai peraturan 4. Meningkatkan promosi sehingga dapat

meningkatkan investor yang hendak datang

Threat (T)

1. Terdapat Banyak pesaing

2. Destinasi pesaing lebih menarik

3. Akses Transportasi 4. Objek wisata terbatas 5. Kondisi Geografis.

Strategi ST

1.Memperlengkap fasilitas umum sehinggga dapat unggul dalam bersaing dengan kawasan wisata lain 2.Selalu menjaga kebersihan

sehingga kawasan wisata Tangggamus lebih bersih dibandingkan pesaing 3.Menyesuaikan kondisi akses

transportasi dengan keadaan geografis kawasan wisata Kabupaten Tanggamus

Strategi WT

1. Melakukan inovasi sehingga dapat lebih unggul dari pesaing

2. Melakukan usaha dalam meningkatkan keamanan dan promosi sehingga wisatawan merasa mempunyai jaminan akan keamananya, serta tertarik untuk berkunjung ke kawasan wisata Kabupaten Tanggamus.

(13)

22

Alternatif Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Diagram SWOT

Tabel 7. Matrik Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif IFAS

EFAS Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O) Strategi SO:

Menggunakan strength untuk memanfaatkan peluang

= 2,45

Strategi WO:

Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

= 1,97

Threat (T) Strategi ST:

Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman

= 1,75

Strategi WT:

Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman

= 1,27

5. Implementasi Strategi

5.1. Memanfaatkan dukungan pemerintah dalam menunjang perlengkapan fasilitas umum.Strategi ini membutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pengurus wisata, untuk saling membantu dalam meningkatkan fasilitas umum seperti masjid, toilet beserta tempat parkir yang luas dan rapih. Sehingga pengunjung merasa puas dengan fasilitas yang di sediakan di kawasan wisata Kabupaten Tanggamus.

5.2. Meningkatkan tingkat kebersihan melalui peraturan yang dikeluarkanStrategi ini harus terjalin kerjasama yang baik antara pengurus wisata dan pemerintah dalam memberikan tertib peraturan agar

terjalinya kawasan wisata yang bersih dan asri. Hal ini bisa terwujud seperti menyediakan tempat sampah pada beberapa sudut dan memperketat peraturan agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga jika kawasan wisata Kabupaten Tanggamus bersih dan asri akan membuat pengunjung baik touris manca negara dan touris lokal akan tertarik untuk berkunjung.

5.3. Menambah jumlah sarana dan prasarana kawasan wisataDidalam suatu wisata di butuhkan sarana dan prasarana sehingga kawasan wisata akan menarik untuk di kunjungi dan pengunjung merasa mudah untuk mendapatkan sarana yang disediakan. Strategi ini harus di lakukan oleh

(14)

23 masyarakat pengurus, investor maupun pemerintah untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana yang ada. sehingga pengunjung merasa terpenuhi kebutuhanya ketika berkunjung ke kawasan wisata Kabupaten Tanggamus.

5.4. Melakukan strategi penentuan harga dan pelayanan yang tepat sehingga memunculkan iklim investasi yang tinggi.Harga merupakan hal yang paling sensitif bagi wisatawan lokal, maka untuk itu harus ditentukan harga tiket masuk dan harga tiket parking area yang jelas sehingga untuk meminimalisir terjadinya pungutan liar serta terus meningkatkan pelayanan yang prima. Strategi ini dapat di dukung dengan pembuatan standar yang di keluarkan oleh dinas pariwisata agar tertib dan terus tercipta pelayanan yang prima.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Kesimpulan tentang hasil analisis diagram cartesius SWOT pada gambar 3, dimana kawasan wisata Kabupaten Tanggamus berada pada kuadran I, maka strategi yang dapat diimplementasikan yaitu:

a. Memanfaatkan dukungan pemerintah pusat dan Investor dalam menunjang perlengkapan fasilitas umum yang berada di kawasan Wisata.

b. Meningkatkan tingkat kebersihan dan Keamanan melalui peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

c. Meningkatan Kemampuan SDM yang ada di kawasan wisata.

d. Melakukan Kebijakan melalui peraturan daerah agar mempermudah Pemberian Modal dan Izin bagi Investor yang ingin mengelola Kawasan Wisata Kabupaten.

2. Saran

Dari hasil analisis SWOT pada kawasan wisata Kabupaten Tanggamus, diperoleh berbagai macam strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing. Dalam menerapkan strategi-stategi tersebut sebaiknya kawasan wisata memperhatikan: a. Melakukan inovasi dan strategi

sehingga dapat lebih unggul dari Kabupaten lain.

b. Melakukan usaha dalam meningkatkan keamanan dan promosi sehingga wisatawan merasa mempunyai jaminan akan keamananya, serta tertarik untuk berkunjung ke kawasan wisata Kabupaten Tanggamus.

(15)

24 c. Memperlengkap fasilitas umum

sehinggga dapat unggul dalam bersaing dengan kawasan wisata Kabupaten lain, selalu menjaga kebersihan sehingga kawasan wisata lebih bersih dibandingkan pesaing. d. Menyesuaikan kondisi akses

transportasi dengan keadaan geografis kawasan wisata Kabupaten Tanggamus

e. Memerikan Informasi kepada Investor untuk melakukan Investasi di Kabupaten Tanggamus, sehingga dapat meningkatkan PAD Untuk daerah Kabupaten Tanggamus

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, et al, 2011, Tourism Principles & Practice. United Kingdom: Longman Group Limited.

Gamal Suwantoro, 2012, Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta

Gamal Suwantoro, 2010, Dasar-dasar

Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta

Rangkuti, 2012, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, 2010, SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia. Pustaka Utama.

Suwantoro, 2012, Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata.Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Undang-undang No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Pasal 1 angka 3 PP No.67 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Republik Indonesia.

UU RI No. 10 Tahun 2009 Pasal 6 dan 7,tentang pembangunan pariwisata Wardiyanta, 2010, Metode Penelitian

Pariwisata.Yogyakarta : Penerbit Andi.

Yoeti, 2010, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual
Gambar 2. Diagram cartesius analisis SWOT
Tabel  2.  Hasil  Perbandingan  Untuk  Faktor  Eksternal  kawasan  wisata  Kabupaten  Tanggamus  Dengan Kabupaten Pesawaran
Tabel 4.Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Politik Sinar Matahari merupakan kebijakan politik luar negeri yang dibuat oleh Presiden Kim Dae Jung guna meningkatkan hubungan dalam rangka mencapai sebuah rekonsiliasi

Tujuan penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin. Penatalaksanaan PGK dibagi menjadi dua tahap.

Review yang dilakukan oleh Jenkin (2001) terhadap penelitian- penelitian yang dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa penelitian tentang guru, siswa, buku

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Terdakwa, yang terdiri dari Berita Acara

Indikaotr kinerja ada yang mendefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur Output atau Outcome” Meneg PAN, 2006 : 15). Dari

setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang

Untuk melakukan usaha pertanian dibutuhkan berbagai jenis bahan dan alat penunjang yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan hingga penanganan

Jika diketahui bahwa Yuni mendapat peringkat 2 dan selama permainan, Joseph sempat mendapatkan poin yang sama selama 15 putaran berturut-turut, maka pemain yang mendapat peringkat