• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Praktik Klinis Tata Laksana Kasus Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Praktik Klinis Tata Laksana Kasus Anak"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PA

PANDUAN P

NDUAN PRAKTIK KLIN

RAKTIK KLINIS

IS

TATA LAKSANA KASUS

TATA LAKSANA KASUS

ANAK 

ANAK 

Rumah Sakit Umum Harapan Keluarga

Rumah Sakit Umum Harapan Keluarga

Jl Raya Rancaekek – Cipacing KM 20

Jl Raya Rancaekek – Cipacing KM 20

DEMAM TIFOID DEMAM TIFOID

(2)

1

1.. PePenngegertrtiaian n ((dedefifininissi)i) PePenynyaakikit t eendndeemimis s ddi i iindndoonnesesia ia yyanang g didisesebababkbkaan n oolelehh infeksi sistemik Salmonella Typhi.

infeksi sistemik Salmonella Typhi. 2

2.. AAnnaammnneessiiss 11.. DDeemmaam m nnaaiik k sseeccaarra a bbeerrttaahhaap p sseettiiaap p hhaarrii 2.

2. DeliriDelirium um malaimalaise se letarletargi gi anoreanoreksia ksia nyernyerii kepala

kepala !.

!. "yer"yeri peri perut dut diare iare atau atau konskonstipastipasi mui muntahntah perut kembung

perut kembung #.

#. $as$asus berus berat% peat% penurnurunaunan kesan kesadardaranan ke&angikterus

ke&angikterus !

!.. PPeemmeerriikkssaaaan n ''iissiikk 11.. TTiiffooiid d ttoouunnggee 2.

2. eeteteororisismumuss !.

!. eepapatotomemegagalili #.

#. $ad$adangang*ka*kadadang terdng terdapaapat ronkt ronki padai pada pemeriksaan paru

pemeriksaan paru +.

+. ,ose ,ose spot spot pada pada +- k+- kasus asus (dada (dada ba/aba/ah 0h 0 abdomen bagian atas)

abdomen bagian atas) #

#.. $$rriitteerriia a DDiiaaggnnoossiiss 11.. DDeemmaam m lleebbiih h ddaarri i ! ! hhaarrii 2.

2. eeukukoopepenniaia !

!.. iiddaall33 +

+.. DDiiaaggnnoossiis s $$eerr&&aa DDeemmaam m TTiiffooiidd 4

4.. DDiiaaggnnoossiis s 55aannddiinngg SSttaaddiiuum m ddiinni i 6 6 iinnfflluueenn77aa  ggaassttrrooeenntteerriittiiss bronkitis

bronkitis 1.

1. brbrononkokopepenunumomoniniaa 2.

2. TuTuberkuberkulosislosis inf infeksi eksi &amur &amur sistesistemik mmik malariaalaria !.

!. DemaDemam tifom tifoid bid berat erat % se% sepsis psis leukeleukemia mia limfolimfomama 8

8.. PPeemmeerrikikssaaaan pn peennuunn&&aanngg 11.. DDaarraah h tteeppii% a% anneemimiaa l leeuukkooppeenniiaa  lliimmffoossititoossisis relatif trombositopenia

relatif trombositopenia 2.

2. idal idal % $en% $enaikaaikan titen titer S. Tr S. Tyyphi 9 phi 9 1%2-- 1%2-- atauatau kenaikan #: titer fase akut ke

kenaikan #: titer fase akut ke ko;alesensko;alesens <

<.. TTeerraappii TiiffoT oiid d ttaannppa a kkoommpplliikkaassi i ((rraa//aat t &&aallaann)) 1.

1. AntibAntibiotik iotik per oper oral % kral % kloramloramfenikfenikol amol amoksisoksisilinilin kotrimoksasol

kotrimoksasol 2.

2. SiSimpmptotomamatitik%k%P=P=TT !.

!. $o$ontntrorol ! l ! ararii #.

#. ,u,u&u&uk bk balalik ik PPPP$ 1$ 1

Tifoid dengan komplikasi (ra/at inap) Tifoid dengan komplikasi (ra/at inap) 1.

1. TirTirah bah baring aring selaselama dma demam emam diet diet makamakanannan lunak

lunak 2

2.. ==aaiirraan n % % ,, !.

!. AntAntibiibiotiotik >? (=k >? (=efoefota:ta:im)im)!*+ h!*+ hariari #.

#. $ortik$ortikosterosteroid oid pada pada kasukasus bs berat erat dengdenganan gangguan kesadaran. Deksametason 1* gangguan kesadaran. Deksametason 1* !mg@kgbb@hari >? dibagi ! dosis sampai !mg@kgbb@hari >? dibagi ! dosis sampai kesadaran membaik

kesadaran membaik 

.. BBdduukkaassii 11.. iiggiieenne e ppeerroorraannggaan n ddaan n lliinnggkkuunnggaann >munisasi aktif terutama bila ter&adi

>munisasi aktif terutama bila ter&adi kontakkontak dengan pasien demam Tifoid

dengan pasien demam Tifoid 2.

(3)

diulang tiap ! tahun

!. ?aksin tifoid oral pada usia C4 tahun dengan inter;al selang sehari (hari 1!+) ulangan tiap !*+ tahun

1-. Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam

 Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad bonam

11. Standing 9rder *

12. $epustakaan Standar Pelayanan edis $esehatan Anak . ardiono Puponegoro dkk penyunting.

Departemen $esehatan ,> 1. >DA>.akarta.2--#.

(4)

DEMAM BERDARAH DENGUE

1. Pengertian (definisi) Penyakit demam akut yang disebabkan oleh ;irus genus fla;i;irusfamili fla;iridae yang mempunyai # &enis serotipe yaitu den*1den*2den*! dan den* # ditularkan melalui perantara nyamun Aedes aegept y atau Aedes albopyctus.

2. Anamnesis 1. Demam mendadak tinggi selama 2*8 hari 2. alaise anoreksia ;omitusE"yeri kepala

nyeri otot nyeri perut

!. Diare kadang*kdang dapat ditemukan #. Perdarahan paling sering di&umpai adalah

perdarahan kulit dan mimisan

!. Pemeriksaan 'isik 1. "yeri kepala nyeri retro orbital mialgia atharalgia

2. epatomegali

!. Perdarahn berupa petekiae epistaksis melena maupun hematuria

#. Tanda*tanda syok % Anak gelisah sampai ter&adi penurunan kesadarn sianosis nafas cepat nadi teraba lembut kadang*kadang tidak teraba. Tekanan darah turun tekanan nadi F1- mmG. Akral dingin=,T

menurun. Diuresis menurun sampai anuria. #. $riteria Diagnosis

(9 tahun 18)

1. $riteria klinis % Demam mendadak tinggi selama 2*8 hari terdapat manifestasi perdarahan hepatomagelisyok

2. $riteria laboraturium% trombositopenia hemokonsentrasi% dilihat dari peningkatan hematokrit 2- menurut standar umur dan  &enis kelamin

!. Dua kriteria klinis pertama 3

trombositopenia dan hemaglutasi +. Diagnosis ker&a Demam berdarah dengue

4. Diagnosis 5anding Selama fase akut 6 Demam denguecampakrubellachikungunya

1. eptospirosis malaria demam tifoid 2. Penyakit infeksi lain seperti sepsis

meningitis meningokokus

!. Penyakit darah seperti >TP leukemia atau anemia aplastik

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Darah tepi % kadar b leukosit dan hitung  &enistTc.

<. Terapi 1. ,a/at &alan D5D tanpa syok (dera&at > dan >> )

a. Antipiretik dapat diberikan dian&urkan parasetamol bukan aspirin

(5)

DEMAM BERDARAH DENGUE

b. Supportif% cairanelektrolit per oral 2. ,a/at inap

a. D5D dengan komplikasi

b. Trombosit kurang dari 1--.---c. =airan >? % ,BS

d. Simptomatik% P=T

e. DSS dengan kebutuhan P>=H ru&uk PP$ ! . Bdukasi (ospital

ealth Promotion )

elakukan tindakan !  yaitu 6

1. neguras tempat*tempat penmpungan air secara teratur seminggu sekali atau

menaburkan bubuk lar;asidae (abate)

2. enutup rapat*rapat tempat penampungan air  !. engubur @ menyingkirkan barang bekas yang

dapat menampung air  1-. Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam

 Ad sanationam6 ad bonam  Ad fungionam 6 ad bonam 11. Standing order D5D

dengan syok (DSS)

1. , 1-*2-ml @ kgbb secara bolus diberikan dalam !- menit. 5ila syok belum teratasi tetap berikan , 2-ml@kgbb ditambah koloid 2-* !-ml@kgbb@&am

2. ?olume cairan diturunkan men&adi

8ml@kgbb@&am dan selan&utnya +ml dan !ml apabila tanda ;ital baik

!. umlah urine 1ml@kgbb@&am merupakan indikasi bah/a sirkulasi membaik

#. Pada umumnya cairan tidak perlu diberikan lagi #< &am setelah syok teratasi

+. 9ksigenasi 2*# liter @ menit pada D5D syok 4. $oreksi asidosis metabolik dan elektrolit pada

D5D syok 8. $onsul SpA

12. $epustakaan 1. Standar medis pelayanan kesehatan anak. ardiono Pusponegoro dkk penyunting departemen kesehatan ,>*>DA>.akarta.2--#

(6)

KEJANG DEMAM

1. Pengertian (definisi) $e&ang yang berhubungan dengan demam (suhu rektalC!<# =) tanpa adanya infeksi SSP atau

ganguan elektrolit akut ter&adi pada anak berusia C1 bulan dan tidak ada ri/ayat ke&ang tanpa demam sebelumnya. Ter&adi pada 2*+ anak berusia 4 bulan *!tahun insidens tertinggi pada umur 1< bulan.

2. Anamnesis 1. Adanya ke&ang &enis ke&ang kesadaran lama ke&ang suhu sebelum @ saat ke&ang frekuensi intre;al pasca ke&ang penyebab demam di luar SSP

,i/ayat perkembangan ke&ang demam dalam keluarga ri/ayat

2. Bpilepsi dalam keluarga

!. Singkirkan penyebab ke&ang lainnya !. Pemeriksaan 'isik 1. $esadaran

2. Suhu tubuh

!. ,angsang meningeal

#. Tanda peningkatan tekanan intrakranial +. Tanda infeksi di luar SSP

#. $riteria Diagnosis 1. $e&ang demam kompleks

• $e&ang bersifat fokal atau ke&ang umum yang didahului ke&ang fokal

• amanya 1-*1+ menit atau berulang dalam 2# &am

2. $e&ang demam sederhana

• $e&ang bersifat umum singkat dan hanya ter&adi sekali dalam 2# &am +. Diagnosis $er&a $e&ang demam

4. Diagnosis banding 1. eningitis 2. Bncephalitis !. Bpilepsi

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Darah tepi % kadar b leukosit dan hitung  &enistTc

<. Terapi 1. ,a/at &alan

a. Antipretik

 Antikon;ulsan (pengobatan intermitten ) % dia7epam -!*-+mg@kgbb tiap < &am p.o

(7)

KEJANG DEMAM

(ospital ealth Promotion)

b. Antibiotik per oral % =efadro:il syrup 2. ,a/at inap

Pengobatan ke&ang (anak datang dalam keadaan ke&ang)%

a. Stesolid + mg perrektal &ika 55F1- kg atau stesolid 1- mg perrektal &ika 55C1- kg b. Antipiretik % P=T per oral

c. Antibiotik % =efotaksim d. =airan % ,

1. elasakan pada orangtua bah/a ke&ang demam sebagian besar tidak bebahaya 2. elasakan pada orang tua cara menangani

ke&ang demam di rumah 1-. Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam

 Ad sanationam6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad bonam 11. Standing 9rder Status

$on;ulsi;us

1. Phenytoin 2-mg@kgbb dalam 1-- cc "acl - atau de:trosa + +-cc guyur habiskan dalam 2- menit

2. 5ila masih ke&ang selang 1+ menit kemudian berikan Phenytoin 1- mg@kgbb dalam 1--cc "acl - . Guyur habiskan dalam 2- menit !. Selan&utnya berikan sibital 2:!-mg >?

12. $epustakaan 1. Standar pelayanan medis kesehatan anak. ardiono Pusponegoro dkk penyunting. Departemen kesehatan ,>*>DA>.akarta.2--# 5uku pedoman pelaksanaan sistem ru&ukan pelayanan kesehatan

(8)

DIARE AKUT

1. Pngertian (Definisi) 5A5 dengan konsistensi lebiih cair dari

biasanyaC!:@hari dapat @ tidak disertai darah@lendir yang timbul secara mendadak dan berlangsung F2 minggu.

2. Anamnesis 1. 5A5 lebih cair dari biasanya 2. 'rekuensi C!:@hari

!. 5ila disertai darah disebut disentri #. Dapat disertai muntah nyeri perut

!. Pemeriksaan 'isik 1. $esadaran rasa haus turgor kulit abdomen 2. Hbun*ubun besar cekung atau tidak mata

cekung atau tidak

!. Ada atau tidaknya air mata kering atau tidaknya mukosa mulut bibir lidah #. enimbang berat badan

#. $riteria Diagnosis 1. Diare tanpa dehidrasi 2. Dehidrasi ringan*sedang !. Dehidrasi berat

+. Diagnosis ker&a Diare Akut

4. Diagnosis banding 1. Diare akut e.c ,ota;irus 2. Diare akut e.c B. =oli !. Disentri amoeba #. Disentri basiler  8. Pemeriksaan

Penun&ang

1. Darah rutin % b leukosit 2. 'aeses rutin

!. ikroskopis % eritrosit leukosit parasit <. Terapi

(ospital ealth Promotion)

1. ,a/at &alan (diare tanpa dehidrasi diare dehidrasi ringan)

a. Tidak boleh diberikan obat anti diare b. Antibiotik kotrimokda7ole

c. Antiparasit% metronida7ole d. =airan dan elektrolit per oral 2. ,a/at inap (diare dehidrasi sedang)

a. =airan%,

b. Antibiotik% cefota:im

c. Simptomatik% anrti piretik anti emetik 1. Hpayakan AS> tetap diberikan

2. $ebersihan perorangan cuci tangan sebelum makan

!. $ebersihan lingkungan 5A5 di &amban #. >munisasi campak

+. Penyediaan makanan dan air minum yang bersih

(9)

. Prognosis Ad ?itam 6 ad bonam  Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad bonam 1-. Standing order 

Diare dehidrasi berat

Dehidrasi dengan cairan , 1--cc@kg 55 cara pemberian 6

1. Hsia F 1 th % !- cc @ kgbb dalam 1 &am pertama dilan&utkan 8-cc@kgbb dalam + &am berikutnya 2. Hsia C 1 th % !-cc@kgbb dalam setengah &am

pertama dilan&utkan 8-cc@kgbb dalam 2+ &am selan&utnya

!. inum diberikan &ika pasien sudah mau minum +cc@kgbb selama proses dehidrasi 11. $epustakaan 1. Standar pelayanan medis kesehatan anak.

ardiono puponegoro dkk penyunting.

Departemen kesehatan ,>*>DA>.akarta.2--# 2. 5uku pedoman pelaksanaan sistem ru&ukan

pelayanan kesehatan pro;insi &a/a barat 2-12.

(10)

HIPERBILIRUBINEMIA NEONATAL

1. Pengertian (Definisi) Peningkatan kadar bilirubin total pada minggu pertama kelahiran

2. Anamnesis 1. ,i/ayat ibu melahirkan bayi yang lalu dengan ikterus

2. Golongan darah ibu dan ayah

!. ,i/ayat ikterus hemolitik defisiensi G4PD inkompatibilitas faktor rhesus atau golongan darah A59 pada kelahiran sebelumnya

#. ,imayat anemia pembesaran hati atau limpa pada keluarga

!. Pemeriksaan fisik 1. 5ayi tampak ber/arna kuning

2. Tekan kulit dengan ringan dengan &ari tangan untuk memastikan /arna kulit dan &aringan sub kutan

!. ari pertama % tekan pada u&ung hidung @ dahi hari ke 2 % lengan @ tungkai hari ke ! dst% tangan dan kaki

#. $riteria Diagnosis 1. *

+. Diagnosis $er&a iperbilirubinemia "eonatal 4. Diagnosis 5anding 1. >kterus hemolitik

2. >kterus pada prematuritas !. >kterus karena sepsis

#. Bnsefalopati bilirubin (kern ikterus)

+. >kterus berkepan&angan (prolonged &aundice) 8. Pemeriksaam penun&ang 1. Darah rutin

2. $adar bilirubin total direk indirek !. Preparat apusan darah

<.

.

Terapi

(ospital ealth Promotion)

,a/at >nap

1. Terapi sinar 

2. Periksa kadar bilirubin

!. Terapi suportif% AS>@PAS> infus cairan dengan dosis rumatan % ,

,a/at alan (kontrol post ranap) 1. Periksa ulang kadar bilirubin

2. Pemeriksaan ante natal yang baik dan teratur  !. 5ila memungkinkan skrining golongan darah ibu

dan ayah sebelum lahir 

#. 5ila ada ri/ayat bayi kuning dalam keluarga periksa kadar G4PD

+. encegah infeksi neonatal

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam  Ad sanationam6 ad bonam  Ad fungionam 6 ad bonam

(11)

11. Standing order  12

.

$epustakaan 1. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak. Prof.enry Garna dr.SpA ($) Ph.Ddkk penyunting. 5agian ilmu kesehatan anak. '$ H"PAD*,SS.5andung.2--+

2. Standar pelayanan medis kesehatan anak. ardiono Pusponegoro dkk penyunting.

Departemen kesehatan ,>*>DA>. akarta . 2--#

SINDROMA NEFROTIK

1. Pengertian (Definisi) $eadaan klinis dengan ge&ala proteinuria masif hipoalbuninemia edema dan hiperkolesterolemia. $adang*kadang disertai dengan hematuria hipertensi 2. Anamnesis 1. 5engkak di kedua kelopak mata perut atau

tungkai atau seluruh tubuh 2. Penurunan &umlah urine

!. Dapat &uga ditemukan urine ber/arna kemerahan

!. Pemeriksaan fisik 1. Bdema palpebra tungkai 2. Asites edema skrotum @ labia

!. $adang*kadang hipertensi ditemukan

#. $riteria diagnosis 1. Bdema

2. Protenuria masif  !. ipolabuminemia +. Diagnosis ker&a Sindroma nefrotik

4. Diagnosis banding 1. Glomemlonefritis 2. Bdema nutritional !. Bdema hepatal

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Hrine % protein kuaitatif kuantitatif kreatininureum

2. Albumin protein total kolestrol <.

.

Terapi

(ospital ealth Promotion )

1. Prednison 2 mg@kgbb@hari (maksimal <-mg@hari) dalam dosis terbagi selama # minggu

2. Dilan&utkan dengan 2@! dosis a/al (dosis tunggal pagi selang sehari ) selama #*< minggu

!. 5ila ada edema anasarka diperlukan tirah baring

#. Diet nefrotik dan diuretik 1. engatur pola makan pasien

2. encegah kemungkinan ter&adinya infeksi lain akibat menurunnya sistem imun akibat

penggunaan steroid

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam

 Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad bonam 11. Standing order 

12 .

$epustakaan 1. Standar pelayanan medis kesehatan anak. ardiono Pusponegoro dkk penyunting. Departemen kesehatan ,>*>DA>.akarta.2--# 2. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan

(12)

anak. Prof erry Garnadr.SpA ($) Ph.Ddkk penyunting. 5agian ilmu kesehatan anak '$ H"PAD AD*,SS

GAGAL NAFAS AKUT

1. Pengertian (Definisi) Suatu keadaan sistem respirasi melakukan

kompensasi untuk memperbaiki pertukaran gas yang menurun dalam paru serta mempertahankan

oksigenasi dan ;entilasi. Gagal nafas merupakan suatu keadaan sistem respirasi gagal memenuhi kebutuhan metabolik tubuh untuk mengabsobsi 92 membuang =92 dan berhubungan

2. Anamnesis 1. ,i/ayat asma bronkhitis obstruksi saluran nafas atas

2. 9;er dosis obat

!. Penyakit susunan saraf pusat penyakit neuromuskuler 

!. Pemeriksaan 'isik 1. Tachypneu tachycardia retraksi dinding dada suara nafas melemah

2. Sianosis penurunan kesadaran !. Pulsus paradoksus

#. $riteria diagnosis

+. Diagnosis ker&a Gagal nafas akut 4. Diagnosis banding

8. Pemeriksaan penu&ang 1. Analisis gas darah 2. Pemeriksaan radiologis <.

.

Terapi

(ospital ealth Promotion)

Pembebasan &alan nafas dan bantuan pernafasan dengan

1. ?entilasi tekanan positif  2. Suplementasi oksigen

!. 9bat (salbutamol terbutalin epinefrin aminifilin metil prednisolone)

#. engatasi penyebab

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 dubia ad bonam  Ad sanationam 6 ad bonam

 Ad fungsionam 6 dubia ad bonam 11. Standing order 

12 .

$epustakaan 1. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak. Prof erry Garna dr.SpA ($) . PhDdkk penyunting. 5agian ilmu kesehatan anak '$ H"PAD*,SS. 5andung 2--+

Standar pelayanan medis kesehatan anak ardiono 2. Puponegorodkk penyunting. Departemen

(13)

SEPSIS NEONATORUM

1. Pengertian (definisi) Sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama 1 bulan pertama kehidupan. 5akteri ;irus  &amur dan proto7oa dapat menyebabkan sepsis pada

neonatus. Tanda a/al sepsis pada bayi baru lahir tidak spesifik sehingga skrining sepsis dan pengelolaan terhadap faktr resiko perlu dilakukan.

2. Anamnesis 1. ,i/ayat ibu mengalami infeksi intra uterin 2. ,i/ayat persalinan tindakan penolong

persalinan lingkungan persalinan

!. ,i/ayat lahir asfiksia berat bayi kurang bulan berat lahir rendah

#. ,i/ayat air ketuban keruh purulen atau bercampur mekonium

!. Pemeriksaan fisik 1. Tachypneu tachycardia respiratory distress 2. >ritabilitas penurunan kesadaran ke&ang ubun*

ubun menon&ol

!. $aku kuduk sesuai dengan meningitis

#. $riteria diagnosis S>,S 1. ,espirasi C4-:@mnt atau F!-:@mnt atau apnoe 2. Suhu tubuh tidak stabil

!. =,T C !detik

#. eukositosis (C!#.---:1- pangkat @) +. Diagnosis ker&a Sepsis neonatorum

4. Diagnosis banding 1. Pneumonia congenital

2. ,espiratory distress syndrom !. econium aspiration syndrom

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Pemeriksaan &umlah leukosit dan hitung &enis peningkatan =,P

2. AGD

!. Pemeriksaan =S #. Pemeriksaan radiologis

<. Terapi 1. Antibiotik gol ampisilin 2-- mg@kg55@2# &am >? 0 "etylmycin@ Aminoglikosida

2. Pengobatan suportif meliputi termoregulasi terapi 92 terapi syok koreksi metabolik asidosis terapi hipoglikemi @ hiperglikemi !. Transfusi darah @ plasma trombosit terapi

ke&ang transfusi tukar 

#. Transfusi komponen &ika diperlukan tun&angan nutrisi adekuat

(14)

. (ospital ealth Promotion ) 1. encegah dan mengobati ibu dengan kecurigaan infeksi berat atau

2. encegah dan mengobati ibu dengan ketuban pecah dini

!. Pera/atan ante natal yang baik #. encegah persalinan prematur 

+. elakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman

4. encegah asfiksia neonatorum

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 dubia ad bonam  Ad sanatonam 6 ad bonam

 Ad fungsionam 6 dubia ad bonam 11. Standing order 

1. Standar pelayanan medis kesehatan anak. ardiono Puponegoro dkk penyunting. Departemen ,>*>DA>. akarta.2--# 2. ?olpe >> Postnatal sepsus neokroti7ing

enterocotilis and the critical

!. ,ole of sysemic inflamation in /hite matter in&ury in fremature infant

(15)

ENSEFALITIS

1. Pengertian (definisi) >nfeksi &aringan otak yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme penyebab yang tersering dan terpenting ialah ;irus. 5erbagai &enis ;irus dapat

menimbulkan ensefalitis dengan ge&ala yang sama. 2. Anemia 1. Suhu mendadak naik sering ditemukan

hiperpireksia

$esadaran cepat menurun anak agak besar seringkali

2. engeluh nyeri kepala sebelum kesadarannya menurun

!. $e&ang dapat bersifat umum fokal atau hanya t/iching sa&a

!. Pemeriksaan fisik 1. iperpireksa

2. Penurunan kesadaran ke&ang

!. Ge&ala serebral lain beraneka ragam misalnya paresis atau paralisis afasia dsb

#. $riteria Diagnosis

+. Diagnosis ker&a Bnsefalitis

4. Diagnosis banding 1. eningitis

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Darah periferGDSelektrolit darah 2. P

!. =T Scan <.

.

Terapi

(ospital ealth Promotion)

1. Pera/atan di ruang ra/at intensif 

2. engatasi ke&ang hiperpireksia ganguan keseimbangan elektrolit

!. Pasang &alur >? #. engatasi

9edema otak

Dengan mannitol 2- per drip -+* 1 gr@kgbb selama !- menit setiap < &am

+. etil prednisolon 1*2 mg@kgbb@hari

4. 5ila disebabkan oleh ;irus herpes simpleks dapat diberikan asikli;ir 1-mg@kgbb tiap < &am 1. ?aksinasi ,

2. Penyemrotan terhadap ;ektor serangga

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 dubia ad malam  Ad sanationam 6 ad bonam

(16)

11. Standing order  12

.

$epustakaan 1. Standar pelayanan medis kesehatan anak. ardiono Puponegorodkk penyunting.

Departemen kesehatan ,>*>DA>.akarta.2--# 2. 5uku pedoman pelaksanaan sistem ru&ukan

pelayanan kesehatan pro;insi &a/a barat 2-12

CEREBRAL PALSY

1. Pengertian (Definisi) $elainan dalam otak yang kekal dan non progresif yang mengakibatkan ganguan motorik pada masa bayi dengan ge&ala khas beruupa perubahan tonus otot. $elainan tersebut ter&adi sebelum SSP mencapau kematangan.

2. Anamnesis 1. Ganguan perkembangan motorik 2. Ganguan bela&ar dan komunikasi

!. Ganguan pertumbuhan gangguan mental #. $e&ang @ epilepsi

!. Pemeriksaan fisik 1. Tipe spatik% hemiparesis diplegia kuadriparesi 2. Tipe diskinetik% atetoid distoni korea balismus

tremor 

!. Tipe rigid ataksik dan campuran

#. $riteria diagnosis 1. ,i/ayat kehamilan persalinan dan pasca persalinan

2. Ganguan perkembangan

!. Ganguan neurologik (dibedakan berdasarkan usia)

F1th% terutama perubahan refleks postural 1*!th% tonus dan perubahan refleks

+. Diagnosis ker&a #. =erebral palsy

4. Diagnosis banding 1. $elainan SSP progresif  

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Darah periferGDSelekrolit darah 2. P

<. Terapi 1. ultidisipliner terdiri dari % dokter anak (neouropediantri )  regabilitasi medis 2. Gerakan abnormal% haloperidol --+*-1

mg@kgbb@hari

!. engurangi spastisitas% baklofen ben7odia7epin toksin botulinium . (ospital ealth Promotion) 1. >munisasi  >nfluen7a tipe 5

2. >munisasi " eningitis

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 dubia ad bonam  Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad malam 11. Standing order 

(17)

12 .

$epustakaan 1. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak baian ilmu kesehatan anak '$ H"PAD* ,SS bandung 2--+

2. 5uku pedoman pelaksanaan sistem ru&ukan pelayanan kesehatan pro;insi &a/a barat 2-12

THALASEMIA

1. Pengertian (definisi) Golongan penyakit yang bersifat keturunan (herediter ) ditandai dengan adanya defisiensi pembentukan rantai globin spesfik dari 5

2. Anamnesis 1. Pucat

2. Ganguan nafsu makan ganguan tumbuh kembang

!. Perut membesar karena pembesaran limpa dan hati

!. Pemeriksaan fisik 1. Anemis bentuk muka mongoloid (facies cooley)

2. Dapat ditemukan ikterik ganguan pertumbuhan

!. Splenomegali hepatomegali #. $riteria Diagnosis 1. Anemia berat

2. orfologi erotrosit% gambaran hemolitik

!. Dapat ter&adi leukopenia dan trombositipenia #. Peningkatan retikulosit =? rendah

+. b' atau b A2 meningkat +. Diagnosis ker&a Thalasemia

4. Diagnosis banding 1. emoglobinopathly 2. Anemia defisiensi besi

!. Anemia deseritropoetik kongenital

8. Pemeriksaan penun&ang 1. b=?=SADTretikulositfragilitas osmotik

2. b 'b A2 kadar besi saturasi tarnsferin dan feritin

<. Terapi 1. Desfero:amine (kelasi besi ) diberikan bila feritin serum mencapai 1---mg@l.

Desfero:amine diberikan secara subkutan 2+* +-mg@kgbb dalam /aktu <*12 &am selama  hari berturt*turt tiap selesai transfusi darah 2. ?itamin = 1--*2+-mg@hari selama pemberian

kelas besi

!. Asam folat 2*+mg@hari #. ?it B

(18)

2--+. Transfusi P,= ! ml@kgbb untuk setiap kenaikan b 1 g@dl

. (ospital ealth Promotion)

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam  Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad malamI 11. Satnding order 

12 .

$epustakaan 1. Standar pelayanan medis kesehatan aka. Departemen kesehatan ,>*ADA>. akarta 2--# 2. 5uku pedoman pelaksanaa sistem ru&ukan

pelayanan kesehatan pro;insi &a/a barat 2-12

EPILEPSI

1. Pengertian (definisi) Suatu kondisi ganguan kronik yang ditandai dengan berulangnya bangkitan epilepsi

2. Anamnesis 1. $e&ang tanpa demam sensasi gerakan @ kelainan psikis abnormal tegantung daerah yang terkena

2. Terdapat perasaan tidak enak (aura) sebelum ter&adi demam

!. Ganguan penglihatan sementara #. Tidak tergigit inkontinesia ;irine

!. Pemeriksaan fisik 1. Apakah terdapat gigitan di lidah pada saat ke&ang berlangsung

2. Defisit neurologis seperti hemiparese distonia disfasis

!. Ganguan lapang pandang nistagmus dipopia #. $riteria diagnosis Adanya ge&ala dan tanda klinik dalam bentuk

bangkitan epilepsi berulang (minimal 2:) yang ditun&ang gambaran epiletiform pada BBG +. Diagnosis banding Bpilepsi

4. Diagnosis banding 1. Psendo sei77ure 2. T>A

!. "arkolepsi ipoglikemia

8. Pemeriksaan penun&ang 1. Pemeriksaan elektrolit darah glukosa 2. =alsium magnesium 5H" $reatinin !. BBG

#. =T Scan ,>

<. Terapi 1. $arbama7epin 1-*2+mg@kgbb@hari dibagi ! dosis

2. Asam ;alproat 2-*4-@kgbb@hari@dibagi 2*! dosis !. 'enitoin #*<mg@kgbb@hari dibagi 2 dosis

#. Btosuksim

(19)

4. $lona7epam% -1*-!mg@mg@kgbb@hari 8. 'enobarbital 6 #*<mg@kgbb dibagi 2 dosis <. Topiramat 4*mg@kgbb@hari@ dibagi 2 dosisi 1. Bdukasi konsumsi obat epilepsi yang teratur  2. Bdukasi pertolongan pertama saat ke&ang

misalkan tidak memasukan sendok ke dalam mulut saat pasien pulang

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam  Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad malam 12

.

Status epileptikus 1. 1*+ menit 6 dia7epam -!mg@kg@>?

2. 5ila ke&ang berhenti dalam +*1- menit ulangi dengan dosis # cara yang sama

!. 1+ menit % fenitoin 2-mg@kg >? maks 1 gram did rip 2- menit dalam +- ml "acl

#. !- menit % fenobarbital 2- mg @ kg >? bolus +* 1- menit (1mg@kg@mnt)

+. 5ila masih ke&ang setelah 1- menit pemberfian fenobarbital tetai sebagai status epileptikus rerakter 

4. #+*+- mnt% mida7olam >?

8. 5olus -2 mg@kg dilan&utkan drip --2*-# mgEkg@&am

12 .

$epustakaan 1. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak  bagian ilmu kesehatan anak '$

H"PAD*,SS bandung 2--+

2. 5uku pedoman pelaksanaan sistem ru&ukan pelayanan kesehatan pri;insi &a/a barat 2-12

(20)

TUBERKULOSIS

1. Pengertian (definisi) Penyakit akibat mycobacterium tuberculosis 2. Anamnesis 1. "afsu makan berkurang 55 sulit naik

2. Demam kronik batuk kronik

!. Pembesaran $G5 superfisial di leher a:illa inguinal atau tempat lain

#. $eluhan spesifik organ ter&adi apabila T5 mengenal organ ekstra pulmonal misalnya% gibbus sklofuloderma

!. Pemeriksaan fisik 1. Suara napas bronkial amforeik suara nafas melemah

2. ,onki basah pembesaran $G5 !. Tanda penarikan paru diagfragma

mediastinum

#. $riteria diagnosis 1. $ontak erat dengan penderita T5 sputum 5TA3

2. ,eaksi kemerahan !*8 hari setelah penyuntikan 5=G

!. Ge&ala umum T5

#. Ge&ala spesisfik pada T5 ekstra paru +. Tes tiberkulin 3

4. Gambaran radilologis sugestif T5

8. Diagnosis pasti berdasarkan pemeriksaan bakteriologis (.T5)3

+. Diagnosis ker&a Tuberkolosis

4. Diagnosis banding 1. 5ronkiektasisi 2. 5ronkitis kronis !. Asma =a Paru 8. Pemeriksaan penun&ang 1. Tes mantou:

(21)

!. ,ontgen thora:

<. Terapi 1. 'ase intensif % 2 ,J 2. 'ase lan&utan % # ,

!. ,ifampisin 1+mg@kgbb Pyra7inamide 2+* !+mg@$gbb >" 1-mg@kgbb

. (ospital ealth Promotion) 1. >munisasi 5=G

2. Asupan Gi7i yang baik

!. encari orang de/asa sebagi sumber penularan T5

1-.

Prognosis Ad ;itam 6 ad bonam  Ad sanationam 6 ad bonam  Ad fungsionam 6 ad malam 11. Standing order 

12 .

$epeustakaan 1. Standar pelayan medis kesehatan anak. Departemen kesehatan ,>K>DA> . akarta. 2--#

2. 5uku pedoman pelaksanaan sistem ru&ukan pelayanan kesehatan pro;i;nsi &a/a barat 2-12

Referensi

Dokumen terkait

Jika kita ambil x = sin φ , pada bentuk Legendre, maka akan didapat integral eliptik bentuk Jacobi jenis pertama dan kedua,

menurut pola distro Hiztory Store hanya ada dua pihak yang terkait dalam perjanjian tersebut yaitu : pihak pertama adalah pihak supplier yang dalam hal ini sebagai

7). apabila pelanggar mengabaikan perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan yang telah dicabut izinnya, pejabat yang berwenang melakukan penertiban

Berdasarkan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) atau silabus semester genap 2015/2016, Kompetensi Dasar mata kuliah ini yaitu mampu memahami dialog singkat dalam

Kajian ini bertujuan untuk (1) mengetahui produktivitas penulis artikel bidang ilmu psikologi menggunakan dalil Lotka, khususnya yang disajikan dalam Jurnal Psikologi dan Buletin

Bila kesemua pengertian tentang metode sejarah lisan tersebut diperhatikan dengan seksama maka pada akhirnya secara sederhana metode sejarah lisan dapat dipahami

Ketika menangani bahan dalam jumlah yang banyak, diperlukan kacamata pengaman dengan pelindung bagian sisi wajah atau kenakan penutup seluruh wajah jika ada

Tujuan dari perancangan mesin pengerol pipa ini adalah: (1) membuat detail gambar kerja dan bagian-bagiannya, (2) merencanakan konstruksi yang aman yang mampu mengerol dengan