• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan sehingga bisa menciptakan dampak yang positif bagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan sehingga bisa menciptakan dampak yang positif bagi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar harus dilakukan sebuah perusahaan sehingga bisa menciptakan dampak yang positif bagi perusahaan, hal itu di karenakan keberhasilan tujuan sebuah perusahaan dapat diwujudkan dengan menciptakan hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.

Organisasi atau perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan bisa mencapai tujuan visi dan misinya secara efektif, sedangkan tujuan dan misi sebuah perusahaan itu bisa tercapai secara efektif karena perusahaan mampu menetapkan, menyelaraskan, serta menyeimbangkan antara hal-hal yang menjadi tujuan perusahaan dengan kepentingan para publiknya dengan kata lain, selain berusaha untuk memenuhi tujuannya untuk memperoleh profit yang sebesar-besarnya, perusahaan juga bersedia dan mampu mamenuhi hal-hal yang menjadi kepentingan publik terkait. Sebaliknya suatu perusahaan tidak akan dapat beroperasi secara efektif karena didalam tujuan perusahaan dan tindakan yang dilakukan tidak ada keseimbangan pemenuhan kepentingan, yakni antara kepentingan publik dan kepentingan perusahaan.

Suatu perusahaan dapat menetapkan tujuannya secara tepat apabila perusahaan telah mampu menjalin hubungan dengan baik dengan para khalayak yang besangkutan, sehingga kepentingan dan keinginan dari

(2)

masing-masing publiknya bisa diketahui dan diselaraskan dengan kepentingan perusahan dan selanjutnya dilaksanakan dalam upaya untuk memenuhui kepentingan tersebut secara seimbang dan sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sebagai bagian yang mewakili organisasi atau perusahaan, Humas berkewajiban menumbuhkembangkan hubungan yang harmonis dengan publiknya karena ini merupakan kunci dalam kegiatan Humas untuk membangun sebuah hubungan. Dalam sebuah perusahaan, salah satu tugas Humas adalah menciptakan, manjaga, dan meningkatkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya baik publik internal maupun eksternal. Publik adalah kekuatan data bagi Humas untuk bersinergi dengan lingkungan di luar perusahaan.

Pihak-pihak stakeholders internal adalah publik yang berada di dalam lingkungan perusahaan yang didalamnya terdapat pemegang saham, manajemen dan top executive, karyawan dan keluarga karyawan sedangkan stakeholders eksternal adalah unsur-unsur yang berada di luar kendali perusahaan atau uncontrollable (Kasali ,2003:66)

Tentunya tidak seluruh masyarakat menjadi khalayak, akan tetapi sebagian kecil di antaranya. Segmen masyarakat yang menjadi khalayak bagi suatu organisasi jelas berbeda dengan khalayak organisasi yang lain. Khalayak pasar swalayan, pemda, instalasi nuklir, pabrik, laboratorium riset, hotel, bandar udara, pelabuhan laut, lembaga pendidikan, rumah sakit,

(3)

penjara umum, barak militer, dan markas besar polisi jelas berlainan satu sama lain (Jefkins,1992:73)

PT. Inti Indosawit Subur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang minyak kelapa sawit cabang dari Asian Agri (khususnya Pelalawan Ukui). Sebagai perusahaan yang cukup besar tentunya membutuhkan peran seorang Humas atau Public Relations yang aktif dan kreatif dalam melakukan hubungan yang baik dengan lingkungannya.

Membina hubungan dengan lembaga non profit untuk menjaga hubungan baik. Tanggung jawab sosial sektor dunia usaha yang dikenal dengan nama Corporate social responbility (CSR) merupakan wujud kesadaran perusahaan sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. apabila hal ini dilakukan akan menciptakan brand images dan reputasi perusahaan yang nantinya akan berdampak keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.

Salah satu program dalam membina hubungan dengan pihak eksternal yang di lakukan PT Inti Indosawit Subur yang dirangkum dalam program CSR adalah membina hubungan dengan SDN 010 Ukui. Dengan program CSR tersebut perusahaan bisa membantu sekolah untuk mensukseskan dunia pendidikan dan menjaga hubungan perusahaan dengan stakeholder.

SDN 010 Silikuan Hulu merupakan salah satu SD yang berada di Ruang Lingkup PT. Inti Indosawit Subur dan merupakan salah satu stakeholder eksternal perusahaan. Salah satu kegiatan educational relations PT. Inti Indosawit Subur adalah dengan membina hubungan dengan SDN

(4)

010 yaitu dengan memberikan bantuan pendidikan berupa alat tulis dan memberikan bantuan pustaka sekolah melalui organisasi perusahaan Tanoto Foundation program pelita pustaka.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti berminat untuk meneliti bagaimana peran Humas PT. Inti Indosawit Subur melalui fungsi dan perannya dalam kaitannya membina hubungan dengan SDN 010 ukui yang dilakukan dengan program CSR, dan mengetahui apa saja yang dilakukan Humas PT. Inti Indosawit Subur dalam menciptakan kesan baik di pandangan SDN 010 dengan judul : Pelaksanaan Fungsi Humas PT. Inti Indosawit Subur Dalam Membina Hubungan Dengan SDN 010

B. Alasan Pemilihan Judul

1. Kegiatan Community Relations (membina hubungan dengan komunitas) sebagai publik eksternal dari perusahaan, penting dilakukan oleh suatu perusahaan karena Community Relations yang dilakukan dengan baik berguna bagi terciptanya kesan baik dimata stakeholders.

2. Penulis merasa mampu untuk meneliti baik dari segi waktu, tempat,tenaga dan dana.

3. Sesuai dengan bidang kajian ilmu komunikasi konsentrasi Public Relations.

(5)

C. Penegasan istilah

Untuk menghindari salah pengertian dan pemahaman tentang konsep dan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan di lakukan penegasan istilah sebagai berikut :

1. Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.(Moore,2005:6)

2. PT. Inti Indosawit Subur merupakan anak dari perusahaan Asian Agri di Ukui Pelalawan yang bergerak dibidang minyak kelapa sawit.

3. SDN 010 Silikuan Hulu adalah salah satu SD yang berada di Ruang Lingkup PT Inti Indosawit Subur dan merupakan salah satu stakeholder eksternal PT Inti Indosawit Subur

D. Permasalahan

a. Identifikasi Masalah

a. Adanya kegiatan PT. Inti Indosawit Subur membina hubungan dengan stakeholder untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya.

b. Pelaksanaan praktek seorang Humas perusahaan dalam membina hubungan dengan lingkungan sekitar perusahaan yang masih mempunyai hambatan di lapangan.

(6)

c. Bantuan yang diberikan perusahaan ke sekolah harus melalui proses yang lama untuk terealisasi sehingga harus adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.

b. Batasan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, maka batasan masalah penelitian ini adalah pelaksanaan fungsi Humas PT Inti Indosawit Subur dalam membina hubung annya dengan Lembaga pedidikan SDN 010 Ukui.

c. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan tersebut, maka rumusan masalah yang hendak di teliti adalah bagaimana fungsi dan peran Humas PT Inti Indosawit Subur dalam membina hubungan dengan SDN 010 Ukui ?

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah, Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi Humas PT. Inti Indosawit Subur dalam membina hubungan dengan publiknya.

2. Kegunaan Penelitian.

a. Secara praktis, berguna untuk bahan pertimbangan dan evaluasi bagi PT. Inti Indosawit Subur dalam pelaksanaan fungsi Humas

(7)

b. Secara teoritis, berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis untuk bekal pengabdian di masyarakat nantinya dan supaya bidang Humas lebih eksis lagi.

c. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang community relations dalam bentuk corporate social responbility (CSR).

F. Kerangka Teoritis Dan Konsep Operasional 1. Penelitian Terdahulu

Sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam penelitian ini dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Penelitian yang dilakukan oleh Esy Afryanti tahun 2011 tentang “Pelaksanaan Fungsi Humas PT Medco Lirik Dalam Membina Hubungan Dengan Instansi Dinas Pertanian Indragiri Hulu”. Penelitian ini mengamati bagaimana pelaksanaan fungsi Humas dalam membina hubungan Goverment relations serta melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan fungsi Humas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan fungsi Humas PT Medco Lirik dalam membina hubungan dengan dinas pertanian terjaga dengan baik.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Erni sinaga tahun 2013 tentang Peran Humas PT Lanna Harita Indonesia Dalam Melaksanakan Program Community Development Dikelurahan Sungai

(8)

Siring Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Humas dalam melaksanakan program community development. Penelitian yang dilaksanakan telah menganalisi peran Humas dalam melaksanakan program community development. Dari penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil bahwa peran Humas PT. Lanna Harita Indonesia dalam melaksanakan program community development sudah baik dan cukup efektif.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Riris Novalisa Indriyani tahun 2012 tentang Pelaksanaan Organization-Public Relationships Yang Dilakukan Oleh Publik Relations Dalam Menjalin Hubungan Kerja Sama Dengan Mitra Perusahaan (Studi Kasus Pada Hubungan PT Angkasa Pura II Dan Maskapai Penerbangan Periode 2010-2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembinaan hubungan dalam perspektif Organization-Public Relationships Yang Dilakukan Publik Relations PT Angkasa Pura II Dalam Menjalin Hubungan Maskapai Penerbangan Periode 2010-2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Organization-Public Relationships Yang Dilakukan Oleh Publik Relations Dalam Menjalin Hubungan Kerja Sama Dengan Mitra Perusahaan (Studi Kasus Pada Hubungan PT Angkasa Pura II Dan Maskapai Penerbangan Periode 2010-2011) berjalan dengan baik.

Dari ketiga penelitian yang pernah dilakukan tersebut memiliki kemiripan yaitu sama-sama meneliti bagaimana fungsi Humas dalam

(9)

membina hubungan dengan stakeholder. Namun dengan penelitian yang akan dilakukan tetap memiliki perbedaan yaitu pada penelitian ini meneliti fungsi Humas dalam membina hubungan dengan stakeholder dalam kasus CSR antara PT. Inti Indosawit Subur dengan SDN 010.

2. Kerangka Teoritis

Pembahasan kerangka teoritis ini bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep teori yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini

a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas)

Menurut Munandar (dalam Jefkins, 1992: 9) menerjemahkan definisi Humas yaitu “Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. “

Menurut Cutlip-Center-Broom (dalam Morissan, 2008:7) mendefinisikan Humas sebagai usaha terencana untuk memengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling memuaskan “the planned effort to influence opinion

(10)

through good character and responsible performance, based on mutually satisfactory two-way communications”.

Dari pengertian Humas diatas dapat disimpulkan bahwa Humas memiliki peranan dalam perusahaan sebagai penghubung antara organisasi dengan publiknya, dan berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya serta sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan atau lembaga untuk menciptakan citra yang baik perusahaan atau lembaganya.

b. Fungsi Humas

Fungsi atau dalam bahasa Inggris function, bersumber pada perkataan bahasa latin, functio, yang berarti penempilan, perbuatan pelaksanaan, atau kegiatan.

Dalam kaitannya dengan Humas, maka Humas dalam suatu instansi dikatakan berfungsi apabila Humas itu menunjukkan kegiatan yang jelas, yang dapat dibedakan dari kegiatan lainnya. Jadi, kalau dipertanyakan apa fungsi Humas itu, dalam arti kata apakah menunjukkan kegiatan dan apakah kegiatan itu jelas dan berbeda dari jenis kegiatan lainnya. (Effendi,2002:23)

Menurut Cutlip & Centre, And Canfield, fungsi publik relations dapat dirumuskan, sebagai berikut. (Ruslan,2012:19)

(11)

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga / organisasi)

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan /organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, presepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan /organisasi yang mewakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen dmi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Hubungan masyarakat pada kegiatanya adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama. Adapun fungsi Humas itu yakni :

1. Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

2. Penunjang tecapainya tujuan yang ditetapkan oleh menajemen suatu organisasi.

(12)

3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan Humas adalah publik ekstern dan intern.

4. Operasional Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik (Effendy,2002:24)

Menurut Bernay dalam (Ruslan,2012:18) terdapat 3 fungsi utama Humas yaitu :

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.

Menurut Prout (dalam Effendy. 2002:43) fungsi Humas dalam perusahaan ada empat jenis pelayanan dasar yang harus dipraktekkan Humas yaitu :

a. Nasihat (advise and counsel), nasehat perlu di berikan Humas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan keHumasan, baik kepada manajemen perusahaan maupun bagian lain. b. Pelayanan komunikasi (communication service) Pelayanan

komunikasi memang merupakan tugas Humas. Yang dikomunikasikan ialah informasi mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada berbagai publik yang berkepentingan melalui media.

(13)

c. Pengkajian Humas (Public relations research) jika pelayanan komunikasi merupakan penyebaran dari dalam keluar, pengkajian Humas atau publik relations research merupakan komunikasi dari luar kedalam ; dengan lain perkataan, penelaahan terhadap opini publik yang berpengaruh kepada perusahaan.

d. Promosi Humas (public relations promotion) dalam perusahaan kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh Humas amat menunjang upaya pencapaian tujuan, tentunya dalam peningkatan produksi, yang pada gilirannya berupa keuntungan finansial.

Seorang praktisi PR dituntut untuk mampu mengerjakan banyak hal. Ia harus bisa menjadi seorang komunikator, seorang penasehatdan sekaligus perencana kampanye yang baik. Seorang pejabat Humas selalu menghadapi banyak pihak mulai dari kalangan dalam seperti staf, anggota hingga masyarakat yang memiliki penilaian (Jefkins, 202:27)

c. Tugas Humas

Menurut Oxley (dalam Iriantara. 2003:45) menyebutkan tugas public relations yang pada intinya adalah untuk memberi layanan pada orang-orang yang disebut manajemen itu. Secara rinci tugas-tugas tersebut adalah :

(14)

1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya.

2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik-publik pokok terhadap organisasi;

3. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan publik-publiknya;

4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dan organisasi;

Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik, berkewajiban untuk :

1. Membuat organisasi bersikap responsif terhadap kepentingan publik

2. Membantu mempertahankan hubungan antara publik dengan manajemen perusahaan dengan memerhatikan tanggung jawab sosial dan kepemimpinan yang bermoral.

3. Membantu organisasi untuk mengantisipasi dan merespons persepsi dan opini publik.

4. Menyediakan informasi melalui sistem informasi publik. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman publik terhadap aktivitas organisasi.

(15)

5. Melayani kepentingan publik dengan memperhatikan berbagai perspektif yang berada di ruang publik.

6. Membantu masyarakat dengan menjadi perantara konflik dan membangun konsensus yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya ketertiban sosial.(Nova, 2012:28)

d. Hubungan Eksternal

Organisai apapun tentunya bertujuan ingin memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan para stakeholdernya. Misi organisasi, seperti “mensejahterakan mayarakat” atau “memberikan kepuasan terhadap publik eksternal maupun internal” menunjukkan komitmen untuk memberikan kepuasan tersebut. (Iriantara,2003:109)

Sebuah perusahaan di tuntut untuk dapat menciptakan iklim komunikasi yang lebih baik dan harmonis dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan sebagai faktor pendukung pencapaian tujuan perusahaan. Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan menghibur (Hafied,1998:61). Pihak-pihak tersebut adalah publik internal dan publik eksternal dari perusahaan. Publik internal perusahaan meliputi :

1. Pemegang saham

(16)

3. Karyawan;

4. Keluarga karyawan

Publik internal perusahaan dimaksudkan adalah salah satu bentuk kegiatan dari Humas yang menitikberatkan kegiatannya kedalam. Istilah kedalam maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada di dalam instansi atau perusahaan tertentu, sedangkan publik eksternal perusahaaan bertujuan untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu (kom.ac.id). Adapun publik eksternal perusahaan tersebut meliputi :

1. Masyarakat di sekitar perusahaan 2. Konsumen

3. Media massa

4. Pemerintah atau publik lain yang bergantung pada perusahaan tersebut (Kasali, 2003:65)

Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh

(17)

perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.

Komunitas adalah suatu organisasi sosial yang saling berintegrasi. Ia hanya bukan sekedar kumpulan orang-orang yang saling berbagi fasilitas tertentu yang tersedia. Oleh karena itu, hubungan antara perusahaan dan komunitasnya perlu dilakukan menurut hubungan yang saling melindungi (timbal balik). (Kasali,2003:114)

Kegiatan yang dilakukan tidak sembarangan atau asal saja, tetapi dengan perencanaan yang matang, dan perencanaan yang matang, dan pelaksanaan rencana tersebut dilakukan secara aktif dan sinambung. Dalam hubungan ini komunikasi dan evaluasi turut menentukan berhasil tidaknya hubungan dengan komunitas ini.

Komunitas yang terdapat disekitar lembaga terdiri atas kelompok-kelompok, dan kelompok-kelompok yang berjenis-jenis ini masing-masing terdiri atas individu-individu yang bermacam-macam pula dalam kepentingannya. (Efeendy,2002:114)

Menurut Center (dalam Efeendy. 2002:115) dalam rangka membina hubungan dengan komunitas, penting diketahui apa yang didambakan komunitas bagi kesejahteraan, apa yang diharapkan dari organisasi sebagai urunan untuk kesejahteraannya itu, dan bagaimana cara menilai kontribusi tersebut.

(18)

e. Hubungan dengan pihak pendidikan (Educational Relations) Merupakan salah satu bentuk kegiatan dari eksternal public relations yang kegiatannya ditujukan kepada hubungan publik sekolah. Publik dalam pengertian ini, mencakup kepada pengertian antara lain publik sekolah dasar, publik sekolah lanjutan pertama, publik sekolah lanjutan atas. Djaja (1985: 36)

Menurut Djaja (1985: 36-37) tujuan exsternal public relations dalam menyelenggarakan hubungan dengan pihak pendidikan adalah memberi bantuan untuk pengembangan bidang pendidikan seperti :

a. Memberi sumbangan bagi menunjang biaya pendidikan (Financial aid to education)

b. Mengembangkan kepemimpinan pada siswa di perguruan tinggi (Developing leadership in college student)

c. Mengurus masalah pensponsoran bagi penyelenggaraan pendidikan (Bussines sponsored aids to educations)

Menurut Moore (2004: 443-449) bantuan yang dapat diberikan oleh industri maupun perusahaan kepada sekolah diantaranya :

1. Penerimaan Bantuan Pengajaran

Bahan–bahan pendidikan yang dipersiapkan perusahaan untuk digunakan di kelas harus diterima dan disetujui para

(19)

administrator dan guru sekolah, dan dipersiapkan menurut atau nasehat para guru untuk memastikan persesuaian pelaksanaan pendidikan dengan baik. Bahan tersebut sebaiknya memberikan sumbangan penting pada tujuan pendidikan, kandungan iklan harus minimal, halus, dan merendah.

Mengenai penerimaan bantuan pengajaran adalah kebiasaan umum bagi sebuah perusahaan untuk membentuk suatu panitia penasehat, yang terdiri dari suatu kelompok perwakilan guru kelas, administrator, dan pembimbing ahli. Panitia ini bekerja sama dalam mempersiapkan bantuan pendidikan dengan menulis, mengulas, dan menyarankan metode penyajian untuk menjamin kesesuaian yang maksimum bagi kelas tersebut. Para pendidik perlu di mintakan nasehatnya secara sinambung selama program hubungan pendidikan dikembangkan.

Untuk memperkenalkan suatu program pendidikan mengenai sekolah dan swasta, anjuran pemilik sekolah, kepala sekolah, dan para guru sebaiknya diusahakan untuk menjamin bahwa bantuan pengajaran akan bisa diterima dan dipergunakan.

2. Bantuan Keuangan untuk Pendidikan

Perusahaan bisnis menyumbangkan sejumlah besar dana untuk pendidikan secara tak terbatas, dana modal untuk bangunan baru, hadiah, dan bantuan mahasiswa. Bisnis mempunyai kepentingan langsung, baik dalam kesehatan perekonomian

(20)

maupun kegiatan intelektual, di akademik, universitas, dan lembaga teknik negri. Pertambahan permintaan akal personel yang terampil dalam penelitian perekayasaan industri, pengawasan pemasaran, dan pemabrikan, serta manajemen dan keuangan menjadikan industri semakin bergantung pada pendidikan yang lebih tinggi bagi mereka yang sudah termasuk terpelajar.

Program beasiswa bertujuan memajukan para remaja putra dan putri secara menonjol yang mampu memberikan sumbangan besar dalam berbagai bidang bagi keamanan serta kemajuan negara dan dunia. Dana diberikan untuk berbagai tujuan yang meliputi pemanfaatan para pembantu pengajaran yang telah ditingkatkan, studi kreativitas, pengajaran secara kooperatif antara sekolah dan akademi seni budaya, bimbingan antar siswa, dan peningkatan kemampuan pemahaman para siswa baru.

Publik eksteren sebagai sasaran kegiatan Humas terdiri atas orang-orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organiasi (Effendy, 2002:111).

f. Corporate Social Responsibility

Menurut Kotler dan Lee (dalam Nova, 2012:315) mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara

(21)

sukarela untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan seperti kewajiban untuk membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang ketenagakerjaan“Corporate Social Responsibility is a commitment to improve community well being through discretionary bussines practices and contribution of corporate resources.

Secara teoritis CSR merupakan inti dari etika bisnis, di mana suatu perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal kepada pemegang saham (shareholders), tetapi perusahaan juga mempunyai kewajiban terhadap pihak lain yang berkepentingan (stakeholders). Semua itu tidak lepas dari kenyataan bahwa suatu perusahaan tidak bisa hidup, beroprasi, dan bertahan serta memperoleh keuntungan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Jadi CSR menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas (stakeholders) dari pada hanya sekedar kepentingan perusahaan itu sendiri. CSR itu sendiri merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan (customers), karyawan (employers), komunitas masyarakat, investor, pemerintah, pemasok (supplier) serta kompetitornya sendiri.(Azheri. 2012:5-6)

Keuntungan dan manfaat dalam menerapkan Corporate Social Responsibility, yaitu :

(22)

1. Memperkuat Brand Positioning

2. Meningkatkan reputasi dan citra perusahaan.

3. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan atau organisasi.

4. Menciptakan preferensi merek dan mendorong peningkatan penjualan.

5. Memberikan dampak terhadap perubahan sosial, dan penyelesaian masalah sosial dalam komunitas lokal.

6. Membangun hubungan yang tulus antara perusahaan dengan komunitas.

7. Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan. (Nova, 2012:321)

Corporate Social Responsibility (CSR) bagi perseroan terbatas (PT) tertuang pada pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 tentang kewajiban CSR bagi PT, yaitu :

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewaiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya di lakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran.

(23)

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. (Nova, 2012: 316-317)

3. Konsep Operasional

Humas dalam suatu perusahaan memiliki peranan dan fungsi sebagai mediator dalam sebuah organisasi atau lembaga yang diwakilinya untuk menciptakan dan membina hubungan saling pengertian antara organisasi atau lembaga pemerintah dalam upaya menciptakan citra yang baik bagi organisasi itu sendiri. Untuk mengetahui fungsi Humas dalam membina hubungan dengan SDN 010 dapat dilihat melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1. Indikator Fungsi Humas

a. Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik, berupa tulisan maupun lisan.

1) Komunikasi dengan tulisan dalam membina hubungan organisasi yaitu seperti Kegiatan surat menyurat baik dari PT. Inti Indosawit Subur ke SDN 010 maupun sebaliknya.

(24)

2) Berkomunikasi dengan lisan dalam membina hubungan organisasi yakni berkomunikasi tatap muka pada saat kunjungan antara PT Inti Indosawit Subur dengan SDN 010.

b. Penunjang tecapainya tujuan yang ditetapkan oleh menajemen suatu organisasi.

c. Operasional Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik (Effendy,2002:24)

2. Indikator Dalam Membina Hubungan Dengan Lembaga Pendidikan.

a) Penerimaan Bantuan Pengajaran b) Bantuan Keuangan untuk pendidikan

G. Metode Penelitian. 1. Jenis Penelitian

Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriftif kualitatif, dimana peneliti–peneliti mendeskriftifkan atau mengkontruksikan wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. Disini peneliti bertindak selaku fasilitator dan realitas dikonstruksi oleh subjek penelitian. Selanjutnya peneliti bertindak sebagai aktivis yang ikut memberikan makna secara kritis pada realitas yang dikonntruksi subjek penelitian. (Kriyantono,2006:389)

(25)

2. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Inti Indosawit Subur Daerah Pelalawan Kecamatan Ukui Desa Silikuan Hulu .

3. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajaridan ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu (Sugiyono,2012:215).

Dalam penelitian kualitatif ini penulis menggunakan teknik porposive sampling. Menurut Sugiyono (2012:218) porposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data di anggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah peneliti menjelajahi objek atau situasi yang sedang diteliti, yang menjadi kepedulian dalam pengambilan sampel penelitian kualitatif adalah tuntasnya pemerolehan informasi, bukan pada banyaknya sampel sumber data.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Inti Indosawit Subur Ukui Pelalawan 5 0rang dan yang menjadi sampel (informan) dalam penelitian ini adalah Humas PT. Inti Indosawit Subur ditambah dengan 2 guru dari SDN 010.

(26)

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam meneliti, teknik pengumpulan data akan dilakukan langsung oleh peneliti dengan beberapa metode sebagai berikut : a. Observasi

Menurut Stainback (1988) (dalam Sugiyono, 2012: 227) dalam observasi partisapatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

Observasi dalam penelitian ini yaitu partisipasi pasif, jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. (Sugiyono, 2012: 227) b. Wawancara

Berger (2000) (dalam Kriyantono, 2008: 98) mendefinisikan wawancara sebagai percakapan antara periset seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan seorang yang diasumsikan mempunyau informasi terhadap suatu objek.

Periset disini adalah peneliti dan informan disini adalah Humas pihak PT. Inti Indosawit Subur dan Pihak SDN 010 Ukui.

c. Dokumentasi.

Kegiatan penelusuran dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data (Kriyantono, 2008 : 118)

(27)

Didalam cara mengumpulkan atau mendapatkan data –data yang berupa dokumen dan arsip perusahaan ini, peneliti bertanya langsung atau meminta data-data perusahaan pada pimpinan perusahaan.

5. Metode analisis data

Dalam penelitian deskriftif ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis model Miles dan Hubermen (dalam buku Sugiyono,2012:246), dimana dijelaskan bahwa analisis data meliputu tiga alur kegiatan, yaitu :

a. Reduksi data.

Merupakan proses pemilihan data, menggolongkan, mengarahkan, membuang, yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dan verifikasi.

b. Penyajian data.

Dalam penyajian data ini seluruh data-data di lapangan yang berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, akan dianalisis sesuai dengan teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya sehingga dapat memunculkan deskripsi tentang pelaksanaan fungsi Humas dalam membina hubungan dengan SDN 010 Ukui.

c. Penarikan kesimpulan adalah kegiatan penggambaran secara utuh dari obyek yang diteliti pada proses penarikan kesimpulan

(28)

berdasarkan penggabungan informasi tersebut, peneliti dapat memaparkan kesimpulan dari sudut pandang peneliti untuk lebih mempertegas penulisan skripsi ini.

H. Sistematika Penulisan

Bentuk sistematika penulisan hasil penelitian ini disusun dalam lima bab dengan bentuk sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teoritis dan konsep operasional, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum PT Inti Indosawit Subur yang mengemukakan sejarah singkat PT Inti Indosawit Subur, visi dan misi, struktur organisasi perusahaan.

BAB III : PENYAJIAN DATA

Pada bab ini berisikan tentang penyajian data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan.

(29)

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini berisikan tentang analisa data yang diperoleh data dari hasil penyajian data bertujuan untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian.

BAB V : PENUTUP

Merupakan penutup dari pembahasan dari bab-bab sebelumnya dan mengemukakan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Puncak Jaya adalah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat,

Dari hasil yang diperoleh dalam Perancangan Pump Installation Maintenance Trainer maka langkah-langkah Perancangan dan Pembuatan Pump Installation Maintenance Trainer

  Posisi endospora  endospora  1  T31  Ada  Dekat ujung  2  T42  Ada  Dekat ujung  3  T48  Ada  Tengah  4  T61  Ada  Tengah  5  T70  Ada  Dekat ujung ..

Ini berarti bahwa : variabel kredibilitas pegawai dapat menjelaskan setiap variasi perubahan kepuasan masyarakat sebesar 0,147 dengan asumsi bahwa variabel lainnya

Namun ketika entitas kepemi- likan asset tersebut adalah murni dari utang, misalnya memiliki asset yang sama dengan modal kepercayaan dan /atau relasi, mampu memberi

1. Kesepakatan antara kedua belah pihak. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.. Sesuatu hal tertentu, dalam hal ini untuk menerima karyawan/mampekerjakan karyawan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas LBB-AVBP dalam menyisihkan Fe dan Mn pada air sumur bor menggunakan tanaman Typha latifolia dan Cyperus papyrus

b. Melalui Program Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan, mahasiswa akan berusaha untuk mengembangkan sikap dan kepribadiannya sebagai seorang pendidik, memiliki