Kebijakan Kemudahan
dan Bantuan
Pembiayaan
Perumahan Bagi MBR
Oleh: Ir. Samson Sibarani, MT
Daftar Isi
01
KINERJA PENYALURAN PRODUK KEMUDAHAN DAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
02
KEBIJAKAN DAN PRODUK KEMUDAHAN DAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
KEBIJAKAN DAN PRODUK KEMUDAHAN DAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Target Perumahan
RPJMN 2020-2024
Meningkatkan Jumlah Rumah
Tangga yang Menghuni
Rumah Layak
56,75%
70%
Semula 100 80 70 60 50 40 30 20 10 0 90 Menjadi 100 80 70 60 50 40 30 20 10 0 90Target Rumah Tangga
Tahun 2024
11 juta rumah tangga
Pertumbuhan
rumah tangga
baru 3,2 juta
Rumah tangga
eksisting 7,8 juta
Target
Intervensi Pemerintah
60%
40
%
Intervensi tidak langsung:
• Penyediaan hunian melalui peran
masyarakat dan swasta;
• Fasilitasi pembiayaan dari lembaga
keuangan.
5 Juta RT
6 Juta RT
Intervensi langsung:
• Penyediaan hunian;
• Fasilitasi peningkatan kualitas;
• Fasilitasi Pembiayaan Perumahan dan
bantuan/subsidi pembiayaan perumahan;
• Penyediaan infrastruktur permukiman;
• Pembinaan;
• Penanganan Permukiman Kumuh.
60%
40%
Produk Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan
Pemilikan
Rumah Tapak
A
1. KPR Sejahtera
Tapak (FLPP)
2. KPR Sejahtera
Syariah Tapak
(FLPP)
3. KPR SSB Tapak
4. KPR SSM Tapak
SBUM
BP2BT
KPR Bersubsidi
Pembangunan
Rumah Swadaya
C
BP2BT
BP2BT
KPR
Bersubsidi
Pemilikan
Satuan
Rumah Susun
B
1. KPR Sejahtera Susun (FLPP) 2. KPR Sejahtera Syariah Susun (FLPP) 3. KPR SSB Susun 4. KPR SSM SusunPengembalian
Simpanan dan
Hasil Pemupukan
Pemanfaatan Untuk
Rumah
Tapera
D
Khusus MBR: 1.KPR 5 % flat sepanjang tenor pinjaman. 2.Digunakan untuk pemilikan, pembangunan rumah baru, atau perbaikan rumahBagi seluruh peserta: pengembalian bunga simpanan 2-3,5% dari total simpanan
Perbandingan Produk Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan
(Fasilitas
Likuiditas
Pembiayaan
Perumahan)
(Subsidi
Selisih Bunga)
(Bantuan Pembiayaan
Perumahan Berbasis
Tabungan)
Kelompok Sasaran dan Persyaratan Produk FLPP dan SSB
Kelompok Sasaran merupakan
MBR
perorangan yang berstatus
tidak kawin
atau
pasangan
suami istri
dengan
batasan
penghasilan
tertentu
Belum
pernah
memiliki rumah
.
Belum pernah
mendapat
subsidi
/ bantuan
perumahan dari
Pemerintah
Memiliki
Kartu Tanda
Penduduk
(KTP-El)
Memiliki Akta Nikah
(untuk suami istri)
Memiliki
Nomor Pokok
Wajib Pajak
(NPWP)
.
Memiliki SPT Pajak
Penghasilan (PPh)
orang pribadi.
Mempunyai
penghasilan
tertentu sesuai
peraturan
perundangan
Memiliki
Kartu Keluarga
Persyaratan Kelompok Sasaran
❑
Permen PUPR No.
20/PRT/M/2019
❑
Kepmen PUPR No.
Kelompok Sasaran dan Persyaratan BP2BT
Kelompok Sasaran merupakan
MBR
perorangan yang berstatus
tidak kawin
atau
pasangan
suami istri
dengan
batasan
penghasilan
tertentu
Belum
pernah
memiliki rumah
.
Belum pernah
mendapat
subsidi
/ bantuan
perumahan dari
Pemerintah.
Tabungan min
. 3
bulan
(min. saldo:
Rp. 2-5
juta
, tergantung
penghasilan)
Memiliki lahan
/rumah
satu-satunya yang rusak total, di
atas tanah dengan alas hak
yang sah, tidak dalam
sengketa untuk pembangunan
Rumah Swadaya.
Memiliki
Kartu Tanda
Penduduk
(KTP-El)
Memiliki Akta Nikah
(untuk suami istri)
Memiliki
Nomor Pokok
Wajib Pajak
(NPWP)
.
Memiliki SPT Pajak
Penghasilan (PPh)
orang pribadi.
Mempunyai
penghasilan
.
Persyaratan Kelompok Sasaran
❑
Permen PUPR No. 13/PRT/M/2019
❑
Kepmen PUPR No. 587/KPTS/M 2019
Harga Rumah Tapak
Sumatera (kecuali Kep. Riau,
Bangka Belitung, Kab Kep
Mentawai)
Rp 150,5 Juta
Kalimantan (kecuali
Kabupaten Murung Raya dan
Kabupaten Mahakam Ulu
batasan harganya
Rp 156,5 juta
)
Rp 164,5 Juta
Maluku, Maluku Utara, Bali dan Nusa
Tenggara, Jabodetabek
Rp 168 Juta
Papua dan Papua Barat
Rp 219 Juta
Rp 156,5 juta
Sulawesi
Rp 168 Juta
Kab Kep Anambas (Kepri),
Rp 156,5 juta
Bangka Belitung, Kepulauan
Mentawai (Sumatera Barat),
dan Kepulauan Riau (kecuali
Kepulauan Anambas)
Jawa (Selain Jabodetabek)
Rp 150,5 Juta
Zona I
Zona II
Zona III
Keterangan:
Penetapan harga
BP2BT dibagi
berdasarkan wilayah,
yaitu Zona I, Zona II,
dan Zona III
Sumber:
Harga Jual Rumah Tahun 2020 (Kepmen PUPR No. 242/KPTS/M/2020
dan Kepmen PUPR No. 587/KPTS/M/2019 )
Batasan Biaya Pembangunan Rumah Swadaya
ZONA I
ZONA II
ZONA III
Bank Pelaksana KPR Bersubsidi dan BP2BT TA 2020
FLPP
41 BANK
5 B A N K
H I M B A R A
2 B A N K
NASIONAL SYARIAH
SWASTA NASIONAL
3 B A N K
3 2 B A N K
PEMBANGUNAN DAERAH
Bank Aceh, Bank Riau Kepri, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Sumut, Bank Sumut Syariah, Bank Nagari, Bank Nagari Syariah, Bank Jambi, Bank Jambi Syariah, Bank Sumsel Babel, Bank Sumselbabel Syariah,
Bank BJB, Bank BJB Syariah, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank Jatim Syariah, Bank NTB Syariah, Bank NTT, Bank Kalbar, Bank Kalsel
Syariah, Bank Kaltimtara, Bank Sulteng, Bank Sulselbar, Bank Sulselbar Syariah, Bank Papua, Bank DIY, Bank
Kalteng, Bank Sulutgo, Bank Kalbar Syariah,
SSB
35 BANK
4 B A N K
H I M B A R A
2 B A N K
NASIONAL SYARIAH
NASIONAL SYARIAH
2 B A N K
2 6 B A N K
PEMBANGUNAN DAERAH
Bank Kalbar, Bank Papua, Bank Kalsel, Bank Kalsel Syariah, Bank Kaltimkaltara, Bank BJB, Bank BJB Syariah, Bank Jateng,
Bank Jateng UUS, Bank Jambi, Bank Jambi Syariah, Bank Sumselbabel, Bank Sumselbabel Syariah, Bank Nagari, Bank Nagari Syariah, Bank Sulteng,
Bank Aceh Syariah, Bank NTT, Bank Riau Kepri,
Persyaratan Yang Harus Dipenuhi Pada Rumah Sebelum Akad Kredit
jaringan distribusi air
bersih
jaringan listrik dalam rumah
jalan lingkungan
saluran/drainase lingkungan;
saluran air limbah/air kotor rumah tangga; dan
sarana pewadahan sampah individual dan tempat
pembuangan sampah sementara
Surat pernyataan laik fungsi dari MK
Permen PUPR No.
20/PRT/M/2019
Permen PUPR No.
13/PRT/M/2019
Persyaratan Kelaikan
Fungsi
Pemeriksaan Dokumen
Administratif Bangunan Gedung
Pemeriksaan Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
01
02
03
PERSYARATAN KESELAMATAN
PERSYARATAN KESEHATAN
PERSYARATAN KENYAMANAN
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Rumah
PEMERIKSAAN
PERSYARATAN TATA
BANGUNAN
PEMERIKSAAN
PERSYARATAN
KEANDALAN
BANGUNAN GEDUNG
01
02
03
PERSYARATAN PERUNTUKAN BANGUNAN GEDUNG
PERSYARATAN INTENSITAS BANGUNAN GEDUNG
PERSYARATAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
DEBITUR WAJIB MEMANFAATKAN RUMAH UMUM
TAPAK ATAU SARUSUN UMUM SEBAGAI TEMPAT
TINGGAL ATAU HUNIAN
PEWARISAN
DAPAT DISEWAKAN DAN/ATAU DIALIHKAN
KEPEMILIKANNYA, APABILA:
Pemanfaatan Rumah
TELAH DIHUNI LEBIH DARI 5 TAHUN UNTUK RUMAH
UMUM TAPAK ATAU 20 TAHUN UNTUK SARUSUN
PINDAH TEMPAT TINGGAL AKIBAT PENINGKATAN SOSIAL
EKONOMI
UNTUK KEPENTINGAN BANK PELAKSANA DALAM RANGKA
PENYELESAIAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BERMASALAH
KINERJA PENYALURAN PRODUK KEMUDAHAN DAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Peta Sebaran Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan TA 2015-2019
10
PROVINSI
TERBESAR
Jawa Barat
277.841
unit
Status: Januari 2020
Banten
75.925
unit
Sumatera Utara
50.210
unit
Jawa Timur
49.910
unit
Riau
46.889
unit
1
2
3
4
5
Sumatera Selatan
44.661
unit
6
Kalimantan
Selatan
40.767
unit
7
Sulawesi Selatan
39.356
unit
8
Jawa Tengah
39.233
unit
9
Kalimantan Barat
31.545
unit
10
Total
688.027
unit
atau
71,87%
realisasi nasional
F L P P , S S B , D A N B P 2 B T
Realisasi Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan TA 2020
SSB
Rp788.000.000.000175.000*
3,51%
SBUM
263.000
Rp1.640.000.000.0005,01%
BP2BT
9.500
Rp380.000.000.0002,06%
11.127
18.694
208
Rp 4,224,875,216 Rp 75,916,000,000 Rp 8,264,000,000TARGET
PENCAPAIAN
Status: 2 September 2020
FLPP
102.500
Rp11.000.000.000.00082,64%
85,943
Rp 8,742,860,448,831TEMUAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH UNTUK MBR
Temuan Permasalahan Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Rumah untuk MBR
[1/3]
Jarak antar Tulangan begel pada kolom
berkisar 30 cm
Tidak adanya gunung-gunung
(ampig) Kuda-kuda Baja Ringan tidak di kaitkanke dalam/atas Ampig melainkan dikaitkan ke dinding
Tidak adanya tritisan pada genting sehingga air hujan akan mudah masuk
Dinding Tampak Tidak Simetris/Lurus/tegak Tidak ada pengikat antar
tulangan
Tidak ada sofi sofi, ring balok, pengikat
• Jarak antar Tulangan begel pada kolom berkisar 30 cm
• Tidak ada tulangan kolom yang dilewatkan ke balok sepanjang 40 cm
Tidak adanya ikatan pada ring balok