• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian atau metode riset bahasa inggrisnya adalah disebut: Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology, maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode / cara-cara. Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris “ Reseach” yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, penelusuran, penyidikan atau penelitian), maka reseach berarti berulang melakukan pencarian. Adapun fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metode penelitian, yakni seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahannya.1

Penelitian juga merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam munculnya fenomena tertentu. Dengan didukung oleh penguasaan teori dan konseptualisasi yang kuat atas fenomena tersebut.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sebuah metodologi atau prosedur penelitian penelitian yang mengahasilkan data deskriptif yang diarahkan pada latar dan individu secara

1 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 1

(2)

holistik disebut dengan penelitian kualitatif, pendekatan inilah yang digunakan penulis pada skripsi ini, sedangkan untuk jenis penelitian digunakan discourse analysis, artinya suatu model yang dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, dan sebagainya.

Pada dasarnya discourse analysis merupakan suatu tekhnik sistematik untuk menganalisis pesan dan mengelola pesan, suatu alat untuk menganalisa isi perilaku. Discourse analysis diapakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks gambar, simbol dan sebagainya. Dalam analsis isis kualitatif, jenis atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah “teks”, apapun bentuknya gambar, tanda (sign), symbol gambar bergerak (moving image) dan sebagainya, atau dengan kata lain yang disebut dengan dokumen dalam discourse analysis adalah wujud direprersintasi simbolik yang dapat direkam atau didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. B. Unit analisis

Unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian, adapun yang menjadi unit analisis pada penelitian ini adalah program acara pengajian sore Birrul Walidaini yang disampaikan oleh KH. Ma’ruf Islamuddin di radio El- Victor. Sedangkan obyek yang akan dianalisis yakni teks yang ada dalam pengajian sore Birrul Walidaini yang disampaikan oleh KH. Ma’ruf Islamuddin di radio El- Victor yang berdurasi 30 menit dan disiarkan sekali dalam satu bulan. Tema tersebut disiarkan pada tanggal 09 Maret 2011. Pengajian sore Birrul Waliadaini merupakan pengajian yang berisikan tentang akhlak berbakti kepada orang tua karena pada zaman

(3)

sekarang banyak anak – anak yang tidak memiliki sopan santun terhadap ke dua orang tua.

C. Jenis dan sumber data

Untuk mendapatkan data yang terjadi pada berbagai fenomena yang ada, banyak sekali digunakan jenis dan sumber data yang digunakan, namun banyak sumber data itu tidaklah dapat digunakan semua, sebab harus disesuaikan dengan site yang menjadi subyek penelitian, adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer merupakan jenis data yang didapatkan untuk kepentingan penelitian ini yakni data deskriptif, yang merupakan data utama yaitu rekaman ceramah Pengajian sore " Birrul Walidaini" yand disamapaikan oleh KH. Ma’ruf Islamuddin yang kemudian di jadikan teks secara tertulis untuk di teliti.

2. Jenis data sekunder merupakan data tambahan atau data pelengkap yang sifatnya untuk melengkapi data yang sudah ada, seperti buku-buku referensi, koran, majalah, dan internet, ataupun situs-situs lainnya yang mendukung dalam penelitian ini.

D. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahapan dalam melakukan peneliti diantranya :

a. Identifikasi masalah

Tahapan awal dalam penelitian ini adalah menentukan permasalahan, permasalahan merupakan titik tolak bagi keseluruhan

(4)

penelitian. Permasalahn yang terjadi pada peneliti adalah pada isi kolompentinya jaminan masakan halal yang mengandung pesan dakwah.yang akan dijadikan obyek penelitian.

b. Menentukan sumber penelitian.

Pada tahapan ini, peneliti menentukan sumber informasi yang terdiri dari KH. Ma’ruf Islamuddin dan manajemen radio El Viktor. Penentuan informan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa KH. Ma’ruf Islamuddin adalah da’i yang menyampaikan pesan di radio el viktor. Sementara manajemen radio el viktor dipilih salah seorang penyiar yang bernama Hilmi. Hilmi diasumsikan memahami permasalahan penelitian ini karena yang bersangkutan adalah alumni Fakultas Dakwah sehingga akan memahami permasalahan penelitian ini yang berkait tentang pesan dakwah.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Setiap penelitian pasti dapat ditemui atau dapat dinamakan tekhnik pengumpulan data, karena tekhnik pengumpulan data adalah suatu cara untuk sampai pada hasil penelitian data yang dikumpulkan hendaknya sebanyak mungkin, yang kemudian apabila sudah berkumpul maka akan diteliti kembali dengan cermat validitasnya atau (kebenarannya), agar tidak terjadi kekeliruan pada hasil penelitian oleh karena itudalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data yang terdiri dari:

(5)

1. Observasi

Pengalaman (observasi) bermaksud mengumpulkan fakta, yaitu mengumpulkan pernyataan-pernyataan yang merupakan deskripsi, pengggambaran dari kenyataan yang menjadi perhatiannya.2 Dari hasil observasi dapat diperolaeh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkan yang diobservasikan oleh peneliti untuk mendapatkan data atau informasi adalah:

a. Keadaan geografis Radio Elvictor Surabaya

b. Strategi crew Radio Elvictor surabaya dalam menjaga eksistensinya. c. Sarana dan prasarana Radio Elvictor Surabaya.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancaradengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan interview guide (panduan wawancara).3 Peneliti berhasil melakukan wawancara dengan ketua jurusan komunikasi dan penyiaran islam, pengarah radio elvictor dan beberapa anggota (crew) untuk menjaga kevalidan informasi.

Dalam tehnik wawancara peneliti menggunakan bentuk “semi structured” artinya mula-mula peneliti menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah terstruktur (terlampir) dalam skripsi kemudian

2 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 78

(6)

satu persatu diperdalam dalam memberi keterangan lebih lanjut dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan lengkap dan mendalam.4

Jenis informasi yang digali peneliti untuk mendapatkan data tentang:

a. Sejarah berdirinya Radio Elvictor 93,30 FM b. Materi yang dibawakan oleh penyiar c. Proses rekrutmen di Radio Elvictor

d. Eksistensi Radio Elvictor 93,30 FM sebagai media dakwah

e. Metode atau cara yang dipakai oleh pihak karyawan Radio Elvictor 93,30 FM.

f. Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat dan pendengar Radio Elvictor 93,30 FM.

4 Erny Cahya Riptasari, “Strategi Rekrutmen Anggota di Koperasi Simpan Pinjam Syari`ah”Ben

(7)

3. Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.5

Pada teknik dokumentasi ini data yang digali oleh peneliti antara lain:

a. Dokumen mengenai Profil Radio Elvictor.

b. Dokumen tentang Job Description Radio Elvictor. c. Dokumen mengenai Schedule Program di Radio Elvictor d. Dokumen tentang visi dan misi Radio Elvictor

e. Dokumen tentang kepengurusan di Radio Elvictor f. Dokumen materi siaran di Radio Elvictor

F. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini, tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis domain (Domain Analysis) artinya analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperinci secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut.6

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 231

6 Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis Dan

Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 68.

(8)

Menurut Miles dan Huberman (1984), juga Yin (1987), tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umjum dimulai sejak pengumpiulan data, reduksi data yang diperoleh di lapangan akan di bentuk dalam uraian yang lengkap. Penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan serta verifikasi yaitu dipolakan, difokuskan dan disusun secara sistematik.7 Dalam penelitian ini proses yang dilakukan peneliti adalah mencari data sebanyak mungkin mulai dari pengumpulan informasi-informasi dan memasukkannya dalam bentuk catatan-catatan kemudian peneliti memasukkan catatan-catatan- tersebut ke dalam bentuk data, kemudian peneliti melakukan pemilahan data-data yang tidak begitu penting dalam penelitian ini. Kemudian langkah selanjutnya peneliti melakukan kajian secara mendalam terhadap data-data yang telah di[pilih dan siap untuk diolah dan disajikan dalam penelitian ini.

1. Tematik

Secara harfiah tema berarti “ sesuatu yang telah diuraikan”. Atau “sesuatu yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata yunani tithenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”. Dilihat dari sudut tersebut sebuah tulisan yang telah selesai, teman adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.8 Sebuah tema bukan merupakan hasil dari seperangkat elemen yang spesifik, melainkan wujud-wujud kesatuan yang dapat kita lihat di

7 Erny Cahya Riptasari, “Strategi Rekrutmen Anggota di Koperasi Simpan Pinjam

Syari`ah”Ben Iman” Lamongan”, hh. 55-56.

(9)

dalam teks atau bagi cara-cara yang kita lalui agar beraneka kode dapat terkumpul dan koheren.

Kata tema kerap disandingkan dengan apa yang disebut topik. Kata topik berasal dari kata yunani topoi yang berarti tempat. Aristoteles, yang dianggap sebagai salah seorang tokoh retorika zaman klasik, menegaskan bahwa untuk membuktikan sesuatu mula-mula harus ditentukan dan dibatasi topoi ‘tempat’ berlangsungnya suatu peristiwa.

Topik secara teoritis dapat digambarkan sebagai dalil (proposisi), sebagai bagian dari informasi penting dari suatu wacana dan memainkan peranan penting sebagai pembentuk kesadaran sosial. Topik menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator. Sementara itu, Teun A. Van Dijk mendefinisikan topik sebagai struktut makro dari suatu wacana. Dari topik kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Topik ini, jika kita menggunakan kerangka Van Dijk , dalam teks akan didukung oleh beberapa subtopik. Masing-masing subtopik ini mendukung, memperkuat, bahkan membentuk topik utama. Gagasan Van Dijk ini didasarkan pada pandangan ketika wartawan meliput suatu peristiwa dan memandang suatu masalah didasarkan pada suatu mental atau pikiran tertentu.

(10)

2. Skematik

Kalau topik menunjukkan makna umum dari suatu wacana, maka struktur skematis atau superstruktur menggambarkan bentuk umum dari suatu teks. Bentuk wacana umum itu disusun dengan sejumlah kategori atau pembagian umum seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah, penutup, dan sebagainya. Dengan kata lain, struktur memberikan tekanan : bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa dikemudiankan sebagi strategi untuk menyembunyikan itu dilakukan dengan menempatkan bagian penting di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.

Dalam konteks penyajian berita, meskipun mempunyai bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya secara hipotetik mempunyai dua kategori skema besar, yaitu pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan lead (teras pesan ). Elmen skema ini merupakan elmen yang dipandang paling penting. Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan.

Menurut Van Dijk, arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

(11)

3. Semantik

Dalam pengertian umum, semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna unit semantik yang terkecil yang disebut leksem, sedangkan makna gramatikal adalah makna yang berbentuk dari penggabungan satuan-satuan kebahasaan. Semantik dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan antarproposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Analisis wacana banyak memusatkan perhatian pada dimensi teks seperti makna yang eksplisit ataupun implisit, makna yang sengaja disembunyikan dan bagaimana orang menulis atau berbicara mengenai hal itu.

Semua strategi semantik selalu dimaksudkan untuk menggambarkan diri sendiri atau kelompok sendiri secara positif; sebaliknya, menggambarkan kelompok lain secara buruk, sehingga menghasilkan makna yang berlawanan. Bagian dalam struktur semantik ini disajikan dengan detail pendek, implisit adalah :

a. Latar, yakni merupakan bagian pesan yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. merupakan elemen wacana

(12)

yang dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Oleh karena itu, latar teks merupakan elemen yang berguna karena dapat membongkar apa maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan.

b. Detail, adalah detail suatu wacana. Elmen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang (komunikator) komunikator akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam jumlah sedikit kalau hal itu merugikan kedudukannya.

c. Maksud, elemen ini melihat apakah teks itu disampaikan secara eksplisit ataukah tidak, apakah fakta disajikan secara telanjang atau tidak. Umumnya, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi.

d. Pengandaian (prersupposition), adalah strategi lain yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima khalayak. Elemen wacana pengandaian merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Elemen pengandaian ini merupakan elmen penalaran yang digunakan untuk memberi basis nasional, sehingga teks yang disajikan komunikator tampak benar dan

(13)

meyakinkan sehingga mudah dipercaya kebenarannya.

4. Sintaksis

Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani ( sun = ‘dengan’ + tattein = ‘menempatkan’ ). Jadi, kata sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Strategi untuk menampilkan diri sendiri secara positif dan lawan negatif juga bisa menggunakan sintaksis seperti pada pemakaian kata ganti, aturan tata kata, pemakaian kategori sintaksis yang spesifik, pemakaian kalimat aktif dan pasif. Bagian dalam struktur sintaksis tersebut adalah sebagai berikut :

a. Koherensi : pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam konteks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seorang menghubungkannya. Bisa juga melalui hubungan sebab akibat dengan melihat kata penghubung yang dipakai untuk menghubungkan sebuah fakta atau proposisi.

b. Bentuk kalimat : adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi

(14)

menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif, seseorang menjadi objek pernyataannya.

c. Kata ganti : yang merupakan elmen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Adalah suatu gejala yang universal bahwa dalam berbahasa sebuah kata yang mengacu kepada manusia, benda, atau hal, tidak akan dipergunakan berulang kali dalam sebuah konteks yang sama.

5. Stilistik

Pusat perhatian stilistik adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa. Elemen dalam stilistik adalah leksikal, pada dasarnya ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atau frase atas berbagai kemungkinan kata atau frase yang tersedia. Dengan demikian, pilihan kata-kata atau frase yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.

6. Retoris

Strategi dalam level retoris di sini adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya, dengan pemakaian

(15)

kata yang berlebihan (hiperbolik) atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak. Selanjutnya, strategi lain pada level strutktur retoris ini antara lain :

a. Ekpresi : dimaksudkan untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan dan memperkuat sebuah argumentasi.

b. Grafis : elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaian caption, raster,grafik, gamabr atau tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan.

c. Metafora : dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari suatu berita. Metafora dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atau pendapat atau gagasan tertentu kepada publik.Dengan demikian, pendekatan yang penulis gunakan adalah model teori Teun A. Van Dijk

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian hukum normatif dijelaskan oleh Peter Mahmud Marzuki dengan melihat pada tujuannya yaitu: “… menemukan kebenaran koherensi, yaitu adakah aturan hukum

Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran biologi menggunakan metode pembelajaran student created case studies disertai media gambar dapat melatih siswa

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL.. DIREKTUR PANAS BUMI - DIREKTUR BIOENERGI

Pemanfaatan bahan aktif dari ekstrak kulit jeruk sebagai repelen merupakan salah satu cara alternatif untuk menghindari frekuensi kontak antara manusia dengan nyamuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah berskala nasional yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun pengamatan, yaitu pada Kuartal I Tahun 2013 sampai

Oleh karena tabel silang yang terbentuk adalah 2x2, maka juga digunakan pendekatan Fisher’s Exact test yang menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar 0.045 yang juga lebih kecil

bahwa Negara Indonesia telah mengesahkan Konvensi tentang Hak Anak dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 yang harus ditindak lanjuti oleh Pemerintah dalam upaya