• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Boks 1.

Evaluasi Pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi (Periode semester I Tahun 2008)1

Perkembangan ekonomi global saat ini menunjukkan bahwa persaingan

antara kebutuhan pangan (food), kebutuhan bahan bakar nabati (bio-fuel) serta

kebutuhan pakan ternak (feed) telah memicu krisis harga pangan di tingkat dunia.

Namun demikian, meningkatnya harga-harga komoditas pertanian tidak serta merta mampu memberikan manfaat yang berarti kepada pemerintah, khususnya kepada para petani di Indonesia. Bahkan, harga-harga komoditas pertanian yang meningkat tinggi melampaui kemampuan sebagian masyarakat (terutama masyarakat miskin) dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya. Fenomena krisis harga pangan tentunya sebuah paradoks di negeri yang melimpah sumber daya alamnya (terutama pertanian dan perkebunan). Provinsi Jambi sebagai salah satu penghasil CPO yang cukup besar pun nampaknya belum mampu meredam harga minyak goreng yang masih tinggi di daerah ini.

Menariknya harga CPO diperkirakan masih menjadi pemicu beralihnya lahan pertanian menjadi perkebunan sawit sehingga mempengaruhi kapasitas produksi komoditas pangan yang berbasis lahan pertanian. Di satu sisi, kebutuhan pangan di Provinsi Jambi masih terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan daya beli dan perubahan selera masyarakat. Hal lain yang cukup memprihatinkan adalah masih maraknya aktifitas penduduk dalam mengeksploitasi sumberdaya alam khususnya pada kawasan hutan sehingga berdampak memberikan tekanan cukup besar pada sumberdaya alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan menurunnya potensi sumberdaya air bagi keperluan pertanian.

Sehubungan dengan fenomena ekonomi global diatas, serta mencermati kondisi sektor pertanian di Provinsi Jambi, maka program peningkatan ketahan pangan sangat diperlukan dan sangat strategis. Pentingnya ketahanan pangan dalam pembangunan telah menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan rakyat, dan harus menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan. Ada tiga alasan penting yang

melandasi pentingnya pembangunan ketahanan pangan, yaitu :2

1. Akses atas pangan yang cukup dan bergizi bagi setiap penduduk merupakan

salah satu pemenuhan hak azasi manusia.

1

Data-data terkait evaluasi pelaksanaan peningkatan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi bersumber dari Laporan Dewan Ketahanan Pangan Badan Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi pada Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Provinsi Jambi pada tanggal 3-4 Juli 2008. 2

(2)

2. Konsumsi pangan dan gizi yang cukup merupakan basis bagi pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas.

3. Ketahanan pangan merupakan basis bagi ketahanan ekonomi, bahkan bagi

ketahanan nasional suatu negara yang berdaulat. periode semester I tahun 2008, hasil evaluasi program ketahanan pangan di provinsi Jambi adalah sebagai berikut:

EVALUASI

A. Aspek Penyediaan

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jambi/Ketua Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi No.29/Kep. Gub./BKP/2008, sasaran kebutuhan pangan pokok dan beberapa pangan strategis Tahun 2008 dan berdasarkan perkiraan produksi tahun 2008 yang dihimpun dari dinas/instansi terkait kondisi penyediaan pangan sebagai berikut:

Tabel 1.Kondisi Penyediaan Pangan Pokok dan Beberapa Pangan Strategis Provinsi Jambi Tahun 2008

a. Padi meningkat 3,30 % (334.847 ton beras) terhadap tahun 2007 (angka

sementara),

b. Jagung meningkat 4,17% terhadap angka tetap tahun 2007, (26.429 ton PPK),

c. Kedele meningkat 4,85% (3.895 ton biji kering), terhadap tahun 2007

d. Daging meningkat 31% (21.859 ton) terhadap produksi tahun 2007,

e. Ikan menurun 4% (65.173 ton) terhadap produksi tahun 2007

f. Telur menurun 8,68% (7.408 ton) terhadap produksi tahun 2007.

(3)

perkiraan produksi diatas untuk enam bulan mendatang akan meningkat melalui Program Aksi periode Juli-Desember 2008 optimis akan dapat ditingkatkan.

B. Aspek Distribusi

1. Pengadaan Pangan (Beras)

Perkembangan pangadaan beras tahun 2008 s.d Juni 2008

Tabel 2.Jumlah Pangadaan Beras Tahun 2008 sampai Mei 2008

Sasaran Sasaran Sasaran

Rendahnya jumlah pengadaan beras di Provinsi Jambi karena harga gabah/beras cukup baik yaitu diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

2. Penyaluran pangan (beras) RASKIN

Pelaksanaan penyaluran beras raskin sampai dengan Juni 2008 dibandingkan tahun 2007 dalam periode yang sama meningkat 10%, sedangkan jumlah RTM meningkat 0,18% (364 RTM).

Tabel 3.Penyaluran beras RASKIN Provinsi Jambi Tahun 2008 (sampai Juni 2008)

RTM TON RTM TON

(4)

Tabel 4.Perkembangan Harga Pangan Tahun 2008 (Periode januari-Mei 2008)

Jan Feb Mar Apr Mei Rata-rata Jan Feb Mar Apr Mei Rata-rata

1 Beras IR.64 5,500 6,000 6,600 6,100 6,100 5,940 6,050 6,050 6,325 6,525 6,550 6,300

Kondisi konsumsi pangan Provinsi Jambi tahun 2006 masih dibawah kecukupan dibanding Pola Pangan Harapan (PPH) 2020, yaitu 2.000 Kkal/Kapita/Hari.

Data yang digunakan dan ter-update baru tersedia s.d. tahun 2006

D. Aspek Kewaspadaan Pangan dan Gizi Status Gizi Masyarakat :

Hasil Prevalensi Status Gizi (PSG) mengatakan bahwa balita yang mengalami kasus gizi buruk dan kurang gizi di Provinsi Jambi masing-masing sebanyak 9.3% untuk balita kurang gizi, dan balita gizi buruk 1.8% dari 30.085 balita.

(5)

Sampai dengan Mei 2008 balita (0-59 bulan) dengan status gizi baik sebanyak 113.800 atau 96.40%, sedangkan status gizi lebih sebanyak 1.072 (0.91%), 3.054 anak (2.59%) dengan status gizi kurang dan sebanyak 123 anak (0.10) gizi buruk. Dibandingkan tahun 2007 pada periode yang sama terjadi penurunan prosentase gizi buruk dimana tahun 2007 jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebesar 0.23% dari 91.803 balita.

berikut: bantuan pabrik pakan ikan kapasitas 25 ton/hari, bantuan bibit karet 2.000.000 batang, bantuan pembibitan sapi lokal 250 ekor, dan bantuan pasar tradisional 1 unit koperasi.

2. Pembinaan Desa Mandiri Pangan,

Tabel 9.Kegiatan Pengembangan desa Mandiri Pangan Provinsi Jambi tahun 2008

Kabupaten/Kota Persiapan

(6)

4. Pembinaan mutu dan keamanan pangan

5. Sosialisasi konsumsi pangan beragam, berimbang dan bergizi (3B),

6. Sosialisasi PMTAS

7. Peningkatan sumberdaya manusia.

UPAYA-UPAYA YANG TELAH DILAKSANAKAN

Dalam rangka mencapai sasaran Program Peningkatan Ketahanan Pangan tahun 2008, beberapa program aksi yang telah dilaksanakan yaitu:

1. Penyiapan sarana irigasi,

2. Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura,

Realisasi tanaman padi di Provinsi Jambi s.d Mei 2008 sebanyak 62.514 ha atau sebesar 385 dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 165.189 Ha. Realisasi tanaman jagung sebanyak 2.604 ha atau 14% dari jumlah sasaran yang ditetapkan (18.078 ha). Sedangkan Kedele mencapai realisasinya mencapai 852 Ha atau 7 % dari sasaran yang ditetapkan.

3. Intensifikasi peternakan

4. Di sektor peternakan dengan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Pelatihan budidaya ikan sebanyak 15 orang,

b. Memberikan bantuan untuk pembuatan pakan ikan pontran mandiri 1 unit

c. Promosi dan publikasi kegiatan perikanan budidaya 3 kali,

d. Promosi gerakan sepanjang 4,5 km dengan jumlah ikan kurang lebih 7 ton

ikan patin dengan jumlah peserta 4500 orang. 5. Dukungan sarana produksi dan permodalan

a. Dukungan sarana produksi yaitu penyaluran pupuk bersubsidi dan benih/bibit.

Tabel 8.Realisasi penyaluran benih/bibit Di Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi s.d Mei 2008

Komoditas Satuan Sasaran Realisasi %

Padi ton 5,618 1,425 25.3649 Jagung ton 488 727 148.9754 Kedelai ton 735 108 14.69388 Bibit Ikan ekor 32,752 10,112,588 30876.25 Bibit sapi ekor 1,050 - -bibit kambing ekor 600 -

-Sumber : Data LB3 Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi

b. Permodalan, yaitu dengan pemberian Kredit Usaha Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat (KUPEM) dengan berbagai pola, seperti:

1. Pola Executing, sebesar Rp12.751.985 atau 118,26% dari plafon yang

disediakan yaitu sebesar Rp15.080.000.

2. Pola channeling, dengan penyaluran sebesar Rp9.757.382 atau sebesar

(7)

3. Kupem pensertifikatan hak atas tanah petani, nelayan/jasa/industri; kredit yang tersalur sebesar 5,02% atau Rp137,25 juta dari alokasi yang tersedia Rp2.734,46 juta. Upaya yang telah dilakukan dalam pengelolaan KUPEM adalah Tim provinsi, kabupaten/kota melaksanakan penagihan kepada nasabah yang menunggak, jika telah berkali-kali ditagih belum dapat mengembalikan kreditnya diajukan somasi kepada pihak pengadilan setempat, melaksanakan sosialisasi secara insentif kelapangan mengenai masalah KUPEM pensertifikatan tanah, dan kepada kabupaten/kota diupayakan penyediaan dana operasional untuk pelaksanaan KUPEM persertifikatan tanah.

LANGKAH –LANGKAH OPERASIONAL YANG TELAH DILAKSANAKAN

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan ketahanan pangan tahun 2008, upaya-upaya yang telah dilaksanakan periode Januari-Juni 2008 adalah sebagai berikut.

A. Aspek Distribusi

1. Pelaksanaan pasar lelang agro/forward oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jambi.

2. Mengupayakan percepatan keputusan Badan Ketahanan Pangan

Departemen Pertanian dalam pengelolaan DPM LUEP.

3. Memfasilitasi hubungan kerjasama antara sesama pedagang beras di

Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Mendorong percepatan pembentukan Asosiasi petani pendeder/pembibit dan

petani produsen ikan guna mengatur pola produksi agar harga ditingkat produsen dan konsumen dapat dikendalikan dengan harga yang layak.

5. Memfasilitasi percepatan peningkatan prasarana jalan dari pelabuhan menuju

gudang guna menekan cost penjualan.

6. Penyaluran minyak goreng dan kedele bersubsidi.

7. Pemantauan perkembangan harga secara kontinue.

B. Antisipasi Dini Kewaspadaan Pangan dan gizi,

1. Kegiatan antisipasi dini terhadap; gangguan/masalah pangan dan gizi,

kejadian luar biasa dan pembinaan mutu dan keamanan pangan.

2. Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat dan petugas dengan cara

(8)

C. Pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan seperti;

1. Program rintisan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian

(PRIMA TANI) di Kota Jambi, Kabupaten Muara Jambi, Tanjung Jabung Barat, Sarolangun, Merangin, Bungo, dan Kerinci.

2. Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional, pelatihan tutor

keaksaraan fungsional, pelatiahan tenaga pendidik usia dini, pembentukan/rintisan taman bacaan masyarakat, dan penyelenggaraan kursus wira usaha desa.

REKOMENDASI

Dalam rangka lebih meningkatkan ketahanan pangan Provinsi Jambi, beberapa langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan sebagai berikut:

1. Strategi percepatan pengembangan pangan

- Meningkatkan produktivitas lahan pertanian/sawah melalui pemberian

insentif kepada petani secara tepat sasaran dan tepat waktu. Perlunya pemberian subsidi dalam pemenuhan stok pupuk dan obat anti serangga/hama yang dapat digunakan untuk mendukung proses produksi sehingga petani tetap dapat mempergunakan jumlah pupuk yang seimbang dan sesuai untuk meningkatkan proses produksi. Hal ini perlu dilakukan mengingat harga-harga pupuk serta obat anti serangga/hama mulai meningkat harganya sehingga berpotensi tidak terjangkau bagi petani. Selain itu, penyediaan bibit unggul akan membantu petani dalam menghasilkan kualitas komoditas pangan yang baik dan berdampak pada jumlah panen yang meningkat sehingga mampu mendongkrak margin keuntungan petani. Sedangkan bantuan sarana pertanian kepada petani dapat dijadikan insentif tambahan yang diharapkan mampu meminimalisir keinginan petani dalam mengalih fungsikan lahannya.

- Perlunya pengaturan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan

(9)

mengatur hal tersebut sehingga ketahanan pangan di Provinsi Jambi dapat terus ditingkatkan.

- Perlunya pembangunan jalur irigasi yang mendukung peningkatan produksi

padi terutama di daerah-daerah yang belum memiliki saluran irigasi yang memadai dan pemeliharaan jalur irigasi yang telah ada termasuk di sentra-sentra produksi komoditas pangan. Hal ini diperlukan dalam rangka menjaga ketersediaan air yang mendukung peningkatan produksi padi terutama di saat musim kemarau.

2. Pelestarian Sumber Daya Air

- Dalam rangka meningkatkan fungsi hutan serta mendukung pelestarian

lingkungan melalui upaya konservasi, maka rehabilitasi hutan menjadi strategi yang sangat diperlukan saat ini. Sebagaimana diketahui, salah satu

fungsi hutan sangat penting sebagai catchment area (daerah tangkapan

air). Daerah tangkapan air yang potensial sangat mendukung ketersediaan air irigasi maupun air baku untuk mendukung produktivitas (keberlangsungan) sektor pertanian.

- Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS).

3. Ecodevelopment Strategy. Pemerintah Daerah sebaiknya mengadopsi

konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang

memasukan aspek konservasi, restorasi dan regenerasi didalam strategi

pembangunannya (ecodevelopment strategy). Oleh karena itu, setiap institusi

perencana pembangunan harus memiliki sense of forestry crisis dalam

merumuskan kebijakan pembangunannya sehingga setiap kebijakan pembangunan ekonomi yang dirancang selalu mengarah pada upaya penyelamatan sumber daya hutan yang tersisa.

4. Early Warning System dalam kewaspadaan pangan dan gizi. Perlunya

(10)

Referensi

Dokumen terkait

 Kesan obesiti adalah kurang keyakinan diri, masalah fizikal kerana kesukarannya untuk bergerak cergas, mudah penat, tidak mempunyai kekuatan dan daya tahan otot yang baik

• Makromolekul sistem biologis yg bekerja sbg komponen reseptor mempunyai gugus protein atau asam amino yg dapat membentuk komplek melalui transfer muatan, yaitu : • a. sebagai

Jika diterjemahkan kedalam kampanye partai politik, bahwa transformasi pemimpin merupakan perubahan pemimpin yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat, karena

United Flow Control proses atau aktivitas yang berhubungan dengan dengan Customer Relations Officer , seperti aktivitas-ativitas CRO dikerjakan oleh divisi sales

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rahmisyari (2007) yang menyatakan bahwa motivasi, kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem

Informasi Teknologi Keramik dan Gelas, Bali Besar Industri Keramik Bandung, No.20 Tahun ke-5 April 1984.. Informasi Teknologi Keramik dan Gelas, Bali Besar Industri Keramik

Nilai maksimum yang mungkin untuk bilangan terbesar dari lima bilangan tersebut adalah .... Ketika suatu segitiga siku-siku diputar pada salah satu sisi siku-sikunya, maka

buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud wajib menyampaikan laporan