K E B I J A K A N M U T U A K A D E M I K
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
PENGESAHAN
Nama Dokumen:
KEBIJAKAN MUTU
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
No Dokumen:
01000 02000
No Revisi:
00
Dikaji Ulang Oleh:
H. Mubarak, S.Pd.I., M.Pd.I
Wakil Dekan I
Dikendalikan Oleh:
H. Muh. Tang. S, S.Pd.I., M.Pd.I
Ketua UPM
Disahkan Oleh:
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan ...
1
1.2. Pengertian ...
1
II.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi ...
2
2.2. Misi ...
2
2.3. Tujuan ...
2
2.4. Sasaran ...
2
III.
KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK
3.1. Rincian Kebijakan Mutu ...
3
3.2. Pihak Yang Terkena Kebijakan ...
4
3.3. Model Manajemen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal ...
4
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 1 I. PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Tujuan dokumen kebijakan mutu akademik ini adalah:
1) Memberikan pemahaman untuk berbagai pihak mengenai kebijakan mutu akademik
Fakultas Agama Islam
2) Memberikan pedoman bagi semua elemen pimpinan dan pelaksana di Fakultas Agama
Islam terkait pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik fakultas.
3) Menjadi landasan dan arah dalam menentukan standar mutu, standar operasional prosedur,
pelaksanaan, pengendalian dan peningkatan mutu akademik fakultas.
1.2. Pengertian
Beberapa pengertian yang terdapat dalam dokumen kebijakan mutu akademik fakultas
ini antara lain :
1) Kebijakan mutu akademik adalah suatu arah bertindak dalam bentuk proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga
pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh kepuasan.
2) Fakultas, atau namalain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang
dapat dikelompokkan menurut jurusan yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
akademik, vokasi, atau profesi dan lain-lain dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan atau olahraga.
3) Kebijakan mutu akademik fakultas adalah suatu arah bertindak dalam proses penetapan
standar mutu di tingkat fakultas secara konsisten dan berkelanjutan sehingga pihak-pihak
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 2 II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1 VISI
Unggul dalam pengembangan pendidikan Islam yang berorientasi pada jiwa
kemandirian.
2.2. MISI
Untuk mewujudkan visi Fakultas Agama Islam, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan pendidikan Islam melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
2. Membina mahasiswa yang dapat mengaktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan
masyarakat.
3. Mengembangkan citra akademik sebagai perguruan tinggi agama Islam berorientasi
kemandirian.
2.3 TUJUAN
Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara bertujuan untuk mencetak sarjana
yang berkualifikasi:
1. Bertakwa, berakhlak mulia dan berpengetahuanagama Islam
2. Profesional dan peka terhadap perubahan ilmu pengetahuan serta teknologi.
3. Mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkembang
dalam masyarakat berdasarkan kajian Islam.
4. Memiliki jiwa kemandirian.
2.4 SASARAN
Berdasarkan Visi dan Misi Fakultas Agama Islam diperlukan sasaran untuk mendukung
aspek relevansi yang menjawab kebutuhan Sumber Daya Manusia, maka sasaran dan strategi
pencapaiannya diupayakan dapat diproyeksikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, sebagai
berikut:
1. Mencetak sarjana yang bertakwa, berakhlak mulia dan profesional dengan
menyelenggarakan pembelajaran yang berwawasan spiritual serta penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Membangun institusi akademik yang bermutu dengan mendorong peningkatan kajian dan
penelitian ilmiah.
3. Mewujudkan insan terdidik yang berpotensi sebagai inisiator, pelopor dan motivator yang
peka terhadap situasi sosial masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama antar lembaga yang berorientasi pada pengembangan
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 3 III. KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK
Kebijakan mutu Fakultas Agama Islam meliputi seluruh aspek penyelenggaraan
pendidikan, baik akademik maupun non akademik dan diterapkan mulai dari masukan, proses
sampai keluaran/ outcome. Kebijakan mutu akademik Fakultas Agama Islam Unikarta pada
prinsipnya mengacu pada kebijakan mutu Universitas Kutai Kartanegara yaitu:
1) Kebijakan mutu input (dosen, mahasiswa, tenaga penunjang akademik, sarana prasarana
dan sumber daya pendukung lainnya).
2) Kebijakan mutu proses pembelajaran dan kegiatanTri Dharma Perguruan Tinggi.
3) Kebijakan mutu output dan hasil kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4) Kebijakan mutu outcome yang bisa memberikan manfaat bagi pembangunan masyarakat
dan pendidikan di daerah dan nasional.
3.1 Rincian Kebijakan Mutu
1) Kebijakan mutu diarahkan pada penyelenggaraan pendiidikan untuk menghaslkan lulusan
yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan nasional dan tuntutan profesi.
2) Kebijakan mutu mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa melakukan
peningkatan mutu secara berkelanjutan dengan menjaga terpeliharanya siklus mutu
pendidikan tinggi.
3) Pelaksanaan kebijakan mutu bidang akademik dirancang berbasis kompetensi dan praktik
dengan fokus pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning).
4) Pelaksanaan kebijakan mutu bidang non akademik dirancang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi yang meliputi pengelolaan sarana dan prasarana, sumber daya manusia,
administrasi dan keuangan.
5) Pengendalian atau evaluasi mutu terhadap penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan
bidang akademik dan non akademik dilakukan secara periodik dan berkesinambungan
dalam rangka percepatan pencapaian visi Fakultas Agama Islam Unikarta.
6) Pengembangan atau peningkatan mutu pendidikan didasarkan pada empat aspek kebijakan
pengembangan yang mengacu pada Rencana Strategis Universitas dan Fakultas, yaitu:
6.1) Pengembangan mutu pendidikan disertai inovasi yang sesuai dengan metode dan
substansi proses pembelajaran, serta peningkatan infrastuktur (perangkat lunak dan
keras), dan sumber daya manusia.
6.2) Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan ketersediaan perangkat informasi
dan komunikasi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pangkalan data seluruh aktivitas
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 4
6.3) Pengembangan mutu diarahkan pada peningkatan pelayanan administrasi baik
akademik maupun non akademik dari seluruh tingkatan unit kerja fakultas.
6.4) Pengembangan mutu diarahkan pada partisipasi/ peran aktif civitas akademika dan
seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas Agama Islam terhadap kebijakan mutu,
standar mutu, prosedur mutu, Instruksi Kerja dan formulir (borang) yang telah
ditetapkan.
3.2 Pihak yang Terkena Kebijakan
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini dilaksanakan oleh seluruh pengelola
organisasi fakultas di seluruh unit kerja.
3.3 Model Manajemen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik dapat berjalan
efektif dan bermanfaat serta untuk menjamin terlaksananya penyelenggaraan pendidikan yang
sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas, maka dalam aktivitas manajemen atau
pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas Agama Islam Unikarta
dirancang, dilaksanakan, dikendalikan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan
menggunakan model manajemen kendali mutu PDCA (Plan, Do, Check dan Action).
Model PDCA memuat 4 (empat) langkah proses kendali mutu meliputi (1) perencanaan
(Plan), (2) pelaksanaan (do), (3) evaluasi (check) dan (4) tindakan penyempurnaan (action)
yang akan menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continious improvement).
Model manajemen kendali mutu PDCA dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Model Manajemen PDCA
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 5
Implementasi model PDCA dalampengelolaan penjaminan mutu di Fakultas Agama
Islam Unikarta tersebut diatur dalam empat tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan.
Dalam tahap ini pimpinan fakultas menetapkan perencanaan (plan) berupa tujuan yang
akan dicapai melaluistrategi yang dituangkan dalam kebijakan mutu dengan berbagai standar
mutu serta serangkaian aktivitas dalam rangka penyusunan system penjaminan mutu internal
Fakultas Agama Islam Undana.
2. Pelaksanaan
Dalam tahap ini mengharuskan seluruh tingkatan unit kerja baik akademik maupun non
akademik yang meliputi tingkatan fakultas, dan jurusan melaksanakan (do) aktivitas sesuai
dengan standar mutu, standar operasional prosedur (SOP) danformulir (Borang/ Proforma) yang
ditetapkan.
3. Pengendalian
Dalam tahap ini seluruh unit kerja harus melakukan evaluasi (check) untuk menilai
kinerja unitnya setiap akhir semester dengan menggunakan prosedur yang ditetapkan dan
selanjutnya dilakukan audit internal. Pada tahap ini seluruh unit kerja harus bersikap terbuka,
kooperatif dan siap diperiksa oleh tim auditor internal universitas. Audit internal dilakukan
minimal satu kali setahun, direkam, kemudian berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi tim
auditor dilaporkan kepada pimpinan unit dan Rektor.
4. Pengembangan
Dalam tahap ini, terhadap hasil evaluasi dan audit serta temuan dan rekomendasi dari
tim auditor, pimpinan unit terkait dan Rektor membuat keputusan tentang langkah atau tindakan
yang harus dilakukan. Bila hasil audit ternyata standar mutu yang ditetapkan belum atau tidak
tercapai, maka harus segera dilakukan atau action dengan melakukan kaji ulang untuk
diintegrasikan pada standar mutu berikutnya. Bila hasil audit telah mencapai standar, maka
proses perencanaan pada siklus berikutnya harus ditingkatkan sehingga menghasilkan kaizen
atau peningkatan mutu berkelanjutan (continuosus improvement).
Keempat tahapan tersebut dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap aktivitas
penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Agama Islam Unikarta terjamin mutunya dan setiap
unit kerja selalu melaksanakan evaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya
sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Dalam proses penjaminan mutu, model PDCA digunakan sebagai pengendalian kualitas
penjaminan mutu yang pada prinsipnya seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas harus
melandasi pola pikir dan pola tindak dengan memprioritaskan mutu yang bertujuan memberikan
kepuasan pada stakeholder serta digunakan pula dalam kesiapan jurusan untuk proses
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 6
Sedangkan strategi yang diterapkan Fakultas Agama Islam Unikarta dalam pelaksanaan
SPMI di seluruh tingkatan fakultas sampai saat ini adalah sebagai berikut :
1. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkatan fakultas, jurusan dalam seluruh
tahapan implementasi SPMI mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, sampai
dengan tahap pengembangan.
2. Mengikutsertakan seluruh pejabat struktural dan staf administasi dalam pelatihan,
lokakarya, seminar secara terstruktur dan terencana untuk bidang akademik dan non
akademik dan secara khusus melaukukan untuk melakukan pelatihan auditor internal.
3. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dantujuan SPMI, standar-standar mutu, standar
operasional prosedur, dan formulir (borang/p roforma) kepada para pemangku kepentingan
baik pejabat struktural akademik maupun non akademik, staf adminstrasi dan mahasiswa
ssecara periodik.
3.4 Siklus Manajemen Pelaksanaan SPMI
Pelaksanaan SPMI dengan model PDCA di Fakultas Agama Islam Unikarta diawali
dengan satu siklus kegiatan penjaminan mutu dalam waktu satu tahun atau satu kalender
akademik dan dikuti oleh siklus yang sama pada tahun-tahun berikutnya dengan model
manajemen kendali mutu PDCA.
Implementasi “Satu Siklus” Penjaminan Mutu dikendalikan dan dikoordinasikan secara konsisten dan terus menerus di seluruh tingkatan fakultas.
Gambar 2. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal
1. Standar Mutu
Standar mutu digunakan sebagai pedoman pencapaian sasaran mutu di tingkat fakultas,
jurusan/ program studi yang dilengkapi dengan standar operational prosedur dan formulir SPMI.
2. Pelaksanaan
Merupakan implementasi sisitem penjaminan mutu internal (SPMI) di seluruh tingkatan
fakultas dengan mengacu pada standar mutu, SOP dan formulir yang telah ditetapkan.
Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta
Kebijakan Mutu 7
3. Monitoring
Merupakan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan SPMI, yang dilakukan oleh unit
kerja setingkat diatasnya, dengan tujuan agar pelaksanaan SPMI tidak menyimpang dari
standar mutu yang ditetapkan. Monitoring dilakukan secara pararel dan bersamaan dengan
standar mutu.
4. Evaluasi
Merupakan kegiatan penilaian hasil pelaksanaan yang dilaksanakan oleh masing-masing
unit kerja sendiri,untuk mengukur ketercapaian dan kesesuaian hasil pelaksanaan dengan
standar mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilaporkan pimpinan fakultas kepada Rektor.
5. Audit Internal
Merupakan kegiatan pemeriksaan di seluruh tingkatan unit kerja untuk verifikasi
kessuaan hasil evaluasi dengan pelaksaanaan SPMI, yang dilakukan ssetiap akhir tahun
akademik oleh auditor Internal dari univesitas. Hasil temuan dan rekomendasi Tim Audit Internal
dilaporkan kepada Rektor untuk kemudian dikeluarkan Permintaan Tindakan Koreksi kepada
Dekan.
6. Kaji Ulang
Merupakan kegiatan analisis temuan audit internal, yang hasilnya merupakan dasar
tindakan koreksi untuk perbaikan standar mutu dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan
(Continuous Quality Improvement). Bila dalam siklus, standar yang ditentukan sebelumnya
belum tercapai, maka siklus selanjutnya tetap mengacu pada standar sebelumnya.
7. Benchmarking
Benchmarking dilaksanakan secara terus menerus mengukur dan membandingkan
produk barang dan jasa, dan proses-proses dan praktik-praktiknya terhadap standar mutu yang
ditetapkan. Benchmarking dilaksanakan setelah tercapainya standar mutu yang telah