• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Kebijakan Perluasan Akses Pendidikan di Kabupaten Sumba Timur Tahun 2010 s/d 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Kebijakan Perluasan Akses Pendidikan di Kabupaten Sumba Timur Tahun 2010 s/d 2012"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN DI

KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN

2010 s/d 2012

Tesis

Diajukan kepada

Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh:

Gracevanty E. Kondatana

NPM: 942011036

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN - FKIP UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)

ii

….. satu-satunya persiapan terbaik

untuk hari esok adalah

menggunakan hari ini

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

vii

Abstract

Education is an important aspect in developing human resources who are getting more qualified, prepared to be responsible forces, and are ready to enter job world. Good education access is able to build and improve society understanding about education. This research describes the process and result of implementation of education access expansion policy in East Sumba Regency. It also describes the barriers that limit the implementation of education access expansion policy which is reviewed by four important factors from public policy: communication, resources, tendencies, and bureaucracy structure. In general, the process of implementation of education access expansion has brought better impact in increasing gross enrollment rate (Angka Partisipasi Kasar) in East Sumba Regency although the gross enrollment rate has not been prevalent between cities and remote villages. The minimum society awareness about education, hilly topography, uneven distribution of society, and unsertificated school land barrier the implementation of education access expansion policy. The writer suggests local goverment and Department of Education, Youth, and Sport to deliver more supervision and concern about schools in remote so that implementation of education access expansion policy can reach the target planned by Department of Education, Youth, and Sport together with local government. School party should approach parents who have lower knowledge to send their children to school.

(10)

viii Pendidikan merupakan satu aspek penting dalam membangun sumber daya manusia yang semakin berkualitas, dipersiapkan menjadi tenaga-tenaga yang bertanggungjawab dan siap terjun dalam dunia kerja atau lapangan kerja. Akses pendidikan yang baik dapat membangun dan memperbaiki pemahaman masyarakat mengenai pendidikan. Untuk itu secara khusus penelitian ini menggambarkan bagaimana proses dan hasil implementasi kebijakan perluasan akses pendidikan di Kabupaten Sumba Timur dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dan membatasi implementasi kebijakan perluasan akse pendidikan. Untuk mengkaji implementasi kebijakan perluasan akses pendidikan melalui empat faktor penting dari kebijakan publik seperti komunikasi, sumber daya, kecenderungan-kecenderungan, dan struktur birokrasi. Secara umum porses implementasi perluasan akses pendidikan sudah membawa dampak yang lebih baik dalam peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Sumba Timur, meskipun belum merata antara kota dan desa terpencil. Adapun kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan kebijakan perluasan akses pendidikan di Kabupaten Sumba Timur adalah kesadaran masyarakat relative masih rendah tentang pendidikan, topografi yang berbukit-bukit dan penyebaran penduduk yang tidak merata, serta masih banyanya sekolah yang belum bersertifikat. saran yang bisa penulis sampaikan setelah melakukan penelitian ini adalah bagi pemerintah daerah agar memberikan pengawan yang lebih serius, dan bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga agar lebih memperhatikan sekolah-sekolah yang berada di desa-desa terpencil, sehingga implementasi perluasan akses pendidikan mencapai target dari sasaran yang sudah direncanakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bersama pemerintah daerah, dan sekolah selain dari hanya menghimbau juga mengadakan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat yang masih minim pengetahuan agar mau menyekolahkan anak-anak mereka.

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa oleh penyertaan, berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulisan tesis dengan judul: Implementasi Kebijakan Perluasan Akses Pendidikan di Kabupaten Sumba Timur Tahun 2010 s/d 2012 dapat terselesaikan.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendiidkan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, guna memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan (M.Pd).

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Yang terhormat bapak Dr. Bambang Ismanto selaku

ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan dan juga merupakan pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan, bimbingan selama masa penulisan tesis berlangsung.

2. Bapak Dr. Bambang S. Sulasmono, M.Si, sebagai dosen sekaligus pembimbing I, yang dengan sabar senantiasa memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan selama penulisan tesis.

(12)

x Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW yang selalu setia melayani penulis dalam administrasi.

5. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumba Timur, yang memberikan kepercayaan untuk meneliti dan memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan penulis selama penelitian.

6. Keluarga (papa, mama, Renny, Tia, Inge, Nana) yang selalu mendukung penulis dalam doa dan dukungan materil.

Akhirnya penulis berharap, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan.

(13)

xi

BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Implementasi Kebijakan... 8

2.1.1 Komunikasi... 13

2.1.2 Sumber Daya... 19

2.1.3 Kecendrungan-Kecendrungan... 25

2.1.4 Struktur Birokrasi... 28

2.2 Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pendanaan Bagi Perluasan Akses Pendidikan ... 33

2.3 Perluasan Akses Pendidikan... 40

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 51

3.2 Lokasi Penelitian... 51

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 52

3.3.1 Metode Wawancara... 52

3.3.2 Metode Observasi... 53

3.3.3 Studi Dokumentasi... 54

(14)

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Kabupaten Sumba Timur ... 57

4.2 Proses Implementasi Kebijakan Perluasan Akses Pendidikan... 60

4.2.1 Komunikasi ... 62

4.2.2 Sumber Daya... 70

4.2.3 Kecendrungan-kecendrungan ... 79

4.2.4 Struktur Birokrasi... 83

4.3 Hasil Implementasi Kebijakan Perluasan Akses Pendidikan... 87

4.4 Hambatan Yang Dihadapi Dan Membatasi Pelaksanaan Implementasi Kebijakan Perluasan Akses Pendidikan... 97

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 100

5.2 Saran... 101

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

No Halaman

3.3 Metode Penelitian... 56

4.1 Jumlah Penduduk Usia Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun

2011 ... 58

4.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Jenjang Pendidikan SD-SMP di Kabupaten Sumba

Timur Tahun 2010-2013 ... 91

4.3 Rasio Siswa per Gedung dan Rasio Siswa per Guru di Kabupaten Sumba Timur

Tahun 2011... 93

4.4 Persentase Penduduk yang Berumur 10 Tahun keatas Menurut Jenis Kelamin dan

Referensi

Dokumen terkait

dalam gambar bisa lebih aman, dan bagi pembaca guna mengembangkan aplikasi lebih lanjut, penulis sangat mengharapkan agar bisa menanbahkan beberapa algoritma agar

Saran yang dapat diberikan adalah untuk pemerintah khususnya Dinas Kebersihan di daerah Salatiga untuk memberikan sosialisasi akan pentingnya kepedulian lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur perlu membuat suatu perangkat hukum yang mengatur pengelolaan penempatan guru PNS maupun non PNS, sehingga dalam

Atas kasih setia-Nya sehingga penulis boleh menyelesaikan tesis ini dengan judul “M akna Ternak Sapi Bagi M asyarakat Sumba Timur (Studi Kasus di Desa Kambatatana

Penulis menyarankan bagi Pemerintah khususnya di Timor Leste segera menyusun Undang-Undang tentang perlindungan Konsumen, agar bisa membantu masyarakat luas dan tidak

Pemerintah Daerah hanya berkoordinasi terhadap kepolisisan jika ada unsur pidana dalam penyaluran minyak tanah subsidi, dan diharapkan pihak Pertamina bisa

Penyusunan program legislasi daerah dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pertama pada Pemerintah daerah dengan meminta masukan dari dinas-dinas daerah

Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terimakasih dengan tulus kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, arahan dan motivasi selama penulis