Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Selasa, 8 September 2009 Pengadilan Tipikor Diujung Tanduk
Sahabat MQ/ penghargaan pembuat undang-undang/ atas waktu sangat buruk// DPR dan pemerintah/ selaku pihak pembuat undang-undang/ menonjolkan mentalitas tanpa perencanaan// Semua urusan hendak diselesaikan/ di saat-saat terakhir masa bakti anggota DPR periode 2004-2009/ yang tinggal menghitung hari saja// Sudah 3 tahun tenggat waktu yang diberikan oleh MK kepada DPR/ namun hingga kini belum dapat mengukir titik penyelesaian//
Buruknya penghargaan terhadap rentang waktu yang diberikan/ sangatlah kentara terlihat/ dalam pembuatan dan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi// Inilah yang membuat Nasib pengadilan tindak pidana korupsi/ kini berada di ujung tanduk// Usianya tinggal beberapa bulan/ yaitu berakhir 19 Desember 2009// Sangatlah sesuai tenggat waktu yang diberikan MK tahun 2006// Namun/ lonceng kematiannya bergema 30 September 2009/ saat DPR periode 2004-2009 berakhir//
Situasi ini sahabata MQ/ akan berdampak serius terhadap proses pemberantasan korupsi ke depan// Pemeriksaan yang sedang dilakukan KPK/ dan pengadilan korupsi bisa terhenti/ karena kehilangan dasar hukum// Saat ini/ perkara korupsi diadili di pengadilan umum dan tipikor// Pengadilan tipikor/ mengadili perkara korupsi dari KPK// Sedangkan pengadilan umum/ mengadili perkara korupsi dari kejaksaan// Sejauh ini/ pengadilan umum terbukti tidak berhasil memberi efek jera bagi koruptor//
Berlarut-larutnya pembahasan RUU pengadilan tipikor di DPR/ membuat banyak pihak mendesak/ agar presiden mengeluarkan peraturan pemerintah/ pengganti undang-undang/ atau Perppu// Secara konstitusional/ perppu merupakan salah satu bentuk peraturan perundang-undangan// Karena kepentingan yang memaksa inilahlah/ perppu layak untuk dikeluarkan// Hanya masalahnya/ jangan sampai perppu ini/ dibuat berdasarkan dari kesemerawutan draft RUU/ yang sedang dirancang oleh DPR//