Editorial MQ 92,3 FM Edisi, Kamis 4 Juni 2009
“ Runtuhnya Undang-undang Tipikor”
Sahabat MQ/ Sebagian orang menyatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah membudaya dan telah merasuki seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa// Namun Sebagian lain menyatakan/ bahwa korupsi belum membudaya/ walaupun harus diakui korupsi telah sangat meluas// Namun Sebuah laporan Bank Dunia/ mengungkapkan bahwa
Indonesia memiliki reputasi yang buruk dari segi korupsi/ dan
menjadi salah satu negara terkorup di dunia// Mau diakui atau tidak memang itulah kanyataan yang terjadi/ dari tingkat rendah/ hingga tingkat tinggi/ budaya ini sepertinya merupakan / produk warisan/ yang terus lestarikan//
Sahabat MQ/ Namun ironisnya sahabat/ niat baik untuk menghentikan budaya buruk/ belum dibarengi usaha yang sungguh-sungguh//
Walaupun kita tahu berbagi institusi pemeberantasan korupsi telah dibentuk/ seperti Komisi Pemberantasan Korupsi-KPK/ Komisi
Yudisial// Revisi undang-undang/ mengamandemen UUD 1945/ dan bahkan pembentukan undang-undang baru/ terus dilakukan// Bahkan Amanat Mahkamah Konstitusi –MK/ melalui putusan Nomor 012-016-019/PUU-IV/2006/ menyatakan/ bahwa Komisi Pemberantasan
Korupsi-KPK/ hanya bisa bekerja hingga akhir 2009// Dalam putusan tersebut juga disebutkan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi – Tipikor/ harus segera dibentuk sebelum usia KPK berakhir//
Namun Ironisnya Sahabat MQ/ Undang-undang yang diharapkan sebagai senjata ampuh/ untuk menghentikan laju perkembangan korupsi/ undang-undang yang digunakan sebagai landasan hukum/ pembentukan Pengadilan Tipikor/ di DPR mengalami kemandekan total// Meskipun DPR selalu berkowar-kowar manyatakan bahwa/ RUU pengadilan Tipikor menjadi prioritas utama/ bahkan sempat
ditargetkan/ akan selesai sebelum pemilu 2009/ faktanya/ itu semua hanyalah bualan kosong// Padahal/ ini merupakan persoalan yang sangat menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan//
Sahabat MQ/ Nasib Rancangan Undang-undang Tipikor/ yang kini semakin mengkhawatirkan// Apalagi ketika DPR/ kini justru telah menempatkan/ RUU Tipikor/ bukan sebagai prioritas utama di masa sidang sekarang// Untuk mengatasi permasalahan tersebut/ Presiden diminta untuk segera menerbitkan draft peraturan pemerintah/
Pusat Kajian Anti Korupsi-PUKAT-Zainal Arifin Mochtar mengatakan/ pihaknya pesimis RUU Tipikor/ dapat selesai ditangan DPR// Jika memang undang-undang tersebut/ tidak selesai sesuai yang
diharapkan/ maka perppu adalah solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut// Sungguh jika memang undang-undang ini/ tidak selesai/ maka DPR/ telah membohongi masyarakat// Waktu sampai dengan 19 Desember 2009/ sepertinya tidak cukup untuk
menyelesaikan/ masa cuti kampanye/ serta pembahasan undang-undang angket/ adalah prioritas utama saat ini// Harusnya yang diperlukan DPR kali ini/ niat untuk menyelesaikan undang-undang tersebut/ sikap yang menebar optimisme/ padahal tanpa ada aksi nyata/ sangat mengkhawatirkan// Secara Faktual tidak mampu/ namun secara moral mengatakan mampu/ sikap tersebut/ jelas tidak ada niat pada keberpihakan pada pemberantasan korupsi// DPR kini hanya mementingkan kursi/ pertarungan pilpres/ study tour ke luarnegeri/ dari pada membahas RUU Tipikor/ yang sangat penting bagi upaya pemberantasan korupsi///