Editorial MQ 92,3 FM Edisi Kamis 25 Juni 2009
“Menegakkan Kembali Kompetensi Lembaga Survei”
Sahabat MQ/ Semakin dekat dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden 8 Juli mendatang/ ragam manuver terus dilancarkan masing-masing Tim Sukses capres cawapres/ demi meraih seluas-luasnya dukungan// Politik Pencitraan pun terus dilancarkan/ baik melalui iklan media massa/ maupun release hasil survey atau polling// Yang terakhir belakangan bahkan terus menjadi bahan perbincangan// Mulai dari kualitas survey/ usulan dilakukannya akreditasi/ hingga masalah sumber pendanaan yang diduga telah membuat independensi lembaga survey semakin luntur dan rapuh//
Sebagian pengamat menilai/ peran dan pengaruh lembaga survei pada tingkat elektabilitas dapat menjadi preferensi kuat/ sebelum akhirnya masyarakat menjatuhkan pilihanya// Tingkat kedua/ tentunya adalah masalah latar belakang/ kinerja/ sepak terjang serta track record dari masing-masing kandidat// Dan yang terakhir/ adalah loyalitas atau kepercayaan masyarakat//
Sahabat MQ/ Hasil yang direlease survei-survei yang dikeluarkan belakangan ini/ memang cukup fantastis// Jika merujuk dari survey terbaru LSI periode 15 sampai dengan 20 Juni yang dibiayayi Yayasan Pengembangan Demokrasi Indonesia dan FOX Indonesia/ diketahui elektabilitas SBY-Boediono melejit jauh diatas pesaingnya/ meski sempat mengalami penurunan daripada sebelumnya// Sementara/ pasangan SBY-Boediono mendapat dukungan sebesar 67 persen/ Mega-Prabowo 16 persen/ JK-Wiranto sebesar 9 persen/ serta yang belum menentukan pilihan sebesar 8 persen//
Apabila mengacu pada temuan LSI tersebut/ pasangan SBY- Boediono diperkirakan akan menang// Sebab pasagan ini mendapat dukungan dari pemilih lebih dari 50 persen/ yang menyebar merata di lebih setengah jumlah provinsi di tanah air// Namun sebaliknya/ Lembaga Riset Indonesia yang melakukan polling terhadap lebih dari 2 ribu responden di 33 propinsi pada 2-5 Juni lalu/ justru menempatkan Kalla-Wiranto di posisi hampir mencapai puncak/ dengan persentase 29 koma 29 persen// Disusul dengan SBY-Boediono dengan 33 koma 02 persen/ dan Mega-Prabowo 20 koma 09 pesren//
Sahabat MQ/ Citra baik atau buruk seorang pemimpin/ bukan hanya ditentukan lewat lembaga survey belaka/ masih banyak rekayasa-rekayasa politik/ yang selama ini dimanfaatkan sebagai senjata/ untuk memporak-porandakan pemilih// Pemilih pemula dan mereka yang belum melek akan politik/ adalah sasaran utamanya// Kalangan yang belum memiliki kemantapan dalam menentukan calon pilihanya inilah/ yang kemudian menjadi bidikan empuk/ lembaga-lembaga survey yang tak bertanggung jawab//