• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK. 267/ Menhut -II/ 2004

Tanggal : 21 Juli 2004

KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN USAHA PEMANFAATAN HASIL

HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM PT. DWIMA JAYA UTAMA

Ket ent uan I. TUJUAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu bert uj uan meningkat kan pot ensi dan produkt if it as sumber daya hut an, sert a kepent ingan masyarakat , pembangunan indust ri dan eksport . Unt uk mencapai t uj uan t ersebut maka pemegang i zin usaha pemanf aat an hasi l hut an kayu pada hu t an al am mel aksanakan kegiat an-kegiat an yang mel iput i penebangan kayu, permudaan dan pemel iharaan hut an, perl i ndungan/ pengamanan, pengol ahan dan pemasaran hasil hut an sesuai dengan RKUPHHK menur ut ket ent uan-ket ent uan yang ber l aku ser t a ber dasar kan azas manf aat dan l est ari, kerakyat an, keadil an, kebersamaan, ket erbukaan, dan ket erpaduan.

Ket ent uan II. PELAKSANAAN

PT. DWIMA JAYA UTAMA sebagai pemegang IUPHHK pada hut an al am yang unt uk sel anj ut nya di sebut sebagai pemegang i zi n, mel aksanakan kegi at an usaha pemanf aat an hasi l hut an kayu pada hut an al am pada ar eal ker j a yang t el ah dit et apkan sesuai perat uran perundang-undangan yang berl aku, dengan uraian sebagai berikut :

A. PERENCANAAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

1. Invent ar i sasi Hut an :

Pemegang i zi n di waj i bkan unt uk mel aksanakan invent ar isasi hut an unt uk memperol eh dat a/ inf ormasi yang akurat , t erpercaya dan t erbaru mengenai keadaan f isik daerah, al am f l ora dan f auna dari sel uruh areal kerj a IUPHHK, sert a sosial budaya masyarakat di dalam dan disekit arnya guna penyusunan Rencana Ker j a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK, RKL dan RKT) pada hut an al am dengan berpedoman kepada ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

2. Penat aan Hut an :

a. Pemegang i zi n har us membent uk dan mengel ol a sel ur uh ar eal kerj anya sel uas ± 127. 300 (ser at us dua pul uh t uj uh ribu t i ga rat us) hekt ar sebagai sat u at au beber apa Kesat uan Pemangkuan Hut an Produksi (KPHP) at au bagian dari suat u KPHP yang akan dit et apkan lebih lanj ut .

b. Pemegang izin harus mel aksanakan t at a bat as dan penguk ur an ser t a pemet aan t er hadap sel ur uh ar eal ker j anya sesuai dengan ket ent uan yang berl aku pal ing l ambat 3 (t iga) bulan sej ak izin dit erbit kan dan disel esaikan dal am wakt u 3 (t iga) t ahun dan sel anj ut nya dit et apkan areal kerj anya.

(2)

as-bat as al am at au as-bat as-as-bat as buat an ser t a pembukaan w i l ayah hut an sesuai dengan perat uran perundangan yang berl aku. d. Pemegang izin harus bert anggung j awab unt uk menyel esaikan

segal a akibat yang t imbul dari pel aksanaan kegiat an yang dilakukan nya at as t anah mi l i k per seor angan at au t anah yang dibebani hak lai n.

3. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) a. Pemegang izin harus mel akukan usaha pemanf aatan hut an pada

areal kerj anya sedemikian rupa sehingga set iap t ahun sel al u ada kegiat an pembinaan, pemel iharaan, perl indungan/ pengamanan hut an dan kegi at an usaha pemanf aat an hut an l ai nnya secar a t er us mener us set i ap t ahun sel ama j angka i zi n usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am ber l aku. b. Pemegang izin har us mel aksanakan usaha pemanf aat an hasi l

hut an kayu pada hut an al am b er dasar kan Rencana Ker j a Usaha Pemanf aat an Hasi l Hut an Kayu pada hut an al am yang di nil ai dan di sahkan ol eh Depart emen Kehut anan unt uk ar eal ker j anya yang t erdiri at as Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an alam yang mel iput i sel uruh j angka wakt u berl akunya Izi n Usaha Pemanf aat an Hasi l Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an al am, Rencana Kerj a Lima Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKLUPHHK) pada hut an al am dan Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat aan Hasi l Hut an Kayu (RKTUPHHK) pada hut an al am.

c. Pemegang izin waj ib menyusun RKUPHHK pada hut an al am selambat - l ambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin di t erbit kan, berdasarkan hasil penaf siran pot ret udara/ cit ra l andsat , dan at au dari inf ormasi penunj ang l ainnya, sert a menyerahkannya kepada Depart emen Kehut anan unt uk memperol eh pengesahan. Penyusunan dan penyerahan RKUPHHK t ersebut di l aksanakan sesuai pedoman yang dit et apkan ol eh Depart emen Kehut anan. d. RKUPHHK pada hut an al am t er sebut di at as secar a kesel ur uhan

merupakan sat u kesat uan rencana yang sal ing kait mengai t dan menent ukan sert a disusun sesuai dengan pedoman penyusunan RKUPHHK pada hut an al am yang ber l aku. RKUPHHK pada hut an al am yang t el ah disahkan t idak dapat direvisi kecual i dengan izin Depart emen Kehut anan.

B. ORGANISASI PERUSAHAAN

1. Pemegang i zi n di waj i bkan menyusun St r ukt ur Or gani sasi Per usahaan sesuai ket ent uan yang berl aku.

2. Dal am wakt u sel ama- l amanya 2 (dua) t ahun sej ak i zi n di t er bi t kan, harus sudah ada t enaga t ekni s kehut anan yang duduk sebagai sal ah sat u Direksi dan at au Komisaris pada perusahaan.

C. ADMINISTRASI DAN TATA LAKSANA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

1. Pungut an / Iuran

(3)

2. Pel apor an

Pemegang izin harus membuat l aporan kegiat an i zin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am sesuai dengan ket ent uan yang dit et apkan.

3. Pemegang izin waj ib memberikan semua dat a dan bant uan kepada pet ugas-pet ugas kehut anan at au pej abat -pej abat yang berwenang yang mel aksanakan pemer i ksaan.

Ket ent uan III.

A. PEMANFAATAN KAYU

1. Sist em Sil vikul t ur

a. Pemegang izin harus mel aksanakan sist em sil vikul t ur Tebang Pil ih Tanam Indonesia (TPTI) pada areal hut an sel uas ± 127. 300 (serat us dua pul uh t uj uh r i bu t i ga r at us) hekt ar yang t er l et ak di Kel ompok Hut an Sungai Samba – Sungai Kahayan, dengan benar dan bersungguh-sungguh, berpedoman pada perat uran per undangan yang ber l aku. Pemegang i zi n di waj i bkan unt uk merehabilit asi / mel aksanakan penanaman hut an pada areal bekas penebangan at au pada ar eal t idak ber hut an/ t i dak produkt if / semak bel ukar/ t anah kosong mel al ui RKUPHHK pada hut an al am yang t el ah disahkan Depart emen Kehut anan.

b. Unt uk t ercapainya kel est arian hut an Pemegang izin diberikan Jat ah Produksi Tahunan dengan kisaran :

- Et at l uas maksimum = 1. 824 hekt ar/ t ahun; - Et at vol ume maksimum (JPT) = 59. 923 m3/ t ahun; - Et at j uml ah bat ang maksimum = 17. 798 bat ang/ t ahun; yang sel anj ut nya dapat dit et apkan sesuai RKUPHHK pada hut an al am yang didasar kan pada invent ar isasi t egakan, pot r et udar a at au cit ra sat el it dan disahkan ol eh pej abat yang berwenang. c. Pemegang izin harus mempergunakan cara- cara penebangan

kayu dan at au mengangkut hasil hut an l ainnya yang sesuai dengan keadaan wilayah kerj anya dengan t idak meninggal kan azas kel est arian hut an dan keseimbangan l ingkungan.

d. Semua kegiat an pemanf aat an dan penebangan kayu harus dil aksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian-kerugian sumber daya al am.

e. Pemegang izin t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang di l i ndungi t anpa i j i n khusus yang di kel uar kan ol eh Depar t emen Kehut anan.

f . Pemegang izin t idak dibenarkan menebang mel ampaui j at ah t ebang yang t el ah dit et apkan dal am Rencana Kerj a Tahunan. g. Pemegang izin di l ar ang mel aksanakan penebangan hut an di l uar

areal yang t el ah di t et apkan di dal am Rencana Ker j a Tahunan yang t el ah disyahkan.

h. Pemegang izin dil arang menebang di l uar areal kerj a i zin usaha pemanf aat an hasil h ut an kayu pada hut an al am.

(4)

2. Jaringan Jal an

Pemegang izin harus membangun dan memel ihara j aringan j al an di dal am areal kerj anya sesuai dengan perat uran perundangan yang berl aku t ent ang pembuat an j al an angkut an hasil hut an sert a sesuai dengan RKUPHHK pada hut an al am yang t el ah disahkan. Jaringan j al an angkut an hasil hut an dal am areal kerj a dibuat dengan ket ent uan :

a. Jaringan j al an ut ama sej auh mungki n di sesuai kan dengan rencana pembangunan j al an umum yang dilakukan ol eh Pemerint ah.

b. Pada daerah yang berawa, Pemegang izin di benar kan membangun j al an rel sebagai j aringan j al an ut amanya.

c. Pemegang i zi n waj i b t et ap memel ihara bekas j al an angkut an kayu dal am hal ini j al an ut ama dan j al an cabang dengan t uj uan unt uk dipert ahankan sebagai j al an pengawasan dan pemel iharaan hut an.

d. Pemegang izin waj ib mengat ur penggunaan dan pemanf aat an semua j al an besar at au kecil dan j al an pengangkut an l ainnya baik unt uk keperl uan sendiri, pihak l ain, maupun masyarakat disekit arnya dengan sebai k-baiknya, dengan t et ap memperhat ikan perl indungan dan pengamanan areal kerj anya t erut ama dari pencurian, perambahan hut an dan pel adang berpindah.

3. Peral at an Logging

a. Dalam r angka pel aksanaan kegi at an di ar eal ker j anya, Pemegang izin diwaj ibkan unt uk memperol eh izin pemasukan dan penggunaan per al at an ser t a izin per panj angan penggunaan per al at an dar i Pej abat yang ber wenang sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan yang berl aku.

b. Set iap pemindahan peral at an yang digunakan ke t empat l ain di l uar areal kerj anya perl u mendapat kan perset uj uan dari Pej abat yang berwenang sesuai ket ent uan yang berl aku.

c. Set iap peral at an yang t idak dipergunakan l agi dan at au di rencanakan unt uk dapat dihapuskan agar dibuat berit a acara sebagai penghapusan peral at an.

d. Pemegang izin waj ib mel aporkan peral at an yang dipergunakan sesuai ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

4. Penanaman Modal

a. Unt uk memenuhi kewaj iban-kewaj ibannya dal am kegiat an usaha pemanf aat an hasi l hut an kayu pada hut an al am, Pemegang i zi n akan menanamkan modal nya sebesar US$ 58. 600. 757 (lima pul uh del apan j ut a enam rat us r i bu t uj uh rat us lima pul uh t uj uh US dol l ar).

b. Per ubahan penanaman modal di l aksanakan sesuai dengan perset uj uan Pemerint ah.

(5)

B. PENGOLAHAN

1. Unt uk kepent i ngan i ndust r i pengol ahan kayu secar a nasi onal , Pemegang i zi n waj i b meni ngkat kan ef i si ensi , ef ekt i f i t as dan produkt if it as indust ri pengol ahan kayu yang t el ah di mi l i ki , mengembangkan indust ri hil ir dengan orient asi eksport dan membant u keperl uan bahan baku, dan pengembangan indust r i pengol ahan kayu l ainnya, sert a berperan sebagai Bapak angkat bagi indust ri pendukung/ t erkait .

2. Pemegang izin waj ib meningkat kan kemampuan r ekayasa, rancang bangun, dan pengembangan perangkat l unak l ainnya bagi peningkat an dan pengembangan indust ri pengol ahan kayu.

C. PEMASARAN

1. Pemegang izin diwaj ibkan memberikan inf ormasi t ent ang dat a pemasaran set iap saat diperl ukan Pemerint ah.

2. Pemegang izin harus sel al u meningkat kan pengembangan pemasaran baik unt uk dal am negeri maupun luar negeri dengan mengembangkan konsep, st rat egi dan perencanaan pemasaran dan harus berusaha memenuhi kebut uhan dal am negeri dengan t ingkat harga yang waj ar.

3. Pemegang i zi n har us mendukung kebi j aksanaan Pemer i nt ah dal am pemasaran hasil hut an.

4. Pemegang izin har us mempeker j akan t enaga gr ader dan scal er secukupnya sebanding dengan vol ume hasil hut an yang dihasil kan. 5. Pemegang izin harus ment aat i perat uran perundangan t ent ang

peredaran hasil hut an yang diat ur dal am Penat ausahaan Hasi l Hut an.

6. Pemegang izin sej auh mungkin harus memil iki perwakil an di pusat -pusat pemasaran hasil hut an dan membant u Pemerint ah dal am anal isa perencanaan dan pel aksanaan pemasaran dal am rangka memant apkan pasar an hasi l hut an bai k di dal am neger i maupun di luar negeri.

D. PERMUDAAN DAN PEMELIHARAAN HUTAN

Berdasarkan komposisi j enis dan st rukt ur t egakan hut an pada areal berhut an yang diusahakan dengan sist em sil vikul t ur yang sesuai unt uk memper t ahankan dan meni ngkat kan kel est ar i an hasi l , Pemegang i zi n harus mel aksanakan :

1. Pengamanan t egakan t inggal dal am mel aksanakan penebangan, penyar adan dan pengangkut an agar ker usakan t egakan yang dit inggal dan erosi sej auh mungkin dapat dihindarkan, yait u dengan cara :

a. Penandaan/ penomer an pohon-pohon yang akan dit ebang dan yang di t i nggal kan sebagai pohon int i at au pohon induk.

b. Penebangan dil aksanakan hanya pada pet ak yang pot ensinya memenuhi ket ent uan, sert a pada pohon berdiamet er minimal 50 (l ima pul uh) cm di hut an produksi, dan 60 (enam pul uh) cm di hut an produksi t erbat as dengan arah rebah yang t epat . c. Penebangan pada sekit ar daerah- daerah perl indungan dan

(6)

est et i ka at au i l mi ah yang t i nggi har us di buat j al ur penyangga sesuai dengan ket ent uan yang berl aku.

d. Tempat pengumpul an kayu dan j al an sarad dibuat sebai k-baiknya sesuai dengan ket ent uan yang berl aku.

2. Pemegang izin waj ib mel aksanakan upaya -upaya unt uk meningkat kan nil ai hut an, mel al ui :

a. Mel aksanakan penanaman, perkayaan, permudaan dan pemel i har aan hut an sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang dit et apk an dan sesuai dengan Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an al am yang t el ah disahkan.

b. Membuat t anaman pada l ahan yang t idak produkt if dan pada t anah-t anah kosong t erut ama pada daerah- daerah rawan dan yang berbat asan dengan l ahan penduduk disekit arnya.

c. Pemegang izin harus mel aksanakan rehabil it asi areal t idak produkt if / t anah kosong mi ni mal 300 ha/ t ahun dan sudah dapat disel esaikan dal am wakt u 10 t ahun.

3. Pemegang izin waj ib membuat permanent pl ot unt uk mengukur pert umbuhan/ riap t egakan h ut an minimal 100 Ha/ RKL dan mengukur debet air sert a mut u air sungai akibat dampak erosi. 4. Pemegang i zi n waj i b membuat kebun bi bi t sel uas 100 ha/ RKL

disesuaikan dengan t anaman unggul an/ andal an set empat , ser t a per l u mengadakan kebun pangkas.

5. Pemegang izin waj ib menyediakan areal sel uas 300 ha yang digunakan unt uk menj aga dan mel indungi pl asma nut f ah.

6. Pemegang izin waj ib menanamkan modal nya dan menyi si hkan sebagian dari keunt ungannya unt uk pembinaan, rehabil it asi dan pembangunan hut an baik di bekas areal t ebangan TPTI maupun di kawasan t idak produkt if unt uk t anaman.

E. PENELITIAN

Dal am r angka pengembangan ser t a peni ngkat an pengusahaan per l u didukung ol eh berbagai penel it ian, o l eh karenanya Pemegang izin waj ib :

1. Mel aksanakan penel it ian yang berkait an dengan pelest arian al am, produkt ivit as produksi hasil hut an dan l ain- l ain yang berkait an dengan usaha pemanf aat an hut annya.

2. Mendukung penel it ian yang dil akukan ol eh pihak l ain dal am rangka peningkat an usaha pemanf aat an hut an.

F. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN HUTAN

1. Kebakar an Hut an

Unt uk mencegah t er j adi nya kebakaran hut an, Pemegang izin waj ib :

a. Menyedi akan sar ana dan pr asar ana (bi aya, t enaga-t enaga sat pam, peral at an, menara pengawas, il aran api) pencegahan kebakaran hut an pemadam kebakaran dal am j uml ah yang memadai sesuai dengan l uas dan keadaan areal kerj anya. b. Ikut akt i f mel aksanakan pencegahan dan penanggul angan

(7)

dengan mengamankan semua kegi at an ekspl oi t asi nya yang dapat menimbul kan bahaya kebakaran sert a mengamankan penyimpanan bahan-bahan yang mudah t erbakar.

c. Segera mel aporkan pada inst ansi kehut anan set iap t erj adinya kebakaran di areal kerj anya.

2. Perambahan hut an

a. Pemegang izin harus mencegah, menghindarkan dan menanggul angi t er j adi nya t i ndak pel anggar an ol eh pihak l ain yang menyebabkan kerusakan hut an dal am ar eal ker j anya, ant ara l ain mencegah adanya perl adangan berpindah dan penebangan liar.

b. Apabil a t erj adi perambahan hut an dan at au t ebangan l iar ol eh pi hak ke 3 (t i ga) at au pihak l ain, maka pemegang izin bert anggung j awab dan segera mel aporkan kepada pihak yang berwaj ib.

c. Unt uk mel aksanakan per l i ndungan hut an, per usahaan di waj i bkan membent uk Sat uan Pengamanan (Sat pam) dengan kwal if ikasi t erdidik dan dal am j uml ah yang memadai .

3. Per l i ndungan t er hadap t umbuh-t umbuhan

a. Pemegang izin t idak dibenarkan menebang pohon- pohon dan memungut t umbuh-t umbuhan l ain yang dit et apkan sebagai j enis yang di l i ndungi sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang berl aku.

b. Pemegang izin t idak bol eh mel akukan penebangan dengan r adi us at au jar ak sampai dengan 500 m dar i t epi waduk at au danau; 200 m dar i t epi mat a ai r dan ki r i kanan sungai di daer ah r awa; 100 m dar i ki r i kanan t epi sungai ; 50 m ki r i kanan t epi anak sungai; 2 kal i kedal aman j urang dari t epi j urang; 130 kal i sel isih pasang t ert inggi dan pasang t er endah dar i t epi pant ai , kecual i at as izin Ment eri Kehut anan dengan memperhat ikan kepent ingan masyarakat .

c. Pemegang izin harus akt if dal am pengembangan dan perl indungan sumber daya al am, dan harus mencegah t erj adinya dampak negat if dan meningkat kan dampak posit if dari kegiat an yang dil aksanakan dengan memperhat ikan hasil-hasil Anal isis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang t el ah di susun dan t elah di set uj ui Komi si Pusat AMDAL Depar t emen Kehut anan/ Daerah.

d. Pemegang i zi n seger a mel apor kan set iap t erj adinya kerusakan dan gangguan hama penyakit t erhadap hut an dan hasil hut an di areal kerj anya.

4. Perl indungan t erhadap sat wa l iar

a. Pemegang izin t idak dibenarkan mel akukan perburuan baik at as sat wa-sat wa l i ar dan at au sat wa yang di l i ndungi yang t er dapat di areal kerj anya t anpa ij in.

b. Pemegang izin harus mencegah t erj adinya perburuan l iar di areal kerj anya.

(8)

5. Perl indungan t erhadap obyek -obyek yang bernilai ilmiah dan budaya a. Pemegang izin harus mencegah at as t erj adinya

kerusakan-kerusakan t erhadap obyek -ob yek yang bernil ai il miah dan budaya.

b. Pemegang harus segera mel aporkan bil a menemukan t empat -t empa-t yang bernil ai il miah dan budaya.

c. Unt uk menj amin dan memel ihara t ersel enggaranya kel est arian hut an l i ndung, dan hut an konser vasi , Pemegang i zi n waj ib menyedi akan daerah penyangga yang berbat asan dengan kawasan t ersebut sesuai perat uran perundang-undangan yang berl aku, sarana usaha pemanf aat an hut an yang diperbol ehkan diadakan pada daerah penyangga hanya pembuat an j al an sarad.

Ket ent uan IV. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN

A. Pembangunan Masyarakat

1. Fasil it as pembangunan masyarakat , Pemegang izin harus membant u Pemerint ah dal am mel aksanakan pembangunan masyarakat di dal am dan di sekit ar areal kerj anya sepert i :

a. Pengadaan t empat -t empat ibadah b. Pengadaan f asil i t as-f asil it as pendidikan c. Pengadaan f asil it as-f asil it as kesehat an

2. Pemegang izin diwaj ibkan mel aksanakan pembinaan minimal 1 (sat u) desa yang ada di dal am/ sekit ar areal kerj a.

3. Pemegang izin diwaj ibkan membina dan mengembangkan Koperasi Karyawan dan/ at au KUD dan at au Koperasi Primer lainnya yang ada di dal am/ di sekit ar areal kerj anya.

4. Pemegang izin waj ib mel akukan kerj asama dengan koperasi masyarakat set empat pal ing l ambat 1 (sat u) t ahun sej ak izin dit erbit kan. Bent uk kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au ker j asama usaha pada segmen kegi at an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am.

B. Akses unt uk Pemungut an Hasil Hut an Bukan Kayu dan Kayu

Pemegang izin memberi kesempat an kepada masyarakat sekit ar hut an unt uk mel akukan pemungut an hasi l hut an bukan kayu dan kayu baik secara perorangan maupun koperasi sesuai perat uran perundang-undangan yang berl aku.

C. Hak Adat

Pemegang izin waj ib memberikan ij in kepada masyarakat hukum adat / masyar akat t r adisional dan anggot anya yang ber ada di dal am ar eal kerj anya unt uk memungut , mengambil , mengumpul kan, mengangkut dan menj ual hasil hut an ikut an sepert i : Rot an, Sagu, Madu, Damar, Buah-buahan, Get ah-get ahan, Rumput -r umput an, Bambu, Kul i t kayu dan l ain sebagainya sepanj ang hasil hut an t ersebut unt uk memenuhi/ menunj ang kehidupan sehari-hari.

Ket ent uan V. KETENAGAKERJAAN

A. Penggunaan Tenaga Kerj a

(9)

j enis pekerj aan dan j asa yang diper lukan. Unt uk t enaga ahl i kehut anan, mi ni mal memperkerj akan t enaga-t enaga sarj ana kehut anan bidang perencanaan dan penat aan hut an, bidang pengel ol aan hut an dan t enaga-t enaga ahl i pengukuran dan penguj ian kayu. Pemegang izin diwaj ibkan unt uk mengaj ukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerj a Tahunan kepada Depart emen Kehut anan.

B. Program Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a

Pemegang izin harus mel aksanakan pendidikan dan l at ihan bagi sebanyak-banyaknya t enaga ker j a Indonesi a unt uk membi na meni ngkat kan dan mengembangkan ket rampil an dan keahl iannya, dan disamping it u Pemegang izin diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada set iap pendidikan dan lat ihan yang dil akukan ol eh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang kegiat annya.

C. Pemut usan Hubungan Ker j a

Pada set iap t er j adi nya pemut usan hubungan ker j a kar yawan har us diperl akukan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

D. Kesej aht eraan, Kesehat an dan Kesel amat aan Kerj a

1. Fasil it as pengobat an, Pemegang izin :

a. Har us mendi r i kan kl i ni k dengan kapasi t as mi ni mum 6 (enam) t empat t idur l engkap dengan t enaga medis yang cukup dan bekerj a penuh unt uk Pemegang izin.

b. Har us menyedi akan pel ayanan pengobat an kepada sel ur uh karyawannya dan anak ist rinya.

c. Memberikan kemudahan bagi anggot a masyarakat set empat dapat t urut menggunakan f asil it as kl inik t ersebut dengan biaya seringan mungkin.

d. Harus menyediakan pospos pert ol ongan pert ama pada t empat -t empa-t yang diperl ukan.

2. Tempat t inggal karyawan dan kegiat an l oging

Dal am pel aksanaan pembangunan base camp, Pemegang i zi n har us memenuhi ket ent uan-ket ent uan :

a. Pembangunan rumah/ barak unt uk karyawan harus memenuhi kel ayakan ruang t empat yang sehat .

b. Penggunaan l ahan hut an unt uk pembangunan base camp harus sesuai dengan kebut uhan.

c. Pembangunan base camp di areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasi l Hut an Kayu per usahaan l ai n at au t anah mi l i k or ang l ai n, har us ada perset uj uan t ert ul is dari yang bersangkut an at au pemil ik t anah.

Ket ent uan VI. LAIN-LAIN

A. Perubahan Luas Areal Kerj a

(10)

B. Hak-hak Lai n

Pemegang izin t idak mempunyai hak-hak l ain sel ain apa yang t ercant um di dal am Keput usan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu dan kel engkapannya. Hak-hak l ain yang dimaksud adal ah mel iput i hak pengolahan at as t anah hut an, hak-hak at as mineral , minyak bumi, gas al am, bahan-bahan kimia, bat u-bat u mul ia at au set engah mul ia, dan sumber-sumber al am l ainnya.

C. Obyek Il miah, Sej arah

Pemegang izin diwaj ibkan mel akukan l angkah-l angkah yang perl u unt uk melindungi obyek -obyek bernil ai sej arah dan at au il miah dari ker usakan-ker usakan dan har us seger a mel apor kan adanya ker usakan dan adanya penemuan baru kepada pemerint ah.

D. Force Maj or

Apabil a t er j adi hal-hal di l uar kemampuan Pemegang izin (bencana al am, kerusuhan d l l ), maka semua akibat yang dit imbul kan ol eh kej adian yang dimaksud bukan merupakan t anggung j awab pemegang izin, t ermasuk t idak t erl aksananya kewa j iban Pemegang izin.

Ket ent uan VII. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PEMERINTAH

A. Pemer i nt ah mel akukan pengawasan dan pembinaan t erhadap pel aksanaan semua kegiat an usaha pemanf aat an hut an baik mengenai pel aksanaan f isik pemanf aat an hut an maupun semua administ rasi/ pembukuan dan surat menyurat mengenai pengel ol aan PERUSAHAAN. B. Pemegang izin berkewaj iban membant u sarana dan prasarana yang

diperl ukan ol eh aparat Depart emen Kehut anan yang dit ugasi mengadakan pengawasan dan pembinaan di areal kerj a perusahaan. C. Dari hasil pengawasan dan pembi naan t er sebut , maka kepada

Pemegang i zi n dapat di kenakan sanksi sesuai ket ent uan yang berl aku.

Ket ent uan VIII. PELANGGARAN / SANKSI

A. Pengert ian Pel anggaran

Tidak mel aksanakan, t idak ment aat i dan at au t idak memenuhi persyarat an/ kewaj iban sebagaimana t ercant um dal am perat uran perundang-undangan yang berl aku dan at au Keput usan IUPHHK pada hut an al am besert a dokumen kel engkapannya.

B. Pengenaan Sanksi

Pel anggaran sepert i t ersebut pada but ir A akan dikenakan sanksi sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Ket ent uan IX. KONSEKWENSI TERHADAP PENCABUTAN DAN/ ATAU PENYERAHAN KEMBALI IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

A. Kewaj iban Pemegang izin set el ah t erj adinya pencabut an.

Dal am hal di cabut nya Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an al am i ni , kepada Pemegang i zi n t et ap di bebankan kewaj i ban-kewaj iban yang t ercant um dal am pasal 49 Per at ur an Pemer i nt ah Nomor 34 Tahun 2002.

(11)

1. Pemegang izin harus menyera hkan dal am keadaan baik semua benda t idak bergerak sepert i base camp, gedung, j al an, j embat an, gudang, pel abuhan udara, pel abuhan sungai dan laut , dok dan lain-l ain yang t elain-l ah dibangun olain-l eh Pemegang izin kepada Pemerint ah t anpa adanya gant i rugi dari Pemerint ah.

2. Barang-barang persediaan yang berada di dal am gudang dan benda-benda bergerak yang dipergunakan Pemegang izin sehubungan dengan kegiat an usaha pemanf aat an hut an, t et ap menj adi mil ik Pemegang izin.

3. Ji ka Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu ber akhi r kar ena habi s wakt unya at au karena diserahkan kembal i ol eh Pemegang i zi n at au karena dicabut ol eh Ment eri Kehut anan maka :

3. 1. Segal a hak yang dimil iki pemegang Izin Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an al am berakhir.

3. 2. Areal hut an yang dibebani Izi n Usaha Pemanf aat an Hasi l Hut an Kayu pada hut an al am kembal i sepenuhnya di kuasai Negara.

3. 3. Pemegang izin diwaj ibkan menyerahkan semua kl ise dan bahan-bahan ser t a pet a, gambar-gambar ukur an t anah dan sebagainya kepada Depart emen Kehut anan dengan t idak menerima gant i rugi.

3. 4. Pemegang izin t et ap dibebani/ waj ib menyel esaikan semua kewaj iban-kewaj i ban yang t er cant um dal am Keput usan Izin Usaha Pemnaf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an al am besert a l ampirannya yang bel um t erpenuhi.

4. Dal am hal Pemegang i zi n akan menyer ahkan kembal i IUPHHK pada hut an al am sebel um habi s masa ber l akunya, maka Pemegang i zi n sebel umnya har us sudah menyel esai kan dan memenuhi semua kewaj iban-kewaj i ban t ekni s dan f i nansi al sebagai mana t er cant um dalam IUPHHK pada hut an al am ini.

MENTERI KEHUTANAN, t t d.

Referensi

Dokumen terkait

WANA KENCANA SEJATI UNIT II mer upakan dasar dan pedoman unt uk mel aksanakan kegiat an Pengusahaan Hut an sel ama 5 (l ima) t ahun (1 Januari 2002 s/ d 31 Desember 2006) perl u

WANA KENCANA SEJATI UNIT II mer upakan dasar dan pedoman unt uk mel aksanakan kegiat an Pengusahaan Hut an sel ama 5 (l ima) t ahun (1 Januari 2002 s/ d 31 Desember 2006) perl u

WANA KENCANA SEJATI UNIT II mer upakan dasar dan pedoman unt uk mel aksanakan kegiat an Pengusahaan Hut an sel ama 5 (l ima) t ahun (1 Januari 2002 s/ d 31 Desember 2006) perl u

KEDELAPAN : Keput usan ini besert a lampirannya berlaku t erhit ung sej ak t anggal 6 Sept ember 1999 dit et apkan unt uk j angka wakt u 20 (dua puluh) t ahun dit ambah daur

pert imbangan Direkt ur Jenderal Kehut anan) t idak t ermasuk hut an lindung unt uk pencegahan erosi dan banj ir, t idak t ermasuk Suaka Alam at aupun hut an-hut an dengan f

34 Tahun 2002, set iap pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman/ i zi n usaha Pemanf aat an Hasi l Hut an Kayu pada hut an t anaman waj i b membuat Rencana Kerj a Lima

KESEMBILAN : Surat Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan sampai dengan t anggal 27 Pebruari 2022 unt uk j angka wakt u 20 (dua puluh) t ahun, kecuali apabila

unt uk.. unt uk areal kerj anya, yang t erdiri at as: Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahun