BAB VI
VI-1BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria :
1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan
2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dan ketidak keberhasilan dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan
3. Mengevaluasi berbagai faktor internal (kekuatan dan kelemahan),
eksertnal (peluang dan tantangan) dalam upaya merumuskan strategi
yang tepat
Tabel 6. 1
Identifikasi SWOT
Internal Eksternal
(+) Kekuatan
- Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dengan sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Probolinggo
- nilai IPM Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan di lima tahun terakhir
- posisi geografis yang strategis.
- Sumberdaya alam dan manusia sebagai modal pembangunan daerah
(+) Peluang
- Dinamika perekonomian nasional dan regional Jawa Timur yang meningkat
- Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
- Peningkatan peran teknologi dan informasi dalam aktivitas masyarakat
- Komitmen dunia berkembang termasuk Indonesia untuk mencapai MDGs tahun 2015
(-) Kelemahan Perekonomian :
- Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Probolinggo masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur
- Tingkat pengangguran terbuka di
Kabupaten Probolinggo masih relatif tinggi
- Masih tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Probolinggo
- Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan pengelolaanKelembagaan dan usaha Koperasi dan UKM.
- Masih lemahnya hubungan kemitraan antara Pengusaha Besar dengan Koperasi dan UKM.
- Kurangnya jaringan pemasaran hasil produk Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah
Pendidikan :
- Angka melek huruf yang masih rendah
- Angka rata-rata lama sekolah yang relatif masih rendah
(-) Ancaman
- Anomali cauaca yang dapat berakibat pada penurunan produksi pertanian dan
keseimbangan lingkungan
- Inkonsistensi regulasi pemerintah pusat dan provinsi
BAB VI
VI-2Internal Eksternal
- Mutu dan aksesibilitas pendidikan yang masih kurang dan merata di setiap wilayah Kabupaten Probolinggo
Kesehatan :
- Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Probolinggo tergolong rendah
- Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi
- Status gizi masyarakat masih memprihatinkan, ditandai dengan
penemuan balita gizi kurang dan balita gizi buruk di beberapa kecamatan.
- Sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang ada belum memadai baik jumlah maupun mutunya.
Infrastruktur :
- Masih banyak terdapat jalan yang terkondisi rusak
- Masih terdapat beberapa desa yang jalannya belum beraspal, kondisi kerikil/makadam, kondisi tanah
- Masih adanya wilayah Desa rawan air bersih terutama pada musim kemarau
- Kurangnya sarana sanitasi dan MCK, jamban dan SPAL.
Lingkungan :
- Terbatasnya sumber daya alam, disamping ketersediaannya yang tidak merata, sedangkan pemanfaatan cenderung meningkat.
- Kesadaran tentang pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup yang masih perlu ditingkatkan.
- Meningkatnya aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
Pemetaan SWOT di atas sangat penting untuk memahami kondisi riil
daerah termasuk di dalamnya Pemerintah Daerah. Berdasarkan tabel
identifikasi SWOT di atas dapat ditentukan alternatif strategi berdasarkan
BAB VI
VI-3Tabel 6. 2
Penentuan Alternatif Strategi dan Indikator Sasaran
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang:
1. Dinamika
perekonomian nasional dan regional Jawa Timur yang meningkat 2. Pelaksanaan
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
3. Peningkatan peran teknologi dan informasi dalam aktivitas
masyarakat
4. Komitmen dunia berkembang termasuk Indonesia untuk mencapai MDGs tahun 2015
Ancaman:
1. Anomali cauaca yang dapat berakibat pada penurunan produksi pertanian dan keseimbangan lingkungan
2. Inkonsistensi regulasi pemerintah pusat dan provinsi
3. Reformasi birokrasi di berbagai level pemerintahan belum sepenuhnya dapat meminimalisir
penyimpangan
Kekuatan:
1. Pertumbuhan ekonomi
mengalami peningkatan dengan sektor pertanian, sektor
perdagangan, hotel dan
restoran memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB
Kabupaten Probolinggo 2. nilai IPM Kabupaten
Probolinggo mengalami peningkatan di lima tahun terakhir
3. posisi geografis yang strategis. 4. Sumberdaya alam dan manusia
sebagai modal pembangunan daerah.
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan
pertumbuhan Ekonomi Sektor/Sub sektor dalam PDRB,
2. Meningkatkan ketahanan pangan, 3. Meningkatkan
kemandirian usaha koperasi dan UMKM melalui pengembangan komoditas unggulan
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan iklim investasi melalui system perijinan yang singkat dan tepat waktu
2. Mengoptimalkan
pengelolaan SDA yang berkelanjutan serta berwawasan mitigasi bencana alam
Kelemahan:
1. Masalah sektor perekonomian
2. Masalah sektor pendidikan 3. Masalah sektor kesehatan 4. Masalah sektor infrastruktur 5. Masalah sektor lingkungan 6. Masalah penyelenggaraan
kepemerintahan :
Alternatif Strategi:
1. mengakselerasikan kualitas pembangunan manusia, pengurangan kemiskinan dan pengangguran
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah dan
kepegawaian yang partisipatif, transparan dan akuntabel
Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan
dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. Strategi
merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting
dalam perencanaan pembangunan daerah
(strategy focussed-management)
.
Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
BAB VI
VI-4VISI :
“
Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang Sejahtera, Berkeadilan,
Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia
.”
Tabel 6. 3
Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Probolinggo
MISI I : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing daerah, pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan, dan optimalisasi pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1. Meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan.
1. Meningkatnya perekonomian daerah yang didukung oleh sumber daya manusia dan alam yang berorientasi pada kepentingan masyarakat
1. Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Sektor/Sub sektor dalam PDRB, pemantapan ketahanan pangan, dan peningkatan kemandirian usaha koperasi dan UMKM melalui
pengembangan komoditas unggulan
1. Stabilisasi pertumbuhan ekonomi sektor pertanian 2. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi sektor pertambangan dan penggalian
3. Peningkatan Pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan 4. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi sektor listrik, gas dan air bersih
5. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor bangunan 6. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan, 7. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi sektor hotel dan restoran 8. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi sektor pengangkutan dan komunikasi 9. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan
10. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor jasa-jasa 11. Peningkatan
koordinasi dlm pemantapan ketahanan pangan 2. Meningkat dan
meratanya pendapatan masyarakat
1. Peningkatan kemandirian usaha koperasi
BAB VI
VI-5 MISI I : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing daerah,pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan, dan optimalisasi pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
pengembangan ekonomi lokal partisipatif sesuai komoditas unggulan masing-masing wilayah
2. Meningkatkan daya saing daerah
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.
Peningkatan iklim investasi dan pengelolaan SDA yang berkelanjutan serta berwawasan mitigasi bencana alam
1. Peningkatan pelayanan prima di bidang perijinan penanaman modal dan investasi 2. Peningkatan
pelayanan prima di bidang administrasi kependudukan 3. Peningkatan
pelayanan prima di bidang pertanahan 2. Meningkatnya
kualitas 2. Peningkatan
pembangunan infrastruktur sumber daya air
3. Peningkatan pembangunan sarana/prasarana kawasan
permukiman 4. Peningkatan
pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan
1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
1. Peningkatan penataan ruang daerah
2. Peningkatan koordinasi pengelolaan LH secara berkelanjutan 3. Peningkatan
koordinasi mitigasi dan adaptasi penanggulangan bencana alam
MISI II : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
1. Meningkatnya kualitas pendidikan,
Percepatan
peningkatan kualitas pembangunan manusia,
1. Percepatan
peningkatan derajat pendidikan
BAB VI
VI-6 MISI II : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui peningkatan kualitaspelaksanaan otonomi daerah dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
pengurangan kemiskinan dan pengangguran
dan aksesibilitas sarana pendidikan 2. Meningkatnya
kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat.
1. Percepatan
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat 2. Peningkatan
koordinasi
penyelenggaraan KB dan KS
3. Peningkatan koordinasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 4. Peningkatan
koordinasi pemberdayaan masyarakat dan desa dalam percepatan penanggulangan kemiskinan 5. Peningkatan
pelayanan
kesejahteraan sosial masyarakat
6. Peningkatan kualitas ketenagakerjaan dan perluasan lapangan kerja 3. Meningkatnya
kualitas sanitasi perumahan dan permukiman.
1. Percepatan
peningkatan kualitas dan kuantitas perumahan Meningkatkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih
1. Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dan pembangunan daerah
Peningkatan kualitas
penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah dan kepegawaian yang inovatif, partisipatif, transparan dan akuntabel
1. Peningkatan koordinasi perencanaan pembangunan yang inovatif, partisipatif, transparan dan akuntabel
2. Peningkatan fungsi pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pemerintahan daerah yang partisipatif. transparan dan akuntabel 3. Peningkatan
pelayanan fungsi legislasi daerah yang partisipatif. transparan dan akuntabel 2. Meningkatnya
transparansi dan
akuntabilitas publik
1. Peningkatan penyelenggaraan administrasi dan tata laksana
BAB VI
VI-7 MISI II : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui peningkatan kualitaspelaksanaan otonomi daerah dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
akuntabel 2. Peningkatan
koordinasi penganggaran, pengelolaan
keuangan, dan asset daerah yang
transparan dan akuntabel 3. Peningkatan
koordinasi intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah yang transparan dan akuntabel
4. Peningkatan koordinasi
penguatan kapasitas kelembagaan dan kualitas SDM aparatur 5. Peningkatan
koordinasi dalam pengelolaan arsip daerah
6. Peningkatan koordinasi pemantapan trantibmas dan stabilitas kesbangpol linmas
7. Peningkatan peran dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan tingkat Kecamatan dan Kelurahan