• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan GLS Semester I Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan GLS Semester I Tahun 2016"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

K

ompetensi literasi siswa Indonesia,

berdasarkan survei sejumlah

lembaga internasional, tergolong

rendah. Kondisi ini mendorong

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

mengambil langkah strategis guna

mengatasi permasalahan tersebut. Salah

satunya dengan menerbitkan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi

Pekerti. Dalam Permendikbud tersebut,

kegiatan literasi melalui program 15 menit

membaca buku nonteks pelajaran sebelum

jam pertama dimulai setiap hari menjadi

kegiatan wajib di sekolah.

Selaku pemangku satuan pendidikan dan

peserta didik, Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah merasa bertanggung

jawab untuk mengawal kebijakan tersebut.

Sejumlah langkah telah dilakukan, di

antaranya membentuk Satuan Tugas

Gerakan Literasi Sekolah (Satgas GLS),

menerbitkan panduan pelaksanaan GLS, dan

memadukan GLS dengan Kurikulum 2013.

Kegiatan sosialisasi dan koordinasi juga

dilakukan secara massif, baik dengan

mengundang pemangku kebijakan seperti

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan,

maupun kepala sekolah dan guru. Bantuan

Pemerintah, Bantuan Operasional Sekolah,

dan Dana Alokasi Khusus diarahkan untuk

menunjang pelaksanaan GLS di sekolah.

Dalam perjalanannya, berbagai kegiatan

yang diselenggarakan Ditjen Dikdasmen

terkait literasi turut melibatkan partisipasi

publik, di antaranya guru, kepala sekolah,

pengawas, penerbit, pegiat literasi, dan

lembaga swadaya masyarakat. Unit utama

di lingkungan Kemendikbud juga dilibatkan

dalam beberapa kegiatan. Bimbingan

Teknis dan Lokakarya yang mengundang

guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan

diselenggarakan dengan metode partisipatif

yang memungkinkan seluruh peserta terlibat

secara penuh.

Pada semester I tahun 2016, Ditjen

Dikdasmen telah menyelenggarakan

sejumlah kegiatan literasi yang dirumuskan

ke dalam lima kategori, yaitu publikasi dan

sosialisasi, penguatan pelaku/pegiat literasi,

penyediaan bahan bacaan, penguatan

kelembagaan, dan pelibatan publik. Berbagai

kegiatan dan pencapaian kami potret dalam

laporan sederhana ini.

Kami menyampaikan penghargaan kepada

semua pihak yang telah berpartisipasi

dalam penyusunan Laporan Gerakan Literasi

Sekolah ini. Semoga laporan ini bermanfaat

bagi kita semua.

Jakarta, Juli 2016

Direktur Jenderal,

Hamid Muhammad, Ph.D

NIP 195905121983111001

KATA

PENGANTAR

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Pendahuluan ... 1

Gerakan Literasi Sekolah ... 3

Tahap Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah ... 5

Panduan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah ... 6

Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Semester I Tahun 2016 ... 7

A. Publikasi dan Sosialisasi ... 7

B. Penguatan Pelaku/Pegiat Literasi ... 11

C. Penyediaan Bahan Bacaan ... 16

D. Penguatan Kelembagaan ... 17

E. Pelibatan Publik ... 20

Capaian Program Gerakan Literasi Sekolah Semester I Tahun 2016 22

Rencana Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah Semester II tahun 2016 24

A. Publikasi dan Sosialisasi ... 24

B. Penguatan Pelaku/Pegiat Literasi ... 25

C. Penyediaan Bahan Bacaan ... 27

D. Penguatan Kelembagaan ... 28

E. Pelibatan Publik ... 28

Penutup ... 29

(5)

Konten buku

nonteks

bermuatan

nilai-nilai budi

pekerti berbagai

budaya

(6)

S

urvei sejumlah lembaga internasional terkait kompetensi literasi

siswa selalu menempatkan Indonesia di urutan belakang. Sebut

saja hasil tes

Programme for International Student Assessment

(PISA) sejak tahun 2000 hingga 2012,

Progress International

Reading Literacy Study

(PIRLS) 2011, dan yang terbaru

The World’s Most

Literate Nations 2016

. Indonesia seakan menjadi negara tertinggal

dalam hal literasi.

Padahal, jika merujuk pada laporan

World Economic Forum 2015

, agar

dapat bersaing di abad XXI, siswa harus menguasai tiga keterampilan

hidup, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter. Literasi

dasar meliputi literasi baca tulis, literasi berhitung (numerasi), literasi

sains, literasi teknologi informasi, literasi inansial, serta literasi budaya

dan kewarganegaraan. Adapun kompetensi mencakup berpikir

kritis/penyelesaian masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

Kualitas karakter meliputi rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, adaptasi,

kepemimpinan, dan kepedulian sosial dan budaya.

Berkaca pada kenyataan tersebut, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan selaku pemangku kebijakan yang menaungi siswa, merasa

bertanggung jawab dan perlu melakukan perubahan secara strategis

dan sistematis. Oleh sebab itu terbitlah Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi

Pekerti. Dalam Permendikbud yang terbit pada pertengahan Juli

2015 tersebut, literasi menjadi salah satu pokok perhatian melalui

menggunakan 15 menit membaca sebelum hari pembelajaran untuk

membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari). Konten buku

nonteks bermuatan nilai-nilai budi pekerti berbagai budaya Indonesia

diharapkan menginspirasi siswa dalam sepanjang hayat mereka.

(7)

Literasi

bertujuan

membentuk

karakter

dan pribadi

masyarakat

yang berbudi

pekerti luhur.

buku karya siswa dan guru. Penerbitan

Permendikbud tentang Penumbuhan Budi

Pekerti dimaksudkan sebagai payung hukum

bagi praktik baik yang telah dilaksanakan

sekolah sekaligus rujukan bagi kemunculan

regulasi baru di tingkat daerah.

(8)

P

enerbitan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan

Budi Pekerti menyebutkan bahwa,

“…. Sekolah hendaknya memfasilitasi secara

optimal agar siswa bisa menemukenali dan

mengembangkan potensinya.” Adapun salah

satu kegiatan wajib untuk hal itu adalah,

“Menggunakan 15 menit sebelum hari

pembelajaran untuk membaca buku selain

buku mata pelajaran (setiap hari).” Oleh

sebab itu, Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah kemudian membuat

regulasi turunan Permendikbud tersebut.

Regulasi ini, baik dalam bentuk Surat Edaran

maupun Petunjuk Pelaksanaan, diharapkan

dapat menjelaskan program tersebut secara

rinci.

Untuk menyiapkan regulasi dan mengawal

kebijakan itu, Ditjen Dikdasmen membentuk

Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah

(Satgas GLS). Selain jajaran birokrat dari

Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen

(9)

Dikdasmen, anggota Satgas GLS berasal

dari unsur akademisi, praktisi, pegiat

literasi, dan lembaga swadaya masyarakat.

Satgas mengemban empat tugas, yaitu

melakukan fungsi sosialisasi dan koordinasi,

implementasi, promosi, serta monitoring

dan evaluasi.

Istilah “gerakan” digunakan karena

program ini melibatkan seluruh pemangku

kepentingan mulai dari pemangku kebijakan

(Kemendikbud, Pemerintah Daerah, Dinas

Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan), dunia industri, masyarakat,

hingga ekosistem sekolah (siswa, guru,

pengawas sekolah, orang tua). Semua

terlibat dan berkolaborasi sesuai dengan

porsi masing-masing.

Tujuan Umum

GLS bertujuan menumbuhkembangkan budi

pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem literasi sekolah agar mereka

menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Dampak yang Diharapkan

Program literasi sekolah diharapkan dapat

menciptakan ekosistem sekolah yang

literat agar budi pekerti peserta didik dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik.

Ciri-ciri ekosistem sekolah yang literat, yaitu:

1. menyenangkan dan ramah anak sehingga

menumbuhkan semangat belajar

warganya;

2.

semua warga sekolah menunjukkan

empati, peduli, dan menghargai sesama;

3. menumbuhkan semangat ingin tahu dan

cinta pengetahuan;

4. memampukan warganya untuk cakap

berkomunikasi dan dapat berkontribusi

kepada lingkungan sosialnya; dan

5.

mengakomodasi partisipasi seluruh

warga dan lingkungan eksternal sekolah.

Sasaran

(10)

TAHAPAN PELAKSANAAN

GERAKAN LITERASI

SEKOLAH

Program GLS dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah

di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan

bacaan, sarana, prasarana literasi), warga sekolah, dan sistem pendukung lainnya (partisipasi

publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan).

Tahap pelaksanaan GLS, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Tiap tahapan

memiliki fokus dan tujuan masing-masing.

3

3

2

1

PEMBELAJARAN

PENGEMBANGA

N

PEMBIASAAN

Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: Menggunakan buku pengayaan dan strategi

membaca di semua mata pelajaran.

2

Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan.

1

Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca. (Permendikbud No. 23 Tahun 2015)

(11)

Untuk memberi tuntunan bagi pelaksanaan GLS, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah menerbitkan sejumlah panduan pelaksanaan, yaitu Desain Induk GLS, Buku Saku

GLS, Panduan GLS di SD, Panduan GLS di SMP, Panduan GLS di SMA, Panduan GLS di SMK,

dan Panduan GLS di SLB. Pada tiap buku panduan tertera nama dan nomor telepon anggota

Satgas GLS. Hal demikian dilakukan agar masyarakat dapat menghubungi langsung anggota

Satgas jika ada hal yang hendak ditanyakan terkait GLS. Buku elektronik (e-book) semua

panduan dapat diunduh di laman Ditjen Dikdasmen:

dikdasmen.kemdikbud.go.id.

PANDUAN PELAKSANAAN

GERAKAN LITERASI

(12)

PELAKSANAAN GERAKAN

LITERASI SEKOLAH

A. Publikasi dan Sosialisasi

Publikasi dan sosialisasi GLS dilakukan guna menyebarluaskan informasi, menyamakan

persepsi, dan membangun komitmen dalam menyukseskan GLS. Kegiatan publikasi dan

sosialisasi yang telah dilaksanakan, yaitu:

Semester I Tahun 2016

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Stand Pameran di Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan

Depok, 21 s.d. 23 Februari 2016

Peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan

Satgas GLS membuat stan pameran selama acara berlangsung. Buku Saku GLS dibagikan kepada para peserta Rembuk

2 Bimbingan Teknis Remedial Bahan Ajar UN SMP

Regional I: Surabaya, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional II: Jakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional III: Medan, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional IV: Yogyakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional V: Makassar, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

1.350 guru/1.350 sekolah

1 Kab/Kota: 4 guru mapel UN

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS

3 Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum

Depok, 20 s.d. 24 Maret 2016

Kepala Sekolah, guru, pengawas, dan pegawai Kemendikbud

(13)

4 Penerbitan Desain Induk GLS, Panduan GLS di SD, Panduan GLS di SMP, Panduan GLS di SMA, Panduan GLS di SMK, dan Panduan GLS di SLB

Jakarta, April 2016 Guru, Kepala Sekolah, masyarakat, Dinas Pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan.

Sebelum diterbitkan, semua Panduan GLS menjalani serangkaian uji publik dengan menghadirkan guru, kepala sekolah, dan pengawas

5 Publikasi e-Book Desain Induk GLS, Buku Saku GLS, dan Panduan GLS tiap jenjang

April 2016 Guru, Kepala Sekolah, masyarakat, Dinas Pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan

E-book diunggah di laman Ditjen Dikdasmen dan diunduh oleh masyarakat

6 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka

Region I: Yogyakarta, 11 s.d 14 April 2016

Region II: Jakarta, 18 s.d 21 April 2016

Region III: Tangerang, 2 s.d 5 Mei 2016 Region IV: Surabaya, 23 s.d 26 Mei 2016 Region V: Surabaya, 20 s.d 23 Juni 2016 Region VI: Tangerang, 13 s.d 16 Juni 2016

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

7 Stan Pameran di Seminar Internasional

Jakarta, 27 April 2016 Guru, Kepala Sekolah, dosen, dan mahasiswa

Ketua Satgas GLS menjadi narasumber yang menyampaikan materi tentang GLS Acara digelar di Universitas UHAMKA.

8 Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum

9 region/kota, April 2016 Guru, Kepala Sekolah, pengawas, Widyaiswara LPMP, 34 kasikur SMP Dindik Prov, 514 kasikur SMP Dindik kab/kota

(14)

9 Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum

Tiap provinsi, sepanjang Mei 2016

Guru, Kepala Sekolah, pengawas mapel

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.

10 Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum

Tiap Provinsi, Mei-Juni 2016

Guru Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.

11 Lokakarya GLS Angkatan I: Yogyakarta, 28 s.d. 30 April 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Bengkulu, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur

Materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Kebijakan Ditjen Dikdasmen terkait literasi, Desain Induk GLS, dan

pelaksanaan GLS di semua jenjang pendidikan

Angkatan II: Bekasi, 12 s.d. 14 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dari Aceh, Maluku, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat

Angkatan III: Yogyakarta, 23 s.d. 25 Mei 2016

(15)

Angkatan IV: Tangerang Selatan, 26 s.d. 28 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara

Angkatan V: Bandung, 29 s.d. 31 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat

12 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK

Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,

2 s.d. 4 Juni 2016

102 guru yang menangani perpustakaan

Materi GLS disampaikan sebagai materi utama

13 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan

Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016

(16)

14 Bridging Course SMP Regional I: Makassar, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional II: Medan, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Surabaya, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional IV: Jakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional V: Yogyakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional VI: Manado, 21 s.d. 25 Juni 2016

1.200 guru Mapel UN dan IPS/1.200 sekolah

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

15 Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bantuan Pemerintah SMA Rujukan

Region I: Bogor 1, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region II: Bogor 2, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region III: Medan, 20 s.d. 23 Juni 2016 Region IV: Makassar, 21 s.d. 24 Juni 2016 Region V: Yogyakarta, 22 s.d. 25 Juni 2016

Kepala SMA Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta. Salah satu tugas SMA Rujukan adalah mengimbaskan program ke sekolah di sekitarnya.

B. Penguatan Pelaku/Pegiat Literasi

Pelaku/pegiat literasi merupakan aktor yang berperan penting dalam menyukseskan

GLS. Keberadaan mereka harus diapresiasi, diberi ruang seluas-luasnya untuk berkreasi

dan menerapkan inovasi sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masing-masing.

Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia literasi, Ditjen Dikdasmen telah

menyelenggarakan sejumlah kegiatan, sebagai berikut:

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Bimbingan Teknis Remedial Bahan Ajar UN SMP

Regional I: Surabaya, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional II: Jakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional III: Medan, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional IV: Yogyakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional V: Makassar, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

1.350 guru/1.350 sekolah

1 Kab/Kota: 4 guru mapel UN

(17)

2 Festival dan Lomba Literasi PKLK

Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung, 6 s.d. 9 Maret 2016

Siswa SLB dari 34 provinsi

Festival dan Lomba terkait literasi

3 Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum

Depok, 20 s.d. 24 Maret 2016

Kepala Sekolah, guru, pengawas, dan pegawai Kemendikbud

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.

4 Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum

9 region/kota, April 2016 Guru, Kepala Sekolah, , pengawas, Widyaiswara LPMP, 34 kasikur SMP Dindik Prov, 514 kasikur SMP Dindik kab/kota

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.

5 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka

Region I: Yogyakarta, 11 s.d 14 April 2016

Region II: Jakarta, 18 s.d 21 April 2016

Region III: Tangerang, 2 s.d 5 Mei 2016 Region IV: Surabaya, 23 s.d 26 Mei 2016 Region V: Surabaya, 20 s.d 23 Juni 2016 Region VI: Tangerang, 13 s.d 16 Juni 2016

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

6 Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum

Tiap provinsi, sepanjang Mei 2016

Guru, Kepala Sekolah, pengawas mapel

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.

7 Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum

Tiap Provinsi, Mei-Juni 2016

(18)

8 Lokakarya GLS Angkatan I: Yogyakarta, 28 s.d. 30 April 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Bengkulu, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur

Materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Kebijakan Ditjen Dikdasmen terkait literasi, Desain Induk GLS, dan

pelaksanaan GLS di semua jenjang pendidikan

Angkatan II: Bekasi, 12 s.d. 14 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dari Aceh, Maluku, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat

Angkatan III: Yogyakarta, 23 s.d. 25 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Jambi, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta

Angkatan IV: Tangerang Selatan, 26 s.d. 28 Mei 2016

(19)

Angkatan V: Bandung, 29 s.d. 31 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat

9 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK

Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,

2 s.d. 4 Juni 2016

102 guru yang menangani perpustakaan

Materi GLS disampaikan sebagai materi utama

10 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan

Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016

Kepala SD Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta

11 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku II

Bekasi, Jawa Barat, 20 s.d. 22 Juni 2016

Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk)

(20)

12 Bridging Course SMP Regional I: Makassar, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional II: Medan, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Surabaya, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional IV: Jakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional V: Yogyakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional VI: Manado, 21 s.d. 25 Juni 2016

1.200 guru Mapel UN dan IPS/1.200 sekolah

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

13 Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bantuan Pemerintah SMA Rujukan

Region I: Bogor 1, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region II: Bogor 2, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region III: Medan, 20 s.d. 23 Juni 2016 Region IV: Makassar, 21 s.d. 24 Juni 2016 Region V: Yogyakarta, 22 s.d. 25 Juni 2016

(21)

C. Penyediaan Bahan Bacaan

Bahan bacaan menjadi faktor utama dalam GLS. Ia menjadi sumber rujukan bagi

pengembangan persepsi dan keilmuan para pemangku kepentingan. Untuk mendapatkan

bahan bacaan yang berkualitas, penyediaan bahan bacaan sedianya tidak hanya

menyentuh aspek konten, melainkan juga sistem yang menjadi ekosistem perbukuan.

Dalam rangka penyediaan bahan bacaan, sejumlah kegiatan telah diselenggarakan, yaitu:

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Penyusunan Desain Induk GLS, Panduan GLS di SD, Panduan GLS di SMP, Panduan GLS di SMA, Panduan GLS di SMK, dan Panduan GLS di SLB

Januari s.d. Maret 2016 Panduan GLS disusun oleh Satuan Tugas GLS yang terdiri dari akademisi, pegiat literasi, LSM, dan birokrat

Penyusunan Panduan GLS dimulai sejak Oktober 2015

2 Penyusunan Buku Saku GLS Jakarta, 19-20 Februari 2016

Guru, Kepala Sekolah, masyarakat, dinas pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan.

Buku Saku GLS pertama kali dibagikan kepada peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan

3 Pembuatan Infograis Manual GLS

Jakarta, Mei 2016 Siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat

Infograis berisi

penjelasan teknis terkait program/ kegiatan yang tercantum dalam Desain Induk GLS

4 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK

Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,

2 s.d. 4 Juni 2016

102 guru yang menangani perpustakaan

(22)

5 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan

Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016 Regional VI: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016

Kepala SD Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta

6 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku II

Bekasi, Jawa Barat, 20 s.d. 22 Juni 2016

Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk)

Tujuan acara yaitu merumuskan draf penjenjangan buku

D. Penguatan Kelembagaan

Agar GLS berjalan massif, sistematis, dan terstruktur, diperlukan infrastruktur memadai

yang mampu mendorong tumbuh-kembang pelaku/pegiat literasi. Institusi/lembaga

yang ada harus dikuatkan supaya GLS dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, dilakukan

bimbingan teknis, lokakarya, semiloka, dan bridging course sebagai berikut.

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Bimbingan Teknis Remedial Bahan Ajar UN SMP

Regional I: Surabaya, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional II: Jakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional III: Medan, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional IV: Yogyakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

Regional V: Makassar, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016

1.350 guru/1.350 sekolah

1 Kab/Kota: 4 guru mapel UN

(23)

2 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka

Region I: Yogyakarta, 11 s.d 14 April 2016 Region II: Jakarta, 18 s.d 21 April 2016 Region III: Tangerang, 2 s.d 5 Mei 2016 Region IV: Surabaya, 23 s.d 26 Mei 2016 Region V: Surabaya, 20 s.d 23 Juni 2016 Region VI: Tangerang, 13 s.d 16 Juni 2016

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

3 Lokakarya GLS Angkatan I: Yogyakarta, 28 s.d. 30 April 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Bengkulu, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur

Materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Kebijakan Ditjen Dikdasmen terkait literasi, Desain Induk GLS, dan

pelaksanaan GLS di semua jenjang pendidikan.

Angkatan II: Bekasi, 12 s.d. 14 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dari Aceh, Maluku, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat

Angkatan III: Yogyakarta, 23 s.d. 25 Mei 2016

(24)

Angkatan IV: Tangerang Selatan, 26 s.d. 28 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara

Angkatan V: Bandung, 29 s.d. 31 Mei 2016

Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat

4 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK

Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,

2 s.d. 4 Juni 2016

102 guru yang menangani perpustakaan

Materi GLS disampaikan sebagai materi utama

5 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan

Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016

(25)

6 Bridging Course SMP Regional I: Makassar, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional II: Medan, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Surabaya, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional IV: Jakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional V: Yogyakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional VI: Manado, 21 s.d. 25 Juni 2016

1.200 guru Mapel UN dan IPS/1.200 sekolah

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

7 Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bantuan Pemerintah SMA Rujukan

Region I: Bogor 1, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region II: Bogor 2, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region III: Medan, 20 s.d. 23 Juni 2016 Region IV: Makassar, 21 s.d. 24 Juni 2016 Region V: Yogyakarta, 22 s.d. 25 Juni 2016

Kepala SMA Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta. Salah satu tugas SMA Rujukan adalah mengimbaskan program ke sekolah di sekitarnya.

E. Pelibatan Publik

Sebuah gerakan tidak akan berjalan sukses jika tidak melibatkan sebanyak-banyaknya

pemangku kepentingan. GLS merupakan kerja besar yang hanya bisa terlaksana jika

didukung partisipasi publik. Sebagai kerja bersama, tiap individu, kelompok, dan institusi

memiliki peran dan tugas berbeda yang akan sukses dicapai jika dilakukan dengan

berkolaborasi. Masing-masing memikul tanggung jawab untuk dipenuhi. Berikut ini

sejumlah kegiatan yang melibatkan partisipasi publik.

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Uji Kelayakan dan

Keterbacaan Panduan GLS

Jakarta, 5 Februari 2016 Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas

(26)

2 Uji Publik Panduan GLS Jakarta, 15 Februari 2016 Guru Peserta diundang untuk memberi masukan terhadap Desain Induk GLS dan Panduan GLS per jenjang pendidikan. Bahan yang dikritisi adalah Desain Induk GLS dan Panduan GLS per jenjang pendidikan yang telah disempurnakan usai Uji Kelayakan dan Keterbacaan.

3 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku II

Bekasi, Jawa Barat, 20 s.d. 22 Juni 2016

Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk)

(27)

P

rogram GLS yang sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonteks

pelajaran sebelum jam belajar dimulai setiap hari. Untuk memastikan program 15

menit membaca berjalan di sekolah, Direktorat teknis di lingkungan Ditjen Dikdasmen

melakukan kegiatan sosialisasi berupa Bimbingan Teknis dan Lokakarya. Selain program

15 menit membaca, program lain yang disosialisasikan berdasarkan Desain Induk GLS di

antaranya adalah “pengadaan sudut baca”, “pojok literasi”, dan “lingkungan kaya literasi”.

Secara umum, jumlah sekolah yang menerapkan program literasi sudah banyak. Sebagian

di antaranya memiliki program membaca dan klub baca di sekolah. Hal tersebut tak lepas

dari sosialisasi GLS yang gencar dan massif terutama melalui media sosial seperti Facebook,

CAPAIAN PROGRAM

GERAKAN LITERASI

SEKOLAH

(28)

Twitter, dan Whatsapp. Bahkan, sejumlah Pemda telah menerbitkan Peraturan Bupati/

Peraturan Wali Kota dan Surat Edaran Dinas Pendidikan yang mewajibkan pelaksanaan

program 15 menit membaca.

Untuk menghitung jumlah sekolah pelaksana program literasi agak sulit. Oleh karena

itu, ukuran yang digunakan yaitu program Sosialisasi dan Koordinasi (Soskor) yang telah

dilakukan Kemendikbud.

Sebagai catatan, sekolah pelaksana program literasi tidak selalu sekolah yang telah mengikuti

program soskor. Bisa saja sekolah pelaksana program literasi adalah sekolah pelaksana

Kurikulum 2013 (55.000 sekolah), sekolah imbas (sekolah di sekitar Sekolah Rujukan),

sekolah reguler peserta lokakarya literasi yang diadakan Pemda atau LSM, atau sekolah

yang berinisiatif menerapkan program literasi. Oleh karena program literasi baru berjalan

setahun dan diterapkan mulai tahun ajaran 2016/2017, jumlah sekolah pelaksana program

literasi masih terbatas.

Sosialisasi massif melalui peningkatan kapasitas berupa bimbingan teknis dan lokakarya,

program GLS semester I telah mengintervensi sedikitnya 5.360 sekolah di semua jenjang

pendidikan. Berikut ini jumlah sekolah yang telah melaksanakan program literasi (15 menit

membaca):

Jenjang

Jumlah

Keterangan

SD

452

452 Sekolah Rujukan yang mengikuti Bimbingan Teknis

diwajibkan melaksanakan program literasi.

SMP

80

514 SMP Rujukan mengikuti Bimbingan Teknis terkait

literasi. Baru 80 SMP yang sudah mengirimkan laporan dan

melaksanakan program literasi.

SMA

716

614 SMA Rujukan telah mengikuti Bimbingan Teknis dan

102 SMA reguler Pelaksana Kurikulum 2013.

SMK

2.150

1.650 SMK Rujukan dan 500 SMK reguler.

(29)

RENCANA KEGIATAN

GERAKAN LITERASI

SEKOLAH

Semester II Tahun 2016

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Bimbingan Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarpras PKLK 2016

Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Juni s.d. Juli 2016

Kepala SLB Pembimbingan pemanfaatan bantuan

pemerintah untuk pembangunan dan pembelian mebeler perpustakaan.

2 Bimbingan Teknis SMP Terbuka berbasis TIK

Jakarta, 26 s.d 29 Juli 2016

20 Sekolah Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

3 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA

Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016

Kepala SMA Bantuan terkait pengembangan literasi

4 Semiloka Tim Pendamping SD Rujukan

Tahap I: Bogor, Jabar 14 s.d. 17 September 2016

Tahap II: Bogor, Jabar 15 s.d. 18 September 2016

452 pengawas kabupaten/kota SD Rujukan

GLS menjadi materi terintegrasi dengan materi yang disampaikan kepada peserta

5 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka

Region VII: Surabaya, 22 s.d. 25 Agustus 2016 Region VIII: Tangerang, 29 Agustus s.d 1 September 2016

63 sekolah

50 sekolah

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

(30)

6 Lokakarya Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra

Angkatan I: Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Agustus s.d. 4

September 2016. Peserta: Guru SD

Angkatan II:

Banjarmasin, Kalimantan Selatan,

3 s.d. 8 Oktober 2016. Peserta: Guru SMP Angkatan III: Tangerang Selatan, Banten, 14 s.d. 19 November 2016. Peserta: guru SMA

Guru Bahasa Indonesia

GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta.

7 Bimtek Guru Pamong SMP Terbuka

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Bimbingan Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarpras PKLK 2016

Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Juni s.d. Juli 2016

Kepala SLB Pembimbingan pemanfaatan bantuan

pemerintah untuk pembangunan dan pembelian mebeler perpustakaan.

2 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA

Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016

Kepala SMA Bantuan terkait pengembangan literasi

3 Bimbingan Teknis SMP Terbuka berbasis TIK

Jakarta, 26 s.d 29 Juli 2016

20 Sekolah Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

(31)

4 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku III

Jakarta, 1 s.d. 3 Agustus 2016

Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk) dan eksternal Kemendikbud (penerbit, asosiasi penerbit, komunitas penulis, perpustakaan nasional, BSNP)

Kegiatan lanjutan Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku I & II. Acara bertujuan merumuskan draf penjenjangan buku.

5 Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Tingkat Nasional

Palu, 7 s.d. 13 Agustus 2016

Siswa SMA

6 Lomba Debat Bahasa Indonesia

Palu, 10 s.d. 16 Agustus 2016

Siswa SMA

7 National School Debating Championship

Palu, 10 s.d. 16 Agustus 2016

Siswa SMA

8 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka

Region VII: Surabaya, 22 s.d. 25 Agustus 2016 Region VIII: Tangerang, 29 Agustus s.d 1 September 2016

63 sekolah

50 sekolah

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

9 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional

Manado, 28 Agustus s.d. 3 September 2016

Siswa jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan PKLK

10 Semiloka Tim Pendamping SD Rujukan

Tahap I: Bogor, Jabar 14 s.d. 17 September 2016

Tahap II: Bogor, Jabar 15 s.d. 18 September 2016

452 pengawas kabupaten/kota SD Rujukan

GLS menjadi materi terintegrasi dengan materi yang disampaikan kepada peserta

11 Bimtek Guru Pamong SMP Terbuka

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

12 Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa

Bandung, 26 s.d 30 September 2016

120 sekolah

13 Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional SMP

Jakarta, 5 s.d. 7 Oktober 2016

Siswa SMP

14 Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional SD

Jakarta, 3 s.d. 6 Oktober 2016

Siswa SD

15 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia

(32)

16 Lomba Penelitian Siswa Nasional

Jakarta, 25 s.d. 29 September 2016

Siswa SMP

17 Lomba Bahasa Pangkal Pinang, 10 s.d. 15 Oktober 2016

Siswa SMK

18 Lomba ABK Berseri PKLK Literasi Kesehatan

Bali, Oktober 2016 Siswa PKLK

19 Apresiasi Sastra Siswa SD Jakarta, 17 s.d. 21 Oktober 2016

Siswa SD

20 Akademi Remaja Kreatif Indonesia

Jakarta, 26 s.d. 30 September 2016

Siswa SMA

21 Lokakarya Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra

Angkatan I: Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Agustus s.d. 4 September 2016. Peserta: Guru SD Angkatan II:

Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 3 s.d. 8 Oktober 2016. Peserta: Guru SMP Angkatan III: Tangerang Selatan, Banten, 14 s.d. 19 November 2016. Peserta: guru SMA

Guru Bahasa Indonesia

GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA

Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016

Kepala SMA Sebagian dana bantuan pemerintah yang diterima digunakan untuk pembelian buku.

2 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku III

Jakarta, 1 s.d. 3 Agustus 2016

Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk) dan eksternal Kemendikbud (penerbit, asosiasi penerbit, komunitas penulis, perpustakaan nasional, BSNP).

Acara bertujuan merumuskan draf penjenjangan buku. Panduan Penjenjangan Buku akan digunakan oleh Puskurbuk, penerbit, orang tua, siswa, guru, dan pegiat literasi.

(33)

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Bimbingan Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Saspras PKLK 2016

Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Juni s.d. Juli 2016

Kepala SLB Pembimbingan pemanfaatan bantuan

pemerintah untuk pembangunan dan pembelian mebeler perpustakaan.

2 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA

Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016

Kepala SMA Kepala SMA Bantuan terkait pengembangan literasi

3 Bimbingan Teknis SMP Terbuka berbasis TIK

Jakarta, 26 s.d 29 Juli 2016

20 Sekolah Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

4 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka

Region VII: Surabaya, 22 s.d. 25 Agustus 2016 Region VIII: Tangerang, 29 Agustus s.d 1 September 2016

63 sekolah

50 sekolah

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

5 Bimbingan Teknis Guru Pamong SMP Terbuka

Jakarta, 20 s.d 24

Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.

6 Semiloka Tim Pendamping SD Rujukan

Tahap I: Bogor, Jabar 14 s.d. 17 September 2016

Tahap II: Bogor, Jabar 15 s.d. 18 September 2016

452 pengawas kabupaten/kota SD Rujukan

GLS menjadi materi terintegrasi dengan materi yang disampaikan kepada peserta

D. Penguatan Kelembagaan

No.

Kegiatan

Waktu & Tempat

Sasaran

Keterangan

1 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku III

Jakarta, 1 s.d. 3 Agustus 2016

Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk) dan eksternal Kemendikbud (Penerbit, asosiasi penerbit, komunitas penulis, perpustakaan nasional, BSNP).

Acara bertujuan merumuskan draf penjenjangan buku. Panduan Penjenjangan Buku akan digunakan oleh Puskurbuk, penerbit, orang tua, dan guru, dan pegiat literasi.

(34)

G

erakan Literasi Sekolah merupakan

program berkesinambungan dan

jangka panjang. Hasilnya tidak bisa

dilihat 1-2 tahun ke depan. Akan

tetapi, perlahan namun pasti, ekosistem

pendidikan yang literat mulai terbentuk.

Budaya baca sebagai releksi gerakan

literasi mulai tampak dan menjadi virus yang

menyebar massif di kalangan siswa dan

guru.

Dukungan Pemerintah Daerah juga harus

terus didorong, tidak boleh berhenti sampai

muncul deklarasi sebagai kabupaten/kota

literasi. Regulasi, baik Peraturan Wali Kota/

Peraturan Bupati maupun Surat Edaran

Dinas Pendidikan, diterbitkan semata

untuk memperlancar gerakan literasi

di sekolah agar meluas ke lingkungan

keluarga dan masyarakat. Keberpihakan

politik direalisasikan melalui pengalokasian

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

untuk pengadaan buku, pembangunan

perpustakaan sekolah, sudut baca, dan

pojok literasi.

Pada semester I tahun 2016, semua

Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen

PENUTUP

Dikdasmen secara massif memasukkan

program literasi ke dalam berbagai kegiatan.

Program GLS disampaikan kepada guru,

kepala sekolah, dan dinas pendidikan baik

sebagai materi utama maupun penunjang.

Program Bantuan Pemerintah diarahkan

agar dimanfaatkan untuk kegiatan literasi.

Pada semester II tahun 2016, program

GLS diwujudkan dalam bentuk bimtek dan

kompetisi bertema literasi. Program lain

yang hendak dituntaskan hingga akhir tahun

adalah: (1) perumusan draf penjenjangan

buku dan naskah akademiknya bersama

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, (2)

serah-terima program USAID PRIORITAS, dan (3)

pembuatan proposal kegiatan GLS yang

menarik keikutsertaan publik.

(35)

LAMPIRAN

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SMA Negeri 11 Yogyakarta maka secara umum dapat diperoleh kesimpulan, yaitu kegiatan PPL telah

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 25 Agustus 2015, pada jam ke-2 dan ke-3. Materi yang disampaikan adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bentuk

Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SMA Negeri 11 Yogyakarta maka secara umum dapat diperoleh kesimpulan, yaitu kegiatan PPL

Penyelesaian integrasi Peta Sebaran Lokasi Pengaman Pantai skala 1:50.000 untuk 10 provinsi (Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,

Laporan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Semester I Tahun 2014 berisi rangkuman informasi atas hasil pengawasan dan pembinaan sebagai

P4TKN, Gedung LPPMP Lantai 3 Sayap Timur, Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281. Telepon/Fax (0274) 550852 pesawat 144, Laman:sertifikasiguru.uny.ac.id E-mail :

Metode diskusi antar siswa mengenai materi yang telah disampaikan bermanfaat untuk melatih tingkat partisipasi dan keaktivan di kelas. Selain itu, siswa berkesempatan

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta secara proaktif telah bekerja sama dengan Pemda dalam upaya mendorong menuju perolehan opini WTP. Mengingat opini WTP