K
ompetensi literasi siswa Indonesia,
berdasarkan survei sejumlah
lembaga internasional, tergolong
rendah. Kondisi ini mendorong
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengambil langkah strategis guna
mengatasi permasalahan tersebut. Salah
satunya dengan menerbitkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti. Dalam Permendikbud tersebut,
kegiatan literasi melalui program 15 menit
membaca buku nonteks pelajaran sebelum
jam pertama dimulai setiap hari menjadi
kegiatan wajib di sekolah.
Selaku pemangku satuan pendidikan dan
peserta didik, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah merasa bertanggung
jawab untuk mengawal kebijakan tersebut.
Sejumlah langkah telah dilakukan, di
antaranya membentuk Satuan Tugas
Gerakan Literasi Sekolah (Satgas GLS),
menerbitkan panduan pelaksanaan GLS, dan
memadukan GLS dengan Kurikulum 2013.
Kegiatan sosialisasi dan koordinasi juga
dilakukan secara massif, baik dengan
mengundang pemangku kebijakan seperti
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan,
maupun kepala sekolah dan guru. Bantuan
Pemerintah, Bantuan Operasional Sekolah,
dan Dana Alokasi Khusus diarahkan untuk
menunjang pelaksanaan GLS di sekolah.
Dalam perjalanannya, berbagai kegiatan
yang diselenggarakan Ditjen Dikdasmen
terkait literasi turut melibatkan partisipasi
publik, di antaranya guru, kepala sekolah,
pengawas, penerbit, pegiat literasi, dan
lembaga swadaya masyarakat. Unit utama
di lingkungan Kemendikbud juga dilibatkan
dalam beberapa kegiatan. Bimbingan
Teknis dan Lokakarya yang mengundang
guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan
diselenggarakan dengan metode partisipatif
yang memungkinkan seluruh peserta terlibat
secara penuh.
Pada semester I tahun 2016, Ditjen
Dikdasmen telah menyelenggarakan
sejumlah kegiatan literasi yang dirumuskan
ke dalam lima kategori, yaitu publikasi dan
sosialisasi, penguatan pelaku/pegiat literasi,
penyediaan bahan bacaan, penguatan
kelembagaan, dan pelibatan publik. Berbagai
kegiatan dan pencapaian kami potret dalam
laporan sederhana ini.
Kami menyampaikan penghargaan kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan Laporan Gerakan Literasi
Sekolah ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi kita semua.
Jakarta, Juli 2016
Direktur Jenderal,
Hamid Muhammad, Ph.D
NIP 195905121983111001
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Pendahuluan ... 1
Gerakan Literasi Sekolah ... 3
Tahap Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah ... 5
Panduan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah ... 6
Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Semester I Tahun 2016 ... 7
A. Publikasi dan Sosialisasi ... 7
B. Penguatan Pelaku/Pegiat Literasi ... 11
C. Penyediaan Bahan Bacaan ... 16
D. Penguatan Kelembagaan ... 17
E. Pelibatan Publik ... 20
Capaian Program Gerakan Literasi Sekolah Semester I Tahun 2016 22
Rencana Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah Semester II tahun 2016 24
A. Publikasi dan Sosialisasi ... 24
B. Penguatan Pelaku/Pegiat Literasi ... 25
C. Penyediaan Bahan Bacaan ... 27
D. Penguatan Kelembagaan ... 28
E. Pelibatan Publik ... 28
Penutup ... 29
Konten buku
nonteks
bermuatan
nilai-nilai budi
pekerti berbagai
budaya
S
urvei sejumlah lembaga internasional terkait kompetensi literasi
siswa selalu menempatkan Indonesia di urutan belakang. Sebut
saja hasil tes
Programme for International Student Assessment
(PISA) sejak tahun 2000 hingga 2012,
Progress International
Reading Literacy Study
(PIRLS) 2011, dan yang terbaru
The World’s Most
Literate Nations 2016
. Indonesia seakan menjadi negara tertinggal
dalam hal literasi.
Padahal, jika merujuk pada laporan
World Economic Forum 2015
, agar
dapat bersaing di abad XXI, siswa harus menguasai tiga keterampilan
hidup, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter. Literasi
dasar meliputi literasi baca tulis, literasi berhitung (numerasi), literasi
sains, literasi teknologi informasi, literasi inansial, serta literasi budaya
dan kewarganegaraan. Adapun kompetensi mencakup berpikir
kritis/penyelesaian masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Kualitas karakter meliputi rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, adaptasi,
kepemimpinan, dan kepedulian sosial dan budaya.
Berkaca pada kenyataan tersebut, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan selaku pemangku kebijakan yang menaungi siswa, merasa
bertanggung jawab dan perlu melakukan perubahan secara strategis
dan sistematis. Oleh sebab itu terbitlah Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti. Dalam Permendikbud yang terbit pada pertengahan Juli
2015 tersebut, literasi menjadi salah satu pokok perhatian melalui
menggunakan 15 menit membaca sebelum hari pembelajaran untuk
membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari). Konten buku
nonteks bermuatan nilai-nilai budi pekerti berbagai budaya Indonesia
diharapkan menginspirasi siswa dalam sepanjang hayat mereka.
Literasi
bertujuan
membentuk
karakter
dan pribadi
masyarakat
yang berbudi
pekerti luhur.
buku karya siswa dan guru. Penerbitan
Permendikbud tentang Penumbuhan Budi
Pekerti dimaksudkan sebagai payung hukum
bagi praktik baik yang telah dilaksanakan
sekolah sekaligus rujukan bagi kemunculan
regulasi baru di tingkat daerah.
P
enerbitan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti menyebutkan bahwa,
“…. Sekolah hendaknya memfasilitasi secara
optimal agar siswa bisa menemukenali dan
mengembangkan potensinya.” Adapun salah
satu kegiatan wajib untuk hal itu adalah,
“Menggunakan 15 menit sebelum hari
pembelajaran untuk membaca buku selain
buku mata pelajaran (setiap hari).” Oleh
sebab itu, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah kemudian membuat
regulasi turunan Permendikbud tersebut.
Regulasi ini, baik dalam bentuk Surat Edaran
maupun Petunjuk Pelaksanaan, diharapkan
dapat menjelaskan program tersebut secara
rinci.
Untuk menyiapkan regulasi dan mengawal
kebijakan itu, Ditjen Dikdasmen membentuk
Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah
(Satgas GLS). Selain jajaran birokrat dari
Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen
Dikdasmen, anggota Satgas GLS berasal
dari unsur akademisi, praktisi, pegiat
literasi, dan lembaga swadaya masyarakat.
Satgas mengemban empat tugas, yaitu
melakukan fungsi sosialisasi dan koordinasi,
implementasi, promosi, serta monitoring
dan evaluasi.
Istilah “gerakan” digunakan karena
program ini melibatkan seluruh pemangku
kepentingan mulai dari pemangku kebijakan
(Kemendikbud, Pemerintah Daerah, Dinas
Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan), dunia industri, masyarakat,
hingga ekosistem sekolah (siswa, guru,
pengawas sekolah, orang tua). Semua
terlibat dan berkolaborasi sesuai dengan
porsi masing-masing.
Tujuan Umum
GLS bertujuan menumbuhkembangkan budi
pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah agar mereka
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dampak yang Diharapkan
Program literasi sekolah diharapkan dapat
menciptakan ekosistem sekolah yang
literat agar budi pekerti peserta didik dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Ciri-ciri ekosistem sekolah yang literat, yaitu:
1. menyenangkan dan ramah anak sehingga
menumbuhkan semangat belajar
warganya;
2.
semua warga sekolah menunjukkan
empati, peduli, dan menghargai sesama;
3. menumbuhkan semangat ingin tahu dan
cinta pengetahuan;
4. memampukan warganya untuk cakap
berkomunikasi dan dapat berkontribusi
kepada lingkungan sosialnya; dan
5.
mengakomodasi partisipasi seluruh
warga dan lingkungan eksternal sekolah.
Sasaran
TAHAPAN PELAKSANAAN
GERAKAN LITERASI
SEKOLAH
Program GLS dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah
di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan
bacaan, sarana, prasarana literasi), warga sekolah, dan sistem pendukung lainnya (partisipasi
publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan).
Tahap pelaksanaan GLS, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Tiap tahapan
memiliki fokus dan tujuan masing-masing.
3
3
2
1
PEMBELAJARAN
PENGEMBANGA
N
PEMBIASAAN
Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: Menggunakan buku pengayaan dan strategi
membaca di semua mata pelajaran.
2
Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan.1
Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca. (Permendikbud No. 23 Tahun 2015)Untuk memberi tuntunan bagi pelaksanaan GLS, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah menerbitkan sejumlah panduan pelaksanaan, yaitu Desain Induk GLS, Buku Saku
GLS, Panduan GLS di SD, Panduan GLS di SMP, Panduan GLS di SMA, Panduan GLS di SMK,
dan Panduan GLS di SLB. Pada tiap buku panduan tertera nama dan nomor telepon anggota
Satgas GLS. Hal demikian dilakukan agar masyarakat dapat menghubungi langsung anggota
Satgas jika ada hal yang hendak ditanyakan terkait GLS. Buku elektronik (e-book) semua
panduan dapat diunduh di laman Ditjen Dikdasmen:
dikdasmen.kemdikbud.go.id.
PANDUAN PELAKSANAAN
GERAKAN LITERASI
PELAKSANAAN GERAKAN
LITERASI SEKOLAH
A. Publikasi dan Sosialisasi
Publikasi dan sosialisasi GLS dilakukan guna menyebarluaskan informasi, menyamakan
persepsi, dan membangun komitmen dalam menyukseskan GLS. Kegiatan publikasi dan
sosialisasi yang telah dilaksanakan, yaitu:
Semester I Tahun 2016
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Stand Pameran di Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
Depok, 21 s.d. 23 Februari 2016
Peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
Satgas GLS membuat stan pameran selama acara berlangsung. Buku Saku GLS dibagikan kepada para peserta Rembuk
2 Bimbingan Teknis Remedial Bahan Ajar UN SMP
Regional I: Surabaya, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional II: Jakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional III: Medan, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional IV: Yogyakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional V: Makassar, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
1.350 guru/1.350 sekolah
1 Kab/Kota: 4 guru mapel UN
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS
3 Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum
Depok, 20 s.d. 24 Maret 2016
Kepala Sekolah, guru, pengawas, dan pegawai Kemendikbud
4 Penerbitan Desain Induk GLS, Panduan GLS di SD, Panduan GLS di SMP, Panduan GLS di SMA, Panduan GLS di SMK, dan Panduan GLS di SLB
Jakarta, April 2016 Guru, Kepala Sekolah, masyarakat, Dinas Pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan.
Sebelum diterbitkan, semua Panduan GLS menjalani serangkaian uji publik dengan menghadirkan guru, kepala sekolah, dan pengawas
5 Publikasi e-Book Desain Induk GLS, Buku Saku GLS, dan Panduan GLS tiap jenjang
April 2016 Guru, Kepala Sekolah, masyarakat, Dinas Pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan
E-book diunggah di laman Ditjen Dikdasmen dan diunduh oleh masyarakat
6 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka
Region I: Yogyakarta, 11 s.d 14 April 2016
Region II: Jakarta, 18 s.d 21 April 2016
Region III: Tangerang, 2 s.d 5 Mei 2016 Region IV: Surabaya, 23 s.d 26 Mei 2016 Region V: Surabaya, 20 s.d 23 Juni 2016 Region VI: Tangerang, 13 s.d 16 Juni 2016
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
7 Stan Pameran di Seminar Internasional
Jakarta, 27 April 2016 Guru, Kepala Sekolah, dosen, dan mahasiswa
Ketua Satgas GLS menjadi narasumber yang menyampaikan materi tentang GLS Acara digelar di Universitas UHAMKA.
8 Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum
9 region/kota, April 2016 Guru, Kepala Sekolah, pengawas, Widyaiswara LPMP, 34 kasikur SMP Dindik Prov, 514 kasikur SMP Dindik kab/kota
9 Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum
Tiap provinsi, sepanjang Mei 2016
Guru, Kepala Sekolah, pengawas mapel
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.
10 Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum
Tiap Provinsi, Mei-Juni 2016
Guru Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.
11 Lokakarya GLS Angkatan I: Yogyakarta, 28 s.d. 30 April 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Bengkulu, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur
Materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Kebijakan Ditjen Dikdasmen terkait literasi, Desain Induk GLS, dan
pelaksanaan GLS di semua jenjang pendidikan
Angkatan II: Bekasi, 12 s.d. 14 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dari Aceh, Maluku, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat
Angkatan III: Yogyakarta, 23 s.d. 25 Mei 2016
Angkatan IV: Tangerang Selatan, 26 s.d. 28 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara
Angkatan V: Bandung, 29 s.d. 31 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat
12 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK
Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,
2 s.d. 4 Juni 2016
102 guru yang menangani perpustakaan
Materi GLS disampaikan sebagai materi utama
13 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan
Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016
14 Bridging Course SMP Regional I: Makassar, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional II: Medan, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Surabaya, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional IV: Jakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional V: Yogyakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional VI: Manado, 21 s.d. 25 Juni 2016
1.200 guru Mapel UN dan IPS/1.200 sekolah
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
15 Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bantuan Pemerintah SMA Rujukan
Region I: Bogor 1, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region II: Bogor 2, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region III: Medan, 20 s.d. 23 Juni 2016 Region IV: Makassar, 21 s.d. 24 Juni 2016 Region V: Yogyakarta, 22 s.d. 25 Juni 2016
Kepala SMA Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta. Salah satu tugas SMA Rujukan adalah mengimbaskan program ke sekolah di sekitarnya.
B. Penguatan Pelaku/Pegiat Literasi
Pelaku/pegiat literasi merupakan aktor yang berperan penting dalam menyukseskan
GLS. Keberadaan mereka harus diapresiasi, diberi ruang seluas-luasnya untuk berkreasi
dan menerapkan inovasi sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masing-masing.
Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia literasi, Ditjen Dikdasmen telah
menyelenggarakan sejumlah kegiatan, sebagai berikut:
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Bimbingan Teknis Remedial Bahan Ajar UN SMP
Regional I: Surabaya, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional II: Jakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional III: Medan, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional IV: Yogyakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional V: Makassar, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
1.350 guru/1.350 sekolah
1 Kab/Kota: 4 guru mapel UN
2 Festival dan Lomba Literasi PKLK
Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung, 6 s.d. 9 Maret 2016
Siswa SLB dari 34 provinsi
Festival dan Lomba terkait literasi
3 Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum
Depok, 20 s.d. 24 Maret 2016
Kepala Sekolah, guru, pengawas, dan pegawai Kemendikbud
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.
4 Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum
9 region/kota, April 2016 Guru, Kepala Sekolah, , pengawas, Widyaiswara LPMP, 34 kasikur SMP Dindik Prov, 514 kasikur SMP Dindik kab/kota
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.
5 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka
Region I: Yogyakarta, 11 s.d 14 April 2016
Region II: Jakarta, 18 s.d 21 April 2016
Region III: Tangerang, 2 s.d 5 Mei 2016 Region IV: Surabaya, 23 s.d 26 Mei 2016 Region V: Surabaya, 20 s.d 23 Juni 2016 Region VI: Tangerang, 13 s.d 16 Juni 2016
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
6 Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum
Tiap provinsi, sepanjang Mei 2016
Guru, Kepala Sekolah, pengawas mapel
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS. GLS jadi materi umum.
7 Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum
Tiap Provinsi, Mei-Juni 2016
8 Lokakarya GLS Angkatan I: Yogyakarta, 28 s.d. 30 April 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Bengkulu, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur
Materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Kebijakan Ditjen Dikdasmen terkait literasi, Desain Induk GLS, dan
pelaksanaan GLS di semua jenjang pendidikan
Angkatan II: Bekasi, 12 s.d. 14 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dari Aceh, Maluku, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat
Angkatan III: Yogyakarta, 23 s.d. 25 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Jambi, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta
Angkatan IV: Tangerang Selatan, 26 s.d. 28 Mei 2016
Angkatan V: Bandung, 29 s.d. 31 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat
9 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK
Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,
2 s.d. 4 Juni 2016
102 guru yang menangani perpustakaan
Materi GLS disampaikan sebagai materi utama
10 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan
Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016
Kepala SD Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta
11 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku II
Bekasi, Jawa Barat, 20 s.d. 22 Juni 2016
Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk)
12 Bridging Course SMP Regional I: Makassar, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional II: Medan, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Surabaya, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional IV: Jakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional V: Yogyakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional VI: Manado, 21 s.d. 25 Juni 2016
1.200 guru Mapel UN dan IPS/1.200 sekolah
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
13 Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bantuan Pemerintah SMA Rujukan
Region I: Bogor 1, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region II: Bogor 2, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region III: Medan, 20 s.d. 23 Juni 2016 Region IV: Makassar, 21 s.d. 24 Juni 2016 Region V: Yogyakarta, 22 s.d. 25 Juni 2016
C. Penyediaan Bahan Bacaan
Bahan bacaan menjadi faktor utama dalam GLS. Ia menjadi sumber rujukan bagi
pengembangan persepsi dan keilmuan para pemangku kepentingan. Untuk mendapatkan
bahan bacaan yang berkualitas, penyediaan bahan bacaan sedianya tidak hanya
menyentuh aspek konten, melainkan juga sistem yang menjadi ekosistem perbukuan.
Dalam rangka penyediaan bahan bacaan, sejumlah kegiatan telah diselenggarakan, yaitu:
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Penyusunan Desain Induk GLS, Panduan GLS di SD, Panduan GLS di SMP, Panduan GLS di SMA, Panduan GLS di SMK, dan Panduan GLS di SLB
Januari s.d. Maret 2016 Panduan GLS disusun oleh Satuan Tugas GLS yang terdiri dari akademisi, pegiat literasi, LSM, dan birokrat
Penyusunan Panduan GLS dimulai sejak Oktober 2015
2 Penyusunan Buku Saku GLS Jakarta, 19-20 Februari 2016
Guru, Kepala Sekolah, masyarakat, dinas pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan.
Buku Saku GLS pertama kali dibagikan kepada peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
3 Pembuatan Infograis Manual GLS
Jakarta, Mei 2016 Siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat
Infograis berisi
penjelasan teknis terkait program/ kegiatan yang tercantum dalam Desain Induk GLS
4 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK
Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,
2 s.d. 4 Juni 2016
102 guru yang menangani perpustakaan
5 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan
Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016 Regional VI: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016
Kepala SD Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta
6 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku II
Bekasi, Jawa Barat, 20 s.d. 22 Juni 2016
Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk)
Tujuan acara yaitu merumuskan draf penjenjangan buku
D. Penguatan Kelembagaan
Agar GLS berjalan massif, sistematis, dan terstruktur, diperlukan infrastruktur memadai
yang mampu mendorong tumbuh-kembang pelaku/pegiat literasi. Institusi/lembaga
yang ada harus dikuatkan supaya GLS dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, dilakukan
bimbingan teknis, lokakarya, semiloka, dan bridging course sebagai berikut.
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Bimbingan Teknis Remedial Bahan Ajar UN SMP
Regional I: Surabaya, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional II: Jakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional III: Medan, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional IV: Yogyakarta, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
Regional V: Makassar, 29 Februari s.d. 4 Maret 2016
1.350 guru/1.350 sekolah
1 Kab/Kota: 4 guru mapel UN
2 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka
Region I: Yogyakarta, 11 s.d 14 April 2016 Region II: Jakarta, 18 s.d 21 April 2016 Region III: Tangerang, 2 s.d 5 Mei 2016 Region IV: Surabaya, 23 s.d 26 Mei 2016 Region V: Surabaya, 20 s.d 23 Juni 2016 Region VI: Tangerang, 13 s.d 16 Juni 2016
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
3 Lokakarya GLS Angkatan I: Yogyakarta, 28 s.d. 30 April 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Bengkulu, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur
Materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Kebijakan Ditjen Dikdasmen terkait literasi, Desain Induk GLS, dan
pelaksanaan GLS di semua jenjang pendidikan.
Angkatan II: Bekasi, 12 s.d. 14 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dari Aceh, Maluku, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat
Angkatan III: Yogyakarta, 23 s.d. 25 Mei 2016
Angkatan IV: Tangerang Selatan, 26 s.d. 28 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara
Angkatan V: Bandung, 29 s.d. 31 Mei 2016
Kepala LPMP, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat
4 Lokakarya Pengembangan Literasi Sekolah PKLK
Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung,
2 s.d. 4 Juni 2016
102 guru yang menangani perpustakaan
Materi GLS disampaikan sebagai materi utama
5 Semiloka Pembinaan Sekolah Dasar Rujukan
Regional I: Bogor, 7 s.d. 11 Juni 2016 Regional II: Bogor, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Bogor, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional IV: Serpong, 19 s.d. 23 Juli 2016 Regional V: Serpong, 25 s.d. 29 Juli 2016
6 Bridging Course SMP Regional I: Makassar, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional II: Medan, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional III: Surabaya, 14 s.d. 18 Juni 2016 Regional IV: Jakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional V: Yogyakarta, 21 s.d. 25 Juni 2016 Regional VI: Manado, 21 s.d. 25 Juni 2016
1.200 guru Mapel UN dan IPS/1.200 sekolah
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
7 Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bantuan Pemerintah SMA Rujukan
Region I: Bogor 1, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region II: Bogor 2, 14 s.d. 17 Juni 2016 Region III: Medan, 20 s.d. 23 Juni 2016 Region IV: Makassar, 21 s.d. 24 Juni 2016 Region V: Yogyakarta, 22 s.d. 25 Juni 2016
Kepala SMA Rujukan GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta. Salah satu tugas SMA Rujukan adalah mengimbaskan program ke sekolah di sekitarnya.
E. Pelibatan Publik
Sebuah gerakan tidak akan berjalan sukses jika tidak melibatkan sebanyak-banyaknya
pemangku kepentingan. GLS merupakan kerja besar yang hanya bisa terlaksana jika
didukung partisipasi publik. Sebagai kerja bersama, tiap individu, kelompok, dan institusi
memiliki peran dan tugas berbeda yang akan sukses dicapai jika dilakukan dengan
berkolaborasi. Masing-masing memikul tanggung jawab untuk dipenuhi. Berikut ini
sejumlah kegiatan yang melibatkan partisipasi publik.
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Uji Kelayakan dan
Keterbacaan Panduan GLS
Jakarta, 5 Februari 2016 Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
2 Uji Publik Panduan GLS Jakarta, 15 Februari 2016 Guru Peserta diundang untuk memberi masukan terhadap Desain Induk GLS dan Panduan GLS per jenjang pendidikan. Bahan yang dikritisi adalah Desain Induk GLS dan Panduan GLS per jenjang pendidikan yang telah disempurnakan usai Uji Kelayakan dan Keterbacaan.
3 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku II
Bekasi, Jawa Barat, 20 s.d. 22 Juni 2016
Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk)
P
rogram GLS yang sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonteks
pelajaran sebelum jam belajar dimulai setiap hari. Untuk memastikan program 15
menit membaca berjalan di sekolah, Direktorat teknis di lingkungan Ditjen Dikdasmen
melakukan kegiatan sosialisasi berupa Bimbingan Teknis dan Lokakarya. Selain program
15 menit membaca, program lain yang disosialisasikan berdasarkan Desain Induk GLS di
antaranya adalah “pengadaan sudut baca”, “pojok literasi”, dan “lingkungan kaya literasi”.
Secara umum, jumlah sekolah yang menerapkan program literasi sudah banyak. Sebagian
di antaranya memiliki program membaca dan klub baca di sekolah. Hal tersebut tak lepas
dari sosialisasi GLS yang gencar dan massif terutama melalui media sosial seperti Facebook,
CAPAIAN PROGRAM
GERAKAN LITERASI
SEKOLAH
Twitter, dan Whatsapp. Bahkan, sejumlah Pemda telah menerbitkan Peraturan Bupati/
Peraturan Wali Kota dan Surat Edaran Dinas Pendidikan yang mewajibkan pelaksanaan
program 15 menit membaca.
Untuk menghitung jumlah sekolah pelaksana program literasi agak sulit. Oleh karena
itu, ukuran yang digunakan yaitu program Sosialisasi dan Koordinasi (Soskor) yang telah
dilakukan Kemendikbud.
Sebagai catatan, sekolah pelaksana program literasi tidak selalu sekolah yang telah mengikuti
program soskor. Bisa saja sekolah pelaksana program literasi adalah sekolah pelaksana
Kurikulum 2013 (55.000 sekolah), sekolah imbas (sekolah di sekitar Sekolah Rujukan),
sekolah reguler peserta lokakarya literasi yang diadakan Pemda atau LSM, atau sekolah
yang berinisiatif menerapkan program literasi. Oleh karena program literasi baru berjalan
setahun dan diterapkan mulai tahun ajaran 2016/2017, jumlah sekolah pelaksana program
literasi masih terbatas.
Sosialisasi massif melalui peningkatan kapasitas berupa bimbingan teknis dan lokakarya,
program GLS semester I telah mengintervensi sedikitnya 5.360 sekolah di semua jenjang
pendidikan. Berikut ini jumlah sekolah yang telah melaksanakan program literasi (15 menit
membaca):
Jenjang
Jumlah
Keterangan
SD
452452 Sekolah Rujukan yang mengikuti Bimbingan Teknis
diwajibkan melaksanakan program literasi.
SMP
80514 SMP Rujukan mengikuti Bimbingan Teknis terkait
literasi. Baru 80 SMP yang sudah mengirimkan laporan dan
melaksanakan program literasi.
SMA
716614 SMA Rujukan telah mengikuti Bimbingan Teknis dan
102 SMA reguler Pelaksana Kurikulum 2013.
SMK
2.1501.650 SMK Rujukan dan 500 SMK reguler.
RENCANA KEGIATAN
GERAKAN LITERASI
SEKOLAH
Semester II Tahun 2016
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Bimbingan Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarpras PKLK 2016
Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Juni s.d. Juli 2016
Kepala SLB Pembimbingan pemanfaatan bantuan
pemerintah untuk pembangunan dan pembelian mebeler perpustakaan.
2 Bimbingan Teknis SMP Terbuka berbasis TIK
Jakarta, 26 s.d 29 Juli 2016
20 Sekolah Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
3 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA
Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016
Kepala SMA Bantuan terkait pengembangan literasi
4 Semiloka Tim Pendamping SD Rujukan
Tahap I: Bogor, Jabar 14 s.d. 17 September 2016
Tahap II: Bogor, Jabar 15 s.d. 18 September 2016
452 pengawas kabupaten/kota SD Rujukan
GLS menjadi materi terintegrasi dengan materi yang disampaikan kepada peserta
5 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka
Region VII: Surabaya, 22 s.d. 25 Agustus 2016 Region VIII: Tangerang, 29 Agustus s.d 1 September 2016
63 sekolah
50 sekolah
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
6 Lokakarya Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra
Angkatan I: Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Agustus s.d. 4
September 2016. Peserta: Guru SD
Angkatan II:
Banjarmasin, Kalimantan Selatan,
3 s.d. 8 Oktober 2016. Peserta: Guru SMP Angkatan III: Tangerang Selatan, Banten, 14 s.d. 19 November 2016. Peserta: guru SMA
Guru Bahasa Indonesia
GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta.
7 Bimtek Guru Pamong SMP Terbuka
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Bimbingan Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarpras PKLK 2016
Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Juni s.d. Juli 2016
Kepala SLB Pembimbingan pemanfaatan bantuan
pemerintah untuk pembangunan dan pembelian mebeler perpustakaan.
2 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA
Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016
Kepala SMA Bantuan terkait pengembangan literasi
3 Bimbingan Teknis SMP Terbuka berbasis TIK
Jakarta, 26 s.d 29 Juli 2016
20 Sekolah Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
4 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku III
Jakarta, 1 s.d. 3 Agustus 2016
Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk) dan eksternal Kemendikbud (penerbit, asosiasi penerbit, komunitas penulis, perpustakaan nasional, BSNP)
Kegiatan lanjutan Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku I & II. Acara bertujuan merumuskan draf penjenjangan buku.
5 Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Tingkat Nasional
Palu, 7 s.d. 13 Agustus 2016
Siswa SMA
6 Lomba Debat Bahasa Indonesia
Palu, 10 s.d. 16 Agustus 2016
Siswa SMA
7 National School Debating Championship
Palu, 10 s.d. 16 Agustus 2016
Siswa SMA
8 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka
Region VII: Surabaya, 22 s.d. 25 Agustus 2016 Region VIII: Tangerang, 29 Agustus s.d 1 September 2016
63 sekolah
50 sekolah
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
9 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional
Manado, 28 Agustus s.d. 3 September 2016
Siswa jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan PKLK
10 Semiloka Tim Pendamping SD Rujukan
Tahap I: Bogor, Jabar 14 s.d. 17 September 2016
Tahap II: Bogor, Jabar 15 s.d. 18 September 2016
452 pengawas kabupaten/kota SD Rujukan
GLS menjadi materi terintegrasi dengan materi yang disampaikan kepada peserta
11 Bimtek Guru Pamong SMP Terbuka
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
12 Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa
Bandung, 26 s.d 30 September 2016
120 sekolah
13 Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional SMP
Jakarta, 5 s.d. 7 Oktober 2016
Siswa SMP
14 Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional SD
Jakarta, 3 s.d. 6 Oktober 2016
Siswa SD
15 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia
16 Lomba Penelitian Siswa Nasional
Jakarta, 25 s.d. 29 September 2016
Siswa SMP
17 Lomba Bahasa Pangkal Pinang, 10 s.d. 15 Oktober 2016
Siswa SMK
18 Lomba ABK Berseri PKLK Literasi Kesehatan
Bali, Oktober 2016 Siswa PKLK
19 Apresiasi Sastra Siswa SD Jakarta, 17 s.d. 21 Oktober 2016
Siswa SD
20 Akademi Remaja Kreatif Indonesia
Jakarta, 26 s.d. 30 September 2016
Siswa SMA
21 Lokakarya Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra
Angkatan I: Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Agustus s.d. 4 September 2016. Peserta: Guru SD Angkatan II:
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 3 s.d. 8 Oktober 2016. Peserta: Guru SMP Angkatan III: Tangerang Selatan, Banten, 14 s.d. 19 November 2016. Peserta: guru SMA
Guru Bahasa Indonesia
GLS menjadi salah satu materi yang disampaikan kepada peserta
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA
Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016
Kepala SMA Sebagian dana bantuan pemerintah yang diterima digunakan untuk pembelian buku.
2 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku III
Jakarta, 1 s.d. 3 Agustus 2016
Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk) dan eksternal Kemendikbud (penerbit, asosiasi penerbit, komunitas penulis, perpustakaan nasional, BSNP).
Acara bertujuan merumuskan draf penjenjangan buku. Panduan Penjenjangan Buku akan digunakan oleh Puskurbuk, penerbit, orang tua, siswa, guru, dan pegiat literasi.
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Bimbingan Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Saspras PKLK 2016
Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Juni s.d. Juli 2016
Kepala SLB Pembimbingan pemanfaatan bantuan
pemerintah untuk pembangunan dan pembelian mebeler perpustakaan.
2 Lokakarya Asistensi Bantuan Pemerintah Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah di SMA
Bandung, 23 s.d. 25 Juli 2016
Kepala SMA Kepala SMA Bantuan terkait pengembangan literasi
3 Bimbingan Teknis SMP Terbuka berbasis TIK
Jakarta, 26 s.d 29 Juli 2016
20 Sekolah Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
4 Workshop Pengembangan Program Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka
Region VII: Surabaya, 22 s.d. 25 Agustus 2016 Region VIII: Tangerang, 29 Agustus s.d 1 September 2016
63 sekolah
50 sekolah
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
5 Bimbingan Teknis Guru Pamong SMP Terbuka
Jakarta, 20 s.d 24
Sosialisasi 2 Jam Pelajaran (JP) materi GLS.
6 Semiloka Tim Pendamping SD Rujukan
Tahap I: Bogor, Jabar 14 s.d. 17 September 2016
Tahap II: Bogor, Jabar 15 s.d. 18 September 2016
452 pengawas kabupaten/kota SD Rujukan
GLS menjadi materi terintegrasi dengan materi yang disampaikan kepada peserta
D. Penguatan Kelembagaan
No.
Kegiatan
Waktu & Tempat
Sasaran
Keterangan
1 Diskusi Terpumpun Penjenjangan Buku III
Jakarta, 1 s.d. 3 Agustus 2016
Kalangan internal Kemendikbud (Badan Bahasa, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Puskurbuk) dan eksternal Kemendikbud (Penerbit, asosiasi penerbit, komunitas penulis, perpustakaan nasional, BSNP).
Acara bertujuan merumuskan draf penjenjangan buku. Panduan Penjenjangan Buku akan digunakan oleh Puskurbuk, penerbit, orang tua, dan guru, dan pegiat literasi.