• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.1e.Keterampilan Personalisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "A.1e.Keterampilan Personalisasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERSONALIZING

Keterampilan Konseling

SPK03

Sigit Sanyata

sanyatasigit@uny.ac.id

(2)

Keterampilan mempersonalisasi

 mempersonalisasi arti

 mempersonalisasi masalah  mempersonalisasi tujuan

(3)

Personalizing Meaning

 Respon konselor yang memungkinkan konseli

memahami pengalaman yang dialami

 Menghubungkan arti dan pengalaman konseli  Konselor berupaya untuk menjawab “Apa

(4)

Personalizing Meaning

 Personalisasi tema umum yang menyediakan

dasar bagi pembuatan respon yang dipersonalisasi

 Internalisasi pengalaman yang memungkinkan

konseli memperhitungkan pengalaman mereka

 Personalisasi implikasi, konseli dapat

(5)

Personalizing Problem (1)

Mengkonseptualisasikan masalah

Konseli : “Saya marah sekali pada mereka, mereka

memberi kesempatan tetapi kemudian

mencabutnya kembali.”

Konselor : “Anda merasa kecewa karena

(6)

Personalizing Problem (2)

Menginternalisasi masalah

Konseli : “Saya marah sekali pada mereka, mereka

memberi kesempatan tetapi kemudian

mencabutnya kembali.”

Konselor : “Anda merasa frustrasi karena anda tidak

(7)

Personalizing Problem (3)

Mengkonkritkan masalah

Konseli : “Saya tidak yakin jika saya sendirian dapat membuat keputusan penting seperti ini.”

Konselor : “Anda merasa putus asa untuk meyakini kemampuan diri anda sendiri sebagaimana

(8)

Personalizing Problem (4)

Mengkonfrontasikan masalah

Konfrontasi dalam bentuk ;

 Tingkah laku yang tidak sesuai dengan perkataan

 Bagaimana konseli berkata dan merasa dengan bagaimana ia nampak  Antara bagaimana konseli sekarang dengan bagaimana keinginannya  Antara yang dipikirkan dengan tindakan

(9)

Personalizing goals

mengkonseptualisasikan aset

menginternalisasi aset

mengkonkritkan aset

(10)

Sumber

 Carkhuff, Robert R. 1983. The art of helping.

Massachusetts: Human Resource Development Press Inc.

 Soli Abimanyu dan Thayeb Manrihu. 1996. Teknik

Referensi

Dokumen terkait

Penerimaan diri seseorang mempunyai hubungan yang realistis antara keadaan dirinya dengan keinginannya menerima keadaan diri tanpa merasa terbebani oleh pandangan masyarakat sekitar,

Konseling sebagai suatu proses, melibatkan hubungan antara satu individu dengan individu lain, yaitu konselor dan konseli merupakan aspek terpenting yang harus ditekankan

Konseli merasa sebagai seorang yang paling bermasalah.Konseli memiliki penyakit hyperhidrosis yang sangat mengganggunya dalam beraktifitas.Konseli merasa tidak percaya diri

Melihat peristiwa ini, datanglah kerbau menertawakan ular yang sudah terikat erat dengan rotan seraya ia berkata, “Sekarang sudah kamu rasakan dan alami akan kebolehan dan

Konseling sebagai suatu proses, melibatkan hubungan antara satu individu dengan individu lain, yaitu konselor dan konseli merupakan aspek terpenting yang harus ditekankan

Peserta didik lebih ditingkatkan terutama pada kegiatan membaca atau mengajukan pertanyaan dengan membaca konsep, oleh karena pada tindakan pertama nampak di mana siswa masih

Agar pengamat merasa terlibat, ia perlu diberi penjelasan mengenai tugas-tugasnya antara lain: menilai sejauh mana kecocokan peran yang dimainkan dengan masalah

Selanjutnya narapidana (ES) mengatakan bahwa pada awal-awal masa pembinaan, ia merasa sedih karena tidak merasa bersalah atas kasusnya, ia juga merasa kanget