• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Keterampilan bertanya dalam pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Meningkatkan Keterampilan bertanya dalam pembelajaran "

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (REVISI)

JUDUL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA DENGAN POLA BERJENJANG DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI KELAS VI SD NEGERI ARGASARI II KECAMATAN TALAGA KAB. MAAJALENGKA

TAHUN AJARAN 2005/2006

MAMAN NIP. 130 616 644

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA DINAS PENDIDIKAN

UPTD ENDIDIKAN KECAMATAN TALAGA

SD NEGERI ARGASARI II

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Upaya meningkatkan Kemampuan Bertanya Siswa Dengan Pola Berjenjang Dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II Tahun Pelajaran

2007/2008

Mengetahui/Menyetujui :

Kepala SD Negeri Argasari II Kec. Talaga Kab. Majalengka

SANUSI.A.Ma NIP: 130 616 631

Majalengka, November 2008

Telah didokumentasikan di Perpustakaan SDN Argasari II

Kec. Talaga Kab. Majalengka Koordinator Perpustakaan

(3)

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bertanya Siswa Dengan Pola Berjenjang Dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II Tahun Pelajaran

2007/2008

Penelitian tindakan kelas ini berjudul "Upaya Meningkatkan Kemampuan Bertanya Siswa dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II". Yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan kemampuan bertanya siswa dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II.

Untuk mengungkapkan data sehubungan dengan masalah di atas, maka penulis mengambil lokasi penelitian pada SD Negeri Argasari II yang merupakan tempat mengajar penulis khususnya di Kelas VI. Penelitian ini meliputi tiga siklus kegiatan yaitu tindakan pertama, tindakan kedua dan ketiga dan setiap tindakan diikuti observasi dan refleksi.

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wataala, karena atas berkat rakhmat-Nya dapat penulis menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Adapaun judul Karya Ilmiah ini adalah "Uapaya Meningkatkan Kemampuan Bertanya Siswa Dengan Pola Berjenjang Dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II Tahun Pelajaran 2007/2008"

Pengambilan judul ini sesuai dengan tugas penyusun sebagai guru sekaligus sebagai kepala SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga . Pada kesempatan yang baik ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan, Pengawas "TK/SD/SDLB, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka yang telah memberikan dorongan untuk penyusunan Karya Ilmiah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini masih banyak kekurangan terutama dalam pengumpulan materi. Oleh karena itu penyusun harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan Karya Ilmiah ini.

Akhirnya semoga Karya Ilmiah ini ada guna dan manfaatnya, khusus bagi penulis. Selain itu agar menjadi bahan kajian rekan-rekan pengajar maupun bagi semua pihak yang merasa memerlukan dan semoga pula dapat menjadi bahan kajian bagi kita semua.

(5)

DAFTAR ISI

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ... 3

1. Perumusan Masalah ... 3

2. Pemecahan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tehnik Bertanya... 5

B. Peranan Metode Tanya Jawab Dalam Kemampuan Bertanya. ... 6

C. Peranan Kemampuan Bertanya Siswa Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. ... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Seting Penelitian ... 9

B. Faktor Yang Diteliti ... 9

C. Pelaksanakan Tindakan... 9

1. Rencana tindakan ... 10

2. Pelaksanaan Tindakan... 11

3. Refleksi ... 19

4. Tehnik Pengumpulan Data... 19

5. Analisis Data... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil... 21

(6)

4.2 Pembahasan... 26 4.2.1 Uji Hipotesis... 26 4.2.2 Hambatan Yang Ditemukan ... 28 BAB V P E N U T U P

5.1 Simpulan... 29 5.2 Saran Saran... 29 Daftar Pustaka

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 . Dafter Chek list untuk tindakan pertama. ... 13

Tabel 2 . Dafter Chek list untuk tindakan kedua... 15

Tabel 3 . Daftar check untuk tindakan ketiga. ... 18

Tabel 4. Hasil Observasi Tindakan ... 21

Tabel 5. Prosentase perolehan skor tindakan pertama ... 22

Tabel 6. Hasil observasi tindakan kedua ... 23

Tabel 7. Prosentase perolehan skor pada tindakan kedua. ... 23

Tabel 8. Hasil kegiatan observasi tindakan ketiga. ... 24

Tabel 9. Prosentase perolehan skor pada tindakan ketiga... 25

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Titik Permulaan dalam proses belajar mengajar yang berhasil adalah membangkitkan minat dan kemampuan anak didik karena rangsangan bertanya, membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran, dan meningkatkan semangat mereka, serta meningkatkan kepentingan mata pelajaran bagi mereka disamping perasaan mereka, bahwa mereka mendapat manfaat dan kebanggaan dari kegiatan yang dengan sungguh-sungguh itu.

Kurangnya kemampuan terhadap kegiatan pembelajaran, akan mengacaukan suasana dalam kelas dan timbulnya persoalan tentang peraturan, serta manjanya rasa malas dan lebih bosan ke dalam jiwa anak didik, disamping itu timbul rasa meremehkan pelajaran dan pekerjaan sekolah. Dengan demikian jelaslah betapa pentingnya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran bagi guru. Sebenarnya sebagian besar dari usaha seseorang guru yang sukses tertumpuh kepada bagaimana meningkatkan kemampuan khususnya berbicara dan bertanya di hadapan teman-temannya yang lain.

Sementara orang keliru dalam memahami arti meningkatkan kemampuan anak didik, disangkahnya hal itu dicapai dengan menggunakan berbagai daya tarik pada setiap pelajaran, menggunakan upaya atau rangsangan sementara, yang dapat menarik perhatian dan kemampuan peserta didik dalam berbagai waktu, hal ini nampak dalam kegiatan ceramah dalam mengajar; dimana guru hanya menjelaskan materi pelajaran, sementara peserta didik diam dan pasif mendengarkannya.

(9)

Sebenarnya proses meningkatkan kemampuan siswa untuk bertanya jauh lebih luas dan dalam dari pada sekedar membuat rangsangan temporer dalam pelajaran. Karena ini bergantung pada sejauh mana pemaharnan dan pengetahuan guru terhadap sifat dan kemampuan peserta didik, dan penghargaan terhadap keperluan, dorongan dan bakat mereka yang semua itu dapat dimunculkan semuanya dalam kegiatan pembelajaran. Sesungguhnya kita para guru menyadari bahwa keperluan, dorongan dan bakat dan kemampuan peserta didik adalah potensi,yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan oleh guru melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas yang bermakna ke arah tujuan-tujuan tertentu, yang mereka ketahui sehingga siswa berusaha untuk mencapainya.

Berdasarkan hasil pengamatan di kelas, kenyataan menunjukan bahwa masih banyak di antara kita para guru khususnya guru PPKn di SD, belum sepenuhnya menggunakan cara atau tehnik mengajar yang menyentuh kemampuan siswa utamanya berbicara dan bertanya tentang berbagai hal, yang ada hanyalah ceramah. Hal inilah nierupakan salah satu faktor penyebab minimnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti Pembelajaran PPKn di kelas, sehingga pada gilirannya daya serap dan perolehan hasil belajar pada mata pelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II belum mencapai terget yang diharapkan

Gambaran dan uraian dari latar belakang di atas serta kenyataan-kenyataan yang telah penulis kemukakan, maka berikut ini penilis rnencoba mengangkat suatu penelitian tindakan kelas dengan judul : "Upaya Meningkatkan Kemampuan Bertanya Siswa Dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II Tahun Pelajaran 2005/2006"

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

(10)

2. Pemecahan Masalah

Masalah kurangnya kemampuan siswa untuk bertanya dalam pelajaran PPKn khususnya di Kelas VI SD Negeri Argasari II, akan di pecahkan dengan tehnik pola latihan berjenjang, yaitu:

a. Latihan merumuskan pertanyaan secara tertulis.

b. Latihan mengajukan pertanyaan dengan membaca konsep.

c. Latihan merumuskan dan mengajukan pertanyaan yang mudah dan tepat tanpa membaca konsep.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam Penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Untuk meningkatkan keberanian peserta didik dalam mengajukan pertanyaan - pertanyaan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Untuk melatih dan membiasakan diri peserta didik untuk menyusun pertanyaan yang baik dan ilmiah baik secara tertulis maupun secara lisan. c. Untuk mengetahui/mengungkapkan data tentang pola latihan berjenjang

dalam upaya meningkatkan kemampuan bertanya siswa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat bemanfaat bagi:

a. Siswa: Diharapkan siswa yang belum mampu atau belum berani untuk bertanya dapat melakukannya dengan pola latihan secara sungguh-sungguh, dan siswa yang mampu bertanya dapat memperbaiki mutu pertannyaannya.

b. Guru: Dapat mengetahui tehnik yang paling tepat dalam meningkatkan kemampuan bertanya siswa dalam kegiatan Pembelajaran PPKn di SD khususnya di SD Negeri Argasari II. Disamping itu dengan melakukan penelitian ini guru terbiasa melakukan penelitian kecil yang tentunya akan sangat berguna bagi perbaikan mutu mengajar serta karier guru itu sendiri. c. Sekolah: Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi

(11)
(12)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian PPKn

Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang teridiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No 2 Tahun 1989).

Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalakan oleh bangsa dan negara (Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No 2 Tahun 1989).

Di SD bahan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ditekankan pada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

(13)

sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga, anggota masayarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Di sini tampak bahwa PPKn mempunyai aspek pokok berupa pengembangan dan pelestarian nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Nilai luhur budaya Indonesia sangat beragam tergantung di daerah mana nilai itu berada. Benturan nilai vang berdasarkan budaya daerah yang satu dengan yang lainnya harus diketahui oleh siswa. Hal ini disebabkan nilai, budaya dan norma yang berlaku di satu daerah akan lain dengan nilai, budaya dan norma yang berlaku di daerah lain.

B. Pengertian Mata Pelajaran PPKn

Kurikulum Pendidikan Dasar telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0601U. 1443 tanggal 25 Februan 1993. Salah satu dari sebelas mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn).

PPKn banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang apabila diajarkan menurut cara yang tepat akan lebih bermakna bagi siswa dan akan diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, namun apabila diajarkan dengan cara yang salah, maka PPKn hanya akan merupakan pelajaran yang bersifat hapalan belaka dan hasilnya kurang bermakna bagi siswa, karena siswa tidak akan bisa mengaplikasikan-nya dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai anggota keluarga, anggota sekolah atau anggota masyarakat.

Agar guru dapat memberikan materi pelajaran PPKn dengan baik dan supaya hasilnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya guru mengajar dengan berbagai metode dan teknik yang sesuai dengan kondisi siswa tidak hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau tugas saja.

C. Fungsi Mata Pelajaran PPKn

(14)

diajarkan di sekolah adalah agar dapat diaplikasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar (Depdikbud, 1994: 81), mata pelajaran PPKn berfungsi untuk :

l. Mengembangkan dan melestarikan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

2. Mengembangkan dan membina siswa yang sadar akan hak dan kewajibannya, taat pada peraturan yang berlaku dan berbudi pekerti luhur. 3. Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antar sesama

anggota keluarga, sekolah, dan masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari ketiga fungsi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa mata pelajaran PPKn akan memberikan arah berpikir yang kritis kepada para siswa terhadap masalah-masalah, gejala perilaku, dengan harapan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik pada waktu siswa masih menjadi seorang pelajar terlebih lagi ketika siswa menjadi anggota masyarakat.

D. Tujuan Mata Pelajaran PPKn

Tujuan yang akan dicapai dengan pembelajaran Mata pelajaran PPKn di SD dengan proses belajar mengajar PPKn adalah menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan kepada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, dan memberikan bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan ke yang lebih tinggi.(Depdikbud, 1994:2)

(15)

E. Ruang Lingkup Materi PPKn di SD

Ruang lingkup mata pelajaran PPKn perlu diketahui agar pada waktu memberikan materi kepada siswa, guru mempunyai batasan-batasan keluasan materi yang harus diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar materi yang diajarkan di setiap kelas sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa dan tingkat kesulitan materinya. Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar, (Depdikbud, 1994:2), ruang lingkup mata pelajaran PPKn di Kelas VI meliputi:

1. Nilai moral dan norma bangsa Indonesia serta perilaku yang diharapkan terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan

keamanan di negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kedua ruang lingkup tersebut di atas, merupakan materi yang harus disampaikan kepada siswa di tingkat Sekolah Dasar. Ruang lingkup tersebut diurai dalam beberapa pokok bahasan.

D. Tehnik Bertanya

Agar siswa menjadi pemikir yang baik, kita harus memberikan sesuatu untuk dipikirkan. Metod untuk membuat anak berpikir adalah dengan mengajukan pertanyaan kepadanya. Namun mengajukan pertanyaan kepadanya. Yang menuntut anak untuk berpikir memerlukan lebih banyak pemikiran dan persiapan oleh guru dari pada mengajukan pertanyaan yang menuntut satu jawaban.

Pertanyaan yang merangsang pemikiran siswa adalah pertanyaan divergen atau terbuka. Pertanyaan semacam ini dapat membuka diskusi karena memiliki banyak kemungkinan jawaban.

(16)

mengembangkan kemampuan mengumpulkan fakta, merumuskan hipotesis, dan menguji atau menilai informasi yang diperolehnya".

Mengajukan Pertanyaan-pertanyaan divergen ini maka guru akan memperoleh informasi yang berharga dan berguna untuk:

1. Menimbulkan minat dan motivasi siswa untuk berperan serta secara aktif. 2. Menilai persiapan siswa dalam menguasai bahan yang diberikan

sebelumnya.

3. Mengulang kembali dan meringkas apa yang telah diajarkan. 4. Membantu siswa melihat hubungan-hubungan baru.

5. Merangsang pemikiran kritis dan pengembangan sikap bertanya. 6. Merangsang siswa untuk mencari sendiri pengetahuan tambahan. 7. Menilai pencapaian tujuan dan sasaran belajar.

E. Peranan Metode Tanya Jawab Dalam Kemampuan Bertanya.

Tanya jawab adalah suatu tehnik untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus di jawab oleh siswa atau sebaliknya pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru, baik secara lisan ataupun secara tertulis.

Melihat metode tanya jawab siswa diharapka.n dapat tumbuh sikap berani mengajukan pertannyaan atau menjelaskan masalah yang sedang di bicarakan. Oleh karena itu dalam metode tanya jawab siswa mendapat peluang untuk:

a. Mengembangkan imajinasi (Khayalan) dan menanggapi b. Meneliti dalam arti mempertimbangkan.

c. Mengembangkan Sikap atau perhatian siswa.

d. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatnya

e. Mengembangkan keberaniaan siswa dan kemampuan siswa dalam menjawab dan mengembangkan pendapat serta mengajukan pertanyaan. (Abu Dhari Mas, 1994:24)

(17)

jawab dapat dilakukan secara terus menerus dan bertahap dalam setiap kegiatan, Pembelajaran PPKn sehingga dapat mendorong tumbuhnya perubahan sikap dan prilaku berdasarkan nilai-nilai moral".

Selanjutnya Abimanyu, (1982:12) mengemukakan bahwa : semua kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa terhadap suatu permasalahan dalam proses belajar mengajar adalah termasuk kemampuan bertanya". Komponen-komponen kemampuan bertanya itu antara lain: pertanyaan yang diajukan harus jelas dan singkat, hangat dan antusias, ada pemusatan, ada pinda gilir, ada penyebaran, memberi waktu berfikir, memberi tuntutan ke arah peningkatan kognitif dan ada peningkatan interaksi. Disamping itu ada hal-hal yang perlu dihindari oleh guru dalam mengajukan pertanyaan ialah: mengulang pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, dan meminta jawaban serentak.

F. Peranan Kemampuan Bertanya Siswa Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Keterlihatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar meliputi dua hal, yakni: Kegiatan yang dapat dilihat berupa menulis, menggambar, menyampaikan pendapat/ ide misalnya dalam diskusi atau tanya jawab, rnelakukan percobaan dan lain-lain. Dan kegiatan yang tak dapat dilihat yaitu berfikir, memadukan pengalaman/ pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru, membaca dalam hati, mendengarkan, memecahkan masalah dengan menggunakan teori dan proses penghayatan nilai-nilai moral.

Kedua macam keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar tersebut pada dasarnya sukar dipisahkan karena bila dilihat dari aspek yang lebih dalam, keduanya berkaitan satu sama lain dalam proses penyaringan dan pemaduan sikap dan norma kedalam diri mereka sendiri..

(18)

siswa yang tentunya makin pula meningkat kualitas dan kuantitas pengetahuan yang diperolehnya, sebaliknya makin sedikit keterlibatan siswa dalam belajar maka makin kurang aktiflah proses pengembangan berfikir dan akhirnya sedikitlah kuantitas dan kualitas pengetahuan yang diperoleh siswa.

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Argasari II Kelas VI dengan jumlah siswa 21 orang.

B. Faktor Yang Diteliti

Menjawab permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis mencoba meneliti beberapa faktor penting yang merupakan sasaran dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor Siswa: Melihat kemampuan siswa Kelas VI di SD Negeri Argasari II dalam mengajukan pertanyaan pada saat proses belajar mengajar berlangsung baik tertulis maupun secara lisan.

2. Faktor guru: Melihat cara guru dalam merencanakan pembelajaran khususnya PPKn serta bagaimana penerapannya dalam kelas, apakah telah mencakup penberian latihan berjenjang sesuia kemampuan peserta didik dan atau telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan baik secara lisan maupun secara tertulis.

3. Faktor Sumber pelajaran: Untuk mengetahui apakah sumber atau bahan pelajaran yang digunakan sudahn sesuia dngan tujuan pembelajaran Tentang k;eterampilan bertanya atau belum, dan juga pemberian latihan-latihan berjenjang sesuia dengan tingkat kemampuan siswa.

C. Pelaksanakan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, penulis merancang beberapa langkah kegiatan, Yaitu:

1. Rencana tindakan

(20)

a. Tindakan Pertama; memuat latihan-latihan siswa dalam perumusan pertanyaan-pertanyaan dengan membaca konsep yang telah disusun sebelumnya.

b. Tindakan Kedua: Memuat latihan bagaimana siswa merumuskan yang mudah dan tepat tanpa membaca konsep.

c. Refleksi tindakan: memuat gambaran dari kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui sejauh mana keberhasilan tindakan tersebut.

Tindakan-tindakan tersebut diatas, penulis lakukan dalam upaya untuk memecahkan permasalahan sebagaimana yang telah disebutkan pada rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini.

Selanjutnya pada pelaksanaan observasi di dalam kelas penulis menggunakan alat observasi berupa check list (), atau daftar cek yang

berupa daftar kemungkinan-kemungkinan aspek tingkah laku seseorang dalam hal ini siswa yang sengaja dibuat untuk memudahkan mengenai adanya atau tidak adanya aspek-aspek tingkah laku tertentu pada siswa yang akan dinilai atau diamati.

Untuk mengetahui apa yang penulis lakukan pada kegiatan observasi, berikut ini penulis kemukakan langkah-langkah yang dilalui dalam mengamati tingkah laku siswa:

a. Memperhatikan perumusan kompetensi dasar dan pokok bahasan/ sesuai dengan lay out.

b. Merumuskan atau merencanakan kompetensi dasar yang akan diobservasi.

c. Merumuskan indikator yang akan diobservasi, yang berwujud perbuatan-perbuatan yang dapat diamati dan selanjutnya dapat di ukur dengan instrumen evaluasi.

d. Menyusun pedoman observasi

1) Menyediakan formulir berupa check list.

(21)

e. Melaksanakan pengajaran sesuai dengan program satuan pelajaran yang disiapkan.

f. Mencatat tingkah laku yang nampak dalam peristiwa / proses simulasi sesuai dengan pedoman observasi.

g. Mengeloh hasil observasi. (Pengembangan alat evaluasi non tes, slameto,1988:105 ).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertama-tama penulis menyusun dan menyiapkan satuan pelajaran (SP) beserta daftar observasi berupa lembar-lembar check list. Dalam pelaksanaan tindakan ini penulis lakukan dalam dua siklus atau tindakan dimana siklus diikuti dengan observasi. Disamping itu pula penulis melakukan dua kali pertemuan tatap muka dengan pokok bahasan pertama tentang "Keanekaragaman Bentuk Muka Bumi ", kedua tentang "Proses Pembentukan Muka Bumi ". Kedua pokok bahasan tersebut penulis ambil pada bahan semester I Kelas VI SD dengan kegiatan intinya adanya tanya jawab dalam upaya meningkatkan kemampuan, bertanya siswa melalui jenjang tertulis, membaca konsep dan tanpa konsep.

Adapun langkah-langkah kegiatan pelaksanaan tindakan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

a. Tindakan Pertama

(22)

membahas materi muka bumi maka penulis mencoba memberi latihan kepada siswa untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis dari materi yang baru saja diajarkan. Disini siswa diberi waktu 5

Menit untuk memilih isi materi yang belum dimengerti kemudian mulai merumuskannya dengan menulis sendiri, namun sebelumnya penulis telah memberikan pedoman untuk menyusun pertanyaan, yaitu: Apakah, Siapakah, Mengapa dan Bagaimana. Pada saat kegiatan berlangsung penulis selalu memonitoring atau memantau kegiatan siswa untuk melihat siswa manakah yang sudah mampu dan yang behun agar mereka yang masih bingung dapat penulis membantunya dengan memberikan penjelasan bagaimana memulai suatu pertanyaan, sehingga pada pertemuan berikutnya mereka dapat merumuskannya sendiri.

Pada pelaksanaan tindakan pertama ini penulis melakukan observasi pada waktu siswa belajar merumuskan pertanyaan dengan tertulis. Penulis mengamati setiap kegiatan siswa dan terutama siswa yang menurut laporan beberapa guru mengalami kesulitan yang belum dimengerti.

(23)

Tabel 1 . Dafter Chek list untuk tindakan pertama. Sekolah : SD Negeri Argasari II.

Kelas : VI

Semester : 1 (satu)

Pokok Bahasan : Dampak Globalisasi.

No SiswaNama Kegiatan skorJml % NilaiKet. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Perilaku yang diamati. 1. Aktif Mengerjakan tugas.

2. Suka membantu temanya dalam menyusun pertanyaan. 3. Cepat dalam merumuskan pertanyaan.

4. Berani dalam mengajukan pertanyaan. 5. Mampu menyusun pertanyaan .

6. Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. 7. Bersemangat dalam mengajukan pertanyaan. 8. Tenang dalam mengerjakan tugas.

9. Patuh pada perintah guru.

(24)

(Pedoman chek list ini dikemukakan oleh Drs. Slameto, 1988 : 109) Berdasarkan data observasi dari tabel 1 menunjukan bahwa partisipasi siswa dalam merumuskan pertanyaan secara tertulis masih sangat rendah atau perlu bimbingan selanjutnya. Jelasnya hasil tindakan pertama ini penulis akan sajikan pada bab IV.

Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa yang masih sangat rendah penulis akan menguraikan pada tindakan kedua berikut ini :

b. Tindakan Kedua

Pada tindakan kedua ini langkah-langkah kegiatannya sama seperti tindaka pertama, yaitu mengajarkan materi PPKn dengan pokok bahasan Globalisasi fokus utama dalam kegiatan pembelajaran ini adalah mengamati bagaimana siswa melatih diri dalam menyusun atau rancang pada tindakan pertama. Peserta didik lebih ditingkatkan terutama pada kegiatan membaca atau mengajukan pertanyaan dengan membaca konsep, oleh karena pada tindakan pertama nampak di mana siswa masih merasa sulit untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan sendiri sehingga penulis berkesimpulan bahwa untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa secara optimal adalah melatih berbicara atau bertanya apa saja yang mereka tulis sebelumnya di samping itu memperhatikan isi dari masing-masing pertanyaan.

(25)

Tabel 2 . Dafter Chek list untuk tindakan kedua Sekolah : SD Negeri Argasari II.

Kelas : VI

Semester : 1 (satu)

Pokok Bahasan : Latar Belakang Berdirinya Perusahaan Asing.

No SiswaNama Kegiatan skorJml % NilaiKet. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Perilaku yang diamati. 1. Aktif mengerjakan tugas.

2. Suka membantu temanya dalam menyusun pertanyaan. 3. Cepat dalam merumuskan pertanyaan

4. Berani dalam mengajukan pertanyaan. 5. Mampu menyusun pertanyaan.

6. Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. 7. Bersemangat dalam mengajukan pertanyaan. 8. Tenang dalam mengerjakan tugas

(26)

10. Selalu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

Hasil dari kegiatan observasi pada tindakan kedua ini akan penulis sajikan pada bab IV. Secara tingkat hasil dari kegiatan observasi ini menunjukan bahwa kemampuan siswa untuk mangajukan pertanyaan secara global telah meningkat lebih dari pertama, hal ini penulis akan lebih tingkatkan lagi dengan kegiatan bagaimana merumuskan dan mengajuakan pertanyaan yang baik tanpa membaca konsep atau melihat format pertanyaan yang telah ada. Untuk lebih jelasnya ikuti uraian pada tindakan ketiga berikut ini .

c. Tindakan ketiga.

Pelaksanaan tindakan ketiga ini merupakan siklus terakhir dari tiga siklus yang penulis telah rencanakan pada awal bab ini. Adapun pokok bahasan yang dikerjakan adalah " Upaya untuk meraih prestasi". Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dikelas sama seperti pada tindakan pertama dan kedua, namun pada kesempatan ini penulis menitik beratkan pada kegiatan merumuskan dan mengajukan pertanyaan tanpa membaca konsep. untuk melatih kemampuan siswa dalam merumuskan dan mengajukan pertanyaan diperlukan suatu cara atau tehnik yang tempat untuk melatihkannya, agar siswa termotivasi dan terus berupaya melakukan latihan membuat pertanyaan dan mengungkapkannya. Cara atau tehnik yang penulis lakukan pada tindakan ini adalah :

Pertama : Mengumpulkan fakta dari materi yang baru saja diajarkan. Kedua : Menemukan masalah apa saja yang tersurat dalam isi materi "upaya untuk meraih prestasi". Ketiga : bagaimana merumuskan suatu gagasan yang ada dalam pemahaman pikiran untuk diungkapakan dan yang terakhir adalah bagaimana siswa itu mampu mengingat gagasan-gagasan yang ada itu untuk diungkapkan atau ditanyakan tanpa melihat catatan di atas meja belajar.

(27)

pengetahuan yang luas dan wawasan yang tinggi untuk melakukannya, namun semua itu kembali kepada keberanian siswa, kecakapan siswa dan kreatif serta daya ingat peserta didik yang tuiggi untuk mengembangkannya sedang guru atau pendidik lainnya secara terus menerus membina dan mendorong untuk terus berusaha meningkatkan motifasi belajar sehuigga pada akhirn,ya nanti mutu siswa akan baik dan mutu pendidikan akan baik pula. Observasi pada tindakan ketiga ini pada siswa berlatih merumuskan ide, fakta dan gagasan mereka dalam buku catatan kemudian yang secara teratur mengungkapkanya dalam bentuk pertanyaan tanpa melihat cacatan tersebut.

Kegiatan tersebut dilakukan secara bergantian dalam bentuk tanya jawab baik antara siswa maupun antara guru siswa itu sendiri. Penulis disini mengamatinya dengan seksama disamping mengusi daftar check lits yang telah disediakan sebelumnya.

(28)

Tabel 3 . Daftar check untuk tindakan ketiga. Sekolah : SD Negeri Argasari II.

Kelas : V

Semester : 1 (satu)

Pokok Bahasan : Upaya untuk meraih prestasi.

No SiswaNama Kegiatan skorJml % NilaiKet. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Perilaku yang diamati . 1. Aktif mengerjakan tugas.

2. Suka membantu temanya dalam menyusun pertanyaan. 3. Cepat dalam merumuskan pertanyaan

4. Berani mangajukan pertanyaan 5. Mampu menyusun pertanyaan

6. Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya. 7. Bersemangat dalam mengajukan pertanyaan

8. Tenang dalam mengerjakan tugas 9. Patuh pada perintah guru

(29)

Merunjuk pada data kegiatan observasi yang menggunakan daftar check list di atas, nampaknya terjadi peningkatan kemampuan siswa unthk bertanya di pada tingkatan pertama dan kedua hanya sekitar 30-50% namun dengan tehnik atau dengan cara yang penulis latihkan pada siswa seperti diungkapkan pada tindakan ketiga ini, merupakan langkah yang sangat tepat dalan upaya meningkatkan kemampuan bertanya siswa khususnya Kelas VI SD Negeri Argasari II. Adapun data hasil kegiatan observasi pada tindakan ketiga ini penulis akan sajikan pada bab IV.

3. Refleksi

Refleksi adalah suatu tehnik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Tehnik ini untuk memberikan gambaran tentang kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan baik pada tindakan pertama, maupun tindakan kedua.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Data dari penelitian tindakan kelas ini, dikumpulkan melalui beberapa tindakan. Tehnik yang penulis gunakan adalah melalui observasi dengan rnempergunakan beberapa lembar alat observasi berupa daftar chech list, skor penilaian refleksi tindakan.

5. Analisis Data

Analisis data di lakukan setelah setiap tindakan observasi selesai dilakukan dalam analisis ini penulis menggunakan suatu pedoman dalam menganalisa yaitu " Analisis daflar check".

Adapun cara analisnya adalah sebagai berikut:

a. Teliti dan jumlahkan item-item dari tiap-tiap aspek yang di cek ()

(30)

% 100  N nm

Di mana : nm = Jumlah item dicek dari tiap aspek daftar cek. N = Jumlah seluruh item dari tiap aspek daftar cek.

( Slamet, 1998: 117) c. Transformasikan prosentase (%) itu dalam predikat nilai A, B, C, D,

dan E.

Transformasi harga itu adalah sebagai berikut: 75 % - 100 % = 10 = A (Baik Sekali ). 50 % - 74% = 8 = B ( Baik)

30% - 49% = 6 = C ( Cukup) 16 % - 29 % = 4 = D ( Kurang)

0 % - 15 % = 2 = E ( Kurang Sekali). = A (Baik Sekali ).

(31)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Adapun hasil dari kegiatan observasi yang penulis lakukan berupa data check list dalam penelitian tindakan kelas ini seperti pada tindakan pertama, kedua dan ketiga pada bab III Maka hasil tersebut akan disajikan pada uraian berikut ini :

4.1.1. Data Hasil Observasi

Tehnik yang penulis gunakan dalam mengolah data hasil observasi adalah "Analisa Daftar Check" (). Hasil dari kegiatan

observasi tersebut akan penulis sajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4. Hasil Observasi Tindakan

No Skor Jumlah Siswa Rata-Rata

1. 9

Berdasarkan dengan tabel 4 maka diperoleh gambaran tentang : Skor tertinggi adalah 6 diraih oleh 9 orang siswa dan skor terendah adalah 4 diraih oleh 8 orang siswa.

(32)

Dengan bervariasi perolehan skor siswa sesuai dengan tabel di atas maka penulis dapat memprosentasekannya pada tabel berikut: Tabel 5. Prosentase perolehan skor tindakan pertama

No Skor Jumlah Siswa Prosentase

1 9

Pada tabel tersebut 5 dapat dilihat bahwa prosentase terendah adalah 38,1% pada skor 4 sedangkan prosentase tertinggi 42,9 pada skor 6 atau 9 orang siswa.

Jadi siswa yang berhasil dalam kegiatan kemampuan bertanya pada tindakan pertama adalah yang memperoleh skor 6,0 ke atas, yaitu 9 orang siswa atau 42,9% dan yang gagal atau yang harus ditingkatkan lagi adalah yang memperoleh skor 5,0 ke bawah; yaitu 12 orang siswa atau 57,1% .

Melihat perbedaan prosentasenya antara yang berhasil dan yang masih gagal, maka penulis melakukan kegiatan berupa motivasi untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan dan melatih siswa untuk menulis pertanyaan-pertanyaan yang termasuk dalam kategori mudah secara bertahap kekategori sedang dan akhirnya mereka mampu mengungkapkannya tanpa melihat konsep atau catatan serta menumbuhkan keberanian untuk berbicara walaupun hanya satu kalimat.

(33)

Tabel 6. Hasil observasi tindakan kedua .

No Skor Jumlah Siswa Rata-Rata

1. 9 -

-Menunjukan pada tabel 6, dapat dilihat bahwa skor tertinggi adalah masih pada 6 diraih 18 orang siswa dengan skor rata-rata 85,7 atau bertambah 9 orang siswa, sedangkan skor terendah 4 diraih 5 orang siswa atau rata-rata 23,8. dari gambaran data tersebut., maka penulis mencoba memprosentasekan hasil observasi sesui dengan tabel di bawah ini :

Tabel 7. Prosentase perolehan skor pada tindakan kedua.

No Skor Jumlah Siswa Prosentase

1. 9 -

-Kegiatan prosentasenya pada tindakan kedua terjadi peningkatan jumlah siswa yang berhasil, dimana pada tindakan pertama siswa yang berhasil hanya diraih 9 orang siswa, namun pada tindakan kedua ini bertambah menjadi 18 orang siswa yang termasuk kategori berhasil dengan skor perolehan yaitu 18 atau naik 85,7%.

(34)

siklus ketiga berupa kegiatan-kegiatan seperti telah diuraikan pada halaman bab III (lihat tindakan ketiga), namun penulis kemukakan kembali yaitu; pertama, mengumpulkan fakta dari materi yang diajarkan. kedua, menemukan masalah-masalah apa saja yang tersirat atau terstwat dalam isi materi tentang "Prestasi Diri " dan yang ketiga, bagaimana merumuskan suatu gagasan yang ada dalam pemahaman pikiran untuk diungkapkan dan terakhir adalah bagaimana siswa itu mengingat gagasan-gagasan yang ada itu untuk diungkapkan tanpa melihat konsep yang telah disiapkan sebelumnya.

Kemudian untuk membuktikan sudah sejauh manakah hasil dari kegiatan ketiga ini, penulis akan sajikan pada tabel berikut iii; Tabel 8. Hasil kegiatan observasi tindakan ketiga.

No Skor Jumlah Siswa Rata-Rata

1 9 -

-Dari hasil kegiatan observasi tindakan ketiga ini, nampaknya terjadi peningkatan yang cukup memuaskan dimana pada tindakan kedua skor tertinggi adalah 8, namun dengan tehnik yang penulis lakukan sehingga pada tindakan ketiga ini naik hampir beberapa persen.

(35)

Dari gambar skor rata-rata peroleh masing-masing siswa, maka berikut ini penulis memprosentasekan hasil skor tersebut ke dalam tabel berikut ini.

Tabel 9. Prosentase perolehan skor pada tindakan ketiga

No Skor Jumlah Siswa Prosentase

1 9 -

-Tabel 10. Rekapitulasi perbandingan perolehan skor dan prosentase pada tindakan I, II, dan III.

No Skor Jumlah siswa yg meraihskor setiap tindakan Prosentase tindakan ke ....

I II III I II III

Menunjuk dari tabel 10 dapat dilihat bahwa perubahan skor dari tindakan pertama, kedua dan ketiga menunjukan penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik.

4.2 Pembahasan

(36)

ini dapat kita lihat pada hasil observasi di mana pada tindakan pertama diperoleh prosentase tertinggi yaitu 42,9% pada skor 6,0 dengan jumlah siswa 9 orang, sedang pada tindakan kedua skor tertinggi masih pada angkah 6,0 dengan jumlah siswa naik menjadi 18 orang dan prosentasenya adalah 85,7% serta pada tindakan ketiga terjadi peningkatan yang cukup menggembirakan dimana skor tertinggi dari angka 6,0 menjadi skor 8,0 dengan jumlah siswanya 12 orang,dan prosentasenya adalah 57,1%.

Jadi dari 21 orang siswa yang telah mampu berbuat atau berani mengajukan pertanyaan baik secara tertulis maupun lisan hampir semuanya.

Adapun langkah-langakah yang penulis lakukan untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa khususnya 9 orang siswa yang masih kurang tersebut adalah berupa remedial atau pengayaan tentang tehnik-tehnik bertanya, jadi siswa diberi bahan sederhana kemudian menyusun 10 buah pertanyaan, yang selanjutnya mereka akan bacakan pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

4.2.1 Uji Hipotesis

Data-data yang penulis telah analisa, maka berikutnya data tersebut dibuktikan dengan pengujian hipotesis. Di sini penulis berikan gambaran bahwa hipotesis yang ditegakan adalah : Pola latihan berjenjang secara tertulis, membaca konsep dan tanpa membaca konsep dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa dalam pembelajaraan PPKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II .

Dalam pengujian hipotesis ini penulis gunakan tehnik" Analisa data berdaskan daftar check list kegiatan belajar dalam kelas" Dengan rumus sebagai berikut:

(37)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut di atas maka diperoleh gambaran sebagai berikut :

Bahwa dengan pola latihan berjenjang secara tertulis,membaca konsep dan tanpa rnembaca konsep dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa di Kelas VI SD Negeri Argasari II, hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor rata-rata yaitu 8,3 dengan prosentase 83,33 %.

Agar dapat diketahui apakah hipotesis yang ditegakkan diterirna atau ditolak dapat dibuktikan melalui perhitungan hasil skor rata-rata (lihat tabel pada bab IV). Untuk itu maka penulis buktikan bahwa nilai (nm) dari 12 orang siswa adalah rata-rata 8,3 sedang N adalah jumlah item yang diamati dalam observasi. Bila kita melihat standar keberhasilan atau kelulusan yaitu di atas nilai 6,00 sedang perolehan yang dicapai adalah 8,3 dari prosentase 83,33%, ini berarti bahwa nilai dari (nm) adalah signifikan atau hipotesis yang ditegakan dapat diterima kebenarannya .

4.2.2 Hambatan Yang Ditemukan

Kegiatan pembelajaran berhasil dengan baik, tetapi bukan berarti tidak ada faktor-faktor penghambat dalam kegiatan belajar mengajar.

Berikut penulis kemukakan beberapa hambatan yang penulis temukan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu;

1. Siswa tidak terlatih secara kontinyu dalam mengajukan pertanyaan atau berbicara dihadapan teman-teman .

2. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa dalam hal kemampuan berbicara sehingga terasa kaku dan takut.

3. Fasilitas pendukung belajar seperti buku-buku pelengkap masih kurang bahkan ada yang tidak memiliki.

(38)

BAB V P E N U T U P

5.1 Simpulan

Secara umum dapatlah penulis kemukakan bahwa, hasil penelitian ini ternyata pola latihan berjenjang yaitu membaca konsep, latihan merumuskan pertanyaan tanpa melihat konsep merupakan cara yang paling tepat dalam melatih kemampuan bertanya siswa seacara maksimal, maka untuk itu penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola latihan berjenjang dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa khususnya di Kelas VI SD Negeri Argasari II dalam Pembelajaran PPKn. Hal ini dapat ditunjukan pada perolehan skor rata-rata yaitu 8,3 dari 21 orang siswa.

2. Teknik latihan bertanya dengan berpedoman pada kata-kata "apakah, siapakah, mengapa, dan bagaimana merupakau awal yang baik dalam melatih siswa untuk bertanya.

3. Dalam Pembelajaran PPKn khususnya kemampuan bertanya ditemukan kendala berupa keterbatasan buku-buku pelengkap, rendahnya minat dan motivasi belajar serta kurangnya siswa melatih bertanya dan berbicara di hadapan teman-teman yang lain.

5.2 Saran - Saran

1. Rekan-rakan guru khususnya di Kelas VI SD Negeri Argasari II, agar selalu melatih siswa untuk bertanya dan berikan motivasi agar berani berbicara di hadapan teman-temannya.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Cece Raahmat, dkk,1998. Evaluasi Pengajaran. Jakarta. Proyek Pendidikan Sekolah.Dasar

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Depdiknas Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Geografi, Depdiknas Dewanto, 1976. Evaluasi Dalam PPSI. Salatiga. CV Saudara

Nasution, 1978. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nawawi, 1991, Tujuan Umum dan Tujuan Khusus STM. Bandung.

Nurkanca, 1981. Evaluasi Pendidikan. Surabaya Indonesia. Usaha Nasional. Sudirman. 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya. Surahman. 1978. Dasar dan Teknologi Research. Bandung. Tarsito.

(40)

Lampiran 1

Tabel 1 . Dafter Chek list untuk tindakan pertama. Sekolah : SD Negeri Argasari II.

Kelas : VI

Semester : 1 (satu)

Pokok Bahasan : Dampak Globalisasi.

No SiswaNama Kegiatan skorJml % NilaiKet. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Perilaku yang diamati. 1. Aktif Mengerjakan tugas.

2. Suka membantu temanya dalam menyusun pertanyaan. 3. Cepat dalam merumuskan pertanyaan.

4. Berani dalam mengajukan pertanyaan. 5. Mampu menyusun pertanyaan .

6. Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. 7. Bersemangat dalam mengajukan pertanyaan. 8. Tenang dalam mengerjakan tugas.

9. Patuh pada perintah guru.

(41)

Lampiran 2

Tabel 2 . Dafter Chek list untuk tindakan kedua Sekolah : SD Negeri Argasari II.

Kelas : VI

Semester : 1 (satu)

Pokok Bahasan : Latar Belakang Berdirinya Perusahaan Asing.

No SiswaNama Kegiatan skorJml % NilaiKet. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Perilaku yang diamati. 1. Aktif mengerjakan tugas.

2. Suka membantu temanya dalam menyusun pertanyaan. 3. Cepat dalam merumuskan pertanyaan

4. Berani dalam mengajukan pertanyaan. 5. Mampu menyusun pertanyaan.

6. Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. 7. Bersemangat dalam mengajukan pertanyaan. 8. Tenang dalam mengerjakan tugas

9. Patuh pada perintah guru.

(42)

Lampiran 3

Tabel 3 . Daftar check untuk tindakan ketiga. Sekolah : SD Negeri Argasari II.

Kelas : VI

Semester : 1 (satu)

Pokok Bahasan : Upaya untuk meraih prestasi.

No SiswaNama Kegiatan skorJml % NilaiKet. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Perilaku yang diamati . 1. Aktif mengerjakan tugas.

2. Suka membantu temanya dalam menyusun pertanyaan. 3. Cepat dalam merumuskan pertanyaan

4. Berani mangajukan pertanyaan 5. Mampu menyusun pertanyaan

6. Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya. 7. Bersemangat dalam mengajukan pertanyaan

8. Tenang dalam mengerjakan tugas 9. Patuh pada perintah guru

Gambar

Tabel 1 . Dafter Chek list untuk tindakan pertama.
Tabel 2 . Dafter Chek list untuk tindakan kedua
Tabel 3 . Daftar check untuk tindakan ketiga.
Tabel 4. Hasil Observasi Tindakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat pengaruh laju alir bahan penjerab terhadap efisiensi penjerab, maka laju alir bahan penjerab dibuat bervariasi dengan mengatur tekanan pompa1. Karena kemampuan

Disini penulis mau melihat bagaimana peran atau kontribusi Indonesia dalam diplomasi kebudayaan melalui dialog lintas agama yang dilakukan oleh Indonesia dengan

Pelaksanaan penelitian dilakukan di ruang serbaguna (aula) SMP Negeri 13 Pekanbaru yang beralamat JL. 15 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail Kota Pekanbaru. penelitian

2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan mahasiswa kebidanan semester IV tentang pijat endorphine pada ibu

Antara tokoh yang paling menonjol dan terkenal pada waktu tersebut ialah Semsettin Sami (1850-1904). Beliau lahir di Albania dan pernah menuntut ilmu di Greek Millet School yang

Dari hasil penelitian yang dilakukan Hervin Islahudin penulis merancang media pembelajaran interaktif pengenalan bangun untuk Play Group Mutiara Kasih yang

Setelah dilakukan penelitian yang datanya bersumber dari para aktor di lapangan dan dari dokumen resmi, diketahui bahwa peran yang dijalankan RRI antara lain: memberikan