• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyambut Undang-Undang Praktik Kedokteran: Apakah Akan Berjalan? | Trisnantoro | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2926 5120 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menyambut Undang-Undang Praktik Kedokteran: Apakah Akan Berjalan? | Trisnantoro | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2926 5120 1 SM"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Editorial

119

engamatan di berbagai tempat menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Masyarakat Kota Medan banyak yang berobat ke Penang, masyarakat Kalimantan Barat ke Kuching, masyarakat Riau ke Malaka. Tuntutan hukum semakin meningkat, asuransi profesi dokter meningkat preminya. Praktik Dokter masih banyak yang tidak mempunyai rekam medik.

Dalam situasi ini terbit Undang-Undang (UU) Praktik Kedokteran di tahun 2004. Undang-Undang ini mempunyai tujuan yang sangat baik sebagai disebutkan dalam latar belakangnya:

”...bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran yang merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara terus-menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, lisensi, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

....bahwa untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima pelayanan kesehatan, dokter, dan dokter gigi, diperlukan pengaturan mengenai penyelenggaraan praktik kedokteran..”

Pertanyaannya apakah UU ini akan berjalan? Saat ini ada kontroversi, terutama pada pengaturan mengenai dokter yang maksimal praktik di tiga tempat, keharusan adanya rekam medik, dan adanya ancaman yang cukup berat.

Hubungan antara profesional, lembaga, dan badan pengatur di berbagai sektor kehidupan dan usaha di masyarakat merupakan kunci untuk memprediksi apakah UU Praktik Kedokteran dapat dilaksanakan. Sektor-sektor tersebut dapat dibagi dalam kegiatan yang tidak boleh ada toleransi untuk terjadinya error, seperti sektor penerbangan. Akan tetapi ada sektor kehidupan yang memberikan toleransi untuk error, misalnya seni lawak. Sebagaimana kita saksikan dalam pertunjukan

EDITORIAL

MENYAMBUT UNDANG-UNDANG PRAKTIK KEDOKTERAN:

APAKAH AKAN BERJALAN?

P

lawak, kesalahan oleh pemain justru dapat memicu kelucuan tambahan. Akan tetapi dalam dunia penerbangan tidak ada tolerasi untuk kesalahan yang dilakukan oleh pilot.

Wajar apabila aturan kerja profesional dalam sektor yang tidak memberikan toleransi untuk error cenderung lebih ketat. Akibatnya, profesi menjadi kurang independen. Profesi pilot tunduk pada aturan ketat manajemen lembaga penerbangan. Sebagai gambaran, pilot Singapore Airlines tidak diperbolehkan untuk bekerja sambilan sebagai pilot Garuda. Pilot menjadi profesi yang kehilangan nama pribadi. Masyarakat memilih penerbangan bukan pada nama pilot, tetapi lebih berdasar perusahaan penerbangannya. Pilot adalah profesional yang kurang independen dibanding dengan dokter atau pelawak. Sebagai kontras, aturan main untuk profesi pelawak tidaklah ketat. Secara sistem, dapat dipahami bahwa badan regu-lator untuk sektor seni lawak tidaklah dibutuhkan. Pengelolaan profesional di bidang seni cenderung tidak dibatasi peraturan. Keadaan ini menimbulkan kesulitan dalam manajemen lembaga seni yang dibuktikan dengan “jatuh-bangunnya” lembaga-lembaga pelawak.

Dalam pelaksanaan UU Praktik Kedokteran ada tiga kemungkinan. Pertama adalah Status Quo. Kedua, UU Praktik Kedokteran tidak dapat diterapkan karena kuatnya penolakan-penolakan. Sektor kesehatan di Indonesia menjadi semakin mendekati sektor seni lawak yang cenderung bebas tanpa aturan. Dokter cenderung memilih sebagai profesi yang banyak unsur seni, sehingga tidak membutuhkan aturan termasuk rekam medik. Dalam keadaan ini mutu pelayanan akan sulit ditingkatkan. Ketiga, UU Praktik Kedokteran dapat diterapkan karena ada kesadaran seluruh pihak akan pentingnya good governance. Sektor kesehatan di Indonesia menjadi semakin mendekati model industri penerbangan dengan standar internasional. Mutu pelayanan akan semakin mudah untuk ditingkatkan. Ke mana Indonesia akan menuju? Waktu yang akan membuktikan. (Laksono Trisnantoro, trisnantoro@yahoo.com).

Referensi

Dokumen terkait

Namun kalau Anda ingin menyekolahkan anak Anda di sekolah swasta yang kredibel (seperti Al Azhar, Lab School atau sejenisnya), plus kursus ini itu, maka dengan dua anak kita

Model antrian yang diperoleh adalah (M/M/2):(GD/∞/∞), menunjukkan bahwa distribusi jumlah kedatangan dan jumlah pelayanan pelanggan di bagian Quick Service

tein yang relatif tinggi (9.74 persen) serta dapat ditari-.. ma secara organolept.ik adalah f

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini yang

pembimbingan dan pendampigan dalam mengolah data dengan SPSS. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih, membimbing, dan mendampingi guru, baik secara individu

Pengolahan citra adalah suatu metode yang digunakan untuk memproses atau memanipulasi gambar dalam bentuk 2 dimensi.. Pengolahan citra juga dikatakan sebagai operasi untuk

Penelitian ini bertujuan untuk menda- patkan nilai dan kecenderungan nilai tangkapan per unit upaya ( trend CPUE) baku selama sepuluh tahun terakhir, serta proporsi

Kertas ini membincangkan bagaimana pendidikan alam sekitar yang boleh diajar di peringkat sekolah boleh melahirkan warga yang ‘celik alam sekitar’ dan mencintai