Informasi Dokumen
- Penulis:
- Heri Budi Utomo
- Winarti. Z
- Elina Hasyim
- Pengajar:
- Hendra Pribadi
- Sugianto
- Inez Mutiara Tedjosumirat
- Asrizal Tatang
- Dyar Widyantono
- Sekolah: Badan Nasional Sertifikasi Profesi
- Mata Pelajaran: Asesmen Kompetensi
- Topik: Mengembangkan Perangkat Asesmen
- Tipe: modul pelatihan
- Tahun: 2015
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan
Modul ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat asesmen dalam sistem asesmen berbasis kompetensi. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan bagi lembaga pendidikan dan pelatihan, serta pelatih dalam menyelenggarakan pelatihan asesor kompetensi. Dengan adanya modul ini, diharapkan asesor kompetensi dapat memahami dan melaksanakan tugas mereka dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas asesmen yang dilakukan.
II. Umum
Modul ini mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan perangkat asesmen, termasuk penjelasan mengenai ruang lingkup, acuan normatif, dan definisi yang relevan. Penjelasan ini penting untuk memberikan konteks yang jelas mengenai bagaimana perangkat asesmen harus dikembangkan dan digunakan dalam praktik. Hal ini juga memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses asesmen memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan prosedur yang harus diikuti.
III. Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini mencakup persyaratan dasar penggunaan pedoman, standar kompetensi asesor, serta elemen-elemen penting dalam pengembangan perangkat asesmen. Ini termasuk menentukan fokus dan kebutuhan perangkat asesmen, merancang dan mengembangkan perangkat, serta meninjau dan menguji coba perangkat asesmen. Dengan menetapkan ruang lingkup yang jelas, modul ini berfungsi sebagai panduan yang komprehensif bagi semua pemangku kepentingan.
IV. Acuan Normatif
Acuan normatif yang digunakan dalam modul ini mencakup pedoman dari BNSP yang relevan serta standar kompetensi kerja nasional. Ini penting untuk memastikan bahwa semua perangkat asesmen yang dikembangkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan mengikuti acuan normatif ini, asesor dapat memastikan bahwa asesmen yang dilakukan adalah valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
V. Definisi
Bagian ini memberikan definisi penting yang berkaitan dengan sertifikasi kompetensi, standar kompetensi kerja, dan proses asesmen. Definisi ini membantu dalam memahami terminologi yang digunakan dalam modul, sehingga semua peserta pelatihan dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif mengenai konsep-konsep yang dibahas. Pemahaman yang baik tentang definisi ini juga mendukung pelaksanaan asesmen yang lebih efektif.
VI. Persyaratan Dasar
Persyaratan dasar mencakup kelembagaan pelatihan, kualifikasi pelatih, dan kriteria peserta pelatihan. Ini penting untuk memastikan bahwa lembaga yang menyelenggarakan pelatihan memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai. Dengan adanya persyaratan ini, diharapkan pelatihan yang diberikan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan menghasilkan asesor yang kompeten.
VII. Standar Kompetensi Asesor
Modul ini menjelaskan standar kompetensi yang diperlukan bagi asesor, termasuk keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki. Standar ini menjadi acuan dalam pengembangan perangkat asesmen dan pelatihan asesor, sehingga asesor dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan memiliki standar kompetensi yang jelas, diharapkan asesor dapat memberikan penilaian yang objektif dan akurat.
VIII. Elemen: Menentukan Fokus Perangkat Asesmen
Elemen ini membahas langkah-langkah untuk menentukan fokus perangkat asesmen, termasuk identifikasi kelompok target peserta, tujuan asesmen, dan konteks pelaksanaan. Dengan menentukan fokus yang jelas, asesor dapat mengembangkan perangkat asesmen yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta. Hal ini akan meningkatkan efektivitas proses asesmen dan hasil yang diperoleh.
8.1. Kelompok Target Peserta
Identifikasi kelompok target peserta sertifikasi adalah langkah awal yang penting dalam menentukan fokus perangkat asesmen. Asesor perlu memahami latar belakang, kebutuhan, dan tujuan peserta agar dapat merancang asesmen yang sesuai.
8.2. Tujuan dan Konteks Asesmen
Menentukan tujuan dan konteks asesmen sangat penting untuk memastikan bahwa perangkat asesmen yang dikembangkan relevan dan efektif. Asesor harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pelaksanaan asesmen.
IX. Elemen: Menentukan Kebutuhan Perangkat Asesmen
Dalam elemen ini, asesor harus memilih metode asesmen yang tepat dan sesuai dengan konteks serta prinsip-prinsip asesmen. Pemilihan metode yang tepat akan mendukung pengumpulan bukti kompetensi peserta secara efektif dan efisien. Selain itu, asesor juga harus mempertimbangkan instrumen yang akan digunakan dalam setiap metode asesmen.
9.1. Metode Asesmen
Pemilihan metode asesmen yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa bukti yang dikumpulkan akurat dan dapat diandalkan. Asesor perlu mempertimbangkan berbagai metode yang ada dan memilih yang paling sesuai.
9.2. Instrumen Asesmen
Instrumen asesmen harus dirancang sedemikian rupa agar dapat mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menilai kompetensi peserta. Desain instrumen yang baik akan meningkatkan keandalan dan validitas hasil asesmen.
X. Elemen: Merancang dan Mengembangkan Perangkat Asesmen
Elemen ini menguraikan langkah-langkah dalam merancang dan mengembangkan perangkat asesmen yang sesuai dengan standar kompetensi. Asesor harus mengembangkan instrumen yang memenuhi kriteria tertentu dan memastikan bahwa prosedur administrasi yang jelas telah ditetapkan. Ini penting untuk menjaga konsistensi dan keandalan dalam pelaksanaan asesmen.
10.1. Pengembangan Instrumen
Instrumen asesmen harus dirancang untuk mencerminkan standar kompetensi dan prinsip-prinsip asesmen. Pengembangan instrumen yang baik akan mendukung proses asesmen yang lebih efektif dan efisien.
10.2. Prosedur Administrasi
Prosedur administrasi yang jelas dan spesifik harus ditetapkan untuk memandu asesor dan peserta dalam penggunaan instrumen. Ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak memahami langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses asesmen.
XI. Elemen: Meninjau dan Menguji Coba Perangkat Asesmen
Meninjau dan menguji coba perangkat asesmen adalah langkah penting untuk memastikan bahwa perangkat tersebut efektif dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Umpan balik dari uji coba dapat digunakan untuk melakukan revisi dan perbaikan pada perangkat asesmen, sehingga menghasilkan alat yang lebih baik untuk penilaian kompetensi.
11.1. Proses Tinjauan
Proses tinjauan terhadap perangkat asesmen harus dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari perangkat tersebut. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas asesmen.
11.2. Uji Coba Perangkat
Uji coba perangkat asesmen perlu dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur kompetensi dengan akurat. Hasil dari uji coba ini akan memberikan informasi yang berharga untuk perbaikan lebih lanjut.
XII. Daftar Pustaka
Daftar pustaka mencakup semua referensi yang digunakan dalam penyusunan modul ini. Ini penting untuk memberikan pengakuan kepada sumber-sumber yang telah memberikan kontribusi terhadap pengembangan materi. Selain itu, daftar pustaka juga dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi peserta pelatihan yang ingin mendalami topik lebih lanjut.
XIII. Lampiran
Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung isi modul, seperti contoh instrumen asesmen, template, dan dokumen pendukung lainnya. Ini berguna bagi asesor dan peserta pelatihan untuk memahami lebih lanjut tentang pengembangan perangkat asesmen dan penerapannya dalam praktik.
XIV. Peta Kompetensi
Peta kompetensi memberikan gambaran mengenai keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh asesor dalam pengembangan perangkat asesmen. Peta ini berfungsi sebagai panduan bagi asesor untuk memastikan bahwa mereka memenuhi semua kriteria yang diperlukan dalam proses sertifikasi.